Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“Teknik Ekspositori”

Dosen Pengampu: Noviana Diswantika, S.Pd., M.Pd.

Nama Kelompok

Ahmad Muzaki Pratama 22110013


Cintya Patikasari 22110016
Vhika Amalia 22110037
Desti Anisa 22110022

SEKOLAH TINGGI PERGURUAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI BANDAR LAMPUNG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan puja dan puji syukur kepada TUHAN
YANG MAHA ESA yang sudah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami bisa menyusun makalah mata kuliah Teori dan praktik Bimbingan dan
Konseling ini dengan baik dan benar serta pada waktu yang tepat. Adapun
makalah ini kami buat dengan tujuan memenuhi tugas dari mata kuliah Teori dan
praktik Bimbingan dan Konseling atau mata kuliah Ibu Noviana Diswantika,
S.Pd., M.Pd. dan makalah ini kami buat berdasarkan observasi kelompok.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Noviana Diswantika, S.Pd.,
M.Pd. selaku dosen mata kuliah Teori dan praktik Bimbingan dan Konseling yang
telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 10 Oktober 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL.........................................3
2.2 Unsur-unsur Ketahanan Nasional............................................................5
2.3 Indonesia dan Perdamaian Dunia............................................................7
2.4 Bentuk Konsep Ketahanan Nasional Indonesia sebagai Geostrategi
Indonesia.........................................................................................................7
2.4.1 Ciri Ketahanan Nasional...............................................................10
2.4.2 Asas Ketahanan Nasional.............................................................11
2.5 Tujuan Ketahanan Nasional...................................................................12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................15
3.2 Saran......................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah
lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang
didorong untuk kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas
diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghafal informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan
kebiasaan sehari-hari. Hal ini terjadi karena tidak digunakan strategi pembelajaran
secara baik dalam setiap proses pembelajaran dalam kelas. Oleh sebab itu suatu
strategi merupakan hal penting dalam proses pembelajaran dan pencapaian suatu
tujuan. Dewasa ini, strategi digunakan dalam proses pembelajaran agar desain
kegiatan yang telah tersusun dapat terlaksana dan tercapainya tujuan pembelajaran
tersebut. Strategi pembelajaran berisi tentang rangkain-rangkain atau rencana-
rencana kegiatan yang didesain dan disusun untuk mencapai tujuan tertentu yang
didalamnya telah terdapat metode dan media yang digunakan sesuai dengan
keadaan lingkungan pembelajaran.

Didalam materi ini akan dibahas mengenai strategi pembelajaran


ekspositori. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan
pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher centered approach). Strategi
pembelajaran ekspositori (Rusman, 2008:141) adalah strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru
kepada sekelompok peserta didik dengan maksud agar peserta didik dapat
menguasai materi pelajaran secara optimal. Sejalan dengan Rusman, Roy Killen
(1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran
langsung (direct insruction). Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan dalam
bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap sehingga
siswa tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan tertib. Melalui
strategi ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan
harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai peserta didik

1
dengan baik. Fokus utama dari strategi ini adalah kemampuan akademik
(academic achievement) dari peserta didik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Bagaimanakah konsep dan prinsip penggunaan strategi pembelajaran
ekspositori?
3. Bagaimana prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori?
4. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi pembelajaran
ekspositori?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui tentang strategi pembelajaran ekspositori.
2. Untuk mengetahui konsep dan prinsip penggunaan strategi
pembelajaran ekspositori.
3. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran
ekspositori.
4. Untuk mengetahui Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi
pembelajaran ekspositori.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1.4. Pengertian Strategi Pembelajaran Ekspositori


istilah ekspositori berasal dari konsep eksposisi yang berarti memberi
penjelasan. Dalam konteks pembelajaran, ekspositori merupakan strategi yang
dilakukan guru untuk mengatakan atau menjelaskan fakta-fakta, gagasan-gagasan
dan informasi-informasi penting lainnya kepada para pembelajar. Metode
ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan
keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta
memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah,
demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Peserta didik mengikuti pola yang
ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan
metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada
peserta didik secara langsung.

Sanjaya (2011:179) Mengemukakan bahwa Strategi Pembelajaran


Ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok peserta
didik dengan maksud agar peserta didik dapat menguasai materi pelajaran sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini Strategi pembelajaran
ekspositori menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari
seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat
mengusai materi pelajaran secara optimal.

Sejalan dengan sanjaya (2011), Liyusri dan Situmorang (2013:67)


berpendapat dalam bukunya bahwa Strategi Pembelajaran Ekspositori sebagai
strategi pembelajaran langsung (direct instruction) karena pembelajaran
disampaikan guru secara langsung, peserta didik tidak dituntut menemukan materi
itu karena materi pelajaran seakan sudah jadi dipersiapkan guru dan lebih
menekankan pada proses bertutur. Dalam sistem ini, guru menyajikan bahan
dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapih, sistematik dan lengkap
sehingga peserta didik tinggal menyimak dan mencernanya secara teratur dan

3
tertib. Peserta didik juga dituntut untuk menguasai bahan yang telah disampaikan
tersebut.

1.5. Konsep dan Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori


Unsur, elemen atau faktor yang mempengaruhi kekuatan/ketahanan nasional
suatu Negara terdiri atas beberapa aspek. Para ahli memberikan pendapatnya
mengenai unsur-unsur kekuatan nasional suatu Negara.
1. Unsur kekuatan nasional menurut Hans J. Morgenthou
Unsur ketahanan nasional negara terbagi menjadi beberapa faktor,
yaitu:
 Faktor tetap (stable factors) terdiri atas geografi dan sumber
daya alam.
 Faktor berubah (dynamic factors) terdiri atas kemampuan
industri, militer, demografi, karakter nasional, modal nasional,
moral nasional, dan kualitas diplomasi.

2. Unsur kekuatan nasional menurut James Lee Ray Unsur kekuatan


nasional negara terbagi menjadi dua faktor, yaitu:
 Tangible factors terdiri atas penduduk, kemampuan industry,
dan militer.
 Intangible factors terdiri atas karakter nasional, moral nasional,
dan kualitas kepemimpinan.

3. Unsur kekuatan nasional menurut Palmer & Perkins unsur kekuatan


nasional terdiri atas tanah, sumberdaya, penduduk, teknologi, idiologi,
moral, dan kepemimpinan.

4. Unsur kekuatan nasional menurut Parakhas Chandra.


Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas tiga, yaitu
 Alamiah terdiri atas geografi, sumberdaya, dan penduduk.
 Sosial terdiri atas perkembangan ekonomi, struktur politik,
budaya dan moral nasionaL
 Lain-lain: ide, inteligensi, dan diplomasi, kebijakan
kepemimpinan.

4
5. Unsur kekuatan nasional menurut Alfred T. Mahan
Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas letak geografi, wujud bumi,
luas wilayah, jumlah penduduk, watak nasional, dan sifat
pemerintahan.

6. Unsur kekuatan nasional menurut Cline


Unsur-unsur kekuatan nasional terdiri atas sinergi antara potensi
demografi dan geografi, kemampuan ekonomi, militer, strategi
nasional, dan kemauan nasional.

7. Unsur kekuatan nasional model Indonesia


Unsur-unsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahkan dengan gatra
dalam ketahanan nasional Indonesia. Pemikiran tentang gatra dalam
ketahanan nasional dirumuskan dan dikembangkan oleh Lemhanas.
Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama
Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.

 Trigatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri atas


penduduk, sumber daya alam, dan wilayah.
 Pancagatra adalah aspek social (intangible) yang terdiri atas
idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.

Bila dibandingkan perumusan unsur-unsur kekuatan nasional/ketahanan


nasional di atas, pada hakikatnya dapat dilihat adanya persamaan. Unsur-unsur
demikian dianggap mempengaruhi Negara dalam mengembangkan kekuatan
nasionalnya untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
bersangkutan. Pertanyaan dasarnya adalah dalam kondisi apa atau bagaimana
unsur-unsur tersebut dapat dikatakan mendukung kekuatan nasional suatu negara.
Bila mana suatu unsur justru dapat melemahkan kekuatan nasional suatu negara?.

Pertanyaan demikian dapat diperinci dan diperjelas. Misalnya, penduduk


yang bagaimanakah yang mampu mendukung kekuatan nasional suatu negara,
wilayah atau geografi yang seperti apa dapat mengembangkan kekuatan sebuah
bangsa, dan seterusnya. Jawaban eksploratif atas pertanyaan tersebut sampai pada

5
kesimpulan bahwa pada hakikatnya ketahanan nasional adalah sebuah kondisi
atau keadaan.
Dalam praktiknya kondisi ketahanan nasional dapat diketahui melalui
pengamatan atas sejumlah gatra dalam suatu kurun waktu tertentu. Hasil
pengamatan yang mendalam itu akan menggambarkan tingkat ketahanan nasional.
Apakah ketahanan nasional Indonesia kuat/meningkat atau lemah/menurun.Lemah
atau turunnya tingkat ketahanan nasional akan menurun kemampuan bangsa
dalam menghadapi ancaman yang terjadi. Apakah pengamatan tersebut kita
lakukan pada sejumlah gatra yang ada pada tingkat wilayah atau regional maka
akan menghasilkan kondisi ketahanan regional.

1.6. Indonesia dan Perdamaian Dunia


Peran serta Indonesia dalam operasi pemeliharaan perdamaian merupakan
amanat Pembukaan UUD 1945, dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Partisipasi
Indonesia dalam OPP telah memberikan bobot terhadap hubungan luar negeri dan
pelaksanaan politik luar negeri yang bebas aktif.

Sejak pertama kali berpartisipasi (UNEF 1957), Indonesia secara aktif telah
mengirimkan 22 Kontingen dalam aktivitas OPP-PBB untuk membantu
menegakkan perdamaian di berbagai penjuru dunia. Hingga saat ini, Indonesia
masih aktif berpartisipasi dalam misi perdamaian PBB di Republik Demokratik
Kongo (MONUC), Sierra Leone (UNAMSIL), Liberia (UNMIL) dan Georgia
(UNOMIG).

Pengiriman OPP di bawah bendera PBB menunjukkan komitmen kuat


bangsa Indonesia sebagai bangsa yang cinta damai, sehingga memberi bobot
terhadap penyelenggaraan hubungan luar negeri dan pelaksanaan politik luar
negeri yang bebas aktif, serta meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.

1.7. Bentuk Konsep Ketahanan Nasional Indonesia sebagai Geostrategi


Indonesia
Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi
geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan,tujuan,dan sarana-sarana
untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia.Geostrategi Indonesia memberi

6
arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan
masa depan yang lebih baik,aman,dan sejahtera.Oleh karena itu,geostrategi
Indonesia bukanlah merupakan geopolitik untuk kepentingan politik dan
perang,tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan keamanan.

Pada awalnya pengembangan geostrategi Indonesia digagas di Sekolah Staf


dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) Bandung pada tahun 1962.Isi konsep
geostrategi Indonesia yang terumus adalah pentingnya pengkajian terhadap
perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang ditandai dengan
meluasnya pengaruh komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai
sebagai strategi untu mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan
gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.

Jika membahas tentang Ketahanan Nasional,spektrumnya tidak dibatasi


pada bidang militer saja,melainkan juga termasuk ketahanan di semua aspek
kehidupan nasional tersebut.Kalau dingkat lebih tinggi,semua itu sudah tercakup
sebagai tugas dan fungsi pemerintah,yaitu mencakup aspek kesejahteraan dan
keaamanan,dua aspek yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya.Kelemahan disalah satu aspek nasional akan berpengaruh pada aspek
kehidupan lainnya dan pada gilirannya akan berpengaruh pada tingkat ketahanan
nasional itu secara keseluruhan.

Dengan demikian tingkat ketergantungan masing masing aspek itu sangat


besar.Masing-masing saling berpengaruh dan sebaliknya saling mendukung antara
satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu,tidak mungkin membicarakan satu
aspek tanpa itu sangat besar.Masing-masing saling berpengaruh dan sebaliknya
saling mendukung antara satu dengan yang lainnya.Oleh karena itu,tidak mungkin
membicarakan satu aspek tanpa menyinggung aspek yang lainnya.Pola
berpikir,bersikap,dan bertindak demikianlah yang dikenal dengan istilah utuh
menyeluruh atau komprehensif integral.

Bagaimana mungkin militer akan kuat bila tidak didukung oleh dana, dalam
hal ini ekonomi? Bagaimana mungkin ekonomi akan kuat bila tidak didukung
kondisi politik dan keamanan stabil? Demikian pula ekonomi yang sulit dapat
mengganggu stabilitas keamanan dan seterusnya. Inilah makna ketahanan nasional

7
itu dimana terdapat saling ketergantungan dan mempengaruhi antara aspek yang
satu dengan yang lainnya.

Pengertian Ketahanan Nasional tidak diterjemahkan semata-mata pada


konteks militer saja,melainkan lebih luas lagi.Ancaman yang bersifat militer
terwujud dalam gerakan bersenjata yang terorganisasi.Ancaman yang bersifat
militer tidak hanya berasal dari luar negri saja ,tetapi juga seringkali berasal dari
dalam negri.Ancaman yang demikian kita alami seperti yang tercermin dari
gerakan bersenjata yang dilancarkan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dahulu atau
isu separatisme yang diudarakan dari Irian Jaya(Papua).Kemungkinana ancama
terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia semakin besar mengingat kondisi
geografis,demografis,dan sumber kekayaan alamnya.

Dengan demikian, bentuk perang bukan hanya merupakan urusan militer


melainkan sudah mencakup nonmiliter seperti perdagangan, perang, finansial,
lingkungan hidup, sosial budaya, media massa dan sebagainya.

Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa


Indonesia meliputi (Bahan Penataran, BP7 Pusat, 1996):
1. Ketahanan ideologi, adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang
berdasarkan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang
mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara
persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan untuk menangkal
penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa.

2. Ketahanan politik, adalah kondisi kehidupan politik bangsa


Indonesia yang berlandaskan demokrasi yang bertumpu pada
pengembangan demokrasi Pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang sehat dan
dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas
aktif.

3. Ketahanan ekonomi, adalah kondisi kehidupan perekonomian


bangsa Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 yang
mengandung kemampuan menerapkan stabilitas ekonomi yang sehat

8
dan dinamis serta kemampuan menciptakan kemandirian ekonomi
nasional dengan daya saing yang tinggi dan mewujudkan kemakmuran
rakyat yang adil dan makmur.

4. Ketahanan sosial budaya, adalah kondisi kehidupan sosial budaya


bangsa Indonesia yang menjiwai kepribadian nasional yang
berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat
Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, hidup rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan
sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang
serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai
dengan kebudayaan nasional.

5. Ketahanan pertahanan keamanan, adalah kondisi daya tangkal


bangsa Indonesia yang dilandasi kesadaran bela negara seluruh rakyat
yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas pertahanan
keamanan negara yang dinamis, mengamankan pembangunan dan
hasilnya serta kemampuan mempertahankan kedaulatan Negara dan
menangkal semua bentuk ancaman.

Ketahanan nasional yang dikembangkan bangsa Indonesia bertumpu pada


budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sehingga berbagai cirri ketahanan
nasional yang dikembangkan tidak dapat dilepaskan dari tata kehidupan bangsa
Indonesia (Suhady dan Sinaga, 2006).

I.1.1 Ciri Ketahanan Nasional


1. Ketahanan nasional merupakan prasyarat utama bagi bangsa
yang sedang membangun menuju bangsa yang maju dan mandiri
dengan semangat tidak mengenal menyerah yang akan
memberikan dorongan dan rangsangan untuk berbuat dalam
mengatasi tantangan, hambatan dan gangguan yang timbul.

2. Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa


Indonesia yang baru membangun dirinya tidak lepas dari
pencapaian tujuan yang dicitacitakan.

9
3. Ketahanan nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan bangsa untuk
mengembangkan kekuatan dengan menjadikan ciri
mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa cinta
tanah air, setia kepada perjuangan, ulet dalam usaha yang
didasarkan pada ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, keuletan dan ketangguhan sesuai dengan perubahan
yang dihadapi sebagai akibat dinamika perjuangan, baik dalam
pergaulan antar bangsa maupun dalam rangka pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa.

I.1.2 Asas Ketahanan Nasional


Pengembangan ketahanan nasional bangsa Indonesia didasari pada
asasasas sebagai berikut:
1. Kesejahteraan dan keamanan
2. Utuh menyeluruh terpadu;
3. Kekeluargaan;
4. Mawas diri

Berikut adalah dasar mengenai sistem pertahanan Indonesia dalam


UUD 1945 BABXII tentang Pertahanan Negara dan Keamanan Negara Pasal
30:
1. Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
2. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai
kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
3. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan laut
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
4. Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang
menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi,
mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5. Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian
Negara Republik Indonesia, hubungan dan kewenangan Tentara

10
Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga
negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-
undang.

1.8. Tujuan Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional itu bertujuan untuk menjaga dan melindungi kedaulatan
ancaman militer maupun non militer, baik yang datang dari luar maupun yang
datang dari dalam negeri. Untuk itu, diperlukan adanya suatu keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuaan mengembangkan ketangguhan
nasional disegenap aspek dan dimensi kehidupan nasional. Dari pengertian
tersebut, ketahanan nasional adalah kondisi nasional yang harus diwujudkan dan
dibina secara dini,terus menerus dan sinergik mulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan, daerah, dan nasional, bermodalkan keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.

Negara kita ini merupakan negara yang besar, secara geografi, demografi
maupun sumber kekayaan alamnya. Dari aspek demografi, kita memiliki banyak
orang yang terpelajar dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Banyak sekali dari
mereka yang pandai berkiprah diberbagai macam sektor, baik didalam maupun
diluar negeri. Sementara itu, dari aspek geografi, yang dimiliki negara kita adalah
posisi yang sangat strategis, baik garis lintang maupun letaknya yang
mengakibatkan negara kita berada dalam posisi yang sangat strategis. Demikian
pula sumber kekayaan alami yang kita miliki begitu melimpah dari mulai sumber
daya alam yang tidak terbarui sampai sumber daya alam yang terbarui. Persoalan
sekarang yang muncul adalah bagaimana kita mengelola apa yang kita miliki itu
agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya dalam kepentingan bangsa dan negara.
Namun, mengapa yang terjadi justru sebaliknya sebagaimana yang kita rasakan
sekarang? Di tengah kekayaan alam yang melimpah dan posisi yang strategis ini,
justru negara ini berada jauh dibawah negara-negara yang tidak memiliki sumber
daya alam seperti Jepang dan Singapura.

Apabila kondisi kemiskinan dan pengangguran yang semakin banyak ini


tidak ditangani, ini akan mengakibatkan kondisi ketahanan nasional kita semakin
lemah. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa kemiskinan dan pengangguran

11
memiliki korelasi dengan meningkatnya angka kriminalitas.Bila tindak
kriminalitas ini menigkat,yang terjadi adalah negara dalam keadaan terancam dari
dalam negeri sehingga ini akan berdampak pada resiko yang lain.Dengan kondisi
ini,setiap orang bisa melakukan apa saja untuk menutupi beban kehidupan yang
dideritanya.Maka,tugas pemerintahlah untuk bisa melakukan pembangunan yang
merata dan mensejahterakan rakyat jika ingin pertahanan nasional kita kuat.

Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok


pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran
dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasi diri.

Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman,


tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG). Jadi semakin kuat ketahanan
nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin kelangsungan hidup atau survival
hidup suatu bangsa dan Negara. Oleh karena itu, sekarang yang dibutuhkan adalah
bagaimana membangun ketahanan nasional nasional secara bottom-up approach
melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan nasional, ketahanan
daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan pribadi.

Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah


maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan
di berbagai daerah.

Tujuan geostarategi juga diarahkan untuk menunjang tugas pook


pemerintahan Indonesia dalam:
1. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)
2. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakuran (welfare and prosperity)
3. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity)
4. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri
(freedom of the people)
5. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (juridical justice
and social justice)

12
Fungsi Ketahanan Nasional sebagai berikut:
1. Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan,
ketahanan nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala
bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap
identitas, integritas, eksistensi bangsa, dan negara Indonesia dalam
aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan.

2. Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang


ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan
sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

3. Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja
intersektor, antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya
diterjemahkan dalam RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat
kebijakan dan strategi pembangunan dalam setiap sektor untuk
mencapai tujuan nasional mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

13
BAB III
PENUTUP

1.9. KESIMPULAN
Ancaman, gangguan, hambatan, tantangan yang dihadapi oleh setiap bangsa
dalam perjalanan sejarahnya selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi dan
kondisi serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pada umumnya
suatu bangsa dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan, hambatan, dan
tantangan yang dihadapi sehingga kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan
negaranya dapat dipertahankan, karena bangsa tersebut mempunyai ketahanan
nasional. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulakan bahwa ketahanan
nasional suatu bangsa akan selalu berubah (dinamis) atau berkembang sesuai
dengan intensitas dan ekstentitas ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan
yang dihadapi.
Dapat disimpulkan bahwa Geostrategi Indonesia yang dirumuskan dalam
wujud konsepsi ketahanan nasional,merupakan strategi Indonesia dalam
memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan
kebijakan,tujuan,dan sarana sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa
Indonesia.Geostrategi Indonesia memberi arahan tentang bagaimana merancang
strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik,aman,dan
sejahtera.Oleh karena itu,geostrategi Indonesia bukanlah merupakan geopolitik
untuk kepentingan politik dan perang,tetapi untuk kepentingan kesejahteraan dan
keamanan.Ketahanan nasional tidak hanya diartikan sebagai konteks militer saja
melainkan lebih luas lagi, seperti nonmiliter, perdagangan, lingkungan hidup,
sosial budaya,dan lainnya. Tidak hanya berasal dari luar negeri, melainkan juga
dari dalam negeri. Untuk itu adanya Ketahanan nasional agar Indonesia tetap eksis
dalam politis, ideologis, ekonomis, sosial budaya dan hankam.

1.10. SARAN
Demikian pembahasan makalah yang dapat saya sampaikan mengenai
materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.

14
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Pembaca juga
harus mencari pengetahuan tentang Ketahanan Nasional Sebagai Geostrategi
Indonesia dari berbagai macam sumber lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ms, Kaelan. (2010). Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Paradigma. Yogyakarta,
Hamdayama, Jumanta. (2010). Cerdas, Kritis, dan Aktif berwarganegara.
Erlangga. Jakarta.
Education, Civic. (2003). Pendidikan Kewarganegaraan. Majelis Diklitbang
Muhammadiyah. Yogyakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai