Anda di halaman 1dari 17

PERNIKAHAN

part 2
Materi Kuliah: Fiqh Ibadah
Salsabila Rama Husniah 211993
PERNIKAHAN part 2
Muhallilat dan Muharromat

Akad, Sighat dan syarat-syarat wali dan saksi

Kedudukan dan jenis mahar

Kedudukan dan hikmah walimatul-’ursy

Hak dan kewajiban suami-istri menurut UU perkawinan


dan kompilasi hukum islam
Muhallilat & Muharromat
ِّ ‫َخ وب نَات ْاْلُخ‬
‫ت‬ ْ ُ َ َ ِّ ‫ات ْاْل‬ ُ َ‫َخ َواتُ ُك ْم َو َع َّماتُ ُك ْم َو َخ َاَلتُ ُك ْم َوبَن‬ َ ‫ت َعلَْي ُك ْم أ َُّم َهاتُ ُك ْم َوبَنَاتُ ُك ْم َوأ‬ ْ ‫ُح ِّرَم‬
ِّ ‫الَّلِِّت ِّف ُح ُج‬
‫ورُك ْم‬ َّ ‫ات نِّسائِّ ُك ْم َوَرََبئِّبُ ُك ُم‬ ُ ‫ه‬
َ ‫ُم‬
َّ ‫أ‬
‫و‬ َ
ِّ ‫ضاع‬
‫ة‬ َ َ ‫الر‬
َّ ‫ن‬ ِّ ‫الَّلِِّت أَرضعنَ ُكم وأَخواتُ ُكم‬
َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ْ َّ ‫َوأ َُّم َهاتُ ُك ُم‬
‫م‬
َ
ِّ َّ‫الَّلِِّت دخ ْلتم ِِّبِّ َّن فَِّإ ْن ََل تَ ُكونُوا دخ ْلتم ِِّبِّ َّن فَ ََّل جناح علَي ُكم وح ََّلئِّل أَب نائِّ ُكم ال‬
‫ين‬ ‫ذ‬ َ َ ُ ُ َّ ‫م‬ ‫ك‬ُ ِّ‫ِّمن نِّسائ‬
َ ُ ْ ُ َْ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ْ ْ َ َ ُ َ ْ
﴾٢٣ ‫يما‬ ِّ
‫ح‬ ‫ر‬ ‫ا‬
‫ور‬ ُ َ
َ ‫ن‬
َ ‫ا‬ ‫ك‬
َ ‫اَّل‬
َّ َّ
‫ن‬ ِّ‫َ إ‬ َ‫ل‬ ‫س‬ ‫د‬ْ ‫ق‬
َ ‫ا‬‫م‬ َّ
‫َل‬ ِّ‫ْي إ‬
ِّ ْ َ‫ُخت‬ ‫اْل‬
ْ ‫ْي‬ ‫ب‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫َت‬
ْ َ ‫ن‬ْ َ
‫أ‬‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬ُ ِّ‫َص ََّلب‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ِّ
‫م‬
‫ا َ ا‬ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َ َْ ْ ْ
ِّ ِّ
‫اَّل َعلَْي ُك ْم ۚ َوأُح َّل لَ ُك ْم َما َوَراءَ ذَل ُك ْم أَ ْن‬ ِّ ِّ َِّّ ِّ ِّ ِّ َ‫والْمحصن‬
َّ ‫اب‬ َ َ‫ت أ َْْيَانُ ُك ْم ۖ كت‬ ْ ‫ات م َن الن َساء إَل َما َملَ َك‬ ُ َ ُْ َ
ِّ ِّ ِّ‫استَمتَ ْعتُم ب‬ ِّ ِّ ِّ ِّ ِّ‫تَب ت غُوا ِِّبَموال‬
َ ‫ورُُ َّن فَ ِّري‬
‫ضةا‬ َ ‫ُج‬
ُ ‫أ‬ ‫ن‬
َّ ُ‫و‬
ُ ‫ت‬
ُ ‫ت‬َ‫ف‬ ‫ن‬َّ ‫ه‬ُ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ِ ْ ْ ْ ‫ا‬ ‫م‬َ ‫ف‬
َ ۚ ‫ْي‬
َ ‫ح‬ ‫اف‬ ‫س‬
َ َ‫م‬
ُ ‫ْي‬ْ َ
َ ‫ْي‬
َ ‫ن‬ ‫ص‬ ‫ُم‬
ُْ ‫م‬ ‫ك‬
ُ
ْ َ ْ َْ
“Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan; saudara-saudaramu yang perempuan; saudara-
saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusuimu; saudara perempuan
sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang ada dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri,
tetapi jika kamu belum bercampur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan
diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang
bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan
(diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki. (Allah telah menetapkan hukum
itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain yang demikian (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu
untuk dikawini, bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada
mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban…” [An-Nisaa’/4: 23-24]
Muhallilat & Muharromat

1 Muhallilat : Wanita-Wanita Yang Halal Dinikahi

2 Muharromat : Wanita-Wanita Yang Haram Dinikahi


Wanita-Wanita Yang Halal Dinikahi:

● Anak-anak perempuan dari saudara laki-laki


bapak
● Anak-anak perempuan dari saudara

Muhallilat ●
perempuan bapak
Anak-anak perempuan dari saudara laki-laki
ibu
● Anak-anak perempuan dari saudara
perempuan ibu
● Perempuan Mukmin yang tidak diharamkan
sesuai ketetapan Allah SWT.
Muharromat

1 2

Tahrim Muabbad Tahrim Muaqqat


Pengharaman untuk Pengharaman untuk
selamanya sementara
Tahrim Muabbad

1 2 3
Nasab (karena Mushaharah (hubungan ar-Radhaa’ah (hubungan
keturunan) karena pernikahan) sepersusuan)
adanya fak-tor susuan ada 7:
Dari jalur nasab ada tujuh: ada empat, yaitu:Ibu dari isteri, murdhi’ah (wanita yang
menyusuinya), ibu dari murdhi’ah,
Ibu, anak perempuan, saudara dan dalam pengharamannya Ibu dari suami murdhi’ah, saudara
perempuan kandung, bibi dari tidak disyaratkan suami harus perempuan murdhi’ah, saudara
pihak ayah, bibi dari pihak ibu, sudah menggauli isteri. Akan perempuan dari suami murdhi’ah,
anak perempuan dari saudara tetapi hanya dengan akad anak perempuan dari anaknya
laki-laki, dan anak perempuan terhadap anak perempuannya, murdhi’ah (cucunya murdhi’ah) dan
dari saudara perempuan maka ia menjadi haram untuk anak perempuan dari cucunya
murdhi’ah, saudara perempuan
dinikahi. sepersusuan
Tahrim Muaqqat
Wanita-Wanita Yang Diharamkan Sementara

1 2 3 4
Menghimpun Isteri orang lain Isteri yang Menikah
(dalam dan wanita yang
perkawinan) dua
telah ditalak dengan wanita
masih dalam tiga kali.
wanita yang pezina.
‘iddah
bersaudara.
Akad, Sighat dan syarat-syarat wali dan saksi

Akad Syarat Wali dan Saksi


Mengikat dua hal dengan Islam, baligh (dewasa), berakal,
kemantapan hati seseorang merdeka (bukan hamba
menghubungkan suatu kehendak sahaya), laki-laki, ‘adel (bukan
dengan pihak lain dalam suatu orang yang fasik)
bentuk yang menyebabkan
adanya kewajiban untuk Urutan wali nikah
melakukan suatu hal
Ayah, kakek (ayah dari ayah), saudara
Sighat laki-laki kandung, saudara laki-laki
seayah, anak dari saudara laki-laki
Ungkapan yang digunakan oleh pihak kandung (keponakan), anak dari
yang mengadakan transaksi untuk * Jika ‘ashobah di samping tidak
ada, maka perwalian beralih pada saudara laki-laki seayah (keponakan),
mengekspresikan keinginannya yaitu bekas hamba sahaya yang pernah paman (saudara ayah), anak dari paman
kalimat ijab dan qobul. dibebaskan/ wali hakim, yaitu (sepupu).
penguasa
Mahar
• Mahar adalah bagian esensial pernikahan
dalam Islam.
• Tanpa mahar sebuah pernikahan tidak dapat
dinyatakan telah dilaksanakan dengan benar.
• Mahar harus ditetapkan sebelum
pelaksanaan akad nikah.
• Merupakan hak mutlak seorang perempuan
untuk menentukan besarnya mahar.
• Meringankan mahar adalah mempermudah
proses pernikahan.
Jenis-jenis Mahar

1 Mahar Musamma mahar yang segera diberikan oleh


Mu’ajjal calon suami kepada calon isterinya

mahar yang telah ditetapkan bentuk


2 Mahar Musamma
dan jumlahnya, akan tetapi
Ghair Mu’ajjal ditangguhkan pembayarannya
Kedudukan dan hikmah walimatul-’ursy

1 Kedudukan 2 Hikmah
Menyelenggarakan walimatul'ursy • sebagai ungkapan rasa syukur
hukumnya sunnah muakkadah yakni kepada Allah Swt.
sunnah yang sangat dianjurkan oleh • Tanda penyerahan anak gadis
Rosulullah Saw. Walimah bisa kepada suami dari kedua orang
dilakukan kapan saja. Bisa setelah tuanya
• Sebagai tanda resmi adanya akad
dilangsungkannya akad nikah dan bisa
nikah
pula ditunda beberapa waktu sampai • Sebagai tanda memulai hidup baru
berakhirnya hari-hari pengantin baru. bagi suami istri, dll
Hak dan kewajiban suami-istri menurut UU
perkawinan dan kompilasi hukum islam
Pasal 77
• Suami isteri memikul • Suami isteri wajib saling • Suami isteri memikul
kewajiban yang luhur untuk cinta mencintai, hormat kewajiban untuk mengasuh
menegakkan rumah tangga menghormati, setia dan dan memelihara anak-anak
yang sakinah, mawaddah memberi bantuan lahir mereka, baik mengenai
dan rahmah yang menjadi batin yang satu kepada pertumbuhan jasmani,
sendi dasar dari susunan yang lain rohani maupun
masyarakat. • Jiika suami atau isteri kecerdasannya dan
• Suami isteri wajib melalaikan kewajibannya pendidikan agamanya
memelihara kehormatannya masing-masing dapat
mengajukan gugatan
kepada Pengadilan Agama
Pasal 78
1. Suami isteri harus mempunyai tempat kediaman
yang tetap.
2. Rumah kediaman yang dimaksud dalam ayat (1),
ditentukan oleh suami isteri bersama.
Pasal 80 (kewajiban seorang suami)

3. Suami wajib memberikan


pendidikan agama kepada isterinya
1. Suami adalah pembimbing, dan memberi kesempatan belajar
terhadap isteri dan rumah pengetahuan yang berguna dan
tangganya, akan tetapi mengenai bermanfaat bagi agama, nusa dan
hal-hal urusan rumah tangga bangsa
yang penting-penting diputuskan 4. Sesuai dengan penghasilannya
oleh sumai isteri bersama. suami menanggung:
2. Suami wajib melidungi isterinya a) nafkah, kiswah dan tempat
dan memberikan segala sesuatu kediaman bagi istri
keperluan hidup berumah tangga b) biaya rumah tangga, biaya
sesuai dengan kemampuannya perawatan dan biaya pengobatan
bagi isteri dan anak
c) biaya pendidikan bagi anak.
lanjutan Pasal 80 (kewajiban seorang suami)

Kewajiban suami terhadap isterinya seperti tersebut


5 pada ayat (4) huruf a dan b di atas mulai berlaku
sesudah ada tamkin sempurna dari isterinya

Isteri dapat membebaskan suaminya dari kewajiban


terhadap dirinya sebagaimana tersebut pada ayat (4)
6 huruf a dan b

Kewajiban suami sebagaimana dimaksud ayat (5)


7 gugur apabila isteri nusyuz
Sekian Terimakasih,
Jazakumullahu Khairan

Anda mungkin juga menyukai