Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

(Pembelajaran Yang berpusat kepadea siswa)

DISUSUN OLEH:
MUH.AZZAHRUN RAMDHANI (220206500001)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN VOKASIONAL MEKATRONIKA


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya yang tak ternilai harganya. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa cahaya
petunjuk bagi seluruh alam.

Pembelajaran merupakan inti dari peradaban manusia yang tak pernah berhenti
berkembang. Di era digital ini, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar
dalam dunia pendidikan. Dari sekolah hingga perguruan tinggi, kita menyaksikan
transformasi signifikan dalam cara kita belajar dan mengajar. Teknologi tak lagi sekadar
menjadi alat bantu, tetapi telah menjadi pondasi utama dalam pembentukan metode
pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan adaptif.

Pembelajaran yang berpusat pada siswa adalah pendekatan yang menempatkan


siswa sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran, di mana guru berperan sebagai
fasilitator yang membimbing dan mendukung siswa dalam memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam mengonstruksi
pemahaman mereka sendiri, memfasilitasi pemikiran kritis, serta mempromosikan
kemandirian belajar. Makalah ini akan mengeksplorasi konsep pembelajaran berpusat pada
siswa, manfaatnya, strategi implementasinya, serta tantangan yang mungkin dihadapi dalam
menerapkannya.

Dalam konteks ini, pembelajaran berbasis ilmu teknologi menjadi landasan penting
dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memanfaatkan kecanggihan
teknologi informasi dan komunikasi, kita dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang
lebih menarik, efektif, dan inklusif bagi semua peserta didik. Media pembelajaran berbasis
teknologi mampu menyajikan informasi secara visual, mengaktifkan keterlibatan peserta
didik melalui interaksi langsung, serta memberikan umpan balik yang tepat waktu untuk
meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta
dalam proses penyusunan buku ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat yang luas
bagi kemajuan dunia pendidikan. Wassalamualaikum wr. wb.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................................................
i

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................1
C. TUJUAN.......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2

A. KONSEP PEMBELAJARAN BERPUSAT


SISWA......................................................................................................... 2
B. MANFAAT PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA
….......................................................................................................................... 3
C. STRATEGI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA..............
.....................................................................................................................................4
D. TANTANGAN DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT SISWA…………………………
…………………………………………………………………………………………………5

BAB III PENUTUP....................................................................................................................6

A. KESIMPULAN..............................................................................................................6
B. SARAN.........................................................................................................................6

DAFTAR
PUSTAKA..................................................................................................................8

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kasus adalah keadaan yang
sebenarnya dari suatu urusan atau perkara; keadaan atau kondisi khusus yang
berhubungan dengan seseorang atau suatu hal; soal; perkara. Dalam konteks
pembelajaran, "kasus" sering kali mengacu pada situasi atau skenario yang
menuntut pemecahan masalah atau analisis kritis dari siswa. Penggunaan kasus
dalam pembelajaran dikenal sebagai metode pembelajaran berbasis kasus (case-
based learning).
Implementasi kasus dalam pembelajaran dapat dilakukan melalui beberapa
langkah, termasuk pemilihan kasus yang relevan, pembuatan materi pembelajaran
berbasis kasus, fasilitasi diskusi, dan evaluasi. Tujuan utama dari metode
pembelajaran berbasis kasus adalah untuk melatih siswa dalam berpikir kritis,
menerapkan pengetahuan yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata, dan
mengembangkan keterampilan analitis serta pemecahan masalah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimksud dengan Pembelajaran Kasus dan kembangkan Format
metode kasus?
2. Bagaimana cara mengimplementasi dan mengembangkan RPS dan SAP di
institusi Perguruan Tinggi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pembelajaran Kasus dan kembangkan Format meode kasus
2. Untuk mengetahui cara Implementasi dan kembangkan RPS dan SAP di institusi
Perguruan Tinggi

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP PEMBELAJARAN BERPUSAT SISWA


(Student Centred Learning) BUKAN pendekatan baru di dunia pendidikan,
tetapi memang Pembelajaran Berpusat Pada Siswa BARU bagi dunia pendidikan
Indonesia. Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred Learning)
merupakan pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013 tertuang secara jelas dalam
Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum 2013. Pembelajaran yang
berpusat pada siswa adalah pendekatan yang menempatkan siswa sebagai subjek
utama dalam proses pembelajaran, di mana guru berperan sebagai fasilitator yang
membimbing dan mendukung siswa dalam memperoleh pengetahuan dan
keterampilan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengaktifkan siswa dalam
mengonstruksi pemahaman mereka sendiri, memfasilitasi pemikiran kritis, serta
mempromosikan kemandirian belajar. Makalah ini akan mengeksplorasi konsep
pembelajaran berpusat pada siswa, manfaatnya, strategi implementasinya, serta
tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkannya. Pada dokumen regulasi
tersebut Pembelajaran Berpusat Pada Siswa (Student Centred Learning) sebagai
ciri Pembelajaran Kurikulum 2013 perlu diikuti dengan penyempurnaan pola pikir
(mindset) sebagai berikut (Permendikbud No. 70 Thn 2013) :

Kasus layak disebut sebagai kasus dalam pembelajaran berbasis kasus, bila
memiliki karakteristik sebagai berikut:

1) perubahan dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik)


menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber/ media lainnya) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
2) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik
dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melalui internet) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
3) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran
siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan
sains) pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
4) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim) pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 ;
5) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia
pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
6) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik pada Pembelajaran Kurikulum 2013 ;
7) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines) pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 ; dan
8) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis pada Pembelajaran
Kurikulum 2013 .

2
Dengan penerapan pendekatan-pendekatan di atas secara terpadu, proses
pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) pada pendekatan
pembelajaran kurikulum 2013 diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang
menguasai 4 (empat) kompetensi inti lulusan yaitu :

1) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;


2) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

(Student Centred Learning) menjadi pendekatan wajib bagi pembelajaran kurikulum


2013 yang mendahulukan kepentingan dan kemampuan siswa (dalam belajar).
Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning) harus memberi
ruang bagi siswa untuk belajar menurut ketertarikannya, kemampuan pribadinya,
gaya belajarnya. Siswa secara natural berbeda-beda satu dengan yang lainnya baik
dalam ketertarikannya terhadap suatu bahan ajar, kemampuan intelektual masing-
masing maupun dalam gaya belajar yang disukainya. Guru dalam pembelajaran
kurikulum 2013 yang berpusat pada siswa (student centred) berperan sebagai
fasilitator yang harus mampu membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu
materi belajar dan menyediakan beraneka pendekatan cara belajar sehingga siswa
(yang berbeda-beda tersebut) memperoleh metoda belajar yang paling sesuai
baginya. Lebih jauh lagi kemampuan intelektual dari masing-masing siswa berbeda-
beda. Sebagian siswa bisa belajar secara mandiri dengan cara mendengar,
membaca, melihat, menonton video, mengikuti demonstrasi keahlian tertentu dsb.
sendiri tanpa orang lain membantunya, namun sebagian lainnya siswa perlu
berinteraksi / berkolaborasi dengan lingkungan belajar lainnya seperti dengan teman-
temannya, guru, lingkungan kelas, sekolah dan bahkan perlu bekerja bersama dalam
suatu kelompok kerja. Sebagian yang lain lagi perlu sedikit bermain dengan
tantangan dsb. Karena itulah di dalam pembelajaran berpusat pada siswa (Student
Centred Learning) pada pembelajaran kurikulum 2013, guru perlu menyediakan
wahana, media dan pendekatan cara belajar yang bervariasi pada pembelajaran
kooperatif / kerja kelompok.

B. MANFAAT PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA


Berikut beberapa manfaat dari pembelajaran yang berpusat pada siswa

1) Kemandirian Belajar: Pembelajaran berpusat pada siswa mendorong


kemandirian belajar siswa, membantu mereka mengembangkan keterampilan
berpikir kritis, pengaturan diri, dan kemampuan memecahkan masalah.
2) Keterlibatan yang Lebih Tinggi: Siswa cenderung lebih terlibat dalam
pembelajaran ketika mereka memiliki kontrol lebih besar atas proses belajar
mereka sendiri.
3) Pemahaman yang Lebih Mendalam: Dengan berpartisipasi aktif dalam
membangun pengetahuan mereka sendiri, siswa dapat mencapai pemahaman
yang lebih mendalam tentang materi yang dipelajari.
4) Pengembangan Keterampilan Hidup: Pembelajaran berpusat pada siswa
membantu siswa mengembangkan keterampilan kolaborasi, komunikasi, dan

3
pemecahan masalah yang penting dalam kehidupan sehari-hari dan karier
mereka.
C. STRATEGI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA

Berikut beberapa contoh strategi implementasi pembelajaran berpusat pada siswa

1) Pertanyaan Terbuka: Guru dapat menggunakan pertanyaan terbuka untuk


merangsang pemikiran kritis dan refleksi siswa, mengarahkan mereka untuk
menyelidiki dan mengeksplorasi topik secara lebih mendalam.
2) Proyek Berbasis Pembelajaran: Mengintegrasikan proyek berbasis pembelajaran
dalam kurikulum memungkinkan siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka
dalam konteks yang relevan dan bermakna.
3) Diskusi Kelompok: Diskusi kelompok memungkinkan siswa untuk berbagi
pemikiran, mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda, dan membangun
pemahaman bersama tentang materi.
4) Pembelajaran Diferensiasi: Mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan
dan minat yang berbeda, guru dapat menggunakan strategi diferensiasi untuk
menyediakan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan individu.

D.TANTANGAN DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA

1) Keterbatasan Sumber Daya: Implementasi pembelajaran berpusat pada siswa


mungkin memerlukan sumber daya tambahan, baik dalam bentuk waktu, dana,
atau dukungan teknologi.
2) Pemahaman Guru tentang Peran Fasilitator: Beberapa guru mungkin
menghadapi tantangan dalam memahami peran mereka sebagai fasilitator dalam
pembelajaran berpusat pada siswa, terutama jika mereka telah terbiasa dengan
pendekatan pengajaran yang lebih tradisional.
3) Resistensi dari Siswa atau Orang Tua: Siswa atau orang tua mungkin memiliki
harapan yang berbeda tentang bagaimana pembelajaran harus terjadi, dan
mereka dapat menunjukkan resistensi terhadap pendekatan yang memerlukan
tingkat kemandirian yang lebih tinggi dari siswa.

4
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran berpusat pada siswa merupakan pendekatan yang memungkinkan
siswa untuk menjadi subjek aktif dalam proses pembelajaran mereka. Dengan
menempatkan fokus pada kemandirian belajar dan keterlibatan siswa, pendekatan ini
membantu siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam, keterampilan
berpikir kritis, dan keterampilan hidup yang penting. Meskipun ada tantangan dalam
menerapkan pembelajaran berpusat pada siswa, manfaat jangka panjangnya bagi
pengembangan siswa jauh melampaui hambatan-hambatan yang mungkin dihadapi.
Oleh karena itu, guru dan lembaga pendidikan perlu terus berupaya untuk
mengintegrasikan pendekatan ini ke dalam praktik pembelajaran mereka.
B. Saran
1) Pelatihan dan Dukungan Guru: Memberikan pelatihan yang memadai kepada
guru dalam konsep dan praktik pembelajaran berpusat pada siswa, serta
memberikan dukungan berkelanjutan selama implementasi.
2) Kolaborasi dan Pertukaran Ide: Mendorong kolaborasi antar guru untuk
berbagi strategi dan pengalaman dalam menerapkan pembelajaran berpusat
pada siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun di luar.
3) Partisipasi Orang Tua dan Komunitas: Melibatkan orang tua dan komunitas
dalam mendukung dan memahami pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada siswa, sehingga tercipta dukungan yang kokoh dari semua pemangku
kepentingan.
4) Dengan langkah-langkah ini, diharapkan implementasi pembelajaran
berpusat pada siswa dapat berhasil mempersiapkan siswa untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat yang mandiri, kreatif, dan berpikiran kritis.

5
DAFTAR PUSTAKA

Alexander L. G. & Andrew B. 2020. Case Studies and Theory Development in the Social
Sciences. Publiser. English.

Mark A. Thomas. 2021. The Use of Case Studies in Law Teaching: A Learning Partnership
Approach. Journal Teach.

Musfidah et al. 2020. Implementation of Syllabus and Learning Plan Semester (RPS) Based
on Problem Based Learning Approach to Enhance Learning Outcomes in Higher
Education. Jurnal Pendidikan.

Permana, I. A. 2020. ANALISIS PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE


BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS STT SANGKAKALA). Jurnal Riset Ekonomi
dan Bisnis, 13(2), 89-99.

Robert M. A. & Orit E. L. 2020. Case-Based Learning in Higher Education: Lessons Learned
and Challenges Ahead. Journal Education.

https://blog.kejarcita.id/7-manfaat-penting-student-centered-learning-dalam-sekolah-tatap-
muka/

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Wahyudi, W. 2020. KINERJA DOSEN:KONTRIBUSINYA TERHADAP AKREDITASI


PERGURUAN TINGGI. SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION: Economic,
Accounting, Management and Business, 3(4), 401-410.

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
SMP/MTs. Jakarta: Depdiknas

https://belajarpedagogi.wordpress.com/pendekatan-mengajar/pembelajaran-berpusat-pada-
siswa/

Anda mungkin juga menyukai