Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN IPA DI SD

Disusun oleh:
Della Karomatus 857505212
Diki Furqon H 857505663
Lia Widianti 857505631
Yulianti Hidayat 857506095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ BANDUNG POKJAR CIAMIS
UNIVERSITAS TERBUKA
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Pendekatan dan Metode Pembelajaran IPA di SD”.
Kami juga mengucapkan terimakasih dan rasa syukur yang tidak terukur kepada Ibu
Ulfah Aziizah, M.Pd. selaku tutor mata kuliah pembelajaran IPA di SD, yang telah
membimbing dan membantu kami dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari kesalahan dan kekhilafan. Maka dari itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan
datang. Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Ciamis, April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan.........................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
MODUL 2 Pendekatan dalam Pembelajaran IPA di SD...............................................
KB. 1 Pendekatan dalam Pembelajaran IPA..................................................................
A. Pengertian dan Prinsip Pemilihan Pendekatan........................................................
B. Jenis pendekatan......................................................................................................
1. Pendekatan Lingkungan....................................................................................
2. Pendekatan Sain Lingkungan Teknologi Masyarakat......................................
3. Pendekatan Faktual...........................................................................................
4. Pendekatan Konseptual.....................................................................................
5. Pendekatan Pemecahan Masalah......................................................................
6. Pendekatan Nilai...............................................................................................
7. Pendekatan Inkuiri............................................................................................
8. Pendekatan Keterampilan Proses......................................................................
9. Pendekatan Sejarah...........................................................................................
KB. 2 Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA..............................................
Modul 3 Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA..........................................
KB. 1 Metode dalam Pembelajaran IPA.........................................................................
A. Pengertian Metode Pembelajaran............................................................................
1. Jenis-Jenis Metode.............................................................................................
2. Metode Penugasan.............................................................................................
3. Metode Diskusi..................................................................................................
4. Metode Tanya Jawab.........................................................................................
5. Metode Latihan..................................................................................................
6. Metode Ceramah................................................................................................
7. Metode Simulasi................................................................................................
iii
8. Metode Proyek...................................................................................................
9. Metode Studi Lapangan.....................................................................................
10. Metode Demonstrasi..........................................................................................
11. Metode Eksperimen...........................................................................................
KB. 2 Penggunaan Metode dalam Pembelajaran IPA...................................................
A. Memilih Metode Belajar untuk Pembelajaran.........................................................
B. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD Kelas I.......................
C. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD II................................
D. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD III..............................
E. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD IV..............................
F. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD V................................
G. Contoh Penerapan Metode dalam Pembelajaran IPA di SD VI..............................
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................
A. Simpulan.................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebuah proses pembelajaran terdiri dari kegiatan merancang, melaksanakan, dan
mengevaluasi proses serta hasil pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam
metode, pendekatan serta alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
indikator yang harus dicapai oleh peserta didik.
Dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih berarti bagi peserta didik maka
guru perlu menggunakan berbagai metode, pendekatan, dan alat yang sesuai dengan
memperhatikan berbagai faktor. Diantaranya adalah karakteristik siswa karakteristik
materi.
Mengenal karakteristik siswa dan materi yang diajarkan akan sangat membantu
guru dalam memilih metode, pendekatan, dan alat bantu belajar yang diperlukan demi
mencapai tujuan pembelajaran. Di samping itu, guru juga sebaiknya memahami bahwa
setiap metode dan pendekatan merupakan alat dan bekal yang sangat penting untuk
mengembangkan pembelajaran, demikian pula pada pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
Pendekatan merupakan cara umum dalam memandang permasalahan atau objek
kajian. Salah satu peranan pembelajaran adalah untuk menyesuaikan antara tujuan
pembelajaran, karakteristik siswa, latar belakang sosial budaya, sumber dan daya dukung,
dan lain sebagainya. Prinsip yang harus ditekankan dalam memilih pendekatan yang
sesuai adalah pertimbangan pendekatan dengan faktor-faktor terkaitnya.
Adapun metode dapat disebut sebagai suatu prosedur dalam melaksanakan
sesuatu, dalam hal ini adalah pada pelaksanaan pembelajaran. Penggunaan metode
pembelajaran yang tepat diharapkan dapat merangsang serta mengarahkan siswa untuk
belajar.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD?
2. Bagaimana metode dalam pembelajaran IPA di SD?
C. Tujuan
1. Mengetahui pendekatan dalam pembelajaran IPA di SD
2. Mengetahui metode dalam pembelajaran IPA di SD

v
BAB II
PEMBAHASAN
Modul 2 Pendekatan dalam Pembelajaran IPA di SD
KB. 1 Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA
Pendidikan IPA bertujuan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses
penemuan, serta sikap ilmiah yang akan bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam
sekitarnya. Dengan pemberian pengalaman langsung untuk mencari tahu melalui kegiatan observasi
atau eksperimen yang dibuktikan secara empiris.Pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan
pembelajaran  sangatlah penting bagi seorang guru, karena dengan kemampuan tersebut dapat
meningkatkan keberhasilan pembelajaran.

A. Pengertian Dan Prinsip Pemilihan Pendekatan


Menurut Raka Joni(1993),pendekatam adalah cara umum dalam memandang permasalahan
atau objek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang memakai kacamata dengan warna tertentu
pada saat memandang alam sekitar.Herawati Susilo (1998) mengemukakan bahwa pendekatan bersifat
aksiomatis yang menyatakan pendirian,filosofi,dan keyakinan yang berkaitan dengan serangkaian
asumsi.
            Peranan pendekatan adalah menyesuaikan komponen input, output, produk, dan outcomes
pendidikan dengan bahan kajian yang akan disajikan, sehingga pembelajaran lebih menarik,
menyenangkan, menumbuhkan rasa ingin tahu, memberikan penghargaan, serta bermakna bagi hidup
baik untuk sekarang maupun yang akan datang.
            Tujuan pendekatan adalah menggiring persepsi dan atau proses pengkajian dengan suatu
terminologi sehingga diperoleh pembentukan perilaku yang diharapkan. Prinsip pemilihan pendekatan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang terkait antara lain adalah tujuan pendidikan dan
pembelajaran, kurikulum, kemapuan siswa, psikologi belajar, dan sumber daya.

B. Jenis Pendekatan

1. Pendekatan Lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah mengajarkan IPA dengan cara pandang bahwa
mengembangkan kebiasaan siswa menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara
bijaksana dengan memhami faktor politis, ekonomis, sosial-budaya,ekologis yang mempengaruhi
manusia dalam dan memperlakukan lingkungan tersebut. Pendekatan lingkungan merupakan
suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan siswa melalui
pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan
pembelajaran akaan menarik siswa, jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga
apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan. Sehingga
dapat dikatakan lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat
dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas. Lingkungan dapat
memperkaya bahan dan kegiatan belajar.
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting dan memiliki nilai-nilai
yang sangat berharga dalam rangka proses pembelajaran siswa. Penggunaaan lingkungan
memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna sebab anak dihadapkan pada kondisi

vi
yang sebenarnya sehingga dapat memecahkan masalah lingkungan, dan menanamkan
sikap cinta lingkungan.

2. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
Pendekatan sains teknologi masyarakat merupakan pendekatan pembelajaran  yang pada
dasarnya membahas penerapan sains dan teknologi dalam konteks kehidupan manusia sehari-hari.
Dengan pendekatan ini siswa dikondisikan diharapkan mampu menerapkan prinsip-prinsip sains 
untuk menghasilkan karya teknologi sederhana atau solusi pemikiran untuk mengatur dampak negatif
yang mungkin timbul akibat munculnya produk teknologi. Dengan demikian dapat menggunakan 
pendekatan sains teknologi masyarakat  untuk menanamkan pemahaman konsep dan
pengembangannya untuk kemaslahatan masyarakat.
Kegiatan pembelajaran dimaksudkan agar tercipta kondisi yang memungkinkan terjadinya
belajar pada diri siswa. Dalam suatu kegiatan pembelajaran dapat dikatakan terjadi belajar, apabila
terjadi prsoes perubahan perilaku pada diri siswa sebagai hasil dari suatu pengalaman.

3. Pendekatan Faktual
           Menurut Funk dkk.(1979), pendekatan faktual adalah suatu cara mengajar dengan
menyampaikan hasil-hasil penemuan IPA kepada siswa, dimana pada akhir suatu intruksional siswa
akan memperoleh informasi tentang hal-hal penting.Terkadang menarik bagi siswa, namun kurang
merefleksikan gambaran tentang sifat IPA sendiri. Biasanya, siswa tidak dapat mengingat tentang
fakta dalam waktu lama karena tidak mendapatkan sajian tentang gambaran menyeluruh.

4. Pendekatan Konseptual
Pendekatan konsep adalah suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan
konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu
diperoleh. Konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan
dalam defenisi sehingga menjadi pengetahuan yang meliputi prinsip-prinsip, hukum, dan teori.
Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman melalui generalisasi, dan berpikir abstrak. Konsep
dapat mengalami perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan
konsep adalah menjelaskan dan meramalkan.
Konsep dimulai dengan memperkenalkan benda konkret, berkembang menjadi simbol sehingga
menjadi abstrak yang berupa ucapan atau tulisan yang mengandung konsep yang lebih kompleks.
Konsep yang kompleks memerlukan permunculan berulang kali dalam satu pertemuan dalam kelas,
didukung media atau sarana yang tepat.

5. Pendekatan Pemecahan Masalah


Herawati Susilo (1998) mengutip pendapat Meyer (1987) bahwa pendekatan pemecahan
masalah (force field approach) merupaka suatu proses pendekatan yang penting. Setiap masalah

vii
memiliki suatu daya positif atau daya pendorong yang cenderung menuju ke arah perubahan yang
positif untuk memperbaiki suatu kondisi atau keadaan. Alasan menggunakan pendekatan ini, yaitu: 1.
Pendekatan ini terpusat pada masalah.2. Pendekatan ini singkat.3. Pendekatan ini inovatif.4.
Pendekatan ini bersifat mengarahkan.5. Pendekatan ini lebih sistematis.6. Pendekatan ini terpusat
pada pribadi.7. Pendekatan ini memiliki ukuran.

6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengerjakan IPA dengan menggunakan pandangan suatu nilai,
misalkan terkait moral/etika, yang bersifat universal, nilai yang terkait dengan kepercayaan/ agama,
atau nilai yang terkait dengan politik, sosial, budaya suatu negara/ daerah. Pendekatan ini
menekankan pada penyampaian produk IPA serta prilaku yang diharapkan yang terkait produk dan
prose tsb, namun tidak secara langsung tentang proses bagaimana produk tsb dihasilkan.

7. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan intelektual.
Secara umum urutan kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan,
mendiskusikan,membuat hipotes, menganalisis,menafsirkan hasil untuk untuk mendapatkan
konsep umum yang dipelajari (Herawati Susilo,1998). Inkuiri adalah suatu strategi pembelajaran
dimana guru dan murid mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan pendekatan yang dipakai oleh
ilmuwan. Arti inkuiri adalah proses penemuan dan penyelidikan masalah-masalah, menyusun
hipotesa, merencanakan eksperimen, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan tentang hasil
pemecahan masalah. Sehingga anak untuk melakukan eksperimen sendiri. Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan dan mencari sendiri jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan.
Adapun tujuan pendekatan inkuiri yaitu:
·         - Meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam menemukan dan memproses bahan pelajarannya.
·         - Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya.
·         - Melatih peserta didik menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tiada
habisnya.
·      -   Memberi pengalaman belajar seumur hidup
  Alasan penggunaan pendekatan inkuiri, yaitu:
1)Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat.
2)Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah tetapi juga lingkungan sekitar.
3)Melatih peserta didik untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya.
4)Penanaman kebiasaan untuk belajar berlangsung seumur hidup.

            Secara operasional pendekatan inkuiri mempunyai karakteristik:


a.       Diawali dengan pengamatan dan berkembang untuk memahami konsep atau fenomena.
b.      Membuat pertanyaan atau menentukan masalah dari hasil pengamatan.
c.       S uatu masalah ditemukan lalu dipersempit hingga terlihat kemungkinan masalah itu dapat
dipecahkan oleh murid.

viii
d.      Proses pembelajaran berpusat pada pertanyaan-pertanyaan”mengapa”, ”bagaimana kita
mengetahui”, dan ”betulkah kesimpulan ini”?
e.       Jawaban-jawaban yang dicari tidak diketahui lebih dulu dan tidak ada dalam buku pelajaran.
Buku-buku petunjuk yang dipilih berisi pertanyaan-pertanyaan dan saran. Saran untuk
menentukan jawaban bukan memberi jawaban.
f.       Murid-murid bersemangat sekali untuk menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
mereka sendiri.
g.       Murid-murid mengusulkan cara-cara pengumpulan data, melakukan eksperimen, melakukan
pengamatan, membaca, dan menggunakan sumber-sumber lain.
h.      Semua usul dinilai bersama, bila mungkin ditentukan asumsi-asumsi, keterlibatan, dan
kesulitan-kesulitan.
i.        Murid-murid melakukan penelitian secara individu atau kelompok, untuk mengumpulkan
data yang diperlukan untuk menguji hipotesa.
j.        Murid mengolah data, membuat kesimpulan, memberikan penjelasan.
k.      Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis.

8. Pendekatan Keterampilan Proses


Pendekatan keterampilan proses pada hakikatnya adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar-
mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil
belajar (Semiawan, 2002). Pendekatan keterampilan proses ini dipandang sebagai pendekatan yang
oleh banyak pakar paling sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka
menghadapi pertumbuhan dan perkembangan IPTEK.
Pendekatan keterampilan proses akan efektif jika sesuai dengan kesiapan intelektual. Oleh
karena itu, pendekatan keterampilan proses harus tersusun menurut urutan yang logis sesuai dengan
tingkat kemampuan dan pengalaman siswa. Misalnya sebelum melaksanakan penelitian, siswa
terlebih dahulu harus mengobservasi atau mengamati dan membuat hipotesis. Agar siswa dapat
menciptakan kembali konsep-konsep yang ada dalam pikiran dan mampu mengorganisasikannya.
Dengan demikian, keberhasilan anak dalam belajar sains menggunakan pendekatan keterampilan
proses adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak yang belum paham terhadap
permasalahan sains yang sedang dipelajari sehingga menjadi paham dan mengerti permasalahannya.

9. Pendekatan Sejarah
Adalah cara mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan yang dihasilkan oleh
para ilmuwan/ahli IPA tentang perkembangan temuan-temuan tersebut yang dikaitkan dengan ilmu
IPA sendiri. Dengan menggunakan metode membaca buku atau menjelaskan.

ix
KB 2: Penerapan Pendekatan dalam Pembelajaran IPA
1. Pendekatan Lingkungan
Pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk
mengembangkan kebiasaan dalam menggunakan dan memperlakukan lingkungan secara
bijaksana dengan memahami faktor politis, ekonomis, sosial-budaya, ekologis,
mengembangkan sikap dan perilaku peduli dan mencintai lingkungan, dan
mengembangkan keterampilan untuk meneliti lingkungan.
2. Pendekatan Sain-Lingkungan-Teknologi-Masyarakat
Dipusatkan pada siswa dengan memperhatikan keragaman siswa dan bertujuan
agar siswa memiliki pemahaman sains, teknologi, lingkungan, dan masyarakat yang
mendukung perkembangan kognitif; mempunyai sikap bahwa sains, teknologi, dan
lingkungan menarik dan bermanfaat; menggunakan pemahaman sains dan teknologi
untuk diterapkan di lingkungan alam dan sosialnya (masyarakatnya). Prosedurnya
meliputi (1) curah pendapat tentang suatu topik, (2) mendefinisikan fenomena tertentu,
(3) curah pendapat tentang sumber informasi, (4) menggunakan sumber untuk mendapat
informasi, (5) melakukan analisis, sintesis, evaluasi, dan menciptakan, (6) melakukan
tindakan.
3. Pendekatan Faktual
Pembelajaran dilakukan dengan menyodorkan hasil penemuan IPA dan pada
akhirnya siswa diharapkan memperoleh informasi IPA. Metodenya antara lain dengan
membaca, menyampaikan pendapat ahli dari buku, demonstrasi, latihan (drill), dan
memberikan tes. Fakta mewakili produk IPA, sehingga siswa kurang mendapatkan
gambaran tentang sifat IPA yang lebih menarik dan menyenangkan.
4. Pendekatan Konseptual
Agar dapat memahami suatu konsep, suatu konsep pembelajaran memerlukan
objek yang konkret, eksplorasi, mendapatkan fakta, dan melakukan manipulasi atau
pemrosesan pendapat secara mental. Siswa diberikan kesempatan mengorganisasikan
fakta ke dalam suatu model atau penjelasan tentang sifat alam semesta.
5. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pembelajaran bertolak dari suatu permasalahan di mana guru dapat merumuskan
dan mendemonstrasikan penyelesaian suatu masalah kemudian meminta siswa
memecahkan permasalahan yang serupa atau guru membimbing siswa merumuskan dan
memecahkan permasalahan yang diajukan atau guru mengombinasikan kedua cara
tersebut. Pendekatan ini melatih keterampilan memecahkan masalah dan sekaligus
x
melatih siswa bertanggung jawab, memiliki kemampuan tinggi, tanggap terhadap
berbagai kondisi dan situasi yang dihadapinya, dan memiliki kreativitas. Salah satu
caranya adalah mengupayakan sisswa belajar secara aktif, mengumpulkan data,
menanggapi pertanyaan, dan mengorganisasikan informasi.
6. Pendekatan Nilai
Pendekatan nilai adalah cara mengajarkan IPA dengan menggunakan pandangan
suatu nilai dan pada akhirnya siswa diharapkan dapat memahami dan menerapkan nilai
tersebut untuk keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kesempurnaan kehidupan,
lingkungan, dan alam semesta.
7. Pendekatan Inkuiri
Inkuiri ditandai dengan adanya pencarian jawaban melalui serangkaian kegiatan
intelektual. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sifat ingin tahu,
imajinasi, kemampuan berpikir, bersikap, dan keterampilan proses. Secara umum urutan
kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan, mendiskusikan, membuat hipotesis,
menganalisis, menafsirkan hasil untuk mendapatkan konsep umum. Teori/ pengertian
diuji melalui analisis rasional (inkuiri secara rasional), penggalian sehingga mendapatkan
suatu penemuan (inkuiri secara penemuan/ discovery), atau eksperimen (inkuiri secara
eksperimen).
Pada pendekatan inkuiri eksperimental, perencanaan untuk menguji pernyataan
atau menjawab pertanyaan didiskusikan dan diputuskan sebelum menggunakan bahan-
bahan. Pada inkuiri discovery, bahan diatur/ dipasang/ digunakan tanpa adanya rencana
kegiatan yang formal. Sedangkan inkuiri eksperimen pengaturan pemasangan/
penggunaan bahan dilakukan setelah membuat rencana kegiatan. Prosedur yang biasa
dilakukan adalah (1) memilih permasalahan, (2) merumuskan suatu permasalahan, (3)
merumuskan hipotesis, (4) mebuat struktur tes hipotesis, (5) mengendalikan hipotsis, (6)
membuat definisi operasional, (7) melakukan eksperimen.
Pada prakteknya seorang guru dapat menggunakan suatu prosedur dengan
mengombinasikan antara pembelajaran menggunakan materi buku tes dengan pendekatan
inkuiri, dengan urutan inkuiri-konsep-informasi. Prosedur yang dilakukan adalah (1)
kegiatan inkuiri, (2) diskusi/ penggalian pemecahan masalah, (3) membagikan buku teks,
(4) memberi tugas baca atau tugas lainnya. Tujuan pendekatan ini adalah membangun
konsep/ subkonsep utama yang tercakup oada buku teks.
8. Pendekatan Keterampilan Proses

xi
Pendekatan ini mengajarkan berbagai keterampilan proses yang biasa digunakan
para ilmuwan dalam mendapatkan atau memformulasikan hasil IPA. Pendekatan ini lebih
melibatkan sisswa dengan materi konkret dan bekerja ilmiah.
9. Pendekatan Sejarah
Pendekatan ini mengajarkan IPA dengan menyajikan berbagai penemuan dan
perkembangan temuan tersebut dikaitkan dengan ilmu IPA. Dalam pendekatan ini siswa
diminta membaca buku teks untuk membaca dan mendengarkan informasi temuan-
temuan IPA. Pendekatan ini lebih menekankan pada penyampaian produk hasil IPA.

xii
MODUL 3
METODE DALAM PEMBELAJARAN IPA SD
Kb.1. Metode dalam Pembelajaran IPA
A. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubung dengan upaya ilmiah maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat
memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
Unsur terpenting dalam mengajar ialah merangsang serta mengarahkan siswa uuntuk belajar.
Belajar dapat dirangsang dan diarahkan dengsan berbagai macam cara yang mengarah kepada
tujuan yang berlain-lain. Mengajar pada hakikatnya tidak leih dari sekedar menolong para
siswa untuk memperoleh Pengetahuan, Keterampilan, Sikap, Serta Idealisme, dan Apresiasi
yang menjurus kepada perubahan tingkah laku dan pertumbuhan siswa.
Metode mengajar berbeda dengan Teknik Mengajar. Metode mengajar menyangkut
pengertian yang luas. Metode dapat dianggap sebagai prosedur atau proses yang teratur.
Teknik merupakan sesuatu yang dianggap teknik dapat di umpamakan sebagai hubungan
strategi dan taktik. Taktik bersifat lebih praktis dan merupakan penjabaran dari strategi.
Untuk Kepentinganan Praktis, ada beberapa pilihan metode yang sudah sangat umum
digunakan. Diantaranya Metode Penugasan, Metode Diskusi, Metode Tanya Jawab, Metode
Latihan, Metode Ceramah, Metode Simulasi, Metode Proyek, Metode Studi Lapangan,
Metode Demonstrasi, Metode Eksperimen.
1. Jenis-Jenis Metode
a. Metode Penugasan
Metode Penugasan ini guru memberikan tugas kepada murid harus ada pedoman tugas yang
harus dikerjakan murid. Suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai dengan adanya
tugas dari guru untuk dikerjakan siswa. Menugaskan Murid dengan hanya dengan menyuruh
menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada dibelakang akhir bab kurang bermanfaat. Murid
yang memiliki kemampan tinggi tidak memperoleh manfaat dengan menjawab pertanyaan
tersebut, sebab dia telah paham akan bab itu. Namun bagi murid yang berkemampuan rendah
tidak akan berhasil dengan penugasan seperti itu.
Penugasan yang baik adalah bersifat menantang dan bersifat lentur sesuai minat dan bakat
murid anda. Mungkin ada murid yang akan mencari buku acuan di perpustakaan. Untuk
Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya. Adapula yang akan mencari
keterangan pada seorang pakar, atau mungkin ada yang akan melakukan percobaan dikelas,
halaman sekolah laboratorium atau rumah.
Contohnya memberikan tugas dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan atau satu perintah
yang harus di bahas dengan diskusi atau perlu dicaru uraiannya pada buku paket.Untuk pokok
bahasan seperti menjawab pertanyaan- pertanyaan mengenai pelajaran IPA tentang darah dan
fungsinya, Tugas semacam ini dapat dikerjakan di luar jam pelajaran, dirumah maupun
sebelum pulang. Karena kita telah memberikan tugas, hari berikutnya harus kita periksa
apakah sudah dikerjakan atau belum. Kemudian perlu di evaluasi.

xiii
b. Metode Diskusi
Diskusi adalah metode pembelajaran yang mengahadapkan siswa pada suatu permasalahan.
Tujuan utama metode ini untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.
Diskusi juga merupakan suatu perbandingan mengenai subjek dari berbagai sudut pandang.
Diskusi kelas atau diskusi kelompok merupakan metode pembelajaran yang kerap digunakan
dalam Ilmu Pengetahuan Alam.
Dalam pembelajaran IPA metode diskusi perlu dilakukan sebab banyak kebaikannya antara
lain:
1) Semua murid bebas mengemukakan pendapat, jadi bersifat demokratis.
2) Merupakan cara yang efektif untuk mengajukan permasalahan
3) Mempertinggi peran serta murid secara perorangan
4) Mendorong rasa persatuan dan mengembangkan rasa sosial.
5) Mengembangkan kepemimpinan, dan menghayati kepemimpinan bersama.
Syarat-syarat agar jalan diskusi berjalan lancar selain ada pemimpin atau moderator, jumlah
peserta sedikit artinya kelas dibagi dalam beberapa kelompok diskusi, topik diskusi,
merupakan masalah murid, peserta diskusi harus berperan, peserta bebas mengeluarkan
pendapat. Adapun kelemahan metode diskusi adalah:
1) Bila Pembicaraan di dominasi saja oleh salah seorang peserta diskusi
2) Biasanya siswa yang pandai berbicara yang aktif dalam diskusi
3) Pembicaraan sering menyimpang dari pokok permasalahan.
c. Metode Tanya Jawab
Tanya Jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
yang bersifat two way traffic karena pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan
siswa. Metode Tanya Jawab dimaksudkan untuk merangsang berfikir siswa dan
membimbingnya dalam mencapai atau mendapatkan pengetahuan.
Pertanyaan yang diajukan juga bermaksud pula untuk merangsang siswa berpikir, atau untuk
memperoleh umpan balik. Suatu pertanyaan bermaksud meneliti kemampuan daya tangkap
siswa terhadap bahan pelajaran yang baru diberikan. Tanya-Jawab dapat membantu
timbulnya perhatian siswa pada pelajaran. Contoh dalam metode Tanya jawab yaitu dengan
mengajukan pertanyaan mengenai pokok bahasan yang baru dibahas untuk mengecek
pemahaman siswa.
d. Metode Latihan
Metode Latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah di pelajari.

xiv
Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam banyak juga hal-hal yang perlu dilatihkan,
seperti penggunaan mikroskop, penggolongan berbagai jenis hewan dan tanaman, dalam
pembelajaran Biologi, penggunaan ukuran membaca termometer dalam pelajaran fisika dan
lain sebagainya. Metode latihan bertujuan agar murid menguasai keterampilan melakukan
sesuatu dan memiliki keterampilan yang lebih baik dari apa yang dipelajarinya sebelumnya.
Bagi murid dalam Latihan atau keterampilan Ilmu Pengetahuan Alam itu ada yang mudah di
kuasainya dan ada juga yang pula sukar atau lama untuk di kuasai. Latihan menggunakan
ukuran untuk mengukur panjang mungkin lebih mudah, daripada mengukur volume benda.
Di waktu guru mengajar murid harus mengukur volume cairan dalam botol mungkin harus
sering di ulang-ulang, sampai murid lebih terampil
Dalam Metode Latihan Ilmu Pengetahuan Alam guru harus selalu meneliti hambatan-
hambatan atau kesukaran- kesukaran apa yang ditemui oleh murid selama melakukan latihan
Ilmu Pengetahuan Alam yang guru berikan. Dari Hambatan-hambatan yang ditemui guru
dapat memperbaikinya pada latihan-latihn berikutnya. Sebagai Guru juga harus memberikan
tanggapan-tanggapan yang telah benar dan memperbaiki tanggapan-tanggapan yang salah
setelah latihan di lakukan.
e. Metode Ceramah
Metode Ceramah adalah metode yang paling tradisional yaitu guru berbicara dan murid
mendengarkan. Metode Ceramah juga sangat ekonomis untuk menyampaikan informasi,
dengan murid yang besar dan bahan yang harus di selesaikan banyak dapat dilakukan dalam
tempo singkat. Metode ceramah diperlukan untuk memperoleh pengetahuan yang berharga,
yang tidak dapat diperoleh dengan metode lain.
Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Metode ceramah kurang di anjurkan, karena
untuk belajar Ilmu Pngetahuan Alam murid dituntut lebih aktif, dan mempelajari informasi
tangan pertama (first hand Information). Oleh sebab itu dalam menyampaikan metode
ceramah harus mengikutsertakan peran siswa.
Metode ceramah itu agak membosankan. Oleh sebab itu guru harus memberikannya secara
bebas dan menarik. Agar ceramah lebih menarik maka perlu guru lakukan hal-hal sebagai
berikut:
1) Bahan ceramah dipersiapkan sebaik mungkin secara cermat
2) Bahan ceramah , disampaikan dengan jelas dan dapat didengar oleh semua murid
3) Bahan ceramah, harus dikuasai dengan luas dan dalam
4) Bahan pelajaran disampaikan secara sistematis
5) Dalam menyampaikan diselingi pertanyaan, diam sejenak atau bernafas sejenak agar tidak
membosankan.
6) Memasukkan hal-hal baru kejadian-kejadian nyata dan pernah mereka alami yang tidak
ada dalam buku wajib.
7) Bahan dapat guru selsaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

xv
Contoh Metode Ceramah yaitu di mulai dengan penjelasan memperkenalkan alat-alat
pencernaan, fungsi dan kedudukannya. Dan sekali-sekali libatkan siswa secara fisik.
Misalnya menghitung jumlah gigi teman sebangkunya, mengamati bentuk- bentuk gigi
dengan mengamati gigi teman sebangkunya, memeperagakan cara menelan makanan atau
cara menggosok gigi yang benar.
f. Metode Simulasi
Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses
pengajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Metode Simulasi
adalah Tingkah laku yang di kehendaki sebelum tingkah laku itu betul-betul anda lakukan di
depan kelas. Contoh dari simulasi adalah Gladiresik, yakni memperagakan proses terjadinya
suatu eksperimen Ilmu Pengetahuan Alam sebagai latihan untuk eksperimen sebenarnya tidak
gagal.
Simulasi juga dapat diterapkan pada siswa yaitu dengan cara menyuruhnya untuk seolah-
olah berperan sebagai guru Ilmu Pengetahuan Alam yang sedang menerangkan suatu
percobaan. Dalam simulasi percobaan Ilmu Pengetahuan Alam itu siswa dapat berperan
sedang melakukan pemasangan alat, mengukur, menimbang, mengamati, dan mencatat
hasilnya dan mnyampaikan kesimpulan dalam bentuk lisan.
g. Metode Proyek
Pada Tingkat Sekolah Dasar Metode Proyek agak sukar diterapkan karena proyek merupakan
suatu penugasan yang memerlukan pemikiran dan tindakan yang membangun dari siswa.
Dalam Melaksanakan Metode Proyek, Murid memerlukan peran aktif dalam membantu dan
membimbing, sehingga proyek itu berhasil. Setelah proyek itu selesai dikerjakan, guru perlu
memberi penghargaan pada siswa. Kelompok murid yang berhasil proyeknya diberi
tambahan nilai dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Dalam melakukan sesuatu proyek tentang Ilmu Pengetahuan Alam, maka siswa akan
terangsang minat dan kesenangannya. Proyek Ilmu Pengetahuan Alam mendorong rasa ingin
tahu siswa, maupun memecahkan masalah dan mengembangkan siswa anda berpikir bebas.
Contoh Metode Proyek adalah guru memberikan bahasan mengenai benda yang dapat dilalui
cahaya dan tidak dapat di lalui cahaya, jadi guru dan siswa mempersiapkan seperangkat alat
dan bahan untuk digunakan oleh para siswa untuk menemukan suatu keputusan atau
kesimpulannya dari materi tersebut.
h. Metode Studi Lapangan
Metode Studi lapangan jauh lebih memberikan pengalaman luas kepada siswa dibanding
hanya di dalam ruangan yang dibatasi empat dinding atau kelas. Studi Lapangan IPA juga
merupakan pengalaman langsung, melihat objek sebenarnya, dan diperoleh dari tangan
pertama.
Studi Lapangan IPA tidak berarti harus dilakukan ke tempat jauh, dengan waktu yang lama,
biaya transport, dan perlengkapan yang lengkap, tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar
seperti halaman sekolah atau kebun sekolah. Di waktu Guru dan siswa melakukan Studi
lapangan IPA seluruh pancaindera akan difungsikan.

xvi
Dalam melakukan Studi Lapangan, Guru hendaknya hanya berperan sebagai pembimbing
atau narasumber. Murid-murid yang akan mengamati, mengukur, menghitung, menganalisis,
dan menarik kesimpulan sendiri.
Sebelum terjun ke lapangan, hendaknya siswa-siswa dikelompokkan, dirumuskan tujuannya
dengan jelas, di berikan rambu-rambu tugasnya, pembagian tugas dan pengaturan waktunya.
Contoh Metode Studi Lapangan yaitu untuk mengamati berbagai jenis tanaman atau berbagai
macam bunga, bentuk daun, anda cukup ke halaman atau kebun sekolah. Di halaman sekolah
dapat dilihat bagaimana kupu-kupu terbang, semut mengambil makanan, ulat memakan daun,
beraneka jenis ragam rumput, berbagai bentuk awan, melihat aliran air diselokan dan
bagaimana cahaya matahri menghasilkan bayang-bayang.
i. Metode Demonstrasi
Pengertian metode demonstrasi adalah Metode Mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian, aturan, dan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
Saat melaksanakan Demonstrasi Ilmu Pengetahuan Alam biasanya guru sendirilah yang
melakukannya, tetapi alangkah baiknya bila murid yang melakukannya. Demonstrasi IPA
dilakukan guru sendiri, apabila alatnya mudah pecah, benda atau bahan yang mahal, mudah
rusak, berbahaya jumlahnya hanya satu.
Agar supaya di waktu anda melakukan demonstrasi IPA itu tidak gagal, sebaiknya guru
sebelumnya telah melakukan sendiri terlebih dahulu. Sehingga jalannya demonstrasi lebih
lancar dan menghemat waktu. Pelaksanaan demokrasi harus dapat dilihat oleh seluruh siswa.
Dalam demonstrasi IPA hasil yang akan terjadi harus disampaikan pada siswa. Sehingga
siswa tidak merumuskan masalah, berspekulasi dan menarik kesimpulan berdasarkan apa
yang disaksikannya.
Kelemahan Metode Demonstrasi antara lain tidak semua siswa dapat ikut aktif. Mungkin
hanya sebagian kecil siswa saja yang dapat mencobanya, bila waktu yang tersedia terbatas,
sehingga demonstrasi itu dilakukan dengan tergesa-gesa. Begitu juga bila alat yang guru
gunakan di tempat yang kurang terlihat oleh seluruh siswa atau alatnya terlalu kecil.
Contoh Metode Demonstrasi Guru menunjukkan/memperlihatkan suatu proses misalnya
membakar logam hingga memuai, sehingga seluruh siswa dalam kelas dapat melihat,
mengamati, mendengar, mungkin meraba dan merasakan proses yang dipertunjukkan oleh
guru.
j. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah Metode yang banyak digunakan dalam mempelajari Ilmu
Pengetahuan Alam. Eksperimen atau percobaan dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan di
dalam laboratorium tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar.
Apabila melakukan Eksperimen haruslah didahului dengan adanya masalah yang berupa
pertanyaan atau dalam bentuk pertanyaan. Misalnya: betulkah ikan yang hidup dalam air
tercemar lekas mati daripada dalam air bebas pencemaran? Apa yang akan terjadi kalau es di
masukkan ke dalam air hangat? Dalam Eksperimen sebaiknya ada alat pembanding atau

xvii
kontrol. Misalnya dalam hal akibat pencemaran air terhadap ikan. Sebab perbandingan ikan
yang hidup di air yang tidak tercemar. Ikan mana yang lebih dahulu pingsan.
Bila Guru menyuruh siswa bereksperimen IPA, maka perlu disampaikan hal-hal sebagai
berikut:
1) Jelaskan tujuan dan harapan apa yang diinginkan dari eksperimen itu!
2) Sebutkan alat dan bahan yang diperlukan, berapa ukuran atau takaran yang dibutuhkan
3) Terangkan tahap-tahap kegiatannya, atau tahap-tahap prosesnya
4) Apa saja yang perlu diamati, dan di catat, semua hal tersebut di atas tertuang dalam suatu
buku petunjuk eksperimen
5) Dalam menarik kesimpulan harus hati-hati, sehingga kesimpulannya benar dan tidak
keliru. Percobaan yang dilakukan mungkin merupakan eksperimen yang berlangsung dapat
membuktikan sesuatu, atau mungkin hanya salah satu tahapan eksperimen untuk
membuktikn sesuatu hal sehingga masih ada kelanjutannya. Selama eksperimen berlangsung
guru harus mengawasi pekerjaan siswa bila perlu memberi saran atau pertanyaan yang
menunjang kesempurnaan jalannya eksperimen.

xviii
KB. 2
Penggunaan Metode dalam Pembelajaran IPA

A. Memilih Metode Belajar untuk Pembelajaran


Factor-faktor yang perlu menjadi bahan pertimbangan bagi kita, ketika kita hendak memilih
metode belajar tertentu.
1. Metode belajar hendaknya sesuai dengan tujuan
2. Metode belajar hendaknya diadaptasikan dengan kemampuan
3. Metode belajar hendaknya sesuai dengan psikologi belajar
4. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan bahan pengajaran
5. Metode belajar hendaknya disesuaikan dengan alokasi waktu dan sarana prasarana
yang tersedia
6. Metode belajar hendaknya sesuai pribadi guru

B. Contoh Penerapan metode dalam Pembelajaran IPA SD kelas I


Banyak hal yang perlu kita pertimbangkan dalam menentukan dan merencanakan
penggunaan metode belajar untuk suatu pembelajaran.
Contoh salah satu alternative dari pembelajaran IPA SD Kelas I: Aspek : Benda di sekitar kita
Subaspek : ciri-ciri benda Metode : Eksperimen
Pembelajaran : guru menjelaskan tujuan eksperimen, siswa harus memahami masalah yang
akan diamati melalui eksperimen.
Evaluasi : mengukur metode yang digunakan kita menilai sukses jika siswa dapat melakukan
prosedur eksperimen dengan benar.

C. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas II


Aspek : benda dan sifatnya
Subaspek : perbedaan benda padat dan benda cair Metode : studi lapangan
Pembelajaran : membagi anak menjadi beberapa kelompok, memberi tugas sesuai dengan
masalah yang akan dibahas dan memberi arahan mengenai sumber/tempat dimana masalah
itu harus diteliti/diamati. Setelah studi lapangan selesai kita harus mengumpulkan hasil
pengalaman siswa, mendiskusikannya dan mengevaluasinya

xix
Evaluasi : metode ini dikatakan sukses jika siswa dapat melakukan prosedur/pengamatan
dengan benar, dan siswa dapat menunjukkan beragam jenis benada padat dan benda cair di
sekitar.

D. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas III


Pokok bahasan : sumber daya alam
Metode : brainstorming
Pembelajaran : guru memberikan masalah yang mamppu merangsang pikiran siswa sehingga
mereka menanggapi. Siswa bertugas menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat
mereka belajar
dan berlatih mengajukan pendapatnya dengan bahas dan kalimat yang baik.
Evaluasi : kita menilai berhasil jika seluruh siswa terlibat aktif menanggapi masalah dengan
mengemukakan pendapat, komentar, bertanya dengan Bahasa dan kalimat yang baik.

E. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas IV


Pokok bahasan : alat indera dan fungsinya
Metode : ceramah
Pembelajaran : pembelajaran diawali dengan memperkenalkan alat-alat indera, fungsi dan
bagiannya. Ajak siswa untuk menunjukkan bagian dari alat indera tertentu atau
mengamatinya. Jika siswa sudah benar-benar memahami, pembahasan dilanjutkan membahas
mekanisme kerja dari masing-masing
alat indera.
Evaluasi : metode kita nilai berhasil jika kegiatan berlangsung dengan tertib dan seluruh
siswa
mendengarkan dan memberikan respon positif.

F. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas V P


Pokok bahasan : makhluk hidup dan proses kehidupan
Pembelajaran : guru membagi kelompok, lalu memberi arahan dan tugas dengan masalah
yang akan dibahas dan diteliti. Siswa terjun ke lapangan, mungkin memerlukan waktu yang
agak lama sampai siswa menemukan data/informasi. Hasil kerjanya dibawa ke kelas, mereka
tetap bekerja dalam kelompok. Hasil data diolah sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
Evaluasi : evaluasi ini diorientasikan kepada proses mental anak selama pembelajaran
berlangsung.
xx
G. Metode Belajar dalam Pembelajaran IPA Kelas VI
Pokok bahasn : bumi dan bulan Metode : demonstrasi
Pembelajaran : guru mempersiapkan dan meneliti alat-alat serta bahan yang akan digunakan
agar demonstrasi berhasil. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberikan
kesempatan kepada sisw untuk mengamati dengan baik dan bertanya.
Evaluasi : kita nilai berhasil jika selama kegiatan siswa mengamati dengan baik dan dapat
memperoleh pengalaman nyata sehingga dapat memahami dengan baik.

xxi
BAB III
PENUTUP

C. Simpulan
D. Saran

xxii

Anda mungkin juga menyukai