Disusun Oleh :
Kelompok 8 materi 8
(Kelas 5F) PGSD
2 September 2019
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaktif, inspiratif,menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik untuk
berpartipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran pengayaan ?
2. Bagaimana hakikat pembelajaran pengayaan ?
3. Apa saja yang termasuk jenis pembelajaran pengayaan ?
4. Apa saja model-model pembelajaran pengayaan ?
5. Apa saja prinsip-prinsip program pembelajaran pengayaan ?
6. Bagaimana Keterkaitan KKM terhadap Program Pengayaan ?
7. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pembelajaran pengayaan
2. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran pengayaan
3. Untuk mengetahui jenis pembelajaran pengayaan
4. Untuk mengetahui model-model pembelajaran pengayaan
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran pengayaan
6. Untuk mengethui keterkaitan KKM terhadap program pengayaan
7. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Melengkapi strategi pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti
media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset
audio, slide, video, computer multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan
pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan
penilaian prosesdengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan
tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa penguasaan peserta
didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga
digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-
hambatan.
Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan
kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan
khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan
merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan
berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi,
penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih
dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai
kapasitas optimal dalam belajarnya. Seperti yang dijelaskan oleh Prayitno (2008)
“Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada
seorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar.”
4
B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan
oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Kegiatan
pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat
agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan
memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Kegiatan pengayaan dilaksanakan
dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam
penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang
dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran
tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum
pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, discoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam
berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer multimedia, dsb.
Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran
sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan menggunakan berbagai
teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta
seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau
sedang dipelajari. Karena pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu
dengan memberikan tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain.
(Dirman,Op.cit, h. 150). Penilaian proses juga digunakan untuk memperbaiki
proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan. Dalam memilih dan
melaksanakan kegiatan pengayaan, guru harus memperhatikan:
1. faktor siswa, baik faktor minat maupun faktor psikologis lainnya,
2. faktor manfaat edukatif, dan
3. faktor waktu.
Mengapa Diperlukan Program Pengayaan adalah berdasarkan Permendikbud
No. 54, 64, 65, 66 dan 67 Tahun 2013 pada dasarnya menganut sistem
5
pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, kompetensi, sistem pembelajaran
tuntas, dan sistem pembelajaran yang memerhatikan dan melayani perbedaan
individual peserta didik. Dengan memerhatikan prinsip perbedaan individu
(kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar, gaya belajar) tersebut, maka program pengayaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan/hak anak. Dalam program pengayaan, guru memfasilitasi
peserta didik untuk memperkaya wawasan dan keterampilannya serta mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
6
pembelajaran pengayaan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi
peserta didik yang memiliki kemampuan lebih, baik dalam kecepatan maupun
kualitas belajarnya. Agar pemberian pengayaan tepat sasaran maka perlu
ditempuh langkah-langkah sistematis, yaitu :
(1) mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik,
(2) memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.
b.Teknik
7
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih
peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui : tes IQ, tes inventori,
wawancara, pengamatan, dsb.
1) Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
tingkat kecerdasan peserta didik. Dari tes ini dapat diketahui tingkat
kemampuan spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal, verbal,
logik/matematik, kinestetik, naturalistik, dsb.
2) Tes inventori. Tes inventori digunakan untuk menemukan dan
mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan belajar, dsb.
3) Wawancara. Wanwancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan
dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai program
pengayaan yang diminati peserta didik.
4) Pengamatan (observasi). Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara
cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan
dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan
untuk peserta didik.
8
baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas
maupun kapabilitas masing-masing.
Perlu diperhatikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran pengayaan ini
terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jam-jam pelajaran sekolah
biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan
dengan kegiatan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Sekolah dapat juga memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan
dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan
kompetensi tertentu, misalnya untuk bidang sains. Pembelajaran seperti ini
diselenggarakan untuk membantu peserta didik mempersiapkan diri mengikuti
kompetisi tingkat nasional maupun internasional seperti olimpiade internasional
fisika, kimia dan biologi.
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak
lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan,
tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk
portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang
normal.
D. Model-model Pengayaan
Menurut Akbar dan Hawadi ( 2010: 60 -62), ada beberapa model
pengayaan, yaitu model Renzulli, model IPPM Treffinger, model purduce Three-
stage dan model Antonomus learner.
1. Model Renzulli
Model pengayaan Renzulli dibuat untuk menyediakan variasi
pengalaman pengayaan. Model ini menyediakan tiga tipe jenis pengayaan
yang mendukung pengalaman dan proses latihan untuk semua siswa
diskolah. Siswa berbakat akan merespon pengalaman mereka dalam
memecahkan masalah nyata, selanjutnya mengembangkan produk nyata.
Tiga tipe tersebut adalah sebagai berikut:
9
a. Pengayaan tipe I yang melibatkan pengalaman scara umum.
Pengayaan tipe I ini menunjukkan kepada siswa tentang topik - topik
baru, gagasan – gagasan dan pengetahuan yang tidak tertulis dari
kurikulum regular.
b. Pengayaan tipe II lebih menekankan pada kegiatan latihan kelompok.
Latihan kelompok ini merupakam suatu egiatan yang dirancang untuk
mengembangkan proses kognisi dan afeksi. Kegiatan ini diterapkan
pada seluruh siswa. Bukan hanya siswa berbakat.
c. Pengayaan tipe III digunakan untuk meneliti individu dan kelompok
kecil pada masalah nyata. Kegiatan pengayaan tipe ini biasanya
diterapkan pada peserta didik.
10
Prinsip-prinsip yang perlu dipehatikan dalam mengonsep
programpengayaan adalah:
1. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang telah diterapkan dengan
kekhasan peserta didik.
2. Kegiatan yang memeperkaya
Dalam menyususn materi dan mendesain pembelajaran pengayaan,
kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan
minat merangsang pernyataan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan
memperkaya.
3. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan
aktivitas-aktivitas menggugah (playfull). Menerapkan informasi
terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan program-program
pendidikan terkini.
Menurut Sumantri (2015: 440-441) dikutip dari Passow (1993)
dalam Ibrahim Bafadal (2013) menyarankan bahwa dalam merancang
program pengayaan, penting untuk memperhatikan tiga hal:
1. Keluasan dan kedalaman dari pendekatan yang digunakan pendekatan
danmateri yang diberikan tidak hanya berisi yang luarnya (kulit-kulitnya)
sajatetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan lebih mendalam. Contoh:
membahas mengenai Prinsip Phytagoras, tidak: hanya memberikan rumus
dan pemecahan soal saja tetapi juga memberikan pemahaman yang luas dari
mulai sejarah terbentuknya hokum-hukum phytagoras dan bagaimana
penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari hari.
11
3. Memerhatikan isi dan tujuan dari materi yang diberikan
Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan
responsive terhadap kebutuhan peserta didik. Renzulli ( 1979) menyatakan
bahwa program pengayaan berbeda dengan program akselerasi karena
pengayaan dirancang dengan lebih memerhatikan keunikan dan kebutuhan
individual dari peserta didik.
12
F. Keterkaitan KKM terhadap Program Pengayaan
13
Adanya penetapan KKM tersebut menyebabkan terjadinya dua macam
kegiatan remedial dan pengayaan. Pengayaan merupakan kegiatan tambahan yang
diberikan kepada peserta didik yang telah mendapatkan nilai diatas kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan berbagai cara antara lain dengan memberikan tugas, materi
ataupun soal tambahan kepada peserta didik. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini,
hendaknya tenaga pendidik mampu memanfaatkan perkembangan teknologi
tersebut menjadi sebuah inovesi baru dalam pembelajaran misalnya dengan
menerapkannya pada kgiatan pengayaan (Meikasari dan Listiadi, 2016:2).
14
Menurut Majid (2014: 170-171), pelaksanaan program pengayaan terbagi
menjadi dua yaitu:
Menurut Sumantri (2015: 442) dikutip dari Winner, 1996, dalam Santrock
(2007), mengemukakan karakteristik peserta didik yang berbakat antara lain :
15
teman atau peserta didik lainnya, ini dikarenakan mereka sejak lahir
memiliki kemampuan yang tinggi dalam satu atau beberapa bidang.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik yang berbakat dapat berhasil
memecahkan masalah secara tepat dengan cara yang ia kembangkan atau
ia temukan sendiri. Peserta didik yang berbakat dapat menangkap atau
lebih menyukasi petunjuk yang tidak eksplisit dibandingkan dengan
peserta didik yang lain.
3. memiliki hasrat untuk “menguasai”. Mereka memiliki hasrat, obsesi dan
minat dan kemampuan untuk fokus, sehingga sangat mudah baginya untuk
memahami dan mengenal suatu hal.
Guru diharapkan lebih peka dalam mengenali peserta didik yang memiliki
karakteristik ini, dikarenakan mereka memiliki kebutuhan yang juga berbeda
dibandingkan dengan teman-temannya.
16
Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan.
Ada tiga fokus penekanan:
a. Penekanan pada keunikan peserta didik
b. Penekanan pada adaptasi materi ajar
c. Penekanan pada strategi/metode pembelajaran
4. Evaluasi
Evaluasi melalui penilaian autentik dilakukan setelah program selesai
dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi, guru perlu meninjau kembali
strategi pembelajaran yang di terapkan atau melakukan identifikasi
(analisis kebutuhan) terhadap peserta didik dengan lebih seksama.
17
yang belum mencapai ketuntasann minimal yang ditetapkan. Dalam hal ini, guru
mesti menyiapkan program pembelajaran pengayaan yang mendukung
perkembangan peserta didik ke arah yang lebih baik. Guru bisa memberikan
pendalaman dan perluaasan dari KD yang sedang diajarkan atau memberikan
materi dalam KD yang berikutnya. Dalam program pengayaan, guru memfasilitasi
peserta didik untuk memperkaya wawasa dan keterampilannya serta maampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan berbagai
sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet,
narasumber/pkar, dan lain-lain:
18
pengajaran rmedial sehingga hasil yang di peroleh lebih banyak, lebih dalam atau
dengan singkat prestasi belajarnya lebih kaya. Adanya daya dukung fasilitas
teknik, serta sarana penunjang yang diperlukan. Sasaran pokok fungsi ini ialah
agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan diadakannya pengayaan. Semaki
banyak hasil belajar yang diperoleh dan semakin dalam ilmu yang didapat, maka
prestasi belajarnya pn semakin meningkat.
Ada beberapa model pengayaan yaitu pertama model Renzulli yang dibuat
untuk menyediakan variasi pengalaman pengayaan . yang kedua model IPPM
Trefinger. Model ini lebih menekankan pada proses identifikasi untuk
merencanakan program studi individu anak bebrbakat berdasarkan bakat,
ketentuan dan minatnya, yang ketiga yaitu model Purdue Three-stage, model ini
diterapkan dalam ruang khusu dengan kelompok kecil antara 8-15 anak berbakat.
Yang keempat yaitu model Antonomous learner. Model ini berusaha untuk
menemukan kebutuhan akademik , sosial, emosional anak berbakat, yang
bertujuan untuk menjamin kebebasan anak berbakat dan bertanggung jawab
terhadap belajarnya.
19
memperkaya, dalam menyusun materi dan mendesain pembelajaran pengayaan,
kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat,
merangsang pertanyaan , dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
Yang ketiga adalah merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih
bervariasi, misalnya dengan memberikan projek, pengembangan minat dan
aktivitas-aktivitas mengunggah (playful). Menerapkan informasi terbaru. Hasil-
hasil penelitian atau kemajuan-kemajuan program pendidikan terkini.
20
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas memungkinkan adanya
siswa yang luar biasa, cerdas dan mampu menyelesaikan KD-KD jauh lebih cepat
dengan nilai yang amat baik pula. (85>). Siswa siswa dengan kecerdasan luar
biasa ini memiliki karakterisitik khusus, yaitu tidak banyak memerlukan bantuan
berupa program-program remedial maupun pengayaan, sebab justru
memungkinkan akan mengganggu optimalisasi belajarnya.
>85 Percepatan
Mencapai
Ketuntasan
21
Gambar 1. Bentuk layanan remedial, pengayaan, dan percepatan.
22
FORMAT LEMBARAN PROGRAM PENGAYAAN
Mata Pelajaran :
Kompetensi Dasar :
Indikator nomor :
Materi :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Ulangan Harian / Tgl :
Pengayaan :
23
Program pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang lebih belajar cepat. Hal ini dilaksanakan berdasarkan suatu
keyakinan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi (on going procces)
dan belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan (fun) dan sekaligus menantang
(challenging). Ada dua model pembelajaran bagi siswa yang memerlukan
pembelajaran pengayaan, pertama, siswa yang berkemampuan belajar lebih cepat
diberi kesempatan memberikan pelajaran tambahan kepada siswa yang lambat
dalam bekerja (mentoring daan tutoring) . Kedua, pembelajaran yang memberikan
suatu proyek khusus yang dapat dilakukan dalam kurikulum ekstrakurikuler dan
dipresentasikan di depan rekan-rekannya.
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program pengayaan dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan
tambahan/perluasan pengalaman keepada peserta didik yang
teridentefikasi melampaui keputusan belajar yang ditentukan oleh
kurikulum.peserta didik yang sudh melampaau ketuntasan belajar maka
perlu diberikan tambahan pengetahuan atau pengalaman pembelajaran
yang lebih dibanding mereka yang belum mencapai ketuntasan minimal
yang ditetapkan. Dalah hal ini, guru mesti menyiapkan program
pembelajaran pengayaan yang mendukung perkembangan peserta didik ke
arah yang lebih baik.
Pentingnya melaksanakan program pengayaan diakarenakan
melalui pengayaan maka dapat menumbuhkan minat peserta
didik,memupuk bakat, dapat meningkatkan prestasi. Tujuan utama dari
program pengayaan adalah untuk menciptakan terlaksananya pembelajaran
yang diperuntukkan bagi pserta didik agar dapat lebih memperkaya
penguasaan materi pelajaran dan dan juga dapat melatih keterampilan-
keterampilan baru bagi peserta didik.
Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar
mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segi metode yang
dipergunakan dalam pengajaran remedial sehingga hasil yang diperoleh
lebh banyak, lebih dlam atau dengan singkat prestasi belajarnya lebih
kaya.
Jenis-jenis program pengayaan yaitu dapat berupa kegiatan
eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan
yang di rancang untuk disajikan kepada peserta didik, keterampilan proses
yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran sendiri, dan pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/penelitian
ilmiah.Ada beberapa model pengayaan yaitu pertama model Renzulli,
25
model ippm Trefinger , model Purdue Three-stage, dan model
Antonomous Learner. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengonsep program pengayaan terbagi tiga yaitu inovasi, kegiatan yang
memperkaya, dan merencanakan metodologi yang luas dan metode yang
lebih bervariasi.
Kriteria ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
riteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan.Dalam menetapkan KKM,
satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama antara kepala
sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, KKM dirumuskan
setidaknya dengan memperhatikan 3 aspek : Karakterisitik peserta
didik(intake) Karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi) , dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada
proses pencapaian kompetensi adanya penetapan KKM tersebut
menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya dua macam kegiatan
tambahan yaitu kegiatan remedial d an pengayaan.
Langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan tidak perlu jauh
berbeda dengan program pembelajaran remedeial. Diawali dengan
kegiatan identifikasi, kemudian persencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Guru tidak perlu menunggu diperolehnya penilaian auntentik terhadap
kemampuan peserta didik. Apabila melalui observasi dalalm proses
pembelajaran. peserta didik sudah terindikasi memilki kemampuan yang
lebih dari teman lainnya. Bisa ditandai dengan: penguasaan materi yang
cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkatm Sehingga peserta
didik sering kali memiliki waktu sisa yang lebih banyak, dikarenakan
cepatnya dia menyelesaikan tugas atau menguasai materi. Disinilh
dibutuhkan kepekaan guru dalam merencanakan dan memutusakan waktu
untuk melaksanakan program pengayaan.
26
B. SARAN
Penggunaan program pembelajaran yang baik dapat membantu
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan baik pula, terutama pada
siswa yang telah memilki kemampuan kognitif yang lebih tinggi
dibandingkan teman-temannya yang lain, salah satu program yang bisa
digunakan yaitu program pengayaan yaitu merupakan kegiatan yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang memilki kemampuan peserta didik
yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Oleh karena
itu sebaiknya tenaga pendidik memahami bagaimana cara menerapkan
maupun melaksanakan program pengayaan ini dengan baik agar
pelaksanaannya dapat mencapai tujuan seperti yang diinginkan.
27
DAFTAR PUSTAKA
28