Anda di halaman 1dari 31

“PEMBELAJARAN PENGAYAAN”

Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR

Dosen Pengampu : Dr.Novitawati,S.Psi.,M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok 8 materi 8
(Kelas 5F) PGSD

Saidatun Nisa : 1710125120063


Siska Septiani : 1710125120069
Syahrida Halwa : 1710125320219
Sonia Indriati : 1710125320213
Yupana Agustia : 1710125320219
Zainab : 1710125220089
Zaini : 1710125310238

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU PRA DAN SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
201
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur sebelumnya penulis ucapkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PEMBELAJARAN
PENGAYAAN ”ini dengan tepat waktu sholawat beserta salam tak lupa kami
sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nanti–
nantikan di yaumul kiamah nanti.

Kami menyadari dalam penyusunan dan pembuatan makalah ini


terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, baik dalam penulisan maupun
penyajian materi. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan dalam penyusunan dan penulisan
makalah ini kedepannya.

2 September 2019

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Pembelajaran Pengayaan ...................................................................... 3
B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan ........................................................................... 5
C. Jenis-jenis pembelajaran pengayaan ....................................................................... 6
D. Model-model Pengayaan......................................................................................... 9
E. Prinsip- Prinsip pengayaan.................................................................................... 10
F. Keterkaitan KKM terhadap Program Pengayaan .................................................. 13
G. Langkah-langkah Pelaksanaan Program Pengayaan ............................................. 14
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 25
A. KESIMPULAN ..................................................................................................... 25
B. SARAN ................................................................................................................. 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 28

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Semua siswa memiliki kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran.
Namun begitu, hasil pembelajaran antara siswa satu dan siswa lainnya seringkali
berbeda, Disatu sisi, ada siswa yang kurang cepat menguasai suatu materi,
sementara disisi lain ada juga siswa yang dapat menguasai kompetensi yang
diharapkan dengan cepat dan bahkan melampauinya, Oleh karena itu, guru mesti
memerlukan siswa sesuai dengan kemampuan masing-masing. Keberhasilan suatu
pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan
oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya menarik dan terpusat pada siswa,
maka motivasi dan perhatian siswa akan terbangkitkan sehingga akan terjadi
interaksi siswa dengan siswa dan siswa dengan guru sehingga kualitas
pembelajaran akan meningkat.

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaktif, inspiratif,menyenangkan, menantang memotivasi peserta didik untuk
berpartipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.

Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak jarang


dijumpai adanya peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk
mengoptimalkan perkembangan prakarsa,kreativitas,partispasi,kemandirian,minat
bakat, keterampilan fisik. Untuk mengantipasi potensi lebih yang dimiliki pesrta
didik tersebut. Setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program
pembelajaran pengayaan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran pengayaan ?
2. Bagaimana hakikat pembelajaran pengayaan ?
3. Apa saja yang termasuk jenis pembelajaran pengayaan ?
4. Apa saja model-model pembelajaran pengayaan ?
5. Apa saja prinsip-prinsip program pembelajaran pengayaan ?
6. Bagaimana Keterkaitan KKM terhadap Program Pengayaan ?
7. Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pembelajaran pengayaan
2. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran pengayaan
3. Untuk mengetahui jenis pembelajaran pengayaan
4. Untuk mengetahui model-model pembelajaran pengayaan
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran pengayaan
6. Untuk mengethui keterkaitan KKM terhadap program pengayaan
7. Untuk mengetahui langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Pengayaan


Pengayaan merupakan suatu kegiatan belajar, dikhususkan bagi peserta didik
yang memiliki kemampuan belajar lebih, misalkan belajar lebih cepat,
menyimpan informasi lebih mudah, keingintahuan lebih tinggi, bepikir mandiri,
superior, dan berpikir abstrak, serta memiliki banyak minat.Secara umum
pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan peserta didik yang
melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh kurikulum dan tidak semua
peserta didik dapat melakukannya. Pembelajaran pengayaan merupakan
pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan
berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi,
penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Usman dan Lilis Setiawan (1993:108) “pengajaran pengayaan
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terhadap materi yang
sedang atau telah dipelajarinya serta agar siswa dapat belajar secara optimal baik
dalam hal pendayagunaan kemampuannya maupun perolehan hasil belajar”
(Monica, Mahendra, & Suranata, 2018). Pembelajaran pengayaan memberikan
pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan
belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai kapasitas optimal
dalam belajarnya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran


tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum
pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, discoveri, dsb.

3
Melengkapi strategi pembelajaran digunakan juga berbagai media seperti
media audio, video, dan audiovisual dalam berbagai format, mulai dari kaset
audio, slide, video, computer multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan
pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, diadakan
penilaian prosesdengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan
tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa penguasaan peserta
didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga
digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-
hambatan.

Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal


berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat
pencapaian belajar, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai
tingkat penguasaan kompetensi tertentu. Penilaian akhir program ini dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi
(tingkat penguasaan) minimal atau ketuntasan belajar seperti yang telah
dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.

Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan
kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan
khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan
merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan
berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi,
penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih
dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai
kapasitas optimal dalam belajarnya. Seperti yang dijelaskan oleh Prayitno (2008)
“Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada
seorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar.”

4
B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan
oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Kegiatan
pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok cepat
agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan
memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Kegiatan pengayaan dilaksanakan
dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperdalam
penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar yang sedang
dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran
tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum
pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, discoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam
berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer multimedia, dsb.
Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran
sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan menggunakan berbagai
teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta
seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau
sedang dipelajari. Karena pengayaan merupakan penguatan pada KD tertentu
dengan memberikan tugas membaca, tutor sebaya, diskusi, dan lain-lain.
(Dirman,Op.cit, h. 150). Penilaian proses juga digunakan untuk memperbaiki
proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan. Dalam memilih dan
melaksanakan kegiatan pengayaan, guru harus memperhatikan:
1. faktor siswa, baik faktor minat maupun faktor psikologis lainnya,
2. faktor manfaat edukatif, dan
3. faktor waktu.
Mengapa Diperlukan Program Pengayaan adalah berdasarkan Permendikbud
No. 54, 64, 65, 66 dan 67 Tahun 2013 pada dasarnya menganut sistem

5
pembelajaran berbasis aktivitas atau kegiatan, kompetensi, sistem pembelajaran
tuntas, dan sistem pembelajaran yang memerhatikan dan melayani perbedaan
individual peserta didik. Dengan memerhatikan prinsip perbedaan individu
(kemampuan awal, kecerdasan, kepribadian, bakat, potensi, minat, motivasi
belajar, gaya belajar) tersebut, maka program pengayaan dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan/hak anak. Dalam program pengayaan, guru memfasilitasi
peserta didik untuk memperkaya wawasan dan keterampilannya serta mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Jenis-jenis pembelajaran pengayaan


Ada tiga jenis pembelajaran pengayaan, yaitu:
1. Kegiatan eksploratori yang bersifat umum yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian dimaksud berupa peristiwa sejarah,
buku, tokoh masyarakat, dsb, yang secara regular tidak tercakup dalam
kurikulum.
2. Keterampilan proses yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil
dalam melakukan pendalaman dan investigasi terhadap topik yang
diminati dalam bentuk pembelajaran mandiri.
3. Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki
kemampuan belajar lebih tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan
investigatif/ penelitian ilmiah.
Pemecahan masalah ditandai dengan:
a. identifikasi bidang permasalahan yang akan dikerjakan
b. penentuan fokus masalah/problem yang akan dipecahkan;
c. penggunaan berbagai sumber;
d. pengumpulan data menggunakan teknik yang relevan;
e. analisis data; dan
f. penyimpulan hasil investigasi.
Sekolah tertentu, khususnya yang memiliki peserta didik lebih cepat belajar
dibanding sekolah-sekolah pada umumnya, dapat menaikkan tuntutan kompetensi
melebihi standari isi. Misalnya sekolah-sekolah yang menginginkan memiliki
keunggulan khusus.

6
pembelajaran pengayaan pada hakikatnya adalah pemberian bantuan bagi
peserta didik yang memiliki kemampuan lebih, baik dalam kecepatan maupun
kualitas belajarnya. Agar pemberian pengayaan tepat sasaran maka perlu
ditempuh langkah-langkah sistematis, yaitu :
(1) mengidentifikasi kelebihan kemampuan peserta didik,
(2) memberikan perlakuan (treatment) pembelajaran pengayaan.

1. Identifikasi Kelebihan Kemampuan Belajar


a.Tujuan
Identifikasi kemampuan berlebih peserta didik dimaksudkan untuk
mengetahui jenis serta tingkat kelebihan belajar peserta didik. Kelebihan
kemampuan belajar itu antara lain meliputi:
1. Belajar lebih cepat. Peserta didik yang memiliki kecepatan belajar tinggi
ditandai dengan cepatnya penguasaan kompetensi (SK/KD) mata pelajaran
tertentu.
2. Menyimpan informasi lebih mudah Peserta didik yang memiliki kemampuan
menyimpan informasi lebih mudah, akan memiliki banyak informasi yang
tersimpan dalam memori/ ingatannya dan mudah diakses untuk digunakan.
3. Keingintahuan yang tinggi. Banyak bertanya dan menyelidiki merupakan
tanda bahwa seorang peserta didik memiliki hasrat ingin tahu yang tinggi.
4. Berpikir mandiri. Peserta didik dengan kemampuan berpikir mandiri
umumnya lebih menyukai tugas mandiri serta mempunyai kapasitas sebagai
pemimpin.
5. Superior dalam berpikir abstrak. Peserta didik yang superior dalam berpikir
abstrak umumnya menyukai kegiatan pemecahan masalah.
6. Memiliki banyak minat. Mudah termotivasi untuk meminati masalah baru dan
berpartisipasi dalam banyak kegiatan.

b.Teknik

7
Teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemampuan berlebih
peserta didik dapat dilakukan antara lain melalui : tes IQ, tes inventori,
wawancara, pengamatan, dsb.
1) Tes IQ (Intelligence Quotient) adalah tes yang digunakan untuk mengetahui
tingkat kecerdasan peserta didik. Dari tes ini dapat diketahui tingkat
kemampuan spasial, interpersonal, musikal, intrapersonal, verbal,
logik/matematik, kinestetik, naturalistik, dsb.
2) Tes inventori. Tes inventori digunakan untuk menemukan dan
mengumpulkan data mengenai bakat, minat, hobi, kebiasaan belajar, dsb.
3) Wawancara. Wanwancara dilakukan dengan mengadakan interaksi lisan
dengan peserta didik untuk menggali lebih dalam mengenai program
pengayaan yang diminati peserta didik.
4) Pengamatan (observasi). Pengamatan dilakukan dengan jalan melihat secara
cermat perilaku belajar peserta didik. Dari pengamatan tersebut diharapkan
dapat diketahui jenis maupun tingkat pengayaan yang perlu diprogramkan
untuk peserta didik.

2.Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pengayaan


Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara
lain melalui:
1) Belajar Kelompok. Sekelompok peserta didik yang memiliki minat tertentu
diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa,
sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial
karena belum mencapai ketuntasan.
2) Belajar mandiri. Secara mandiri peserta didik belajar mengenai sesuatu yang
diminati.
3) Pembelajaran berbasis tema. Memadukan kurikulum di bawah tema besar
sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin
ilmu.
4) Pemadatan kurikulum. Pemberian pembelajaran hanya untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui peserta didik. Dengan demikian
tersedia waktu bagi peserta didik untuk memperoleh kompetensi/materi

8
baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas
maupun kapabilitas masing-masing.
Perlu diperhatikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran pengayaan ini
terutama terkait dengan kegiatan tatap muka untuk jam-jam pelajaran sekolah
biasa. Namun demikian kegiatan pembelajaran pengayaan dapat pula dikaitkan
dengan kegiatan tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Sekolah dapat juga memfasilitasi peserta didik dengan kelebihan kecerdasan
dalam bentuk kegiatan pengembangan diri dengan spesifikasi pengayaan
kompetensi tertentu, misalnya untuk bidang sains. Pembelajaran seperti ini
diselenggarakan untuk membantu peserta didik mempersiapkan diri mengikuti
kompetisi tingkat nasional maupun internasional seperti olimpiade internasional
fisika, kimia dan biologi.
Sebagai bagian integral dari kegiatan pembelajaran, kegiatan pengayaan tidak
lepas kaitannya dengan penilaian. Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan,
tentu tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk
portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari peserta didik yang
normal.

D. Model-model Pengayaan
Menurut Akbar dan Hawadi ( 2010: 60 -62), ada beberapa model
pengayaan, yaitu model Renzulli, model IPPM Treffinger, model purduce Three-
stage dan model Antonomus learner.

1. Model Renzulli
Model pengayaan Renzulli dibuat untuk menyediakan variasi
pengalaman pengayaan. Model ini menyediakan tiga tipe jenis pengayaan
yang mendukung pengalaman dan proses latihan untuk semua siswa
diskolah. Siswa berbakat akan merespon pengalaman mereka dalam
memecahkan masalah nyata, selanjutnya mengembangkan produk nyata.
Tiga tipe tersebut adalah sebagai berikut:

9
a. Pengayaan tipe I yang melibatkan pengalaman scara umum.
Pengayaan tipe I ini menunjukkan kepada siswa tentang topik - topik
baru, gagasan – gagasan dan pengetahuan yang tidak tertulis dari
kurikulum regular.
b. Pengayaan tipe II lebih menekankan pada kegiatan latihan kelompok.
Latihan kelompok ini merupakam suatu egiatan yang dirancang untuk
mengembangkan proses kognisi dan afeksi. Kegiatan ini diterapkan
pada seluruh siswa. Bukan hanya siswa berbakat.
c. Pengayaan tipe III digunakan untuk meneliti individu dan kelompok
kecil pada masalah nyata. Kegiatan pengayaan tipe ini biasanya
diterapkan pada peserta didik.

2. Model IPPM Treffinger


Model ini lebih menekankan pada proses identifikasi untuk
merencanakan program studi individu anak berbakat berdasarkan bakat,
kekuatan dan minatnya. Model ini juga menekankan pengembangan
keterampilan secara bebas dan keberkatan yang mandiri.

3. Model purduce three-stage


Model ini dikembangkan oleh Feldhuseen dan Kollof (1979).
Model ini diterapkan dalam ruang khusus deengan kelompok kecil Antara
8-15 anak berbakat. Anak mengikuti kurikulum yang difokuskan pada
keterampilan berfikir dan dasar dasar suatu mata pelajaran.

4. Model Antonomos learner


Model ini dikemvangkan oleh Betts (1986) ini berusaha untuk
menemukan kebutuhan akademik, social, emosional dan berbakat, yang
bertujuan untuk menjamin kebebasan anak berbakat dan bertanggung
jawab tehadap belajarnya.

E. Prinsip- Prinsip pengayaan


Menurut Sumantri (2015: 440-441) diikuti dari Ibrahim Bafadel (2013).

10
Prinsip-prinsip yang perlu dipehatikan dalam mengonsep
programpengayaan adalah:

1. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang telah diterapkan dengan
kekhasan peserta didik.
2. Kegiatan yang memeperkaya
Dalam menyususn materi dan mendesain pembelajaran pengayaan,
kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan
minat merangsang pernyataan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan
memperkaya.
3. Merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan
aktivitas-aktivitas menggugah (playfull). Menerapkan informasi
terbaru, hasil-hasil penelitian atau kemajuan program-program
pendidikan terkini.
Menurut Sumantri (2015: 440-441) dikutip dari Passow (1993)
dalam Ibrahim Bafadal (2013) menyarankan bahwa dalam merancang
program pengayaan, penting untuk memperhatikan tiga hal:
1. Keluasan dan kedalaman dari pendekatan yang digunakan pendekatan
danmateri yang diberikan tidak hanya berisi yang luarnya (kulit-kulitnya)
sajatetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan lebih mendalam. Contoh:
membahas mengenai Prinsip Phytagoras, tidak: hanya memberikan rumus
dan pemecahan soal saja tetapi juga memberikan pemahaman yang luas dari
mulai sejarah terbentuknya hokum-hukum phytagoras dan bagaimana
penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari hari.

2. Tempo dan kecepatan dalam membawakan program


Sesuaikan cara pemberian materi dengan yang diajarkan. Hal ini berkaitan
dengan kecepatan daya tangkap materi yang dimiiki peserta didik sehingga
materi dapat diberikan dengan lebih mendalam dan lebih dinamis untuk
menghindari kebosanan karena pserta didik yang telah menguasai materi
pembelajaran yang diberikan di kelas.

11
3. Memerhatikan isi dan tujuan dari materi yang diberikan
Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan
responsive terhadap kebutuhan peserta didik. Renzulli ( 1979) menyatakan
bahwa program pengayaan berbeda dengan program akselerasi karena
pengayaan dirancang dengan lebih memerhatikan keunikan dan kebutuhan
individual dari peserta didik.

Menurut Nugroho (2018:63) agar pembelajaran pengayaan dapat bermakna


bagi siswa maka perlu diperhatikan beberapa prinsip, sebagaimana dipaparkan
oleh Khaten (1992), yakni inovasi kegiatan yang memperkaya, memperkenalkan
metodologi yang luas dan lebih kaya. Guru dituntut untuk berinovasi dengan
tetap.

Menurut Nugroho (2018: 63), agar pembelajaran pengayaan dapat


bermakna bagi siswa maka perlu diperhatikan beberapa prinsip, sebagaimana
dipaparkan oleh Khatena (1992), yakni inovasi, kegiatan yang memperkaya,
memperkenalkan metodologi yang lebih kaya. Guru dituntut untuk berinovasi
dengan tetap memperhatikan kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta
lingkungan hidup dan budaya peserta didik. Pembelajaran pengayaan antara satu
peserta didik dengan peserta didik lain bisa jadi berbeda, tergantung minat dan
karakteristik peserta didik tersebut. Pembelajaran pengayaan juga mesti ditujukan
dalam rangka memperkaya pengetahuan, pengalaman dan wawasan peserta didik.

Pembelajaran pengayaan bersifat menyenangkan, membangkitkan minat,


mengajak berpikir kritis, dan meningkatkan daya imajinasi. Apa yang disebutkan
terakhir, yakni meningkatkan imajinasi, memang jarang disebut, meski
sebenarnya sangan penting dalam mengembangkan ilmu-ilmu sains yang telah
dikuasai. Oleh sebab itu, sekali lagi, guru perlu merencankan secara matang
pembelajaran pengayaan yang akan diberikan kepada siswa dengan rancangan
metode-metode yang (playful).

12
F. Keterkaitan KKM terhadap Program Pengayaan

Kriteria ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah


kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan. Dalam menetapkan KKM, satuan
pendidikan harus merumuskan secara bersama antara kepala sekolah, pendidik,
dan tenaga kependidikan lainnya. KKM dirumuskan setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake), karakteristik
mata pelajaran (kompleksitas materi/kompetensi), dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi (Malawi, dkk, 2015:230).

Menurut Asisti (2017:8), Kriteria-kriteria Ketuntasan Minimal tersebut


antara lain:

a. Karakteristik Mata Pelajaran ( kompleksitas)


Hal yang perlu diperhatikan dalam mengetahui karakteristik mata
pelajaran ini adalah mengenai rumit tidaknya kompetensi yang harus
dicapai siswa. Bila semakin besar usaha yang diperlukan siswa untuk
mencapai kompetensi pada mata pelajaran tertentu berarti KKM-nya akan
lebih kecil daripada semakin mudah siswa dalam mencapai kompetensi
suatu mata pelajaran.
b. Daya dukung
Daya dukung yang dimaksud adalah kondisi dan karakeristik yang ada
disekolah, misalnya kelengkapan alat praktikum, kelengkapan peralatan
belajar, fasilitas yang disediakan sekolah, dan lainnya. Semakin lengkap
daya dukung yang ada di sekolah maka besarnya KKM yang ditetapkan
dapat lebih tinggi.
c. Karakteristik Peserta Didik (intake)
Besar kecilnya nilai KKM juga dipengaruhi oleh karakter peserta didik.
Hal yang dimaksud adalah dengan melihat input siswa. Diantaranya
bagaimana motivasi belajar mereka, bagaimana dukungan orang tua
terhadap kemajuan belajar, dan lainnya. Input dipilih melalui seleksi
pendafataran sebagai calon siswa yang mendaftar.

13
Adanya penetapan KKM tersebut menyebabkan terjadinya dua macam
kegiatan remedial dan pengayaan. Pengayaan merupakan kegiatan tambahan yang
diberikan kepada peserta didik yang telah mendapatkan nilai diatas kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan. Kegiatan ini dapat
dilaksanakan dengan berbagai cara antara lain dengan memberikan tugas, materi
ataupun soal tambahan kepada peserta didik. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini,
hendaknya tenaga pendidik mampu memanfaatkan perkembangan teknologi
tersebut menjadi sebuah inovesi baru dalam pembelajaran misalnya dengan
menerapkannya pada kgiatan pengayaan (Meikasari dan Listiadi, 2016:2).

Pengayaan merupakan program pembelajaran yang di berikan kepada peserta


didik yang telah melampaui KKM. Fokus pengayaan adalah pendalaman dan
perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan segera
setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil PH.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulang kali
sebagaimana pembelajaran remedial. Bentuk pelaksanaan pembelajaran
pengayaan dapat dilakukan dengan belajar mandiri atau kelompok (Malawi, dkk,
2015: 231).

G. Langkah-langkah Pelaksanaan Program Pengayaan

Langkah-langkah dalam program pengayaan tidak terlalu jauh dengan


program pembelajaran remedial. Diawali dengan kegiatan identifikasi, kemudian
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Guru tidak perlu menunggu diperolehnya
penilaian autentuik terhadap kemampuan peserta didik. Apabila melalui observasi
dalam proses pembelajaran, peserta didik sudah terindikasi memiliki kemampuan
yang lebih dari teman lainnya, bisa ditandai dengan: penguasaan materi yang
cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkat. Sehingga peserta didik sering
kali memiliki waktu sisa yang lebih banyak, dikarenakan cepatnya dia
menyelesaikan tugas atau menguasai materi. Disinilah dibutuhkan kepekaan guru
dalam merencanakan dan memutuskan untuk melaksanakan program pengayaan
(Sumantri, 2015: 442).

14
Menurut Majid (2014: 170-171), pelaksanaan program pengayaan terbagi
menjadi dua yaitu:

1. Cara yang ditempuh


Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas, kondisi yang sebaliknya
dari program remedial adalah akan selalu ada siswa-siswi yang lebih cepat
menguasai kompetensi yang ditetapkan. Siswa-siswi ini pun tidak boleh
ditelantarkan. Mereka perlu mendapatkan tambahan pengetahuan dan atau
keterampilan melalui program pengayaan sesuai dengan kapasitasnya.
Adapun cara yang dapat ditempuh diantaranya adalah:
a. Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan bagi KD tertentu.
b. Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar, model, grafik,
bacaan/paragraf, dan sebagainya.
c. Memberikan soal-soal latihan tambahan yang bersifat pengayaan.
d. Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai
ketuntasan.
2. Materi dan waktu pelaksanaan progran pengayaan
a. Program pengayaan diberikan sesuai dengan KD-KD yang dipelajari.
b. Waktu pelaksanaan program pengayaan adalah:
1) Setelah mengikuti tes/ujian KD tertentu.
2) Setelah mengikuti tes/ujian blok atau kesatuan KD tertentu; semester
tertentu. Khusus untuk program pengayaan yang dilaksanakan pada
akhir semester ini, materinya juga hanya yang berkaitan dengan KD-
KD yang terkait dengan blok terakhir dari blok-blok yang ada pada
semester tertentu.

Menurut Sumantri (2015: 442) dikutip dari Winner, 1996, dalam Santrock
(2007), mengemukakan karakteristik peserta didik yang berbakat antara lain :

1. Peserta didik berbakat biasanya cermat dalam setiap hal ataupun


kesempatan di mana mereka harus menggunakan kemampuannya. Mereka
adalah anak-anak yang selalu menjadi yang pertama dalam menguasai
suatu pelajaran dengan usaha yang juga minimal dibandingkan teman-

15
teman atau peserta didik lainnya, ini dikarenakan mereka sejak lahir
memiliki kemampuan yang tinggi dalam satu atau beberapa bidang.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik yang berbakat dapat berhasil
memecahkan masalah secara tepat dengan cara yang ia kembangkan atau
ia temukan sendiri. Peserta didik yang berbakat dapat menangkap atau
lebih menyukasi petunjuk yang tidak eksplisit dibandingkan dengan
peserta didik yang lain.
3. memiliki hasrat untuk “menguasai”. Mereka memiliki hasrat, obsesi dan
minat dan kemampuan untuk fokus, sehingga sangat mudah baginya untuk
memahami dan mengenal suatu hal.

Guru diharapkan lebih peka dalam mengenali peserta didik yang memiliki
karakteristik ini, dikarenakan mereka memiliki kebutuhan yang juga berbeda
dibandingkan dengan teman-temannya.

Menurut Sumantri (2015: 453-458), adapun langkah-langkah dalam


melaksanakan program pengayaan di sekolah yaitu sebagai berikut:

1. Identifikasi Permasalahn Masalah


secara umum identifikasi awal bisa dilakukan melalui:
a. Observasi
b. Wawancara terhadap peserta didik atau terhadap orang-orang di
lingkungan peserta didik.
2. Membuat Perencanaan
Setelah melakukan identifikasi awal terhadap permasalahan belajar anak,
guru telah memperoleh pengetahuan yang utuh tentang peserta didik dan
mulai untuk membuat perencanaan. Penetapan prencanaan dilakukan
melalui beberapa tahapan:
a. Menetapkan tujuan pembelajaran
b. Kurikulum
c. Menyiapkan media pembelajaran
d. Menetapkan strategi pembelajaran
e. Menyiapkan materi-materi pegayaan
3. Pelaksanaan program pengayaan

16
Setelah perencanaan disusun, langkah selanjutnya adalah melaksanakan.
Ada tiga fokus penekanan:
a. Penekanan pada keunikan peserta didik
b. Penekanan pada adaptasi materi ajar
c. Penekanan pada strategi/metode pembelajaran
4. Evaluasi
Evaluasi melalui penilaian autentik dilakukan setelah program selesai
dilaksanakan. Berdasarkan hasil evaluasi, guru perlu meninjau kembali
strategi pembelajaran yang di terapkan atau melakukan identifikasi
(analisis kebutuhan) terhadap peserta didik dengan lebih seksama.

Menurut Izzali (2015: 57-58), bentuk-bentuk pelaksanaan program


pengayaan diantaranya adalah:

1. Menugaskan siswa membaca materi pokok dalam kompetensi dasar


selanjutnya
2. Memfasilitasi siswa melakukan percobaan-percobaan, soal latihan,
menganalisa gambar dan sebagainya
3. Memberikan bahan bacaan untuk didiskusikan guna menambah wawasan
para siswa
4. Membantu guru membimbing teman-temannya yang belum mencapai
standar ketuntasan belajar minimum

Berdasarkan peryataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa program


pengayaan adalah salah satu upaya untuk membantu siswa yang sudah mencapai
ketuntasan belajar untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimilikinya.

2.3 Kajian Kritis

Program pengayaan dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan


tambahan/perluasan pengalaman kepada peserta didik yang teridentifikasi
melampaui ketuntasan belajar yang di tentukan oleh kurikulum. Peserta didik
yang sudah melampaui ketuntasan belajar maka perlu diberikan tambahan
pengetahuan atau pengalaman peembelajaran yang lebih dibandingkan mereka

17
yang belum mencapai ketuntasann minimal yang ditetapkan. Dalam hal ini, guru
mesti menyiapkan program pembelajaran pengayaan yang mendukung
perkembangan peserta didik ke arah yang lebih baik. Guru bisa memberikan
pendalaman dan perluaasan dari KD yang sedang diajarkan atau memberikan
materi dalam KD yang berikutnya. Dalam program pengayaan, guru memfasilitasi
peserta didik untuk memperkaya wawasa dan keterampilannya serta maampu
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan berbagai
sumber belajar, antara lain: perpustakaan, majalah atau koran, internet,
narasumber/pkar, dan lain-lain:

Pentingnya melaksanakan program pengayaan dikarenakan yang pertama


yaitu melalui pengayaan dapat menumbuhkan kemungkinan yang berkaitan
dengan ide atau bidang studi melalui pemeliharaan minat, karena berbagai
peluang pengayaan direncanakan oleh gurru, oarng tua, dan siswa itu sendiri,
penting untuk menambahkan pengayaan seperti yang terjadi di kelas, dalam
kegiatan ekstrakulikuler yang disponsori oleh sekolah, dan di masyarakat dan di
luaar. Yang kedua adalah memupuk bkat, mengembangkan keahlian, atau
keduanya, melalui pengayaan peserta didik dapat berinteraksi dengan para ahli,
menemukan ide-ide yang mendorong untuk mengejar yang masih belum
diketahuinya. Yang ketiga yaitu dapat meningkatkan prestasi, tanpa peluang
pembelajaran yang tepat baik didalam maupun diluar sekolah, peserta didik tidak
dapat mencapai padaa tingkat yang mengakar ke poteni mereka.

Tujuan utama dari program pengayaan adalah untuk enciptaakan


terlakssananya pembelajaran yang diperuntukan bagi peserta didik agar dapat
lebih memperkaya penguasaan materi pelajaran dan juga dapat melaatih
keterampilan-keterampilan baru bagi peserta didik seperti dapat membedakan
antara informasi yang spesifik masalah, relevan, dan tidak relevan, memeriksa
cara-cara di mana strategi pemecahan masalah disesuaikan dengan situasi
penyelesaian masalah lainnya, dapat berkomunikasi dengan cara yang hidup, dan
masih banyak yang lainnya.

Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar mengajar.


Pengayaan dapat melaui atau terletak dalam segi model yang dipergunakan dalam

18
pengajaran rmedial sehingga hasil yang di peroleh lebih banyak, lebih dalam atau
dengan singkat prestasi belajarnya lebih kaya. Adanya daya dukung fasilitas
teknik, serta sarana penunjang yang diperlukan. Sasaran pokok fungsi ini ialah
agar hasil remedial itu lebih sempurna dengan diadakannya pengayaan. Semaki
banyak hasil belajar yang diperoleh dan semakin dalam ilmu yang didapat, maka
prestasi belajarnya pn semakin meningkat.

Jenis-jenis program pengayaan yaitu dapat berupa kegiatan eksploratori


yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan yang dirancang untuk
disajikan kepada peserta didik. Sajian yang dimaksud contohnya: bisa berupa
peristiwa sejarah, buku, narasumber, penemuan, uji coba, yang secara reguler
tidak tercakup dalam kurikulum. Selanjutnya adalah keterampilan proses yang di
perlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan pendalaman dan
investigasi terhadap topik yang diminati dalam melakukan pendalaman dan
investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk pembelajaran sendiri. Yang
terakhir adalah pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang
memiliki kempuan belajar lebih tinggi brupa pemecahan masalah nyata dengan
menggunakan pemechan masalah atau pendekatan investigatif/penelitian ilmiah.

Ada beberapa model pengayaan yaitu pertama model Renzulli yang dibuat
untuk menyediakan variasi pengalaman pengayaan . yang kedua model IPPM
Trefinger. Model ini lebih menekankan pada proses identifikasi untuk
merencanakan program studi individu anak bebrbakat berdasarkan bakat,
ketentuan dan minatnya, yang ketiga yaitu model Purdue Three-stage, model ini
diterapkan dalam ruang khusu dengan kelompok kecil antara 8-15 anak berbakat.
Yang keempat yaitu model Antonomous learner. Model ini berusaha untuk
menemukan kebutuhan akademik , sosial, emosional anak berbakat, yang
bertujuan untuk menjamin kebebasan anak berbakat dan bertanggung jawab
terhadap belajarnya.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengonsep program


pengayaan terbagi menjadi tiga. Pertama adalah inovasi, guru perlu menyesuaikan
program yang diterapkannya dengan kekhasan peserta didik. Karakteristik serta
lingkungan hidup dan buadaya peserta didik. Yang kedua adalah kegiatan yang

19
memperkaya, dalam menyusun materi dan mendesain pembelajaran pengayaan,
kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat,
merangsang pertanyaan , dan sumber-sumber yang bervariasi dan memperkaya.
Yang ketiga adalah merencanakan metodologi yang luas dan metode yang lebih
bervariasi, misalnya dengan memberikan projek, pengembangan minat dan
aktivitas-aktivitas mengunggah (playful). Menerapkan informasi terbaru. Hasil-
hasil penelitian atau kemajuan-kemajuan program pendidikan terkini.

Kriteria ketuntasan minimal yang selajutnya disebut KKM adalah kriteria


ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mengacu pada
standar kompetensi lulusan, Dalam menetapkan KKM, satuan pendidikan harus
merumuskannya secara bersama antara kepala sekolah ,pendidik, dan tenaga
kependidikannya lainnya. KKM dirumuskannya setidaknya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek: karakteristik peserta didik (intake). Karakteristik
mata pelajaran(kompleksitas materi/kopetemsi ) dan kondisi satuan pendidikan
(daya dukung) pada proses pencapaian kompetensi .

Adanya penetapan KKM tersebut menyebabkan terjadinya dua macam


kgiatan tambahan yaitu kegiatan remedial dan pengayaan. Pengayaan merupakan
kegiatan tambahan yang diberikan kepada pesertaa didik yang telah mendaptakan
nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan.

Langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan tidak terlalu jauh


berbeda dengan program pembelajaran remedial. Diawali dengan kegiatan
identifikasi, kemudian prenecanaan , pelaksanaan dan penilaian. Guru tidak perlu
menunggu diperolehnya penilaian autentik terhadap kemampuan peserta didik.
Apabila melalui observasi dalam proses pembelajaran . peserta didik sudah
terindikasi memiliki kemampuan yang lebih dari teman lainnya. Bisa ditandai
dengan : penguasaan materi yang cepat dan membutuhkan waktu yang lebih
singkat sehingga peserta didik sering kali memiliki waktu sisa yang lebih banyak
diakarenakan cepatnya dia menyelesaikan tugas atau pengauasaan materi .
Disinilah dibutuhkan kepekaan guru dalam merencanakan dan memutuskan untuk
melaksanakan program pengayaan.

20
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran tuntas memungkinkan adanya
siswa yang luar biasa, cerdas dan mampu menyelesaikan KD-KD jauh lebih cepat
dengan nilai yang amat baik pula. (85>). Siswa siswa dengan kecerdasan luar
biasa ini memiliki karakterisitik khusus, yaitu tidak banyak memerlukan bantuan
berupa program-program remedial maupun pengayaan, sebab justru
memungkinkan akan mengganggu optimalisasi belajarnya.

Bentuk layanan terbaik yang seharusnya diberikan adalah berupa program


percepatan (akselerasi) secara alami,bukan dalam bentuk kelas (akselerasi) secara
alami. Bukan dalam bentuk kelas akselerasi. Siswa-siswi yang dapaat menguasai
kompetensi dasar tertentu atau mencapai ketuntasan secara cepaat dengan nilai
>85 sebaiknya tidak perlu diberikan pengayaan, tetapi langsusng dipersilakan
untuk mempelajari KD berikutnya. Dengan cara seperti itu mereka akan
menyelesaikan belajarnya lebih cepat daripada teman-temannya. Supaya program
percepatan secara alami dapat terlaksana dengan baik, maka program program
pembelajaran perlu dikemas dalam satuan-satuan, dan disiapkan dengan cermat
serta rinci dalam bentuk modul-modul atau paket-paket pembelajaran. tanpa
modul atau paket-paket pembelajaran yang terprogram dengan baik, program
percepatan tertentu sulit untuk dilakukan.

>85 Percepatan

Mencapai
Ketuntasan

75-85 Pengayaan KD2 KD3 Dst

KD1 Tes KD1

Belum Remedi Mencapai


Mencapai Ketuntasan
Ketuntasan

21
Gambar 1. Bentuk layanan remedial, pengayaan, dan percepatan.

22
FORMAT LEMBARAN PROGRAM PENGAYAAN

Mata Pelajaran :
Kompetensi Dasar :
Indikator nomor :
Materi :
Kelas :
Tahun Pelajaran :
Ulangan Harian / Tgl :
Pengayaan :

Nama Tanggal Bentuk


No Nilai Keterangan
Siswa Pengayaan Pengayaan

23
Program pengayaan adalah program pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang lebih belajar cepat. Hal ini dilaksanakan berdasarkan suatu
keyakinan bahwa belajar merupakan suatu proses yang terjadi (on going procces)
dan belajar sebagai sesuatu yang menyenangkan (fun) dan sekaligus menantang
(challenging). Ada dua model pembelajaran bagi siswa yang memerlukan
pembelajaran pengayaan, pertama, siswa yang berkemampuan belajar lebih cepat
diberi kesempatan memberikan pelajaran tambahan kepada siswa yang lambat
dalam bekerja (mentoring daan tutoring) . Kedua, pembelajaran yang memberikan
suatu proyek khusus yang dapat dilakukan dalam kurikulum ekstrakurikuler dan
dipresentasikan di depan rekan-rekannya.

24
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Program pengayaan dapat diartikan sebagai kegiatan memberikan
tambahan/perluasan pengalaman keepada peserta didik yang
teridentefikasi melampaui keputusan belajar yang ditentukan oleh
kurikulum.peserta didik yang sudh melampaau ketuntasan belajar maka
perlu diberikan tambahan pengetahuan atau pengalaman pembelajaran
yang lebih dibanding mereka yang belum mencapai ketuntasan minimal
yang ditetapkan. Dalah hal ini, guru mesti menyiapkan program
pembelajaran pengayaan yang mendukung perkembangan peserta didik ke
arah yang lebih baik.
Pentingnya melaksanakan program pengayaan diakarenakan
melalui pengayaan maka dapat menumbuhkan minat peserta
didik,memupuk bakat, dapat meningkatkan prestasi. Tujuan utama dari
program pengayaan adalah untuk menciptakan terlaksananya pembelajaran
yang diperuntukkan bagi pserta didik agar dapat lebih memperkaya
penguasaan materi pelajaran dan dan juga dapat melatih keterampilan-
keterampilan baru bagi peserta didik.
Fungsi pengayaan yaitu dapat memperkaya proses belajar
mengajar. Pengayaan dapat melalui atau terletak dalam segi metode yang
dipergunakan dalam pengajaran remedial sehingga hasil yang diperoleh
lebh banyak, lebih dlam atau dengan singkat prestasi belajarnya lebih
kaya.
Jenis-jenis program pengayaan yaitu dapat berupa kegiatan
eksploratori yang masih terkait dengan KD yang sedang dilaksanakan
yang di rancang untuk disajikan kepada peserta didik, keterampilan proses
yang diperlukan oleh peserta didik agar berhasil dalam melakukan
pendalaman dan investigasi terhadap topik yang diminati dalam bentuk
pembelajaran sendiri, dan pemecahan masalah nyata dengan menggunakan
pendekatan pemecahan masalah atau pendekatan investigatif/penelitian
ilmiah.Ada beberapa model pengayaan yaitu pertama model Renzulli,

25
model ippm Trefinger , model Purdue Three-stage, dan model
Antonomous Learner. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengonsep program pengayaan terbagi tiga yaitu inovasi, kegiatan yang
memperkaya, dan merencanakan metodologi yang luas dan metode yang
lebih bervariasi.
Kriteria ketuntasan minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah
riteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mengacu pada standar kompetensi lulusan.Dalam menetapkan KKM,
satuan pendidikan harus merumuskannya secara bersama antara kepala
sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, KKM dirumuskan
setidaknya dengan memperhatikan 3 aspek : Karakterisitik peserta
didik(intake) Karakteristik mata pelajaran (kompleksitas
materi/kompetensi) , dan kondisi satuan pendidikan (daya dukung) pada
proses pencapaian kompetensi adanya penetapan KKM tersebut
menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya dua macam kegiatan
tambahan yaitu kegiatan remedial d an pengayaan.
Langkah-langkah pelaksanaan program pengayaan tidak perlu jauh
berbeda dengan program pembelajaran remedeial. Diawali dengan
kegiatan identifikasi, kemudian persencanaan, pelaksanaan dan penilaian.
Guru tidak perlu menunggu diperolehnya penilaian auntentik terhadap
kemampuan peserta didik. Apabila melalui observasi dalalm proses
pembelajaran. peserta didik sudah terindikasi memilki kemampuan yang
lebih dari teman lainnya. Bisa ditandai dengan: penguasaan materi yang
cepat dan membutuhkan waktu yang lebih singkatm Sehingga peserta
didik sering kali memiliki waktu sisa yang lebih banyak, dikarenakan
cepatnya dia menyelesaikan tugas atau menguasai materi. Disinilh
dibutuhkan kepekaan guru dalam merencanakan dan memutusakan waktu
untuk melaksanakan program pengayaan.

26
B. SARAN
Penggunaan program pembelajaran yang baik dapat membantu
meningkatkan kemampuan berpikir siswa dengan baik pula, terutama pada
siswa yang telah memilki kemampuan kognitif yang lebih tinggi
dibandingkan teman-temannya yang lain, salah satu program yang bisa
digunakan yaitu program pengayaan yaitu merupakan kegiatan yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang memilki kemampuan peserta didik
yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas belajarnya. Oleh karena
itu sebaiknya tenaga pendidik memahami bagaimana cara menerapkan
maupun melaksanakan program pengayaan ini dengan baik agar
pelaksanaannya dapat mencapai tujuan seperti yang diinginkan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. (2017). Strategi pembelajaran. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA.

Dirman. (2014). Penilaian dan Evaluasi. Jakarta: PT Rineka cipta.

Hamalik, O. (2009). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.


Jakarta: PT BUMI AKSARA.

Kunandar. (2014). Guru Profesional implementasi kurikulum tingkat satuan


pendidikan (KTSP) dan sukses dalam sertifikasi guru/kunandar. Jakarta:
PT RAJA GRAFINDO PERSADA.

majid, A. (2017). Perencanaan pembelajaran. Bandung: PT REMAJA


ROSDAKARYA.

28

Anda mungkin juga menyukai