Hasyim Asy’ari
Muhammad Hasyim Asy-‘ari bin Abdul Wahid bin Abdul Halim (Pengeran Benawa)
bin Abdurahman (Jaka Tingkir, Sultan Hadiwijaya) bin Abdullah bin Abdul Aziz bin
Abdul fattah bin Maulana Ishaq (ayah Kandung Raden Ainul Yaqin, atau yang lebih
masyhur dikenal dengan Sebutan Sunan Giri). Ayahnya adalah keturunan kedelapan
dari penguasa kerajaan Islam Demak,Jaka Tingkir,Sultan Pajang pada tahun 1568, yang
Baca : Mohammad Kholil, Etika Pendidikan islam, (Yogyakarta : Titian Wacana, 2007)
hlm xi
NEXT
Besar saat itu, diantaranya kepada Syekh Muhammad Nawawi bin Umar
ilmu – ilmu hadist) dan Syekh Muhammad Mahfudz bin Abdullah Termas
(nahwu/ Shorof), ilmu adab (sastra) dan beberapa kajian Islam Kotemporer.
KARYA – KARYA BELIAU
Adabul ‘Alim wa al Muta’allim
Ziyadatu Ta’liqat
At – Tanbihatu al –Wajibat
Ar-Risalah al Jami’ah
An – Nur al Mubin Fi Mahabbati Sayyidi al – Mursalin
Hasyiyatu ‘ala fath ar – Rahman bi Syarhi Risalati al Waliy Ruslan li syaikh al –
Islam Zakariya al – Anshori
Ad –Duraru al –Muntatsirah fi al Masail at – Tis’a ‘Asyarah,
At – Tibyan Fi an – nahyi ‘an Munqatha’ati al arham wa al ‘Aqaribi wa al ikhwan
Ar – Risalatu at – Tauhidiyyah
Al Qalaid Fi Bayani Ma Yajibu min al ‘Aqaid
PEMIKIRAN PENDIDIKAN MENURUT
KH. HASYIM ASY’ARI
pendidikan itu penting sebagai sarana mencapai
kemanusiaannya, sehingga menyadari siapa
sesungguhnya penciptanya, untuk apa diciptakan,
melakukan segala perintahnya dan menjauhi segala
larangannya, untuk berbuat baik di dunia dan
menegakkan keadilan , sehingga layak disebut makhluk –
makhluk yang diciptakan Tuhan.
NEXT
Menurut KH. Hasyim Asy’ari , Tujuan
diberikannya Pendidikan pada Setiap manusia
ada dua yaitu :
1. Menjadi Insan yang Purna (Insan kamil) yang
bertujuan mendekatakan diri kepada Allah
2. Insan Yang Purna yang bertujuan mendapatkan
kebahagiaann dunia dan Akhirat.
NEXT
KH. Hasyim Asy’ari membagi etika pencari ilmu dalam 9 bagian yang harus dikerjakan seorang
2. Membersihkan niat
4. Bersabar dan bersifat qana’ah terhadap segala macam nikmat dan cobaan.
7. Bersikap wara’
8. Menghindari makanan dan Minuman yang bisa men yebabkan kemalasan dan kebodohan
9. Mengurangi waktu tidur serta meninggalkan hal – hal yang kurang manfaat.
ciri khas pendidikan menurut KH. Hasyim Asy’ari adalah pendidikan berbasis
pesantren, sebagaimana pesantren dicerminkan sebagai wadah membentuk
pendidikan karakter. Dalam sistem pendidikanya pondok pesantren menganut pada
islam tradisionalis yang mengacu pada ajaran-ajaran para walisongo. Mekanisme
untuk itu dilakukan dengan memelihara sejumlah tradisi, ritual, upacara dan segenap
praktik-praktik keagamaan, kesenian dan berkebudayaan. Seperti tradisi ziarah
makam, penghormatan terhadap petilasan tokoh-tokoh penyebar Islam pertama atau
nenek moyang pembuka desa pertama. Praktik-praktik ini menghubungkan satu
generasi ke generasi berikutnya, dari satu komunitas ke komunitas lainnya, sehingga
solidaritas berbangsa, persatuan dan kebersamaan diantara komponen bangsa ini,
ikut terjaga, (Baso, 2017:11).
CORAK PEMIKIRAN KH. HASYIM ASY’ARI
TERIMAKASIH,…......