Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


Soal.
Ade Irawan S. Jamlean
1. Pengertian modul
2. Karakteristik modul
3. Tujuan penyusunan modul
4. Langkah-langkah membuat modul
5. Komponen penyusunan modul
6. Bahasa yang digunakan dalam penyusunan modul
7. Tata cara penulisan daftar pustaka dalam modul
Jawab.
1. Modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu
rangkaian
kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang
dirumuskan secara khusus dan jelas (S. Nasution, 2003 : 204). Modul merupakan alat atau
sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi
yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi/subkompetensi
yang diharapkan sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik.
2. Untuk Karakteristik modul sendiri terbagis menjadi 5 bagian yaitu :
-  Self Instructional
Melalui modul tersebut seseorang atau peserta didik mampu belajar sendiri, tidak
tergantung pada pihak lain. Hal ini sesuai dengan tujuan modul adalah agar peserta didik
mampu belajar mandiri.
Untuk memenuhi karakter self instructional, maka modul harus :
 Terdapat tujuan yang dirumuskan dengan jelas, baik tujuan akhir maupun tujuan
antara.
 Terdapat materi pembelajaran yang dikemas ke dalam unit-unit atau kegiatan yang
spesifik sehingga memudahkan peserta didik belajar secara tuntas.
 Tersedia contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi
pembelajaran.
 Terdapat soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan peserta didik
memberikan respon dan mengukur penguasaannya.
 Kontekstual yaitu materi yang disajikan terkait dengan suasana atau konteks tugas dan
lingkungan nyata peserta didik.
 Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif.
 Terdapat rangkuman materi pembelajaran.
 Terdapat instrumen penilaian/assesment, yang memungkinkan peserta didik
melakukan “self assesment”.
 Terdapat instrumen yang dapat digunakan menetapkan tingkat penguasaan materi
untuk menetapkan kegiatan belajar selanjutnya.
 Tersedia informasi tentang rujukan/pengayaan/referensi yang mendukung materi
pembelajaran yang dimaksud.

- Self Contained
Yang dimaksud dengan self contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu
kompetensi atau subkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul secara utuh.
Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran secara tuntas, karena materi dikemas ke dalam satu
kesatuan yang utuh. Jika harus dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu
kompetensi/subkompetensi harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan
kompetensi/subkompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
- Stand Alone.
Stand alone atau berdiri sendiri yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
bahan ajar lain atau harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain. Dengan
menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar lain untuk mempelajari atau
mengerjakan tugas pada modul tersebut. Jika peserta didik masih menggunakan dan
bergantung pada bahan ajar lain selain modul yang digunakan tersebut, maka bahan ajar
tersebut tidak dikategorikan modul yang berdiri sendiri.
- Adaptif
Modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi. Dikatakan adaptif jika modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel digunakan di berbagai tempat. Modul yang adaptif
adalah jika isi materi pembelajaran dan perangkat lunaknya dapat digunakan sampai dengan
kurun waktu tertentu. 
- User Friendly.
Modul hendaknya juga memenuhi kaidah“user friendly”  atau bersahabat/akrab dengan
pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan dalam merespon, mengakses sesuai
dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti.

3. Tujuan Modul ialah :


- Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(tanya jawab).
- Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik bagi peserta didik
maupun dosen/instruktur.
- Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi dalam proses belajar mengajar (PBM)
- Meningkatkan motivasi dan gairah belajar peserta didik. 
- Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan
lingkungannya dan sumber belajar lainnya.
- Memungkinkan peserta didik belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya.
- Memungkinkan peserta didik dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil
belajarnya (self assesment).
4. Langkah penyusunan modul
- Menetapkan atau merumuskan tujuan instruksional umum menjadi tujuan instruksional
khusus.
- Menyusun butir-butir soal evaluasi guna mengukur pencapaian tujuan khusus.
- Mengidentifikasi pokok-pokok materi pelajaran yang sesuai dengan tujuan khusus.
- Menyusun pokok-pokok materi dalam urutan yang logis.
- Menyusun langkah-langkah kegiatan belajar siswa. 
5. Komponen penyusunan modul.
Komponen modul dalam Depdiknas 2008, menyampaikan komponen isi modul yaitu
terdiri atas bagian pembuka judul, daftar isi, peta informasi, daftar tujuan kompetensi, tes
awal, bagian inti tinjauan materi, hubungan dengan materi lain, uraian materi, penugasan,
rangkuman, dan terakhir glosarium, tes akhir, indeks. 

6. Bahasa yang digunakan dalam penyusunan modul adalh :


- Bahasa yang digunakan dalam modul harus menggunakan bahasa yang baik dan
benar.
- Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat intelektual siswa.
- Setiap paragraf hanya terdiri atas satu ide pokok atau gagasan pikiran. Ide pokok
tertuang dalam kalimat utama.
- Modul ditulis menggunakan bahasa percakapan bersahabat, komunikatif.
- Gunakana sapaan akrab yang menyentuh secara pribadi. Sehingga pesan-pesan
dalam modul dapat mudah dimengerti oleh siswa.
- Pilih kalimat sederhana, pendek, tidak beranak cucu. Berdasarkan kajian tentang
modul, secara garis besar dapat disimpulkan bahwa modul adalah salah satu bentuk
bahan ajar yang dikemas secara sistematis mengacu pada tujuan pembelajaran atau
kompetensi yang jelas dan terukur, sehingga dapat dipelajari oleh peserta didik
secara mandiri.
7. penulisan daftar pustaka dalam modul.
yang pertama itu Nama penulis, tahun penerbit, judul buku, kota dan nama penerbit,

Contoh :
Judul : Family Medical Care Volume 4
Penulis : Dr. John F. Knight
Penerbit : Indonesia Publishing House
Kota Penerbit : Bandung
Tahun Terbit : 2001

Anda mungkin juga menyukai