Anda di halaman 1dari 27

TUGAS DASAR-DASAR DEMOGRAFI KESLING

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Penduduk”

Oleh :
KELOMPOK 2
Tingkat: 2A

AuliyaFaizahLihayati( 173110159 )
JefriWahyudi( 173110171 )

DOSEN PEMBIMBING :
Hj. MurniatiMuchtar, SKM.M.Biomed

D-III KEPERAWATAN PADANG


POLTEKKES KEMENKES PADANG
TP. 2018 / 2019

DAFTAR ISI

1
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………….........1
1.1  LatarBelakangMasalah.........................................................................................1
1.2  TujuanPenulisan....................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………….........3


A.  Pengertian Demografi.............................................................................................3
B.  Ruang Lingkup Demografi.....................................................................................4
C.  Tujuan dan Manfaat Demografi..............................................................................5
D.  Variabel Demografi...............................................................................................5
E. Ukuran-ukuran Dasar Demografi..........................................................................6
F. Aplikasi Demografi...............…………….…………………………………............7
G. Faktor faktor yang mempengaruhi Pengembangan Penduduk................................7

BAB III. PENUTUP……………………………………………………………..........19


3.1  Kesimpulan.......................................................................................................19

Daftar Pustaka.......................................................................................................20

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak nikmat-Nya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah
satu syarat penilaian mata kuliah Dasar-Dasar Demografi dan Kesling.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sampah dan Cara Penanggulangannya. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
membangun.
Kami sebagai penulis pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon
maaf atas segala kekurangannya.

Padang , Oktober 2018

Kelompok 2

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

4
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat
dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam  pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting
terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati
kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan
negara yang sedag membangun dengan  mempunyai masalah kependudukan yang sangat
serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan
hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi
seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek
rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan  dan perencana
program untuk dapat mengembsngksn program pembangunan kependudukan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.
Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah masih
tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. 
Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk  turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan
dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik
antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan produksi dan
jasa.
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau
penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan
mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille
Guilard.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur
penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah
yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.
Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga
faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan,
perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan

5
memberikan pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu
wilayah.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem
pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk
stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan
untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk
digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh
instansi tertentu.  
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita melihat
adanya penemuan penicilin dan pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti
apabila kiita melihat adanya penemuan Penicilin,perkembangan teknologi obat-obatan maka
angka kematian menurun sedangkan angka kelahiran masih meningkat dengan program
kesehatan masyarakat yang makin meningkat

B.    TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang Demografi ini adalah untuk mengetahui segala hal
yang berkaitan dengan ilmu demografi sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi percepatan pengembangan penduduk.

BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Demografi

6
Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitudemos yang berarti rakyat atau penduduk
dan grafeinyang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-
karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya
olehAchille Guillard dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on
Demographic Compares pada tahun 1885.
Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari demografi itu
sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.
1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum
Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian
dan pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah
laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-
perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk
mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas
dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara
statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-
perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan
keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian,
migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis
kelamin tertentu.

B.   Ruang Lingkup Demografi

7
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang
ilmu ini. MenurutMethorst dan Skirk, masalah penduduk dapat dibedakan menjadi masalah
kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan
biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan
banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat
(biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif. Hal demikian memberikan
kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk,
padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-
pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap demografi
sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”. Jadi memang
angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus dinyatakan hubungan-
hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.
Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe
Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur
demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan
penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-
matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas
mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik
tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa
lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar,
tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial
tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang
biasa disebut denganSociological Demography, Population Studies, Demographic
Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan
sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi
pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan.
Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling
melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan
dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang ada
dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik & matematik).

8
Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari
variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan
sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis,
tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu
lain dalam perkembangannya).

C.   Tujuan dan Manfaat Demografi


Ilmu demografi digunakan oleh para ahli umumnya terdiri dari empat tujuan pokok, yaitu:
1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.
2. Menjelaskan pertumbuhan penduduk masa lampau, penurunannya dan persebarannya
dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.
3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan
bermacam-macam aspek organisasi sosial.
4. Mencoba meramalkan pertumbuhan pendukuduk di masa yang akan datang dan
kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.
Pada akhirnya, keempat tujuan pokok tersebut akan bermanfaat untuk:
1. Perencanaan pembangunan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan,
kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian dan lain-lain yang dilakukan
pemerintah menjadi lebih tepat sasaran jika  mempertimbangkan komposisi penduduk yang
ada sekarang dan yang akan datang.
2. Evaluasi kinerja pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dengan melihat
perubahan komposisi penduduk yang ada sekarang dan yang lalu beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
3. Melihat peningkatan standar kehidupan melalui tingkat harapan hidup rata-rata
penduduk, sebab tidak ada ukuran yang lebih baik kecuali lamanya hidup sesorang di negara
yang bersangkutan
4. Melihat seberapa cepat perkembangan perekonomian yang dilihat dari ketersediaan
lapangan pekerjaan, persentase penduduk yang ada di sektor pertanian, industri dan jasa.

9
D.   Variabel Demografi
Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
1)    Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2)    Kematian (death/mortalitas)
3)    Migrasi (perpindahan)

E.   Ukuran-ukuran Dasar Demografi


1. Demografi - Rate
Rate adalah angka yang memperlihatkan kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau
penyakit tertentu dalam populasi dan waktu tertentu. Atau bisa juga sebagai perbandingan
antara kejadian dengan jumlah penduduk yang memiliki risiko kejadian tersebut. Nilai rate
ini dipakai untuk menyatakan kecepatan kejadian dan dinamika tertentu dalam masyarakat.
Contohnya mortality rate, morbidity rate, dan natality rate.

2. Demografi - Rasio
Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu.
Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan yang tidak saling
tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya suatu kejadian.
Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan terhadap jumlah
yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam bentuk persepuluh, perseratus, atau
perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk
laki-laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
3. Demografi - Proporsi
Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator dengan penyebut
atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk bagian dari penyebut, dengan satuan %
(persen).
4. Demografi - Rata-rata
Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan semua nilai
pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan yang ada.
5. Demografi - Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu kegiatan
telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.

10
6. Demografi - Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil pelaksanaan
suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada jangka waktu yang telah
ditentukan.
7. Demografi - Jumlah
Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi, misalnya,
menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2000
berjumlah 203,5 juta orang.
8. Demografi - Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam rumus,
dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio , angka, atau proporsi maka akan
mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya.
9. Demografi - Kohor
Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa demografi secara
bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran adalah sekumpulan orang yang
lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung
suatu peristiwa demografi pada suatu kohor tertentu.

F.    Aplikasi Demografi
Aplikasi dari demografi ini antara lain untuk kesehatan masyarakat (mortalitas dan
fertilitas), penggunaan tanah (distribusi dan pertumbuhan penduduk), penggunaan sekolah,
dan fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur umur, distribusi penduduk), ketenagakerjaan
(struktur umur, jumlah penduduk dan distribusinya), dan pemasaran, ketenagakerjaan (jumlah
penduduk, struktur umur dan distribusinya).
Pada awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di berbagai Negara Barat
dan tingkat kelahiran juga turun. Kondisi ini menimbulkan teori demografi yang utama yaitu :
Teori Transisi Demografi. Transisi demografi pada dasarnya mengacu pada perubahan dari
satu situasi stationary (saat dimana pertumbuhan penduduk 0) ke situasi lainnya. Menurut
Blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3
adalah phase transisi.

G. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan dan Pengembangan Penduduk


Bertumbuhnya perkembangan penduduk di seluruh negara atau dunia semakin cepat.
Hal ini mendorong pertumbuhan aspek aspek kehidupan yang melingkupi aspek aspek sosial,

11
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.oleh karena itu bertambahlah system mata
pencaharian hidup yang semakin kompleks.
Secara umum ada tiga factor faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, di antaranya sebagai berikut:

1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang
dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari
fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:

Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang


menghambat kelahiran (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:

• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga
akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.

Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:

• Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan


jumlah anak.
• Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16
tahun dan bagi laki-laki minimal berusia 19 tahun.
• Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
• Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan
anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.

12
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.

Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :

1.Kepercayaan dan agama

Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan
sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak

2.Tingkat pendidikan

Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula
penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak
secara rasional.

3.Kondisi perekonomian

Penduduk yang perekonomiannya baik tidak memikirkan perencanaan jumlah anak


karena merasa mampu mencukupi kebutuhannya. Jika suatu negara berlaku seperti itu maka
penduduknya menjadi banyak.

4.Kebijakan pemerintah

Kebijakan pemerintah mempengaruhi apakah ada pembatasan kelahiran atau


penambahan jumlah kelahiran. Selain itu kondisi pemerintah yang tidak stabil misalnya
kondisi perang akan mengurangi angka kelahiran

5.Adat istiadat di masyarakat

Kebiasaan dan cara pandang masyarakat mempengaruhi jumlah penduduk. Misalnya


nilai anak, ada yang menginginkan anak sebanyak-banyaknya, ada yang menilai anak laki-
laki lebih tinggi dibanding perempuan atau sebaliknya, sehingga mengejar untuk
mendapatkan anak laki-laki atau sebaliknya.

13
6.Kematian dan kesehatan

Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang
baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan
menambah pula jumlah kelahiran.

7.Struktur Penduduk

Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi
dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan
orang-orang tua usia).

Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir
setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.

Pengukuran Fertilitas tidak sesederhana dalam pengukuran mortalitas, hal ini


disebabkan adanya alasan sebagai berikut :

1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang
meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau
kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.

2. Wanita mempunyai kemungkinan melahiran dari seorang anak ( tetapi meninggal


hanya sekali )

3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak
makin menurun.

4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua
wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.

14
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :

a. Facundity ( kesuburan )

Facudity adalah lebih diartikan sebagai kemampuan biologis wanita untuk


mempunyai anak.

b. Fertility ( fertilitas )

Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertalitas penduduk:

1. Faktor demografi, antara lain adalah:


a)        Struktur umur

b)      Struktur perkawinan

c)      Umur kawin pertama

d)      Paritas

e)       Disrupsi perkawinan

f)       Proporsi yang kawin

2. Faktor non demografi, antara lain adalah:


a)      Keadaan ekonomi penduduk

b)       Perbaikan status perempuan

c)      Tingkat pendidikan

d)     Urbanisasi dan industrialisasi.

15
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)

Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis
kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.

• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )

Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu
antara 15-49 tahun..

a) Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
 Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu
tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
 Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-
1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
 Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat
fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
 Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates)
adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur
dan tahun tertentu.
b) Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang
dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun
ukurannya adalah:
 Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu
tertentu.
 Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.

16
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada
suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000
individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000
terdapat 950 kematian per-tahun.

Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen.


Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka
kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian
sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat
kematian (anti mortalitas).

a.) Faktor pendukung kematian (pro mortalitas)

Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini
adalah:

– Sarana kesehatan yang kurang memadai.

– Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan

– Terjadinya berbagai bencana alam

– Terjadinya peperangan

– Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri

– Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.

b.) Faktor penghambat kematian (anti mortalitas)

17
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:

– Lingkungan hidup sehat.

– Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap.

– Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.

– Tingkat kesehatan masyarakat tinggi.

– Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.

Ada beberapa jenis perhitungan angka kelahiran yaitu:

 Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate/CDR )

Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap
1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.

 Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate =
ASDR)

Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui
kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada
kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh
lebih rendah.

 Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate = IMR)

Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap
seribu bayi yang lahir.w

Bayi adalah kelompok orang yang berusia 0-1 tahun.

18
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat
kesehatan dan kesejahteraan penduduk.

Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat
kematian bayi tinggi.

Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan
dan angka kematian bayi baru lahir.

Untuk angka kematian bayi ukurannya sebagai berikut:

– Rendah, jika IMR antara 15-35.

– Sedang, jika IMR antara 36-75.

– Tinggi, jika IMR antara 76-125.

3.  Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya
musim dingin atau kerana over populasi.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.

Faktor-faktor terjadinya migrasi, yaitu :

1. Persediaan sumber daya alam

Pengertian mengenai perubahan ini sangat penting dalam kaitannya dengan


sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui, dan memang jenis sumberdaya inilah yang
seringkali dikhawatirkan akan segera punah.

19
2. Lingkungan social budaya

Subyek utama dalam mengungkap permasalahan lingkungan hidup adalah manusia.


Manusia dan lingkungan hidup (alam) memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya saling
memberi dan menerima pengaruh satu sama lain. Pengaruh alam terhadap manusia lebih
bersifat pasif, sedangkan pengaruh manusia terhadap alam lebih bersifat aktif.

3. Potensi ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan
ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan
ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan
berorganisasi, dan manajemen.

4. Alat masa depan

Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.

Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan


penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas administratif/batas
bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif
permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak
begitu berpengaruh dalam menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara
kecuali di beberapa negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana
baik alam maupun perang.

Migrasi sendiri dibagi menjadi beberapa jenis:

· Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (kota)
ke daerah lain (desa) di dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi
disebut transmigran.

20
· Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota didalam wilayah Indonesia.
· Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain,
di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk
menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka
waktu pendek tidak dianggap imigran.
· Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap
di negara lain. Penduduk yang melakukan emigrasi disebut Emigran

Untuk mengetahui jumlah penduduk beserta pertumbuhannya di Indonesia, serta


perbedaannya pada masing-masing pulau, amati tabel jumlah penduduk dari beberapa pulau
besar di Indonesia beserta perkembangannya dari waktu ke waktu pada tabel berikut!

Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa. Kenaikan dan persentase
kenaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

21
Dari data di atas dapat menyimpulkan bahwa dari tahun 1971 sampai tahun 1980 jumlah
penduduk Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 28.282.069 jiwa
(23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun sebesar
hampir 20%.

H. PERAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN DEMOGRAFI


Komunitas adalah kelompok sosial yang menekankan tempat, saling satu sama lain,
saling mengenal dan memiliki minat danbunga yang sama. (SIAPA). Komunitas adalah
kelompok dari masyarakat yang tinggallokasi yang sama dengan wilayah yang sama, daerah
atau lokasi yang sama di mana mesekak tinggal, kelompok sosial yang memiliki minat yang
sama (Linda Jarvis) Komunitas sebagai target pelayanan kesehatan mereka untuk mencapai
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan upaya yang sangat kuat atau
sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dicapai, dengan pembiayaan yang murah, lebih
menekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.
Peran dan masyarakat sangat dibutuhkan di mana individu, keluarga atau masyarakat
sebagai pelaku kegiatan peningkatan kesehatan dan tanggung jawab atas kesehatannya
sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian. Perawatan Kesehatan Masyarakat
menjadi sintesa dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat yang diaplikasikan
untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat.
Perawatan Kesehatan Masyarakat memiliki tujuan yang membantu dalam upaya
meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:

1. Pemberian Asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok
dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan
dan kerjasama (kemitraan).

2. Memperhatikan secara langsung status kesehatan masyarakat secara komprehensive. Pada


Perawatan Kesehatan Masyarakat harus memfokuskan beberapa prinsip, yaitu:
- Kemanfaatan besar bagi komunitas.
- Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
- Secara langsung

22
3. Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik memiliki tujuan utama
meningkatkan kesehatan.

4. Keadilan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu
sendiri.

5. Otonomi Klien atau komunitas memberikan kebebasan dalam memilih atau menerapkan
beberapa alternatif terbaik dalam masalah kesehatan yang ada. Perawat komunitas dapat
bekerja diberbagai tatanan, Klinik rawat jalan, dan sebagainya.

6. Keperawatan kesehatan Keluarga Adalah Tingkat keperawatan Tingkat kesehatan Peran


PERAWAT Keluarga Adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, 'masyarakat Yang
dipusatkan PADA Keluarga sebagai Satu Kesatuan Yang dirawat DENGAN sehat sebagai
tujuan Pelayanan Dan Perawatan sebagai Upaya (Bailon Dan Maglaya, 1978). Perawat
keluarga adalah: Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang
dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang
tinjauan sehat sakit. Praktek ini mencakup hasil dan interdependen dan secara langsung
bertanggung gugat terhadap keputusan klinis. dan menggunakan penelitian, pengembangan
dan implementasi di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, manajemen kasus dan
konsultasi.

7. Keperawatan sekolah Adalah: keperawatan Yang difokuskan pada Anak ditatanan


Pendidikan guna memenuhi Kebutuhan Anak dengan mengikutsertakan Keluarga maupun
'masyarakat sekolah hearts Perencanaan Pelayanan (Logan, BB, 1986) Perawatan kesehatan
di sekolah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu, kelompok dan masyarakat
sekolah. Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan
kesehatanyang mewujudkan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk
hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus utama perawat
kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran penunjang adalah gurudan
kader.

8. Perawatan kesehatan kerja Adalah penerapan Prinsip-Prinsip keperawatan hearts


memelihara kelestarian kesehatan Tenaga kerja hearts Segala Bidang Pekerjaan (Amerika

23
Asociation of Perawatan Kesehatan Kerja) Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan Praktek
keperawatan untuk review memenuhi Kebutuhan unik individu, Kelompok Masyarakat Dan
di tatanan industri, Pabrik, Tempat kerja, tempak Konstruksi, universitas Dan lain-
lain.Lingkup praktik keperawatan kesehatan kerja pengkajian kesehatan, pengamatan,
pemberian pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan, manajemen
administrasi jaminan mutu, peneliti dan kolaburasi dengan komunitas.

24
BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, energi atau komponen lain kedalam air
atau udara yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pencemaran juga bisa dikatakan
perubahannya tatanan ( komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Jenis-jenis sampah terbagi menjadi 2 yaitu ; sampah organik dan anorganik.

Sampah menimbulkan beberapa masalah terhadap lingkungan hidup yang dimana


sampah menyebabkan kerusakan lingkungan, munculnya penyakit, terjadinya banjir sampai
kerugian ekonomi. ]

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif sampah ialah : dengan
mendaur ulang sampah, melakukan penimbunan sampah, dan tetunya kesadaran dari masing-
masing individu.

25
DAFTAR PUSTAKA

bps. 2011. Kabupaten Agama Dalam Angka 2011. Surakarta: bps


http://www.anneahira.com/demografi.htm
http://tuloe.wordpress.com/2009/06/20/dasar-dasar-ilmu-kependudukan/
Yanuar Wahyu AK, 2006. Hand Out Mata Kuliah Demografi. Sukoharjo
Priyanto,AF 1985. Demografi. SolO
www.migrasi Indonesia.com
www.Sumberdata.bps.com

26
Penguatan :

Karena persebaran SDA di Indonesia tidak merata sehingga


menyebabkan adanya ketertarikan terhadap suatu wi;ayah tersebut
kadang mencapai SDA tertentu yang dapat mencukupi kebutuhan
hidupnya. Pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan penduduk membawa dampak
positif dan negative bagi manusia

27

Anda mungkin juga menyukai