Oleh :
KELOMPOK 2
Tingkat: 2A
AuliyaFaizahLihayati( 173110159 )
JefriWahyudi( 173110171 )
DOSEN PEMBIMBING :
Hj. MurniatiMuchtar, SKM.M.Biomed
DAFTAR ISI
1
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………….........1
1.1 LatarBelakangMasalah.........................................................................................1
1.2 TujuanPenulisan....................................................................................................2
Daftar Pustaka.......................................................................................................20
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
memberikan banyak nikmat-Nya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan sesuai
dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah
satu syarat penilaian mata kuliah Dasar-Dasar Demografi dan Kesling.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Sampah dan Cara Penanggulangannya. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
membangun.
Kami sebagai penulis pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon
maaf atas segala kekurangannya.
Kelompok 2
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Itu dapat dilihat
dari sensus penduduk yang semakin tahun semakin meningkat. Dalam pengetahuan tentang
kependudukan dikenal sebagai istilah karakteristik penduduk yang berpengaruh penting
terhadap proses demografi dan tingkah laku sosial ekonomi penduduk.
Dibanding dengan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia menempati
kedudukan ketiga setelah Cina dan India dalam jumlah penduduk. Indonesia merupakan
negara yang sedag membangun dengan mempunyai masalah kependudukan yang sangat
serius diseratai dengan jumlahn penduduk yang sangat besar dan pertumbuhan penduduk
yang relatif tinggi serta persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk bukan
hanya modal, tetapi merupakan beban dalam pembangunan.
Pertumbuhan penduduk yang meningkat dan berkaitan dengan kemiskinan dan
kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi
seperti fertilitas, motalitas. Morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan dan aspek
rumah tangga dalam keluarga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana
program untuk dapat mengembsngksn program pembangunan kependudukan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat pada ssasarannya.
Masalah utama yang dihadapi dibidang kependudukan Indonesia adalah masih
tingginya jumlah penduduk dan tidak seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.
Program kependudukan dan keluarga berencana bertujuan untuk turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat melalui usaha-usaha perencanaan
dan pengendalian penduduk. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik
antara jumlah dan percepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan produksi dan
jasa.
Kata Demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti ’Demos’ adalah rakyat atau
penduduk dan ’Grafein’ adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan atau karangan
mengenai penduduk. Istilah ini pertama kali dipakai untuk pertama kalinya oleh Achille
Guilard.
Demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Stuktur
penduduk meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk. Stuktur ini berubah-ubah
yang disebabkan oleh proses demografi yaitu kelahiran, kematian dan migarsi.
Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga
faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan,
perceraian. Perubahan stuktur yaitu perubahan dalam jumlah maupun komposisi akan
5
memberikan pengaruh sosial, ekonomi dan politis terhadap penduduk yang tinggal disuatu
wilayah.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem
pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk
stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan
untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk
digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh
instansi tertentu.
Pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti apabila kiita melihat
adanya penemuan penicilin dan pertumbuhan penduduk yang makin cepat dapat dimengerti
apabila kiita melihat adanya penemuan Penicilin,perkembangan teknologi obat-obatan maka
angka kematian menurun sedangkan angka kelahiran masih meningkat dengan program
kesehatan masyarakat yang makin meningkat
B. TUJUAN
Tujuan dibuatnya makalah tentang Demografi ini adalah untuk mengetahui segala hal
yang berkaitan dengan ilmu demografi sekaligus untuk mengetahui faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi percepatan pengembangan penduduk.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Demografi
6
Demografi berasal dari bahasa Yunani, yaitudemos yang berarti rakyat atau penduduk
dan grafeinyang berarti menulis. Jadi, demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-
karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai untuk pertama kalinya
olehAchille Guillard dalam tulisannya yang berjudul Elements de Statisque Humaine on
Demographic Compares pada tahun 1885.
Beberapa ahli pun punya pendapat masing-masing tentang pengertian dari demografi itu
sendiri. Berikut ini pendapat para ahli tersebut.
1. Menurut Johan Susczmilch (1762), demografi adalah ilmu yang mempelajari hukum
Ilahi dalam perubahan-perubahan pada umat manusia yang tampak dari kelahiran, kematian
dan pertumbuhannya.
2. Menurut Achille Guillard, demografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
dari keadaan dan sikap manusia yang dapat diukur.
3. Menurut George W. Barclay, demografi adalah ilmu yang memberikan gambaran
menarik dari penduduk yang digambarkan secara statistika. Demografi mempelajarai tingkah
laku keseluruhan dan bukan tingkah laku perorangan.
4. Menurut Phillip M. Hauser dan Dudley Duncan, demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jumlah, persebaran teritorial dan komposisi penduduk serta perubahan-
perubahan dan sebab-sebab perubahan tersebut.
5. Menurut D.V. Glass, demografi adalah ilmu yang secara umum terbatas untuk
mempelajari penduduk yang dipengaruhi oleh proses demografis, yaitu : fertilitas, mortalitas
dan migrasi.
6. Menurut Donald J. Boague (1973), demografi adalah ilmu yang mempelajari secara
statistika dan matematika tentang besar, komposisi dan distribusi penduduk serta perubahan-
perubahannya sepanjang masa melalui bekerjanya 5 komponen demografi, yaitu kelahiran
(fertilitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Dapat disimpulkan bahwa demografi adalah ilmu yang mempelajari persoalan dan
keadaaan perubahan-perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal ihwal yang
berhubungan dengan komponen-komponen perubahan tersebut seperti : kelahiran, kematian,
migrasi, sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut jenis
kelamin tertentu.
7
Dalam sejarah perkembangan demografi timbul masalah mengenai pembagian cabang
ilmu ini. MenurutMethorst dan Skirk, masalah penduduk dapat dibedakan menjadi masalah
kuantitatif (demografi) dan masalah kualitatif yang membahas penduduk dari segi genetis dan
biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Jadi, walaupun demografi menggunakan
banyak hitungan (kuantitatif), tapi juga dapat bersifat kualitatif. Sedangkan, ilmu hayat
(biologi) itu sendiri pun tidak lepas dari usaha-usaha kuantitatif. Hal demikian memberikan
kesan kepada orang awam bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk,
padahal tidak sepenuhnya demikian. Ini memang bisa dimengerti oleh karena pelopor-
pelopor ilmu demografi, seperti Suszmilch, Guillard dan Wolfe, menganggap demografi
sebagai semacam “Tata buku. Bio-sosial” atau “Bio-social bookkeeping”. Jadi memang
angka-angka itu penting, tetapi angka-angka tersebut harus dinyatakan hubungan-
hubungannya, setelah itu baru bisa dinamakan ilmu demografi.
Pada tahun 1937 di Paris selama kongres kependudukan berlangsung, Adolphe
Laundry telah membuktikan secara matematika adanya hubungan antara unsur-unsur
demografi, seperti kelahiran, kematian, jenis kelamin, umur, dan sebagainya. Ia menyarankan
penggunaan istilah Pure Demography untuk cabang ilmu demografi yang bersifat analitik-
matematika dan berbeda dari ilmu demografi yang bersifat deskriptif. Karya ini lantas
mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.
Pure Demography (Demografi murni) atau juga disebut demografi formal
menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik
tersebut, kita dapat memperoleh perkiraan penduduk di masa yang akan datang maupun masa
lampau. Teknik-teknik ini sering kelihatan menakjubkan dan mempunyai kegunaan besar,
tetapi teknik-teknik tersebut jarang menyajikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sosial
tentang “mengapa” bentuk atau proses peristiwa kependudukan terjadi.
Untuk menjawab pertanyaan “mengapa” tersebut, kita memerlukan ilmu lain yang
biasa disebut denganSociological Demography, Population Studies, Demographic
Sociology atau Studi Kependudukan. Ilmu ini merupakan penghubung antara penduduk dan
sistem sosial, dengan harapan dapat memecahkan pertanyaan dasar bagaimana kita memberi
pengertian kepada orang awam melalui proses analisis kependudukan.
Jadi, dapat dikatakan pula bahwa Demografi murni dan Studi Kependudukan saling
melengkapi dimana Studi Kependudukan menjadi dasar teori dari analisis yang dilakukan
dengan menggunakan Demografi Murni dan Demografi Murni memperkuat teori yang ada
dalam Studi Kependudukan secara ilmiah melalui proses kuantitatif (statistik & matematik).
8
Sekarang lebih disadari bahwa demografi tidak dipelajari secara murni terlepas dari
variabel-variabel nondemografis, seperti ekonomi, sosiologi, geografi, politik, dan
sebagainya. Juga demografi bukan lagi merupakan ilmu yan berdiri sendiri secara teoritis,
tetapi lebih menyerupai ilmu pengetahuan interdisipliner (ilmu yang melibatkan disiplin ilmu
lain dalam perkembangannya).
9
D. Variabel Demografi
Variabel utama demografi adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap perubahan
komposisi penduduk seperti umur, jumlah, sebaran dan jenis kelamin.
1) Kelahiran (fertilitas atau natalitas)
2) Kematian (death/mortalitas)
3) Migrasi (perpindahan)
2. Demografi - Rasio
Rasio adalah perbandingan antara nomerator dan denominator pada suatu waktu.
Rasio juga bisa diartikan sebagai perbandingan antara dua bilangan yang tidak saling
tergantung yang digunakan untuk menyatakan besarnya suatu kejadian.
Artinya, rasio menyatakan suatu jumlah dalam suatu perbandingan terhadap jumlah
yang lainnya. Besarnya rasio ini dapat dinyatakan dalam bentuk persepuluh, perseratus, atau
perseribu. Sebagai contoh, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk
laki-laki dan penduduk perempuan yang berada di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
3. Demografi - Proporsi
Proporsi adalah nilai perbandingan antara pembilang atau numerator dengan penyebut
atau denominator. Dalam hal ini, pembilang termasuk bagian dari penyebut, dengan satuan %
(persen).
4. Demografi - Rata-rata
Nilai rata-rata adalah ukuran nilai tengah yang didapat dari penjumlahan semua nilai
pengamatan yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya pengamatan yang ada.
5. Demografi - Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran yang menyatakan seberapa banyak aktivitas suatu kegiatan
telah dilaksanakan pada suatu jangka waktu tertentu.
10
6. Demografi - Cakupan
Cakupan adalah ukuran yang menilai besarnya pencapaian dari hasil pelaksanaan
suatu terget kegiatan yang sebelumnya telah ditentukan pada jangka waktu yang telah
ditentukan.
7. Demografi - Jumlah
Besarnya ukuran jumlah ini sering digunakan dalam analisis demografi, misalnya,
menurut hasil sementara Sensus Penduduk 2000, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2000
berjumlah 203,5 juta orang.
8. Demografi - Konstanta
Konstanta merupakan bilangan tetap, misalnya 100.000 atau 10.000. Dalam rumus,
dinyatakan dengan "k". Jika "k" ini dikalikan dengan rasio , angka, atau proporsi maka akan
mendapatkan hasil yang lebih jelas maknanya.
9. Demografi - Kohor
Kohor merupakan sekumpulan orang yang telah menjalani peristiwa demografi secara
bersama-sama. Misalnya, kohor kelahiran. Kohor kelahiran adalah sekumpulan orang yang
lahir di tahun yang sama. Ukuran kohor adalah ukuran yang digunakan untuk menghitung
suatu peristiwa demografi pada suatu kohor tertentu.
F. Aplikasi Demografi
Aplikasi dari demografi ini antara lain untuk kesehatan masyarakat (mortalitas dan
fertilitas), penggunaan tanah (distribusi dan pertumbuhan penduduk), penggunaan sekolah,
dan fasilitas umum (jumlah penduduk, struktur umur, distribusi penduduk), ketenagakerjaan
(struktur umur, jumlah penduduk dan distribusinya), dan pemasaran, ketenagakerjaan (jumlah
penduduk, struktur umur dan distribusinya).
Pada awal abad 20, tampak bahwa tingkat kematian turun di berbagai Negara Barat
dan tingkat kelahiran juga turun. Kondisi ini menimbulkan teori demografi yang utama yaitu :
Teori Transisi Demografi. Transisi demografi pada dasarnya mengacu pada perubahan dari
satu situasi stationary (saat dimana pertumbuhan penduduk 0) ke situasi lainnya. Menurut
Blacker (1947) ada 5 phase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya phase 2 dan 3
adalah phase transisi.
11
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya.oleh karena itu bertambahlah system mata
pencaharian hidup yang semakin kompleks.
Secara umum ada tiga factor faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk, di antaranya sebagai berikut:
1. Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran adalah istilah dalam demografi yang mengindikasikan jumlah anak yang
dilahirkan hidup, atau dalam pengertian lain fasilitas adalah hasil produksi yang nyata dari
fekunditas seorang wanita. Berikun ini penjelasan mengenai pengukuran fertilitas:
• Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga
akan malu.
• Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
• Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
• Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
• Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila
belum ada anak laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
12
• Penundaaan kawin sampai selesai pendidikan akan memperoleh pekerjaan.
Faktor – faktor penunjang tingginya angka natalitas dalam suatu negara antara lain :
Faktor kepercayaan mempengaruhi orang dalam penerimaan KB. Ada agama atau
kepercayaan tertentu yang tidak membolehkan penganutnya mengikuti KB. Dengan
sedikitnya peserta KB berarti kelahiran lebih banyak dibanding bila peserta KB banyak
2.Tingkat pendidikan
Semakin tinggi orang sekolah berarti terjadi penundaan pernikahan yang berarti pula
penundaan kelahiran. Selain itu pendidikan mengakibatkan orang merencanakan jumlah anak
secara rasional.
3.Kondisi perekonomian
4.Kebijakan pemerintah
13
6.Kematian dan kesehatan
Kematian dan kesehatan berkaitan dengan jumlah kelahiran bayi. Kesehatan yang
baik memungkinkan bayi lebih banyak yang hidup dan kematian bayi yang rendah akan
menambah pula jumlah kelahiran.
7.Struktur Penduduk
Penduduk yang sebagian besar terdiri dari usia subur, jumlah kelahiran lebih tinggi
dibandingkan yang mayoritas usia non produktif (misalnya lebih banyak anak-anak dan
orang-orang tua usia).
Untuk menentukan jumlah kelahiran dalam satu wilayah digunakan angka kelahiran
(Fertilitas). Angka kelahiran yaitu angka yang menunjukkan rata-rata jumlah bayi yang lahir
setiap 1000 penduduk dalam waktu satu tahun.
1. Sulit memperoleh angka statistik lahir hidup karena banyak bayi – bayi yang
meninggal beberapa saat setelah kelahiran, tidak dicatatkan dalam peristiwa kelahiran atau
kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir mati.
3. Makin tua umur wanita tidaklah berarti, bahwa kemungkinan mempunyai anak
makin menurun.
4. Di dalam pengukuran fertilitas akan melibatkan satu orang saja. Tidak semua
wanita mempunyai kemungkinan untuk melakukan.
14
Ada dua istilah asing yang kedua – duanya diterjemahkan sebagai kesuburan, yaitu :
a. Facundity ( kesuburan )
b. Fertility ( fertilitas )
Fertility adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau sekelompok wanita.
d) Paritas
15
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate)
Angka kelahiran ini disebut kasar karena perhitungannya tidak memperhatikan jenis
kelamin dan umur penduduk, padahal yang dapat melahirkan hanya penduduk wanita.
• Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur (Age Specific Fertiliy Rate = ASFR )
Angka Kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR) adalah angka
yang menunjukkan banyaknya kelahiran per 1000 perempuan pada kelompok umur tertentu
antara 15-49 tahun..
a) Pengukuran fasilitas tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu
dihubungkan dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Adapun ukuran-ukuran
fertilitas tahunan adalah:
Tingkat fertilitas kasar (crude birth rate) adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu
tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
Tingkat fertilitas umum (general fertility rate) adalah jumlah kelahiran hidup per-
1000 wanita usia reproduksi (usia 14-49 atau 14-44 tahun) pada tahun tertentu.
Tingkat fertilitas menurut umur (age specific fertility rate) adalah perhitungan tingkat
fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
Tingkat ferlititas menurut ukuran urutan penduduk (birth order specific fertility rates)
adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi oleh wanita pada umur
dan tahun tertentu.
b) Pengukuran fertilitas komulatif adalah pengukuran jumlah rata-rata anak yang
dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun
ukurannya adalah:
Tingkat fertilitas total adalah jumlah kelahiran hidup laki-laki dan perempuan jumlah
tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan
tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa
reproduksinya dan tingkat fertilitas menurut umur tidak berubah pada priode waktu
tertentu.
Gross reproduction rates adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000
perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tidak ada seorang
perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri masa produksinya.
16
2. Kematian (mortalitas)
Kematian adalah ukuran jumlah kematian umumnya karena akibat yang spesifik pada
suatu populasi. Mortalitas khusus mengekspresikan pada jumlah satuan kematian per- 1000
individu per-tahun, hingga rata-rata mortalitas sebesar 9,5 berarti pada populasi 100.000
terdapat 950 kematian per-tahun.
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini
adalah:
– Terjadinya peperangan
17
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah. Yang termasuk faktor ini
adalah:
Angka kematian kasar adalah yaitu angka yang menunjukkan jumlah kematian tiap
1000 penduduk tiap tahun tanpa membedakan usia dan jenis kelamin tertentu.
Angka Kematian Khusus Menurut Umur Tertentu (Age Specific Death Rate =
ASDR)
Angka kematian khusus menurut umur tertentu dapat digunakan untuk mengetahui
kelompok-kelompok usia manakah yang paling banyak terdapat kematian. Umumnya pada
kelompok usia tua atau usia lanjut angka ini tinggi, sedangkan pada kelompok usia muda jauh
lebih rendah.
Angka kematian bayi adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian bayi tiap
seribu bayi yang lahir.w
18
Besarnya angka kematian bayi dapat dijadikan petunjuk atau indikator tingkat
kesehatan dan kesejahteraan penduduk.
Pada umumnya bila masyarakat memiliki tingkat kesehatan yang rendah maka tingkat
kematian bayi tinggi.
Selain perhitungan di atas sering dihitung pula angka kematian ibu waktu melahirkan
dan angka kematian bayi baru lahir.
3. Perpindahan (migrasi)
Migrasi adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu tempat ke tempat
lainnya. Dalam banyak kasus organisme bermigrasi untuk mencari sumber cadangan
makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan yang mungkin terjadi karena datangnya
musim dingin atau kerana over populasi.
Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat lain.
Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan
penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang
merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah satu negara saja.
19
2. Lingkungan social budaya
3. Potensi ekonomi
Pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan
ekonomi atau usaha meningkatkan pendapatan per kapita dengan jalan mengolah kekuatan
ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan keterampilan, penambahan kemampuan
berorganisasi, dan manajemen.
Perlu diketahui bahwa usia 15 – 49 tahun adalah usia subur bagi wanita. Pada usia
itulah wanita mempunyai kemungkinan untuk dapat melahirkan anak.
· Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah yang padat penduduk (kota)
ke daerah lain (desa) di dalam wilayah Indonesia. Penduduk yang melakukan transmigrasi
disebut transmigran.
20
· Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota didalam wilayah Indonesia.
· Imigrasi adalah perpindahan orang dari suatu negara-bangsa (nation-state) ke negara lain,
di mana ia bukan merupakan warga negara. Imigrasi merujuk pada perpindahan untuk
menetap permanen yang dilakukan oleh imigran, sedangkan turis dan pendatang untuk jangka
waktu pendek tidak dianggap imigran.
· Emigrasi adalah tindakan meninggalkan negara asal seseorang atau wilayah untuk menetap
di negara lain. Penduduk yang melakukan emigrasi disebut Emigran
Penduduk Indonesia hingga tahun 1961 mencapai 97.018.829 jiwa. Kenaikan dan persentase
kenaikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
21
Dari data di atas dapat menyimpulkan bahwa dari tahun 1971 sampai tahun 1980 jumlah
penduduk Indonesia mengalami kenaikan jumlah penduduk sebanyak 28.282.069 jiwa
(23,72%). Secara keseluruhan rata-rata kenaikan jumlah penduduk setiap 10 tahun sebesar
hampir 20%.
1. Pemberian Asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok
dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan
dan kerjasama (kemitraan).
22
3. Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik memiliki tujuan utama
meningkatkan kesehatan.
4. Keadilan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu
sendiri.
5. Otonomi Klien atau komunitas memberikan kebebasan dalam memilih atau menerapkan
beberapa alternatif terbaik dalam masalah kesehatan yang ada. Perawat komunitas dapat
bekerja diberbagai tatanan, Klinik rawat jalan, dan sebagainya.
23
Asociation of Perawatan Kesehatan Kerja) Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan Praktek
keperawatan untuk review memenuhi Kebutuhan unik individu, Kelompok Masyarakat Dan
di tatanan industri, Pabrik, Tempat kerja, tempak Konstruksi, universitas Dan lain-
lain.Lingkup praktik keperawatan kesehatan kerja pengkajian kesehatan, pengamatan,
pemberian pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan, manajemen
administrasi jaminan mutu, peneliti dan kolaburasi dengan komunitas.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pencemaran adalah masuknya makhluk hidup, energi atau komponen lain kedalam air
atau udara yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Pencemaran juga bisa dikatakan
perubahannya tatanan ( komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam,
sehingga kualitas air atau udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Jenis-jenis sampah terbagi menjadi 2 yaitu ; sampah organik dan anorganik.
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatif sampah ialah : dengan
mendaur ulang sampah, melakukan penimbunan sampah, dan tetunya kesadaran dari masing-
masing individu.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Penguatan :
27