Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FENOMENA ANTROPOSFER DAN


MENGANALISIS KOMPOSISI PENDUDUK

Nama : Kevin Alfiandito


Fase : E.6

Guru Pembimbing : Desriwanti S.Pd,

SMAN 6 SOLOK SELATAN


TAHUN PELAJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT atas hikmah,hidayah


Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fenomena Antroposfer
Dan Menganalisis Komposisi Penduduk ” atas dukungan moral,informasi dan materi
yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka penulis mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Desriwanti S.Pd, selaku guru pembimbing. Penulis menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sekalian untuk memperbaiki makalah ini.

Timbulun, 14 Februari 2024

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 1
D. Manfaat penelitian ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2
A. Pengeritan Fenomena Antroposfer ............................................................................. 2
B. Komposisi Penduduk.................................................................................................. 4
1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis kelamin ................................ 4
2. Piramida penduduk ................................................................................................ 5
3. Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk ....................................................... 5
BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 7
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk ilmu
pengetahuan(mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya untuk memberikan
sumbanganpemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.

Antroposfer adalah lingkungan bagian permukaan bumi yang dihuni oleh manusia.
contoh antroposfer berupa wilayah perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan sebagainya.
Antroposfer berasal dari bahasa latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan spaira yang
artinya lingkungan. Jadi, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang merupakan tempat
hidup manusia.

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang membahas
mengenaidinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian, dan migrasi. Antroposfer
mempelajaritentang kondisi demografis suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk,
kepadatan penduduk,pertumbuhan penduduk, dan lain-lain. Pengertian yang diperkenalkan
oleh Eratosthenes, geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan
lingkungan alam di wilayah-wilayahtertentu berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan denganaspek alam tentang tempat terjadinya gejala
dan aspek manusia penghuni alam tersebut. KarlRitter menyatakan bahwa geografi
mempelajari bumi sebagai tempat tinggal manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk
aktivitas manusia untuk mempertahankan hidupnya, juga dianalisispenyebarannya,
perkembangan, hubungan dan interaksinya secara keruangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fenomena Antroposfer?
2. Bagaimana cara menganalisis komposisi penduduk?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian fenomena Antroposfer.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menganalisis komposisi penduduk.

D. Manfaat Penelitian
1. Menambah pengalaman dan wawasan kepada penulis tentang cara menganalisis
komposisi penduduk dan fenomena Antroposfer
2. Menambah pengetahuan dan menyumbangkan pemikiran mengenai cara
menganalisis komposisi penduduk dan fenomena Antroposfer

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengeritan Fenomena Antroposfer

Salah satu komponen geosfer yang menjadi objek kajian geografi


adalah antroposfer, yang berhubungan dengan manusia sebagai penduduk bumi.
Dalam menelaah fenomena antroposfer, geografi mempelajari persebaran penduduk,
faktor-faktor yang memenga ruhi persebaran penduduk, dan aspek-aspek
demografis penduduk. Kajiannya meliputi jumlah, pertumbuhan, kepadatan,
komposisi, dan mobilitas penduduk. Aspek kependudukan lainnya yang dikaji
antara lain masalah kualitas penduduk.
Cabang ilmu geografi yang secara khusus mempelajari antroposfer
dinamakan geografi penduduk yang merupakan bagian dari geografi manusia. Anda
pasti sering mendengar atau membaca dari berbagai media massa beberapa
istilah yang berhubungan dengan sekelompok manusia yang menempati wilayah
tertentu, seperti penduduk, warga negara, dan sumber daya manusia Indonesia.
Ketiga istilah tersebut tentunya memiliki perbedaan dan penekanan masing-
masing, walaupun pada prinsipnya sama-sama menelaah kajian tentang manusia.
Penduduk dapat didefinisikan sebagai sejumlah manusia baik secara individu
maupun kelompok yang menempati wilayah atau negara tertentu minimal
dalam jangka waktu satu tahun pada saat dilaksanakan pendataan atau sensus
penduduk. Sebagai contoh, Amir adalah penduduk Kabupaten Sukabumi,
artinya pada saat diadakan sensus penduduk Amir telah tinggal menetap di
Sukabumi dalam waktu minimal satu tahun, walaupun ternyata Amir bukan warga
asli daerah tersebut.

5
Warga Negara Indonesia (WNI) adalah semua orang yang tinggal di
negara Republik Indonesia. Penduduk asli maupun keturunan asing yang telah
disahkan oleh undang-undang sebagai Warga Negara Indonesia. Oleh karena
itu, ada istilah WNI pribumi (penduduk asli Indonesia), WNI keturunan
(misalnya, keturunan Tionghoa, Belanda, Amerika), dan WNA (Warga Negara
Asing). Adapun sumber daya manusia adalah semua penduduk baik secara individu
maupun kelompok dengan semua potensi yang dimilikinya. Potensi sumber daya
manusia dapat berupa kuantitas dan kualitas penduduk. Unsur-unsur kuantitas
penduduk antara lain jumlah, pertumbuhan, kepadatan, fertilitas, mortalitas, dan
komposisi penduduk.
Adapun kualitas penduduk terdiri atas tingkat pendidikan, kesehatan,
dan pendapatan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi kependudukan
suatu wilayah atau negara, diperlukan data yang akurat mengenai aspek-aspek
kuantitas dan kualitas penduduk. Tingkat akurasi data yang diperoleh sangat
memengaruhi ketelitian hasil analisis dan prediksi kondisi kependudukan. Untuk
negara Indonesia, lembaga yang bertugas mengumpul kan, mengolah, dan
mempublikasikan data kependudukan adalah Badan Pusat Statistik (BPS). Badan
Pusat Statistik Indonesia memiliki beberapa sumber data kepen dudukan, yaitu hasil
sensus, survei, dan registrasi penduduk.
1. Sensus
Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan, dan publikasi
data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal
menetap di suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan. Sensus
dilaksanakan setiap 10 tahun sekali. Sampai sekarang negara Indonesia telah
melaksanakan tujuh kali sensus penduduk, yaitu tahun 1920 (oleh pemerintah
Belanda), 1961, 1971, 1980, 1990, 2000 dan terakhir tahun 2010. Tujuan
utama dilaksanakan sensus penduduk antara lain untuk mengetahui
jumlah dan perkembangan penduduk dalam periode waktu tertentu,
mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di berbagai wilayah, serta
mengetahui kondisi demografis lainnya, seperti tingkat kelahiran, kematian,
komposisi, dan migrasi. Di dalam pelaksanaannya, sensus dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.

6
a. Sensus de jure, yaitu proses pencacahan penduduk yang
dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar tercatat
bertempat tinggal di suatu wilayah, umumnya sesuai dengan Kartu
Tanda Penduduk (KTP).
b. Sensus de facto, yaitu proses pencacahan penduduk yang
dilaksanakan terhadap semua orang yang ditemui oleh petugas ketika
dilaksanakan sensus.
2. Survei
Selain melalui sensus, data kependudukan dapat pula diperoleh dari hasil
survei. Dilihat dari pelaksanaannya, survei hampir sama dengan sensus.
Perbedaan dari kedua proses pencacahan tersebut terletak pada waktu
pelaksanaan, wilayah, dan jumlah penduduk yang di data. Proses
pendataan survei hanya dilakukan terhadap sampel (contoh) penduduk di
beberapa wilayah yang dianggap dapat mewakili karakteristik semua
penduduk di sekitar wilayah sampel. Pelaksanaannya pun dapat dilakukan
kapanpun dan tidak memiliki periodisasi seperti sensus. Atau dengan kata
lain, survei adalah proses pencacahan terhadap sampel penduduk di
beberapa wilayah yang dapat mewakili karakter wilayah secara
keseluruhan.

3. Registrasi Penduduk
Sumber data kependudukan yang ketiga adalah registrasi penduduk, yaitu
proses pengumpulan keterangan yang berhubungan dengan peristiwa-
peristiwa kependudukan harian dan kejadian-kejadian yang mengubah
status seseorang,

B. Komposisi Penduduk
1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis kelamin
Bagi suatu daerah ataupun cakupan yang lebih luas yaitu negara, komposisi
penduduk digunakan sebagai perencanaan pembangunan kependudukan
sehingga dinamika penduduk bisa terdeteksi. Contoh sederhana, yaitu
dari suatu data komposisi penduduk bisa diketahui kalau sebagian besar
pendudukdi suatu daerah tergolong usia sekolah.

7
2. Piramida penduduk
Komposisi penduduk suatu wilaya atau negara dapat disajikan dalam
bentukdiagram yang berbentuk piramida. Piramida penduduk menyajikan
datakependudukan dalam bentuk diagram batang yang menunjukkan
komposisipenduduk menurut umur dan jenis kelamin.
a. Bentuk Segitiga (limas) Bentuk piramida penduduk ini
menggambarkan sebagian besar pendudukberada dalam kelompok
umur muda atau berciri ekspensif. Penduduktumbuh cepat karena
terjadi penurunan tingkat kematian bayi tetapi tingkatkelahiran masih
tinggi.
b. Berbentuk Sarang Tawon (Batu Nisan)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran
yanglebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif.
Penurunantingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan
pendudukmengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki
umur median(pertengahan) sangat tinggi.

c. Bentuk Segi Empat


Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran
yanghampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner.
Pertumbuhanpenduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah
pendudukmuda, dewasa, dan tua hampir sama.

3. Pentingnya Mengetahui Komposisi Penduduk


a. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Rasio jenis kelamin merupakan angka perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Besar kecilnya rasio jenis
kelamin di suatu wilayah dipengaruhi beberapa faktor, yaitu rasio jenis
kelamin pada kelahiran (sex ratio birth), tingkat kematian antara penduduk
laki-laki dengan perempuan, tingkat migrasi antara penduduk laki-laki
dengan perempuan. Rasio jenis kelamin pada kelahiran di beberapa negara
berkisar 103-105 bayi laki-laki per 100 bayi perempuan pada saat lahir.

8
b. Angka Beban Tanggungan (Dependency Ratio)
Dalam komposisi penduduk menurut kelompok umur, penduduk
dapat dibagi menjadi tiga kelompok umur besar. Ketiga kelompok
yang dimaksud sebagai berikut:
a) Kelompok umur muda (14 tahun).
b) Kelompok umur dewasa (15-64 tahun)
c) Kelompok umur tua (65 tahun)
Kelompok umur muda dan tua merupakan penduduk tidak
produktif,sedang kelompok umur dewasa merupakan penduduk yang
produktif. Jadi,penduduk kelompok umur muda dan umur tua dianggap
menjadi bebantanggungan penduduk kelompok produktif.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi
yangmembahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran,
kematian, danmigrasi.Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu
wilayah yangmeliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, dan lain-lain.

Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempatisuatu


wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah pendudukdi
suatu negara dapat dilakukan dengan:
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survey

Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal


inidipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: kelahiran (fertilitas/natalitas),
kematian(mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat
memahami mengenai salah satu bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer
yangmengkaji danmembahas mengenai dinamika manusia yang meliputi
kelahiran,kematian, dan migrasi, yang meliputi jumlah penduduk,
kepadatan penduduk,pertumbuhan penduduk, dan lain-lain.seperti yang telah
dijelaskan diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, 2002, Statistik Indonesia, Jakarta, Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia.

Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata
Pelajaran Geografi untuk SMA/MA.

Calon Ilmuwan, 1996, Dunia Kita dalam Bahaya, Jakarta, Tira Pustaka.

Felicity Brooks, 2004, Laut dan Samudra, Bandung, Pakar Raya.

Geographica, 1999, Singapura, Periplus.

Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 4, 1986, Jakarta, Widyadara. Indonesian Heritage, 2002,
Manusia dan Lingkungan, Jakarta, Gramedia.

11

Anda mungkin juga menyukai