Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH GEOGRAFI

FENOMENA TENTANG LAPISAN ATROPOSFER


Dosen Pengampu: Saktian Dwi Hartanti, M.PD

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Cagiva Aqilla Salsabilla (NIM 23862060081)


Lutfi yusri (NIM 23862060093)
Rahma Adelia Ramadhani (NIM 23862060163)
Rijal Nabil Taufiqur Rohman (NIM 23862060026)
Zahra Adinda W.P (NIM 23862060105)
Keiza Rizkia Audina (NIM 23862060076)

(REGULER B1)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FALKUTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023/2024
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur atas khadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya selaku penulis serta
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada baginda tercinta nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaat-Nya diakhirat nanti.
Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa fisik maupun akal fikiran, sehingga saya mampu
menyelesaikan pembuatan makalah berjudul “Fenomena Tentang Lapisan
Atroposfer”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Konsep
Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Saktian Dwi Hartanti, M.PD. selaku dosen mata kuliah Geografi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serrta kekurangan didalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk makalah
ini. Supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya selaku
penulis serta penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Tangerang, 01 Desember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 2
1.3 Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Jumlah Penyebaran Penduduk ..................................................... 3
2.2 Komposisi Atau Susunan Penduduk ........................................... 4
2.3 Peraturan Pusat dan Peraturan Daerah ........................................ 10
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 12
3.2 Saran ............................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Minat terhadap masalah pendudukan telah berkembang di Indonesia.


Masalah penduduk saat ini menjadi sangat penting, karena masalah yang
timbul sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk mengundang tuntutan-
tuntutan yang lebih besar lagi. Tuntutan tersebut menyangkut kelangsungan
hidupnya.
Pertumbuhan penduduk yang cepat menyebabkan timbulnya masalah-
masalah yang menyangkut segi social, ekonomi, politik, bahkan kebudayaan.
Dalam uraian ini akan dijelaskan mengenai kependudukan, baik itu
pengertian dasar kependudukan sebagai factor bertambah dan berkurangnya
penduduk, serta masalah kependudukan yaitu masalah yang timbul dari
pertumbuhan penduduk itu sendiri, termasuk keadaan Indonesia.
Geografi sebagai ilmu pengetahuan yang pernah disebut sebagai induk
ilmu pengetahuan (mother of sciences) mengalami pasang-surut peranannya
untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan pembangunan.
Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang
membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian,
dan migrasi. Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu
wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, dan lain-lain. Pengertian yang diperkenalkan oleh Eratosthenes,
geografi merupakan ilmu yang mendeskripsikan manusia dengan lingkungan
alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh. Pengkajian geografi berkaitan dengan aspek alam tentang tempat
terjadinya gejala dan aspek manusia penghuni alam tersebut. Karl Ritter
menyatakan bahwa geografi mempelajari bumi sebagai tempat tinggal
manusia. Pengertian tersebut sudah termasuk aktivitas manusia untuk
mempertahankan hidupnya, juga dianalisis penyebarannya, perkembangan,
hubungan dan interaksinya secara keruangan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
hal yang menjadi pembahasan pada makalah ini, khususnya yang menjadi
kajian dari antroposfer, yaitu :
1) Ledakan jumlah penduduk
2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
3) Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah
4) Persebaran dan Kepadatan Penduduk
5) Masalah Kependudukan di Indonesia

1.3 TUJUAN PENULISAN


Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1) Agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang antroposfer
2) Agar kita dapat mengidentifikasi jumlah, komposisi, dan pertumbuhan
penduduk
3) Agar kita dapat menganalisis kualitas dan masalah kependudukan di
Indonesia
4) Agar kita dapat menyajikan informasi kependudukan
5) Agar kita dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi penyebaran
penduduk

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 JUMLAH DAN PERSEBARAN PENDUDUK


Ledakan Jumlah Penduduk
Pertumbuhan penduduk dunia sangat pesat tahun 1999 jumlahnya
mencapai 6 milyar dan pada tahun 2005 mencapai 9 milyar. Pertumbuhan
yang melesat ini dikenal sebagai ledakan jumlah penduduk.

1) Dampak Ledakan Penduduk


Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat dapat menimbulkan berbagai
masalah, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Persaingan Lapangan Pekerjaan,
semakin tinggi pertumbuhan penduduk semakin banyak orang
memperebutkan lapangan pekerjaan.
b. Persaingan untuk mendapat permukiman,
kondisi ini biasanya terjadi dikota-kota besar, mereka yang tidak
mendapatkan pemukiman yang terjangkau biasanya tinggal di kawasan
kumuh.

2) Pengendalian Peledakan Penduduk


Oleh karena peledakan penduduk bisa menimbulkan berbagai dampak
masalah, maka hampir tiap Negara memikirkan cara untuk mengendalikan
pertumbuhan penduduk. Adapun cara yang biasanya dipergunakan adalah
sebagai berikut :
a. Insentif dan sanksi.
Insentif merupakan tunjangan biaya yang diberikan oleh
pemerintah berwenang. Sanksi merupakan pembatasan tujangan yang
diberikan pemerintah berwenang.
b. Pendidikan tentang keluarga berencana.

3
2.2 KOMPOSISI ATAU SUSUNAN PENDUDUK

A. Menghitung Jumlah Penduduk


1) Sensus Penduduk
Sensus penduduk dapat dibedakan atas dua macam, yakni sensus de
facto dan dejure. Sensus de facto adalah penghitungan penduduk atau
pencacahan penduduk yang dilakukan terhadap setiap orang yang pada
waktu sensus diadakan berada dalam wilayah sensus. Sementara sensus
de jure adalah pencacahan yang hanya dikenal ke pada penduduk yang
benar-benar bertempat tinggal dalam wilayah sensus tersebut.
2) Registrasi
Registrasi merupakan kumpulan keterangan mengenai kelahiran,
kematian dans egala kejadian penting manusia, misalnya perkawinan,
perceraian, pengangkatan anak dan perpindahan penduduk.
3) Survei
Survei merupakan pencacahan penduduk dengan cara mengambil
contoh daerah.

B. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin


Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar
kriteriatertentu. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk dapat
dikelompokkan menjadipenduduk lak-laki dan perempuan. Sementara
berdasarkan umur, penduduk dapat dikelompokkan menurut ukuran
rentang usia tertentu, misalnya satu tahun, lima tahun,dan dua puluh lima
tahun.

4
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat
disajikan dalam bentuk tabel atau bentuk grafik. Grafik susunan penduduk
menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu yang berbentuk
piramida disebut piramida penduduk. Piramida penduduk dapat
digolongkan ke dalam tiga macam, yaitu piramida penduduk muda,
piramida penduduk stasioner, dan piramida penduduk tua.

1) Piramida penduduk muda


Piramida ini menunjukkan bahwa penduduk suatu negara tersebut
sedang mengalami pertumbuhan.
2) Piramida penduduk Stasioner
Piramida ini menunjukkan bahwa penduduk dalam suatu
negara tersebut keadaan stasioner atau tetap. Piramida penduduk ini
menunjukkan bahwa jumlah kelahiran dan kematian seimbang.
3) Piramida penduduk tua
Piramida ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk
suatu negara tersebut berada pada kelompok usia tua.

C. .Menghitung Pertumbuhan Penduduk Suatu Wilayah


Pertumbuhan penduduk adalah keseimbangan dinamis antara kekuatan
kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah
penduduk. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk,
yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Faktor pertumbuhan penduduk,
kelahiran dan kematian disebut faktor alami, sedang migrasi disebut faktor
non alami. Kelahiran bersifat menambah, sedangkan kematian bersifat
mengurangi jumlah penduduk. Faktor migrasi dapat menambah atau
mengurangi jumlah penduduk. Migrasi yang bersifat menambah disebut
migrasi masuk (imigrasi) dan migrasi yang bersifat mengurangi disebut
migrasi keluar (emigrasi).

5
1) Mengukur Pertumbuhan Penduduk
a. Pertumbuhan Penduduk Alami (natural increase)
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih jumlah kelahiran
dengan jumlah kematian.

Dimana :
T : pertumbuhan penduduk
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian

Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006
adalah 8.000 jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Berapakah
pertumbuhan alaminya ?

Jawab : T = ( 8.000 - 3.000 ) = 5.000 jiwa.


Pertumbuhan penduduk kota Bekasi tahun 2006 adalah 5.000 jiwa

b. Pertumbuhan Penduduk Total


Pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi
dan emigrasi), dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :
T : pertumbuhan penduduk
L : jumlah kelahiran
M : jumlah kematian
I : jumlah imigrasi

6
E : jumlah emigrasi

Contoh :
Diketahui jumlah kelahiran penduduk kota Bekasi pada tahun 2006
adalah 8.000jiwa dan angka kematiannya 3.000 jiwa. Jumlah Imigrasi
2.000 jiwa dan emigrasi 1.000jiwa. Berapakah pertumbuhan totalnya ?

Jawab : T = (8.000 - 3.000) + (2.000 -1.000 ) jiwa = 5.000 + 1.000=


6.000 jiwa.
Jadi, pertumbuhan penduduk total kota Bekasi tahun 2006 =
6.000 jiwa.

2) Proyeksi Penduduk
Jumlah penduduk di masa yang akan datang dapat dihitung atau
diproyeksikan mengenai jumlah penduduk masa yang akan datang sangat
penting.

Dimana :
Pn : jumlah penduduk pada tahun n (ditanyakan)
Po : jumlah penduduk pada tahun o atau tahun dasar (diketahui)
n : jumlah tahun antara o hingga n
r : tingkat pertumbuhan penduduk per tahun (dalam %)

3) Kelahiran (natalitas)
a. Faktor-faktor pronatalitas
1. Kawin usia muda
2. Tingkat kesehatan
3. Anggapan banyak anak banyak rezeki.

7
b. Faktor-faktor antinatalitas
1. Pembatasan umur menikah
2. Program Keluarga Berencana
3. Pembatasan tunjangan anak

4) Anak merupakan beban Pengukuran kelahiran dapat dilakukan melalui


beberapa cara :
a. Angka Kelahiran Kasar Angka kelahiran kasar (crude birth rate disingkat
CBR) menunjukkan jumlah kelahiran tiap 1.000 penduduk setiap tahun,
dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :
B : Banyaknya anak yang lahir (birth) pada tahun tertentu
P : Jumlah penduduk (population) pada pertengahan tahun
K : Konstanta (1000)

b. Angka Kelahiran Menurut Umur.


Cara pengukuran kelahiran metode CBR sering kali kurang memuaskan
karena tidak memperhatikan pembagian menurut jenis kelamin dan menurut
golongan umur.

Dimana :
Bx : Jumlah anak yang lahir dari wanita kelompok umur x
Px : Jumlah wanita pada kelompok umur x
k : Konstanta (1.000)

8
4) Kematian (mortalitas)
a. Faktor-faktor antimortalitas
1. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai,
2. Lingkungan yang bersih dan teratur,
3. Adanya ajaran agama yang melarang bunur diri,
4. Tingkat kesehatan masyarakat yang tinggi sehingga penduduk tidak
mudah terserang penyakit.

b. Faktor-faktor promortalitas
1. Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan,
2. Fasilitas kesehatan yang kurang memadai, misalnya kurangnya rumahsakit,
peralatan kesehatan, dan obat-obatan,
3. Seringnya terjadi kecelakaan lalu lintas,
4. Adanya bencana alam yang meminta korban jiwa,
5. Terjadinya peperangan.

Pengukuran kematian dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu :


a. Angka Kematian KasarAngka kematian kasar (crude death rate / CDR)
adalah angka yang menunjukkan jumlah kematian setiap 1.000 penduduk
setiap tahun, dengan rumus sebagai berikut :
b. Angka Kematian Menurut UmurAngka kematian menurut umur (Age
Specific Death Rate/ASDR) adalah angka yang menyatakan banyaknya
kematian pada kelompok umur tertentu setiap 1.000 penduduk dalam
kelompok umur yang sama.

9
2.3 KUALITAS DAN PERMASALAHAN KEPENDUDUKAN DI
INDONESIA

A. Persebaran dan Kepadatan Penduduk


Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk
tiap-tiap daerah atau negara adalah sebagai berikut.

a. Faktor Fisiografis
Penduduk selalu memilih tempat tinggal yang baik, strategis, tanah
subur, relief baik, cukup air, dan daerahnya aman.

b. Faktor Biologi
Tingkat pertumbuhan penduduk di setiap daerah adalah berbeda-
beda karenaadanya perbedaan tingkat kematian, tingkat kelahiran, dan
angka perkawinan.

c. Faktor Kebudayaan dan Teknologi


Daerah yang masyarakatnya maju, pola berpikirnya bagus, dan
keadaan pembangunan fisiknya maju akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan daerah yang terbelakang.Kepadatan penduduk
dapat dibedakan atas dua macam.
1. Kepadatan penduduk aritmatik, yaitu jumlah rata-rata penduduk
setiap km2.
2. Kepadatan penduduk agraris, yaitu jumlah rata-rata penduduk petani
setiap tahunluas lahan pertanian

1
0
B. Kualitas Penduduk Berdasarkan Pendidikan, Kesehatan, Mata pencaharian,
Dan Pendapatan.

a. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Menurut tingkat pendidikannya, penduduk dapat dikelompokkan menjadi
penduduk yang buta huruf dan yang melek huruf. Beberapa hal yang
menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah sebagai
berikut:
1. Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
2. Pendapatan penduduk yang rendah menyebabkan anak tidak dapat
melanjutkansekolah karena tidak mempunyai biaya.
3. Kurang dan tidak meratanya sarana pendidikan.

Untuk menaikkan tingkat pendidikan penduduk, pemerintah Indonesia


mengambil langkah-langkah, antara lain sebagai berikut :
1. Membangun sekolah-sekolah baru terutama SD Inpres di daerah-daerah
yang kurang jumlah sekolahnya.
2. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat pratikum, laboratorium,
perpustakaan dan buku-buku pelajaran.
3. Menambah dan meningkatkan kualitas guru.
4. Mencanangkan program wajib belajar dan orang tua asuh.
5. Memberikan beasiswa kepada murid-murid yang berprestasi.
6. Menjalankan Undang-Undang Dasar.

b. Kualitas Penduduk Menurut Tingkat Kesehatan


Penduduk suatu negara dikatakan berkualitas tinggi apabila tingkat
kesehatannya juga tinggi. Dalam upaya menaikkan tingkat kesehatan
masyarakat, dilakukan langkah-langkah :
1. Memperbanyak dan meningkatkan fungsi rumah sakit, puskesmas, dll.
2. Menambah jumlah serta menaikan kualitas tenaga medis.
3. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi, dan lingkungan.
4. Mengadakan imunisasi massal secara murah atau gratis.
5. Mengadakan Posyandu.

1
1
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Antroposfer adalah salah satu obyek material dari kajian geografi yang
membahas mengenai dinamika manusia yang meliputi kelahiran, kematian,
dan migrasi.Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis suatu
wilayah yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan penduduk, pertumbuhan
penduduk, dan lain-lain.
Jumlah penduduk adalah banyaknya individu Manusia yang menempati
suatu wilayah atau negara pada suatu waktu. Untuk mengetahui jumlah
penduduk di suatu negara dapat dilakukan dengan :
1. Sensus penduduk
2. Registrasi penduduk
3. Survei
Jumlah penduduk mengalami perkembangan yang dinamis, hal ini
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : kelahiran (fertilitas/natalitas),
kematian (mortalitas), dan perpindahan penduduk (migrasi).

3.2 SARAN
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada siswa agar dapat
memahami mengenai salah satu bagian dari ilmu geografi yaitu antroposfer
yang mengkaji danmembahas mengenai dinamika manusia yang meliputi
kelahiran, kematian, dan migrasi, yang meliputi jumlah penduduk.

1
2
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2012. Ringkasan Materi SMA IPS Geografi – Antroposfer.


Duniasoal.com ; diakses online pada tanggal 29 November 2023.
http://duniasoal.com/ringkasan-materi-sma-ips-geografiantroposfer.html
Kusnadi, Rahmat. 2010. Pengertian Antroposfer. Blogspot.com ; diakses online
pada tanggal 29 November 2023.
http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/09/pengertian-antroposfer.html
Ramadhan, Ilham R. ____. Makalah Dasar-Dasar Geografi : Antroposfer.
Scribd.com ; diakses online pada tanggal 29 November 2023.
http://www.scribd.com/doc/68310412/MAKALAH-GEOGRAFI

1
3

Anda mungkin juga menyukai