Anda di halaman 1dari 24

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI

Disusun Oleh :
Amin. B 08201005
Difa Oktavia Priandini 08201021
Irvisya Alifa 08201035
Novita Sandra Nur Saputri 08201065
Royhan Firdaus 08201077

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI KALIMANTAN
2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penyusunan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Karakteristik Demografi ........................................................................... 3

2.1.1 Usia ................................................................................................... 3

2.1.2 Agama ............................................................................................... 4

2.1.3 Jenis kelamin ..................................................................................... 4

2.1.4 Pekerjaan ........................................................................................... 4

2.1.5 Pendidikan ......................................................................................... 6

2.1.6 Suku bangsa ...................................................................................... 7

2.1.7 Pendapatan ........................................................................................ 8

2.1.8 Jenis keluarga .................................................................................. 10

2.1.9 Status perkawinan ........................................................................... 11

2.1.10 Lokasi geografi................................................................................ 12

2.1.11 Kelas sosial ..................................................................................... 14

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 17

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 18

DISKUSI ............................................................................................................... 21

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Demografi Secara etimologi, Demografi berasal bahasa Latien, yaitu kata
„demograhie‟ yang terdiri dari dua kata “demos” dan “raphien”. Demos berarti
penduduk dan graphien berarti catatan atau bahasan tentang sesuatu. Maka
secara etimologi makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai
penduduk suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. secara umum adalah suatu
cabang ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran wilayah, dan komposisi
penduduk. Perubahan dan sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena
kelahiran, perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial.
Philip M.Hauser dan Dudley Duncan (1959) mendefinisikan bahwa
demografi adalah ilmu yang mempelajari jumlah, persebaran, teritorial dan
komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab
perubahan tersebut, yang biasanya timbul karena peristiwa kelahiran,
kematian dan migrasi (gerak teritorial) dan mobilitas status. Demografi
terbatas pada studi penduduk sebagai akibat dari pengaruh proses demografi
yaitu fertilitas mortalitas dan migrasi (1985).
Berdasar dari beberapa definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
demografi adalah studi yang mempelajari tentang penduduk yang dilihat dari
struktur dan komposisi, jumlah dan faktor yang menjadi persebaran penduduk
yaitu fertilitas, mortalitas dan migrasi suatu penduduk ke wilayah tertentu.
Dalam demografi terdapat aspek kependudukan yang statis dan dinamis
sifatnya. Sebagai contoh aspek statis adalah komposisi penduduk, ketika
sensus atau survei, maka tercipta gambaran kondisi penduduk pada titik
tertentu. Sesudah tanggal atau hari tersebut bisa saja komposisi penduduk
tersebut berubah disebabkan akan lain hal. Perubahan ini terjadi karena
perubahan kelahiran, kematian, dan migrasi. Jadi demografi juga mempelajari
aspek statis dan dinamis dalam kependudukan yang keduanya saling
berpengaruh.

1
Karakteristik adalah ciri khas seseorang dalam meyakini, bertindak
ataupun merasakan. Berbagai teori pemikiran dari karakteristik tumbuh untuk
menjelaskan berbagai kunci karakteristik manusia (Boeree, 2009).
Karakteristik Demografi adalah suatu yang mempelajari jumlah, serta ciri
yang menggambarkan perbedaan masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan, agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status
pernikahan, lokasi geografi, dan kelas sosial (Kotler dan Armstrong, 2001).
Mengumpulkan data demografis menawarkan cara untuk mengelompokkan
populasi atau kelompok berdasarkan berbagai atribut. Karakteristik Demografi
ini membantu pengelompokkan persebaran struktur penduduk. Struktur
Penduduk berdasarkan karakteristik demografi banyak digunakan untuk
menyusun perencanaan kebijakan pemerintah, sebagai contoh digunakan
untuk merencanakan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan penyediaan
kebutuhan primer, yang dibagi sesuai klasifikasi umur yang berbeda tiap
penduduk.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian demografi dan karakteristik demografi ?
2. Bagaimana karakteristik demografi terhadap penduduk ?

1.3 Tujuan Penyusunan


1. Untuk mengetahui pengertian demografi dan karakteristik demografi
2. Untuk mengetahui karakteristik demografi terhadap penduduk

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Demografi


2.1.1 Usia
Usia merupakan kurun waktu sejak adanya seseorang dan dapat
diukur menggunakan satuan waktu dipandang dari segi kronologis,
individu normal dapat dilihat derajat perkembangan anatomis dan
fisiologis sama (Nuswantari, 1998). Usia juga merupakan waktu lamanya
hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan) (Hoetomo, 2005).
● Klasifikasi Usia
Pada Tahun 2009 DepKes RI mengkategorikan usia atau umur dibagi
menjadi :
a. Usia 0-5 Tahun merupakan Masa Balita
b. Usia 5-11 tahun merupakan masa kanak-kanak
c. Usia 12-16 tahun merupakan masa remaja awal
d. Usia 17-25 tahun merupakan masa remaja akhir
e. Usia 26-35 tahun merupakan masa dewasa awal
f. Usia 36-45 tahun merupakan masa dewasa akhir
g. Usia 46-55 tahun merupakan masa lansia awal
h. Usia 56-65 tahun merupakan masa lansia akhir
i. Usia 65 tahun keatas merupakan masa manula
Sedangkan pembagian kategori usia menurut badan kesehatan
dunia atau WHO dibagi menjadi :
a. Berusia 0 – 17 Tahun adalah Masa Anak – anak dibawah umur
b. Berusia 18 – 65 Tahun memasuki Masa Pemuda
c. Berusia 66 – 79 Tahun adalah Masa Setengah baya
d. Berusia 80 – 99 Tahun merupakan Orang Tua
e. Berusia 100 Tahun keatas adalah Orang Tua berusia panjang

3
2.1.2 Agama
Ditinjau dari bahasa sanskrit, kata agama dapat diartikan dari
susunannya yaitu, “a” artinya tidak, dan “gama” artinya pergi, jadi tidak
pergi. Artinya tetap ditempat; diwarisi turun temurun. agama pada
dasamya merupakan suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa
seseorang yang memiliki akal unutk memegang peraturan Tuhan itu
dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan hidup dan
kebahagiaan kelak di akhirat. Di Indonesia sendiri terdapat 6 agama, yaitu
isalm, protestan, katolik, hindu, budha, dan konghucu.

2.1.3 Jenis kelamin


Jenis kelamin merupakan pensifatan atau pembagian jenis kelamin
manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin
tertentu. Manusia jenis laki-laki adalah manusia yang memiliki ciri-ciri
mempunyai penis dan memproduksi sperma. Sedangkan perempuan
memiliki alat reproduksi seperti rahim dan saluran untuk melahirkan,
memproduksi telur, memiliki vagina, dan mempunyai alat untuk
menyusui. Alat-alat tersebut secara biologis melekat dan tidak bisa
dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Secara permanen tidak
berubah dan merupakan ketentuan biologis atau sering dikatakan sebagai
ketentuan Tuhan atau kodrat.

2.1.4 Pekerjaan
Wiltshire (2016) mendefinisikan kerja/pekerjaan sebagai konsep
yang dinamis dengan berbagai sinonim dan definisi.
1) Pekerjaan mengacu pada pentingnya suatu aktivitas, waktu, dan
tenaga yang dihabiskan, serta imbalan yang diperoleh.
2) Pekerjaan merupakan satu rangkaian keterampilan dan kompetensi
tertentu yang harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu.
3) Pekerjaan adalah sebuah cara untuk mempertahankan kedudukan
daripada sekedar mencari nafkah.

4
4) Pekerjaan adalah "kegiatan sosial” di mana individu atau kelompok
menempatkan upaya selama waktu dan ruang tertentu, kadang-
kadang dengan mengharapkan penghargaan moneter (atau dalam
bentuk lain), atau tanpa mengharapkan imbalan, tetapi dengan rasa
kewajiban kepada orang lain.
Jenis dan macam-macam pekerjaan dapat digolongkan sebagai
berikut :
a) Pekerjaan di lingkungan Departemen Pemerintah atau Lembaga
Negara dan dibuktikan dengan memiliki NIP (Nomor Induk
Pegawai). Setelah masa tugasnya selesai, pekerja mendapat uang
pensiun setiap bulannya. Contoh dari pekerjaan ini adalah
Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Departemen
Pertahanan, Departemen Hukum dan Perundang – Undangan,
Departemen Keuangan, Departemen Pertambangan dan Energi,
Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Departemen
Pertanian, Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Departemen
Perhubungan, Departemen Eksplorasi Laut, Departemen Tenaga
Kerja, Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional,
Departemen Agama, Departemen Permukiman dan Pengembangan
Wilayah. Sedangkan Lembaga Negara yang ada di Indonesia antara
lain sebagai berikut, Koperasi dan UKM, Lingkungan Hidup, Riset
dan Teknologi, Perdagangan, Aparatur Negara, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Komunikasi dan Informasi, Kebudayaan
dan Pariwisata, Pemberdayaan Perempuan, Prapatan Pembangunan
Daerah Tertinggal, Pemuda dan Olahraga.
b) TNI/Polri merupakan pekerjaan fungsional di lingkungan
Dephan/Polri yang dibuktikan dengan memiliki NRP (Nomor
Resimen Pokok). Mendapat uang pensiunan tiap bulan setelah
purna tugas.
c) BUMN merupakan pegawai yang pada waktu purna tugas
mendapat uang pesangon cukup besar, serta memiliki gaji yang
juga cukup besar setiap bulannya seperti Bank Milik Pemerintah,

5
PLN, PT.KAI, PT.POS, Pertamina, Telkom, Asuransi. Pegawai
BUMN.
d) Professional merupakan pekerjaan yang memiliki keahlian khusus
dan memerlukan pendidikan khusus, profesi beberapa diantaranya
adalah dokter, guru, psikolog, akuntan, notaris dan konsultan.
e) Honorer/kontrak merupakan pekerjaan di lingkungan Departemen
Pemerintah atau Lembaga Negara yang sifatnya bukan PNS atau
pegawai tetap.
f) Swasta merupakan pekerjaan yang berada di ruang lingkup
kantor/perusahaan swasta seperti perdagangan dan buruh. Buruh
merupakan pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian tertentu
seperti tukang kayu, buruh tani dan tukang sapu.
g) Wiraswasta merupakan pekerjaan yang diciptakan sendiri tanpa
diatur orang lain seperti penjahit, salon, ternak, percetakan dan
bengkel.

2.1.5 Pendidikan
Pendidikan dianggap sebagai sarana untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Karena, pendidikan dianggap mampu
untuk menghasilkan tenaga kerja yang bermutu tinggi, mempunyai pola
pikir dan cara bertindak yang modern. Pendidikan merupakan salah satu
hal yang mempengaruhi attitudinal commitment dibandingkan dengan
behavioural commitment, yang dimana attitudinal commitment dalam hal
ini diartikan sebagai komitmen yang menggambarkan dari segi dimensi
afektif (Yi‐Ching Chen., 2012).
● Tingkat Pendidikan
Andrew E. Sikula menyatakan tingkat pendidikan adalah suatu
proses jangka panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan
terorganisir, yang mana tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum. Tingkat pendidikan
adalah suatu proses peserta didik dalam meningkatkan pendidikan sesuai
dengan jenjang yang akan di tempuhnya dalam melanjutkan pendidikan

6
yang ditempuh. Tingkat pendidikan ditempuh secara manajerial atau
terorganisir.
● Jenjang Pendidikan
1. Pendidikan dasar, jenjang pendidikan awal selama 9 tahun pertama
sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
2. Pendidikan menengah, jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.
3. Pendidikan tinggi, jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah
yang mencakup program sarjana, magister, doktor, dan spesialis
yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan
berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan
dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan, terdiri dari:
1. Pendidikan formal indikatornya adalah jenjang pendidikan terakhir
yang ditamatkan oleh pekerja, dan kesesuaian jurusan.
2. Pendidikan non formal indikatornya indikatornya relevansi
pendidikan nonformal yang pernah diikuti dengan pekerjaan
sekarang.
3. Pendidikan informal indikatornya sikap dan kepribadian yang
dibentuk dari keluarga dan lingkungan.

2.1.6 Suku bangsa


Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang mengidentifikasi
dirinya dengan sesama berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama
dengan merujuk ciri khas seperti: budaya, bangsa, bahasa, agama dan
perilaku. Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari
golongan-golongan sosial lainnya, karena mempunyai ciri-ciri yang paling
mendasar dan umum yang berkaitan dengan asal usul, tempat asal, serta
kebudayaannya.
Dalam sosiologi, pada umumnya suku bangsa dapat
dikelompokkan berdasarkan dua hal seperti di bawah ini:

7
a. Garis keturunan, garis keturunan menjadi faktor utama bagi suku
bangsa. Dalam praktiknya dikenal tiga macam pendekatan garis
keturunan yang biasa dilakukan, yaitu :
1. Garis keturunan ayah (patrilinial), ini banyak terjadi di dalam
suku-suku yang terdapat di Indonesia suku Batak, Ambon,
Timor dan yang lainnya.
2. Garis keturunan ibu (matrilineal), biasanya garis keturunan ibu
terjadi di dalam suku Minangkabau di Sumatera Selatan
3. Garis keturunan ayah dan ibu (parental/bilateral), garis
keturunan ini dijalankan oleh suku Jawa.
b. Suku bangsa campuran, suku bangsa ini terjadi dengan adanya
percampuran antar ras yang mendiami satu kawasan/wilayah
tertentu. Contohnya: suku Peranakan yang merupakan
percampuran antar ras Tionghoa dengan Melayu.

2.1.7 Pendapatan
Pendapatan (revenue) adalah arus masuk bruto dari manfaat
ekonomis selama periode berjalan yang muncul dalam rangkaian kegiatan
biasa dari sebuah entitas ketika arus masuk dihasilkan dalam penambahan
modal, selain yang berkaitan dengan kontribusi pemegang ekuitas. Lam
dan Lau (2014:317).
Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan
aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda,
seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.
Ikatan Akuntan Indonesia (2015:23.1).
a. Jenis-Jenis Pendapatan Rahardja dan Manurung (2001) membagi
pendapatan menjadi tiga bentuk, yaitu:
1) Pendapatan ekonomi
Pendapatan ekonomi adalah pendapatan yang diperoleh
seseorang atau keluarga yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan tanpa mengurangi atau menambah asset bersih.

8
Pendapatan ekonomi meliputi upah, gaji, pendapatan bunga
deposito, pendapatan transfer dan lain-lain.
2) Pendapatan uang
Pendapatan uang adalah sejumlah uang yang diperoleh
seseorang atau keluarga pada suatu periode sebagai balas jasa
terhadap faktor produksi yang diberikan. Misalnya sewa
bangunan, sewa rumah, dan lain sebagainya.
3) Pendapatan personal
Pendapatan personal adalah bagian dari pendapatan
nasional sebagai hak individu-individu dalam perekonomian,
yang merupakan balas jasa terhadap keikutsertaan individu
dalam suatu proses produksi.
b. Menurut cara perolehannya, pendapatan dibedakan menjadi 2 (Tohar,
2003):
1) Pendapatan kotor, yaitu pendapatan yang diperoleh sebelum
dikurangi dengan pengeluaran biaya-biaya.
2) Pendapatan bersih, yaitu pendapatan yang diperoleh setelah
dikurangi dengan pengeluaran biaya-biaya.
c. Sumber-Sumber Pendapatan (Rahardja dan manurung, 2001)
menyebutkan bahwa terdapat tiga sumber pendapatan keluarga, yaitu:
1) Gaji dan upah
Pendapatan dari gaji dan upah merupakan pendapatan
sebagai balas jasa yang diterima seseorang atas kesediaannya
menjadi tenaga kerja pada suatu organisasi.
2) Asset produktif
Pendapatan dari aset produktif adalah pendapatan yang
diterima oleh seseorang atas asset yang memberikan
pemasukan sebagai balas jasa atas penggunaannya.
3) Pendapatan dari pemerintah
Pendapatan dari pemerintah merupakan penghasilan yang
diperoleh seseorang bukan sebagai balas jasa atas input yang
diberikan

9
d. Berdasarkan penggolongannya, Badan Pusat Statistik (BPS, 2014)
membedakan pendapatan menjadi 4 golongan yaitu:
1) Golongan yang berpenghasilan rendah (low income group),
yaitu pendapatan rata-rata Rp 1.500.000-,per bulan.
2) Golongan yang berpenghasilan sedang (moderate income
group), yaitu pendapatan rata-rata antara Rp. 1.500.000 – Rp
2.500.000-, per bulan.
3) Golongan berpenghasilan menengah (middle income group),
yaitu pendapatan rata-rata antara Rp 2.500.000 – 3.5000.000 -,
per bulan.
4) Golongan yang berpenghasilan tinggi (high income group),
yaitu rata-rata pendapatan perbulan lebih dari Rp. 3.500.000-,
per bulan.

2.1.8 Jenis keluarga


Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Berikut
adalah macam keluarga berdasarkan jenis anggotanya.
1. Keluarga Inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak
2. Keluarga Besar adalah keluarga inti yang ditambah dengan sanak
saudara misalnya kakek, nenek, keponakan, dan lainnya.
3. Keluarga Berantai adalah keluarga yang wanita dan pria yang
menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti
4. Keluarga Duda/Janda adalah sebuah keluarga yang ada karena
perceraian atau kematian
5. Keluarga Berkomposisi adalah keluarga yang perkawinannya
sistem poligami dan hidup bersama-sama
6. Keluarga Kabitas adalah keluarga yang susunanya dua orang
yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

10
2.1.9 Status perkawinan
Status perkawinan tdiak hanya bagi mereka yang kawin sah secara
hukum (adat, agama, Negara dan sebagainya) tetapi juga mereka juga
yang hidup bersama dan berdampingan serta dianggap sebagai suami istri
di mata masyarakat sekelilingnya.
Perkawinan adalah suatu ikatan lahir dan batin antara seorang pria
dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga
yang bahagia dn kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
1. Belum Kawin
Seseorang yang tidak memiliki ikatan pernikahan.
2. Kawin
Kawin adalah seseorang mempunyai istri (bagi laki-laki) atau
suami (bagi perempuan) pada saat pencacahan, baik tinggal bersama
maupun terpisah. Dalam hal ini yang dicakup tidak saja mereka yang
kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya), tetapi
juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya
dianggap sebagai suami-istri.
3. Cerai Hidup
Cerai hidup adalah seseorang yang telah berpisah sebagai suami-
istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk
mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum.
Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi
masih berstatus kawin, misalnya suami/istri ditinggalkan oleh
istri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan,
atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin
tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup.
4. Cerai Mati
Cerai mati adalah seseorang ditinggal mati oleh suami atau istrinya
dan belum kawin lagi.

11
2.1.10 Lokasi geografi
Lokasi adalah lokasi atau tempat dimana fenomena geografi
terjadi. Menurut Ferdinand Von Richthofen dalam Suharyono dan Moch.
Amien (1994:13), geografi adalah ilmu yang mempelajari gejala dan sifat-
sifat permukaan bumi dan penduduknya disusun menurut letaknya, dan
menerangkan baik tentang terdapatnya gejala-gejala dan sifat-sifat
permukaan bumi dan penduduknya disusun menurut letaknya, dan
menerangkan baik tentang terdapatnya gejala-gejala dan sifat-sifat tersebut
secara bersama maupun tentang hubungan timbal baliknya gejala-gejala
dan sifat-sifat itu. Para pakar geografi dalam Seminar dan Lokakarya
Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1988, telah
merumuskan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan
dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau
kewilayahan dalam konteks keruangan (Suharyono dan Moch Amien,
1994:15).
Konsep Geografi Menurut Seminar Lokakarya 1989 dan 1990
dalam Suharyono dan Moch. Amien (1994: 26-35) dikemukakan 10
konsep geografi sebagai berikut:
1) Konsep Lokasi
Konsep lokasi atau letak merupakan konsep utama sejak
awal pertumbuhan geografi dan telah menjadi ciri khusus ilmu
atau pengetahuan geografi. Lokasi dapat dibagi menjadi dua,
yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi absolut adalah
letak atau tempat yang dilihat dari garis lintang dan garis bujur
(garis astronomi). Lokasi ini keadaannya tetap dan tidak dapat
berpindah letaknya karena berpedoman pada letak astronomis
bumi. Sedangkan lokasi relatif terletak diantara dua benua
(Benua Asia dan Benua Australia) dan dua samudra (samudra
Hindia dan samudra Pasifik). Letak relative ini dapat berubah
ubah sesuai dengan sudut pandang penggunaannya.

12
2) Konsep Jarak
Jarak erat kaitannya dengan lokasi, karena nilai suatu objek
dapat ditentukan oleh jaraknya terhadap letak obyek lain. Jarak
merupakan pembatas yang bersifat alami.
3) Konsep Keterjangkauan
Keterjangkauan terkait dengan kondisi modern atau ada
tidaknya sarana transportasi komunikasi yang dapat digunakan.
Bagi suatu lokasi dengan accessibilities yang rendah tentu akan
menjadi daerah yang terisolir atau terasing. Konsep
keterjangkauan dimaksudkan untuk mengetahui keterjangkauan
sebuah daerah, dengan melihat sarana komunikasi dan
transportasi dalam upaya untuk pengembangan.
4) Konsep Pola
Pola terkait dengan susunan bentuk atau persebaran
fenomena dalam ruang muka bumi, baik fenomena yang
bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah,
dan curah hujan) maupun fenomena sosial budaya
(permukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata
pencaharian, jenis rumah tempat tinggal dan sebagainya).
5) Konsep Morfologi
Morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi
sebagai hasil pengangkatan atau penurunan wilayah (secara
geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi sehingga
ada yang berbentuk pulau-pulau, daratan luas yang
berpegunungan dengan lereng tererosi, lembah-lembah dan
daratan aluvialnya. Morfologi menyangkut bentuk lahan yang
terkait dengan erosi dan pengendapan, tebal tanah, ketersediaan
air, serta vegetasi yang dominan.
6) Konsep Aglomerasi
Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang
bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit

13
yang paling menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala
maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan.
7) Konsep Interaksi
Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya
daya, objek atau tempat satu dengan yang lain. Setiap tempat
dapat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang
tidak selalu sama dengan yang ada di tempat lain. Oleh karena
itu senantiasa terjadi interaksi bahkan interdependensi antara
tempat yang satu dengan tempat yang lain.
8) Konsep Nilai Kegunaan
Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber di muka
bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang atau
golongan penduduk tertentu. Contoh usaha kerajinan kain
tenun yang mempunyai nilai kegunaan yang cukup besar bagi
penduduk sekitar dan penduduk dari wilayah lain yang
berperan sebagai konsumen atau pengunjung.
9) Konsep Diferensiasi Area
Setiap wilayah terwujud sebagai hasil integrasi berbagai
unsur atau fenomena lingkungan baik yang bersifat alam atau
kehidupan. Integrasi fenomena menjadikan suatu tempat atau
wilayah mempunyai corak individualitas tersendiri sebagai
suatu region yang berbeda dari tempat atau wilayah yang lain.
10) Konsep Keterkaitan Ruang
Keterkaitan ruang menunjukkan derajat keterkaitan
persebaran fenomena dengan fenomena yang lain dari satu
tempat atau ruang baik yang menyangkut fenomena alam,
tumbuhan atau kehidupan sosial.

2.1.11 Kelas sosial


Kelas sosial dapat diartikan sebagai suatu strata (lapisan) orang-
orang yang berkedudukan sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan)
status sosial, dan para anggota suatu kelas sosial saling memandang satu

14
sama lainnya sebagai anggota masyarakat yang setara, serta menilai diri
mereka secara sosial lebih hebat dari beberapa orang lain dan lebih rendah
daripada beberapa orang lainnya.
Umumnya perbedaan masyarakat berdasarkan kepemilikan materi
disebut kelas sosial (social class). Menurut M. Arifin Noor secara umum
kelas sosial dapat dibagi kedalam tiga golongan, yakni:
1) Kelas atas (upper class)
Mereka adalah golongan yang kaya raya seperti kelompok
konglomerat, kelompok eksekutif dan seterusnya. Pada kelas ini
segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi dengan mudah sehingga
pendidikan anak memperoleh prioritas utama, karena anak yang
hidup pada kelas ini memiliki sarana dan prasarana yang memadai
dalam belajarnya dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan
tambahan sangat besar. Sehingga kondisi demikian tentu akan
membangkitkan semangat anak untuk belajar karena fasilitas
belajar mereka dapat terpenuhi oleh orangtua mereka.
2) Kelas menengah (middle class)
Kelas menengah biasanya diisi oleh kaum profesional dan
para pemilik toko dan bisnis yang lebih kecil. Biasanya ditempati
oleh orang-orang dengan tingkat yang sedang-sedang saja.
Kedudukan orang tua dalam masyarakat terpandang, perhatian
mereka terhadap pendidikan anak-anak terpenuhi dan mereka tidak
merasa khawatir akan kekurangan pada kelas ini, walaupun
penghasilan yang mereka. peroleh tidaklah berlebihan tetapi
mereka mempunyai sarana belajar yang cukup dan waktu yang
banyak untuk belajar.
3) Kelas bawah (lower class)
Merupakan golongan yang memperoleh pendapatan atau
penerimaan sebagai imbalan terhadap kerja mereka yang
jumlahnya jauh lebih sedikit dalam kebutuhan pokoknya. Mereka
yang termasuk kedalam kategori ini sebagai orang miskin dan
kehilangan ambisi dalam merengkuh keberhasilan yang lebih

15
tinggi. Golongan ini antara lain pembantu rumah tangga,
pengangkut sampah dan lain-lain. Penghargaan mereka terhadap
kehidupan dan pendidikan anak sangat kecil dan sering kali
diabaikan karena ini sangat membebankan mereka. Perhatian
mereka terhadap keluarga pun tidak ada, karena mereka tidak
mempunyai waktu luang untuk berkumpul dan berhubungan antar
anggota keluarga kurang akrab. Disini keinginan-keinginan seperti
upper class itu kurang karena alasan-alasan ekonomi dan sosial.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

a. Demografi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jumlah,


persebaran wilayah, dan komposisi penduduk. Perubahan dan
sebab perubahan itu yang biasanya timbul karena kelahiran,
perpindahan penduduk, dan mobilitas sosial.
b. Karakteristik Demografi adalah cara untuk mengelompokkan
populasi atau kelompok berdasarkan berbagai atribut. sesuatu yang
mempelajari jumlah, serta ciri yang menggambarkan perbedaan
masyarakat berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan,
agama, suku bangsa, pendapatan, jenis keluarga, status pernikahan,
lokasi geografi, dan kelas sosial.

17
Daftar Pustaka

Pengertian dan Definisi. (2018). Pengertian Demografi Menurut Para Ahli.


[online] Available at: https://pengertiandefinisi.com/pengertian-demografi-
menurut-para-ahli/ [Accessed 27 Feb. 2021].

8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Usia 1. Definisi Usia Usia merupakan


kurun waktu sejak adanya seseorang dan dapat diukur me. [online]
Available at:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:t68moqdIOLMJ:e
prints.umm.ac.id/48458/3/BAB%2520II.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=
id [Accessed 27 Feb. 2021].

PENGARUH KARAKTERISTIK DEMOGRAFIS (USIA,


GENDER,PENDIDIKAN), MASA KERJA DAN KEPUASAN GAJI
TERHADAP KOMITMEN AFEKTIF) (Studi Pada. [online] Available at:
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:mJtbo_lHKQ0J:
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/smo/article/download/13408/10132+
&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id [Accessed 27 Feb. 2021].

Teori, L., Tinjauan, A. and Pendidikan, T. (n.d.). BAB II. [online] . Available at:
http://etheses.iainkediri.ac.id/72/3/vii%20BAB%20II.pdf.

Bangsa, S., Pengertian, S. and Bangsa (2009). . [online] Graha Ilmu. Available at:
https://idr.uin-antasari.ac.id/7930/10/LAMPIRAN.pdf.

Ekonomi, A. and Kelas, B. (n.d.). BAB II LANDASAN TEORI. [online] . Available


at: http://digilib.uinsby.ac.id/21452/5/Bab%202.pdf [Accessed 27 Feb.
2021].

BAB II KAJIAN TEORI A. KAJIAN PUSTAKA Dalam judul penelitian ini dapat di
tarik beberapa konsep untuk di jelaskan berdasarkan ka. [online]
Available at:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:VFYHhe68vqQJ:

18
digilib.uinsby.ac.id/9786/5/bab%25202.pdf+&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=i
d [Accessed 27 Feb. 2021].

Pendapatan, P. (n.d.). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. [online] . Available at:


http://eprints.polsri.ac.id/3729/3/BAB%20II.pdf.

GEOMEDIA. (2015). PENGERTIAN & CONTOH KONSEP GEOGRAFI.


[online] Available at: https://geo-media.blogspot.com/2015/01/pengertian-
contoh-konsep-
geografi.html?m=1#:~:text=Lokasi%20adalah%20letak%20atau%20temp
at,lokasi%20absolut%20dan%20lokasi%20relatif.&text=Lokasi%20absolu
t%20adalah%20letak%20atau,garis%20bujur%20(garis%20astronomis)
[Accessed 1 Mar. 2021].

Pustaka T, Landasan Teori A, Pendapatan, Definisi Pendapatan. . Accessed March


1, 2021.
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/10569/6.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Definisi Kerja/Pekerjaan.


(n.d.). [online] . Available at:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/10803/BAB%202a.do
cx.pdf?sequence=3&isAllowed=y#:~:text=2.1.1%20Definisi%20Kerja%2
FPekerjaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1 Status Pekerjaan. (n.d.).
[online] . Available at: http://eprints.umm.ac.id/37259/3/jiptummpp-gdl-
rizkanuris-51150-3-babii.pdf [Accessed 3 Mar. 2021].

10 BAB II KERANGKA TEORI A. Kajian Pustaka 1. Kajian Gender a. Konsep


Gender Memahami konsep gender tentu perlu dibedakan antara. [online]
Available at:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Bm0FRUmvv_UJ
:eprints.uny.ac.id/13825/8/BAB%2520II.pdf+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=
id [Accessed 3 Mar. 2021].

19
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teori 1. Kajian Geografi a. Pengertian
Geografi Menurut Ferdinand Von Richthofen dalam Suharyono d. [online]
Available at:
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:Crmqml013WQJ
:https://eprints.uny.ac.id/16196/2/BAB%2520II.pdf+&cd=1&hl=id&ct=cl
nk&gl=id [Accessed 3 Mar. 2021].

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Pendapatan a) Pengertian


Pendapatan Pendapatan merupakan semua penerimaan seseo. [online]
Available at:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:IZXuQsn_8B4J:d
igilib.uinsby.ac.id/7633/4/Bab%25202.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
[Accessed 3 Mar. 2021].

20
DISKUSI
1. Dari Indikator yang sudah dipaparkan, mana yang paling mudah digunakan
untuk melihat atau membedakan kelas sosial seseorang termasuk ke dalam
kelas sosial yang mana?
Penanya : Erma Annisa (08201027)
jawabannya :
Indikator atau alat ukur terdapat beberapa seperti untuk mengukur
kemampuan ekonomi masyarakat yaitu keluarga pra-sejahtera dan keluarga
sejahtera, kelas sosial juga diukur dari jenjang pendidikan ataupun profesi.
Kelas sosial yang paling mudah digunakan untuk membedakan adalah kelas
sosial atas, hal ini bisa dilihat dari pendapatannya yang diatas rata-rata, gaya
hidupnya serta pola konsumsi. biasanya orang-orang yang seperti itu
cenderung hidup mewah serta menggunakan barang dan jasa dengan merk
tersebut. Kehadiran kelas atas dengan segala kemewahan yang dimiliki
menimbulkan ketimpangan dalam masyarakat. Masyarakat kelas atas dinilai
mendominasi semua sumber daya yang ada dengan segala kekayaan dan
kekuasaan yang mereka miliki. namun kelas atas memiliki pengaruh dan
dominasi terbesar dalam masyarakat. Masyarkat kelas atas justru selalu
mencari cara untuk mempertahankan dan menambah kekayaan mereka. Hal
itu dilakukan dengan membuka bisnis dan usaha baru menambah ilmu, dan
menerapkan target-target baru untuk dicapai.
2. Apakah jenis jenis karakteristik demografi bisa berkembang sesuai dengan
perkembangan jaman?
Penanya : Ridho Ansori Romdan (08201073)
Jawabannya :
Struktur Penduduk berdasarkan karakteristik demografi banyak digunakan
untuk menyusun perencanaan kebijakan pemerintah, sebagai contoh
digunakan untuk merencanakan pelayanan pendidikan, kesehatan, dan
penyediaan kebutuhan primer, dll. Dari sini bisa kita lihat bahwa karakteristik
demografi juga untuk merencanakan masa depan, jadi menurut saya aspek
yang mempengaruhi karakteristik demografi yang sekarang udah sangat
lengkap dan kompleks, namun apabila sejalan dengan berkembangnya jaman

21
aspek ini tidak lagi relevan mungkin bisa kaji ulang, demi untuk menyiapkan
masa depan

3. bagaimana karakteristik demografi di negara maju dan negara berkembang?


Penanya : Nabilla Nopriyanti (08201063)
Jawabannya :
Dalam piramida negara maju penduduk usia produktif cenderung seimbang
dengan penduduk usia lansia serta usia di bawah umur, hal ini dikarenakan
angka kelahiran yang tidak tinggi berhasil dikendalikan. Keadaan kualitas
kesehatan baik.
karakteristik demografi negara maju biasanya memiliki ciri-ciri
- memiliki pendapatan perkapita yg tinggi
- keamanan dan kesehatan terjamin
- kecilnya angka pengangguran
- tingkat ekspor lebih tinggi dibandingkan impor
karakteristik demogari negara berkembang ciri-cirinya
- pendapatan per tahun cenderung rendah
- keamanan tidak terjamin
- minimnya fasilitas kesehatan
- besarnya angka pengangguran
- impor lebih tinggi dari ekspor

22

Anda mungkin juga menyukai