Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SUMBER DATA KEPENDUDUKAN

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Guspianto, S.KM.,M.KM

DISUSUN OLEH :
Sinta Julianti (G1D123175)
Rahmat Andwika (G1D123003)
Sara Aprilia (G1D123119)
Wahyu Maisa Silitonga (G1D123166)
Fitri Nur Aisyah (G1D123011)
Yohana Legan Wati S (G1D123076)

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILIMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
T.A 2023/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga dapat menyusun makalah ini dengan materi yang berjudul “SUMBER DATA
KEPENDUKAN” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk Maupun pedoman bagi pembaca.

Dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Juga tidak
lepas dari bantuan berbagai pihak yang bersangkutan dengan pembuatan makalah ini. Dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Dosen Pengampu Bapak
Dr. Guspianto, S.KM.,M.KM dengan Mata Kuliah Dasar Kependukan yang telah memberikan
tugas ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Bahwa dalam penulisan
Makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan baik dari penyusunan ataupun materi yang
Disampaikan dalam makalah ini. Untuk itu diharapkan kritik dan saran dari pembaca atas kritik dan
sarannya, diucapkan terima kasih.

Jambi, 14 September 2023

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................

KATA PENGANTAR...................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1.1.Latar Belakang.......................................................................................

1.2.Rumusan Masalah..................................................................................

1.3.Tujuan....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................

2.1 Sensus.....................................................................................................

2.2 Survey....................................................................................................

2.3 Registrasi Penduduk...............................................................................

BAB III PENUTUP....................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................

3.2 Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber-sumber data kependudukan atau demografi yang pokok adalah sensus, sistem
registrasi kejadian-kejadian vital, registrasi penduduk dan survey-survey terbatas atau survey
center. Lain sumber tambahan yang sering berguna adalah catatan-catatan dan dokumen-dokumen
instansi pemerintah. Diantara sumber-sumber ini, sensus merupakan sumber data yang paling
utama diberbagai negara terlebih di negara-negara berkembang. Dewasa ini di negara-negara
maju, sistem registrasi kejadian, kejadian vital dan registrasi penduduk telah berkembang cukup
teratur sehingga memungkinkan reit vital dibanyak negara maju diperoleh dengan menggunakan
sumber ini sedangkan dikebanyakan negara berkembang tradisi untuk memelihara secara teratur
sistem registrasi kejadian-kejadian vital dan registrasi penduduk belum ada, kalaupun ada, sering
tidak lengkap dan keberadaannya perlu dipertanyanyakan. Karenanya di negara-negara
berkembang reit vital seperti reit kelahiran kasar (CBR) dan reit kematian kasar (CDR) sering
perlu diperkirakan secara tidak langsung dengan menggunakan data sensus atau dari hasil-hasil
survey terbatas.

Untuk mendapatkan data jumlah penduduk yang valid pada suatu negara atau daerah dibuat
sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa digunakan untuk
stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi Penduduk digunakan untuk
data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk
data khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu. Dalam hal
ini kami mencoba untuk menjabarkan dan menguraikan sumber-sumber data kependudukan
seperti survey, sensus dan registrasi penduduk.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa maksud dan tujuan dari sensus, survey, dan registrasi penduduk?

2. Apa perbedaan antara sensus, survey, dan registrasi penduduk?

3. Apa hubungan atau keterkaitan antara sensus, survey, dan regisstrasi penduduk?

4. Bagaimana cara melakukan sensus, survey, dan registrasi penduduk?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui dan memahami maksud dan tujanan dari sensu, survey, dan registrasi penduduk
2. Mengetahui dan memahai perbedaan dari sensus, survey, dan registrasi penduduk
3. Mengetahui dan memahami hubungan atau keterkaitan dari sensus, survey, dan registrasi
penduduk
4. Mengetahui dan memahami bagaimana cara melakukan sensus, survey, dan registrasi
penduduk

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 SENSUS

Pencacahan penduduk atau enumeration, dan juga kadang –kadang disebut cacah jiwa (dalam
pelaksanaan kadang-kadang cacah rumah tangga ) , mungkin mempunyai sejarah hampir setua sejarah
peradaban manusia. Ada beberapa petunjuk–petunjuk bahwa pencacahan penduduk telah mulai
dilakukan di Babylonia (south western asia ) sebelum 3800 B.C. , di negeri Cina kira- kira pada tahun
3000B.C. , dan di Mesir sekitar tahun 2500 B.C. dalam abad ke16- 17 , beberapa kali sensus telah
pula dilakukan di Sisilia Italia dan Spanyol. Dimasa ini perhitungan jumlah penduduk pada umumnya
mempunyai hubungan dengan tujuan –tujuan militer dan perluasan kerjaan, serta untuk maksud-
maksud perpajakan. Sensus sering pula dilaksanakan secara tak menyeluruh dan tak teratur tergantung
keperluan (Rusli,S, 1995: 25-27).

Sensus penduduk yang pada mulanya mempunyai tujuan yang telah disebut dimuka , sejak abad ke
19 telah banyak berubah baik dalam cakupan yang menjadi lebih luas dan ruang lingkup
peemanfaataan yang makin meluas pula. Berbagai aspek telah dimasukkan dalam daftar pertanyaan
sensus seperi migrasi, karakteristik ekonomi , fertilitas dan mengenai jaminan sosial. Dengan
demikian memungkinkan tersedianya data mengenai berbagai arakteristik penduduk yang penting
yang pada gilirannya dapat memenuhi kebutuhan lembaga- lembaga pemerintah dan non pemerintah
dan warga masyarakat umummnya (Rusli,S, 1995: 25-27).
Perserikatan Bangsa–Bangsa yang menyadari pentingnya sensus penduduk dalam rangka
pembangunan sosial ekonomi negara –negara aggota telah mensponsori program sensus penduduk
dunia ,masing –masing dalam tahun 1960 dan 1970. Hingga dalam masa satu dekade terakhir
kebanyakan negara – negara anggota PBB telah melaksanakan sensus penduduk sedikitnya satu kali
(Rusli,S, 1995: 25-27).
Istilah “sensus” dalam paham modern mengandung makna perhitungan penduduk yang mencakup
wilayah suatu negara. Sensus dilakukan dengan pencacahan langsung tiap orang / rumah tangga.
Dengan demikian suatu sensus penduduk merupakan suatu usaha besar yang memerlukan banyak
biaya dan tenaga (Rusli,S, 1995:25). Sensus atau cacah jiwa adalah proses pencatatan, perhitungan,
dan publikasi data demografis yang dilakukan terhadap semua penduduk yang tinggal menetap di
suatu wilayah atau negara tertentu secara bersamaan (Utoyo B, 2009 : 27).

1. Tujuan Sensus Penduduk


a) Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode.
b) Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di setiap wilayah
c) Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk , seperti tingkat kelahiran, kematian, dan
migrasi serta berbagai faktor yang mempengaruhinya (Supriyatna dkk, 2007:37).

2. Kelebihan dan Kekurangan


 Kelebihan :
a) Diperoleh data kependudukan setiap saat.
b) Pencatatan dilakukan secara rutin/terus menerus.
c) Penduduk bersifat aktif karena penduduk yang berkepentingan langsung datang
ke kantor pencatatan.
a) Dapat digunakan sebagai dasar perencanan
b) Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survai lain.
c) Data sensus penduduk dapat disajikan pada tingkat wilayah administrasi terkecil.
d) Waktu pelaksanaan sensus tidak harus serentak karena hanya penduduk yang
memiliki bukti kependudukan yang disensus;
e) Kemungkinan terjadinya pencatatan dua kali atau lebih pada penduduk yang
sama dapat dihindari.

 Kekurangan :
a) Penduduk yang tidak memiliki bukti tanda kependudukan(KTP) tidak akan tercatat
sebagai penduduk meskipun lahir dan tinggal ditempat tersebut
b) Jumlah pendudduk yang tercatat tidak sesuai dengan jumlah penduduk sebenarnya.
c) Data hasil sensus tidak akurat Ketika digunakan untuk kepentingan untuk
kepentingan
perencanaan yang berkaitan dengan pelayanan publik.
d) Biaya sangat mahal (menyeluruh)
e) Kesulitan dalam mendata semua anggota populasi yang relevan
f) Kelemahan dalam pelaporan umur

1. Cara Pelaksanaan Sensus Penduduk


a) Sensus de jure
Proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar
tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah ,umumnya sesuai dengan kartu tanda penduduk
(KTP).

b) Sensus de facto
Yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang di temui
oleh petugas ketika dilaksanakan sensus (Utoyo B, 2009:27).

2.2 SURVEY

Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk tanpa menghitung
keseluruhan penduduk yang ada dalam suatu negara. Suatu survey dilakukan dengan mengambil
contoh-contoh yang dipilih dengan cara tertentu kemudian dianalisa dan kesimpulannya berlaku untuk
semua penduduk dalam suatu negara. (Mu’in,Idianto.2004:79)
Ini berbeda dengan sensus yang diinformasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan demikian,
penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. (Effendi, sofian.Tukiran, 2012:03)
1. Tujuan Survey Penduduk
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rancangan survei, metode penelitian ini menggunakan
metode library research (Studi Kepustakaan). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan
survei merupakan merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dengan
menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. Terdapat beberapa
karakteristik ilmiah penelitian survei yaitu logis, deterministik, general, parsimonious, dan spesifik.
Penelitian survei diklasifikasikan mempunyai dua tujuan, pertama bertujuan untuk memberikan
gambaran/ penjelasan tentang sesuatu dan kedua bertujuan untuk melakukan analisis.
Berdasarkan tujuan, jenis penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian murni dan penelitian
terapan. Sedangkan jika dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, dikenal dengan penelitian kualitatif,
data kuantitatif, serta gabungan antara kualitatif dan kuantitatif yang lebih dikenal dengan penelitian
metode gabungan. Kemudian dilihat dari tujuan penelitian dapat dibedakan kedalam tiga tingkatan,
yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Apabila dilihat dari metode pendekatan, dapat dibedakan
menjadi enam jenis penelitian, yaitu (1) penelitian survey, (2) eksperimen, (3) grounded research, (4)
evaluasi, (5) penelitian kebijakan, (6) analisis data sekunder. (Effendi, Sofian.Tukiran.2012:4)

2. Kelebihan dan Kekurangan


● Kelebihan :
a) Survei penduduk dapat dilakukan kapan saja / tidak terikat dalam waktu tertentu,
tidak seperti sensus penduduk yang dilakukan selama 10 tahun sekali.
b) Biaya survei penduduk lebih murah dibanding sensus penduduk.
c) Kualitas data lebih baik dari pada sensus.
d) Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi.
e) Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus.
f) Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi.
g) Biaya dan waktu lebih sedikit .
h) Kegiatan mudah dikuasai dan diawasi; Kesalahan dapat diperkirakan atau diukur.
i) Karakteristik yang dicakup lebih banyak dan terinci.

● Kelemahan :
a) Data yang dihasilkan tidak akan representatif, dan bila terjadi kesalahan dalam
pengambilan sampel
b) Gambaran populasi hanya merupakan taksiran
c) Memerlukan kerangka sampel
d) Pengambilan sampel tidak selalu tepat

3. Cara Pelaksanaan Survey Penduduk


 SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) Unggul
SDKI adalah suatu survei berskala nasional untuk mendapatkan informasi mengenai
perilaku kelahiran, keluarga berencana,kesehatan ibu dan anak,kematian ibu dan anak serta
pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual.Pada umumnya
daftar pertanyaan SDKI dirancang menggunakan kuesioner DHS (Demographic and
Health Surveys) yang disesuaikan dengan standar Internasional, disamping juga memuat
variabel yang spesifik Indonesia dan isu-isu strategis yang menjadi prioritas program.
 SUSENAS(Survei Sosial Ekonomi Nasional)
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan salah satu survei rutin Badan Pusat
Statistik (BPS) yang menjadi sumber data utama untuk kegiatan pembangunan di bidang
sosial dan ekonomi.
Sasaran susenas adalah tersedianya data pokok tentang kesejahteraan masyarakat, pada
tingkat kabupaten/kota, terhimpunnya data rinci tentang perumahan dan kesehatan pada
tingkat propinsi.

 SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)


Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) adalah survei yang tujuan utamanya mengestimasi
jumlah penduduk dan indikator demografi diantara dua waktu sensus penduduk. SUPAS
mengumpulkan data kependudukan yang mencakup: keterangan pokok penduduk, lansia,
kelahiran, kematian, kematian ibu, perpindahan penduduk, ketenagakerjaan, perumahan
dan keadaan tempat tinggal.

 SAKERTI (Survei Aspek Kerumahtanggaan Indonesia)


Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia (SAKERTI) adalah detail Survei rumah
tangga, komunitas dan fasilitas yang dilakukan di negara berkembang oleh RAND
(Research And Development), bekerja sama dengan lembaga penelitian di masing-masing
survei. Adalah survei longitudinal rumah tangga Indonesia dan merupakan survei paling
komprehensif yang pernah dilakukan di Indonesia.

 SURKESNAS(Survei Kesehatan Nasional)


SURKESNAS merupakan upaya memadukan berbagai survei yang mengumpulkan data
kesehatan dengan lingkup nasional untuk tersedianya data kesehatan secara optimal.
Survei-survei nasional kesehatan yang termasuk dalam Surkesnas adalah Survei Kesehatan.
Rumah Tangga (SKRT), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Demografi
dan Kesehatan Indonesia (SDKI). Surkesnas diselenggarakan dalam sirklus (putaran) tiga
tahunan dimulai tahun 2001.

2.3 REGISTRASI PENDUDUK

Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang dipelihara penguasa setempat
dimana biasanya dicatat setiap kelahiran, kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan
pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal (Rusli S, 1995:30-31). Data populasi
berdasarkan registrasi penduduk yang diperoleh dari catatan administrasi perangkat desa. Pada tingkat
regional dan nasional, data diperoleh dengan menambahkan satu catatan kedalam catatan lain untuk
semua penduduk desa. Aktivitas ini( dilakukan oleh kementrian dalam negeri) menggunakan
pendekatan de jure (BPS, 2015) . Catatan di buat bagi tiap individu, dan perubahan- perubahan
dilakukan sekama masa hidupnya. Sedangkan sistem registrasi kejadian kejadian vital bertalian
dengan regsitrasi seperti ke lahiran, kematian, kematian janin, abortus, perkawinan dan perceraian.
Perubahan nama, perubahan pekerjaan, dan perubahan pekerjaan (migrasi ke dan dari suatu daerah)
tidak termasuk kedalam registrasi kejadian-kejadian vital. Mengenai gerak penduduk antar Negara,
pencatatan orang-orang yang masuk kedalam dan keluar dari suatu Negara dilakukan di pelabuhan-
pelabuhan udara dan laut oleh pegawai-pegawai tempat Imigrasi bagi setiap orang yang berangkat dan
tiba disediakan formulir yang harus di isi (Rusli S, 1995:30-31).
1. Tujuan Registrasi Penduduk
a) Sebagai suatu catatan resmi dari peristiwa tertentu
b) sebagai sumber yang berharga bagi penyusunan yang langsung dapat digunakan dalam proses
perencanaan kemasyarakatan

2. Kelebihan dan Kerkurangan


● Kelebihan :
a) Perubahan lebih up to date, yaitu pendataan lebih cepat jika ada perubahan.
Karena penduduk langsung mendatangi dan waktu bisa setiap saat
b) Biaya lebih murah karena penduduk yang harus aktif datang ke kantor sehingga
tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengutus tenaga ke lapangan.
c) Data bersifat lebih faktual, kontinyu dan "real time"
d) Perubahan data lebih up to date, karena setiap ada perubahan data dapat langsung
tercatat apabila penduduk langsung melakukan pendataan.
e) Dapat menggambarkan data hingga tingkat pemerintahan terendah.
f) Memiliki tingkat akurasi data yang tinggi, sehingga sangat bermanfaat untuk
menyusun berbagai kebijakan dan perencanaan pembangunan.

● Kekurangan :
a) Informasi tidak lengkap, hal ini dikarenakan biasanya hanya bagian penting saja
yang ditanyakan sesuai kebutuhan. Jawaban biasanya juga hanya pilihan saja.
b) Sangat membutuhkan kesadaran masyarakat karena jika tidak maka sama saja
tidak bisa update datanya. Selain itu sangat tergantung dengan sistem agar bisa
terlaksana dengan baik.
c) Yang bisa didata hanya penduduk lokal saja biasanya. Hal ini karena sistemnya
hanya bisa melayani warga lokal saja.
d) Keberlanjutan sangat dibutuhkan untuk kevalidan data.
e) Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan dan juga harus tergantung oleh sistem.

3. Cara Pelaksanaa Registrasi Penduduk


Langkah mendaftarnya cukup mudah. Hanya minta surat pengantar dari RT dan RW. Selanjutnya,

a) Urus dokumen di kelurahan.


b) Kemudian bawa dokumen tersebut ke kecamatan sendiri agar lebih cepat selesai.
c) Jika sudah, masukkan seluruh dokumen ke Dukcapil terdekat.
d) Tunggu sampai diproses sekitar 1 jam tergantung antrian.
e) Pengambilan gambar.
f) Tunggu kembali hingga dipanggil untuk pengambilan KTP.
2. Perbedaan Sensus Penduduk, Registrasi dan Survei

 Sensus penduduk
Sensus penduduk (cacah jiwa) adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun,
menyusun, serta menerbitkan data demografi, ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua
orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu. Sensus penduduk
dilaksanakan setiap 10 tahun sekali.
Sampai saat ini, di Indonesia telah dilaksanakan tujuh kali sensus penduduk. Pertama
dilakukan setelah Indonesia merdeka secara berturut-turut pada tahun 1961, 1971, 1980,
1990, 2000, 2010, dan 2020. Semuanya dilaksanakan oleh Biro Pusat Statistik (BPS).
Merujuk buku Geografi: Menyingkap Fenomena Geosfer terbitan PT Grafindo Media
Pratama, berikut beberapa perbedaan antara sensus penduduk registrasi dan survei:

 Survei penduduk
Pada dasarnya, survei penduduk hampir sama dengan sensus penduduk. Hal yang
membedakan survei penduduk dengan sensus penduduk adalah cakupan penduduk yang
dicacah (didata). Jika sensus penduduk mencacah seluruh penduduk, survei penduduk
hanya mencacah sebagian penduduk. Apabila sensus penduduk dilakukan setiap 10 tahun
sekali, survei penduduk dapat dilaksanakan kapan saja.
Materi yang dikumpulkan dalam survei dapat berganti-ganti topik sesuai dengan kebutuhan.
Oleh sebab itu, survei penduduk dapat dikatakan sebagai pelengkap sensus penduduk.
Contoh survei penduduk: yaitu Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 1963
sampai dengan tahun 1967 dan Survei Penduduk Antar-sensus (Supas) tahun 1976.
Survei penduduk pada dasarnya hampir sama dengan sensus penduduk. Meski demikian,
terdapat perbedaan pada waktu, cakupan wilayah, dan materi sensusnya.
Waktu untuk melakukan survei penduduk tidak harus ditentukan secara periodik, tetapi
dapat dilaksanakan kapan pun, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.
Cakupan wilayahnya juga tidak diberlakukan untuk seluruh penduduk Indonesia, tetapi
hanya di daerah-daerah tertentu, disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan.
Materinya pun ditetapkan secara tematik, artinya disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya
hanya fertilitas atau mungkin mortalitas dan migrasi.

 Registrasi penduduk
Registrasi penduduk merupakan kumpulan keterangan yang mencatat terjadinya
peristiwaperistiwa kelahiran, kematian, dan segala kejadian penting yang mengubah status
sipil seseorang sejak lahir sampai mati.
Ini merupakan proses pengumpulan keterangan peristiwa-peristiwa kependudukan harian
serta kejadian lain yang dapat mengubah status sosial seseorang.Kejadian-kejadian
penting itu, misalnya perkawinan, perceraian, dan perpindahan. Registrasi dilakukan secara
terus-menerus oleh badan yang berbeda-beda.
Contoh registrasi penduduk, antara lain kelahiran dicatat di Kantor Catatan Sipil dan kantor
kelurahan, perkawinan dan perceraian dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA), dan
kematian dicatat di Departemen Kesehatan. Registrasi penduduk idealnya dilakukan setiap
saat, mengikuti peristiwa-peristiwa kependudukan yang terjadi, seperti peristiwa lahir, mati,
pindah, kawin, dan cerai.

3. Hubungan Atau Keterkaitan Antara Sensus, Survei, dan Registrasi.

Pengertian kata sensus dapat diartikan juga sebagai cacahan jiwa. Dalam hal ini, sensus juga bisa
diartikan sebagai sebuah prose dari pencatatan, proses perhitungan dan juga publikasi dari data
demografis terhadap seluruh penduduk yang tinggal atau berdomisili atau menetap pada suatu
wilayah/daerah atau Negara tertentu secara bersamaan
Data penduduk selain dari sensus, bisa di dapat juga dari kegiatan survei pada penduduk yang berada
di suatu lokasi atau daerah. Jika kita lihat dari pelaksanaan survei ini, maka memiliki kesamaan
dengan proses sensus.
Akan tetapi jika diperhatikan kembali, ada perbedaan antara survei dan sensus. Kedua pelaksanaan
pencacahan ini memiliki perbedaan pada waktu pelaksanaannya, daerah atau wilayah, serta jumlah
penduduk yang diambil datanya.

Survei pada penduduk ini hanya dilakukan pada penduduk di suatu cakupan wilayah atau daerah
tertentu yang bisa mewakili unsur karakteristik dari semua penduduk yang ada daerah tersebut. Proses
survei pada penduduk ini juga bisa dikatakan sebagai pengambilan data sampel atau data contoh yang
bisa mewakili kondisi penduduk di daerah tersebut.

Untuk melakukan survei data ini juga bisa dilakukan kapanpun, sehingga tidak membutuhkan rentang
waktu atau periode tertentu seperti sensus. Survei dari penduduk disini bisa diartikan sebagai proses
dari pencacahan pada sampel penduduk di suatu cakupan wilayah tertentu yang bisa mewakili
beberapa unsur karakter dari keseluruhan penduduk yang ada di wilayah tersebut.

Selain pengambilan data dari penduduk dengan cara survei dan sensus seperti penjelasan uraian diatas
tadi, kita juga dapat mengambil data penduduk melalui proses data registrasi dari penduduk. Contoh
data registrasi dari penduduk ini misalnya data kematian, kelahiran, perceraian, perkawinan dan
perpindahan tempat tinggal atau domisili.

Registrasi dari penduduk disini bisa diartikan juga sebagai data dimana menyangkut peristiwa sehari-
hari dimana bisa merubah status penduduk atau orang yang diambil datanya. Sebagai contoh lainnya
mengenai data registrasi ini yaitu peristiwa lahirnya seorang bayi dimana biasanya akan diterbitkan
akte kelahiran bagi bayi tersebut. Akte ini merupakan contoh data registrasi sehingga nantinya akan
tercatar sebagai data kelahiran.

Contoh lain registrasi yaitu data pernikahan, dimana jika ada penduduk yang menikah, maka seluruh
status orang yang menikah tersebut akan berubah, dan akan membentuk keluarga baru yang nantinya
juga akan diterbitkan kartu keluarga baru untuk orang yang menikah tersebut. Dari data kartu keluarga
inilah nantinya akan diketahu jumlah KK (kepala keluarga) yang ada di suatu lokasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah disajikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu kependudukan
adalah ilmu yang memepelajari proses dan struktur masyarakat di suatu wilayah tertentu. Untuk
mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah dibuat sistem pengumpulan data
penduduk, yaitu Sensus penduduk. Pertamabahan dan pengurangan jumlah penduduk di sebabkan
karena kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan
penduduk. Selain ketiga faktor tersebut struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal
perkawinan dan perceraian.
Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi penduduk dan adanya survai, yang
mana registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan secara mandiri oleh
warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Registrasi Penduduk digunakan untuk
data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan Survei Penduduk digunakan untuk data
khusus mengenai karakteristik penduduk dan dilaksanakan oleh instansi tertentu.
Survey dan sensus merupakan cara dari pemerintah untuk mengetahui jumlah dari penduduknya
dengan cara pendataan langsung. Sedangkan sistem registrasi penduduk merupakan hal-hal yang
diperlukan sebagai arsip negara seperti halnya setiap kelahiran, kematian, adopsi, kematian,
perceraian, perubahan pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan tempat tinggal dicatat.
Selain itu sensus, survey dan sistem registrasi penduduk memiliki tujuan yang berbeda dimana survey
memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah kepadatan penduduk, persebaran, dan mengetahui atribut
osial penduduk. Survey memiliki tujuan dan dibagi menjadi 2 hal yaitu penelitian murni dan
penelitian terapan. Dan yang terakhir registrasi penduduk memiliki tujuan untuk mencatat, mendata
dan proses untuk registrasi penduduk seperti kelahiran, kematian, adobsi, kematian, perceraian
perubahan pekerjaan, perubahan nama dan perubahan tempat tinggal.
Proses pelaksanaan dari sensus, survey dan registrasi penduduk memiliki tahap yang cukup kompleks.
Seperti yang diketahui bahwa sensus dan survey langsung di data kerumah-rumah dan registrasi
penduduk lebih kepada masyarakat mendatangi instansi terkait dalam prosesnya.

3.2 SARAN
Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum menyeluruh karena biasanya hanya
dilakukan di tempat atau daerah yang sudah cukup terjangkau dan sudah terdapat cabang dari instansi
yang akan melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak terdapat warga negara yang masih
hidupnya terisolir seperti sukusuku yang masih tinggal di daerah pedalaman hutan. Sehingga data
yang di dapat di Indonesia kurang valid. Oleh sebab itu perlunya perbaikan dari menejemen, fasilitas,
IPTEK dan kemauan dari pemerintah dalam mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa
mendapatkan data yang valid dari seluruh daerah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Kependudukan. (Online)


http://www.bps.go.id/webbeta/frontend/Subjek/view/id/12#subjekViewTab2. Diakses
pada Jumat 6 Maret 2015 Pukul 18.08 WIB.
Effendi, Sofian. Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survey. LP3ES: Jakarta.
Mu’in, Idianto. 2004. Pengetahuan Sosial Geografi II. PT. Grafindo: Jakarta. Rusli,
Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan. Jakarta Barat: LP3ES.
Septiana, Nana dkk. 2007. IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi Sejarah).
Bandung : PT. Grafindo Media Pratama.
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia. Bandung: PT.Grafindo
Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai