PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Ainun Putri Andini
211120140
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sensus penduduk sering disebut cacah jiwa karena di dalam sensus penduduk. Terdapat
berbagai klasifikasi atau menerangkan keadaan manusia dan sensus penduduk
dimungkinkan mampunyai sejarah setua peradaban manusia. Hal ini dibuktikan telah
dilaksanakan di Babilonia 4000 tahun sebelum Kristus, begitu pula di Mesir 2500 BC.
Pada abad 16 dan 17 beberapa sensus penduduk dilaksanakan di Italia, Sisilia dan di
Spanyol, akan tetapi sensus penduduk atau cacah jiwa dilaksanakan untuk tujuan militer,
pemungutan pajak dan perluasan kerajaan, dan di Swedia pada tahun 1979 (Pollas,
et.al.1974 dalam, Ida Bagoes Mantra, 2000;8).
Hingga permulaan abad ke-20, sekitar 20 % dari penduduk dunia telah dihitung lewat
sensus penduduk (Mantra,1985 dalam Ida Bagoes Mantra. 2000; 8), begitu pula di
Indonesia, cacah jiwa atau sensus penduduk dilaksanakan sejak sebelum Perang Dunia II
tepatnya 1815, tetapi karena belum banyak pengalaman pelaksanaan pada tahun 1820 dan
1930 sudah cukup baik dan hasil data yang disajikan dapat dipercaya, akan tetapi data
yang disajikan lebih baik tahun 1930 jika dibandingkan dengan tahun 1920. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan cacah jiwa dari periode ke periode ada peningkatan
penyajian data. Tetapi,setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia telah melaksanakan
cacah jiwa lima kali yaitu pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan tahun 2000. Maksud
dan diadakannya sensus adalah melakukan proses keseluruhan dan pengumpulan,
pengelolaan, penyajian dan penilaian data penduduk yang menyangkut antara lain ; ciri-
ciri demografi, social ekonomi, dan lingkungan hidup (Ida Bagoes Mantra, 2000, 9)
Proses sensus penduduk di Kecamatan Taktakan Kelurahan Lialang masih dilakukan
dengan petugas sensus datang ke rumah-rumah kebetulan petugas sensus nya adalah saya
sendiri, warga membawa formulir pengisian data penduduk. Warga wajib menjawab
pertanyaan dari petugas dan warga wajib mengisi formulir data sensus penduduk yang
dibawa oleh petugas. Setelah selesai pendataan penduduk satu kecamatan, petugas
kembali ke kantor kecamatan untuk perekapan data, perekapan data di kecamatan masih
menggunakan buku besar, buku besar adalah buku perekapan data sensus yang ditulis
tangan. Lalu petugas memasukan data kedalam Microsoft office excel dan disimpan
berdasarkan desadesa pada kecamatan tersebut, ini sangat menyusahkan petugas dalam
perekapan data dan membutuhkan waktu yang sangat lama karena pengerjaan menjadi
dua kali lipat.
Pada saat pembuatan laporan rekap data sensus petugas menemui kesulitan yaitu petugas
harus menyusun formulir-formulir pada buku besar dan menyusun file-file excel. Selain
itu sering terjadinya kesulitan dalam menyamakan/menyesuaikan kembali data penduduk
di karenakan banyaknya penduduk yang memiliki KK(kartu keluarga) double sehingga
tak jarang petugas kesulitan dalam merekap data penduduk, disamping itu juga
kurangnya tingkat kesadaran penduduk dalam mengurus surat - surat keterangan pindah,
melahirkan, atau pun meninggal dikarenakan dengan alasan prosesnya yang terlalu
berbelit - belit,dari permasalahan tersebut munculah masalah seperti sering terjadinya
pendataan yang tidak sesuai. Seringkali terjadi masalah seperti penduduk yang sudah
meninggal. tetapi masih mendapat surat panggilan pemilu. Masalah masalah tersebut
dikarena belum tersedianya aplikasi khusus untuk data kependudukan dan untuk
membuat surat keterangan melahirkan, meninggal ataupun pindah yang mempermudah
petugas ataupun penduduk dalam mengurus data kependudukan. Dari uraian
permasalahan diatas maka diperlukan sebuah aplikasi yang berguna untuk menangani
masalah pendataan cacah jiwa yang ada.Oleh karena itu penulis membuat proposal
penelitian yang berujudul “EFEKTIVITAS SENSUS PENDUDUK BERBASIS
DIGITAL” membangun aplikasi pendataan cacah jiwa (sensus penduduk) di Kecamatan
Taktakan Kelurahan Lialang untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut yang
menurut penulis dapat memberikan solusi yang baik. Aplikasi pendataan ini mengontrol
serta mengatur data penduduk di Kecamatan sehingga bisa lebih efisien dan praktis
Diharapkan aplikasi ini dapat membantu menangani kesulitan yang dialami petugas
pendataan di kecamatan Taktakan Kelurahan Lialang. Pengumpulan data dengan metode
sensus seperti sensus penduduk,sensus pertanian,dan sensus ekonomi/industri menurut
United Nations (1969) sebaiknya dilakukan setiap 10 tahun sekali.Untuk sensus
penduduk pada tahun yang berakhir dengan digit akhir 0, sensus pertanian biasanya
dengan digit akhir 3, dan sensus ekonomi/industri berakhir dengan digit akhir 6.
Ketentutan tentang waktu penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk me- mudahkan
analisis perbandingan yang bersifat international. Indonesia dengan berbagai alasan
pernah melakukan perubahan waktu dalam melaksanakan Sensus Penduduk (SP) yaitu SP
1961 dan SP 1971, dilaksanakan pada tahun yang berakhir dengan digit akhir 1, yang
kemudian dilaksanakan kembali dengan tahun yang berakhir dengan digit akhir 0 (nol)
mulai dari SP 1980.
3) Bagaimana implementasi yang dilakukan dari perancangan aplikasi pendataan cacah jiwa
yang dilaksanakan pada kecamatan majalaya.
Penduduk adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Indonesia selama enam
bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari enam bulan tetapi bertujuan
menetap. Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas, mortalitas dan
migrasi
Pengertian Metode Deskriptif Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Metode
Penelitian, metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status
sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta.
BAB III
PEMBAHASAN
Salah satu manfaat data hasil Sensus Penduduk adalah sebagai evaluasi
pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia yang menjadi prioritas
utama pada periode kedua tahun 2020-2024. Pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, salah satu fokus Pemerintah
adalah meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing. Sehingga slogan “SDM
Unggul Indonesia Maju” dapat terwujud. Perlu peningkatan kesadaran berbagai
pihak akan pentingnya data yang dikumpulkan. Pembangunan tanpa data akan
lebih mahal biayanya. Tentunya data yang baik bagi pembangunan adalah data
berkualitas. Di era digital saat ini, pencapaian data berkualitas perlu terus
diupayakan. Diharapkan generasi milenial yang dekat dengan teknologi gadget
dan informasi, dapat menjadi pelopor pelaksanaan sensus online. Menjadikannya
sebagai tren dan populer di setiap aktivitasnya di media sosial. Dan meneruskan
informasi mengenai Sensus Penduduk ini kepada keluarga, kerabat, lingkungan
dan lapisan masyarakat lainnya. Momen sepuluh tahun sekali ini jangan sampai
terlewatkan. Partisipasi masyarakat sangat penting untuk menghasilkan data yang
akurat. Generasi milenial, generasi harapan bangsa, mari berpartisipasi. Peran
serta kita bangsa Indonesia akan memberikan kontribusi bagi pembangunan
mendatang. Bersama kita tunjukkan peran dalam pembangunan, sekecil apapun.
Mari kita sama-sama menyebar luaskan informasi dan manfaat Sensus Penduduk
ini baik di keluarga, masyarakat, maupun lingkungan sosial. Kita sukseskan
Sensus Penduduk 2020. Menuju Indonesia maju, dengan SDM dan data
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA