Anda di halaman 1dari 27

DATA KEPENDUDUKAN

(Sumber Dan Ukuran)

Deni Suryanto, SKM., M.Kes


 Data dan Informasi kependudukan telah lama digunakan
dan dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama oleh
para pembuat kebijakan dan perencana pembangunan
bidang kesehatan, sosial, ekonomi, politik, budaya,
lingkungan, dan hukum.

 Berbagai cara dilakukan dalam proses pengumpulan


data, dari bentuk yang sederhana (seperti pengisian
angket dan formulir), sampai bentuk yang lebih sulit
(seperti survei responden dengan menggunakan daftar
pertanyaan dan pengamatan).
Tiap-tiap negara ingin mengetahui jumlah penduduk
di negara masing-masing, terutama mengenai
struktur dan proses.

Untuk mendapatkan data tersebut dibuatlah suatu


sistem pengumpulan data penduduk.
Ada 3 (tiga) sistem pengumpulan data penduduk:

a. Regristasi penduduk (Proses penduduk)


b. Survei penduduk (Karakteristik
penduduk)
c. Sensus penduduk atau Cacah jiwa (data
struktur)
1. SENSUS PENDUDUK
Sensus penduduk adalah suatu proses keseluruhan dari
pengumpulan, pengolahan, penyajian dan penilaian data
penduduk yang menyangkut ciri-ciri demografi, sosial ekonomi
dan lingkungan hidup.
Pencatatan individu (perorangan), bukan keluarga atau rumah
tangga.
 Pencatatan yg menyeluruh terhadap semua orang
 Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu (periodik)
 Pelaksanaannya serentak
 Mencakup seluruh wilayah.
Abad ke 16 dan 17 beberapa sensus
penduduk telah dilaksanakan di Italia,
sisilia dan spanyol. Pada masa itu sensus
di laksanakan untuk tujuan militer,
pemungutan pajak dan perluasan
kerajaan.
Ruang lingkup sensus penduduk mencakup
seluruh wilayah geografis suatu negara dan
seluruh penduduknya. Pelaksanaan sensus
penduduk pada tahun 1980 di Indonesia
misalnya, mencakup seluruh wilayah geografis
Indonesia dan mencakup seluruh golongan
umur penduduk baik yang bertempat tinggal
tetap maupun yang tidak mempunyai tempat
tinggal.
 De jure, yaitu mencatat penduduk berdasarkan tempat
tinggal.
 De facto, yaitu mencatat penduduk yang diketemukan pada
saat sensus dilaksanakan.
 Berupa data dasar kependudukan, seperti umur, jenis
kelamin, pendidikan, dan pekerjaan.
 Faktor kendala dalam Sensus
1) Kerja sama atau partisipasi dari masyarakat.
2) Kondisi geografis.
3) Kualitas petugas.
4) Perencanaan dan pelaksanaan.
5) Kesalahan cakupan, kesalahan dimana tidak semua
penduduk tercacah & ada yg tercacah dua kali.
6) Kesalahan isi pelaporan, Kesalahan pelaporan dari
responden, atau Ketidakjujuran responden dalam mengisi
Blangko pertanyaan sensus.
Ciri khas dalam sensus penduduk

1. Bersifat individu (individual)


2. Bersifat universal
3. Diselenggarakan serentak diseluruh
negara
4. Dilaksanakan secara periodik
siapa yang dicatat?
• Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang telah dan
akan tinggal selama minimal satu tahun di Indonesia.

 Di mana?
• Seluruh wilayah Indonesia
• Perwakilan RI yang ada di luar negeri atau luar teritorial Indonesia.

 Bagaimana caranya ?
• Terima kedatatangan petugas sensus (September 2020)
MANFAAT DATA SENSUS
• Tersedianya data kependudukan dan karakteristiknya
• Dasar evaluasi pembanguanan nasional dan pembangunan manusia
• Dasar perencanaan diberbagai bidang :
- Transportasi.
- Komunikasi.
- Tata ruang dan lingkungan.
- Ketenagakerjaan.
- Perumahan.
- Pendidikan.
- Sosial dan budaya
2. REGISTRASI
 Komponen penduduk yang dinamis seperti kelahiran,
kematian, mobilitas penduduk, perkawinan perceraian
dan perubahan pekerjaan yang terjadi setiap saat tidak
dapat terjaring di dalam sensus penduduk.
 Untuk menjaring data tersebut maka diadakan cara
pengumpulan data baru yang disebut dengan regristasi
penduduk
 Merupakan pencatatan kejadian dan perubahan
parameter kependudukan.
 Seperti : Kelahiran, Kematian, Perkawinan, Perceraian,
Adopsi, Migrasi, dll. Yg dilakukan oleh petugas
pencatatan berdasarkan laporan dari penduduk.

 Perceraian Kantor Agama


 Migrasi Kantor Imigrasi
 Kelahiran  Bidan  Kelurahan  Catatan Sipil

Semua data akan disimpan di Badan Pusat Statistik


Sistem registrasi penduduk telah dimulai sejak abad
ke-16, terutama dilaksanakan oleh gereja-gereja
Kristen di Inggris dan negara-negara lain di Eropa.

Disamping di Inggris, registrasi juga telah


dilaksanakan di Finlandia (1628), Denmark (1646),
Norwegia (1685), dan Swedia (1686). Di luar Eropa
registrasi penduduk dilaksanakan di Cina kemudian
menjalar ke Jepang pada abad ke-17. Sistem registrasi
penduduk ini akhirnya menjalar juga ke negara-
negara Asia dan Afrika dan diperkenalkan oleh
negara-negara yang menjajahnya
Berbeda dengan Sensus Penduduk yang
pelaksanaannya dengan sistem aktif,
regristasi penduduk dilakukan dengan
sistem pasif.

Pelaporan dalam sistem pasif ini


menimbulkan beberapa permasalahan
terutama ketidaklengkapan data
pelaporan.
3. SURVEI
 Survey adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan
melalui pencacahan sampel dari suatu populasi untuk
memperkirakan karakteristik objek pada saat tertentu.
 Survei biasanya digunakan oleh para peneliti untuk suatu
kegiatan yg berhubungan dengan suatu metode pengumpulan
data.
 Dilakukan dalam dua bentuk, yaitu survei nasional dan survei
regional.
 Badan Pusat Statistik (BPS)
 Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS)
 Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)
Hasil sensus penduduk dan regristasi
penduduk mempunyai keterbatasan.
kedua sumber data itu hanya menyediakan
data statistik kependudukan tetapi kurang
memberikan informasi tentang sifat dan
perilaku penduduk setempat.
untuk mengatasi keterbatasan ini perlu
dilaksanakannya survei penduduk.
Survei penduduk bersifat lebih terbatas
dan informasi yang di kumpulkan lebih
luas dan mendalam
Dalam hal ini biasanya survei penduduk
dilaksanakan dengan sistem sample atau
dalam bentuk studi kasus.
Perbedaan Sensus dengan Survei
Perihal Sensus Survei
Cakupan Mencacah Mencacah sebagian
penduduk yg seluruh penduduk (sampel)
dicacah penduduk
Fleksibilitas Harus Bisa diadakan kapan saja
memenuhi
persyaratan
periodik
Mengenai Berganti-ganti topik/dapat
demografi, menekankan pada aspek-
ekonomi, aspek tertentu sesuai
sosial kebutuhan
Sensus dan survey adalah kegiatan yang
saling mengisi, dimana survey sebagai
pelengkap sensus:

1. Jika dilaksanakan sesudah sensus


diadakan survey untuk memeriksa/men-
cek hasil sensus itu sendiri.
2. Jika dilaksanakan sebelum sensus maka
sebagai bahan pertimbangan bagi
sensus yg akan dilaksanakan
Sensus >< Survei :
 Sensus setiap 10 tahun hanya menggambarkan
perubahan yang terjadi tiap 10 tahun. Sedangkan survei
ingin melihat perubahan yg terjadi dalam waktu singkat
 Sensus mendata seluruh penduduk, sedangkan Survei
mendata sebagian (sampel) penduduk.
 Sensus harus dilakukan secara periodik, sedangkan
Survei bisa dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan.
 Dalam Sensus pengumpulan data ditekankan pada
keterangan demografis, sosial, dan ekonomi secara
umum. Dalam Survei pengumpulan data dilakukan untuk
topik-topik yg lebih beragam, spesifik, terperinci, dan
sesuai kebutuhan
EVALUASI DATA
 Evaluasi merupakan suatu kegiatan dalam penilaian atas
kebenaran, ketelitian dan hasil data, sehingga terhindar
dari kesalahan data.

 Penilaian dilakuan pada seberapa jauh suatu data dapat


dipercaya (tingkat reliabilitasnya) kebenaranya.

 Agar diketahui jika terjadi kesalahan dalam mengolah


data sehingga dapat dilakukan penyesuaian.
Data dimaksud bersumber dari Sensus, Survei dan
Registrasi.
Data perlu dievaluasi karena bagaimanapun juga data tak
lepas dari kesalahan (eror).
Tujuan Evaluasi

1.Untuk dapat diketahui dalam mengolah data agar


tidak terjadi kesalahan. Data yang dimaksud
jangan sampai terjadi kesalahan perlu ketelitian
2.Karena pemakai data menuntut suatu ketelitian
tertentu pada data yang akan digunakan
FUNGSI DATA KEPENDUDUKAN
DI BIDANG KESEHATAN

1) Penurunan angka kematian bayi merupakan upaya


keberhasilan dalam peningkatan kualitas kesehatan
penduduk.
2) Sebagai indikator pengembangan kemajuan program-
program kesehatan.
3) Sebagai acuan evaluasi program-program kesehatan.
4) Merupakan dasar dalam pengendalian jumlah dan
komposisi penduduk di masa yg akan datang.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai