BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pada keadaan I
Tingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50. Keadaan masih alami tingkat
kelahiran tinggi/tidak terkendali dan tingkat ekonomi yang rendah, sehingga kesehatan dan
gizi lingkungan kurang mendukung. Akibatnya kelaparan dan kejadian penyakit tinggi
sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi pra intervensi/pembangunan).
b. Pada keadaan II
Angka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan pembangunan dan teknologi,
misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan dan lain-lain. Kondisi ekonomi makin
membaik akibat pembangunan dan pendapatan penduduk meningkat sehingga kesehatan
semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran tetap tinggi (makin sehat) tetapi angka kematian
menurun (akibat kesehatan dan lain-lain). Pada kondisi ini akan terasa tingginya laju
pertumbuhan penduduk alami, seperti dialami Indonesia pada periode tahun 1970 sampai
1980 dengan angka pertumbuhan 2,32 % per tahun.
c. Pada keadaan III
Terjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya pengendalian penduduk, maka sikap
terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung punya anak sedikit, maka turunnya tingkat
kematian juga diikuti turunnya tingkat kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk menjadi
tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pada pertumbuhan penduduk Indonesia
periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi 1,85 %.
d. Pada keadaan IV
Bila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus menerus, maka akan
mengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang rendah Indonesia sedang
menuju/mengharap tercapainya kondisi lain yaitu penduduk bertambah sangat rendah atau
tanpa pertumbuhan. Demikianlah gambaran transisi demografi yang dapat dipercepat dengan
peningkatan pembangunan terutama bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan KB.
Menurut Blacker (1947) ada 5 fase dalam teori transisi demografi, dimana khususnya fase 2
dan 3 adalah fase transisi.
Tahap-tahap dalam transisi demografi
1) Tahap stasioner tinggi
Tingkat kelahiran : tinggi
Tingkat kematian : tinggi
Pertumbuhan alami : nol/sangat rendah
Contoh : Eropa abad 14
2) Tahap awal perkembangan
Tingkat kelahiran : tinggi (ada budaya pro natalis)
Tingkat kematian : lambat menurun
Pertumbuhan alami : lambat
Contoh : India sebelim PD II
3) Tahap akhir perkembangan
Tingkat kelahiran : menurun
Tingkat kematian : menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami : cepat
Contoh : Australia, selandia baru tahun 1930-an
4) Tahap stasioner rendah
Tingkat kelahiran : rendah
Tingkat kematian : rendah
Pertumbuhan alami : nol/sangat rendah
Contoh : Perancis sebelum PD II
5) Tahap menurun
Tingkat kelahiran : rendah
Tingkat kematian : lebih tinggi dari tingkat kelahiran
Pertumbuhan alami : negatif
Contoh : Jerman timur dan barat tahun 1975
Ada beberapa masalah dalam mengaplikasikan teori transisi demografi bagi negara-
negara berkembang. Bila di eropa, penurunan mortalitas lebih dikarenakan pembangunan
sosio ekonomi, namun penurunan mortalitas dan fertilitas di negara-negara berkembang lebih
karena pengaruh faktor-faktor lain seperti : peningkatan pemakaian kontrasepsi, peningkatan
perhatian pemerintah, modernisasi, pembangunan dll.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini dibahas tentang konsep kependudukan yang didalamnya
terdapat beberapa aliran atau teori tentang kependudukan, diantaranya Aliran Malthusian
(Thomas Robert Malthus) dan Aliran Neo Malthusian (Garreth Hardin Dan Paul Ehrlich).
Kemudian ada dinamika kependudukan yang menjelaskan tentang perubahan penduduk.
Yang diperlukan dalam pengukuran dinamika kependudukan adalah indikator dan parameter.
Kemudian dibahas juga sumber data kependudukan yang meliputi sensus penduduk, survey
penduduk, dan registrasi penduduk. Selain itu ada komposisi penduduk yang membahas
tentang piramida penduduk, rasio jenis kelamin (sex ratio), angka beban ketergantungan
(dependency ratio).
Dilanjutkan dengan pembahasan faktor-faktor demografi yang mempengaruhi laju
pertumbuhan penduduk yang meliputi : angka kelahiran, angka kematian, dan migrasi.
Selanjutnya tentang transisi demografi yaitu perubahan terhadap fertilitas dan mortalitas yang
besar. Dan yang terakhir membahas masalah kependudukan yang meliputi : jumlah penduduk
besar, pertumbuhan penduduk cepat, persebaran penduduk tidak merata, tingkat kesehatan
yang rendah, tingkat pendidikan yang rendah, dan tingkat pendapatan yang rendah.
3.2 Saran
Kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2010. Hasil Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Badan
Pusat Statistik: Republik Indonesia
BKKBN. 2013. Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia tahun 2013. Jakarta:
BKKBN
Soegimo, Dibyo., dkk. 2009. Geografi untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Pusbuk Depdiknas
Sumardi., dkk. 2009. Geografi 2 Lingkungan Fisik dan Sosial, Jakarta: Pusbuk Depdiknas
Yosepana, Sandra. Belajar Efektif Geografi untuk Kelas XI SMA. Jakarta: Pusbuk Depdiknas