Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEPENDUDUKAN

(Data Kependudukan)

DOSEN PENGAMPU : MUHAMMAD SOFWAN ST.MT

DI SUSUN OLEH :
SANTOSO
183410857
III B
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur selalu terucap kepada Allah SWT yang sampai saat ini telah memberikan
nikmat sehat, sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas makalah tanpa terkendala masalah
berarti. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada kedua orang tua, dosen, teman kuliah yang
turut membantu. Keterbatasan waktu menjadi salah satu hal yang menjadi kesulitan dalam
pembuatan makalah ini. Namun berkat dukungan dari mereka, akhirnya yang diperjuangkan
bisa selesai tepat waktu. Sebagai mahasiswa, penulis menyadari masih banyak kekurangan
dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu penulis secara pribadi memohon maaf atas
kesalahan yang mungkin ada pada isi makalah.
Penulis harap isi makalah yang berjudul “Data Kependudukan” bisa bermanfaat bagi
pembaca. Mohon untuk memaklumi jika terdapat penjelasan yang sulit untuk dimengerti.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik maupun saran, sehingga penulis bisa memperbaikinya
dikemudian hari. Terimakasih atas ketertarikan Anda untuk segan membaca makalah yang
penulis buat.

Pekanbaru 4 April 2020

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................I
DAFTAR IS.....................................................................................II
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................3
2.1 Data Kependudukan............................................................3
2.2 Sumber Data Kependudukan...............................................4
2.3 Sensus Penduduk.................................................................6
2.4 Registrasi Penduduk............................................................7
2.5 Survey.................................................................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................10
3.1 Kesimpulan.........................................................................10
3.2 Saran....................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................12

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang
penting. Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi kuantitas
maupun kualitasnya. Kajian tentang penduduk dipelajari dalam disiplin ilmu demografi dan
ilmu kependudukan. Demografi adalah ilmu yang mempelajari analisis statistik terhadap
jumlah, distribusi, komposisi penduduk, dan komponen perubahannya. penduduk Kota.
Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-
kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus-menerus penduduk akan
dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan
dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta
perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan memengaruhi bertambah atau berkurangnya
jumlah penduduk di suatu daerah.
Indikator tingkat pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah
penduduk di suatu wilayah atau negara dimasa yang akan datang. Dengan diketahuinya
jumlah penduduk yang akan datang, diketahui pula kebutuhan dasar penduduk ini, tidak
hanya di bidang sosial dan ekonomi tetapi juga di bidang politik misalnya mengenai jumlah
pemilih untuk pemilu yang akan datang. Tetapi prediksi jumlah penduduk dengan cara seperti
ini belum dapat menunjukkan karakteristik penduduk di masa yang akan datang. Untuk itu
diperlukan proyeksi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang membutuhkan data
yang lebih rinci yakni mengenai tren fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Perkembangan penduduk tanpa disertai dengan kontrol untuk mengukur jumlah
penduduk yang diinginkan, hanya akan menimbulkan masalah sosial ekonomis dengan
segaka pertumbuhan penduduk yang tinggi dari tahun ke tahun memerlukan tambahan
investasi dan sarana di bidang pendidikan, kesehatan, perumahan, dan sebagainya. Hal itu
tentu saja merupakan masalah yang rumit bagi pemerintah dalam usahanya untuk
membangun dan meningkatkan taraf hidup negaranya.
Untuk mengetahui banyaknya penduduk suatu daerah pada waktu tertentu maka
dilaksanakan sensus penduduk atau penghitungan cacah, survei, serta catatan-catatan untuk
dianalisis disusun menjadi angka. Data inilah yang akan diperrgunakan sebagai bahan untuk
perencanaan ataupun sasaran-sasaran pembangunan di masa yang akan datang.

1
Oleh sebab itu makalah ini ber judul “Data Kependudukan”. Dengan tujuan agar
penyusun tahu sebesar apa pertumbuhan penduduk pertahun dan memproyeksikannya pada
tahun-tahun berikutnya.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu data kependudukan?
2. Bagaimana cara memproyeksikan data kependudukan?
3. Apa pentingnya data kependudukan untuk perencanaan pembangunan?
4. Apa-apa saja sumber data kependudukan?
5. Bagaimana cara memahami sumber data kependudukan berkaitan dengan sensus
penduduk,registrasi penduduk dan survey penduduk?

1.3 Tujuan
Dibuatnya makalah tentang Data Kependudukan ini adalah untuk mengetahui segala
hal yang berkaitan tentang pentingnya data kependudukan,sumber data kependudukan
dengan sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah “Analisis Kependudukan”.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data kependudukan


Data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk dalam bentuk resmi
maupun tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan
(pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai bentuk baik angka, grafik, gambar dan
lain lain.
Secara khusus UU No.24 Tahun 2013 pasal 1 point 9 menyebutkan bahwa data
kependudukan adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil
dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Dalam UU Nomor 24 Tahun 2013
tentang Administrasi Kependudukan, data dikelompokkan menjadi :
1. Data Pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga
kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya (pasal 1 point 22).
2. Database adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara
sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak,
perangkat keras dan jaringan komunikasi data (pasal 1 point 29 PP No. 37 Tahun 2007).
3. Data Kependudukan adalah data perseorangan atau data agregat yang terstruktur sebagai
hasil kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

Data perseorangan menurut UU No. 24 Tahun 2013, pasal 58 ayat 2, meliputi nomor
Kartu Keluarga; Nomor Induk Kependudukan; nama lengkap; jenis kelamin; tempat lahir;
tanggal/bulan/tahun lahir; golongan darah; agama/kepercayaan; status perkawinan; status
hubungan dalam keluarga; cacat fisik dan/atau mental; pendidikan terakhir; jenis pekerjaan;
NIK ibu kandung; nama ibu kandung; NIK ayah; nama ayah; alamat sebelumnya; alamat
sekarang; kepemilikan akta kelahiran/surat kenal lahir; nomor akta kelahiran/nomor surat
kenal lahir; kepemilikan akta perkawinan/buku nikah; nomor akta perkawinan/buku nikah;
tanggal perkawinan; kepemilikan akta perceraian; nomor akta perceraian/surat cerai; tanggal
perceraian; sidik jari; iris mata; tanda tangan; dan elemen data lainnya yang merupakan aib
seseorang.

3
4. Data agregat adalah kumpulan data tentang peristiwa kependudukan, peristiwa penting,
jenis kelamin, kelompok usia, agama, pendidikan, dan pekerjaan (penjelasan pasal 58 ayat
3 UU No. 24 Tahun 2013).

Data kependudukan yang dihimpun dari pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil
menjadi data agregat penduduk yang meliputi himpunan data perseorangan berupa data
kuantitatif dan data kualitatif. Data Kependudukan tersebut digunakan untuk semua
keperluan berasal dari Kementerian Dalam Negeri (pasal 58 UU No. 24 Tahun 2013), antara
lain dimanfaatkan untuk :
a Pelayanan publik antara lain untuk penerbitan surat izin mengemudi, izin usaha,
pelayanan wajib pajak, pelayanan perbankan, pelayanan penerbitan sertifikat tanah,
asuransi, jaminan kesehatan masyarakat, dan jaminan sosial tenaga kerja.
b Perencanaan pembangunan yakni untuk perencanaan pembangunan nasional,
perencanaan pendidikan, perencanaan kesehatan, perencanaan tenaga kerja, dan
pengentasan masyarakat dari kemiskinan.
c Alokasi anggaran meliputi penentuan Dana Alokasi Umum (DAU) dan perhitungan
potensi perpajakan.
d Pembangunan demokrasi yaitu penyiapan Data Agregat Kependudukan per
kecamatan (DAK2) dan penyiapan data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4).
e Penegakan hukum dan pencegahan kriminal antara lain untuk memudahkan
pelacakan pelaku kriminal, mencegah perdagangan orang dan mencegah pengiriman
tenaga kerja illegal.

2.2 Sumber Data Kependudukan


Sumber data kependudukan penting karena dengan adanya sumber data
kependudukan kita dapat mengetahui pemerataan perkembangan masyarakat serta sebagai
sarana informasi untuk proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.Sumber-sumber
data kependudukan atau demografi yang pokok adalah sensus, sistem registrasi kejadian-
kejadian vital, registrasi penduduk dan survey-survey terbatas atau survey center. Lain
sumber tambahan yang sering berguna adalah catatan-catatan dan dokumen-dokumen instansi
pemerintah.
Diantara sumber-sumber ini, sensus merupakan sumber data yang paling utama
diberbagai negara terlebih di negara-negara berkembang. Dewasa ini di negara-negara maju,
sistem registrasi kejadian, kejadian vital dan registrasi penduduk telah berkembang cukup

4
teratur sehingga memungkinkan reit vital dibanyak negara maju diperoleh dengan
menggunakan sumber ini sedangkan dikebanyakan negara berkembang tradisi untuk
memelihara secara teratur sistem registrasi kejadian-kejadian vital dan registrasi penduduk
belum ada, kalaupun ada, sering tidak lengkap dan keberadaannya perlu dipertanyanyakan.
Karenanya di negara-negara berkembang reit vital seperti reit kelahiran kasar (CBR) dan reit
kematian kasar (CDR) sering perlu diperkirakan secara tidak langsung dengan menggunakan
data sensus atau dari hasil-hasil survey terbatas.
Untuk mendapatkan data jumlah penduduk yang valid pada suatu negara atau daerah
dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus Penduduk atau Cacah Jiwa
digunakan untuk stuktur penduduk dan dilaksanakan pada waktu tertentu. Registrasi
Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan
Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan
dilaksanakan oleh instansi tertentu. Dalam hal ini penulis mencoba untuk menjabarkan dan
menguraikan sumber-sumber data kependudukan seperti survey, sensus dan registrasi
penduduk.
A. Fungsi Sumber Data Kependudukan
Sumber data kependudukan digunakan untuk berbagai keperluan dan berfungsi untuk
mendukung berbagai keperluan pemerintahan. Beberapa fungsi dari sumber data
kependudukan, adalah sebagai berikut:
a Mengetahui Sebaran jumlah penduduk: Pemerintah akan lebih mengetahui wilayah dan
daerah mana yang memiliki penduduk yang lebih banyak dan sedikit, sehingga bisa lebih
memaksimalkan pengembangan suatu daerah.
b Kesehatan Penduduk: Dengan data penduduk, sangat memungkinkan untuk mengetahui
kesejahteraan di bidang kesehatan. Jumlah rumah sakit di daerah tertentu akan juga
terlihat melalui data ini.
c Total Jumlah penduduk: Sensus penduduk tentunya bertujuan untuk mengetahui total
jumlah penduduk yang ada. Termasuk jumlah pria, wanita, umur, dan juga semua data
lainnya.

Berbagai data lainnya juga bisa diketahui dengan sumber data kependudukan. Seperti,
rumah, pekerjaan, dan jumlah pengangguran sehingga perencanaan ekonomi menjadi lebih
terfokus.

5
B. Analisa Sumber Data Kependudukan
Di negara berkembang seperti Indonesia, bentuk data yang ditampilkan setelah analisa
sumber data kependudukan bermacam – macam. BPS (Badan Pusat Statistik) selaku badan
resmi dari pemerintah, mengeluarkan berbagai data yang bisa dilihat di website resmi
mereka. Setelah dilakukan analisa data dan pengelompokan data contohnya berdasarkan
umur dan wilayah, atau pekerjaan dan wilayah, dan sebagainya. Data kemudian akan
diumumkan kepada masyarakat dan publik untuk dijadikan pedoman dan sumber data yang
bisa digunakan lebih lanjut dan tentunya cara seperti ini tidak berlaku di negara maju.

Sumber data adalah sebuah data statistik yang dikeluarkan oleh instansi resmi,
pemerintahan, dan juga badan swasta ataupun perorangan. Data ini bisa berupa berbagai
macam bentuk, grafik, angka, tabel dan berbagai macam data statistik lainnya. Nah, untuk
sumber data kependudukan sendiri di Indonesia ada sebuah badan resmi pemerintah yang
bertugas untuk mengumpulkan, menerbitkan, dan juga mengolahnya, yaitu BPS (Badan Pusat
Statistik).
BPS selaku badan resmi statistik pemerintah indonesia menggunakan beberapa
metode pengumpulan data. Berdasarkan dari cara pengumpulan data ini, data dibagi menjadi
dua, yaitu:
o Data Primer : Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung.
o Data Sekunder : Data yang diambil dari berbagai sumber resmi lainnya.

2.3 Sensus Penduduk


Cara mengetahui jumlah penduduk di Indonesia, atau bahkan digunakan juga di
beberapa negara lain adalah sensus penduduk. Sensus penduduk adalah suatu proses yang
digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan data penduduk yang ada di
suatu wilayah.
Di Indonesia sendiri biasanya pengadaan sensus penduduk diadakan pada tahun yang
berakhiran nol (0). Bisa dibilang sensus ini diadakan setiap 10 tahun sekali dan manfaat
sensus penduduk ini sangat menentukan kondisi suatu wilayah kedepannya. Ada beberapa
sensus yang bisa dibagi lagi menjadi beberapa bagian.
o Sensus berdasarkan jenis: Seperti sensus penduduk, sensus tempat tinggal, sensus
pabrik dan industri, sensus pertanian.

6
o Sensus berdasarkan tempat tinggal: Dibagi menjadi defacto dan dejure. Defacto , tidak
membedakan penduduk asli atau pendatang semua orang dicatat pada saat sensus
penduduk dilakukan. Dejure, menunjukkan bukti tempat tinggal, biasanya berupa KTP
(Kartu Tanda Penduduk), untuk bisa dicatat saat adanya sensus.
o Berdasarkan Cara Pengumpulan Data: Dibagi menjadi house holder dan Canvaser.
House Holder, dilakukan oleh kepala rumah tangga yang mengisi data sendiri untuk
kemudian dikumpulkan. Canvaser, dilakukan oleh petugas sensus mendatangi dan
bertanya kepada pihak keluarga pemilik rumah.
a Tujuan Sensus Penduduk
o Mengetahui perkembangan jumlah penduduk dari periode ke periode.
o Mengetahui persebaran dan kepadatan penduduk di setiap wilayah
o Mengetahui berbagai atribut sosial penduduk , seperti tingkat kelahiran, kematian, dan
migrasi serta berbagai faktor yang mempengaruhinya (Supriyatna dkk, 2007:37).

b Cara Pelaksanaan Sensus Penduduk


o Sensus de jure
Proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang benar-benar
tercatat bertempat tinggal di suatu wilayah ,umumnya sesuai dengan kartu tanda penduduk
(KTP)
o Sensus de facto
Yaitu proses pencacahan penduduk yang dilaksanakan terhadap semua orang yang di temui
oleh petugas ketika dilaksanakan sensus (Utoyo B, 2009:27).

2.4 Registrasi Penduduk


Di Indonesia registrasi penduduk sudah dilakukan sejak abad ke-19. Registrasi
penduduk adalah kegiatan yang dilakukan pemerintah setempat bekerja sama dengan
keluarga mencatat peristiwa penting kelahiran, kematian, pernikahan, pengangkatan anak
(adopsi) dan peristiwa penting lainnya.
Tujuan dari registrasi adalah pengumpulan data yang bisa di proses guna perencanaan
lebih lanjut dalam sebuah pemerintahan. Proses registrasi penduduk sendiri masih terdapat
berbagai kelemahan yang terjadi seperti, data yang kurang tepat sehingga tidak
mencerminkan data sebenarnya.

7
2.5 Survey
Survey adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk
tanpa menghitung keseluruhan penduduk yang ada dalam suatu negara. Suatu survey
dilakukan dengan mengambil contoh-contoh yang dipilih dengan cara tertentu kemudian
dianalisa dan kesimpulannya berlaku untuk semua penduduk dalam suatu negara.
(Mu’in,Idianto.2004:79)
Ini berbeda dengan sensus yang diinformasinya dikumpulkan dari seluruh populasi. Dengan
demikian, penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. (Effendi,
sofian.Tukiran, 2012:03)
Berdasarkan tujuan, jenis penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu penelitian murni
dan penelitian terapan. Sedangkan jika dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, dikenal
dengan penelitian kualitatif, data kuantitatif, serta gabungan antara kualitatif dan kuantitatif
yang lebih dikenal dengan penelitian metode gabungan. Kemudian dilihat dari tujuan
penelitian dapat dibedakan kedalam tiga tingkatan, yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
Apabila dilihat dari metode pendekatan, dapat dibedakan menjadi enam jenis penelitian, yaitu
(1) penelitian survey, (2) eksperimen, (3) grounded research, (4) evaluasi, (5) penelitian
kebijakan, (6) analisis data sekunder. (Effendi, Sofian.Tukiran.2012:4)
Survey demografi pada dasarnya dapat dikelompokkan kedalam tiga tipe, yaitu :
o Survey bertahap tunggal ( Single Round Surveys )
o Survey bertahap ganda ( Multi Round Surveys )
o Survey bertipe kombinasi, yaitu kombinasi antara survey bertahap tunggal atau survey
bertahap ganda dengan sistem registrasi.

Informasi demografi yang dikumpulkan melalui survey bertahap tunggal diperoleh


dengan cara mengajukan pertanyaan mengenai berbagai kejadian demografi yang dialami
seseorang di masa lampau dalam periode tertentu. Sebagai contoh, kepada seorang wanita
diajukan pertanyaan : jumlah anak yang dilahirkan hidup, dan berapa banyak diantaranya
anak-anak yang dilahirkan hidup itu masih hidup pada saat survey dilakukan.
(Rusli,Said.1995:33-34)
Dalam survey bertahap ganda dilakukan kunjungan berulang kali kerumah tangga-
rumah tangga dimana berbagai kejadian demografi dalam interval waktu antar kunjungan

8
dicatat seperti kelahiran, kematian dan migrasi. Sedangkan survey bertipe kombinasi selain
berguna bagi penaksiran-penaksiran reit vital, data yang dikumpulkan juga dapat menilai
sejauh mana kelengkapan dan dapat dipercayanya informasi demografi yang dikumpulkan
oleh sistem registrasi. (Rusli,Said.1995:33-34).

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang peran yang
penting. Penduduk merupakan bagian terpenting bagi suatu negara dilihat dari segi kuantitas
maupun kualitasnya. Kajian tentang penduduk dipelajari dalam disiplin ilmu demografi dan
ilmu kependudukan. Demografi adalah ilmu yang mempelajari analisis statistik terhadap
jumlah, distribusi, komposisi penduduk, dan komponen perubahannya. penduduk Kota.
Dari penjelasan yang telah disajikan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan
bahwa Ilmu kependudukan adalah ilmu yang memepelajari proses dan struktur masyarakat di
suatu wilayah tertentu. Untuk mendapatkan data jumlah penduduk suatu negara atau daerah
dibuat sistem pengumpulan data penduduk, yaitu Sensus penduduk. Pertamabahan dan
pengurangan jumlah penduduk di sebabkan karena kelahiran, kematian dan migarsi. Ketiga
faktor ini disebut dengan komponen pertumbuhan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut
struktur penduduk ditentukan juga oleh faktor yang lain misal perkawinan dan perceraian.
Dalam ilmu kependudukan juga menjelaskan tentang registrasi penduduk dan adanya
survai, yang mana registrasi penduduk adalah proses pencatatan penduduk yang dilakukan
secara mandiri oleh warga ketika terjadi perubahan-perubahan jumlah penduduk. Registrasi
Penduduk digunakan untuk data penduduk yang dinamis dan dilaksanakan setiap saat dan
Survei Penduduk digunakan untuk data khusus mengenai karakteristik penduduk dan
dilaksanakan oleh instansi tertentu.
Survey dan sensus merupakan cara dari pemerintah untuk mengetahui jumlah dari
penduduknya dengan cara pendataan langsung. Sedangkan sistem registrasi penduduk
merupakan hal-hal yang diperlukan sebagai arsip negara seperti halnya setiap kelahiran,
kematian, adopsi, kematian, perceraian, perubahan pekerjaan, pekerjaan nama dan perubahan
tempat tinggal dicatat.
Selain itu sensus, survey dan sistem registrasi penduduk memiliki tujuan yang
berbeda dimana survey memiliki tujuan untuk mengetahui jumlah kepadatan penduduk,
persebaran, dan mengetahui atribut osial penduduk. Survey memiliki tujuan dan dibagi
menjadi 2 hal yaitu penelitian murni dan penelitian terapan. Dan yang terakhir registrasi
penduduk memiliki tujuan untuk mencatat, mendata dan proses untuk registrasi penduduk

10
seperti kelahiran, kematian, adobsi, kematian, perceraian perubahan pekerjaan, perubahan
nama dan perubahan tempat tinggal.
Proses pelaksanaan dari sensus, survey dan registrasi penduduk memiliki tahap yang
cukup kompleks. Seperti yang diketahui bahwa sensus dan survey langsung di data kerumah-
rumah dan registrasi penduduk lebih kepada masyarakat mendatangi instansi terkait dalam
prosesnya.

3.2 Saran
Sensus, survey dan registrasi penduduk di Indonesia masih belum menyeluruh karena
biasanya hanya dilakukan di tempat atau daerah yang sudah cukup terjangkau dan sudah
terdapat cabang dari instansi yang akan melakukan pendataan, namun di Indonesia banyak
terdapat warga negara yang masih hidupnya terisolir seperti suku-suku yang masih tinggal di
daerah pedalaman hutan. Sehingga data yang di dapat di Indonesia kurang valid. Oleh sebab
itu perlunya perbaikan dari menejemen, fasilitas, IPTEK dan kemauan dari pemerintah dalam
mengelola masyarakatnya khususnya agar bisa mendapatkan data yang valid dari seluruh
daerah di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/sumber-data-kependudukan
https://brainly.co.id/tugas/20828267
http://jawarakesehatan.blogspot.com/2015/03/makalah-sumber-data-penduduk-sensus.html
http://www.bps.go.id/webbeta/frontend/Subjek/view/id/12#subjekViewTab2
Utoyo, Bambang. 2009. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia.  Bandung: PT.Grafindo
Media Pratama.

12

Anda mungkin juga menyukai