Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Sumber, Evaluasi, Sytem Pencatatan Data Kependudukan

Disusun Oleh:

Ayu Dwi Hamida (190550001)


Azizatul Karimah (190550002)
Livia Hidayatul Husnia (190550005)

Dosen Pembimbing:

Dini Eka Pripuspitasari,S.ST,M.Keb

YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa selesainya
makalah Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan
makalah ini, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Rusmijati, MM selaku Direktur Akademi Kebidanan Jember.


2. Sultanah Zahariah, M. Keb selaku Kaprodi Akademi Kebidanan Jember.
3. Dini Eka Pripuspitasari,S.ST,M.Keb selaku dosen PJMK & pengampu
mata kuliah kependudukan
4. Orang tua yang senantiasa selalu mendoakan dan mendukung kami.
5. Teman-teman yang telah bekerjasama dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu,
saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

Jember, 21 Februari 2021

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................... ii

Daftar Isi......................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
1.3 Tujuan............................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Sumber Data Kependudukan.......................................................... 3


2.2 Evaluasi data Dasar ........................................................................ 4
2.3 System Pencatatan Data Kependudukan......................................... 6

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesipulan........................................................................................ 9
3.2 Saran............................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah kependudukan merupakan masalah yang penting dalam
pembangunan suatu negara. Informasi tentang jumlah penduduk serta
komposisi penduduk menurut umur, jenis kelamin, pendidikan, tempat tinggal,
pekerjaan penting diketahui terutama untuk mengembangkan perencanaan
pembangunan manusia, baik itu pembangunan ekonomi, sosial, politik,
lingkungan dan lain-lain yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan
manusia. Dalam perencanaan pembangunan, data kependudukan memegang
peranan yang penting. Makin lengkap dan akurat data kependudukan yang
tersedia makin mudah dan tepat pembangunan itu dibuat.Sebagai contoh,
dalam perencanaan pendidikan diperlukan data jumlah penduduk dalam usia
sekolah dan para pekerja dalam bidang kesehatan masyarakat.
Banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk
tinggi terkadang mempunyai banyak permasalahan sosial yang timbul akibat
efek dari pertumbuhan penduduk. Terlebih lagi didaerah perkotaan yang
identik dengan banyanknya penduduk dan disertai dengan terbatasnya lahan
yang tersedia, menimbulkan banyak sekali permasalahan sosial. Seringkali
masalah yang timbul diperkotaan akibat banyaknya penduduk antara lain
kemiskinan, pengganguran, kriminalitas, permukiman kumuh, gelandangan,
dan lain-lain. Permasalahan yang timbul kerap kali membuat pemerintah
bekerja ekstra keras demi menekan pertumbuhan penduduk dan sebagai PR
pemerintah dalam menentukan kebijakan perencanaan wilayah sebagai upaya
penyelesaian masalahmasalah yang ada (Matra.2003)
Dari latar belakang diatas kelompok akan membahas tentang
sumber,evaluasi dan sytem pencatatan data kependudukan secara detail yang
akan di bahas pada bab selanjutnya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud sumber data kependudukan?
2. Bagaimana evaluasi data kependudukan?
3. Bagaimana sytem pencatatan data kependudukan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sumber data kependudukan.
2. Untuk mengetahui evaluasi data kependudukan .
3. Untuk mengetahui sytem pencatatan data kependudukan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sumber Data Kependudukan

Sumber data yang dapat digunakan ada 2 yaitu sumber data primer dan
sekunder (Sugiono, 2007; Sekaran & Bougie, 2009). Cooper dan Emory (1997),
menggolongkan sumber informasi ada 2 yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan peneliti, jadi
boleh dikatakan sangat spesifik sesuai dengan tujuan penelitian dari peneliti. Data
primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh pengguna data untuk keperluan
yang spesifik. Pengumpulan data primer umumnya mahal dan menggunakan
banyak waktu. Data primer yang dikumpulkan oleh seseorang atau peneliti untuk
tujuan penelitian mereka, akan lebih kecil kemungkinannya untuk digunakan oleh
pihak lain. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain dan
digunakan oleh pengguna data diluar pihak yang mengumpulkan data. Jadi studi
yang dilakukan oleh pihak lain untuk sasaran mereka sendiri merupakan sumber
data sekunder bagi pihak lainnya. Data ini dapat berbentuk tabel, grafik, gambar
atau data mentah (raw data). Data seperti ini paling banyak dilakukan oleh BPS
(Badan Pusat Statistik). Pengguna data harus menyadari bahwa setiap sumber data
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

BPS dapat mengumpulkan berbagai jenis data secara periodik, dan badan
ini telah dipercaya oleh pemerintah dalam mengumpulkan data baik yang akan
digunakan oleh pemerintah maupun masyarakat lainnya. Data yang dikumpulkan
oleh BPS ini merupakan data primer bagi BPS sendiri, namun akan menjadi data
sekunder bagi orang lain yang menggunakan data yang telah dikumpulkan oleh
BPS. Demikian juga jika peneliti mengumpulkan data primer untuk tujuan
penelitiannya, maka jika ada pihak lain yang menggunakannya, maka akan
menjadi data sekunder bagi pihak lain tersebut. Data primer ini akan lebih unggul
dalam hal ketepatan waktu (uptodate) dan pemenuhan data yang bersifat spesifik
dapat terpenuhi.

3
2.2 Evaluasi data dasar

2.2.1 Evaluasi data umur dan jenis kelamin

Data yang diperoleh dari hasil sensus dan survey masih mengandung
kesalahan, walaupun telah diusahakan agar kesalahan tersebut tidak terjadi atau
sekecil mungkin, kesalah yang sering ditemukan adalah kurang tepatnya
pelaporan umur. Kesalahan ini sering terjadi, antara lain karena banyak penduduk
terutama di daerah pedesaan yang tidak melaporkan umur yang benar. Hal ini
disebbakan penduduk tersebut tidak mengetahui tanggal kelahirannya atau
umurnya, sehingga pelaporan umurnya secara pasti tetapi karena alas an-alasan
tertentu cenderung melaporkan umurnya menjadi lebih tua atau lebih muda

Salah satu dasar yang dibutuhkan untuk membuat proyeksi penduduk


dengan metode komponen adalah jumlah penduduk yang dirinci menurut umur
dan dan jenis kelamin. Oleh karena itu untuk keperluan proyeksi ini, data dasar
yang mengandung kesalah –kesalahan tersebut perlu dievaluasi secara cermat,
kemudian dilakukan perapihan (adjustment) denga tujuan untuk menghapus atau
memperkecil berbagai kesalahan yang ditemukan. Mengingat pentingnya data
mengenai umur, maka untuk memperoleh keterangan umur yang lebih baik, dalam
sensus-sensus penduduk yang lalau dan survey penduduk antar sensus telah
ditemouh berbagai cara. Bagi respondent yang tau tanggal lahirnya dalam
kalender masehi, umur respondet bias lngsung dihitung, sedangkan bagi respondet
yang tahu tanggal kelahirannya dalam kalender islam, jawa dan sunda, umur
respondet dihitung dengan menggunakan tebel konversi kalender yang disediakan
dalam buku pedoman pecahan. Terkhir, untuk respondent yang tidak tahu tanggal
kelahirannya, tetap diupayakan memperoleh keterangan tentang umur dengan
menghubungkan kejadian penting setempat atau nasional, atau membandingkan
umur orang/tokoh setempat yang diketahui waktu kelahiranyya.

Walaupun berbagai usaha memperoleh keterangan umur sudah dilakukan


namun daa penduduk menurut umur dalam SP2000 masih tidak terlepas dari
kesalahan dalam pelaporan, kesalahan yang terjadi antara lain karena adanya
kebiasaan penduduk, terutama yang tidak tau tanggal lahirnya, melaporkan

4
umurnya pada tahun-tahun yang berakhiran 0 dan 5. Masalah ini jelas terlihat
dalam piramida penduduk Indonesia hasil SP2000, penduduk yang umurnya
berakhiran 0 dan 5 sangat menonjol jika dibandingkan dengan umur sekitarnya.
Kesalahan pelaporan umur juga dapat dilihat pada data rasio jenis kelamin (RJK)
menurut umur hasil SP2000. Kalau pelaporan umur baik, RJK pada suatu umur
tertentu tidak berbeda besar dengan umur yang sekitarnya. Pada usia 0-4
tahunbiasanya sedikit diatas 100, setelaah umur tersebut RJK turun secara teratur
dan mencapai nilai dibawah 100 pada usia tua

2.2.2 Perapihan Umur

Perapihan umur perlu dilakukan dengan tujuan untuk memperkecil


kesalahan yang ada dalam data. Jik perapihan umur tidak dilakukan maka
kesalahan-kesalahan itu akan terbawa ke dalam perhitungan proyeksi, sehingga
akan mempengaruhi jumlah dan struktur umur penduduk dalam periode proyeksi
tersebut. Dalam melakukan perapihan umur kesulitan yang dihadapi adalah tidak
diketahui secara pasti salah dan mana yang benar, sehingga perapihan dilakukan
unruk semua kelmpok umur.

Perapihan data dasar penduduk menurut umur dan jenis kelamin dilakukan
dalam tiga tahapan yang berbeda . pertama merapihkan data penduduk umur (10-
64) tahun, keduamerapihkan data penduudk umur 65 ke atas. Dan yang terakhir
Merapihkan data penduduk umur (0-9) tahun, masing-masing tahap perapihan
data dasar dilakukan dengan metode yang berbeda

1. tahap pertama , menggunakn metode dari perserikatan bangsa-bangsa ( UN,


1956) yang disusun dalam paket computer Micro Komputer Progrms For
Demograpichs Analaysiis (MCPDA) . secara umum formula yang
digunakan adalah sebgai berikut:

sPx* =1/ 16 (-5Px-10 + 10 5 Px +4 5Px+5-5Px+10


sPx* = jumlah penduduk yang telah dirapihkan menurut kelompok umur 5
tahunan
sPx = jumlah penduudk dari data dasar menurut kelompok umur 5 tahunan

5
hasil perapihan penduduk menrut jenis kelamin pada kelompok umur 10-64
tahun menggambarkan keadaan pada tanggal 30 juni 2000 (census date
SP2000) yang digunakan sebagai dasar 1 perhitungan proyeksi
2. tahap kedua adalah merapihkan penduduk yang berusia 65 tahun keatas,
menggunkan distribusi umur penduduk 65 tahun ke atas dari suatu egara
yang penduduknya sudah stabil. Kelompok penduduk ini tidak besar
pengaruhnya terhadap hasil proyeksi karena jumlahnya relative kecil dalam
waktu relative singkat akan berkurang mejadi nol
3. thap ketiga adalah merpihkan penduduk yang berumur 0-4 dan 5-9 tahun
jumlah penduduk kelompo ini, terutama yang berumur 0 dan 1 tahun, jauh
lebih kecil dari pada yang diharapkan dan diduga karena lewat cacah. Untuk
merapihkannnya diperlukan data angka kelahiran total (TFR) masa lampau
yang menggambarkna keadaan paling tidak 10 tahun sebelum pencacahan,
jumlah dan susunan umur wanita usia subur, serta tigkat kematian dalam
kurun waktu yang sama

2.3 System Pencatatan Data Kependudukan

2.3.1 metode pengumpulan data

Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulisdalam


rangka mendukung tercapainya pengumpulan data dengan melakukan kegiatan
sebagai berikut:

1. Observasi Metode pengumpulan data denganmelakukan pengamatan


secara langsung terhadap objek penelitian,serta mencatat hal-hal penting
yang berhubungan dengan data kependudukan, sehingga diperoleh data
yang lengkap dan akurat.
2. Wawancara Penelitimelakukan komunikasi dan tanya jawab secara
langsung bersama pihak Kantor Kelurahan Pahlawan pada Kecamatan
Kemuning Palembang yang menangani masalah pencatatan data
penduduk.

6
3. Dokumentasi Peneliti mengumpulkan data-data berupa arsip maupun file
yang berkaitan dengan permasalahan tentang data kependudukan, yang
digunakan pada Kantor Kecamatan Kemuning Kelurahan Pahlawan
sebagai data penunjang dari aplikasi tersebut.
4. Studi Pustaka Peneliti mengumpulkan data dengan cara melalui beberapa
buku, jurnal, dan internet yang erat kaitannya dengan objek permasalahan
untuk menjadi referensi dan acuan dalam penulisan laporan akhir ini.

2.3.2 Metode Pengembangan system Informasi

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk membangun sistem ini


adalah Model Waterfall. Waterfall adalah suatu metode pengembangan perangkat
lunak yang mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan
sekuensial yang mulai pada tingkat kemajuan system pada seluruh analisis,
design, kode, pengujiaan dan pemeliharaan[2]. Alasan peneliti menggunakan
metode waterfall karena pengaplikasian menggunakan model ini mudah,
kelebihan dari model ini juga ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan
secara utuh, eksplisitdan benar di awal project, maka Waterfall dapat berjalan
dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun tahap demi tahap yang dilalui harus
menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Beberapa tahap-
tahap metode waterfall, yaitu:

1. System Engineering, merupakan bagian awal dari pengerjaan suatu proyek


perangkat lunak. Dimulai dengan mempersiapkan segala hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
2. Analysis, merupakan tahapan dimana System Engineering menganalisis
segala hal yang ada pada pembutan proyek atau pengembangan perangkat
lunak yang bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi
masalah dan mencari solusinya
3. Design, merupakan tahapan penerjemah dari keperluan atau data yang
telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai
(user)
4. Coding, merupakan tahapan menerjemahkan data yang dirancang ke dalam
bahasa pemrograman yang telah ditentukan

7
5. Testing, merupakan tahapan uji coba terhadap sistem atau program setelah
selesai dibuat.
6. Maintenance, merupakan tahapan penerapan sistem secara keseluruhan
disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur, baik dari segi
software maupun hardware.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Sumber data yang dapat digunakan ada 2 yaitu sumber data primer dan
sekunder. Data primer dikumpulkan secara khusus untuk menjawab
pertanyaan peneliti, sedangkan Data sekunder adalah data yang
dikumpulkan oleh pihak lain dan digunakan oleh pengguna data diluar
pihak yang mengumpulkan data.
b. Evaluasi data dasar merupakan data yang diperoleh dari hasil sensus
dan survey masih mengandung kesalahan, walaupun telah diusahakan
agar kesalahan tersebut tidak terjadi atau sekecil mungkin, kesalah
yang sering ditemukan adalah kurang tepatnya pelaporan umur.
Kesalahan ini sering terjadi, antara lain karena banyak penduduk
terutama di daerah pedesaan yang tidak meloprkan umur yang benar.
c. Sedangkan sytem pencatatan data kependudukan di bagi menjadi 2
yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan informasi.
3.2 Saran

9
Daftar Pustaka

Bappenas.2005. Proyeksi Penduduk Indonesia. Jakarta: BPS, Bappenas,UNFPA


Indonesia

Ibrahim A &dkk. 2016. “Rancang Bangun Aplikasi Pencatatan Data Kependudukan


Kelurahanpahlawan Berbasis Web”. Jurnal Sistem Informasi . Vol 8 .No. 1.
https://media.neliti.com/media/publications/131804-ID-rancang-bangun-
aplikasi-pencatatan-data.pdf (diakses tanggal 21 februari 2021/ 10.10)

Marhaeni A. 2018. Buku Pegangan Pengantar Kependudukan Jilid 1.Denpasar: CV


Sastra Utama.

10

Anda mungkin juga menyukai