KEBIDANAN KOMUNITAS
“ANALISIS SITUASI KESEHATAN”
Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
PRODI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Kepada-Nya kita memuji dan bersyukur,
memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-Nya pula kita memohon perlindungan dari
keburukan diri dan syaiton yang selalu menghembuskan kebatilan pada diri kita.
Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul
“Analisis Situasi Kesehatan”ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh
hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami
dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan cambuk bagi
kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER DEPAN................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi dan tujuan analisis situasi kesehatan?
2. Bagaimana variable dalam analisis situasi kesehatan?
3. Bagaimana analisis social?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan tujuan analisis situasi kesehatan.
2. Untuk mengetahui variable dalam analisis situasi kesehatan.
3. Untuk mengetahui analisis social.
2
BAB II
PEMBAHASAAN
3
2) Kependudukan
Analisis kependudukan mencakup jumlah penduduk, struktur umur, jenis kelamin,
mobilitas, pekerjaan, jumlah kepala keluarga (KK), jumlah wanita usia subur (WUS) dan
pertumbuhan penduduk, mata pencaharian penduduk, agama mayoritras yang dianut, rata-rata
usia menikah pertama kali, mobilitas penduduk, organisasi kemasyarakatan yang ada dan
cara penduduk menjaga ketersediaan sumber pangan.
Di desa, data tersebut dapat dilihat di kantor desa berupa monografi desa, hanya saja perlu
di telusuri lagi, karena akurasi dan kekinian datanya sering tidak valid. Pada informasi
penduduk rentan, desa biasanya tidak punya, maka perlu dibuat sendiri atau bersama-sama
dengan desa mendata warga yang masuk dalam kategori rentan.
3) Pelayanan/upaya kesehatan
Analisis pelayanan kesehatan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif. Analisis ini menghasilkan data atau informasi tentang input,
proses, output dan dampak dari pelayanan kesehatan. Misalnya untuk mengetahui akses dan
pemanfaatan rumah tangga terhadap sarana pelayanan kesehatan RS, puskesmas, puskesmas
pembantu, dokter praktik, bidan praktik, dan pelayan kesehatan UKBM yaitu posyandu,
poskesdes, dan polindes/bidan di desa, jumlah dukun bayi yang terlatih dan tidak terlatih,
jenis pelayanan kesehatan khusus bagi remaja, ibu hamil, lanjut usia dan lain-lain, serta cara
menjangkau fasilitas kesehatan (jarak, waktu, tempuh, jenis transportasi, biaya transportasi
dan kondisi jalan).
4) Perilaku kesehatan
Perilaku kesehatan adalah salah satu faktor determinan pada derajat kesehatan. Perilaku
ini meliputi seluruh perilaku seseorang atau masyarakat yang dapat memberi akibat pada
kesehatan, kesakitan atau kematian. Perilaku ini sangat banyak dipengaruhi oleh
pengetahuan, kepercayaan dan kebiasaan yang dimiliki dan kemungkinannya berpengaruh
pada kesehatan atau kesakitan tubuhnya. Ada beberapa elemen yang dapat dijelaskan di
bawah ini untuk melihat perilaku yang berakibat pada derajat kesehatan seseorang atau
masyarakat. Gaya hidup yang berkait dengan kesehatan biasanya juga bisa ditujukan pada
pola makan dan input yang masuk melalui mulut. Sedangkan di sisi lain ada faktor yang
perilaku yang berpangaruh pada kejiwaaan, sehingga memunculkan stress dan akhirnya
gangguan fisik. Sebagai contoh keberadaan perilaku kawin cerai di Lombok, baisanya istri
ditinggalkan begitu saja ketika sedang hamil dan saat melahirkan. Ini menimbulkan
kejiwaaan yang dapat berpengaruh pada kondisi ibu hamil dan melahirkan, risiko meninggal
sangat memungkinkan.
4
Kebiasaan lain yang berpengaruh pada kesehatan misalnya adalah pola konsumsi lemak
berlebihan, konsumsi rokok, alkohol, zat aditif (Narkoba) dan perilaku seks yang tidak aman.
Selain itu pola pencarian pengobatan juga memberikan gambaran kebiasaan masyarakat
kemana mereka memilih mencari obat atau pengobatan. Seringkali pertimbangan ini
dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat setempat, misalnya ke Puskesmas, atau ke mantri
kesehatan. Ketika mereka memilih, ada keterbatasan-keterbatasan sehingga pilihan yang
dijatuhkan menyesuaikan kemampuan yang mereka miliki. Keterbatasan tersebut dapat
berupa terbatas dalam memahami sakit, terbatas dalam keuangan, terbatas pada informasi
tempat layanan kesehatan, begitu juga dengan kendala geografis dan sulitnya akses yang
tersedia.
Dari keterangan di atas bahwa analisis perilaku kesehatan dapat memberikan gambaran
tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan maupun
upaya kesehatan yang meliuti gaya hidup remaja, adat, kepercayaan, norma, maupun tradisi
yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan
kesehatan, perilaku sehat dan hiegienis serta perilaku penduduk dalam pencarian pengobatan.
5) Lingkungan
Lingkungan merupakan keadaan fisik yang berada di luar kita, yang memiliki interaksi
dengan manusia baik disengaja maupun tidak disengaja. Interaksi timbal balik ini seringkali
memberi konsekuensi yang berakibat pada kesakitan seseorang atau masyarakat. Analisis
lingkungan mencakup aspek fisik, biologis dan sosial. Analisis ini bertujuan memperoleh
informasi tentang keadaan sanitasi lingkungan di rumah tangga dan komunitas (misalnya air
bersih, air limbah, sampah, penggunaan bahan kimia, ternak/hewan peliharaan, kepemilikan
jamban dalam satu keluarga, jenis jamban yang digunakan, tipe tempat tinggal, ketersediaann
tempat pembuangan limbah rumah tangga, sumber pencemaran di sekitar rumah) dan
ketersediaan sarana transportasi dan telekomunikasi untuk mengetahui informasi akses
masyarakat terhadap air dan penyehatan lingkungan. Pada lingkungan sering dipakai sebagai
media untuk sarang dan hidup suatu penyebab penyakit, misalnya nyamuk yang membawa
penyakit malaria atau demam berdarah.
Beberapa elemen yang perlu dilihat terkait dengan lingkungan antara lain sebagai berikut :
a. Air
Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada kehidupan. Lalu air seperti apa
yang diperlukan manusia untuk kesehatannnya, yaitu air bersih dan sehat. Air bersih mutlak
diperlukan untuk minum, memasak, mandi dan cuci. Desa memerlukan air untuk irigasi
sawah dan perkebunan. Maka jika saja air bersih dan sehat tidak dapat ditemukan akan
5
berakibat pada timbulnya penyakit, seperti diare. Masyarakat dalam mengkomsumsi air
bermacam-macam mulai dari air sungai, air tuk (sumber mata air), telaga, air tadah hujuan,
sumur, air dalam kemasan, pompa, PDAM dan lain-lain.
b. Tempat Buang Air Besar
Tempat pembuangan air besar juga menjadi masalah ketika tempat yang digunakan tidak
memenuhi kesehatan. Jamban merupakan bentuk umum dari standar pembuangan air besar
yang sehat. Bidan perlu mengetahui, sarana yang digunakan untuk buang air besar di masing-
masing kepala keluarga. Contoh tempat pembuangan air besar antara lain yaitu septic tank,
lobang tanah, kolam, ladang terbuka, sungai, dan danau/telaga.
c. Lantai Rumah
Lantai rumah berupa tanah merupakan indikator kurang sehat, sebab lantai rumah dari
tanah memiliki risiko terkena penyakit ISPA dan diare. Data tentang lantai rumah menjadi
penting untuk memberi gambaran rencana kegitan dan juga memberi gambaran kondisi
kemiskinan warga. Namun demikian ada beberapa masyarakat yang memandang lantai
rumah merupakan bentuk budaya, yang mereka anggap cocok dengan kondisi lingkungan
setempat. Contoh beberapa jenis lantai rumah yang di gunakan di masing – masing rumah
tangga yaitu marmer, ubin/tegel, semen, kayu, bambu, tanah atau batu.
d. Sampah
Sampah merupakan produk sisa dari suatu proses produksi yang setiap hari dihasilkan
baik di rumah tangga, pabrik, pasar, kandang dan lain-lain. Jenis sampah ini yang perlu
diketahui, apa yang diakibatkannya jika sampah tidak dikelola dengan baik. Jika pengelolaan
tidak baik akan berpengaruh pada penyakit ISPA dan juga diare. Dengan mengenali jenis
sampah, jumlah yang dihasilkan maka akan memudahkan melakukan penyelesaian berkait
dengan sampah.
Beberapa jenis sampah dan sumbernya antara lain sebagai berikut :
1) Sampah organik, yaitu sampah yang berasal dari limbah rumah tangga, kandang ternak,
pasar dan lain-lain.
2) Sampah non organik, yaitu sampah yang berasal dari pasar, rumah tangga, industri pabrik.
3) Sampah kimia/ beracun yaitu sampah yang berasal dari industri tambang.
6
BAB III
KESIMPULAN
7
DAFTAR PUSTAKA
Jan Bowden & Vicky Manning.(2012). Promosi Kesehatan dalam Kebidanan Prinsip dan
Praktik. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S.(2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Maryam.( 2015). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan. Jakarta: EGC World
Health Organization. (1998). Health Promotion Glosarry. Geneva: HPR- HEP WHO.