OLEH:
KELOMPOK 7
Dosen Pengampu:
Dr. Masrizal, Dt Mangguang AMK, SKM, M.Biomed
Fitriyani, SKM, MKKK
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Statistik
Keadaan Lingkungan dan Gizi”. Penulis dalam penyusunan makalah ini sudah
berusaha menyusunnya secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang
terkait dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari hal tersebut, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari
makalah ini baik dari susunan kalimat maupun penulisannya. Oleh karena itu kami
menerima dengan ikhlas segala kritik maupun saran dari pembaca sehingga kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Apabila ada
kesalahan kami mohon maaf sebesar-besarnya dan apabila ada kelebihan itu semata-
mata datanya dari Allah SWT. Sekian dan terima kasih.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
Bab Ii Pembahasan............................................................................................................2
Daftar Pustaka......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dizaman modern saat ini, banyak sekali ilmu pengetahuan yang telah
berkembang dengan metode yang terbaru, terutama dalam ilmu statistk.
Statistik merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
data serta sifatsifat data. Adapun kegiatan statistik adalah pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian data, menganalisis data, penariikan kesimpulan,
serta pembuatan keputusan yang didasarkan atas data yang diperoleh dari
fakta. Kegunaan data adalah memberikan informasi kepada yang
membutuhkan.
Antropometri merupakan suatu metode yang digunakan untuk menila
iukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia. Standar Antropometri Anak
adalah kumpulan data tentang ukuran, proporsi, komposisi tubuh sebagai
rujukan untuk menilai status gizi dan tren pertumbuhan anak. 3. Anak adalah
anak dengan usia 0 (nol) bulan sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.
Status gizi adalah keadaan fisiologis yang merupakan hasil
keseimbangan antara suplai dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Penilaian
status gizi dapat dilakukan salah satunya dengan penilaian antropometrik yang
membagi status gizi dikategorikan menjadi 4 (empat) yaitu status gizilebih,
baik, kurang dan buruk (Supariasa, 2002).
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah pengertian dari statistika keadaa linkungan dan gizi?
b. Bagaimanakah penilaian dan perubahan Antropometri ?
c. Bagaimanakah perubahan status gizi ?
d. Bagaimanakah penilaian Biokimia ?
C. Tujuan
1. Diketahuinya pengertian dari statistika keadaa linkungan dan gizi
2. Diketahuinya penilaian dan perubahan Antropometri
3. Diketahuinya perubahan status gizi
4. Diketahuinya penilaian Biokimia
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Statistik
Secara etimologi, statistik berasal dari bahasa romawi states, yang berarti negara,
negarawan.Secara umum, arti statistik di bedakan menjadi dua bagian besar, yaitu arti
secara sempit dan arti luas. Arti statistik secara sempit merupakan data ringkasan
berbentuk angka. Sedangkan dalam arti luas, statistik merupakan ilmu yang
mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis data, termasuk
cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian
berdasarkan konsep probabilitas.
2. Tujuan Statistik
1. Menyederhanakan data,sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi.
2. Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat.
3. Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi melalui penelitian.
4. Membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan
pengambilan keputusan dengan menggunakan cara-cara kuantitatif.
3. Manfaat statistik
Berikut ini adalah manfaat statistik:
4. Statistik kesehatan
Statistik kesehatan merupakan aplikasi metode statistik terhadap masalah-
masalah di bidang kesehatan. Jadi statistik keshatan bukan merupakan ilmu dasar
(basic science), tetapi lebih tepat disebut sebagai ilmu terapan (applied
science).Aplikasi statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup yang
semakin luas, tidak hanya pada masalah medis saja, tetapi mencakup bidang keluarga
berencana, demografi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, serta peristiwa penting
dalam kehidupan masyarakat sehari-hari atau disebut vital event seperti kelahiran,
kematian, perkawinan, kesakitan, umur harapan hidup, fertilitas, dan lain-lainnya.
a) Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event yang terjadi dalam
masyarakat.
b) Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetagui masalah kesehatan
yang terdapat dalam berbagai kelompok masyarakat.
c) Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan tempat
lain atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan masa lampau.
d) Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.
e) Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan,dan kegagalan dari suatu program
kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang di jalankan.
Penyakit infeksi adalah sebuah penyakit yang di sebabkan oleh sebuah agen
biologis seperti virus, bakteri atau parasit, bukan di sebabkan oleh faktor fisik
seperti luka bakar atau keracunan.status gizi seseorang selain di pengaruhi oleh
jumlah asupan makan yang di konsumsi juga terkait dengan penyakit infeksi,
seseorang yang baik dalam mengonsumsi makanan apabila sering mengalami
diare atau demam maka rentan terkena gizi kurang.
Penilaian status gizi secara langsung dibagi menjadi empat penilaian yaitu:
biokimia, biofisik, klinis dan antropometri.
1) Penilaian Status Gizi Secara Biokimia
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan specimen
yang diuji secara laboratories yang dilakukan pada berbagai macam jaringan
tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain : darah, urine, tinja dan
juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan
akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis
yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak
menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
2) Penilaian Status Gizi Secara Klinis
Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang
terjadi yang dihubungkan denganketidak cukupan zat gizi. Hal ini dapat
dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial tissues)seperti kulit, mata,
rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Metode ini digunakan untuk survey klinis secara cepat (rapid clinical
surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda
klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu
pula digunakan untukmengetahui tingkat status giziseseorang dengan
melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau
riwayat penyakit.
3) Penilaian Status Gizi Secara BiofisikPenentuan status gizi secara biofisik
adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi
(khususnya jaringan)dan melihat perubahan struktur dari jaringan.
Metode ini digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja
epidmik. (epidemic of night blindness). Cara yang digunakan adalah tes
adaptasi gelap.
4) Penilaian Status Gizi Secara Antropometri
Fungsi antropometri sebagai parameter untuk menilai status gizi secara garis besar
ada 2, 1. untuk 1. Menilai status pertumbuhan dan untuk menilai status gizi pada
populasi tertentu.
Antropometri sebagai penilaian status pertumbuhan, digunakan untuk menilai
pertambahan ukuran tubuh dari waktu ke waktu. Pertumbuhan tubuh akan
berkembang dan bertambah setiap waktu tergantung asupan gizi yang dikonsumsi.
Ukuran tubuh yang dapat dinilai untuk mengukur pertumbuhan di antaranya adalah
berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala yang dilakukan teratur setiap
periode tertentu.
2. Untuk penilaian status gizi pada waktu tertentu.
Kegiatan penilaian status gizi di sini dilakukan dalam kurun waktu yang
panjang, misalnya setiap 1 tahun atau 5 tahun sekali atau hanya dilakukan pada 1 kali
periode saja dan dilakukan pada populasi. Tujuan penilaianstatus gizi di siniadalah
untuk mengetahui prevalensi status gizi pada waktu tertentu atau dapat juga dilakukan
untuk mengetahui perkembangan prevalensi status gizi pada populasi dari waktu ke
waktu. Biasanya hasilnya dibandingkan dengan daerah lagi untuk mengetahui apakah
prevalensi status gizinya lebih baik atau tidak. Contohnya adalah kegiatan
Pemantauan Status Gizi (PSG) yang dilakukan setiap tahun oleh Kementerian
Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan. Hasil kegiatan PSG ini dapat mengetahui
prevalensi status gizi dari setiap daerah.
Fungsi Antropometri untuk Peenilaian Status Gizi
. Contoh seorang anak laki-laki mempunyai berat badan 8 kg dan panjang badannya
71,5 cm, anak tersebut berumur 12 bulan. Jika dirujukkan menurut standar
pertumbuhan WHO, 2005 anak laki-laki umur 12 bulan berat optimalnya 9,6 kg, dan
panjangnya 75,7 cm. Karena berat dan panjangnya tidak mencapai optimal, maka
status gizi anak laki-laki tersebut termasuk dalam kategori kurang berat dan kurang
panjang.
Umur yang digunakan pada standar ini merupakan umur yang dihitung
dalam bulan penuh, sebagai contoh bila umur anak 2 bulan 29 hari maka dihitung
sebagai umur 2 bulan. Indeks Panjang Badan (PB) digunakan pada anak umur 0-24
bulan yang diukur dengan posisi terlentang. Bila anak umur 0-24 bulan diukur
dengan posisi berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan
0,7 cm. Sementara untuk indeks Tinggi Badan (TB) digunakan pada anak umur di
atas 24 bulan yang diukur dengan posisi berdiri. Bila anak umur di atas 24 bulan
diukur dengan posisi terlentang, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan
mengurangkan 0,7 cm.
identifikasi masalah gizi lebih, kategori berisiko gizi lebih (possible risk of
overweight) digunakan dalam penilaian tingkat individu. Kategori tersebut tidak
termasuk dalam klasifikasi untuk hasil survei dan cakupan program.
(Z-Score)
Berat badan sangat kurang <-3 SD
(severely underweight)
Berat Badan menurut
Umur
Berat badan kurang - 3 SD sd <- 2 SD
(BB/U) anak usia 0
(underweight)
- 60 bulan Berat badan normal -2 SD sd +1 SD
Risiko Berat badan lebih1 > +1 SD
Panjang Badan atau Sangat pendek (severely stunted) <-3 SD
Tinggi Badan menurut
Umur Pendek (stunted) - 3 SD sd <- 2 SD
Normal -2 SD sd +3 SD
(PB/U atau TB/U) anak
usia 0 - 60 bulan Tinggi2 > +3 SD
Indeks Massa
Gizi kurang (wasted)3 - 3 SD sd <- 2 SD
Tubuh menurut
Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Umur (IMT/U) Berisiko gizi lebih > + 1 SD sd + 2 SD
(possible risk of
anak usia
overweight)
0 - 60 bulan Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd +3 SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Indeks Massa Tubuh Gizi buruk (severely thinness) <-3 SD
menurut
Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas
(Z-Score)
Umur (IMT/U) anak Gizi kurang (thinness) - 3 SD sd <- 2 SD
usia 5 - 18 tahun Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Gizi lebih (overweight) + 1 SD sd +2 SD
Obesitas (obese) > + 2 SD
Keterangan:
f) Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi
masalah kecuali kemungkinan adanya gangguan endokrin seperti tumor
yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuk ke dokter spesialis anak
jika diduga mengalami gangguan endokrin (misalnya anak yang sangat
tinggi menurut umurnya sedangkan tinggi orang tua normal).
a. Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah mempunyai sumber data yang jelas batasnya secara
kuantitif sehingga dapat dihitung jumlahnya.
b. Populasi tak Terbatas
Populasi tak terbatas yaitu sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya
sehingga relatif tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Populasi tak
terbatas dapat diubah menjadi populasi terhinggadengan cara membatasi wilayah
atau membatasi waktu.
a. Populasi homogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama dan tidak perlu
mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif.
Contoh: populasi pasien rawat jalan dengan jenis asuransi yaitu BPJS Kesehatan
kelas 3 di RS A pada tahun 2017.
b. Populasi heterogen
Sumber data yang unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda
(bervariasi) sehingga perlu ditetapkan batas - batasnya secara kualitatif dan
kuantitatif.
Contoh: populasi pasien pasien rawat inap di RS A pada tahun 2017.
a. Populasi Umum
Populasi umum adalah dimana sumber datanya seluruh objek pada lokasi
penelitian
Contoh: Populasi umum adalah seluruh pasien rawat jalan Rumah Sakit X
b. Populasi Target
Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran dalam mengeneralisasi
sebagai kesimpulan sebuah penelitian.
Contoh: Populasi targetnya adalah seluruh pasien rawat jalan dengan kepesertaan
BPJS di Rumah Sakit X.
a. Random (acak)
yaitu setiap anggota populasi diberi kesempatan untuk menjadi sampel.
Pemilihan sampel acak memiliki beberapa cara, yaitu:
Simple Random Sampling
Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Proportionate Stratified Random Sampling
Digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau
berlapis-lapis.
Disproportionate Stratified Random Sampling
Digunakan untuk menentukan jumlah sampel bial populasinya berstrata
tetapi kurang proporsional.
Cluste Sampling (Area Sampling)
Digunakan bilamana populasi tidak terdiri dari individu-individu,
melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster.
b. Nonrandom (Non Acak)
Yaitu hanya anggota-anggota tertentu saja yang menjadi anggota sampel.
Pemilihan sampel non acak memiliki beberapa cara, yaitu:
Sampling sistematis
Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi
yang telah diberi nomor urut.
Sampling Kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-
ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Sampling Aksidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
Sampling Purposive
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, didasarkan
ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat
dengan ciri-ciri populasi yang diketahui sebelumnya.
Sampling jenuh
teknik pertemuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel
Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mulanya jumlahnya kecil,
kemudia sampel ini disuruh memilih teman-temannya umtuk dijadikan
sampel.
Beberapa Metode Penilaian Status Gizi Menilai status gizi dapat dilakukan melalui
beberapa metode pengukuran, tergantung pada jenis kekurangan gizi. Hasil penilaian
status gizi dapat menggambarkan berbagai tingkat kekurangan gizi, misalnya status
gizi yang berhubungan dengan tingkat kesehatan, atau berhubungan dengan penyakit
tertentu. Menilai persediaan gizi tubuh dapat diukur melalui beberapa metode
penilaian, seperti pada Tabel berikut.
Berkurangnya aktivitas enzim yang dipengaruhi zat Biokimia atau teknik molekuler
gizi, terutama protein.
1. PSG LANGSUNG
A. Metode Antropometri
Dalam menilai status gizi dengan metode antropometri adalah menjadikan
ukuran tubuh manusia sebagai metode untuk menentukan status gizi.
B. Metode Laboratorium
Penentuan status gizi dengan metode laboratorium adalah salah satu metode
yang dilakukan secara langsung pada tubuh atau bagian tubuh.
C. Metode Klinis
Mengukur status gizi dengan melakukan pemeriksaan bagian-bagian tubuh
dengan tujuan untuk mengetahui gejala akibat kekurangan atau kelebihan gizi
B. Faktor Ekologi
ekologi yang berkaitan dengan gizi adalah keadaan lingkungan manusia yang
memungkinkan manusia tumbuh optimal dan mempengaruhi status gizi
seseorang.
1. Ekologi Lingkungan
Faktor ekologi lingkungan yang berhubungan dengan status gizi di
antaranya meliputi keadaan infeksi, pengaruh budaya, keadaan sosial
ekonomi dan produksi pangan
2. Data Vital Statistik
data vital statistik yang berhubungan dengan keadaan gizi dan kesehatan,
antara lain adalah angka kesakitan, angka kematian, pelayanan kesehatan
dan penyakit infeksi.
E. Pengukuran Antropometri
2. Berat Badan
3. Tinggi Badan
5. Lingkar Kepala
6. Lingkar Dada
7. Lingkar lutut
8. Jaringan lunak
1. Umur
Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan penentuan
umur >> interpretasi status gizi salah
C. Bulan usia penuh (completed month): untuk anak umur 0-2 tahun
digunakan
Contoh: 3 bulan 7 hari, dihitung 3 bulan
2 bulan 26 hari, dihitung 2 bulan
5. Jika hanya bulan dan tahunnya yang diketahui, tanggal tidak diketahui, maka
2.Berat badan
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena mudah,
murah dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang susah
diperoleh
Memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak
bawah kulit
Lila mencerminkan cadangan energi, sehingga dapat mencerminkan:
1. Status KEP pada balita
2. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: risiko bayi BBLR
Alat: suatu pita pengukur dari fiber glass atau sejenis kertas tertentu berlapis
plastik.
Ambang batas (Cut of Points):
LLA WUS dengan risiko KEK di Indonesia < 23.5 cm Pada bayi 0-30 hari : ≥9.5
cm
Lingkar kepala
dihubungkan dengan
ukuran otak dan tulang
tengkorak
6. Lingkar dada
1.Biasa digunakan pada anak umur 2-3 tahun, karena pertumbuhan lingkar dada pesat
sampai anak berumur 3 tahun
2.Rasio lingkar dada dan kepala dapat digunakan sebagai indikator KEP pada
balita
3.Pada umur 6 bulan lingkar dada dan kepala sama. Setelah umur ini lingkar
kepala tumbuh lebih lambat daripada lingkar dada
4.Pada anak yang KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang lambat → rasio
lingkar dada dan kepala < 1
7.Lingkar lutut
8.Jaringan lunak
Metode yang digunakan untuk menilai komposisi tubuh (jumlah dan distribusi lemak sub-
kutan):
1. Ultrasonik
2. Densitometri (melalui penempatan air pada
densitometer atau underwater weighting)
3. Teknik Isotop Dilution
4. Metoda Radiological
5. Total Electrical Body Conduction (TOBEC)
6. Antropometri (pengukuran berbagai tebal lemak
menggunakan kaliper: skin-fold calipers)
Mubarak dan Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
SalembaMedika.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Skripsi thesis.
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi (pertama ed.). Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Aritonang, I. 2010. Menilai Status Gizi untuk Mencapai Sehat Optimal. Yogyakarta: Grafina
Mediacipta CV.
Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Oxford University Press: New
York.
Jelliffe, D.B. 1989. Community Nutritional Assessment. New York: Oxford University Press.
Notoatmodjo, S. 1988. Metodologi Penelitian Kesehatan. Depok: Fakultas Kesehatan
Aksara.
Somantri, Akting dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam Penelitian.
Netty, Thamaria. 2017. Penilaian Status Gizi. Kemenkes RI. Edisi 2017.
7. Faktor di luar gizi tidak mempengarah salah satu parameter ukuran status
gizi dengan metode....
a. klinis
b.antropometri
b. biokimia
c. vital statistic
d. survei konsumsi pangan
8. Kelemahan dari antropometri untuk pengukuran status gizi antara lain ....
a. Faktor di luar gizi dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas
b. Tidak dapat mendeteksi riwayat gizi yang lalu
c. Tidak dapat digunakan untuk skrining
d. Prosedur sederhana dan aman
e. Hasil ukuran kurang tepat
-3 SD -2 SD -1 SD Median +1 SD +2 SD +3 SD
Z-score =
1,6−14,4
Z-score = = 0.8
16,5−14,4
a. Antropometri
b.Laboratorium
b. Klinis
c. Pengukuran konsumsi pangan
d. Faktor ekologi
14. Adik andi berumur 10 tahun 11 bulan, berapa umur adik andi dalam
penentuan status gizi parameter antropologi dalam tahun umur penuh....
a.10 tahun
b.10 tahun 10 bulan
c.11 tahun
d.11 tahun 11 bulan
e.12 tahun
15. Berapa rasio lingkar dada dan lingkar kepala yang menggambarkan anak
terjadi KEP ?
a. <0.5
b. <1,0
c. <1,5
d. <2,5
e. > 1,0