Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN BIOSTATISTIK DAN JENIS DATA

Blok Epidemiologi dan Biostatistik

Kelas E
Kelompok 1
Disusun Oleh:
Nindya Virya Kumala (20181106)
Nisrina Nanda Rosiwan (20181107)
Noviana Rosanti (20181110)
Nurrohmah Khalifatul Ilmi (20181112)
Nurul Azizah Paramitha (20181113)
Putu Deyana Tirka Pratiwi (20181116)
Ridzky Rainrisa Arief (20181122)
Salsabila Putri Uno (20181125)

Dosen Fasilitator​: Irma Binarti, drg, MARS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO


(BERAGAMA)

2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “​Pengertian Biostatistik dan Jenis
data​”​ Makalah ini disusun untuk memenuhi syarat tugas Blok ​Epidemiologi dan Biostatistik​.
Dalam menyusun makalah, penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT, atas ridho-Nya kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini dengan
sebagaimana semestinya.
2. Teman – teman Fakultas Kedokteran Gigi Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
3. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan atau yang diharapkan oleh Bapak dan Ibu dosen, penulis mohon maaf jika ada
kesalahan atau menyinggung perasaan pihak yang dilibatkan di dalam makalah. Untuk itu,
penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR​…………….……..………………………...…………….. 1
DAFTAR ISI​……………………….……...…...……...…………………....…..... 2

PENDAHULUAN​………………………………………………………………… 3

ISI
A. Pengertian Biostatistik…………………………………………………………. 3
B. Manfaat Biostatistik……………………………………………………………. 6
C. Jenis - jenis skala pengukuran data …………………………………………….7

RINGKASAN ​…………………...………………………………………………... 12

DAFTAR PUSTAKA​………………………………………………………..... 12

2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengembagan
dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian, analisa/intrepretasi data numeric.
sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat diperhitungkan secara numeric.Statistik
erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit, Perusahaan Swasta dan lain
sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan program-program yang didasari atas fakta di
lapangan, dengan kata lain harus berdasarkan data real. Dari data tersebut kemudian diolah
sehingga menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk mengambil keputusan. Data
tersebut berbentuk angka, yang biasanya digunakan untuk penelitian terhadap sifat/karakteristik
yang diteliti. misalnya jumlah karyawan BKKBN, jumlah akseptor KB, Jumlah peserta KB aktif
di desa / kelurahan, jumlah kelompok penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, dan lain
sebagainya.

Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini diantaranya, yaitu mampu menjelaskan tentang Pengertian
biostatistik dan manfaatnya, serta mampu menjelaskan jenis - jenis skala pengukuran data

ISI
A. Pengertian Biostatitistik
Biostatistik merupakan penerapan prinsip statistik dalam kedokteran, kesehatan
masyarakat, atau biologi. Prinsip statistik didasarkan pada matematika terapan dan mencakup
alat dan teknik untuk mengumpulkan informasi atau data dan kemudian meringkas,
menganalisis, dan menafsirkan hasil tersebut. Prinsip-prinsip ini juga meluas ke pembuatan
kesimpulan dan penarikan kesimpulan yang dengan tepat memperhitungkan ketidakpastian.​1
Statistika adalah bidang ilmu matematika yang berhubungan dengan data. Biostatistik
adalah cabang dari statistik yang menekankan pada aplikasi statistik dalam ilmu biomedis dan
kesehatan. Ini berkaitan dengan pengambilan keputusan di bawah ketidakpastian yang terjadi
ketika data mengalami variasi. Beberapa sumber variasi diketahui dan dapat dikontrol,
sedangkan beberapa sumber lain tidak diketahui dan tidak dapat dikontrol. Manusia bervariasi
dalam banyak aspek. Ada perbedaan yang melekat di antara kita semua dalam fisiologi,

3
biokimia, anatomi, lingkungan, gaya hidup, patogenesis, dan tanggapan terhadap berbagai
perawatan gigi dan medis. Kata statistik digunakan baik untuk merujuk pada sekumpulan data
dan bidang studi. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kami untuk mengumpulkan dan
mengamankan berbagai macam data dengan sedikit usaha, dari informasi demografis pasien
hingga rejimen pengobatan. Saat ini tidak jarang klinik, kecil atau besar, memiliki sistem
manajemen database yang efisien dan mengesankan yang menangani sejumlah besar catatan
pasien. Dokter, peneliti, dan profesional ilmu kesehatan lainnya secara konstan mengumpulkan
data setiap hari. Sulit untuk memahami susunan data mentah yang membingungkan dan kacau ini
hanya dengan inspeksi visual. Data harus diproses dengan cara yang bermakna dan sistematis
untuk mengungkap petunjuk tersembunyi. Pemrosesan data biasanya melibatkan
pengorganisasiannya dalam tabel dan dalam bentuk yang berguna secara klinis, menampilkan
informasi dalam bagan dan grafik, dan menganalisis artinya, semua dengan adanya variabilitas.
Metode analisis statistik merupakan alat yang ampuh untuk menarik kesimpulan yang pada
akhirnya diterapkan pada diagnosis, prognosis, dan rencana perawatan untuk pasien.​2
Teknik biostatistik ini dapat digunakan untuk menjawab setiap pertanyaan yang
disebutkan di atas. Dalam biostatistik terapan, tujuannya biasanya untuk membuat kesimpulan
tentang populasi tertentu. Menurut definisi, populasi ini adalah kumpulan dari semua individu
yang ingin kami tegaskan. Definisi populasi bergantung pada pertanyaan studi peneliti, yang
merupakan tujuan dari analisis. Misalkan populasi yang dimaksud adalah semua orang dewasa
yang tinggal di Amerika Serikat dan kami ingin memperkirakan proporsi semua orang dewasa
dengan penyakit kardiovaskular. Untuk menjawab pertanyaan ini secara lengkap, maka harus
memeriksa setiap orang dewasa di Amerika Serikat dan menilai apakah mereka menderita
penyakit kardiovaskular. Ini akan menjadi tugas yang mustahil. Pilihan yang lebih baik dan lebih
realistis adalah menggunakan analisis statistik untuk memperkirakan proporsi yang diinginkan.
Dalam biostatistik, dipelajari sampel atau subset dari populasi yang diminati.​1
Contoh penerapan bio-statistik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh para peneliti di bidang ilmu kesehatan dijabarkan sebagai berikut:​2
1. Dalam ilmu kedokteran gigi, resesi gingiva merupakan perhatian yang signifikan bagi
pasien dan masalah terapeutik bagi dokter. Sebuah studi klinis dilakukan untuk
mengevaluasi dan membandingkan efek dari prosedur regenerasi jaringan terpandu dan
cangkok jaringan ikat dalam pengobatan defek resesi gingiva.​2

4
2. Peneliti gigi melakukan studi untuk mengevaluasi variabel relevan yang dapat membantu
dalam mengidentifikasi pasien ortodontik dengan tanda dan gejala yang terkait dengan
apnea tidur dan untuk memperkirakan proporsi pasien apnea tidur potensial yang usianya
berkisar antara 8 hingga 15 tahun.​2
3. Kandidiasis adalah infeksi umum di antara pasien dengan gangguan sistem imun. Agen
penyebab terbanyak adalah Candida albicans, yaitu jamur penghasil klamidospora. C.
albican dapat disimpan di bulu sikat gigi dan mungkin menginfeksi kembali pasien selama
perawatan. Sebuah penelitian dilakukan untuk menentukan efektivitas tiga obat kumur
paling populer terhadap C. albicans yang disimpan di bulu sikat gigi.​2
4. Penelitian medis tentang attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) didasarkan hampir
secara eksklusif pada subjek laki-laki. Apakah anak laki-laki memiliki peluang lebih besar
untuk didiagnosis menderita ADHD daripada anak perempuan? Apakah tingkat prevalensi
ADHD pada anak laki-laki lebih tinggi dibandingkan pada anak perempuan? 2​
5. Coronary angioplasty dan ​thrombolytic therapy (melarutkan kumpulan faktor darah) adalah
pengobatan terkenal untuk penyakit miokard akut. Apa efek jangka panjang dari kedua
perawatan tersebut, dan bagaimana perbandingannya?​2

Dalam melakukan penyelidikan ilmiah biasanya perlu dilakukan beberapa langkah, yaitu:
1. Rumusan masalah penelitian.
2. Identifikasi variabel kunci.
3. Desain statistik eksperimen.
4. Pengumpulan data.
5. Analisis statistik dari data.
6. Interpretasi hasil analitis.
Sumber daya, waktu, dan energi dalam jumlah besar dikhususkan oleh para profesional
ilmu kesehatan dalam mengejar proyek penelitian seperti yang dijelaskan dalam contoh di atas.
Statistik adalah alat yang mutlak diperlukan, menyediakan teknik yang memungkinkan para
peneliti menarik kesimpulan ilmiah yang obyektif.​2

5
B. Manfaat Biostatistik
Berikut ini adalah beberapa manfaat dari biostatistik, yaitu:​1
1. Mengumpulkan dan menganalisis data dengan cermat
2. Menghasilkan ringkasan ukuran atau statistik yang tepat
3. Menghasilkan ukuran efek atau asosiasi yang tepat
4. Mengukur ketidakpastian
5. Memperhitungkan dengan tepat hubungan di antara karakteristik
6. Membatasi kesimpulan pada populasi yang sesuai.
7. Menyederhanakan data,sehingga data tersebut dapat menghasilkan informasi.
8. Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat.
9. Membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi melalui penelitian. Membantu seseorang di
dalam pengembangan daya kritik dalam suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan
menggunakan cara-cara kuantitatif.

Manfaat statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup yang semakin luas,
tidak hanya pada masalah medis saja, tetapi mencakup bidang keluarga berencana, demografi,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, serta peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari atau disebut vital event seperti kelahiran, kematian, perkawinan, kesakitan, umur
harapan hidup, fertilitas, dan lain-lainnya.​3
1. Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event yang terjadi dalam masyarakat.​3
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan yang terdapat
dalam berbagai kelompok masyarakat. Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan
dari masyarakat, akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang
dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit menular yang dapat
menjadi ancaman utama bagi masyarakat,terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang
profesional,dan lain sebagainya.​3
3. Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan tempat lain atau status
kesehatan masyarakat sekarang dengan masa lampau. 3​
4. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.​3
5. Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan,dan kegagalan dari suatu program kesehatan atau
pelayanan kesehatan yang sedang dijalankan. Dalam fungsi ini suatu proses untuk

6
menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah
ditetapkan. Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan,
identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan, menentukan dan
menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi untuk kelanjutan aktivitas program.​3
6. Keperluan estimasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan serta menentukan
secara pasti target pencapaian tujuan.​3
7. Keperluan penelitian terhadap masalah kesehatan,keluarga berencana,dan lingkungan
hidup.​3
8. Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan.​3
9. Keperluan publikasi ilmiah di media massa.​3
10. Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah. Dalam fungsi ini dapat diambil contoh
perbandingan kesehatan antara kota dengan desa,fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam
fasilitas umum yang tersedia, di samping juga dalam karakteristik penduduk serta terhadap
pelayanan kesehatannya berdasarkan data yang diperoleh.​3
11. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan,-red) untuk
menyelesaikan masalah kesehatan. Dari berbagai data yang diperoleh suatu riwayat
timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat diketahui, dari data tersebut akan dapat
diketahui bagaimana cara penyembuhannya dan pencegahannya.​3
12. Menentukan prioritas masalah kesehatan.Dalam fungsi ini dapat menindaklanjuti suatu
analisa situasi dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah
kesehatan yang mendesak untuk diatasi. 3​

C. Jenis - Jenis Skala Pengukuran Data


Pengukuran dapat didefinisikan sebagai proses sistematis dalam mengevaluasi dan
membedakan objek yang diukur. Pengukuran ini diatur menurut aturan tertentu. Aturan yang
berbeda membutuhkan proporsi dan metrik yang berbeda. Saat memproses dan menganalisis
data, kami sangat memperhatikan sifat metrik yang digunakan. Mengenai skala pengolahan data,
pemilihan peralatan statistik yang digunakan dalam operasi matematika dan pengolahan data
pada dasarnya memiliki persyaratan tertentu. Ketidaksesuaian antara skala pengukuran dan
operasi matematika / alat statistik yang digunakan akan menyebabkan kesimpulan yang bias dan
tidak benar / relevan.​4

7
Ada empat tipe pengukuran atau skala pengukuran yang digunakan dalam statistika,
yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Terkait dengan hal tersebut, tulisan ini akan mencoba
memahami skala-skala pengukuran yang ada serta perbedaan-perbedaannya.​5
1. Skala Nominal
skala yang paling sederhana di mana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak
menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya tetapi hanya sekadar
kode maupun tabel. Contohnya seperti: jenis kelamin (laki-laki,perempuan),golongan
pekerjaan (pegawai negeri, ABRI, swasta, buruh).​5
2. Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala yang mengurutkan dua dari tingkat yang paling rendah ke tingkat
yang paling tinggi atau sebaliknya dengan interval yang tidak harus sama. mempunyai
beberapa kategori,antar kategori dapat diketahui tingkat perbedaanya,namun tidak dapat
diketahui besarnya tingkat perbedaan. Contohnya seperti:tingkat pendidikan:tidak sekolah,
SD, SMP, SMA,perguruan tinggi.​5
3. Skala Interval
Skala yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi
tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama. mempunyai beberapa
kategori,antar beberapa kategori dapat dibedakan,dan besarnya perbedaan,namun tidak dapat
diketahui tingkat kelipatannya,tidak mengakui nol absolut. Contoh: Misalnya pada
pengukuran suhu. Kalau ada tiga daerah dengan suhu daerah A = 10oC, daerah B = 15oC dan
daerah C=20oC. Kita bisa mengatakan bahwa selisih suhu daerah B, 5oC lebih panas
dibandingkan daerah A, dan selisih suhu daerah C dengan daerah B adalah 5oC. (Ini
menunjukkan pengukuran interval sudah memiliki jarak yang tetap).​5
4. Skala Rasio
Skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua karakteristik skala
nominal,ordinal dan skala interval ditambah dengan sifat adanya nilai nol yang bersifat
mutlak. mempunyai beberapa kategori,antar kategori diketahui tingkat perbedaannya,tingkat
kelipatannya,dan mengakui adanya titik nol absolut. Contoh: usia berat badan,tinggi
badan,penghasilan. Usia A=20 tahun,usia B=10 tahun,berarti usia A dua kali usia B,berat
badan A=20 kg, B=40kg, berarti berat badan A setengah kali berat badan B.​5

8
Berikut ini jenis data berdasarkan sumbernya, yaitu:​4

1. Data Primer
Data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu/perseorangan. Dalam metode
pengumpulan data primer, peneliti melakukan sendiri baik di lapangan maupun di
laboratorium. Pelaksanaannya melalui ​percobaan dan ​survei yang dilakukan melalui
wawancara dengan responden, angket, dan ​polling.4​
2. Data Sekunder
Data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang diolah lebih lanjut dan
disajikan oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain yang pada umumnya disajikan
dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram. Metode pengumpulan data sekunder sering
disebut metode penggunaan bahan dokumen, karena dalam hal ini peneliti tidak secara
langsung mengambil data sendiri tetapi memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan
pihak lain. Misalnya data rekam medis.​4

Berikut ini jenis data berdasarkan bentuknya, yaitu:​4

1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal yang tidak dapat dianalisis dalam
bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif berupa gambaran mengenai
objek penelitian. Data kualitatif memberikan dan menunjukkan kualitas objek penelitian
yang dilakukan. Contohnya sebagai berikut:​4
● Deskripsi suatu suatu daerah yang diteliti.
● Biografi narasumber yang dijadikan referensi penelitian.
● Sejarah berdirinya suatu perusahaan yang diteliti.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur (measurable) atau dihitung secara
langsung sebagai variabel angka atau bilangan. Variabel dalam ilmu statistika adalah atribut,
karakteristik, atau pengukuran yang mendeskripsikan suatu kasus atau objek penelitian. Data
kuantitatif dibedakan menjadi 2 yaitu :​4

9
1) Data Diskrit atau Data Cacahan​4

Data yang diperoleh dengan cara mencacah atau menghitung satu per satu,
contohnya:

● Banyaknya siswa SMKN 1 Malang 600 orang.


● Satu kilogram telur berisi 16 butir.


Diagram 1.​ Data diskrit

2) Data Kontinu atau Data Ukuran atau Data Timbangan​4


Data yang diperoleh dengan cara mengukur atau menimbang dengan alat ukur
yang valid, contohnya:

● Berat badan 3 orang siswa adalah 45 kg, 50 kg, 53 kg.


● Diameter tabung = 72,5 mm

10
​Diagram 2.​ Diagram Kontinu

Di bawah ini ada beberapa contoh data kuantitatif, yaitu:​4


● Data jumlah siswa tiap tahun suatu sekolah
● Data penjualan barang suatu toko tiap hari
● Data tinggi badan mahasiswa suatu kelas
● Data pengunjung suatu website
● Data pertumbuhan penduduk suatu daerah
● Data kunjungan wisata suatu provinsi
● Data kuesioner suatu penelitian

Contoh soal: Nilai praktikum Biologi 10 mahasiswa Akbar, Agus, Nary, Wikan, Sani,
Nanda, Rosa, Emerald, Dian dan Hafiz adalah 60, 70, 86, 67, 54, 78, 77, 87, 70, 66.

Di bidang penelitian (research) data kuantitatif dibagi menjadi 3 variabel pembentuk data
yaitu :​4

● Variabel Nominal adalah tipe variabel yang merepresentasikan suatu nilai


numerik sebagai label atau nama. Contoh: variabel jenis kelamin.​4
● Variabel Ordinal adalah tipe variabel yang sering disebut sebagai ​ranked d​ ata atau
data dengan peringkat. Contoh: variabel tingkat pendidikan.​4
● Variabel Scale adalah tipe variabel yang digunakan untuk melakukan perhitungan
data terhadap data angka seperti menghitung nilai statistika deskriptif. Contoh:
variabel tinggi badan.​4

11
RINGKASAN
Biostatistik adalah cabang dari statistik yang menekankan pada aplikasi statistik dalam
ilmu biomedis dan kesehatan, biostatistik mempunyai manfaat salah satunya yaitu sebagai
pembanding status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan tempat lain atau status
kesehatan masyarakat sekarang dengan masa lampau. Terdapat empat tipe pengukuran atau skala
pengukuran yang digunakan dalam statistika, yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio.
Terdapat 2 jenis data berdasarkan bentuknya yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA
1. Sullivan L, ​Essentials of Biostatistics in Public Health, 3rd ed​, Jones & Bartlett Learning,
United States of America, 2018: 2-3.
2. Kim J, Dailey R, ​Biostatistics for Oral Healthcare, Blackwell Publishing Company, New
Delhi, 2008: 1-2.
3. Sampurna P, Nindhia T, Biostatistika untuk Kedokteran Hewan, 2016.
4. Erlinasari N. Jenis-Jenis Data dan Macam-Macam Skala Pengukuran. Universitas
Muhammadiyah Prof.Dr Hamka. 2019.
5. Mubarak dan Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika

12

Anda mungkin juga menyukai