Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EPIDEMIOLOGI

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

Kelompok 1

1. Adnan Syarif M (2017047)


2. Afifah Rahmayanti (2017048)
3. Anindiya Soviani (2017050)
4. Anisa Dewi R (2017051)
5. Anita Aulia R (2017052)
6. Arum Gayatri (2017054)
7. Daning Sukmawati (2017055)
8. Dwikasiwi Havin R P (2017059)
9. Dyah Aulia N (2017060)
10. Erlinia Dewi F (2017061)
11. Ervanda Faquita (2017062)

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS DAN INFORMATIKA KESEHATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SURAKARTA

TAHUN 2019
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

A. PENGERTIAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


Menurut WHO (2004), surveilans merupakan proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data secara sistemik dan terus
menerus serta penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk
dapat mengambil tindakan.
Epidemiologi adalah wabah penyakit terutama yang menular
secara cepat dan tak terduga pada suatu wilayah tertentu. Agar wabah
tidak meluas ekskalasinya maka diperlukan sistem monitoring untuk
mengembangkan suatu metode dalam menganalisis secara sistematis
keadaan dan keberadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi dan
menanggulangi secara cepat dan terintregasi.
Surveilans epidermiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis
dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Melalui proses pengumpulan,
pengolahan data, dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan.

B. SURVEILANS PENYAKIT MENULAR

Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan


masyarakat Indonesia, disamping mulai meningkatnya masalah penyakit
tidak menular. Penyakit menular tidak mengenal batas-batas daerah
administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular memelurkan
kerjasama antar daerah misal antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar
negara. Untuk melakukan upaya pemberantasan penyakit menular,
penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dan keracunan,
serta penanggulangan penyakit tidak menular diperlukan suatu sistem
surveilans penyakit yang mampu memberikan dukungan upaya pogram
dalam daerah kerja Kabupaten/Kota, Propinsi dan Nasional, dukungan
kerjasama antar program dan sektor serta kerjasama antar Kabupaten/Kota,
Propinsi, Nasional dan Internasional. Fungsi dasar Surveilans kesehatan
tidak hanya untuk kewaspadaan dini penyakiy yang berpotensi terjadinya
Kejadian Luar Biasa (KLB), tetaoi juga sebagai dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan program kesehatan kangka menengah dan jangka
pendek.

Pengertian Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit dan masalah


kesehatan, merupakan kejadian timbulnya atau meningkatnya kejadian
kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada
suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang
dapat menjurus pada terjadinya wabah. Prosedur tetap menanggulangi
kondisi ini dengan penyelidikan epidemiologi (PE). Merupakan
penyelidikan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber
dan cara penularan serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya
wabah. Jenis-jenis penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan
wabah antra lain :

1. Kolera
2. Pes
3. Demam Berdarah Dengue
4. Campak
5. Polio
6. Difteri
7. Pertusis
8. Rabies
9. Malaria
10. Avian Influenza H5N1
11. Antraks
12. Leptospirosis
13. Hepatitis
14. Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009
15. Meningitis
16. Yellow Fever
17. Chikungunya

Penemuan penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah dapat


dilakukan secara pasif dan aktif. Penemuan secara pasif melalui
penerimaan laporan/informasi kasus dari fasilitas pelayanan kesehatan
meliputi diagnosis secara klinis dan konfirmasi laboratorium. Sedangkan
penemuan secara aktif melalui kunjungan lapangan untuk melakukan
penegakan diagnosis secara epidemiologi berdasarkan gambaran umum
penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah yang
selanjutnya diikuti dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan
laboratorium.

Sasaran sasaran penyelenggaraan surveilans epidemiologi penyakit


menular :

1. Surveileins penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi.


2. Surveilans penyakit AFP.
3. Surveilans penyalkit potensial wabah.
4. Surveilans penyakit demam berdarah dan demam berdarah dangue.
5. Surveilans malaria.

C. SURVEILANS PENYAKIT TIDAK MENULAR


Penyakit tidak menular adalah jenis penyakit yang tidak menular
seperti cacat fisik, gangguan mental, kanker, penyakit digestif, penyakit
gangguan metabolisme, dan kelainan-kelainan organ tubuh lain penyakit
jantung, pembuluh darah, penyakit tekanan darah tinggi, depresi dan
kecemasan.
Suveilans epidemiologi penyakit tidak menular merupakan analisis terus
menerus dan sistematis terhadap penyakit tidak menular dan faktor resiko
untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit tidak menular.
Sasaran penyelanggaraan surveilan epidemilogi penyakit tidak menular :
1. Surveilans hipertensi, stroke, penyakit jantung koroner.
2. Surveilans diabetes melitus
3. Surveilans neoplasma
4. Surveilans penyakut paru obstruksi kronis
5. Surveilans gangguan mental
6. Surveilans kesehatan akibat kecelakaan

D. PENGOLAHAN DATA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI


Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam
metodeilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi
arti dan maknayang berguna dalam memecahkan masalah penelitian. Data
mentah yang telah dikumpulkan perlu dipecah-pecahkan dalam kelompok-
kelompok, diadakan kategorisasi, dilakukan manipulasi serta diperas
sedemikian rupa sehingga data tersebut mempunyai makna untuk
menjawab masalah dan bermanfaat untuk menguji hipotesa atau
pertanyaan penelitian. Mengadakan manipulasi terhadap data mentah
berarti mengubah data mentah tersebut dari bentuk awalnya menjadi suatu
bentuk yang dapat dengan mudah memperlihatkan hubungan-hubungan
antara fenomena.
Beberapa tingkatan kegiatan perlu dilakukan, antara lain
memeriksa data mentah sekali lagi, membuatnya dalam bentuk tabel yang
berguna, baik secara manual ataupun dengan menggunakan komputer.
Setelah data disusun dalam kelompok-kelompok serta hubungan-hubungan
yang terjadi dianalisa, perlu pula dibuat penafsiran-penafsiran terhadap
hubungan antara fenomena yang terjadi dan membandingkannya dengan
fenomena-fenomena lain di luar penelitian tersebut. Berdasarkan
pengolahan data tersebut, perlu dianalisis dan dilakukan penarikan
kesimpulan hasil penelitian.
Pengolahan data secara sederhana diartikan sebagai proses
mengartikan data-data lapangan sesuai dengan tujuan, rancangan, dan sifat
penelitian. Misalnya dalam rancangan penelitian kuantitatif, maka angka-
angka yang diperoleh melalui alat pengumpul data tersebut harus diolah
secara kuantitatif, baik melalui pengolahan statistik inferensial maupun
statistik deskriptif. Lain halnya dalam rancangan penelitian kualitatif,
maka pengolahan data menggunakan teknik nonstatitistik, mengingat data-
data lapangan diperoleh dalam bentuk narasi atau kata-kata, bukan angka-
angka. Mengingat data lapangan disajikan dalam bentuk narasi kata-kata,
maka pengolahan datanya tidak bisa dikuantifikasikan.
Perbedaan ini harus dipahami oleh peneliti atau siapapun yang
melakukan penelitian, sehingga penyajian data dan analisis kesimpulan
penelitian relevan dengan sifat atau jenis data dan prosedur pengolahan
data yang akan digunakan. Makna penelitian yang diperoleh dalam
pengolahan data, tidak sampai menjawab pada analisis “kemengapaan”
tentang makna-makna yang diperoleh. Misalnya dalam rancangan
penelitian kuantitatif, maka angka-angka yang diperoleh melalui alat
pengumpul data tersebut harus diolah secara kuantitatif, baik melalui
pengolahan statistik inferensial maupun statistik deskriptif.
1. Jenis Data
a. Data kualitatif
Data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik
berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.
b. Data kuantitatif
Data kuantitaif merupakan data yang dihasilkan dari
pengukuran,dapat berupa bilangan bulat atau desimal. Berbeda
dengan data kualitatif, data kuantitatif hasilnya dinyatakan dalam
kuantitas numerik terhadap ciri tertentu yang disebut variabel,
misalnya jumlah bakteri yang terdapat dalam sampel air.
2. Pengolahan Data
a. Penyusunan data
Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah
untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah
terekapsemua. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis
penelitian.
Penyusunan data harus dipilih data yang ada hubungannya dengan
penelitian, dan benar-benar otentik. Adapun data yang diambil
melalui wawancara harus dipisahkan antara pendapat responden
dan pendapat interviwer.
b. Klasifikasi data
Klasifikasi data merupakan usaha menggolongkan,
mengelompokkan,dan memilah data berdasarkan pada klasifikasi
tertentu yang telahdibuat dan ditentukan oleh peneliti. Keuntungan
klasifikasi data iniadalah untuk memudahkan pengujian hipotesis.
c. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang
telah dirumuskan. Jenis data akan menentukan apakah peneliti
akan menggunakan teknik kualitatif atau kuantitatif. Data kualitatif
diolah dengan menggunakan teknikstatistika baik statistika non
parametrik maupun statistika parametrik.
d. Interpretasi hasil pengolahan data
Tahap ini menerangkan setelah peneliti menyelesaikan
analisisdatanya dengan cermat. Kemudian langkah selanjutnya
penelitimenginterpretasikan hasil analisis akhirnya peneliti
menarik suatukesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh
rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasinya.
Menginterpretasikan hasil analisis perlu diperhatikan hal-hal antara
lain: interpretasi tidak melenceng dari hasil analisis, interpretasi
harus masih dalam batas kerangka penelitian, dan secara etis
peneliti rela mengemukakan kesulitan dan hambatan-hambatan
sewaktu dalam penelitian.
3. Pengolahan Data Penelitian Secara Kualitatif dan Kuantitatif
a. Pengolahan Data Kualitatif
Pengolahan data kualitatif dalam penelitian akan melalui tiga
kegiatan analisis yakni sebagai berikut.
1) Reduksi Data Reduksi
Data dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan data,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakan
data, dan transformasi dat kasar yang muncul dari catatan-
catatan tertulis di lapangan. Dalam kegiatan reduksi data
dilakukan pemilahan-pemilahan tentang: bagian data yang
perlu diberi kode, bagian data yang harus dibuang, dan pola
yang harus dilakukan peringkasan. Jadi dalam kegiatan
reduksidata dilakukan: penajaman data, penggolongan data,
pengarahan data, pembuangan data yang tidak perlu,
pengorganisasian data untuk bahan menarik kesimpulan.
Kegiatan reduksi data ini dapat dilakukan melalui: seleksi data
yang ketat, pembuatan ringkasan, dan menggolongkan data
menjadi suatu pola yanglebih luas dan mudah dipahami.
2) Penyajian Data
Penyajian data dapat dijadikan sebagai kumpulan informasi
yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian
yang sering digunakan adalah dalam bentuk naratif, bentuk
matriks, grafik, dan bagan.
b. Pengolahan Data Kuantitatif
1) Mengelompokkan Data
Ada dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif tidak memerlukan perhitungan matematis.
Sebaliknya, data kuantitatif memerlukan adanya perhitungan
secara matematis. Oleh sebab itu, data kuantitatif perlu diolah
dan dianalisis antara lain dengan statistik. Untuk mengolah dan
menganalisis data, ada dua macam statistik, yaitu statistic
deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif
digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui
pengukuran. Statistik inferensial digunakan untuk menguji
hipotesis dan membuat generalisasi.
2) Kegiatan Awal dalam Mengelompokkan Data
Agar data dapat dikelompokkan secara baik, perlu
dilakukan kegiatan awal sebagai berikut :
 Editing , yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan baik
berupa daftar pertanyaan, kartu atau buku register.
 Coding , yaitu kegiatan memberikan kode pada setiap data
yang terkumpul di setiap instrumen penelitian. Kegiatan ini
bertujuan untuk memudahkan dalam penganalisisan dan
penafsiran data.
 Tabulating (penyusunan data), yaitu pengorganisasian data
sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah,
disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis. Proses
tabulasi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain
dengan metode Tally, menggunakan kartu, dan
menggunakan komputer.
3) Pengolahan Statistik Sederhana
Pengolahan statistik adalah cara mengolah data kuantitatif
sehingga data mempunyai arti. Biasanya pengolahan data
dilakukan dengan beberapa macam teknik, misalnya distribusi
frekuensi (sebaran frekuensi) dan ukuran memusat (mean,
median, modus).
c. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
Sejak langkah awal dalam pengumpulan data, peneliti
sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau
disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data
kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi
secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan
perolehan

Anda mungkin juga menyukai