Dosen Pengajar :
KELOMPOK 1 :
MANADO
2021
BAB I
1.1 RUMUSAN MASALAH
1.2 TUJUAN
2. Menjelaskan pengertian dari sumber dan studi surveilans Kesehatan masyarakat
BAB II
Lebih lanjut dikatakan oleh Crooker (2014) bahwa surveilans merupakan “batu loncatan”
dalam kegiatan kesehatan masyarakat. Karena dengan surveilans kita akan mendapatkan
data yang akurat tentang kejadian kesehatan di masyaraka
Dengan demikian kata kunci dalam surveilans kesehatan masyarakat adalah mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, menerapkan, dan menghubungkan dengan praktik-praktik
kesehatan masyarakat.
Sumber data yang bisa digunakan dalam surveilans antara lain: Laporan penyakit, Pencatatan
kematian, Laporan wabah, Pemeriksaan laboratorium, Penyelidikan peristiwa penyakit,
Penyelidikan wabah, Survey/Studi Epidemiologi, Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir,
Penggunaan obat-serum-vaksin, Laporan kependudukan dan lingkungan, Laporan status gizi dan
kondisi pangan, dan sebagainya.
Sedangkan jenis data surveilans meliputi: Data kesakitan, Data kematian, Data demografi, Data
geografi, Data laboratorium, Data kondisi lingkungan, Data status gizi, Data kondisi pangan,
Data vektor dan reservoir, Data dan informasi penting lainnya.
Dilihat dari frekuensi pengumpulannya, data surveilans dibedakan dalam empat kategori:
a. Data rutin bulanan, yang digunakan untuk perencanaan dan evaluasi. Misalnya: data yang
bersumber dari SP2TP, SPRS;
b. Data rutin harian dan mingguan, yang digunakan dalam Sistem
Deteksi Dini pada Kejadian Luar Biasa (SKD KLB). Misalnya: data yang bersumber dari
Laporan Penyakit Potensial Wabah (W2);
c. Data insidensil. Misalnya: Laporan KLB (W1); dan
d. Data survey.
Adapun syarat yang dibutuhkan agar data surveilans yang dikumpulkan berkualitas adalah
sebagai berikut:
- Angka kesakitan dan angka kecacatan menurut umur, jenis kelamin dan tempat tinggal;
- Dan sebagainya
3. Data kejadian penyakit yang dikumpulkan selalu tepat waktu, lengkap dan benar;
4. Mengetahui dengan baik sumber data yang dibutuhkan, misalnya dari Puskesmas, pelayanan
kesehatan swasta, laporan kegiatan lapangan Puskesmas, dan sebagainya; dan
5. Menerapkan prioritas dalam pengumpulan data yang diutamakan pada masalah yang
signifikan.
https://www.researchgate.net/publication/341997623