A. Pokok Bahasan
a. Pengertian
Mobilitas sosial adalah perpindahan status sosial (atau hanya perpindahan peran tanpa
perpindahan kedudukan) yang dimiliki seseorang atau kelompok ke status sosial yang
lain dalam masyarakat. Hasil perpindahan status sosialnya bisa menjadi lebih tinggi,
lebih rendah, bahkan tetap sederajat
b. Bentuk Mobilitas Sosial
1. Mobilitas Horizontal: Perpindahan status sosial yang dialami seseorang atau
kelompok tidak akan mengubah derajat sosialnya atau akan tetap sejajar seperti
sebelumnya. Contohnya, seorang dokter yang bekerja di salah satu rumah sakit di
Pariaman diharuskan pindah tugas ke rumah sakit di Padang.
2. Mobilitas Vertikal: Perpindahan status sosial yang dimiliki seseorang atau
kelompok ke status sosial lain yang tidak sederajat dari sebelumnya, bisa lebih baik
bisa lebih buruk, yang dikenal dengan vertical keatas dan ke bawah. Contoh:
Seorang anak petani yang kuliah dan setelah lulus mendapat pekerjaan sebagai
manager disebuah perusaan besar (Ver. Keatas). Contoh: mahasiswa yang drop out
sehingga tidak berstatus mahasiswa lagi (Ver. Kebawah)
3. Mobilitas Lateral/Fisik: Perpindahan penduduk dari suatu wilayah ke wilayah
lain. Ada 2 bentuk mobilitas lateral: Permanen (contoh: transmigrasi) dan Tidak
Permanen (contoh: pindah kota sementara karena menempuh pendidikan, tugas
luar kota beberapa hari, mengungsi karena bencana alam, liburan/traveling, dll).
Jika dikaitkan dengan kesehatan masyarakat, maka kesehatan masyarakat sendiri akan
masuk ke dalam kategori saluran organisasi keahlian. Yang dimana, pada organisasi
keahlian ini akan menghimpun sarjana ahli kesehatan masyarakat dan menjadikannya
wadah bagi individu-individu yang tergabung di dalamnya untuk mendapatkan nama
sehingga dianggap menduduki lapisan atas dalam masyarakat.