Anda di halaman 1dari 18

STATISTIK KESEHATAN

(Konsep Statistik Kesehatan)

OLEH :

KELOMPOK 1 :

NAMA NIM
ABA IRFAIL W.M. LAMEN PO530321118920
ADELBERTHA E. LEWUK PO530321118921
ADIYANTI KADJA LUDJI PO530321118922

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

JURUSAN KEPERAWATAN

2021

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, makalah tentang “STATISTIK KESEHATAN” ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah
menugaskan membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon masukan saran yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu
keperawatan.

Kupang, September
2021

DAFTAR ISI

2|Page
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang………….………………………………………………………………..

1.2. Tujuan...................................................................................................................

1.2.1 Tujuan Umum

1.2.2 Tujuan Khusus

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Statistik…………..………………………………………………………….

2.2. Ruang Lingkup Statistik………..………………………………………………………..

2.3. Tujuan Statistik……..……………………………………………………………………

2.4. Manfaat Statistik…..…..…………………………………………………………………

2.5. Sumber Data Statistik Kesehatan Indonesia……………………………………………..

2.6. Jenis Jenis Data…………………………………………….........................................

2.7. Ukuran ukuran Statistik Kesehatan……………………………………………………..

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................

3.2 Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................

BAB I
3|Page
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara etimologi, statistik berasal dari bahasa romawi states, yang berarti negara,
negarawan. Diartikan demikian karena statistik pada waktu itu banyak digunakan untuk
urusan negara, seperti biaya pajak dan jumlah penduduk.
Secara umum, arti statistik di bedakan menjadi dua bagian besar, yaitu arti statistik
secara sempit dan arti statistik secara luas.Arti statistik secara sempit merupakan ukuran,
sebagai wakil dari kumpulan fakta mengenai sesuatu hal. Sedangkan dalam arti luas,
statistik merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian
dan analisis data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur
ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas.
Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
pengembagan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa/intrepretasi data numeric, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat
diperhitungkan secara numeric.
Statistik erat kaitannya dengan Pemerintahan, industri, Rumah Sakit, Perusahaan
Swasta dan lain sebagainya, sebagai perencanaan dan penyusunan program-program yang
didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain harus berdasarkan data real. Dari data
tersebut kemudian diolah sehingga menghasilkan informasi yang dijadikan dasar untuk
mengambil keputusan. Data tersebut berbentuk angka, yang biasanya digunakan untuk 
penelitian terhadap sifat/karakteristik yang diteliti. misalnya jumlah karyawan BKKBN,
jumlah akseptor KB, Jumlah peserta KB aktif di desa / kelurahan, jumlah kelompok
penimbangan yang melapor pada bulan tertentu, dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan yang pada mulanya statistik hanya menyangkut unsur-
unsur negara.Namun, sekarang statistik telah diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan
tidak terkecuali bagi aspek kesehatan yang kita kenal dengan statistik kesehatan.Secara
lebih terinci statistik kesehatan adalah suatu cabang dari statistik yang berurusan dengan
cara-cara pengumpulan, kompilasi, pengolahan dan interpretasi fakta-fakta numerik
sehubungan dengan sehat dan sakit, kelahiran, kematian, dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan itu pada populasi manusia berdasarkan propabilita.Apabila kegiatan
pencatatan ini ditujukan khusus pada kejadian-kejadian kehidupan manusia tertentu,
yakni kelahiran, kematian, perkawinan dan perceraian, disebut statistik vital (vital
statistic), atau sering juga disebut statistik kehidupan (bio statistic).

4|Page
Dewasa ini, sebagian besar masyarakat di Indonesia kurang sadar dengan adanya
program KB (Keluarga Berencana) .Masalah ini  sering ditemukan pada masyarakat yang
primitif , yang kental akan adat istiadat setempat. Mereka menganggap bahwa banyak
anak itu akan mendatangkan banyak rezeki. Kurang kesadaran dari mereka yang
membuat sebagian besar penduduk bangsa ini terancam oleh kemiskinan. Dan
kemiskinan juga yang menyebabkan mereka sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
,akibatnya terjadilah ledakan pada meningkatnya angka fertilitas, mortalitas dan migrasi.
Dalam statiska kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan dievaluasi
melalui data yang dapat dipercaya dan tepat waktu, serta diharapkan seluruh kegiatan
pengolahan data akan menghasilkan informasi, memberikan bobot untuk melakukan
perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan yang tepat.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa/i mampu memahami konsep Statistik Kesehatan
2. Tujuan Khusus
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan konsep statistik dan konsep statistik
kesehatan
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan ruang lingkup statistik kesehatan
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan tujuan statistik kesehatan
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan manfaat statistik kesehatan
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan sumber data statistik kesehatan di
Indonesia
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan jenis data dalam statistik
 Agar mahaisswa/i mampu menjelaskan ukuran-ukuran dalam statistik

BAB II

5|Page
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI STATISTIK

2.1.1 Definisi Statistik

Statistik berasal dari status atau negara yang mencakup tiga pengertian yaitu sebagai ilmu,
kegiatan, dan data. Menurut UU RI no.7 tahun 1960, statistik adalah keterangan berupa
angka-angka yang memberikan gambaran yang wajar dari seluruh ciri-ciri kegiatan dan
keadaan masyarakat indonesia.

Secara umum statistik adalah disiplin ilmu yang mempelajari metode dan prosedur
pengumpulan, penyajian, analisa, dan penyimpulan suatu data mentah agar menghasilkan
informasi yang lebih jelas untuk keperluan suatu pendekatan ilmiah (scientific inferences),
dan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial.[ CITATION Bud95 \l 1033 ]

Secara umum, arti statistik di bedakan menjadi dua bagian besar, yaitu arti statistik
secara sempit dan arti statistik secara luas.Arti statistik secara sempit merupakan ukuran,
sebagai wakil dari kumpulan fakta mengenai sesuatu hal. Sedangkan dalam arti luas, statistik
merupakan ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis
data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan unsur ketidakpastian
berdasarkan konsep probabilitas.[ CITATION Riy11 \l 1033 ]

Statistik merupakan ilmu yang mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan data
serta sifat-sifat data.Adapun kegiatan statistik adalah pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian data, menganalisis data, penariikan kesimpulan, serta pembuatan keputusan yang
didasarkan atas data yang diperoleh.Data diperoleh dari fakta.Kegunaan data adalah
memberikan informasi kepada yang membutuhkan.[ CITATION Riy11 \l 1033 ]

2.1.2 Statistik Kesehatan

Merupakan aplikasi metode statistik terhadap masalah-masalah dibidang


kesehatan.Statistik kesehatan bukan merupakan ilmu dasar (basic sciences), tetapi lebih tepat
disebut sebagai ilmu terapan (applied sciences). Sebagai contoh kita ingin membuktikan
keampuhan obat A dibandingkan dengan obat B, kita memerlukan metode statistik. Seiring
dengan kemajuan zaman aplikasi statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup

6|Page
yang luas, tidak hanya pada masalah medis tetapi mencakup bidang KB, demografi,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, serta peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari atau vital event seperti kelahiran, kematian, perkawinan, kesakitan, umur harapan
hidup, fertilitas dan lain-lain.

Statistik kesehatan merupakan aplikasi metode statistik terhadap masalah-masalah di


bidang kesehatan.Jadi statistik keshatan bukan merupakan ilmu dasar (basic science), tetapi
lebih tepat disebut sebagai ilmu terapan (applied science). Sebagai contoh apabila ingin
membuktikan keampuhan obat A dengan obat B, kita memerlukan metode statistik.

Aplikasi statistik dalam bidang kesehatan mempunyai ruang lingkup yang semakin
luas, tidak hanya pada masalah medis saja, tetapi mencakup bidang keluarga berencana,
demografi, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, serta peristiwa penting dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari atau disebut vital event seperti kelahiran, kematian, perkawinan,
kesakitan, umur harapan hidup, fertilitas, dan lain-lainnya.

Sesuatu dikatakan statistik apabila:

 Merupakan argegat. Argegat adalah kumpulan fakta-fakta yang diperoleh dari objek
yang kita amati.
 Diperoleh dengan cara menghitung atau mengukur.
 Mempunyai variablitas.

2.2 Ruang Lingkup Statistik Kesehatan

Menurut Fajar, Ibnu dkk tahun 2009 ruang lingkup dari statistik meliputi statistik deskritif
dan statistik inferensial.

1. Statistik deksritif/deduktif , merupakan metode dan prosedur statistik yang dipakai


hanya berbatas pada pengumpulan, penyajian, dan analisa data dalam bentuk narasi,
tabulasi, atau daigram, serta perhitungan presentase, nilai rata-rata, standar eviasi dan
lain-lain dari data sampel, tanpa perlu adanya peramalan dan pembuktian statistik
terhadap grup data yang lebih luas atau populasi.

2. Statistik interferensial/induktif ,merupakan metode dan prosedur statistik yang


dipakai seperti halnya pada statistik deskriptif, juga disertai dengan pembuktian

7|Page
secara statistik bahwa data sampel yang sedang diteliti ini, apakah betul-betul berasal
dan sudah mewakili ciri-ciri grup data yang lebih luas atau populasi, dengan cara
melakukan estimasi, tes hipotesis dan prediksi terhadap paameter populasi.

2.3 Tujuan Statistik Kesehatan

Menurut Chandra budiman 1995 ada beberapa penggunaan metode statistik dalam
bidang kesehatan antara lain dipakai untuk :

1. Mengukur peristiwa-peristiwa penting atau vital event yang terjadi dalam


masyarakat.
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan yang
terdapat pada berbagai kelompok masyarakat.
3. Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu tempat dengan tempat lain,
atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan status kesehatan lampau.
4. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa-masa mendatang.
5. Evaluasi tentang perjalanan, keberhasilan, dan kegagalan dari suatu program
kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dilaksanakan.
6. Keperluan estimasi tentang kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan,
serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.
7. Keperluan research terhadap masalah kesehatan, keluarga bencana, lingkungan
hidup dll.
8. Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan
9. Keperluan publikasi ilmiah di media massa.

2.4 Manfaat Statistik Kesehatan


Berikut ini adalah manfaat statistik:
1. Sebagai bahan perencanaan dalam bidang kesehatan masyarakat.
2. Menentukan masalah dan penyebab dari suatu masalah kesehatan.
3. Menentukan prioritas dari suatu program kesehatan.
4. Membantu para pengelola dan pelaksana program kesehatan, khususnya dalam
mengambil keputusan.
5. Memberikan gambaran status kesehatan masyarakat.
6. Sebagai perbandingan tingkat kesehatan masyarakat dengan melihat data yang telah
ada.

8|Page
7. Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam bidang kesehatan.
8. Sebagai bahan pengawasan,ringkasan data yang berbentuk angka.
9. Sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kesehatan.
10. Memberikan gamabaran tentang suatu objek secara lengkap dan ringkas.

2.5 Sumber Data Statistik Kesehatan di Indonesia

Menurut Departemen Kesehatan RI, data statistik untuk kesehatan berasal dari beberapa
sumber, yaitu:

1. Sensus Penduduk
Dilakukan setiap sepuluh tahun sekali, dipergunakan untuk keperluan monitoring dan
evaluasi terhadap kemajuan program kesehatan, perumahan, pendidikan, dan lain-lain.
2. Intercensal Population Survey
Survei dilakukan setiap sepuluh tahun sekali diantara dua sensus penduduk,
dipergunakan untuk keperluan estimasi jumlah penduduk, angka kelahiran, angka
kematian, mobilitas penduduk, serta keadaan sosio-ekonomi penduduk
3. National Socio-Economy Survey
Dipergunakan untuk melihat data-data kegiatan sosio-ekonomi penduduk seperti
status kesehatan, angka fertilitas, angka kriminalitas, perumahan, dan lingkungan
hidup.
4. Food Balance Sheets
Dipergunakan untuk mengetahui pola konsumsi pangan penduduk, kebutuhan
konsumsi pangan per kapita, distribusi pangan untuk keperluan ekspor, impor,
industri, dan domestik.
5. National Household Health Survey
Dipergunakan untuk mengetahui data dan informasi mengenai status
kesehatan masyarakat meliputi angka kematian, kesakitan, fertilitas, kehamilan,
fasilitas kesehatan, status gizi anak serta wanita hamil, lingkungan hidup dan lain-lain.

6. Epidemic and Communicable Disease Report

9|Page
Dipergunakan untuk mengetahui beberapa penyakit menular yang bersifat
epidemik, dan sewaktu-waktu dapat menimbulkan wabah penyakit di masyarakat.
7. Hospital Recording System
Dipergunakan untuk mengetahui data terakhir serta informasi mengenai
kegiatan, pelayanan, dan fasilitas rumah sakit pemerintah dan swata di Indonesia.
8. Health Manpower Recording and Reporting System
Dipergunakan untuk mengetahui jumlah data mengenai jumlah tenaga kerja
dan personil kesehatan, jumlah sekolah kesehatan dan muridnya, serta mengenai
kegiatan pelatihan/kursus kesehatan.
2.6 Jenis-jenis Data
Data adalah kumpulan hasil pengamatan atau pengukuran terhadap sifat atau
karkteristik yang di teliti.Data merupakan konsep jamak dari datum yang berarti suatu
himpunan angka yang berasal dari hasil pengukuran individu. Sedangkan dari kumpulan
data-data disebut agregat.Berikut ini adalah pembagian klasifikasi atau jenis data:
1. Data menurut tingkat pengolahannya
 Raw data,merupakan data mentah dan belum diolah.
 Array data,data yang belum dikelompokkan,tetapi suadah disusun besar
kecilnya.
 Ungrouped data,merupakan raw data yang belum dikelompokkan.
 Grouped data,data yang telah dikelompokkan dalam kelas-kelas
tertentu,misalnya tabel distribusi frekuensi.
2. Data menurut sifatnya
 Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan, harganya dapat berubah-
ubah atau bersifat variabel. Dari nilainya dikenal dua golongan data
kuantitatif, yaitu :
a. Data Diskrit adalah hasil menghitung, selalu dalam bentuk angka yang
utuh
b. Data Kontinyu adalah hasil mengukur atau menimbang, dapat berupa
angka pecahan
 Data kualitatif adalah data yang tidak dilukiskan dengan bilangan, melainkan
dengan nama kategori dan atribut, misalnya baik, rusak, gagal, berhasil, dan
sebagainya.
3. Data menurut sumbernya

10 | P a g e
Menurut asal sumbernya, dapat dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Data Primer : materi atau kumpulan fakta yang dikumpulkan sendiri oleh si
peneliti pada saat berlangsungnya suatu penelitian.
Contoh : data research design, survei, observasi, dan eksperimen
2. Data Sekunder : dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Internal : data yang berasal dari lingkungan sendiri seperti hasil penelitian
sebelumnya atau data di rumah sakit berupa medical records, kapasitas
tempat tidur dll.
b. Eksternal : data yang berasal dari lingkungan luar seperti publikasi,
instansi, badan ilmiah dan lainnya.
4. Data menurut skala pengukurannya
Data yang diperoleh dari mengukur dengan alat ukur perlu dinyatakan dalam
ukuran skala. Skala untuk data untuk kualitatif adalah skala nominal dan
ordinal,sedangkan untuk data kuantitatif adalah skala interval dan rasio.
a. Skala nominal :mempunyai beberapa kategori,antarkategori tidak dapat diketahui
tingkat perbedaannya. Contohnya seperti: jenis kelamin (laki-
laki,perempuan),golongan pekerjaan (pegawai negeri,ABRI,swasta,buruh).
b. Skala ordinal :mempunyai beberapa kategori,antarkategori dapat diketahui
tingkat perbedaanya,namun tidak dapat diketahui besarnya tingkat perbedaan.
Contohnya sepertitingkat pendididkantidak sekolah,SD,SMP,SMA,perguruan
tinggi.
c. Skala interval :mempunyai beberapa kategori,antarbeberapa kategori dapat
dibedakan,dan besarnya perbedaan,namun tidak dapat diketahui tingkat
kelipatannya,tidak mengakui nol absolut. Contohnol derajat celcius ada
suhunya,sebab perhitungan suhu sampai dengan minus. Tingkat pengetahuan,nilai
A=80,nilai B=40,hal ini tidak berarti A dua kali lebih pandai dari B.
d. Skala rasio :mempunyai beberapa kategori,antarkategori diketahui tingkat
perbedaannya,tingkat kelipatannyadan mengakui adanya titik nol absolut. Contoh:
usia berat badan,tinggi badan,penghasilan. Usia A=20 tahun,usia B=10
tahun,berarti usia A dua kali usia B,berat badan A=20 kg,B=40kg,berarti berat
badan Asetengah kali berat badan B.

11 | P a g e
2.7 Ukuran-Ukuran Statistik Kesehatan
Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis statistik,
khususnya statistik kesehatan.Rate adalah suatu jumlah kejadian dihubungkan dengan
populasi yang bersangkutan.

Jumlah Kejadian (Kasus)


Rate ( Purate ) x 1000
Populasi yang beresiko

Rate yang dihitung dari total populasi didalam suatu area sebagai denominator
(penyebut) disebut rate crude atau angka kasar (purata kasar). Sedangkan rate yang dihitung
dari kelompok atau segmen tertentu disebut  specific rate atau angka spesifik (purata spesifik)

1. Angka kasar yang sering digunakan dalam kesehatan masyarakat


a. Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Umum)

Jumlah Kelahiran Hidup selama 1 tahun


x 1000
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut

b. Crude Death Rate (Angka Kematian Umum)

Jumlah Kematian dalam 1 tahun


x 1000
Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tersebut

c. Natural Increase Rate (Pertambahan Penduduk Secara Alamiah)

Jumlah Kelahiran−Jumlah Kematian


x 1000
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

2. Spesifik Rate yang sering digunakan dalam masyarakat


a. Berkaitan dengan bayi dan anak
 Infant Mortality Rate (Angka Kematian Bayi)

Jumlah Angka Kematian Bayi dibawah umur 1 tahun


x 1000
Jumlah Kelahiran hidup selama 1tahun

 Neonatal Mortality Rate ( Angka Kematian Neonatal)

Jumlah bayi dibawah usia1 bulan


x 1000
Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

12 | P a g e
 Post Neonatal Mortality Rate (Angka Kematian Pasca Neonatal)

Jumlah angka kematian anak usia1 bulan−12bulan


x 1000
Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

b. Berkaitan dengan Kehamilan dan Kelahiran


 Still Birth Rate (Angka Lahir Mati)

Jumlah bayilahir mati pada usia kehamilancukup


x 1000
Jumlahbayi lahir hidup dan lahir mati
 Perinatal Mortality Rate (Angka Kematian Perinatal)

Jumlah bayilahir hidup dan mati dibawah usia1 tahun


x 1000
Jumlah bayi hidup dan mati

 Mortality Maternal Rate (Angka Kematian Ibu)

Jumlah kematian ibu hamil ,melahirkan dan dalam masa nifas selama 1 tahun
x 1000
Jumlah kelahiran hidup dan mati selama 1tahun tersebut

 Fertility Rate (Angka Kesuburan)

Jumlah kelahiran hidup dalam 1tahun


x 1000
Jumlah wanita usia15−49 tahun pada pertengahan tahun tersebut

c. Berkaitan dengan Kesakitan

 Attack Rate (AR)


Jumlah kasus baru suatu penyakit dalam1 tahun
x 1000
Jumlah populasi berisiko pada tahun tersebut

 Incidence Rate ( Angka Insidensi )


Jumlah kasus baru suatu penyakit dalam 1tahun
x 1000
Jumlah populasi berisiko pada pertengahan tahun tersebut

13 | P a g e
 Prevalence Rate ( Angka Prevalensi )
Jumlah kasus baru dan kasuslama suatu penyakit selama 1 tahun
x 1000
Jumlah populasi berisiko pada pertengahan tahun tersebut

3. Age Specific Death Rate (Angka Kematian Berdasarkan Kelompok Umur)

Jumlah kematian pada kelompok usia tertentu


x 1000
Jumlah populasi pada kelompok tertentu

4. Sex Specific Death Rate (Angka Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin)

Jumlah kematian pada jenis kelamin tertentu


x 1000
Jumlah populasi pada jeni kelamintertentu

Contoh Kasus

1. Crude Birth Rate


 Pada pertengahan tahun 2018, jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak
20.000 jiwa dan jumlah bayi lahir tercatat 600 orang, berapa fertilisasinya?

CBR = L/P X 1000 = 600/20000 X 1000 = 30. Fertilitasnya adalah 30.

Yang artinya 1000 penduduk dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 30 jiwa.

Ket : L : Jumlah kelahiran dalam 1 tahun

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

2. Crude Death Rate


 Pada pertengahan tahun 2015, jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak
10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang mati adalah 500 orang. Berapa
moralitasnya?

CDR = M/P X 1000 = 500/10000 X 1000 = 50. Moralitasnya adalah 50

Yang artinya 1000 orang dalam satu tahun jumlah penduduk yang mati ada 50
orang.

Ket : M : Jumlah Kematian dalam 1 tahun

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

3. Age Specific Death Rate

14 | P a g e
 Pada pertengahan tahun 2013 di kota X jumlah penduduk yang berumur 10-14
tahun berjumlah 50.000 orang. Jumlah kematian penduduk yang berumur 10-
14 tahun 3000 orang. Berapa ASDR umur 10-14 tahun?

ASDR (10-14) = Ms/Ps X 1000 = 60. ASDR nya adalah 60.

Yang artinya 1000 penduduk umur 10-14 tahun dalam satu tahun, jumlah
penduduk umur 10-14 tahun yang mati ada 60 orang.

Ket : Ms : Jumlah kematian dari kelompok usia tertentu

Ps : Jumlah populasi pada kelompok tertentu.

Contoh Kasus

4. Crude Birth Rate


 Pada pertengahan tahun 2018, jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak
20.000 jiwa dan jumlah bayi lahir tercatat 600 orang, berapa fertilisasinya?

CBR = L/P X 1000 = 600/20000 X 1000 = 30. Fertilitasnya adalah 30.

Yang artinya 1000 penduduk dalam satu tahun jumlah kelahiran ada 30 jiwa.

Atau dalam persen dapat dinyatakan:

CBR = L/P X 100 = 600/20000 X 100 = 3%

Ket : L : Jumlah kelahiran dalam 1 tahun

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

5. Crude Death Rate


 Pada pertengahan tahun 2015, jumlah penduduk di kecamatan X sebanyak
10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang mati adalah 500 orang. Berapa
moralitasnya?

CDR = M/P X 1000 = 500/10000 X 1000 = 50. Moralitasnya adalah 50

Yang artinya 1000 orang dalam satu tahun jumlah penduduk yang mati ada 50
orang.

Atau dalam persen dapat dinyatakan:

CDR = M/P X 100 = 500/10000 X 100 = 5%. Moralitasnya adalah 5%

Ket : M : Jumlah Kematian dalam 1 tahun

P : Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

15 | P a g e
6. Age Specific Death Rate
 Pada pertengahan tahun 2013 di kota X jumlah penduduk yang berumur 10-14
tahun berjumlah 50.000 orang. Jumlah kematian penduduk yang berumur 10-
14 tahun 3000 orang. Berapa ASDR umur 10-14 tahun?

ASDR (10-14) = Ms/Ps X 1000 = 60. ASDR nya adalah 60.

Yang artinya 1000 penduduk umur 10-14 tahun dalam satu tahun, jumlah
penduduk umur 10-14 tahun yang mati ada 60 orang.

Atau dalam persen dapat dinyatakan:

ASDR (10-14) = Ms/Ps X 100 = 6%. ASDR nya adalah 6%

Ket : Ms : Jumlah kematian dari kelompok usia tertentu

Ps : Jumlah populasi pada kelompok tertentu.

7. Angka prevalence rate (angka prevelensi)

Satu sekolah dengan murid 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit campak,
dan hari ini 5 orang lainnya menderita campak.

10/100 x 1000 = 100/1000

Yang artinya angka prevalence rate dari 1000 murid terdapat 100 orang penderita
penyakit campak.

Atau dalam persen dapat dinyatakan:

10/100 x 100 = 10%

8. Incidence rate (angka insiden)

Pada suatu daerah dengan jumlah penduduk tagl 1 juli 2005 sebanyak 100.000 orang
semua rentang terhadap penyakit diare ditemukan laporan penderita baru sebagai
berikut: bulan januari 50 orang, maret 100 orang, juni 150 orang, September 10 orang
dan desember 90 orang.

Jawab :

IR = (50+100+150+10+90) / 100.000 x 1000 = 400 / 100.000 x 1000

= 4/1000

Atau dalam persen dapat dinyatakan:

IR = (50+100+150+10+90) / 100.000 x 100% = 400 / 100.000 x 100%

= 0,4%

16 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari berbagai ulasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa statistik kesehatan erat
kaitannya dengan permasalahan kesahatan saat mengalami kegagalan atau keberhasilan
program guna untuk menganalisa kecenderungannya. Analisa perbandingan tersebut dapat
dilihat antar waktu dan tempat, mempunyai tujuan dalam menjawab masalah yang ada dalam
masyarakat dengan membuktikan suatu dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.Statistik
kesehatan merupakan suatu wadah untuk dapat memonitoring suatu kemajuan status
kesehatan di suatu wilayah tertentu, mengevaluasi program kesehatan masyarakat, serta dapat
menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat.

3.2 Saran

Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya kami akan lebih dalam memberi contoh studi kasus dan lebih detail dalam
menjelaskan tentang statistik kesehatan dengan sumber-sumber yang lebih banyak lagi.

17 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

1. Chandra, B. (1995). Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.

2. Fajar, I., & dkk. (2009). Statistika untuk Praktisi Kesehatan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

3. Riyanto, A. (2011). Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan. Yogyakarta:


Nuha Medika.

18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai