Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOSTATISTIK

PENGUMPULAN DATA DALAM BIOSTATISTIK

HALAMAN SAMPUL

Disusun Oleh :

1. Tiara Dwi Safitri ( 1910070170013 )


2. Fania Erisa ( 1910070170014 )
3. Afandi Abdul Gani ( 1910070170020 )
4. Ginza Sonia ( 1910070170031 )
5. Assy Agnestasya ( 1910070170032 )
6. Muhammad Ripqi ( 1910070170039 )
7.

Dosen Pembimbing :

Erni Maywita,S.KM,M.Kes

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN-FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah swt atas anugerah, penyertaan, perlindungan, dan
petunjuk-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Perubahan perilaku melalui pemasaran .Dengan selesainya makalah ini tidak lepas
dari dukungan dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk Erni
Maywita, M.kes.

Kami menyadari masih banyak kesalahan, keterbatasan wawasan, sehingga


hasilnya mungkin masih jauh dari yang diharapkan. Untuk itu, pendapat, pikiran,
kritik, dan saran dari pemeriksa dan pembaca sangat kami harapkan demi
terwujudnya kesempurnaan makalah ini.

Padang,17 September 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................1
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Sumber Data..................................................................................................3
B. Pedoman Pembuatan Kusioner.....................................................................3
C. Bentuk Pertanyaan........................................................................................4
1. Pertanyaan tertutup....................................................................................4
2. Pertanyaan terbuka....................................................................................4
3. Kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka..............................................4
D. Metode Pengumpulan Data...........................................................................5
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................................5
1. Pengukuran Fisiologis (Physiological/biological measurements).............5
2. Observasional (Observational)..................................................................6
3. Wawancara (Interview).............................................................................7
4. Kuesioner (questionnaires)........................................................................9
5. Catatan atau Dokumen Lainnya (records or other documents)...............11
F. Metode Pengumpulan Sampel....................................................................11
BAB III PENUTUP...............................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Statistik berasal dari bahasa Latin "Ratio Status" yang dalam bahasa Itali
ekivalen dengan kata "Region di stato". Istilah tersebut muncul pada awal abad
pertengahan, biasa digunakan untuk menyatakan hal-hal yang berhubungan
dengan pelajaran tentang kenegaraan. Kemudian berkembang istilah "statistia"
yang berarti orang yang berkecimpung dalam urusan keadaan kenegaraan atau
ahli negara. Memang pada mula perkembangannya, para ahli negara inilah
yang menerapkan statistik dalam arti mengumpulkan dan menganalisis data
dalam bentuk angka tentang masalah-masalah kenegaraan. Misalnya tentang
kependudukan, pertanian, militer dan tenaga kerja. Selanjutnya statistik terus
berkembang tidak hanya masalah kenegaraan saja, tetapi juga mencakup
masalah-masalah lain sejalan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan(Saputa, 2016).
Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu
alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk
sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri.
Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan;
sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi
statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau
polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta hitung cepat
(perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi,
statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan
buatan(Rahman, 2020).
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pembuatan makalah dengan materi pengumpulan
data pada biostatistik ialah :
1. Apa yang di maksud dengan Konsep dasar pengumpulan data pada
biostatistik ?
2. Bagaimana konsep dasar pengumpulan data dari biostatistik ?
3. Bagaimana metode dan teknik pengumpulan data pada biostatistik?

1
2

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah dengan materi pengumpulan data pada
biostatistik yaitu :
1. Mahasiswa dapat mengetahui sumber data
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pedoman pembuatan kusioner
3. Mahasiswa dapat memahami bentuk pertanyaan pada penumpulan data
4. Mahasiswa dapat mengetahui metode pengumpulan data
5. Mahasiswa dapat memahami teknik pengumpulan data
6. Mahasiswa dapat mengetahui metode pengambilan sampel
7. Mahasiswa dapat mengaplikasikan pengumpulan data kedalam kasus
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Data
Sumber data secara garis besar dapat dikatakan ialah tempat data yang kita
inginkan(Budiarto, 2001). Berdasarkan sumbernya data dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
langsung dari sumber utama (pertama) atau responden. Sedangkan data
sekunder diperoleh dari sumber lain seperti laporan penelitian, laporan kerja,
koran, majalah, arsip(Alhamda, 2018).
Pengetahuan tentang sumber data merupakan hal yang sangat penting
untuk diketahui. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan dalam
memilih sumber data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya, suatu
penelitian tentang berbagai jenis penyakit yang sedang atau pernah diderita
oleh masyarakat di suatu daerah. Untuk itu, dilakukan rekam medik di sarana
pelayanan kesehatan yang ada di daerah tersebut. Hal ini tidak benar karena
sumber data berada di masyarakat dan bukan di sarana pelayanan kesehatan
yang ada di daerah tersebut. Bila kita akan meneliti perjalanan penyakit yang
telah dialami oleh penderita yang pernah dirawat maka sumber data berada di
rekam medik rumah sakit yang bersangkutan(Budiarto, 2001).
B. Pedoman Pembuatan Kusioner
Pedoman pembuatan kuisioner menurut (Budiarto, 2001) ialah sebelum
menyusun daftar pertanyaan yang akan digunakan sebagai pedoman untuk
melakukan pengumpulan data dengan teknik wawancara, angket atau
pengumpulan data untuk penelitian klinik, harus ditentukan dahulu variabel-
variabel yang dibutuhkan dan sesuai dengan tujuan agar tidak ada pertanyaan
atau variabel yang terlupakan. Intensitas pertanyaan disesuaikan dengan tujuan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusunan daftar
pertanyaan sebagai pedoman dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Pertanyaan harus ditulis dengan kalimat yang sederhana, singkat dan jelas
sehingga mudah dimengerti, baik oleh responden maupun pelaksana.
2. Pertanyaan jangan mempunyai arti ganda. Misalnya, apakah ibu atau
bapak menggunakan sarana pelayanan kesehatan yang ada. Pertanyaan ini

3
hendaknya dipisah menjadi dua pertanyaan, yang satu untuk ibu dan yang
lain untuk bapak, karena apabila ibu menggunakan sarana pelayan an
kesehatan tersebut, tetapi bapak tidak maka akan sulit bagi ibu untuk
menjawabnya.
3. Sedapat mungkin pertanyaan tidak menyinggung perasaan. Misalnya,
menanyakan tentang kehamilan tanpa lebih dahulu menanyakan status

4
4

maritalnya. Bila ini sampai terjadi, kemungkinan jawaban selanjutnya


menjadi tidak serius lagi.
4. Usahakan agar tidak ada pertanyaan yang mengharuskan responden
mengingat kembali masa lampau. Misalnya, pada umur berapa ibu
mendapat haid pertama?
5. Usahakan agar pertanyaan tidak mengharuskan responden untuk
menghitung. Misalnya, berapa selisih umur ibu dengan putra ibu yang
kedua?
C. Bentuk Pertanyaan
Menurut (Budiarto, 2001) Pertanyaan yang diajukan pada responden atau
daftar isian yang harus diisi oleh responden dapat berupa pertanyaan tertutup,
pertanyaan terbuka, dan kombinasi keduanya.
1. Pertanyaan tertutup
Bentuk pertanyaan tertutup hanya terdiri dari beberapa pilihan
jawaban dan responden hanya memilih yang sesuai dengan kondisinya.
Misalnya, apakah bapak merokok? Jawabannya hanya berupa "ya" dan
"tidak".
2. Pertanyaan terbuka
Dengan pertanyaan terbuka, responden dengan leluasa dapat
menceri takan hal-hal yang dimaksud dalam pertanyaan. Pertanyaan
terbuka biasanya digunakan pada penelitian kualitatif, seperti
wawancara mendalam atau diskusi kelompok terarah.
3. Kombinasi pertanyaan tertutup dan terbuka
Kombinasi dari pertanyaan tertutup dan terbuka misalnya,
pertanyaan tentang sarana pelayanan kesehatan yang digunakan
a. Puskesmas;
b. Rumah Sakit;
c. Dokter Praktek Swasta;
d. Bidan Praktek Swasta;
e. Lain-lain; sebutkan .....
Dengan pertanyaan tertutup responden mudah menjawab atau
mengisi. Pengolahan data juga mudah dilakukan, tetapi informasi yang
5

diperoleh tidak mendalam dan terkadang jawaban dipaksakan karena


tidak terdapat dalam pilihan jawaban yang ada.
Pada pertanyaan terbuka, responden dengan leluasa dapat men
ceritakan pengalaman, opini, pendapat, saran, dan lain-lain sehingga
akan didapat informasi yang banyak, tetapi akan mengalami kesulitan
dalam pengolahan data.
D. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang sesuai dengan tujuan, pengumpulan data
hendaknya menggunakan metode yang lazim. Bila kita ingin mengumpul kan
data sekunder dari rumah sakit maka dilakukan dengan membuka kembali
catatan medik yang ada di rumah sakit tersebut.
Bila data primer yang kita inginkan maka dapat dilakukan dengan
sampling survei atau dengan langsung menemui penderita yang datang
kerumah sakit. Sampling survei merupakan salah satu cara pengumpulan data
dari masyarakat untuk memperoleh gambaran tentang pemakaian obat tertentu
(therapeutic survey) atau mengadakan evaluasi terhadap program kesehatan
yang telah dijalankan.
Pada pengumpulan data dengan cara survei, biasanya jumlah respon den
cukup banyak hingga tidak mungkin dilakukan menyeluruh, tetapi dilakukan
dengan pengambilan sampel.Sebelum diputuskan untuk melakukan survei,
perlu dipertimbangkan dahulu masalah waktu, biaya, dan tenaga yang tersedia.
Keuntungan pengumpulan data dengan metode survei adalah kita akan
mendapatkan data primer yang dapat dipercaya, tetapi terdapat pula
kekurangannya karena membutuhkan waktu, tenaga, dan biaya yang cukup
besar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Swarjana, 2016), teknik pengumpulan data yaitu:
1. Pengukuran Fisiologis (Physiological/biological measurements)
Pengukuran dengan metode fisiologis atau biologis sebetulnya sangat
umum dilakukan, terutama pada tatanan nyata pelayanan kesehatan, baik di
klinik, rumah sakit maupun puskesmas. Metode ini sering digunakan oleh
perawat, bidan maupun dokter saat melakukan pemeriksaan kesehatan
6

pasiennya. Beberapa contoh pengukurannya seperti pengukuran tekanan


darah, nadi, suhu tubuh dan lain-lain. Demikian pula halnya dalam
penelitian. Misalnya penelitian membahas mengenai tentang tekanan darah,
maka peneliti harus mengumpulkan data tekanan darah sampel atau
respondennya menggunakan tensimeter dan inilah yang dikenal sebagai
pengukuran dengan metode fisiologis maupun biologis. Keuntungan
penggunaan metode ini adalah aspek obyektivitas, presisi, dan sensitivitas.
Alat pengumpulan data ini telah dilakukan kalibrasi.
2. Observasional (Observational)
Salah satu metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam
penelitian adalah metode observasi. Ada kalanya variabel penelitian tersebut
sangat membutuhkan pengamatan atau observasi. Misalnya peneliti
melakukan observasi tentang sikap dan perilaku tenaga kesehatan selama
pemberian pelayanan kesehatan di puskesmas. Ada empat kondisi yang
harus dipenuhi dalam menggunakan observasi sebagai metode pengumpulan
data, yaitu:
a. Observasi seharusnya konsisten dengan tujuan khusus penelitian.
b. Ada standar dan rencana sistematis untuk mengobservasi dan
mencatat data.
c. Semua observasi harus dicek dan dikontrol.
d. Observasi yang dilakukan berhubungan dengan konsep ilmiah dan
teori.
Observasi dapat dilakukan secara terstruktur maupun secara tidak
terstruktur. Observasi secara struktur misalnya melakukan observasi
terhadap salah satu prosedur pemberian atau tindakan perawatan kepada
pasien di ruang perawatan pasien. Observer melakukan observasi
berdasarkan alat atau instrumen untuk menguji aktivitas kerja suatu
tundakan perawatan untuk mengetahui apakah prosedur tersebut
dilaksanakan secara benar atau tidak. Bila observer lebih dari satu orang
diperlukan training yang cukup dan inter-rater reliability.
7

3. Wawancara (Interview)
Dalam sebuah penelitian, subyek penelitian memiliki banyak informasi
yang dapat digali oleh peneliti. Informasi tersebut dapat diketahui oleh
peneliti melalui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada
responden atau partisipan. Pertanyaan oleh peneliti (interviewer) dan
jawaban yang diberikan oleh responden (interviewee) terjadi melalui
metode wawancara (interview). Wawancara merupakan metode
pengumpulan data dalam bentuk personal yang dilaksanakan oleh
pewawancara yang telah terlatih (Swarjana, 2013). Isi atau pertanyaan
pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara sangat tergantung dari
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Interview atau wawancara ini dapat
dilaksanakan di banyak tempat, misalnya di tempat tinggal responden,
kantor atau instansi tempat responden bekerja atau beraktivitas, atau tempat
lainnya yang kondusif untuk dilaksanakannya interview. Pengumpulan data
melalui interview umumnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu personal
interview, telephone interview, dan group interview.

a. Wawancara secara personal (personal interview)


Personal interview adalah metode pengumpulan data di mana
seorang interviewer mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara
langsung kepada interviewee (face-to-face contact). Menurut Swarjana
(2013), personal interview memiliki beberapa keuntungan dan
kelemahan. Beberapa keuntungannya, yaitu:
1) Seorang interviewer dapat secara langsung memperoleh data yang
dinginkan dengan mewawancarai responden.
2) Seorang interviewer juga dapat melihat langsung respons responden
ketika diwawancarai, dan interviewer juga dapat memastikan apakah
responden mengerti dengan pertanyaan yang diberikan.
3) Non response dapat dihindari.
4) Bahasa yang digunakan dapat disesuaikan dengan kemampuan
interviewee.
8

5) Interviewer dapat mengontrol situasi dan responden secara lebih


efektif.
6) Interviewer juga dimungkinkan untuk mendapatkan informasi
tambahan
Selain keuntungan tersebut, personal interview juga memiliki
beberapa kelemahan di antaranya:
1) Penampilan interviewer dapat memengaruhi jawaban responden
(interviewer bias).
2) Memerlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan interview,
terutama deep interview.
3) Perlu interviewer yang terlatih atau interviewer perlu mendapatkan
pelatihan wawancara.

b. Wawancara melalui telepon (telephone interview)


Selain personal interview, pengumpulan data juga dapat dilakukan
melalui telephone interview. Telephone interview merupakan metode
pengumpulan data di mana seorang interviewer mewawancarai
responden melalui telepon. Wawancara melalui telepon juga memiliki
kelebihan dan kelemahan (Swarjana, 2013). Adapun kelebihannya,
yaitu:
1) Metode ini lebih fleksibel dibandingkan dengan mail method.
2) Dapat secara cepat mendapatkan informasi.
3) Secara ekonomi lebih murah dibandingkan dengan personal
interview.
4) Apabila ada kekurangan data, sangat mudah melakukan recall,
tinggal dihubungi lagi melalui telepon.
5) Respons lebih baik daripada mail method.
6) Tidak memerlukan staf lapangan.
Sedangkan kelemahannya, yaitu:
1) Biasanya waktu yang disediakan oleh responden relatif singkat.
2) Survey hanya dapat dilakukan kepada responden yang memiliki
telepon.
9

c. Wawancara secara berkelompok (group interview)


Selain dua metode interview di atas (personal and telephone
interviews), ada juga yang dikenal sebagai metode interview kelompok
(group interview). Banyak penelitian juga yang menggunakan metode
ini yang dikemas dalam bentuk focus group discussion (FGD).
Selain pembagian tersebut, interview method juga dapat dibedakan
berdasarkan jenis pertanyaannya, yaitu structured interview dan
unstructured interview.
a) Wawancara terstruktur (structured interview)
Pada interview yang terstruktur, pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan sudah disiapkan secara detil oleh peneliti atau pewawancara.
Pertanyaan juga diajukan kepada interviewee secara terstruktur
berdasarkan panduannya. Jadi pertanyaan yang diajukan sama persis
seperti apa yang telah tertulis dalam list pertanyaan-pertanyaan tersebut.
b) Wawancara tidak terstruktur (unstructured interview)
Interview juga dapat dilakukan secara tidak terstruktur. Pada
interview ini, peneliti tidak secara detil menyiapkan pertanyaannya.
Umumnya informasi atau data yang ingin dikumpulkan adalah data
yang sangat mendalam atau pertanyaan yang bersifat eksploratif. Oleh
karena itu, pertanyaan dapat diubah, dimodifikasi, ditambahkan dan
lain-lain. Hal ini sangat tergantung dari respons dan kesiapan dari
responden (flexibility).
4. Kuesioner (questionnaires)
Salah satu metode maupun alat pengumpulan data yang sangat umum
digunakan dalam penelitian, terutama dalam penelitian survey adalah
kuesioner. Kuesioner adalah sederet pertanyaan-pertanyaan yang telah
disiapkan oleh peneliti yang akan digunakan sebagai alat untuk
mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian, peneliti umumnya
menggunakan kuesioner yang sudah baku atau yang telah melewati uji
validitas dan reliabilitas. Akan tetapi faktanya, banyak peneliti belum
menemukan kuesioner yang baku sehingga peneliti harus membuat atau
mengkonstruksi kuesioner sesuai dengan penelitian yang akan
10

dilakukannya. Setelah kuesioner siap, peneliti selanjutnya mendistribusikan


kuesioner kepada responden, untuk diisi langsung oleh responden.
Pertanyaan pada kuesioner yang digunakan sangat beragam di
antaranya:
a. Pertanyaan yang bersifat tertutup (close ended items/restricted items)
Pertanyaan yang diajukan bersifat tertutup dan umumnya pertanyaan
tersebut hanya menyediakan satu pilihan jawaban.
Contoh : Apakah Bayi saudara telah mendapatkan imunisasi
campak? Jawabanya adalah “Ya” atau “Tidak”.
b. Pertanyaan terbuka (open ended items)
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaa yang bersifat terbuka dan
responden juga dapat secara terbuka atau leluasa untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Contoh : "Bagaimanakah kebiasaan saudara
menyusui bayi di rumah?" Jawabannya sangat luas, karena
responden leluasa untuk menjelaskan tentang kebiasaan menyusui
bayinya selama di rumah.
c. Pertanyaan setengah terbuka (portially open ended question)
Pertanyaan model ini adalah pertanyaan yang telah dimodifikasi
antara pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Pertanyaan ini
menyediakan jawaban lebih dari satu atau lebih pilihan jawaban dan
responden dimungkinkan untuk menjawab lebih dari satu pilihan
jawaban.
Contoh : “Apa yang biasanya saudara lakukan jika terjadi
keputihan?”
Pilihan jawaban :
1) Segera membersihkan dengan sabun.
2) Segera memberikan diri ke bidan.
3) Segera membersihkan diri ke dokter spesialis kebidanan.
4) Tidak melakukan tindakan.
5) Lainya (sebutkan).
Sebagai sebuah metode dan instrumen penelitian, kuesioner juga
memiliki kelebihan dan kelemahan.
11

a. Kelebihan kuesioner
1) Biaya relatif murah walaupun wilayah geografisnya luas
2) Karena kuesioner diisi sendiri oleh responden, maka metode ini bebas
dari interviewer bias.
3) Responden tidak merasa terganggu privasinya, karena mereka leluasa
menjawab pertanyaan-pertanyaan.
4) Waktu relatif singkat dan dimungkinkan untuk mengirimnya melalui
pos.
b. Kelemahan kuesioner
1) Ada kemungkinan responden tidak memahami beberapa atau banyak
bagian dari kuesioner tersebut.
2) Pertanyaan-pertanyaan yang ada pada kuesioner bersifat pertanyaan
tertutup.
3) Kusioner sebaiknya dibuat dengan baik sehingga kuesioner tersebut
menjadi singkat, jelas, dan tidak menimbulkan makna ganda.
4) Dimungkinkan adanya non response, missing data akibat dari
beberapa atau banyak pertanyaan yang tidak terjawab.
5. Catatan atau Dokumen Lainnya (records or other documents)
Selain empat metode pengumpulan data tersebut di atas, data penelitian
juga dimungkinkan untuk dikumpulkan atau diperoleh melalui catatan-
catatan atau dokumen-dokumen lainnya (catatan atau rekam medis, kartu
menuju sehat/KMS bayi, KMS ibu hamil, dan lain-lain). Misalnya peneliti
ingin melakukan penelitian tentang riwayat imunisasi bayi, pada penelitian
tersebut data bisa didapatkan melalui riwayat imunisasi bayi yang tercatat
pada KMS bayi.
F. Metode Pengumpulan Sampel
Menurut (Budiarto, 2001),Secara umum, pengambilan sampel dapat
dilakukan dengan cara acak (ran dom sampling) atau tanpa acak (non-random
sampling).
Pengambilan sampel acak dilakukan secara objektif sedemikian rupa.
sehingga probabilitas setiap unit sampel diketahui, sedangkan pengambila
sampel tanpa acak dilakukan sedemikian rupa sehingga probabilitas setiap unit
12

sampel tidak diketahui dan faktor subjektif memegang peran penting Oleh
karena itu, pengambilan sampel tanpa acak ini, walaupun dilakukar sedemikian
rupa sehingga mempunyai tingkat kewakilan yang tinggi, tetap tidak dapat
dievaluasi secara objektif.
Random sampling yang akan diuraikan adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
2. Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling)
3. Pengambilan sampel acak bertahap (Multistage random sampling)
Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling)
4. Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling)
5. Probability Proportionate to Size (PPS)
12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pembuatan makalah dari materi pengumpulan data
biostatistik di dapatkan mahasiswa mampu menjelaskan sumber data, pedoman
pembuatan kuisioner,bentuk-bentuk pertanyaan, metode pengumpulan data,
teknik pengumpulan data, metode pengumpulan sampel, serta pengaplikasian
dalam kasus. Biostatistik merupakan cabang ilmu yang penting dalam
keilmuan terkhusu bidang kesehatan dikarnakan pengumpulan data ini
bertujuan untuk mengetahui fenomena apa dan berapa skala pengaruh terhadap
masyarakat serta meningkatkan pengetahuan dalam bidang ilmu

B. Saran
Saran yang dapat diberikan pada pembuatan makalah ini ialah
penmabahan literatur baca serta peningkatan dalam aspek literasi dan
pemahaman bagi mahasiswa
13

DAFTAR PUSTAKA

Alhamda, S. (2018). Buku Ajar Metlit dan Statistik. DEEPUBLISH.


Budiarto, E. (2001). Biostatistika untuk Kedokteran dan kesehatan Masyarakat
(P. Widyastuti (ed.)). EGC.
Rahman, S. A. (2020). Biostatistik Deskriptif.
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
MTA4NzQ3ZjBkZDNmMDJjYWY3ZTIwMzIxMmRlZjNjODM2ZWFjNjQ
1ZA==.pdf
Saputa, R. (2016). Buku Ajar Statistik IBSI.pdf. Zenodo.
https://doi.org/10.5281/zenodo.1210410
Swarjana, i ketut. (2016). Statistik Kesehatan (A. Ari (ed.)). ANDI OFFSET.

Anda mungkin juga menyukai