Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

DATA STATISTIKA

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Statistika Pendidikan

Yang dibimbing oleh

Dr. Nia Erlina, M.Pd.

Oleh :

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok :

1. Wahyudi (T20176002) 8. Tasnim Maghfiroh (T20176017)


2. Afi Nuris A (T20176005) 9. Sittiyatun (T20176021)
3. Endang Komaria (T20176006) 10. Dahlia Indahsari (T20176024)
4. Dina Wasilatur R. (T20176008) 11. Nafi’atus Mursidah (T20176026)
5. Ikhda Khusnur R. (T20176010) 12. Khoirul Anwar (T20176030)
6. Ika Nur Fais (T20176014) 13. Norma Istiqomah (T20176031)
7. Yuni Lailatul M (T20176016) 14. Danik Tinmiasih (T20176032)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2019

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Data Statistika” ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini,
dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk
dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun didalam
pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kami miliki. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dosen pengampu Statistik pendidikan yang telah memberikan bimbingan dalam


penyusunan makalah ini Dr. Nia Erlina, M.Pd.

2. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak


kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan
agar dapat menyempurnakannya di masa yang akan datang. Semoga apa yang
disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat.

Jember, 27 september 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. RumusanMasalah...................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6

A. Hal-Hal yang Mencakup Persoalan Statistik.........................................................6


B. Sifat Data Statistik.................................................................................................8
C. Karakteristik yang Harus Ada Dalam Data...........................................................8
D. Jenis-Jenis Penyajian Data.................................................................................9
E. Penyajian Data dalam Bentuk Table....................................................................14
F. Pengelompokkan Jenis Data Berdasarkan Susunannya...........................18
G. Metode Pengumpulan Data..................................................................................20
H. Teknik Pengumpulan Data Statistik....................................................................21
I. Teknik Pengumpulan Data Melalui Wawancara.................................................23
J. Metode Pengumpulan Data Melalui Tes.............................................................24
K. Proses Pengumpulan Data Melalui Observasi.......................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................................29

A. Kesimpulan..........................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................30

GLOSARIUM...............................................................................................................31

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. Latar Belakang
Statistik pendidikan adalah sebuah ilmu yang membahas tentang perhitungan
serta pengumpulan data-data yang diperoleh baik dari hasil observasi maupun
interview. Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis
yang dapat diteliti kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi,
eksperimen dan pemikiran. Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan
imajinasi. Oleh karena itu, untuk mengembangkan ilmu dan agar diperoleh
inforomasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka diperlukan suatu penelitian.
Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan dalam
pengetahuan. Cara untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang
memerlukan banyak peralatan laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan
penelitian tidak dilakukan dengan cara yang lazim, maka pekerjaan tersebut hanya
dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer atau berita saja. Pada dasarnya titik
awal penelitian diawali dengan timbulnya suatu pertanyaan dalam diri kita mengenai
keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita. Keinginan untuk lebih
mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu, mendorong kita untuk
melakukan suatu penelitian. Buku-buku dalam perpustakaan dan laboratorium yang
baik merupakan pembantu yang mutlak dalam melakukan penelitian. Pada dasarnya
suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui langkah-
langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, melakukan verifikasi data,
dan menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat,
dan lengkap. Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut
menjadi informasi karena tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
Oleh karena itu untuk memperoleh data diperlukan metode atau pengumpulan data
yang sesuai dengan penelitian. Selain itu data yang diperoleh juga harus diolah agar
dapat di sajikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh setiap
penelitian untuk menghasilkan atau memperoleh data melalui segi tes yang
mencakup serangkaian petanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan. Wawancara yang mencakup instrumen pengumpul data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Angket yang
mencakup instrumen pengumpul data yang digunakan dalam teknik komunikasi tak
lansung serta daftar cek yang merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-

4
aspek yang akan diamati sehingga mempermudah untuk melakukan
pengorganisasian dan pengumpulan data secara sistematis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang mencakup persoalan statistika?
2. Bagaimana sifat data statistik?
3. Apa saja karakteristik yang harus ada dalam data?
4. Apa saja jenis-jenis penyajian data?
5. Bagaimana penyajian data dalam bentuk table?
6. Bagaimana pengelompokan jenis data berdasarkan susunannya?
7. Apa itu metode pengumpulan data?
8. Bagaimana teknik pengumpulan data statistik?
9. Bagaimana teknik pengumpulan data menggunakan wawancara?
10. Bagaimana teknik pengumpulan data melalui tes?
11. Bagaimana proses pengumpulan data melalui observasi?

C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mennjelaskan apa saja yang mencakup persoalan statistika.
2. Untuk menjelaskan sifat data statistik.
3. Untuk menjelaskan karakteristik yang harus ada dalam data.
4. Untuk menjelaskan jenis-jenis penyajian data.
5. Untuk menjelaskan penyajian data dalam bentuk table.
6. Untuk menjelaskan pengelompokkam jenis data berdasarkan susunannya.
7. Untuk menjelaskan metode pengumpulan data.
8. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data statistik
9. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara.
10. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data menggunakan tes.
11. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data menggunakan observasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hal-Hal yang Mencakup Persoalan Statistik.


Pada dasarnya pokok-pokok yang membahas dalam ilmu Statistik ada tiga, yaitu:
(1) Persoalan tentang rata-rata (Rata-rata); (2) Persoalan tentang pemencaran atau
penggunaan data (variabilitas = dispersi); (3) Persoalan tentang hubungan / hubungan
(korelasi / asosiasi).

1. Persoalan tentang rata-rata

Rata-Rata Biasa Kita Jumpai Dalam Kehidupan Kita Sehari-Hari. Seorang


tenaga pengajar perlu sekali menerima tentang berhasil atau tidaknya mengajar di
hadapan anak didiknya. Untuk itu maka evaluasi sangat diperlukan. Salah satu
yang membantu dengan jalan memahami berapakah nilai rata-rata yang berhasil
diterima oleh anak didiknya di dalam mata pelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya. Perwakilan Agama akan dapat mengetahui pasangan surutnya NTCR
dalam beberapa tahun terakhir (misalnya selama PELITA II). Untuk keperluan ini
diperlukan untuk mengetahui jumlah rata-rata yang terjadi NTCR Setiap tahun di
lingkungan wilayah yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Seorang
Kepala Kantor wajib mengetahui antara lain berapakah rata-rata keperluan kertas
dan karbon untuk keperluan administrasi perkantoran dalam setiap-tiap tahunnya,
agar mudah di dalam DUK (Daftar Ususlan Kegiatan). Jika dapat ditentukan
dengan tepat jumlah lampu bola yang harus ditentukan setiap tahun, maka seorang
Pengusaha Pabrik Bola Lampu Pijar akan disibukkan dengan perhitungan
kekuatan rata-rata (daya tahan) lampu-lampu pijar yang diproduksi
pabriknya. Demikian seterusnya. maka seorang Pengusaha Pabrik Bola Lampu
Pijar akan disibukkan dengan perhitungan kekuatan rata-rata (daya tahan) lampu-
lampu pijar yang diproduksi pabriknya. Demikian seterusnya. maka seorang
Pengusaha Pabrik Bola Lampu Pijar akan disibukkan dengan perhitungan
kekuatan rata-rata (daya tahan) lampu-lampu pijar yang diproduksi
pabriknya. Demikian seterusnya.

Dengan contoh-contoh seperti dikemukakan di atas jelas menunjukkan


pada saat gagasan-gagasan Statistik (Gagasan Statistik) dengan sadar atau tidak

6
sadar memiliki banyak dan acap kali kita praktikkan dalam hidup kita sehari-
hari. Masalah rata-rata ini sangat penting, karena berkaitan dengan menemukan
buah angka rata-rata saja, akan tergambar atau dibahas pada umumnya. Dan inilah
yang pertama kali dibahas dalam Statistik. 
2. Persoalan tentang pemencaran atau penggunaan data.

Persoalan kedua yang dibahas dalam Statistik adalah yang dikenal


denganistilah Dispersi atau Variabilita (data distribusi atau pemencaran).

Tentang hal ini, kiranya akan dapat diakses melalui keterangan atau contoh
berikut ini:
Seorang Dekan Fakultas meningkatkan kesulitan dalam mengikat 1 (satu)
orang Sarjana Teladan karena 3 orang Sarjana yang memiliki nilai rata-rata yang
sama (dalam contoh ini semuanya memiliki nilai rata-rata sebesar 7), padahal
predikat Sarjana Teladan hanya dapat diberikan pada satu orang saja. Dari data
tentang nilai-nilai yang diperoleh oleh orang-orang ini:
Nilai-nilai Sarjana “A” = 62-69-78-66-71-74-64-76; Nilai rata-rata = 560: 8 Vak = 70;
Nilai-nilai Sarjana “B” = 70-70-70-70-70-70-70-70; Nilai Rata-rata = 560: 8 Vak =
70;
Nilai-nilai Sarjana “C” = 60-77-60-75-65-79-61-83; Nilai Rata-rata = 560: 8 Vak =
70.
Jika data tersebut disebarkan atau dipencangkan angka-angkanya,
maka statistik dapat ditentukan oleh sarjana “B” lah yang berhak atas predikat
sebagai sarjana teladan, sebab data yang diberikan oleh “B” sifatnya homogin
vak), sedangkan data yang dimiliki "A" dan "C" terlalu banyak memiliki
variasi.
3. Persoalan tentang hubungan / saling berhubungan

Masalah yang terkait atau terkait ini merupakan persoalan yang mendasar
dalam ilmu Statistik, sehingga sementara sarjana dan para ahli mengatakan bahwa
“Jiwanya ilmu Statistik adalah terkait dengan diskusi tentang perubahan”. Tidak jauh
berbeda dengan dua diskusi yang telah diselesaikan di atas, mendiskusikan tentang
hubungan atau diskusi ini awalnya acap kali kita jumpai dan bukan merupakan diskusi
lagi.

7
Kurangnya gizi anak akan meningkat atau ada yang disetujui dengan
rendahnya nilai-nilai hasil belajar yang diterima oleh seorang siswa; naiknya
produktivitas bahan pangan ada korelasinya dengan menurunnya angka-angka
kematian; Harga bahan bakar minyak terkait searah dengan naik ongkos angkutan dan
naiknya harga kebutuhan pokok hidup sehari-hari lainnya; tinggi-rendahnya tingkat
pendidikan mungkin ada yang melampaui angka-angka perceraian, dan seterusnya.
Contoh-contoh di atas yang membedakan antara satu dengan yang lain, atau
yang memiliki perbedaan.
Teknik penilaian dalam Statistik bukan hanya dapat membahas ada-tidaknya
hubungan antara fakta yang satu dengan yang lain, dapat digunakan juga mengukur
hubungan yang kuat dan hubungan yang searah ataukah sebaliknya, serta
memperbolehkan hubungan yang memungkinkan ataukah tidak.

B. Sifat Data Statistik

Data statistik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data
statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:

1. Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu.


2. Data statistik memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.
3. Data statistik memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata
dan batas atas nyata.
4. Data statistik yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik
tengah (midpoint).
5. Data statistik sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak
menggunakan sistem desimal (sistem perpuluhan).
6. Data statistik sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan
sistem pembulatan angka tertentu.

C. Karakteristik yang Harus Ada Dalam Data.

Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang


suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun yang berbentuk
kategori, seperti baik, buruk, tinggi, rendah, dan sebagainya. Dalam menarik suatu
kesimpulan atau membuat suatu keputusan seorang peneliti memerlukan data yang

8
benar. Apabila data yang salah digunakan untuk membuat suatu keputusan, maka
keputusan yang dihasilkan menjadi tidak tepat.

Agar tidak terjadi kesalahn seperti yang telah disebutkan di atas, maka data
yang baik harus memenuhi beberapa karakteristik berikut :

 Objektif
Objektif yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian harus
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah
penelitian, jumlah lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA 60%, data yang
diperoleh juga harus sama, yaitu 60%.
 Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permasalahn yang akan diteliti.
Misalnya kita ingin mengetahui tentang penyebab hasil penjualan barang menurun,
maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulkan adalah mutu barang, daya beli,
pesaing, barang lain yang sejenis, harga barang, biaya advertansi,dll.
 Up to date (sesuai zaman)
Data yang diperoleh tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya
perkembangan waktu dan teknologi menyebabkan suatu kejadian dapat mengalami
perubahan dengan cepat.
 Representatif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian sampel harus memiliki atau menggambarkan
keadaan populasinya. Misalnya saat ingin mengetahui minat baca di lingkungan
sekolah, yang harus diteliti adalah siswa atau komponen-komponen yang ada di
sekolah.
 Dapat dipercaya
Sumber data atau narasumber harus diperoleh dari sumber yang tepat. Misal data
tentang kependidikan diambil dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.
D. Jenis-Jenis Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda
dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau

9
perbandingan, dan lain-lain.  Tujuan Penyajian Data yang lain adalah memberi
gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi, data lebih cepat ditangkap dan dimengerti, memudahkan
dalam membuat analisis data, dan membuat proses pengambilan keputusan dan
kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.

Jenis – jenis penyajian data ada tiga macam, yaitu :

1. Narasi, yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.

Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk
kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih
tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman. Peyajian data
dalam bentuk teks merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil
pengamatan. Penyajian dalam bentuk teks banyak digunakan dalam bidang sosial,
ekonomi, psikologi dan lain-lain, dan berperan sebagai laporan hasil penelitian
kualitatif, misalnya, untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk
yang telah dipasarkan atau penerimaan, pendapat serta kepercayaan masyarakat
terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan kesehatan pada
masyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah.

2. Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori.


Misalnya berat badan menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut
pendidikan, jumlah penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dll.
a. Tabel Baris Kolom, adalah yang terdiri dari baris dan kolom. Tabel baris dan
kolom ini dapat dibedakan menjadi tiga arah, yaitu tabel satu arah, dua arah
dan tiga arah.
b. Tabel satu arah yaitu tabel yang berisi mengenai sutau hal atau satu
karakteristik saja. Tabel ini merupakan bentuk tabel yang paling sederhana.
Misalnya tabel tentang Top Brand Index Smarthphone seperti berikut:
Contoh tabel satu arah atau sederhana
Top Brand Index 5 perusahaan Smarthpone di Indonesia tahun 2015
No Merek Top Brand Index
1 Samsung 29.7%
2 Blackberry 24.7%

10
3 Nokia 16.7%
4 iPhone 4.5%
5 Smartfren 3.8%
Sumber : www.topbrand-award.com

c. Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share
perusahaan smarthphone.
Contoh tabel dua arah:
Penjualan dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone
N
Perusahaan Unit (Juta) Market share
o
1 Samsung 78,1 23,8%
2 Apple 39,3 12%
3 Huawei 17,3 5,3%
4 Xiaomi 16,9 5,2%
5 Lenovo 16,8 5,1 %
6 Other 159,2 48,6
Total 327,6 100
  
d. Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta
berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.
Contoh tabel tiga arah

Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011


WNI (Ribuan) WNA Total
Wilayah Jumla Juml (Ribu
L P h L P ah an)
Jakarta 547, 1.122, 1.123,
575,2 342 354 696
Pusat 7 9 7
Jakarta 828, 1.715, 1.716,
887,1 433 374 807
Utara 5 5 3

11
Jakarta 1.165 1.09 2.259, 2.260,
389 346 735
Barat 1,1 4.1 6 3
Jakarta 1.099, 1.03 2.134, 2.135,
401 340 741
Selatan 1 5.1 8 6
Jakarta 1.510, 1.41 2.925, 1.11 2.926,
574 536
Timur 1 5.2 6 0 7
Kep.
12,6 12,3 24,9 6 2 8 24,9
Seribu
5.250, 4.93 10.18 2.1 1.9 4.09 10.18
Total 6 2,8 3,5 45 52 7 7,6
Sumber: www.manajemenproyekindonesia.com
e. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun
dalam tabel ini memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas
dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan
lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh tabel kontingensi
Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Tingkat Pendidikan
Jml
Kelamin SD SMP SMA
Laki-laki 25 20 15 60
Perempu
20 12 8 40
an
Jumlah 45 32 23 100

f. Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi
mengenai dua hal atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara
bersamaan. Misalnya  data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi
dan prosentase  jumlah karyawan yang memiliki Tabel silang dapat hanya
terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung
pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian,

12
pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan
tergantung dari data yang diperoleh (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42).

3. Grafik atau Diagram


yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa angka atau
simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah
dibuat.
a. Diagram Garis
Diagaram garis adalah penyajian data dalam bentuk garis yang
menggambarkan perkembangan dan perubahan suatu keadaan. Biasanya
diagram garis digunakan untuk menyajikan data berdasarkan pengatmatan dari
waktu-kewaktu secara berurutan. Sumbu horisontal (mendatar) menunjukkan
waktu pengamatan, sedangkan sumbu vertikal (tegak) menunjukkan nilai data
pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Berikut contoh diagram Garis

b. Diagram Batang
Diagram batang adalah pennyajian data dalam bentuk persegi panjang
tegak atau persegi panjang mendatar. Pada umumnya, diagram batang
digunakan untuk menggambarkan perkembangan data dari suatu obyek
tertentu. Ada dua jenis Diagram batang yaitu:
1). Diagram Batang Tegak.

13
2) Diagram Batang Mendatar

c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif
menggunakan lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-
masing informasi yang disajikan. contohnya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini

E. Penyajian Data dalam Bentuk Table.


Pada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami
dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran

14
data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal
ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan
gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data
dalam menganalisis data tersebut. Penyajian dalam bentuk tabel merupakan
penyajian data dalam bentuk angka yang disusun secara teratur dalam bentuk kolom
dan baris. Penyajian dalam bentuk tebel banyak digunakan pada penuilsan laporan
hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci
tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Suatu tabel yang lengkap terdiri dari :

i. Nomor Tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi nomor agar
mudah untuk mencari kembali bila dibutukan.Nomor tebel biasanya ditempatkan
diatas sebelah kiri sejajar dengan judul tabel.
ii. Judul Tabel
Setiap tabel yang disajikan harus diberikn judul karena dari judul tabel orang
dapat mengetahui tentang apa yang disajikan.
Contoh :
TABEL 1
BANYAKNYA MURID SEKOLAH DI DAERAH BOGOR MENURUT
TINGKAT SEKOLAH DAN JENIS KELAMIN TAHUN 1994
iii. Catatan Pendahuluan

Catatan pendahuluan biasanya diletakkan dibawah judul dan berfungsi sebagai


keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatam
yang dilakukan.

iv. Badan Tabel


Badan tabel terdiri dari judul kolom, judul baris, judul kompartemen dan sel.
v. Catatan Kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan
atau ukuran yang digunakan. Bisanya dengan memberi tanda yang sesuai dengan
tanda yang terdapat di kanan atas singkatan yang digunakan. Tanda yang biasanya
dapat berupa *x dan lain lain.Catatan kaki diletakkan dibawah kiri tabel.
vi. Sumber Data

15
Sumber data diletakan dibagian kiri bawah (dibawah catatan kaki), sumber
ini mempunyai arti penting bila data yang sajikan berupa data sekunder.
Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
1.      Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel
yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel
yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-
faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data
kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar IP
seorang mahasiswa pendidikan matematika.
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4

2.      Table Kontingensi


Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan
tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang
terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori
dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b
x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh :
Misalkan data karyawan perusahaan Z pada tahun 2007. yang disebut
karyawan di sini adalah orang yang bekerja di perusahaan Z dari level
terendah sampai level manajemen yang semuanya berjumlah 336.416 orang
berasal dari lulusan SMA, Diploma 3 dan Strata -1 yang terdiri dari laki-laki
dan perempuan. Karyawan laki-laki dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak
104.758, D-3 sebanyak 51.459 dan S-1 sebayak 12.116. karyawan perempuan
denga tingkat pendidikan SMA sebanyak 102.795, D-3 sebayak 54.032 dan S-
1 sebanyak 11.256.

16
Untuk menyajikan data yang terurai dalam naskah di atas, sangat
cocok apabila kita menggunakan tabel kontingensi. Dimana yang menjadi
faktor baris adalah jenis kelamin dengan 2 kategori yaitu pria dan perempuan
dan faktor kolom adalah tingkat pendidikan dengan kategori SMA, D3, dan S-
1. dengan melihat bayaknya kategori setiap faktor maka untuk kasus ini, tabel
yang akan kita buat adalah tabel kontingensi 2x3 yaitu dua baris tiga kolom.
Dengan kasus yang berbeda tabel kontengensi yang kita buat dapat saja 4x3
atau 4x4 dan sebagainya.
4. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan
data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat
hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan
demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua
variable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro,
2004:42)
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan.
Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan
jumlah per gender.
Contoh :
Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata
pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:

No. Mata Pelajaran Jumlah


1 Matematika 11
2 Kimia 10
3 Fisika 7
4 Biologi 6

No Mata Pelajaran Siswa Yang Menyukai Jumlah

17
. Siswa Laki – Siswa
Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6

F. Pengelompokkan Jenis Data Berdasarkan Susunannya


Menurut susunannya, data dapat dikelompokkan atas dua jenis yaitu :

1. Data acak atau data tunggal.

Data acak atau data tunggal adalah data yang belum tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Disebut data tunggal karena
banyaknya data ditaksir tidak akan melebihi 30 data sehingga tidak perlu
menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tentu saja, perhitungan ukuran pemusatan
datanya (mean, median, modus, dan lain-lain) akan jauh lebih simpel daripada data
yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

Kelebihan penyusunan data dengan data tunggal adalah kita benar-benar


dapat melihat nilai sebuah data yang berjajar tanpa melakukan perhitungan terlebih
dahulu. Namun, data yang berjajar hingga mencapai belasan akan terlihat kurang
rapi.

Contoh soal data tunggal :

Hitung mean dari data 4,5,6,7,8,10,10,10

Jawab : X1 = 4 X2 = 5 X3 = 6 X4 = 7 dan seterusnya

n(jumlah data) = 8

Rumus : X = X1 + X2 + X3 + X4 + dan seterusnya kemudian dibagi dengan n(jumlah


data)

Jadi, X = 4=5+6+7+10+10+10 = 60;8 = 7.5

2. Data kelompok

18
Data kelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke
dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi
frekuensi atau tabel frekuensi. Data kelompok berumlah diatas 30 buah
sehingga memerlukan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dimana
data-data tersebut akan dikelompokkan dalam beberapa kelas, dan setiap kelas
mempunyai interval nilai tertentu.

Karena berada dalam tabel, otomatis perhitungan ukuran pemusatan


datanya tidak akan sesimpel yang kita bayangkan. Namun, kerapian dalam
penyajian datanya menjadi kelebihan utamanya. Hanya saja, karen perkelas
hanya menampilkan interval kelas, kita tidak dapat melihat data-data yang
berada didalam kelas tersebut.

Contoh soal data kelompok :

Interval Frekuensi

151-153 10

154-156 17

157-159 12

160-162 15

163-165 20

166-168 8

169-171 18

Jumlah 100

Batas atas = 153

Batas bawah = 151

Tepi bawah kelas = -0.5 (ex : 161 - 0.5 = 150.5, dst …)

19
Panjang interval kelas = tepi atas - tepi bawah (ex : 153.5 - 150.5 = 3
dst …)

Titik tengah kelas = 1/2 9batas bawah = batas atas)

G. Metode Pengumpulan Data


Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan
sebuah alat atau instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan
menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode tes dan
metode non tes.
Ada berbagai metode pengumpulan data yang dapat dilakukan dalam sebuah
penelitian. Metode pengumpulan data ini dapat digunakan secara sendiri-sendiri,
namun dapat pula digunakan dengan menggabungkan dua metode atau lebih.
Beberapa metode pengumpulan data antara lain:
1. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang lebih efisien bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti variabel yag akan diukur dan tahu apa yang
diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Berdasarkan bentuk pertanyaannya, kuesioner dapat dikategorikan dalam dua


jenis, yakni kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka adalah
kuesioner yang memberikan kebebasan kepada objek penelitian untuk menjawab.
Sementara itu, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang telah menyediakan pilihan
jawaban untuk dipilih oleh objek penelitian. Seiring dengan perkembangan, beberapa
penelitian saat ini juga menerapkan metode kuesioner yang memiliki bentuk semi
terbuka. Dalam bentuk ini, pilihan jawaban telah diberikan oleh peneliti, namun objek
penelitian tetap diberi kesempatan untuk menjawab sesuai dengan kemauan mereka.
2. Studi Dokumen
Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang tidak ditujukan
langsung kepada subjek penelitian. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data
yang meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis.

20
Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua,
yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/
cerita orang lain, misalnya: biografi.
H. Teknik Pengumpulan Data Statistik
teknik pengumpulan data adalah teknik pengambilan sampel dari sebuah
populasi yang menjadi sebuah objek teliti yang mana sampel adalah bagian dari
populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian yang dianggang sebagai gambaran
dari sebuah populasi, pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian adalah
sampel yang representatif dari populasi sehingga diperoleh sampel yang benar-benar
berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel yang lazim dilakukan untuk penelitian
adalah seperti sensus, cara random, cara strata, dan cara sistematik.
1. Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh terhadap elemen yang
menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil
yang diperoleh merupakan nilai karakteristik yang sebenarnya (true value)
karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam
populasi. Kelemahan dari penggunaan sensus adalah membutuhkan waktu
yang panjang, tenaga, peralatan dan biaya yang tidak sedikit.
2. Cara random adalah suatu teknik pengambilan sampel yang tidak mencakup
secara menyeluruh terhadap elemen penelitian, hanya sebagian saja secara
acak. Random yag digunakan dalam teknik ini bisa berbentuk undian dan
ordinal
3. Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling
populasi, kemudian dilakukan pengundian satu-persatu sampai jumlah yang
dibutuhkan sudah terpenuhi. Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar
secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir,
kemudian diambil satu persatu dengan pola tertentu, misalnya diambil nomor
yang berkelipatan tiga atau tujuh dan sebagainya.

21
Kelebihan dari penggunaan sampling ialah pekerjaan dan pengumpulan data akan
dapat dilakukan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan sensus. Kekurangannya adalah jika sampel tersebut tidak
bersifat representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak
sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
4. Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untuk yang berkelompok (memiliki
stratum) agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada
pada populasi dapat terwakili. Pengaplikasiannya adalah, misalnya kita akan
meneliti penugasan siswa terhadap matematika. 30.000 siswa di sebuah
kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa
SMA, sampel yang butuhkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:Anggota sampel
sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untuk siswa SD
diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/500 x
10.000= 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambil 1/50 x 5.000= 100 siswa.
5. Cara Sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, namun dilakukan dengan
sistematik. Cara sistematik dilakukan dengan cara mengikuti suatu pola tertentu
dari nomor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarkan jumlah
sampel yang ditentukan sebelumnya.
Pengaplikasiannya adalah sebagai berikut, misalkan kita menginginkan
sebuah sampel yang berukuran 60 dari sebuah populasi yang berjumlah 600.
Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah
individu menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiap kelompoknya terdiri
dari 10 individu. Subpopulasi pertama bernomor 001 sampai 010, subpopulasi
kedua individu bernomor 011 sampai 020, dan begitu seterusnya sampai
subpopulasi ke-60.
I. Teknik Pengumpulan Data Melalui Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap


muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data.

Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai


studi pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000

22
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai
teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif). Wawancara terbagi atas
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.

Wawancara terstruktur artinya peneliti telah mengetahui dengan pasti apa


informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah
dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder,
kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas, yaitu peneliti tidak


menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara
spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari
responden.

Kelebihan dan kekurangan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara

Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan


untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan
alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat
dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.

Wawancara Tatap Muka

1. Beberapa kelebihan wawancara tatap muka antara lain :


2. Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
3. Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah pertanyaan
baru
4. Bisa membaca isyarat non verbal
5. Bisa memperoleh data yang banyak

Sementara kekurangannya adalah :

a. Membutuhkan waktu yang lama


b. Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di
beberapa daerah terpisah
c. Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang
diberikan

23
d. Pewawancara perlu dilatih
e. Bisa menimbulkan bias pewawancara
f. Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Wawancara via phone

Kelebihan

1. Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
2. Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
3. Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan

1. Isyarat non verbal tidak bisa dibaca


2. Wawancara harus diusahakan singkat
3. Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak terdaftar pun
dihilangkan dari sampel
J. Metode pengumpulan data melalui tes
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data tentu diperlukan
sebuah alat atau instrument pengumpul data. Alat pengumpul data dapat dibedakan
menjadi dua yaitu pertama alat pengumpul data dengan menggunakan metode tes dan
metode non tes.
Tes merupakan suatu metode penelitian psikologis untuk memperoleh
informasi tentang berbagai aspek dalam tingkah laku dan kehidupan batin seseorang,
dengan menggunakan pengukuran (measurement) yang menghasilkan suatu deskripsi
kuantitatif tentang aspek yang diteliti.
Keunggulan metode ini adalah lebih akurat karena tes berulang-ulang direvisi
dan instrument penelitian yang objektif. Sedangkan kelemahan metode ini adalah
hanya mengukur satu aspek data, memerlukan jangka waktu yang panjang karena

24
harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat
tes itu dilakukan. Adapunjenis-jenis tes, yaitu:
a. Tes Intelegensi
Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama
berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di
sekolah (Mental ability Test; Intelegence Test; Academic Ability Test; Scholastic
Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan
intelektual atau kemampuan akademik.
b. Tes Bakat
Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil
dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang
pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test
of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup
unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama
memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan
mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
c. Tes Minat
Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang.
Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan
yang kiranya paling sesuaibaginya (Test of Vocational Interest).
d. Tes Kepribadian
Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat
kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional,
kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang
kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.
e. Tes Proyektif
Meneliti sifat-sifat kepribadian seseorang melalui reaksi-reaksinya terhadap
suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai
ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas
sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau
bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu.
Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang
berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
f. Tes PerkembanganVokasional

25
Tesvokasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal kesadaran
kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan (vocation); dalam memikirkan
hubungan antara memangku suatu jabatan dan ciri-ciri kepribadiannya serta
tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun serta
mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri.
Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam
mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career maturity).
g.  Tes Hasil Belajar (Achievement Test)
Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis
data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini
adalah taraf prestasi dalam belajar.
K. Proses Pengumpulan Data Melalui Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan di sini diartikan lebih
sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak
mengejukan pertanyaan-pertanyaan.

Keuntungan observasi adalah:

a) Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan
diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkahlaku.
b) Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Kerugian observasi adalah:

a) Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan
mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b) Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi,
sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bias membahayakan jika diamati.

Beberapajenisteknikobservasi:

Didalam pemilihan jenis mana yang paling tepat harus mempertimbangkan


keadaan dan masalah yang terlibat didalamnya. Jenis tersebut adalah:

a) Observasipartisipan

26
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati.Pelaku peneliti seolah-olah
merupakan bagian dari mereka.

Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan masyarakat dampen
dapat mahasiswa.

b) Observasinonpartisipan

Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut
dalam kegiatan-kegiatan yang merekalakukan. Dengan demikian penelitiakan lebih
leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.

Contoh: PenelitiantentangEvakuasikorbantanahlongsor di Samigaluh,


Yogyakarta.

c) Observasisistematik (observasiberkerangka)
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur
terlebih dahulu.

Kendala yang dihadapiadalah:

1. Ruanglingkup yang lebihsempit, kesempatan/waktusangatpendek


2. Memerlukan observer banyak, dengantugaskhusus
3. Mempergunakanalatpencatatmekanik (tustel, tape recording, video camera).

Bardasarkan atas cara pengamatan ,observasi dibedakan menjadi:

a. Observasiterstruktur

Penelitian diarahkan pada pemusatan perhatian pada tingkah laku tertentu


sehingga dapat disusun pedoman tentang tingkah laku apa saja yang harus diamati.
Dalam metode observasi terstruktur dapat dilakukan perhitungan kejadian yang
berkaitan dengan tingkah laku tersebut, disusun atas tingkah laku tersebut dan
pengelompokan dalam konsep-konsep yang sudah disediakan atau dengan
menggunakan skala peringkat.

27
Contoh: Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada habitatnya.

b. Observasi tak terstruktur

Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu
apa saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau
meringkasnya untuk kemudian dianalisis. Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan
dengan observasi partisipan. Pencatatan dilakukan setelah peneliti ada waktu dan
tidak terlibat dengan kegiatan subyek penelitian. Contoh: Penelitian tentang Evakuasi
Korban Tsunami di Rajegwesi Jawa Timur.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

pokok-pokok yang membahas dalam ilmu Statistik ada tiga, yaitu: (1) Persoalan
tentang rata-rata (Rata-rata); (2) Persoalan tentang pemencaran atau penggunaan data
(variabilitas = dispersi); (3) Persoalan tentang hubungan / hubungan (korelasi /
asosiasi).
Karakteristik yang harus ada dalam data yaitu:objektif,releven,up to
date,representatif,dan dapat dipercaya.jenis-jenis tabel ada
3,yaitu:narasi,tabel,diagram dan grafik.diagram di bentuk lagi menjadi
3,yaitu:diagram garis,diagram batang,dan diagram lingkaran.pengelompokan jenis
data berdasarkan susunannya yaitu:data acak atau data tunggal ,data kelompok.
Metode pengumpulan data ada 3,yaitu:angket(kuesioner),studi dokumen,dan
wawancara. Teknik pengumpulan data bermacam-macam yaitu:sensus,random,dan
acak. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data.wawancara ada macamnya yaitu wawancara tatap muka,via
telephone.
Metode pengumpulan data melalui tes yaitu: Tes Intelegensi, Tes Bakat, Tes
Minat, Tes Kepribadian, Tes Proyektif,Tes perkembangan vokalisional,dan Tes Hasil
Belajar.

28
DAFTAR PUSTAKA

IrawanSoehartono, MetodePenelitianSosial, Bandung : PT


RemajaRosdakarya. 1995

Sukandarrumidi, MetodologiPenelitian, Yogyakarta : Gajah Mada University


Press. 2012

29
GLOSARIUM

Data : catatan atas kumpulan fakta. Penelitian : suatu proses penyelidikan


yang dilakukan secara aktif, tekun, dan
Populasi : wilayah generalisasi yang
sistematis, dimana tujuannya untuk
terdiri dari obyek/subyek yang memiliki
menemukan, menginterpretasikan, dan
kuantitas dan karakteristik tertentu yang
merevisi fakta-fakta.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sistematik : suatu bentuk usaha untuk
menguraikan serta merumuskan sesuatu
Sampel : sebagian dari jumlah dan
hal dalam konteks hubungan yang logis
karakteristik yang dimiliki oleh populasi
serta teratur sehingga membentuk sistem
tersebut
secara menyeluruh, utuh dan terpadu yang
Representatif : istilah yang mengacu pada mampu menjelaskan berbagai rangkaian
kata perwakilan atau mewakili. sebab akibat yang terkait suatu objek
tertentu

30

Anda mungkin juga menyukai