DATA STATISTIKA
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Statistika Pendidikan
Oleh :
KELOMPOK 2
Anggota Kelompok :
2019
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah swt yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Data Statistika” ini dengan baik. Dalam penyusunan makalah ini,
dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai pihak, kami telah berusaha untuk
dapat memberikan yang terbaik dan sesuai dengan harapan, walaupun didalam
pembuatannya kami menghadapi kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang kami miliki. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala
hormat kami sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
2. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. RumusanMasalah...................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................6
A. Kesimpulan..........................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................30
GLOSARIUM...............................................................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
3
A. Latar Belakang
Statistik pendidikan adalah sebuah ilmu yang membahas tentang perhitungan
serta pengumpulan data-data yang diperoleh baik dari hasil observasi maupun
interview. Tujuan setiap ilmu ialah mengumpulkan pengetahuan secara sistematis
yang dapat diteliti kembali kebenarannya. Hal ini dapat dicapai melalui observasi,
eksperimen dan pemikiran. Dalam pemikiran sudah dicakup pula kritik dan
imajinasi. Oleh karena itu, untuk mengembangkan ilmu dan agar diperoleh
inforomasi yang objektif, akurat, dan lengkap maka diperlukan suatu penelitian.
Penelitian adalah suatu usaha yang sistematis untuk mengisi kekosongan dalam
pengetahuan. Cara untuk melakukan penelitian yang sederhana atau yang
memerlukan banyak peralatan laboratorium pada dasarnya sama. Jika pekerjaan
penelitian tidak dilakukan dengan cara yang lazim, maka pekerjaan tersebut hanya
dapat digolongkan sebagai suatu cerita populer atau berita saja. Pada dasarnya titik
awal penelitian diawali dengan timbulnya suatu pertanyaan dalam diri kita mengenai
keadaan dan persoalan yang terjadi di sekitar kita. Keinginan untuk lebih
mengetahui keadaan dan persoalan di sekitar kita itu, mendorong kita untuk
melakukan suatu penelitian. Buku-buku dalam perpustakaan dan laboratorium yang
baik merupakan pembantu yang mutlak dalam melakukan penelitian. Pada dasarnya
suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui langkah-
langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, melakukan verifikasi data,
dan menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat,
dan lengkap. Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut
menjadi informasi karena tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya.
Oleh karena itu untuk memperoleh data diperlukan metode atau pengumpulan data
yang sesuai dengan penelitian. Selain itu data yang diperoleh juga harus diolah agar
dapat di sajikan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh setiap
penelitian untuk menghasilkan atau memperoleh data melalui segi tes yang
mencakup serangkaian petanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan. Wawancara yang mencakup instrumen pengumpul data yang
digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Angket yang
mencakup instrumen pengumpul data yang digunakan dalam teknik komunikasi tak
lansung serta daftar cek yang merupakan suatu daftar yang berisi subjek dan aspek-
4
aspek yang akan diamati sehingga mempermudah untuk melakukan
pengorganisasian dan pengumpulan data secara sistematis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang mencakup persoalan statistika?
2. Bagaimana sifat data statistik?
3. Apa saja karakteristik yang harus ada dalam data?
4. Apa saja jenis-jenis penyajian data?
5. Bagaimana penyajian data dalam bentuk table?
6. Bagaimana pengelompokan jenis data berdasarkan susunannya?
7. Apa itu metode pengumpulan data?
8. Bagaimana teknik pengumpulan data statistik?
9. Bagaimana teknik pengumpulan data menggunakan wawancara?
10. Bagaimana teknik pengumpulan data melalui tes?
11. Bagaimana proses pengumpulan data melalui observasi?
C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mennjelaskan apa saja yang mencakup persoalan statistika.
2. Untuk menjelaskan sifat data statistik.
3. Untuk menjelaskan karakteristik yang harus ada dalam data.
4. Untuk menjelaskan jenis-jenis penyajian data.
5. Untuk menjelaskan penyajian data dalam bentuk table.
6. Untuk menjelaskan pengelompokkam jenis data berdasarkan susunannya.
7. Untuk menjelaskan metode pengumpulan data.
8. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data statistik
9. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara.
10. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data menggunakan tes.
11. Untuk menjelaskan teknik pengumpulan data menggunakan observasi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
sadar memiliki banyak dan acap kali kita praktikkan dalam hidup kita sehari-
hari. Masalah rata-rata ini sangat penting, karena berkaitan dengan menemukan
buah angka rata-rata saja, akan tergambar atau dibahas pada umumnya. Dan inilah
yang pertama kali dibahas dalam Statistik.
2. Persoalan tentang pemencaran atau penggunaan data.
Tentang hal ini, kiranya akan dapat diakses melalui keterangan atau contoh
berikut ini:
Seorang Dekan Fakultas meningkatkan kesulitan dalam mengikat 1 (satu)
orang Sarjana Teladan karena 3 orang Sarjana yang memiliki nilai rata-rata yang
sama (dalam contoh ini semuanya memiliki nilai rata-rata sebesar 7), padahal
predikat Sarjana Teladan hanya dapat diberikan pada satu orang saja. Dari data
tentang nilai-nilai yang diperoleh oleh orang-orang ini:
Nilai-nilai Sarjana “A” = 62-69-78-66-71-74-64-76; Nilai rata-rata = 560: 8 Vak = 70;
Nilai-nilai Sarjana “B” = 70-70-70-70-70-70-70-70; Nilai Rata-rata = 560: 8 Vak =
70;
Nilai-nilai Sarjana “C” = 60-77-60-75-65-79-61-83; Nilai Rata-rata = 560: 8 Vak =
70.
Jika data tersebut disebarkan atau dipencangkan angka-angkanya,
maka statistik dapat ditentukan oleh sarjana “B” lah yang berhak atas predikat
sebagai sarjana teladan, sebab data yang diberikan oleh “B” sifatnya homogin
vak), sedangkan data yang dimiliki "A" dan "C" terlalu banyak memiliki
variasi.
3. Persoalan tentang hubungan / saling berhubungan
Masalah yang terkait atau terkait ini merupakan persoalan yang mendasar
dalam ilmu Statistik, sehingga sementara sarjana dan para ahli mengatakan bahwa
“Jiwanya ilmu Statistik adalah terkait dengan diskusi tentang perubahan”. Tidak jauh
berbeda dengan dua diskusi yang telah diselesaikan di atas, mendiskusikan tentang
hubungan atau diskusi ini awalnya acap kali kita jumpai dan bukan merupakan diskusi
lagi.
7
Kurangnya gizi anak akan meningkat atau ada yang disetujui dengan
rendahnya nilai-nilai hasil belajar yang diterima oleh seorang siswa; naiknya
produktivitas bahan pangan ada korelasinya dengan menurunnya angka-angka
kematian; Harga bahan bakar minyak terkait searah dengan naik ongkos angkutan dan
naiknya harga kebutuhan pokok hidup sehari-hari lainnya; tinggi-rendahnya tingkat
pendidikan mungkin ada yang melampaui angka-angka perceraian, dan seterusnya.
Contoh-contoh di atas yang membedakan antara satu dengan yang lain, atau
yang memiliki perbedaan.
Teknik penilaian dalam Statistik bukan hanya dapat membahas ada-tidaknya
hubungan antara fakta yang satu dengan yang lain, dapat digunakan juga mengukur
hubungan yang kuat dan hubungan yang searah ataukah sebaliknya, serta
memperbolehkan hubungan yang memungkinkan ataukah tidak.
Data statistik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data
statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
8
benar. Apabila data yang salah digunakan untuk membuat suatu keputusan, maka
keputusan yang dihasilkan menjadi tidak tepat.
Agar tidak terjadi kesalahn seperti yang telah disebutkan di atas, maka data
yang baik harus memenuhi beberapa karakteristik berikut :
Objektif
Objektif yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian harus
menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah
penelitian, jumlah lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA 60%, data yang
diperoleh juga harus sama, yaitu 60%.
Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permasalahn yang akan diteliti.
Misalnya kita ingin mengetahui tentang penyebab hasil penjualan barang menurun,
maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulkan adalah mutu barang, daya beli,
pesaing, barang lain yang sejenis, harga barang, biaya advertansi,dll.
Up to date (sesuai zaman)
Data yang diperoleh tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya
perkembangan waktu dan teknologi menyebabkan suatu kejadian dapat mengalami
perubahan dengan cepat.
Representatif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian sampel harus memiliki atau menggambarkan
keadaan populasinya. Misalnya saat ingin mengetahui minat baca di lingkungan
sekolah, yang harus diteliti adalah siswa atau komponen-komponen yang ada di
sekolah.
Dapat dipercaya
Sumber data atau narasumber harus diperoleh dari sumber yang tepat. Misal data
tentang kependidikan diambil dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.
D. Jenis-Jenis Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitan yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus sederhana dan jelas agar muda
dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan mudah
memahami apa yang kita sajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau
9
perbandingan, dan lain-lain. Tujuan Penyajian Data yang lain adalah memberi
gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi, data lebih cepat ditangkap dan dimengerti, memudahkan
dalam membuat analisis data, dan membuat proses pengambilan keputusan dan
kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.
Penyajian secara teks adalah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk
kalimat. Misalnya, penyebaran penyakit malaria di daerah pedesaan pantai lebih
tinggi bila dibandingkan dengan penduduk pedesaan pedalaman. Peyajian data
dalam bentuk teks merupakan gambaran umum tentang kesimpulan tentang hasil
pengamatan. Penyajian dalam bentuk teks banyak digunakan dalam bidang sosial,
ekonomi, psikologi dan lain-lain, dan berperan sebagai laporan hasil penelitian
kualitatif, misalnya, untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk
yang telah dipasarkan atau penerimaan, pendapat serta kepercayaan masyarakat
terhadap suatu program pemerintah atau program pelayanan kesehatan pada
masyarakat atau keberadaan petugas kesehatan yang terdapat didaerah.
10
3 Nokia 16.7%
4 iPhone 4.5%
5 Smartfren 3.8%
Sumber : www.topbrand-award.com
c. Tabel dua arah yaitu tabel yang berisi menganai hubungan dua hal atau dua
karakteristik yang berbeda. Misalnya data Penjualan dan market share
perusahaan smarthphone.
Contoh tabel dua arah:
Penjualan dan Market Share 5 Perusahaan Smartphone
N
Perusahaan Unit (Juta) Market share
o
1 Samsung 78,1 23,8%
2 Apple 39,3 12%
3 Huawei 17,3 5,3%
4 Xiaomi 16,9 5,2%
5 Lenovo 16,8 5,1 %
6 Other 159,2 48,6
Total 327,6 100
d. Tabel tiga arah, yaitu tabel yang berisi mengenasi hubungan tiga hal atau tiga
karakteristik yang berbeda. Misalnya data jumlah penduduk DKI Jakarta
berdasarkan wilayah, jenis kelamin dan kewarganegaraan.
Contoh tabel tiga arah
11
Jakarta 1.165 1.09 2.259, 2.260,
389 346 735
Barat 1,1 4.1 6 3
Jakarta 1.099, 1.03 2.134, 2.135,
401 340 741
Selatan 1 5.1 8 6
Jakarta 1.510, 1.41 2.925, 1.11 2.926,
574 536
Timur 1 5.2 6 0 7
Kep.
12,6 12,3 24,9 6 2 8 24,9
Seribu
5.250, 4.93 10.18 2.1 1.9 4.09 10.18
Total 6 2,8 3,5 45 52 7 7,6
Sumber: www.manajemenproyekindonesia.com
e. Tabel Kontingensi
Tabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, namun
dalam tabel ini memiliki ciri khusus, yaitu menyajikan data yang terdiri atas
dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan
lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k
dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.
Contoh tabel kontingensi
Tingkat Pendidikan Responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis Tingkat Pendidikan
Jml
Kelamin SD SMP SMA
Laki-laki 25 20 15 60
Perempu
20 12 8 40
an
Jumlah 45 32 23 100
f. Tabel Silang
Penyajian data dalam bentuk tabel silang dapat memberikan informasi
mengenai dua hal atau atau lebih yang berkaitan/berhubungan secara
bersamaan. Misalnya data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi
dan prosentase jumlah karyawan yang memiliki Tabel silang dapat hanya
terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung
pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian,
12
pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan
tergantung dari data yang diperoleh (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42).
b. Diagram Batang
Diagram batang adalah pennyajian data dalam bentuk persegi panjang
tegak atau persegi panjang mendatar. Pada umumnya, diagram batang
digunakan untuk menggambarkan perkembangan data dari suatu obyek
tertentu. Ada dua jenis Diagram batang yaitu:
1). Diagram Batang Tegak.
13
2) Diagram Batang Mendatar
c. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah gambaran grafik informasi kuantitatif
menggunakan lingkaran dimana dapat menunjukkan kontribusi dari masing-
masing informasi yang disajikan. contohnya dapat dilihat pada gambar di
bawah ini
14
data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal
ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan
gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data
dalam menganalisis data tersebut. Penyajian dalam bentuk tabel merupakan
penyajian data dalam bentuk angka yang disusun secara teratur dalam bentuk kolom
dan baris. Penyajian dalam bentuk tebel banyak digunakan pada penuilsan laporan
hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah memperoleh gambaran rinci
tentang hasil penelitian yang telah dilakukan. Suatu tabel yang lengkap terdiri dari :
i. Nomor Tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi nomor agar
mudah untuk mencari kembali bila dibutukan.Nomor tebel biasanya ditempatkan
diatas sebelah kiri sejajar dengan judul tabel.
ii. Judul Tabel
Setiap tabel yang disajikan harus diberikn judul karena dari judul tabel orang
dapat mengetahui tentang apa yang disajikan.
Contoh :
TABEL 1
BANYAKNYA MURID SEKOLAH DI DAERAH BOGOR MENURUT
TINGKAT SEKOLAH DAN JENIS KELAMIN TAHUN 1994
iii. Catatan Pendahuluan
15
Sumber data diletakan dibagian kiri bawah (dibawah catatan kaki), sumber
ini mempunyai arti penting bila data yang sajikan berupa data sekunder.
Macam – macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain:
1. Tabel Baris Kolom
Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel
yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel
yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-
faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data
kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok. Contoh, tabel daftar IP
seorang mahasiswa pendidikan matematika.
No Semester IP
1 I 3,12
2 II 3,00
3 III 3,39
4 IV 3,37
5 V 2,9
6 VI 3,3
7 VII 3,4
16
Untuk menyajikan data yang terurai dalam naskah di atas, sangat
cocok apabila kita menggunakan tabel kontingensi. Dimana yang menjadi
faktor baris adalah jenis kelamin dengan 2 kategori yaitu pria dan perempuan
dan faktor kolom adalah tingkat pendidikan dengan kategori SMA, D3, dan S-
1. dengan melihat bayaknya kategori setiap faktor maka untuk kasus ini, tabel
yang akan kita buat adalah tabel kontingensi 2x3 yaitu dua baris tiga kolom.
Dengan kasus yang berbeda tabel kontengensi yang kita buat dapat saja 4x3
atau 4x4 dan sebagainya.
4. Tabel Silang
Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan
data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat
hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable.
Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan
demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua
variable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro,
2004:42)
Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan.
Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data
dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan
jumlah per gender.
Contoh :
Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata
pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:
17
. Siswa Laki – Siswa
Laki Perempuan
1 Matematika 8 3 11
2 Kimia 4 6 10
3 Fisika 5 2 7
4 Biologi 2 4 6
Data acak atau data tunggal adalah data yang belum tersusun atau
dikelompokkan ke dalam kelas-kelas interval. Disebut data tunggal karena
banyaknya data ditaksir tidak akan melebihi 30 data sehingga tidak perlu
menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tentu saja, perhitungan ukuran pemusatan
datanya (mean, median, modus, dan lain-lain) akan jauh lebih simpel daripada data
yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.
n(jumlah data) = 8
2. Data kelompok
18
Data kelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan ke
dalam kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi
frekuensi atau tabel frekuensi. Data kelompok berumlah diatas 30 buah
sehingga memerlukan penyajian data dalam tabel distribusi frekuensi dimana
data-data tersebut akan dikelompokkan dalam beberapa kelas, dan setiap kelas
mempunyai interval nilai tertentu.
Interval Frekuensi
151-153 10
154-156 17
157-159 12
160-162 15
163-165 20
166-168 8
169-171 18
Jumlah 100
19
Panjang interval kelas = tepi atas - tepi bawah (ex : 153.5 - 150.5 = 3
dst …)
20
Dokumen yang dapat digunakan dalam pengumpulan data dibedakan menjadi dua,
yakni:
a. Dokumen primer
Dokumen primer adalah dokumen yang ditulis oleh orang yang langsung
mengalami suatu peristiwa, misalnya: autobiografi
b. Dokumen sekunder
Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis berdasarkan oleh laporan/
cerita orang lain, misalnya: biografi.
H. Teknik Pengumpulan Data Statistik
teknik pengumpulan data adalah teknik pengambilan sampel dari sebuah
populasi yang menjadi sebuah objek teliti yang mana sampel adalah bagian dari
populasi yang dipelajari dalam suatu penelitian yang dianggang sebagai gambaran
dari sebuah populasi, pengambilan sampel yang digunakan untuk penelitian adalah
sampel yang representatif dari populasi sehingga diperoleh sampel yang benar-benar
berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang
sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel yang lazim dilakukan untuk penelitian
adalah seperti sensus, cara random, cara strata, dan cara sistematik.
1. Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh terhadap elemen yang
menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil
yang diperoleh merupakan nilai karakteristik yang sebenarnya (true value)
karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam
populasi. Kelemahan dari penggunaan sensus adalah membutuhkan waktu
yang panjang, tenaga, peralatan dan biaya yang tidak sedikit.
2. Cara random adalah suatu teknik pengambilan sampel yang tidak mencakup
secara menyeluruh terhadap elemen penelitian, hanya sebagian saja secara
acak. Random yag digunakan dalam teknik ini bisa berbentuk undian dan
ordinal
3. Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling
populasi, kemudian dilakukan pengundian satu-persatu sampai jumlah yang
dibutuhkan sudah terpenuhi. Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar
secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir,
kemudian diambil satu persatu dengan pola tertentu, misalnya diambil nomor
yang berkelipatan tiga atau tujuh dan sebagainya.
21
Kelebihan dari penggunaan sampling ialah pekerjaan dan pengumpulan data akan
dapat dilakukan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika
dibandingkan dengan sensus. Kekurangannya adalah jika sampel tersebut tidak
bersifat representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak
sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
4. Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untuk yang berkelompok (memiliki
stratum) agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada
pada populasi dapat terwakili. Pengaplikasiannya adalah, misalnya kita akan
meneliti penugasan siswa terhadap matematika. 30.000 siswa di sebuah
kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa
SMA, sampel yang butuhkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:Anggota sampel
sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untuk siswa SD
diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/500 x
10.000= 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambil 1/50 x 5.000= 100 siswa.
5. Cara Sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, namun dilakukan dengan
sistematik. Cara sistematik dilakukan dengan cara mengikuti suatu pola tertentu
dari nomor anggota populasi yang dipilih secara random, berdasarkan jumlah
sampel yang ditentukan sebelumnya.
Pengaplikasiannya adalah sebagai berikut, misalkan kita menginginkan
sebuah sampel yang berukuran 60 dari sebuah populasi yang berjumlah 600.
Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah
individu menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setiap kelompoknya terdiri
dari 10 individu. Subpopulasi pertama bernomor 001 sampai 010, subpopulasi
kedua individu bernomor 011 sampai 020, dan begitu seterusnya sampai
subpopulasi ke-60.
I. Teknik Pengumpulan Data Melalui Wawancara
22
responden, sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai
teknik pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif). Wawancara terbagi atas
wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
23
d. Pewawancara perlu dilatih
e. Bisa menimbulkan bias pewawancara
f. Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Kelebihan
1. Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
2. Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
3. Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan
24
harus dilakukan secara berulang-ulang, dan hanya mengukur keadaan siswa pada saat
tes itu dilakukan. Adapunjenis-jenis tes, yaitu:
a. Tes Intelegensi
Tes kemampuan intelektual, mengukur taraf kemampuan berpikir, terutama
berkaitan dengan potensi untuk mencapi taraf prestasi tertentu dalam belajar di
sekolah (Mental ability Test; Intelegence Test; Academic Ability Test; Scholastic
Aptitude Test). Jenis data yang dapat diambil dari tes ini adalah kemampuan
intelektual atau kemampuan akademik.
b. Tes Bakat
Tes kemampuan bakat, mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil
dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional tertentu atau bidang
pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual (Test
of Specific Ability; Aptitude Test ). Kemampuan khusus yang diteliti itu mencakup
unsur-unsur intelegensi, hasil belajar, minat dan kepribadian yang bersama-sama
memungkinkan untuk maju dan berhasil dalam suatu bidang tertentu dan
mengambil manfaat dari pengalaman belajar dibidang itu.
c. Tes Minat
Tes minat, mengukur kegiatan-kegiatan macam apa paling disukai seseorang.
Tes macam ini bertujuan membantu orang muda dalam memilih macam pekerjaan
yang kiranya paling sesuaibaginya (Test of Vocational Interest).
d. Tes Kepribadian
Tes kepribadian, mengukur ciri-ciri kepribadian yang bukan khas bersifat
kognitif, seperti sifat karakter, sifat temperamen, corak kehidupan emosional,
kesehatan mental, relasi-relasi social dengan orang lain, serta bidang-bidang
kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.
e. Tes Proyektif
Meneliti sifat-sifat kepribadian seseorang melalui reaksi-reaksinya terhadap
suatu kisah, suatu gambar atau suatu kata; angket kepribadian, meneliti berbagai
ciri kepribadian seseorang dengan menganalisa jawaban-jawaban tertulis atas
sejumlah pertanyaan untuk menemukan suatu pola bersikap, bermotivasi atau
bereaksi emosional, yang khas untuk orang itu.
Kelemahan Tes Proyektif hanya diadministrasi oleh seorang psikolog yang
berpengalaman dalam menggunakan alat itu dan ahli dalam menafsirkannya.
f. Tes PerkembanganVokasional
25
Tesvokasional, mengukur taraf perkembangan orang muda dalam hal kesadaran
kelak akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan (vocation); dalam memikirkan
hubungan antara memangku suatu jabatan dan ciri-ciri kepribadiannya serta
tuntutan-tuntutan social-ekonomis; dan dalam menyusun serta
mengimplementasikan rencana pembangunan masa depannya sendiri.
Kelebihan tes semacam ini meneliti taraf kedewasaan orang muda dalam
mempersiapkan diri bagi partisipasinya dalam dunia pekerjaan (career maturity).
g. Tes Hasil Belajar (Achievement Test)
Tes yang mengukur apa yang telah dipelajari pada berbagai bidang studi, jenis
data yang dapat diambil menggunakan tes hasil belajar (Achievement Test) ini
adalah taraf prestasi dalam belajar.
K. Proses Pengumpulan Data Melalui Observasi
Secara luas, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran. Akan tetapi, observasi atau pengamatan di sini diartikan lebih
sempit, yaitu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak
mengejukan pertanyaan-pertanyaan.
a) Data yang diperoleh adalah data yang segar dalam arti data yang dikumpulkan
diperoleh dari subjek pada saat terjadinya tingkahlaku.
b) Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
a) Untuk memperoleh data yang diharapkan, maka pengamat harus menunggu dan
mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan terjadi.
b) Beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku criminal atau yang bersifat pribadi,
sukar atau tidak mungkin diamati bahkan bias membahayakan jika diamati.
Beberapajenisteknikobservasi:
a) Observasipartisipan
26
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diamati.Pelaku peneliti seolah-olah
merupakan bagian dari mereka.
Contoh: Penelitian tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN), tanggapan masyarakat dampen
dapat mahasiswa.
b) Observasinonpartisipan
Dalam hal ini peneliti berada diluar subyek yang diamati dan tidak ikut
dalam kegiatan-kegiatan yang merekalakukan. Dengan demikian penelitiakan lebih
leluasa mengamati kemunculan tingkah laku yang terjadi.
c) Observasisistematik (observasiberkerangka)
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur
terlebih dahulu.
a. Observasiterstruktur
27
Contoh: Penelitian tentang pengembalian Orang hutan pada habitatnya.
Dalam hal ini peneliti tidak mempersiapkan catatan tentang tingkah laku tertentu
apa saja yang harus diamati. Peneliti mengamati arus peristiwa dan mencatatnya atau
meringkasnya untuk kemudian dianalisis. Observasi tak terstruktur biasanya berkaitan
dengan observasi partisipan. Pencatatan dilakukan setelah peneliti ada waktu dan
tidak terlibat dengan kegiatan subyek penelitian. Contoh: Penelitian tentang Evakuasi
Korban Tsunami di Rajegwesi Jawa Timur.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
pokok-pokok yang membahas dalam ilmu Statistik ada tiga, yaitu: (1) Persoalan
tentang rata-rata (Rata-rata); (2) Persoalan tentang pemencaran atau penggunaan data
(variabilitas = dispersi); (3) Persoalan tentang hubungan / hubungan (korelasi /
asosiasi).
Karakteristik yang harus ada dalam data yaitu:objektif,releven,up to
date,representatif,dan dapat dipercaya.jenis-jenis tabel ada
3,yaitu:narasi,tabel,diagram dan grafik.diagram di bentuk lagi menjadi
3,yaitu:diagram garis,diagram batang,dan diagram lingkaran.pengelompokan jenis
data berdasarkan susunannya yaitu:data acak atau data tunggal ,data kelompok.
Metode pengumpulan data ada 3,yaitu:angket(kuesioner),studi dokumen,dan
wawancara. Teknik pengumpulan data bermacam-macam yaitu:sensus,random,dan
acak. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap
muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti terhadap nara
sumber atau sumber data.wawancara ada macamnya yaitu wawancara tatap muka,via
telephone.
Metode pengumpulan data melalui tes yaitu: Tes Intelegensi, Tes Bakat, Tes
Minat, Tes Kepribadian, Tes Proyektif,Tes perkembangan vokalisional,dan Tes Hasil
Belajar.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
GLOSARIUM
30