Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISIS DATA, PENYUSUNAN DAN SKALA PENGUKURAN


Disusun Untuk MemenuhiTugas Kelompok Mata Kuliah: Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen Pengampu: Siddiq Ali Azis Siregar, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 6


1. Dewi Purnama Sari 0303213107
2. Tara Latifah Nur Qulby 0303211011
3. Zachra Aulia 0303213102

PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah kami sebagai penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita
jalani ini bahkan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di dalam dunia ini, lebih-lebih
lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan pada sang tauladan Nabiyullah Muhammad S.A.W yang selalu mengajarkan kita
dengan uswah khasanahnya, sehingga kita bisa menjadi umat yang termasuk dalam golongan
orang-orang yang mendapat petunjuk-nya.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Siddiq Ali Aziz Siregar, M.Pd
selakudosen mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif, orang tua, teman kelompok, dan
kerabat yang telah membantu kelancaran penyusunan makalah ini dengan judul “Analisis
Data, Penyusunan dan Skala Pengukuran”. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah
ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
masukan dan saran yang membangun untuk membantu makalah selanjutnya menjadi lebih
baik lagi.

Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan 8 November 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2
A. Analisis Data ..................................................................................................... 2
B. Penyusunan ...................................................................................................... 3
C. Skala Pengukuran .............................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Orang-orang yang berkecimpung dalam penelitian, perencanan, ataupun bisnis,
sudah tidak asing lagi dengan data. Banyak keputusan dibuat berdasarkan data. Statistika
adalah ilmu tentang pengumpulan, analisis dan interpretasi data dalam rangka
pengambilan keputusan. Penelitian dan statistik adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya. Seorang peneliti mernbutuhkan ilmu statistik sejak
awal penyusunan sebuah proposal penelitian. Ketika memulai membuat proposal
penelitian, peneliti mulai dengan menentukan topik dan masalah penelitian apa yang
akan diteliti.

Masalah yang akan diteliti harus merupakan masalah yang layak untuk diteliti.
Masalah tersebut seharusnya didukung oleh data yang akurat sehingga peneliti dapat
menjustifikasi masalah tersebut sebagai masalah penelitian. Dan disinilah peneliti sudah
berhubungan dengan statistik. Selain itu, statistik juga dipakai ketika peneliti membaca
tulisan orang lain. Apakah itu artikel penelitian atau jurnal penehtian, selalu ada data atau
angka yang tidak terlepas dan statistik. Oleh karena itu sangat penting bagi seorang
peneliti, pendidik, atau profesional kesehatan termasuk mahasiswa dan jenjang diploma,
sarjana hingga pascasarjana. Dengan pemahaman statistik yang cukup. peneliti dapat
memberikan interpretasiyangbenarsesuai dengan data statistikatau hasil uji statistik yang
ada.

Orang yang tidak mernahami statistik dengan baik, lebih memilih melewati bagian
statistikyang seharusnya menjadi suatu kesatuan dalam sebuah laporan, artikel, jurnal,
dan lain-lain. Salah satu hal penting dalam statistik dan penelitian adalah data. Dalam
penelitian sangat dibutuhkan data untuk dapat menunjang suatu penelitian sehingga hasil
penelitian dapat lebih akurat karena didukung oleh adanya sebuah data dalam penelitian.
Data sendiri juga dapat menunjung kesimpulan dari suatu penelitian dan dapat
membuktikan fakta dari penelitian yang sudah dilakukan.
.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Analisis Data
2. Apa yang dimaksud Penyusunan
3. Apa yang di maksud Skala Pengukuran
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu analisis data
2. Untuk mengetahui penyusunan
3. Untuk mengetahui apa itu skala Pengukuran

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana
artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara difinitif ialah:
”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to reveal its
characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalisis maka
data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau
struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru.

Noeng Muhadjir (1998: 104) mengemukakan pengertian analisis data sebagai “upaya
mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai
temuan bagi orang lain. Langkah-langkah dalam proses analisis dan interpretasi data
kuantitatif melibatkan pertama menyiapkan data numerik untuk analisis menggunakan
program statistik, melakukan analisis menggunakan statistik yang melaporkan hasil
deskriptif dan inferensial, mewakili dan melaporkan hasil menggunakan tabel, gambar, dan
diskusi dari setiap uji statistik, dan akhirnya menafsirkan hasil dengan menyatakan kembali
temuan umum, membandingkan temuan dengan literatur masa lalu, menyebutkan potensi
keterbatasan penelitian, dan memajukan ide-ide yang akan memperluas penelitian di masa
depan.Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini
berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa
diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja
keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang
memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah
terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti,
menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini
berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram,
2006: 274).

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data adalah
rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verivikasi data
agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah. Kegiatan dalam analisis
data adalah : mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi

2
data berdasarkan variabel dan seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan
untuk menguji hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian
Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan data
dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik,
data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis
secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan
mengangkat sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan
dalam penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat
kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji
hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data kualitatif
dan menghasilkan teori baru.

B. Penyusunan
Penyusunan dan skala analisis data adalah langkah penting dalam proses penelitian untuk
mengidentifikasi pola, hubungan, dan tren yang terdapat dalam data. Berikut adalah langkah-
langkah penyusunan dan skala analisis data beserta referensi:
1. Identifikasi tujuan analisis: Tentukan tujuan utama dari analisis data, apakah untuk
mengidentifikasi hubungan antar variabel, membandingkan kelompok, atau menemukan
pola dalam data.
2. Pemilihan metode analisis: Pilih metode analisis yang sesuai dengan tujuan penelitian
dan jenis data yang digunakan. Beberapa metode analisis yang umum digunakan
termasuk analisis regresi, analisis multivariat, analisis faktor, dan analisis klaster.
3. Pengumpulan data: Pastikan data yang digunakan dalam analisis telah terkumpul secara
lengkap dan akurat. Data dapat diperoleh dari sumber primer seperti survei, wawancara,
atau observasi, maupun dari sumber sekunder seperti basis data atau literatur ilmiah.
4. Penyusunan data: Lakukan penyusunan data dengan mengelompokkan, mengurutkan,
dan mengkategorikan data sesuai dengan variabel yang akan dianalisis. Hal ini dapat
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak statistik seperti SPSS, R, atau STATA.
5. Skala analisis: Tentukan skala analisis yang akan digunakan dalam menganalisis data,
apakah skala nominal, ordinal, interval, atau rasio. Skala ini akan mempengaruhi metode
statistik yang dapat digunakan dalam analisis.

3
C. Skala Pengukuran

Pengukuran menjadi hal yang sangat penting dalam analisis statistika. Pengukuran
terhadap variabel merupakan penentuakn variasi nilai atau taraf ukuran dari vaiabel yang
akan diukur. Variasi nilai tersebut merupakan hasil amatan terhadap subjek dari satuansatuan
penelitian berdasarkan indikator satuan-satuan tersebut. Hasil pengukuran menyediakan data
yang selanjutnya akan dioleh dengan teknik analisis statistika tertentu. Sebelum melakukan
analisis data, satu hal yang perlu diperhatikan adalah skala pengukuran data. Skala
pengukuran merupakan seperangkat aturan untuk mengkuantitatifkan data pengukuran suatu
variabel. Berdasarkan bentuk data yang dihasilkan daria suatu kegiatan pengukuran, maka
skala pengukuran dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah pengelompokan atau pengkategorisasian kejadian atau fenomena


ke dalam kelas-kelas atau kategori-kategori, sehingga yang masuk ke dalam satu kelas atau
kategori adalah sama adalah hal atribut atau sifatnya. Kelas atau kategori bersifat terpisah
dan masing-masing kategori diberi nama untuk membedakan antara kategori atau kejadian
atau peristiwa dengan kategori lain atau kejadian lain. Perbedaan kelas atau kategori sama
sekali tidak menunjukkan adanya tingkatan di mana yang satu lebih rendah dari yang lain
atau sebaliknya. Skala Nominal disebut juga sebagai data kategori/atribut, misalnya jenis
kelamin, warna, ya atau tidak, dan seterusnya. Pada skala nominal, data hanya bisa
dibedakan berdasarkan sifat fisiknya, misalnya data jenis kelamin hanya akan ada laki-laki
dan wanita; data warna, yaitu merah, hijau, putih.

Angka yang diberikan untuk skala nominal, misalnya 1 untuk laki-laki dan 2 untuk
wanita, tidak menjadikan bahwa 2 lebih besar dari 1, pemberian hanya bersifat label saja
sehingga tidak dapat dioperasikan dalam artian bahwa 1 + 2 tidak sama dengan 3.
Penelitian dengan skala nominal sebenatrnya bukan kegiatan pengukuran, melainkan lebih
kepada pengkategorisasian, pemberian nama, dan menghitung fakta-fakta dari objek yang
sedang di ukur. Skala nominal akan menghasilkan data yang disebut data nominal atau data
diskrit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa skala nominal hanya membedakan satu
jenis data dengan jenis data lainnya, tidak menunjukkan tingkatan besar kecil atau tinggi
rendah, dan sebagainya.

4
2. Skala Ordinal

Skala ordinal berasumsi bahwa nilai suatu variable dapat diurut berdasarkan tingkatan
atribut atau sifat yang dimiliki oleh variable yang ada pada unit observasi. Pengukuran
dengan skala ordinal dapat dilakukan bila perbedaan tingkat atau jumlah atribut dapat
dideteksi. Skala ordinal merupakan hasil pengelompokan data dalam bentuk urutan atau
rangking. Angka yang diberikan terhadap taraf variable yang diselidiki adalah simbol dari
kelompok-kelompok terpisah dan berurutan.

Salah satu contoh skala ordinal adalah tingkat pendidikan dan tingkat jabatan. Pada
tingkat pendidikan, ada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan Sarjana. Angka yang diberikan
untuk skala ordinal menunjukkan nilai rangking dari objek, misalnya: 1 = SD/MI, 2 =
SMP/MTs, 3 = SMA/MA, 4 = Sarjan. Ukuran bentuk seperti 1 = kecil, 2 = sedang, 3 =
besar.

Data yang diperoleh dengan pengukuran skala ordinal adalah data ordinal, yaitu data
yang berjenjang dimana jarak antara satu data dengan data yang lain tidak sama. Dengan
demikian, dapat dikatakna bahwa skala ordinal merupakan skala yang memberikan
perbedaan antara satu jenis data dengan jenis data yang lain berdasarkan besar kecilnya,
tinggi rendahnya, baik buruknya, dan sebagainya.

3. Skala Interval

Skala interval menunjukkan tingkatan karakter individu dalam suatu variable. Skala
interval mendeskripsikan perbedaan jarak antara titik-titik angka tertentu dengan nilai
interval yang sama untuk setiap angka karena menggunakan unit pengukuran yang
konsisten atau satuan yang sama. Pengukuran interval meliputi penetapan angka pada objek
dengan cara tertentu, sehingga perbedaan angka yang sama mewakili perbedaan yang sama
pula dalam tingkatan atribut yang diukur.

Skala Interval, suatu pemberian angka pada set dari objek yang mempunyai sifat-sifat
ukuran ordinal dan ditambah sifat lainnya, yaitu jarak yang sama pada pengukuran interval
memperlihatkan jarak yang sama dari ciri atau objek yang diukur.

Ciri skala interval adalah mempunyai tingkatan/jarak dan memiliki nol tidak absolute,
artinya tidak semua harus dimulai dengan nol. Contoh: tingkat kepuasan dimulai dari angka
1 sampai 10 (tidak harus mulai dari nol). Dalam penelitian sosial skala sikap biasanya
diasumsikan berskala interval.

5
Data pengukuran yang diproleh melalui skala interval adalah data interval. Yaitu data
yang diidentikkan dengan bilangan bulat. Dengan demikian, angka dalam data interval
dapat dioperasikan dengan operasi perhitungan, namun demikian dalam data interval tidak
memiliki angka nol mutlak.

4. Skala Rasio

Skala rasio merupakan jenis pengukuran yang paling halus karena memiliki cirri-ciri
yang tidak dimiliki oleh skala-skala yang lain. Skala rasio menunjukkan adanya tingkatan
atribut variable, yakni dengan membandingkan nilainya. Skala rasio memiliki interval yang
sama antar satu angka dengan angka yang lainnya seperti yang dimiliki oleh skala interval.
Skala rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran skala interval ditambah dengan
satu sifat yaitu skala yang memberikan keterangan tentang nilai absolut dari objek yang
diukur. Ukuran rasio mempunyai titik nol absolut. Misalnya: berat badan, tinggi badan, dan
lainnya.

Dengan memperhatikan karakteristik masing-masing skala pengukuran tersebut di atas,


maka tampak bahwa skala rasio mempunyai tingkatan tertinggi, kemudian skala interval,
skala ordinal, dan skala nominal. Oleh karena itu, suatu skala pengukuran dapat dipandang
sebagai skala pengukuran yang tingkatannya lebih rendah, namun tidak sebaliknya artinya
bahwa skala rasio dipandang sebagai skala interval, skala ordinal, dan skala nominal. Skala
interval dapat dipandang sebagai skala ordinal dan skala nominal, serta skala ordinal dapat
dipandang sebaga skala nominal.

Skala yang dikemukakan di atas menjadi penting khususnya dalam teknik pemilihan
analisis statistik yang akan digunakan dalam mengolah data dari variabel yang
bersangkutan. Misalnya dalam melakukan analisis varians, dipersyaratkan bahwa variabel
bebas harus beskala nominal, sedangkan variabel terikat harus berskala ianterval. Jika
variabel bebasnya belum berskala nominal, maka harus dilakukan transformasi untuk
membuat variabel tersebut berskala nominal.

Dari empat skala yang dikemukakan di atas, pada kenyataannya skala ordinal banyak
digunakan untuk mengukur fenomena atau gejala sosial, sedangkan pengukuran fenomena
psikologi lebih banyak menggunakan skala rasio dan skala interval.

6
Selanjutnya secara umum dapat disajikan perbedaan skala pengukuran pada tabel
berikut:

Skala Klasifikasi Peringkat Jarak sama Nol Mutlak


Nominal √
Ordinal √ √
Interval √ √ √
Rasio √ √ √ √

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Skala pengukuran adalah penentuan atau penetapan skala atas suatu variabel berdasarkan
jenis data yang melekat dalam variable penlitian.Pengukuran merupakan aturan-aturan
pemberian angka untuk berbagai objek sedemikian rupa sehingga angka ini mewakili
kualitas atribut. Skala pengukuran merupakan acuan atau pedoman untuk menentukan alat
ukur demi memperoleh hasil data kuantitatif. Misalnya alat ukur panjang adalah meter, berat
adalah kg, ton, kuintal dan sebagainya. Dengan menentukan skala pengukuran, maka nilai
variabel yang diukur dengan instrument tertnetu dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
akurat, efisien dan komunikatif. Sebagai contoh, berat emas 19 gram, berat besi 100 kg, suhu
badan orang yang sehat 37 derajat Celsius, IQ seseorang 150. Selanjutnya dalam pengukuran
sikap, sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari suatu skala sikap.
Pada dasarnya skala pengukuran dapat digunakan dalam berbagai bidang perbedaan terletak
pada isi dan penekanannya.

B. Saran
Alhamdulillah makalah ini dapat kami selesaikan dengan seefektif mungkin. Kami
Menyadari bahwa materi yang disajikan ini jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran kami
Harapkan demi terwujudnya makalah yang lebih baik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, 2005. Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Yogyakarta: UPFEUMY), cet. Ke 1,


hal. 72.

Nursalam. 2015. STATISTIKA PENDIDIKAN. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)


ALAUDDIN MAKASSAR h.10-14.

Anda mungkin juga menyukai