Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Dosen Pengampu:

Ahmad Jami’ul Amil, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Revany Dian Andini (180621100087)


2. Annisa’ Fitria Z. (180621100092)
3. Maghfirotul Lailiyah (180621100097)
4. Rizka Nofiaini (180621100100)
5. Vatra Satria Devana (180621100112)
6. Anissa Tul Rahmawati (180621100113)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta taufik dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Metode
Penelitian. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap menuju ke jalan yang terang benderang
ini.

Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Ahmad Jami’ul Amil, S.Pd., M.Pd. selaku dosen mata kuliah Metode Penelitian,
yang sangat sabar, tulus, dan ikhlas memberikan pembelajaran kepada kami.
2. Civitas akademik Universitas Trunojoyo Madura yang telah memberikan fasilitas dan
membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk
penyempurna makalah ini.

Bangkalan, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................2

1.3 Tujuan....................................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3

2.1 Pengertian Analisis Data.......................................................................................................3

2.2 Tujuan Analisis Data..............................................................................................................4

2.3 Metode Analisis Data.............................................................................................................4

2.4 Jenis Analisis Data.................................................................................................................4

2.5Tahap Analisis Data................................................................................................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................16

3.1 Simpulan..............................................................................................................................16

3.2 Saran.....................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis data merupakan salah satu proses penelitian yang dilakukan setelah semua
data yang diperlukan guna memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh
secara lengkap. Ketajaman dan ketepatan dalam penggunaan alat analisis sangat
menentukan keakuratan pengambilan kesimpulan, karena itu kegiatan analisis data
merupakan kegiatan yang tidak dapat diabaikan begitu saja dalam proses penelitian.
Kesalahan dalam menentukan alat analisis dapat berakibat fatal terhadap kesimpulan
yang dihasilkan dan hal ini akan berdampak lebih buruk lagi terhadap penggunaan dan
penerapan hasil penelitian tersebut. Dengan demikian, pengetahuan dan pemahaman
tentang berbagai teknik analisis mutlak diperlukan bagi seorang peneliti agar hasil
penelitiannya mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi pemecahan masalah
sekaligus hasil tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Analisis data
disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data adalah rangkaian
kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan verifikasi data agar
sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.

Menurut Sugiyono (2018: 147) teknik analisis data kuantitatif merupakan kegiatan
setelah data dari seluruh responden (populasi/sampel) terkumpul. Kegiatan dalam
analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Secara garis
besarnya, teknik analisis data terbagi ke dalam dua bagian, yakni analisis kuantitatif
dan kualitatif. Yang membedakan kedua teknik tersebut hanya terletak pada jenis
datanya. Untuk data yang bersifat kualitatif (tidak dapat diangkakan) maka analisis
yang digunakan adalah analisis kualitatif, sedangkan terhadap data yang dapat
dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif, bahkan dapat pula dianalisis
secara kualitatif.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan analisis data kuantitatif?


2. Bagaimana analisis data dalam penelitian kuantitatif?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui analisis data kuantitatif.


2. Untuk mengetahui analisis data dalam penelitian kuantitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Data

Kata analysis berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana
artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Agar data bisa
dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil
(menurut elemen atau struktur), kemudian menggabungkannya bersama untuk
memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses paling vital dalam
sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data
yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah
ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual
yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis data berasal dari hasil
pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya
menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang
tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk mamberi arti,
makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (Kasiram, 2006: 274).

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variabel dan
jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden,
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis. Tujuan analisa
menurut Sofian Effendi adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian strukturalistik, data yang berupa kualitatif
(kata-kata) dikuantifikasikan terlebih dahulu kemudian dianalisis secara statistikan
bertujuan untuk menjelaskan fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat
sebagai temuan berupa verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam
penelitian naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat
kuantitatif (angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji
hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data
kualitatif dan menghasilkan teori baru.
3
2.2 Tujuan Analisis Data
Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua data
tersebut, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan mudah
dimengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut. Dalam
analisis data kuantitatif, apa yang dimaksud dengan mudah dimengerti dan pola umum
itu terwakili dalam bentuk simbol-simbol statistik, yang dikenal dengan istilah notasi,
variasi, dan koefisien. Seperti rata-rata, jumlah (sigma), taraf signifikansi (alpha),
koefisien korelasi (p = rho), dan sebagainya.

2.3 Metode Analisis Data


Dalam menganalisa data penelitian strukturalistik (kuantitatif) hendaknya konsisten
dengan paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam penelitian. Ada perbedaan
analisa data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua
dan biasanya diolah dan dianalisis dengan secara computerized berdasarkan metode
analisis data yang telah ditetapkan dalam desain penelitian.

2.4 Jenis Analisis Data


Analisis kuantitatif yang biasa digunakan adalah analisis statistik. Biasanya analisis ini
terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu sebagai berikut.

1. Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data
dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan
saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan penarikan
kesimpulan.
Teknik analisis ini biasa digunakan untuk penelitian-penelitian yang bersifat
eksplorasi, misalnya ingin mengetahui persepsi masyarakat terhadap kenaikan
harga BBM, ingin mengetahui sikap guru terhadap pemberlakuan UU Guru dan
Dosen, ingin mengetahui minat mahasiswa terhadap profesi guru, dan sebagainya.

4
Penelitian-penelitian jenis ini biasanya hanya mencoba untuk mengungkap dan
mendeskripsikan hasil penelitiannya. Biasanya teknik statistik yang digunakan
adalah statistik deskriptif.
Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:
a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang
(crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan
penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
b. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive,
diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram
lambang.
c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi
kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).

2. Statistik Inferensial
Jika dalam statistik deskriptif hanya bersifat memaparkan data, maka dalam
statistik inferensial sudah ada upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan
dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Biasanya
analisis ini mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya
banyak, dan dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan
terhadap populasi. Oleh karena itulah statistik inferensial ini juga disebut
dengan istilah statistik induktif.

Statistik inferensial, sering juga disebut statistik induktif atau statistik


probabilitas, adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan utuk populasi. Statistik ini akan cocok
digunakan bila sampel diambil dari popualsi yang jelas, dan teknik
pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. Statistik
inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab dilihat dari analisisnya, hasil yang
diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan atau fenomena yang
dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula digeneralisasikan secara lebih
luas kedalam wilayah populasi. Karena itu, penggunaan statistik inferensial

5
menuntut persyaratan yang ketat dalam masalah sampling, sebab dari
persyaratan yang ketat itulah bisa diperoleh sampel yang representatif; sampel
yang memiliki ciri-ciri sebagaimana dimiliki populasinya. Dengan sampel yang
representatif maka hasil analisis inferensial dapat digeneralisasikan ke dalam
wilayah populasi.

Berdasarkan jenis analisisnya, statistik inferensial terbagi ke dalam dua bagian,


yaitu sebagai berikut.

a. Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk
mencari hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih.
Dalam analisis korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian,
yaitu:
 Variabel bebas (independent variable), yaitu variabel yang
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
 Variabel terikat (dependent Variable), yaitu variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
b. Analisis Komparasi
Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang bertujuan
untuk membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih.
Teknik analisis yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik
analisis tersebut tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya
kelompok.
Berdasarkan bentuk parameternya, statistic inferensial terbagi ke
dalam dua bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Analisis Parametrik
Statistik parametrik adalah analisis statistik yang pengujiannya
menetapkan syarat-syarat tertentu tentang bentuk distribusi
parameter atau populasinya, seperti data berskala interval dan
berdistribusi normal. Statistik parametrik digunakan untuk
menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji
ukuran populasi melalui data sampel.

6
b. Analisis Nonparametrik
Statistik nonparametrik adalah analisis statistik yang tidak
menetapkan syarat-syarat tersebut. Jadi, statisti nonparametrik
tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Banyak sekali teknik analisis statistik yang dapat digunakan. Penggunaan
masing-masing teknik analisis tersebut juga bergantung pada jenis skala datanya.
Dalam statistik terdapat tiga jenis skala data. Masing-masing skala data juga
memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Skala data
terdiri atas:
a. Data Nominal
Data kualitatif yang tidak memiliki jenjang. Data ini juga sering
disebut data diskret, kategori. Data ini memiliki sifat terpisah
antara satu sama lainnya, baik pemisahan itu terdiri dari dua
bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan itu tidak terdapat
hubungan sama sekali. Masing-masing kategori memiliki sifat
tersendiri yang tidak ada hubungannya dengan kategori lainnya.
Contoh: jenis kelamin, asal daerah, pekerjaan orang tua, hobi, dan
sebagainya.
b. Data Ordinal
Data kualitatif yang memiliki jenjang. Data ordinal adalah data
yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan pada sesuatu
keadaan. Berbeda  dengan data nominal yang menunjukkan adanya
perbedaan secara kategori, data ordinal juga memiliki sifat adanya
perbedaan di antara objek yang dijenjangkan. Namun dalam
perbedaan tersebut terdapat suatu kedudukan yang dinyatakan
sebagai suatu urutan bahwa yang satu lebih besar atau lebih tinggi
daripada yang lainnya
Contoh: tingkat pendidikan, jabatan, pangkat, ranking kelas, dan
sebagainya.
c. Data Interval/Rasio
Data kuantitatif atau data yang berupa angka atau dapat
diangkakan. Data interval/rasio tergolong data kontinum yang
mempunyai tingkatan yang lebih tinggi lagi dibandingkan dengan

7
data ordinal karena mempunyai tingkatan yang lebih banyak lagi.
Data ini menunjukkan adanya jarak antara data yang satu dengan
yang lainnya.
Contoh penghasilan, prestasi belajar, tinggi badan, tingkat
kecerdasan, volume penjualan, dan sebagainya.

2.5 Tahap Analisis Data


Dalam teknik menganalisis data terdapat beberapa tahapan yakni tahap
penelitian, instrument penelitian dan uji prasarat analisis.
1. Tahap Penelitian
a. Perencanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel.


2) Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan
digunakan untuk penelitian.

b. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Peneliti melaksanakan pembelajaran pasa sampel penelitian.
2) Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan
instrumen penelitian.
c. Evaluasi
Tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.
d. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan
melaporkan hasil-hasil penelitian

2. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat berupa soal-soal.
Dalam penyusunan instrumen penelitian dibutuhkan beberapa prosedur
yang dilakukan dalam penyusunan instrumen ini, yakni:
a. Perencanaan

8
Tahap perencanaan dilakukan oleh peneliti dan guru bidang
mata pelajaran. Pada tahap ini ditentukan mengenai :
1) Materi pokok yang akan diteliti
2) Bentuk-bentuk soal yang akan digunakan
b. Pembuatan butir soal
Pembuatan butir soal dilakukan oleh peneliti berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat, karena untuk menjaga
kemungkinan soal tes yang mungkin tidak tepat untuk tes atau
rusak.
c. Uji coba instrumen
Sebelum soal tes digunakan mengukur peserta didik pada kelas
sampel, soal tes terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba
dimaksudkan untuk mengetahui validitas, realibilitas, tingat
kesukarandan daya beda pada butir soal. Dari hasil uji coba
tersebut, maka dapat dipilih soa yang akan digunakan untuk
mengukur tingkat kemampuan peserta didik.
1) Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat-


tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah
tes dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia “valid” disebut
dengan istilah “sahih”16. Untuk menghitung validitas butir
soal digunakan rumus :
Product Moment

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi item soal
N : Banyaknya peserta tes
X : Jumlah skor item

9
Y : Jumlah skor total

Kriteria rxy adalah sebagai berikut :

0,00 < rxy < 0,20 sangat rendah


0,20 < rxy < 0,40 rendah
0,40 < rxy < 0,60 cukup
0,60 < rxy < 0,80 tinggi
0,80 < rxy < 1,00 sangat tinggi

Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan table kritis r


product moment, dengan taraf signifikan 5% jika harga rxy
maka tes tersebut valid.
2) Uji Reliabilitas
Menurut Sugiarto dan Situnjuk (2006) uji reliabiltas adalah
pengujian yang menunjukkan apakah suatu instrumen yang
digunakan untuk memperoleh informasi dapat dipercaya untuk
mengungkapkan informasi di lapangan sebagai alat pengumpulan
data. Reliablitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya. Suatu tes dikatakan mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap. Analisis reliabilitas tes pada penelitian dapat
menggunakan rumus Hyot:

atau

Keterangan:

: Realibilitas seluruh soal

: Varians Responden

: Varians Sisa

10
Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:

0,00 < rxy < 0,20 : sangat rendah


0,20 < rxy < 0,40 : Rendah 0,40
< rxy < 0,60 : Sedang 0,60 <
rxy < 0,80 : Tinggi
0,80 < rxy < 1,00 : Sangat tinggi
Kriteria pengujian realibilitas tes yaitu setelah didapat r 11
tersebut, harga r11 dibandingkan dengan harga r Product
moment pada table, jika rhitung > rtabel maka item yang dicobakan
reliabel.
3) Taraf kesukaran soal
Tingkat kesukaran soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar
atau mudahnya suatu soal. Soal yang baik yaitu soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Cara menentukan tingkat
kesukaran tiap butir soal dapat digunakan persamaan. Berikut
rumus yang digunakan:

Keterangan:
P = tingkat kesukaran
B = Banyak peserta didik yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh peserta didik peserta tes


Kriteria penghitungan indeks kesukaran soal sebagai
berikut:
P = 0,00 - 0,30 adalah soal sukar
P = 0,30 - 0,70 adalah soal sedang
P = 0,70 - 1,00 adalah soal mudah
4) Daya pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk
membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan
siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 1999: 211).

11
Rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda adalah:

Keterangan:

P = tingkat kesukaran

J = jumlah peserta tes

= banyaknya peserta kelompok atas

= banyaknya peserta kelompok bawah

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

benar

= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

benar

Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab

benar

= Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab

benar

Kriteria yang digunakan sebagai berikut:


0,00 < D < 0,20 : Daya beda jelek
0,20 < D < 0,40 : Daya beda cukup

0,40 < D 0,70 : Daya beda baik


<
0,70 < D 1,00 : Daya beda baik sekali
<
D : Negatif, semuanya tidak baik, jadi
semua

12
butir soal yang mempunyai nilai soal D
negatif sebaiknya dibuang saja.
3. Uji analisis data
a. Uji normalitas
Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan
untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau varabel,
apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Jadi,
uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang
diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan

Keterangan:

: Harga chi kuadrat

: Frekuensi hasil pengamatan

: Frekuensi yang diharapkan

b. Uji homogenitas
Uji homogenitas sampel untuk mengetahui seragam (homogen)
tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang
sama25. Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi
bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama,
pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji Bartlett yang
langkah- langkahnya sebagai berikut:
1) Data dikelompokkan untuk menentukan frekuensi varians dan
jumlah kelas.
2) Membuat tabel Uji Bartlett seperti tersebut di bawah ini :
Harga-harga yang perlu untuk uji Bartlett
Ho : σ12 = σ22 =. σk2

13
Tabel 3.2

Uji Bartlett
Sampe
l Dk 1/dk S2 Log Si 2 (dk)Log iS 2
i
ke
2
1 n1-1 1/ (n1- S1 2 2
Log S1 (n1-1)Log S1
1)
2
2 n2-1 1/ (n2- S2 2 2
Log S2 (n2-1) Log S2
1)
... ... ... ... ... ...
2
K nk-1 1/ (nk- Sk 2 2
Log Sk (nk-1) Log Sk
1)

Di mana ni : frekuensi kelas


ke-i Si : variansi kelas
ke-i

3) Menguji variansi gabungan dan semua sampel:

4) Menghitung satuan B dengan rumus:

5) Menghitung dengan rumus:

6) Membandingkan dengan peluang (1-x) dan dk= (k-

1) apabila < maka databerdistribusi homogen.

c. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Data / Uji Beda


Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah

14
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata
yang tidak berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua
kelompok tersebut tidak berbeda, berarti kelompok itu mempunyai
kondisi yang sama. Hipotesis yang akan diujikan adalah :

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ227

Keterangan :
µ1 : Rata-rata data kelompok eksperimen
µ2 : Rata-rata data kelompok kontrol
Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-tes, yaitu
teknik statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan
dua mean yang berasal dari dua distribusi. Dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :

dengan

keterangan:

t = statistik t

= rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen

= rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol

= varians kelas eksperimen


S
= varians kelas kontrol
S
n1 = banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen

n2 = banyaknya peserta didik pada kelas kontrol


Kriteria Pengujian :
Ho diterima, jika- t tabe1 < t hitung < t table

15
16
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisis data adalah
rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan
verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis dan ilmiah.
Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang tidak
boleh diabaikan. Kejelian dan ketelitian dalam melihat permasalahan dan jenis data
yang diperoleh, sangat diperlukan untuk dapat menentukan jenis analisis yang paling
tepat. Kesalahan dalam memilih teknik analisis akan berakibat fatal dalam
pengambilan kesimpulan. Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan
penelitian yang tidak boleh diabaikan. Kejelian dan ketelitian dalam melihat
permasalahan dan jenis data yang diperoleh, sangat diperlukan untuk dapat
menentukan jenis analisis yang paling tepat. Kesalahan dalam memilih teknik analisis
akan berakibat fatal dalam pengambilan kesimpulan.

3.2 Saran

Dengan mengucap syukur pada Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Namun, makalah ini tentunya masih jauh dari harapan, oleh karena itu
penulis masih perlu saran dan kritik yang membangun untuk makalah ini. Serta perlu
bimbingan untuk menyempurnakan makalah ini, terima kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kasiram, Moh. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif. Malang: UIN Maliki


Press.

Muhson, Ali. 2006. Teknik Analisis Kuantitatif. Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses pada tanggal 22 Mei 2021.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet.

18
19

Anda mungkin juga menyukai