Disusun Oleh
5E PGSD
Kelompok 4:
Dentawana BR Silaban (7) 1910125120030
Sri Mulyani (8) 1910125120035
Muhammad Abijar Rizaliannor (14) 1910125210116
Zira Shafira (16) 1910125220010
Iqlima Rahmatunnisa Hefny (19) 1910125220025
Shella Wati (24) 1910125220055
Dina Amelia (55) 1910125320086
Puji syukur kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Analisis Data
Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif”.
Tak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan
kita Nabi Muhammad S.A.W, kepada keluarga, para sahabat, beserta seluruh
pengikut beliau hingga akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
dari Ibu Dr. Hj. Darmiyati, S. Pd., M. Pd dalam mata kuliah Metodologi
Penelitian.
Melalui makalah ini diharap dapat menjadi salah satu referensi, menambah
pengetahuan, serta pemahaman bagi pembaca. Kami menyadari makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan, sehingga dapat menjadi perbaikan dalam penulisan karya-karya yang
akan datang.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Analisis Data...............................................................................3
B. Perbedaan Data Kualitatif Dan Kuantitatif...................................................4
C. Teknik Analisis Data Kualitatif....................................................................8
1. Analisis Sebelum Ke Lapangan................................................................8
2. Analisis Selama Di Lapangan...................................................................9
D. Teknik Analisis Data Kuantitatif................................................................20
1. Statistik Deskriptif...................................................................................20
2. Statistik Inferensial..................................................................................21
E. Langkah - Langkah Analisis Data Kualitatif Dan Kuantitatif....................23
1. Langkah-Langkah Analisis Data Kualitatif.............................................23
2. Langkah-Langkah Analisis Data Kuantitatif...........................................28
BAB III PENUTUP..............................................................................................31
A. Kesimpulan.................................................................................................31
B. Saran............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk
menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatan sistematis penelitian harus
dilakukan dengan metode tertentu yang dikenal dengan istilah metode
penelitin, yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan
yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Penelitian terbagi menjadi dua macam, yakni penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Dimana masing-masing jenis penelitian memiliki ciri
tersendiri, baik dari segi tujuan, isi, data, sumber maupuan analisis
datanya. Karena masing- masing penelitian memiliki tujuan (purpose)
yang berbeda-beda. Sehingga dari setiap penelitian memiliki cara atau
teknik analisis data yang berbeda-beda.
Melakukan sebuah penelitian pastinya tidak luput dari yang
namanya analisis data. Yaitu kegiatana menelaah, menjelaskan data hasil
yang didapatkan ke dalam sebuah narasi melalui proses tertentu. Dimana
nantinya akan didapatkan tujuan dari sebuah penelitian itu sendiri. Yaitu
membuktikan sebuah teori baru atau mengungkapkan sebuah teori baru
untuk dapat dimanfaatkan di halayak umum. Tidak hanya bermanfaat
untuk peneliti sendiri tetapi dengan tujuan utama adalah untuk
kepentingan dan kemanfaatan masyarakat pada umumnya.
Menurut sifatnya, data sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Dimana keduanya memiliki ciri khas
tesendiri. Sehingga dari masing-masing tersebut membutuhkan teknik atau
langkah untuk melakukan analisis yang berbeda-beda. Sehingga dibuatlah
makalah ini untuk menjelaskan bagaimana teknik analisis data penelitian,
baik itu penelitian yang bersifat kualitatif maupaun penelitian kuantitatif.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian analisis data?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami maksud dari pengertian analisis data.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Cara atau teknik mengolah data beragam, mulai dari yang paling
sederhana hingga yang rumit, sebagian bergantung pada jenis data (ada
data angka/kuantitatif, ada data nonangka/kualitatif), pertanyaan penelitian
serta tujuannya. Namun, secara umum dapat dikatakan bahwa mengolah
data memerlukan ketelitian dan kecermatan tersendiri dari peneliti/analisis
[ CITATION Suw14 \l 1033 ]
3
kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang
sudah tersedia [ CITATION Har20 \l 1033 ]
4
B. Perbedaan Data Kualitatif Dan Kuantitatif
Terdapat perbedaan-perbedaan antara data kualitatif dan data kuantitatif
(Sitorus, 1998) dalam [ CITATION IAg03 \l 1033 ]
1. Data kualitatif adalah data mentah dari dunia empiris. Data kualitatif itu
berujud uraian terinci, kutipan langsung, dan dokumentasi kasus. Data
ini dikumpulkan sebagai suatu cerita terbuka (open-ended narrative),
tanpa mencoba mencocokkan suatu gejala dengan kategori baku yang
telah ditetapkan sebelumnya, sebagaimana jawaban pertanyaan dalam
kuesioner.
2. Data kualitatif adalah tangkapan atas perkataan subyek penelitian dalam
bahasanya sendiri. Pengalaman orang diterangkan secara mendalam,
menurut makna kehidupan, pengalaman, dan interaksi sosial dari
subyek penelitian sendiri. Dengan demikian peneliti dapat memahami
masyarakat menurut pengertian mereka sendiri. Hal ini berbeda dari
penelitian kuantitatif, yang membakukanpengalaman responden ke
dalam kategorikategori baku peneliti sendiri.
3. Data kualitatif bersifat mendalam dan rinci, sehingga juga bersifat
panjang-lebar. Akibatnya analisis data kualitatif bersifat spesifik,
terutama untuk meringkas data dan menyatukannya dalam suatu alur
analisis yang mudah dipahami pihak lain. Sifat data ini berbeda dari
data kuantitatif yang relatif lebih sistematis, terbakukan, dan mudah
disajikan dalam format ringkas.
Menurut [ CITATION Har20 \l 1033 ] berdasarkan sifat atau wujud datanya,
data kuantitatif menunjukkan kuantitas, bentuk angka absolute
(parametric) sehingga dapat ditentukan magnitudenya (besarannya),
misalnya 5 kg. Sedangkan data kualitatif menunjukkan kualitas, bentuk
angka non parametric (ordinal dan nominal), misalnya: pintar, bodoh,
sedang. Data kualitatif memiliki ciri terdiri dari dua atau lebih atribut,
tidak mempunyai rangking atau peringkat, misalnya: laki-laki, perempuan,
golongan darah, sedangkan data yang memiliki dua atribut:
dikotome/binary, misalnya: Yes-No, Hidup-Mati, Plus-Minus.
5
[CITATION Abd15 \l 1033 ] menyatakan bahwa berdasarkan jenisnya data
dibagi menjadi data kualitatif dan data kuantitatif.
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk bukan
bilangan, atau dengan kata lain adalah data yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung makna atau berbentuk kategori. Misalnya:
jenis kelamin (pria dan wanita), status perkawinan (belum menikah,
menikah, janda, duda), tingkat kepuasan (tidak puas, cukup puas, sangat
puas). Data kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi
matematika seperti penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
dan pangkat. Data kualitatif dibagi menjadi dua bagian, yaitu data
berskala nominal, dan data berskala ordinal.
a) Data Berskala Nominal ialah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi.Data berskala nominal adalah data yang
paling rendah tingkatannya dalam skala pengukuran data, misalnya
jenis pekerjaan dikualifikasi menjadi: pegawai negeri diberi nilai 1,
pegawai swasta diberi nilai 2, wiraswasta diberi nilai 3. Ciri data
nominal adalah posisi data setara.Contoh pegawai negeri tidak lebih
tinggi dari wirausaha, dan sebaliknya walau angka kodenya berbeda.
b) Data Berskala Ordinal ialah data yang diperoleh dengan cara
kategorisasi atau klasifikasi. Diantara data tersebut terdapat
hubungan atau tingkatan.Misalnya tingkat kepuasan, diklasifikasikan
menjadi: sangat puas diberi nilai 5, puas diberi nilai 4, cukup
puasdiberi nilai 3, tidak puasa diberi nilai 2, dan sangat tidak puas
diberi nilai 1. Ciri data berskala ordinal adalah posisi data tidak
setara, seperticontoh diatas tingkat pepuasan “sangat puas” lebih
tinggi dari puas, “puas” lebih tinggi dari cukup puas, dan seterusnya.
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang dapat dinyatakan dalam bentuk
angka-angka. Contoh data kuantitatif adalah usia seseorang, tinggi
badan, berat badan, jumlah penjualan perbulan, dan lain-lain. Ciri data
kuantitatif adalah dapat dilakukan operasi matematika, dan tidak ada
6
kategorisasi atau klasifikasi. Data kuantitatif dapat dibagi menjadi dua,
yaitu data berskala interval dan data berskala rasio.
a) Data Berskala Interval, yaitu data yang diperoleh dengan cara
pengukuran dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui. Hal
ini berbeda dengan data berskala ordinal, dimana jarak dua titik tidak
diperhatikan, misalnya jarang antara puas dan tidak puas tidak ada
ukuran yangh pasti.Contoh data berskala interval sistem
kalender.Tanggal 1 Januari 2015 adalah sistem penanggalan Masehi,
jika dilihat dari sistem penanggalan Hijriyah akan berbeda. Namun
tetap akan ada jarak yang jelas, seperti misalnya antara 1 Januari
dengan 10 Januari ada jarak 10 hari.
b) Data Berskala Ratio, yaitu data yang diperoleh melalui
pengukuran, dimana jarak dua titik pada skala sudah diketahui dan
mempunyai titik nol yang absolut.Hal berbeda dengan data berskala
interval, dimana tidak ada titik nol mutlak, seperti titik nol derajat
Celsius tentu berbeda dengan nol derajat Fahrenhiet. Contoh data
berskala ratio adalah buku yang dimiliki siswa, jika jumlahnya 5
berarti ada mempunyai 5 buah buku. Jika 0 berati tidak punya buku
sama sekali (absolut, benar-benar 0).
Perbedaan Data Kualitatif Dan Data Kuantitatif
Kriteria Data Kualitatif Data Kuantitatif
Sifat Bervariasi / tidak terstruktur Berpola/ terstruktur
Cenderung untuk
Cenderung untuk pemahaman
Tujuan kesimpulan (riset
(riset eksploratori)
konklusif)
Mendalam, dimungkinkan
Informasi yang
untuk disertai alasan yang Generalisasi
dihasilkan
melandasi
Alat analisis Kualitatif (non-statistik) Kuantitatif (statistik)
Sumber: [ CITATION MMI05 \l 1033 ]
7
C. Teknik Analisis Data Kualitatif
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai
sumber,dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya
jenuh.Dengan pengamatan yang terus menerus tersebut mengakibatkan
variasi datatinggi sekali. Data yang diperoleh pada umurnnya adalah data
kualitatif(walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga teknik
analisis datayang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu
seringmengalami kesulitan dalam melakukan analisis.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan , selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan "Analisis telah mulai sejak
merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan
berlangsung terussampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi
pegangan bagipenelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang
"grounded". Namundalam penelitian kualitatif, analisis data lebih
difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan
data. In fact, data analysis inqualitative research is an on going activity
that occures throughout theinvestigative process rather than after process.
Dalam kenyataannya,analisis data kualitatif berlangsung selama proses
pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data. [ CITATION
Sug15 \l 1033 ]
8
digunakan dalam penelitian kuantitatif. Fokus penelitian dapat berubah
sesuai dengan kondisi di lapangan, baik dilihat dari esensinya maupun
kebermaknaannya.
Fokus penelitian dapat berubah kembali, walaupun peneliti telah
turun ke lapangan, dan akan melakukan pengumpulan data. Namun
dalam interaksi dengan aktor (sumber informasi), aktivitas yang
dilakukan dan tempat kejadian yang telah direncanakan, fokus yang
sejak semula diduga masalah yang esensial dan penting untuk diteliti,
ternyata masih terdapat lagi situasi lain yang mendesak dan penting
untuk diteliti. Dalam hal yang demikian, perlu lebih berhatihati dan
teliti lagi dalam memperbaiki atau mengubah fokus atau topik
penelitian sehingga tidak terjadi pen-gulangan karena kekurang hati-
hatian peneliti dalam mencari fokus penelitian yang uptodate, esensial,
sangat mendesak, dan lebih bermakna bagi kehidupan individu dan
masyarakat.
9
dengan itu Bogdan dan Biklen (1984) menyarankan beberapa
langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
a. Paksa dan motivasi dirimu untuk membuat keputusan
mempersempit studi
b. Paksa dan dorong dirimu untuk membuat keputusan agar
memusatkan studi yang dikerjakan.
c. Kembangkan pertanyaan yang bersifat analitis serta terarah
pada studi yang telah ditetapkan.
d. Rencanakan sesi pengumpulan data dengan mengingat apa
yang ditemukan pada observasi pendahulan.
e. Tulis banyak “komentar pengamat” tentang ide Anda hasilkan.
f. Tulis memo kepada dirimu sendiri tentang apa yang anda
pelajari
g. Uji cobakan ide dan tema tentang subjek kepada informan.
h. Mulai menjajaki kepustakaan sementara Saudara masih
dilapangan.
i. Bermainlah dengan metafora, analogi, dan konsep.
Cara lain yang dapat digunakan yaitu mencoba
memunculkan/meningkatkan hubungan konkret dalam latar tertentu
dan kejadian yang teramati dalam setting biasa kepada abstraksi
yang lebih tinggi, seperti perubahan kata dalam suatau pernyataan
atau menggunakan kalimat pendek untuk menangkap jiwa
kebersamaan yang bersifat general. Jangan takut berspekulasi
selagi menguntungkan sumber informasi atau aktor.
b. Model Miles dan Huberman
Miles dan Huberman menegaskan, bahwa dalam penelitian
kualitatif data yang terkumpul melalui berbagai teknik
pengumpulan data yang berbedabeda, seperti interviu, observasi,
kutipan, dan sari dari dokumen, catatancatatan melalui tape; terlihat
lebih banyak berupa katakata daripada angka. Oleh karena itu, data
tersebut harus “diproses” dan dianalisis sebelum dapat digunakan.
10
Miles dan Huberman menawarkan pola umum analisis dengan
mengikuti model alir sebagai berikut:
11
pemisahan, dan pentransformasian data “mentah” yang terlihat
dalam catatan ter-tulis lapangan (written-up field notes). Oleh
karena itu reduksi data berlangsung selama kegiatan penelitian
dilaksanakan (lihat kembali Gambar 15.2). Ini berarti pula
reduksi data telah dilakukan sebelum pengumpulan data di
lapangan, yaitu pada waktu penyusunan proposal, pada saat
menentukan kerangka konseptual, tempat, perumusan
pertanyaan penelitian, dan pemilihan pendekatan dalam
pengumpulan data. Juga dilakukan pada waktu pengumpulan
data, seperti membuat kesimpulan, pengkodean, membuat
tema, membuat cluster, membuat pemisahan dan menulis
memo.
Reduksi data dilanjutkan sesudah kerja lapangan, sampai
laporan akhir penelitian lengkap dan selesai disusun. Reduksi
data adalah kegiatan yang tidak terpisahkan dari analisis data.
Peneliti memilih data mana akan diberi kode, mana yang
ditarik keluar, dan pola rangkuman sejumlah potongan atau
apa pengembangan ceritanya merupakan pilihan analitis.
Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam,
memilih, memfokuskan, membuang, dan mengorganisasikan
12
data dalam satu cara, di mana kesimpulan akhir dapat
digambarkan dan diverifikasikan.
2) Data Display
Kegiatan utama kedua dalam tata alir kegiatan analisis data
adalah data display. Display dalam konteks ini adalah
kumpulan informasi yang telah tersusun yang membolehkan
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Data display
dalam kehidupan sehari¬hari atau dalam interaksi sosial
masyarakat terasing, maupun lingkungan belajar di sekolah
atau data display surat kabar sangat berbeda antara satu dengan
yang lain. Namun dengan melihat tayangan atau data display
dari suatufenomena akan membantu seseorang memahami apa
yang terjadi atau mengerjakan sesuatu. Kondisi yang demikian
akan membantu pula dalam melakukan analisis lebih lanjut
berdasarkan pemahaman yang bersangkutan. Bentuk display
data dalam penelitian kualitatif yang paling sering yaitu teks
naratif dan kejadian atau peristiwa itu terjadi di masa lampau.
3) Kesimpulan/Verifikasi
Kegiatan utama ketiga dalam analisis data yaitu penarikan
kesimpulan/verifikasi. Sejak awal pengumpulan data, peneliti
telah mencatat dan memberi makna sesuatu yang dilihat atau
diwawancarainya. Memo dan memo telah ditulis, namun
kesimpulan akhir masih jauh. Peneliti harus jujur dan
menghindari bias subjektivitas dirinya. Luasnya dan
lengkapnya catatan lapangan, jenis metodologi yang digunakan
dalam pengesahan dan pengolahan data, serta pengalaman
peneliti dalam penelitian kualitatif, akan memberi warna
kesimpulan penelitian. Mengapa demikan? Keempat
komponensial, analisis data model interaktif (Gambar 16.1),
menempatkan posisi peneliti sebagai titik sentral. Sejak awal
peneliti harus mengambil inisiatif, bukan membiarkan data
menjadi rongsokan yang tidak bermakna. Reduksi data, display
13
data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi harus dimulai sejak
awal; inisiatif berada di tangan peneliti; tahap demi tahap
kesimpulan telah dimulai sejak awal. Ini berarti apabila proses
sudah benar dan data yang dianalisis telah memenuhi standar
kelayakan dan konformitas, maka kesimpulan awal yang
diambil akan dapat dipercayai. Di samping itu perlu pula
diingat antara reduksi data—display data dan penarikan
kesimpulan merupakan segitiga yang saling berhubungan.
Antara reduksi data dan display data saling berhubungan
timbal balik. Demikian juga antara reduksi data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi; serta antara display data dan penarikan
kesimpulan/verifikasi. Dengan kata lain, pada waktu
melakukan reduksi data pada hakikinya sudah penarikan
kesimpulan, dan pada waktu penarikan kesimpulan selalu
bersumber dari reduksi data atau data yang sudah direduksi
dan juga dari display data. Kesimpulan yang dibuat bukan
sekali jadi. Kesimpulan menuntut verifikasi oleh orang lain
yang ahli dalam bidang yang diteliti, atau mungkin juga
mengecek dengan data lain, namun perlu diingat bahwa
seandainya menambah data, berarti perlu dilakukan lagi
reduksi data display data dan penarikan kesimpulan
berikutnya.
c. Model Spradley
Rangkaian kegiatan penelitian etnografis Spradley mencakup
sekuen penelitian maju bertahap (developmental research
sequence) sebagai berikut: (1) menetapkan informan; (2)
melakukan wawancara terhadap informan; (3) membuat catatan
etnografis; (4) mengajukan pertanyaan deskriptif; (5) melakukan
analisis wawancara etnografis; (6) membuat analisis domain; (7)
mengajukan pertanyaan struktural; (8) membuat analisis
taksonomi; (9) mengajukan pertanyaan kontras; (10) membuat
analisis komponensial; (11) menemukan tema budaya; dan (12)
14
menulis etnografi. Berpijak pada sekuen penelitian etnografis
tersebut, kalau ditarik keluar dari sekuen itu, ada lima tahap
analisis data penelitian etnografi,yaitu:
Tahap 1 (Langkah 5): Analisis wawancara etnografis.
Tahap 2 (Langkah 6): Analisis domain.
Tahap 3 (Langkah 8): Analisis taksonomi.
Tahap 4 (Langkah 10): Analisis komponensial.
Tahap 5 (Langkah 11): Analisis tema.
Analisis wawancara etnografis merupakan penyelidikan
terhadap berbagai hal yang telah dikonseptualisasikan oleh
informan sebelumnya (langkah 2 sampai dengan 4). Hal ini
dimaksudkan untuk menemukan berbagai masalah untuk
ditanyakan pada wawancara selanjutnya.
Analisis domain adalah memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial. Hal itu
didapat setelah melalui pertanyaan umum dan perinci sebagai
kelanjutan analisis wawancara etnografis, sehingga peneliti
menemukan dan menetapkan berbagai domain atau kategori
tertentu sebagai pijakan penelitian selanjutnya. Makin banyak
domain yang dipilih makin banyak pula waktu yang diperlukan
untuk penelitian.
Analisis taksonomi adalah menjabarkan domain yang dipilih
menjadi lebih perinci untuk mengetahui struktur internalnya,
setelah melakukan kegiatan tahap 7, yaitu mengajukan pertanyaan
struktural. Hal ini dilakukan melalui observasi dan wawancara
terseleksi.
Analisis komponensial, yaitu mencari ciriciri spesifik pada
setiap srtuktur internal dengan mengontraskan antar elemen. Hal ini
dilakukan setelah melaksanakan tahap 9, yaitu dengan mengajukan
pertanyaan kontras antarelemen.
Analisis (menemukan) tema budaya, yaitu mencari hubungan
di antara domain secara keseluruhan serta dikaitkan dengan tema-
15
tema budaya secara keseluruhan yang menjadi fokus penelitian
(Spradley, 1980). Tema budaya dalam hal ini merupakan prinsip-
prinsip kognitif yang bersifat tersirat maupun tersurat, berulang
dalam sejumlah domain dan berperan sebagai suatu hubungan di
antara berbagai subsistem dalam makna budaya (Spradley dan
McCurdy, 1975).
1) Analisis Wawancara Etnografis
Sejak penentuan informan melakukan wawancara dan membuat
catatan etnografis serta mengajukan pertanyaan deskriptif, pada
hakikinya informan telah mempelajari budaya mereka, yang
kesemuanya itu berhubungan dengan kebudayaan secara
keseluruhan. Analisis wawancara etnografis mencoba
menyelidiki berbagai informasi dan catatan yang
dikonseptualisasikan informan. Etnografer hendaklah
mempunyai cara tertentu untuk mampu menggali dan
menemukan pengetahuan budaya yang masih terselubung dan
tersimpan oleh informan itu.
Semua makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol.
Dalam hal ini simbol adalah objek atau peristiwa apa pun yang
menunjuk pada sesuatu. Setiap masyarakat mempunyai
cadangan bahan yang sangat banyak untuk menciptakan simbol,
dan kadangkadang antara satu masyarakat yang lain terdapat
perbedaan makna tentang suatu simbol. Bahasa merupakan
sistem simbol utama yang me-nyandikan makna budaya dalam
setiap masyarakat. Oleh karena itu, dalam analisis wawancara
etnografis dibutuhkan rujukan yang jelas sesuai dengan
konteksnya. Hubungan antara simbol dan rujukan merupakan
unsur ketiga dalam makna. Suatu rujukan adalah benda yang
menjadi rujukan simbol. Rujukan dapat berupa apa pun yang
dipikirkan dalam pengalaman manusia. Hubungan antara
rujukan dan simbol merupakan hubungan yang berubahubah.
Apabila hubungan ini di dalam nya rujukan disandikan oleh
16
simbol dan penyandian itu terjadi, maka peneliti berhenti
memikirkan simbol itu sendiri dan memfokuskan perhatian pada
apa yang ditunjuk oleh simbol itu.
2) Analisis Domain
Analisis jenis apa pun yang dilakukan dalam penelitian kualitatif
membutuhkan dan melibatkan kemampuan berpikir serta pola
berpikir. Situasi sosial merujuk kepada aktivitas (activity)
perilaku yang dilakukan seseorang (actor) dalam lokasi tertentu
(place). Situasi sosial merupakan sesuatu yang dapat diamati,
dan peneliti etnografi dapat berpartisipasi serta terlibat di
dalamnya. Budaya merujuk kepada pola perilaku, artefak,
maupun pengetahuan yang telah dipelajari dan diciptakanorang.
Budaya adalah suatu organisasi/tatanan tentang sesuatu, makna
yang telah diberikan orang terhadap objek, tempat, dan aktivitas.
Semua orang adalah bagian dari budayanya.
3) Analisis Taksonomi
Dalam sekuen penelitian maju berkelanjutan Spradley, setelah
melakukan analisis domain, peneliti melakukan langkah
penelitian ketujuh; yaitu mengajukan pertanyaan struktural dan
kemudian diikuti analisis taksonomi. Dalam penelitian ini
taksonomi diartikan sebagai serangkaian kategori yang tersusun
pada basis suatu hubungan semantik tunggal. Bedanya dengan
domain, taksonomi menampilkan lebih banyak hubungan di
antara sesuatu di dalam domain budaya. Dalam langkah
sebelumnya sampai dengan analisis domain peneliti telah
menemukan banyak simbol dan berbagai hubungan di antara
simbol tersebut secara keseluruhan. Di antara domain yang
banyak sebagai hasil sementara setelah mengikuti alur penelitian
sebelumnya dan melangkah pada kegiatan mengajukan
pertanyaan struktural; pilihlah, apa yang telah merupakan
temuan/fokus sementara dan kemudian “dikejar” lagi dalam
17
upaya menggali domaindomain lain yang tersimpan dan
terpendam dalam pikiran informan.
4) Analisis Komponensial
Setelah melakukan analisis taksonomi, alur kegiatan selanjutnya
yaitu mengajukan pertanyaan kontras (langkah 9). Pertanyaan
kontras itu dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, antara lain:
(a) pertanyaan untuk membuktikan perbedaan; (b) pertanyaan
perbedaan lansung; (c) pertanyaan perbedaan diadik; (d)
pertanya an perbedaan triadik; (e) pertanyaan yang memilih
rangkaian kontras; dan (f) pertanyaan bertingkat (rating).
Semuanya itu dimaksudkan untuk melengkapi dan menemukan
makna budaya lebih mendalam, terperinci dan holistik sekaitan
dengan makna budaya dan data serta informasi yang
dikumpulkan melalui langkahlangkah sebelum nya. Peneliti
terus menyempurnakan (kalau peneliti merasa belum
lengkapdatanya), namun langkah kesepuluh dapat dilanjutkan,
yaitu analisis komponensial. Analisis komponensial merupakan
mencari ciriciri spesifik pada setiap srtuktur internal dengan
mengontraskan antarelemen atau dapat juga dikatakan pencarian
secara sistematis atribut (komponensial, budaya) yang
berhubungan dengan simbol budaya. Dengan demikian, analisis
komponensial mencakup keseluruhan proses pencarian berbagai
kontras, pemilihan berbagai kontras, pengelompokan sebagai
dimensi kontras, dan memasukkan semua informasi ini ke dalam
suatu paradigma. Analisis komponensial mencakup pula
pembuktian informasi ini pada informan dan juga mengisi
informasi yang kurang.
Agar analisis komponensial dilakukan dengan benar, ikuti
langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah pertama: Pilihlah suatu rangkaian kontras untuk
dianalisis.
18
Langkah kedua: Temukan semua kontras yang telah ditemukan
sebelumnya.
Langkah ketiga: Siapkan suatu kertas kerja paradigma.
Langkah keempat: Identifikasi dimensi kontras yang
mempunyai nilai kembar.
Langkah kelima: Gabungkan dimensidimensi kontras yang
sangat terkait menjadi dimensi kontras yang mempunyai nilai
ganda.
Langkah keenam: Siapkan pertanyaan kontras untuk
memperoleh atribut yang hilang serta dimensi kontras yang
baru.
Langkah ketujuh: Lakukanlah observasi dan wawancara
selektif untuk memperoleh informasi yang diperlukan.
Langkah kedelapan : Siapkan suatu paradigm yang lengkap.
Dengan mengikuti langkah di atas, perbedaan yang muncul dari
pertanyaan kontras akan memungkinkan peneliti untuk
mengambil perbedaan yang telah ditemukan, mengorganisasikan
secara sistematis, serta mengidentifikasi butirbutir yang hilang
dan menyajikan sejumlah komponensial, dan makna dari
sejumlah perbedaan.
5) Analisis Komponensial
Analisis tematema budaya merupakan kegiatan analisis bagian
akhir sebelum peneliti menulis etnografi sebagai produk akhir
penelitiannya. Spradley merumuskan tema budaya sebagai
prinsip kognitif yang bersifat tersirat maupun tersurat, berulang
dalam sejumlah domain dan berperan sebagai suatu hubungan di
antara berbagai subsistem makna budaya. Dengan demikian,
tema budaya merupakan unsurunsur dalam peta kognitif yang
membentuk suatu kebudayaan. Tema terdiri dari sejumlah
simbol yang tersambung melalui hubungan yang mempunyai
makna. Prinsip kognitif adalah sesuatu yang dipercaya
masyarakat dan diterima sebagai suatu yang sah danbenar. Oleh
19
karena itu, suatu prinsip kognitif selalu dalam bentuk penegasan,
suatu asumsi umum berdasarkan pengalaman mereka. Tema-
tema budaya itu mungkin tertulis dan dapat juga tidak tertulis
(dalam hal tersirat), berupa perkataan rakyat, ungkapan yang
berulang, moto, dan pepatah. Di samping itu jangan dilupakan
bahwa tema adalah pernyataan yang memiliki tingkat
generalisasi yang tinggi. Tema sebagai suatu hubungan berarti
menghubungkan subsubbagian dari suatu budaya, yang
memenuhi hubungan semantik umum di antara doma indomain.
Pencarian tema dapat pula diartikan sebagai suatu cara untuk
menemukan hubungan atau pencarian hubungan di antara
domain dan hu bungan di antara semua variasi bagianbagian
latar budaya keseluruhan [CITATION Yus141 \l 1033 ]
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generlisasi. Data
penelitian yang di analisis menggunakan statistic deskriptif merupakan
data yang diperoleh dari populasi tidak diambil dari data sampel, hal ini
yang menjadi ciri bahwa data yang diambil dari populasi tidak dalam
bentuk sampel harus di analisis menggunakan statistic deskriptif,
artinya data tersebut tidak bisa dianalisis dengan menggunakan analisis
statistic lainnya seperti statistic inferensial. Namun jika data yang
dikumpulkan berupa sampel dari sebuah populasi maka teknik analisis
data yang digunakan bisa menggunakan statistic deskriptif dan statistic
inferensial.
20
Jika peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel dan tidak
ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel
diambil, maka peneliti cukup menggunakan teknik analisis dengan
menggunakan statistic deskriptif. Namun jika peneliti ingin membuat
kesimpulan yang belaku untuk populasi, maka teknik analisis data yang
digunakan yaitu dengan menggunakan statistic inferensial. Data yang
dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif yaitu dengan
menyajikan data dalam bentuk table, grafik, diagram, pictogram,
perhitungan modus, median, mean, kuartil, desil, presentil. Untuk
melihat sebaran data dapat digunakan perhitungan means, standar
deviasi, varians dan perhitungan presentase. Untuk mengetahui lebih
jelas bagaimana teknik analisi data dengan menggunakan statistic
deskriptif dengan mencari nilai rata-rata (means), median, modus,
standar deviasi dan varians dari suatu kelompok data. Untuk mencari
nilai mean, median, modus, standar deviasi dan varian dari suatu
kelompok data harus menggunakan rumus statistic.
2. Statistik Inferensial
Teknik kedua yang digunakan untuk menganalisis data kuantitatif
yaitu teknik analisis yang menggunakan statistic inferensial. Ada 2
(dua) statistic inferensial yang dapat digunakan yaitu statistic parametris
dan statistic non parametris. Kedua statistic ini memiliki digunakan
untuk menganalisis data kuantitatif dengan ciri-ciri tertentu. Namun
21
sebelum membahas lebih jauh kedua jenis statistic inferensial tersebut,
ada baiknya mengetahui terlebih dahulu makna statistic inferensial.
Statistic ini bisa juga disebut statistic probabilitas, karena kesimpulan
yang diberlakukan pada populasi berdasarkan data sampel itu
kebenarannya bersifat peluang (probability).
22
nonparametris tentunya dipakai jika persyaratann pada statistic
parametris tidak terpenuhi, misalnya data kedua kelompok tidak
berdistribusi normal. Dari hal inilah statistic nonparametris sering
disebut distribution free atau bebas distribusi. Hal yang perlu
diperhatikan juga dalam menggunakan kedua statistic inferensial
tersebut yaitu jenis data yang akan dianalisis. Statistic parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.
Sedangkan statistic nonparametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data nominal dan ordinal [ CITATION Ica20 \l 1033 ]
a. Reduksi Data
23
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dipilih dan dipilah sesuai
dengan kebutuhan dalam pemecahan masalah penelitian. Peneliti
melakukan reduksi data dengan cara sebagai berikut:
24
realitas dalam penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal tetapi jamak
dan tergantung pada kemampuan peneliti mengkonstruksi fenomena
yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses
mental tiap individu dengan latar belakangnya. Uji keabsahan data
dalam penelitian kualitatif meliputi:
1) Uji Kredibilitas
Perpanjangan Pengamatan
Meningkatkan Ketekunan
Triangulasi
25
Triangulasi dalam penelitian kualitatif diartikan sebagai
pengujian keabsahan data yang diperoleh dari berbagai
sumber, metode, dan waktu. Oleh karena itu, terdapat teknik
pengujian keabsahan data melalui triangulasi sumber, metode,
dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data
dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh
kepada beberapa sumber. Triangulasi teknik untuk menguji
kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek pada sumber
yang sama tetapi dengan teknik berbeda. Dalam beberapa hal,
waktu pengambilan data sering kali memengaruhi kredibilitas
data. Untuk itu, diperlukan pengujian pada waktu dan situasi
yang berbeda. Bila menghasilkan data yang berbeda
pengambilan data perlu dilakukan berulang-ulang sampai
mendapatkan kepastian data.
Member Check
26
selesai, setelah mendapat temuan, atau setelah memperoleh
kesimpulan.
2) Uji Transferability
3) Uji Dependability
4) Uji Confirmability
27
2. Langkah-Langkah Analisis Data Kuantitatif
Menurut [ CITATION Sya12 \l 1033 ] Data kuantitatif diolah dan
dianalisis dengan menggunakan statistik. Penentuan teknik statistic
yang akan didasarkan kepda dua faktor, yaitu tujuan penelitian dan jenis
data yang akan dianalisis. Data kuantitatif dibedakan kepada empat
jenis berdasarkan data yang dianalisis.
d. Data Rasio, Data rasio memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh data
interval. Selain menunjukkan adanya jenang dan memiliki interval
yang sama. Data rasio memiliki titik nol yang bersifat mutlak.
Misalnya, ukuran panjang, ukuran berat, dan lain-lain.
a. Analisis korelasi
b. Analisis varians
28
Di samping itu, penelitian sosial biasanya menggunakan sampel,
sehingga dengan menggunakan statistik digunakan untuk mengambil
kesimpulan tentang karakteristik populasi (inferensial). Tentu saja
proses inferensial ini didasarkan pada probabilitas yang biasanya
disimbolkan dengan taraf signifikansi. Meskipun demikian, analisis
dapat berupa deskripsif dengan menggunakan presentase. Dengan
menggunakan ini tidak terdapat proses inferensial dan tidak dapat
secara terukur menentukan tingkat hubungan dua variabel atau lebih.
Dilihat dari tujuan analisis data, statistik dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu statistik yang mengukur hubungan dari dua variabel atau lebih.
Metode statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan ini disebut
korelasi. Kedua, statistik yang bertujuan untuk mengukur perbedaan
skor target dari dua kelompok atau lebih. Kalau yang diukur adalah
perbedaan skor dari dua kelompok, metode statistik yang digunakan
adalah t- test, sedangkan kalau yang diukur lebih dari dua kelompok
metode statistik yang digunakan adalah analisa varians (ANAVA).
Ketiga, adalah metode statistik yang mengukur perbedaan proporsi
yang disebut dengan Shi Kuadrat.
29
hanya terdiri dari satu variabel, dapat menggunakan statistik deskriptif,
atau univariate.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis data merupakan tahap interpretasi data yang diperoleh dari
penelitian di lapangan. Analsisi data merupakan sebuah upaya atau
Langkah, untuk menggambarkan secara naratif, deskriptif atau tabulasi
terhadap data yang dipereloeh. Penyimpulan dan penjelasan dari analisi
data yang dilakukan membuat kesimpulan penelitian.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari sempurna.
Maka dari itu kami membutuhkan saran/kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik lagi dalam karya-karya
berikutnya. Semoga banyak hal positif yang dapat di ambil oleh pembaca
31
dari makalah ini. Demikian makalah yang berjudul “Analisis Data
Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif” ini kami tulis dengan harapan dapat
bermanfaat bagi pembaca. Bila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
32
DAFTAR PUSTAKA
33
34