Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENELITIAN KUALITATIF

TAHAP-TAHAP PENELITIAN KUALITATIF: TAHAP ANALISIS DATA BESERTA


APLIKASINYA

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

KISRA AKBAR A1I119076


KADEK SUPRIA JULI ARIAWAN A1I120018
ANITA A1I120042
ASDAR A1I120044
FERAWATI A1I120050
PUTU AGUS A1I120064

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Penelitian Kualitatif yaitu makalah
tentang “Tahap-Tahap Penelitian Kualitatif: Tahap Analisis Data Beserta Aplikasinya”.

Tugas ini merupakan hasil dari kerja kelompok kami, untuk mengetahui bagaimana
tahap-tahap penelitian kualitatif khususnya pada tahap analisis data dan aplikasinya. Selain itu,
dengan adanya tugas ini diharapkan pembaca dapat mengetahui tahap-tahap penelitian kualitatif:
tahap analisis data dan aplikasinya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. La Misu, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Penelitian Kualitatif yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang sedang kami tekuni.

Kami merasa bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu,
kritik dan saran dari dosen pengampu mata kuliah dan juga teman-teman sangat diharapkan
untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa mendatang.

Kendari, 2 Oktober 2022

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................3
A. Pengertian Analisis Data Kualitatif .......................................................................................3
B. Sifat-Sifat dan Karakteristik Data dalam Penelitian Kualitatif .............................................4
C. Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif..................................................................................... 6
D. Tahap-Tahap dalam Analisis Data Kualitatif .........................................................................8
E. Aplikasi Analisis Data Kualitatif ...........................................................................................9

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................20


A. Kesimpulan...........................................................................................................................20
B. Saran .....................................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyak sekali bentuk dan cara penulisan karya ilmiah yang kita temui. Bentuk
luasnya bisa berbeda, namun jiwa dan penalarannya adalah sama. Atas dasar itu yang
paling penting adalah bukan mengetahui teknik-teknik pelaksanaannya, melainkan
memahami dasar pikiran yang melandasinya. Pemilihan bentuk dan penulisan merupakan
masalah selera dan preferensi perorangan maupun lembaga dengan memperhatikan
berbagai factor lainnya, seperti masalah apa yang sedang dikaji, siapakah pembaca
tulisan ini dan dalam rangka kegiatan ilmiah apa akan disampaikan.

Metode penelitian adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan penelitian yang
didasari pada pandangan flosofs, asumsi dasar, ideologis, pertanyaan serta isu yang
sedang berkembang dan dihadapi.

Suatu penelitian ilmiah dapat menggunakan pendekatan kuantitatif maupun


kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan alat uji statistik, maupun matematik yang
sering disebut sebagai analisis deskriptif kuantitatif, sedangkan pendekatan kualitatif
lebih mendasarkan pada penalaran logis (logical reasoning), pemahaman interpretasi
terhadap obyek penelitian Bahkan pada saat ini sesuai dengan perkembangannya
pendekatan kuantitatif ini tidak ada artinya sama sekali bila tanpa menggunakan
pendekatan analisis kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah studi yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas,


situasi, atauberbagai material. Masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang
sempit dengan tingkat variasi yang rendah namun memiliki kedalaman bahasa yang tak
terbatas. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada deskriptif holistic, yang
menjelaskan secara detail tentang kegiatan atau situasi apa yang sedang berlangsung
daripada membandingkan efek perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang sikap atau
perilaku orang. Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-
strategi yang bersifat interakti dan feksibel.

Metode penelitian kualitatif bersifat mencari hakikat dan banyak digunakan dalam
penelitian dalam ranah sosial, budaya, dan masyarakat. Peneliti diharuskan mencari data
seobjektif mungkin kemudian mengolah data tersebut hingga diperoleh kesimpulan dari
penelitiannya tersebut. Data merupakan inti bagi penelitian kualitatif. Data yang telah
didapatkan oleh peneliti kemudian dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan hasil
penelitian. Oleh karena itu materi tentang analisis data harus benar-benar dipahami oleh

1
setiap peneliti. Peneliti harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan analisis data
sesuai dengan metode penelitian yang ditentukannya.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan


menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan pengamatan yang terus
menerus tersebut mengakibatkan variasi data tinggi sekali. Data yang diperoleh pada
umumnya adalah data kualitatif (walaupun tidak menolak data kuantitatif), sehingga
teknik analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas. Oleh karena itu sering
mengalami kesulitan dalam melakukan analisis. Berdasarkan pemaparan tersebut maka
penulis berusaha menjelaskan teknik analisis data dalam penelitian kualitatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah yang diperoleh yaitu
1. Apa yang dimaksud dengan analisis data kualitatif?
2. Apa saja sifat-sifat dan karakteristik data dalam peneliatian kualitatif?
3. Bagaimana analisis data dalam penelitian kualitatif?
4. Apa saja tahap-tahap analisis data dalam penelitian kualitatif?
5. Bagaimana aplikasi analisis data dalam penelitian kualitatif?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang diharapkan diperoleh melalui makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian analisis data kualitatif.


2. Untuk mengetahui apa saja sifat-sifat dan karakteristik data dalam peneliatian
kualitatif.
3. Untuk mengetahui bagaimana analisis data dalam penelitian kualitatif.
4. Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap analisis data dalam penelitian kualitatif.
5. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi analisis data dalam penelitian kualitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif (Bogdan & Biklen 1982) adalah upaya yang dilakukan
dengan jalan berkerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi
satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan memukan pola, menemukan
apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
kepada orang lain. Analisis data kualitatif menurut Seiddel (Moleong, 2014: 248),
prosesnya berjalan sebagai berikut.
1) Mencatat yang mengasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber
datanya tetap dapat ditelusuri,
2) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasi, mensintesiskan, membuat ikhtisar,
dan membuat indeksnya,
3) Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari
dan mengemukkan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan
umum.
Tujuan analisis data kualitatif adalah mencari makna dibalik data yang melalui
pengakuan subyek pelakukanya. Peneliti dihadapkan kepada berbagai objek penelitian
yang semuanya mengahasilkan data yang membutuhkan analisis. Data yang didapat dari
obyek penelitian memiliki kaitan yang masih belum jelas. Oleh karenanya, analisis
diperlukan untuk mengungkap kaitan tersebut secara jelas sehingga menjadi pemahaman
umum.
Analisis data kualitatif dilakukan secara induktif, yaitu penelitian kualitatif tidak
dimulai dari deduksi teori tetapi dimulai dari fakta empiris. Peneliti terjun kelapangan,
mempelajari, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan dari fenomena yang
ada di lapangan. Peneliti dihadapkan kepada data yang diperoleh dari lapangan. Dari data
tersebut, peneliti harus menganalisis sehingga menemukan makna yang kemudian makna
itulah menjadi hasil penelitian. Dari beberapa definisi dan tujuan penelitian diatas dapat
disimpulkan bahwa analisis data kualitatif adalah upaya untuk mengungkap makna dari
data penelitian dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan klasifikasi tertentu.

3
B. Sifat-Sifat dan Karakteristik Data dalam Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif bersifat mendalam dalam memahami sesuatu. Data penelitian
dengan metode ini didapat dari keliahaian peneliti sendiri. Ada beberapa sifat mendasar
pada data penelitian dengan metode kualitatif diantaranya:
1) Sesuai dengan kenyataan
Maksudnya adalah data penelitian dihasilkan dari penjelasan akan sebuah
kenyataan di lapangan. Peneliti lah yang kemudian akan menginterpretasikannya
dalam rangkain kata dalam kalimat. Dalam hal ini peneliti harus berusaha
semaksimal mungkin untuk menjelaskan fakta dari subjek penelitiannya apa adanya,
dengan tidak menambah atau mengurangi hakikat dari subjek penelitiannya tersebut.
Kenyataan di lapangan itu adalah fenomena atau gejala yang sedang terjadi di tengah
lapangan penelitian.
2) Menghasilkan teori
Data dalam penelitian kualitatif juga bersifat memunculkan teori baru dari
hakikat kenyataan yang ada di lapangan. Teori yang muncul tersebut sering disebut
sebagai grounded theory, karena posisinya yang terpendam dalam hakikat kenyataan
pada subjek penelitian. Walaupun teori yang kita gunakan dalam penelitian sudah
ada namun tidak jarang akan melahirkan teori-teori baru dan menuntut peneliti
menambah teori yang sudah ditentukan.
3) Bersifat acak
Data penelitian kualitatif juga bersifat acak dan tidak teratur. Apa saja yang
didapatkan oleh peneliti dilapangan bisa saja menjadi data kunci dari penelitiannya
tersebut. Tidak ada metode khusus atau aturan untuk mengumpulkan data pada
penelitian kualitatif karena sifatnya yang acak tersebut. Bisa saja peneliti
menemukan data yang itu adalah inti dari penelitiannya di akhir atau bahkan
sebaliknya yaitu di awal penelitian.
4) Data bersifat terpendam
Data yang didapatkan dalam penelitian kualitatif haruslah dengan cara
mencari dan memahami benar-benar apa yang terjadi di lapangan. Data penelitian
kualitatif bersifat terpendam baik maknanya ataupun kenyataanya. Peneliti haruslah
benar-benar cermat dalam mencari data dengan metode pengumpulan data yang telah

4
diperuntukkan bagi penelitian kualitatif seperti wawancara mendalam, ikut serta
dalam kegiatan lapangan dan sebagainya. Peneliti tidak bisa mendapatkan data yang
cukup apabila tergesa-gesa dan bersifat sekilas.
5) Data bersifat fleksibel
Data bersifat fleksibel maksudnya adalah segala sesuatu di tengah lapangan
penelitian kita bisa saja menjadi data inti atau data penunjang dalam memahami
subjek penelitian. Bersifat fleksibel juga berarti dalam mengumpulkannya tidak
harus pada waktu tertentu. Pengumpulan data bisa dilakukan kapan saja dan dimana
saja sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.
Adapun karakteristik utama data penelitian kualitatif adalah berbentuk narasi/kata-
kata, suara/gambar, dan dokumentasi. Dengan demikian data/informasi dalam penelitian
kualitatif memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Subyektif
Data penelitian kualitatif memiliki karakteristik subyektif karena
data/informasi dikumpulkan dari informan yang jumlah dan pemilihannya tidak
dilakukan secara acak/random. Informan dalam penelitian kualitatif dihitung dan
dipilih berdasarkan keinginan peneliti berdasarkan permasalahan penelitian yang
diambil. Subyektivitas dalam penelitian kualitatif sangat dibutuhkan karena tujuan
dari penelitian tersebut adalah mencari atau mendapat informasi yang mendalam
terhadap suatu kondisi/fenomena. Pertanyaan pada pedoman wawancara mendalam
didesain tidak terstruktur dan sedemikian rupa sehingga peneliti mendapat informasi
yang mendalam dari satu subyek.
2) Tidak representatif
Karakter data/informasi tidak representatif menunjukkan bahwa penelitian
kualitatif tidak bertujuan mencari generalisasi terhadap populasi seperti halnya
penelitian kuantitatif. Sama seperti karakter di atas hal ini disebabkan penentuan
jumlah dan pemilihan informan bersifat non-random.
Hasil dari penelitian kualitatif tidak bermaksud menggambarkan secara
umum kondisi suatu masyarakat berdasarkan informan terpilih, melainkan peneliti
mendapat jawaban terhadap satu kondisi pada sebagian orang. Diharapkan
masyarakat luas memetik pelajaran dari jawaban fenomena yang terjadi. Misalnya:

5
studi kasus tentang penerapan pelayanan kesehatan kerja di sebuah perusahaan di
wilayah Jakarta Barat. Hasil studi tidak melakukan generalisasi bahwa pelaksanaan
pelayanan kesehatan kerja di seluruh perusahaan di Jakarta Barat sesuai dengan
informasi yang didapat. Namun hasil studi yang diperoleh adalah kondisi dan situasi
secara mendalam tentang implementasi pelayanan kerja di sebuah perusahaan, dan
diharapkan perusahaan lain di wilayah Jakarta Barat mendapatkan informasi atau
pelajaran jika ingin menerapkannya.
3) Tidak memperhatikan kesalahan baku
Penelitian kualitatif tidak memperhatikan kesalahan baku dari data/informasi
yang diperoleh, karena penelitian ini tidak melakukan uji hipotesis untuk
membuktikan dugaan peneliti berdasarkan teori yang ada. Bahkan hasil dari
penelitian kualitatif umumnya dipakai sebagai masalah penelitian kuantitatif untuk
kemudian dibuktikan kebenarannya dengan uji hipotesis. Ada kecenderungan bahwa
penelitian kualitatif berusaha mendapatkan data/informasi yang jauh dari standar
yang berlaku dalam rangka memperdalam dan mengembangkan teori yang sudah
ada.

C. Analisis Data dalam Penelitian Kualitatif


Analisis dan penafsiran data dalam penelitian kualitatif memiliki ciri diantaranya:
(1) natural setting (latar alamiah), (2) pengungkapan makna dari sudut pandang subyek
penelitian, (3) holistik dan tidak dapat diisolasi sehingga terlepas dari konteksnya, (4)
peneliti sebagai instrumen utama untuk mengungkapkan makna yang terikat nilai dan
konteks, (5) data kualitatif diungkapkan melalui hubungan alamiah antara peneliti dengan
informan, (6) sampel dipilih didasarkan oleh tujuan penelitian (purposive sampling) dan
bukan menggunakan sampel random, (7) analisis data dilakukan secara induktif, serta (8)
mengarahkan penyusunan teori dari data lapangan.

Berdasarkan ciri tersebut, pengumpulan dan analisis data dilakukan secara


bersamaan. Fenomena dapat dimengerti maknanya bagi peneliti kualitatif melalui
interaksi dengan subyek yang menggunakan wawancara, observasi partisipan serta
bahan-bahan (dokumen) sehubungan dengan subyek untuk melengkapi data penelitian.

6
Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses pelacakan serta
pengaturan secara sistematis catatan lapangan yang telah diperoleh dari wawancara,
observasi serta bahan lain agar peneliti dapat melaporkan hasil penelitian. Analisis data
dilakukan selama proses pegumpulan dan setelah data dikumpulan secara keseluruhan.
Beriringan dengan pengumpulan data, dilakukan analisis (interpretasi) dengan maksud
mempertajam fokus pengamatan serta memperdalam masalah yang relevan dengan pokok
permasalahan yang diteliti. Analisis data selama proses pengumpulan data amat penting
artinya bagi peneliti untuk melakukan pengamatan terfokus terhadap permasalahan yang
dikaji.

Analisis data dalam penelitian kualitatif pada dasarnya adalah analisis deskriptif,
diawali dengan pengelompokan data yang sama, selanjutnya dilakukan interpretasi untuk
memberi makna setiap sub-aspek dan hubungan antara satu dengan lainnya. Kemudian
dilakukan analisis atau interpretasi keseluruhan aspek untuk memahami makna hubungan
antara aspek yang satu dengan lainnya yang menjadi fokus penelitian. Makna
diinterpretasi dalam penganalisaan data dari sudut pandang informan dimana penelitian
tersebut dilaksanakan. Peneliti kualitatif membuat interpretasi data dan penarikan
kesimpulan secara ideografis (dalam bentuk kekhususan) dan bukan nomotetik. Kondisi
tersebut menunjukkan bahwa penelitian kualitatif terikat nilai dan tempat serta tidak
bersifat universal.

a. Analisis data dalam pengumpulan data


Analisis data selama proses pengumpulan data dilakukan untuk
mengumpulkan data yang ada serta memikirkan data baru yang akan dikumpulkan,
mencari kebenaran informasi yang masih kabur serta mengarahkan analisis yang
sedang berjalan. Langkah yang dapat ditempuh selama pengumpulan data,
diantaranya penyusunan lembar rangkuman kontak, pembuatan kode-kode,
pengkodean pola serta pemberian memo.

Lembar rangkuman kontak berisikan serangkaian rangkuman pertanyaan


tentang kontak lapangan yang ditelaah melalui catatan lapangan serta menjawab
pertanyaan secara ringkas untuk mengembangkan rankuman secara keseluruhan dari
hal pokok dalam kontak. Selama proses pengumpulan data pada prinsipnya juga

7
dilakukan proses penyusunan konsep-konsep, kategori dan hipotesa yang selalu
dimatangkan oleh data lapangan. Konsep, kategori atau hipotesa yang didukung oleh
datalah yang menjadi temuan penelitian kualitatif.

b. Analisis data setelah pengumpulan data

Laporan penelitian kualitatif sebagian besar menyusun teks naratif yang


disusun secara sistematis, sehingga akhir pengumpulan data peneliti disibukan oleh
penyajian data yang telah dikumpulkan serta dianalisis sebelumnya. Laporan
penelitian kualitatif biasanya bersifat kata-kata serta perilaku orang dalam konteks
waktu dan tempat. Konteks tersebut menunjukan situasi dan sistem sosial dimana
seseorang berfungsi.

Analisis data setelah pengumpulan data pada prinsipnya kelanjutan dari


analisis sebelumnya untuk memaparkan data secara sistematis serta memastikan
prosisi, hipotesa, konsep atau pola yang telah dibangun berdasarkan data lapangan.
Peneliti kualitatif biasanya melengkapi data yang ada apabila menemukan data yang
telah disajikan kurang sempurna sesuai dengan fokus penelitian. Kondisi semacam ini
menunjukan bahwa pengumpulan dan analisis data berlangsung secara berkelanjutan,
terus menerus serta berulang sampai ditemukan papaparan yang dalam tentang suatu
fenomena.

D. Tahap-Tahap Analisis Data Kualitatif


Pada analisis data kualitatif, kata-kata dibangun dari hasil wawancara dan diskusi
kelompok terfokus terhadap data yang dibutuhkan untuk dideskripsikan dan dirangkum.
Analisis data kualitatif dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data
apabila dijabarkan dalam sebuah penelitian kualitatif, maka melalui beberapa tahapan
berikut:
1) Analisis Sebelum di Lapangan
Pada penelitian kualitatif analisis data telah dilakukan sebelum kita melakukan
penelitian sebenarnya atau dengan kata lain sebelum kita terjun untuk
mengumpulkan data di lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil dari studi

8
pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus
penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
2) Analisis Selama dan Setelah di Lapangan
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban dari informan.
Apabila jawaban yang diwawancarai setelah dianalisis terasa belum memuaskan,
maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga
diperoleh data yang kredibel. Secara umum, penelitian kualitatif dalam melakukan
analisis data banyak menggunakan model analisis yang dicetuskan oleh Miles dan
Huberman yang sering disebut dengan metode analisis data interaktif. Mereka
mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Dalam analisis data menurut Miles dan Huberman terdapat beberapa
tahapan yaitu tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.

E. Aplikasi Analisis Data Kualitatif


Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan,
selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini Nasution (1988)
menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum
terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data
menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang
grounded”. Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama
proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Berikut dijelaskan beberapa
model analisis data dalam penelitian kualitatif.
1) Model Analisis Interaktif Miles & Huberman
Dalam penelitian kualitatif memungkinkan dilakukan analisis data pada waktu
peneliti berada di lapangan maupun setelah kembali dari lapangan baru dilakukan
analisis. Pada penelitian ini analisis data telah dilaksanakan bersamaan dengan proses

9
pengumpulan data. Alur analisis mengikuti model analisis interaktif sebagaimana
diungkapkan Miles dan Huberman. Proses analisis dalam penelitian model ini
dilakukan dengan empat tahap, yaitu:
a. Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi
dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif dan
reflektif. Catatan deskriptif adalah catatan alami, (catatan tentang apa yang
dilihat, didengar, disaksikan dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya
pendapat dan penafsiran dari peneliti terhadap fenomena yang dialami. Catatan
reflektif adalah catatan yang berisi kesan, komentar, pendapat, dan tafsiran
peneliti tentang temuan yang dijumpai, dan merupakan bahan rencana
pengumpulan data untuk tahap berikutnya.
b. Reduksi Data
Setelah data terkumpul, selanjutnya dibuat reduksi data, guna memilih hal-
hal pokok dari data yang relevan dan bermakna, memfokuskan data yang
mengarah untuk memecahkan masalah, penemuan, pemaknaan atau untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas, dan dapat mempermudah peneliti.
Pada proses reduksi data, hanya temuan data atau temuan yang berkenaan
dengan permasalahan penelitian saja yang direduksi. Sedangkan data yang tidak
berkaitan dengan masalah penelitian dibuang. Dengan kata lain reduksi data
digunakan untuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan dan
membuang yang tidak penting, serta mengorganisasikan data, sehingga
memudahkan peneliti untuk menarik kesimpulan.
c. Penyajian Data
Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan atau kata-kata, gambar, grafik
dan tabel. Tujuan sajian data adalah untuk menggabungkan informasi sehingga
dapat menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam hal ini, agar peneliti tidak
kesulitan dalam penguasaan informasi baik secara keseluruhan atau bagian-bagian
tertentu dari hasil penelitian, maka peneliti harus membuat naratif, gambar atau
grafik untuk memudahkan penguasaan informasi atau data tersebut.

10
Dengan demikian peneliti dapat tetap menguasai data dan tidak tenggelam
dalam kesimpulan informasi yang dapat membosankan. Hal ini dilakukan karena
data yang terpencar-pencar dan kurang tersusun dengan baik dapat mempengaruhi
peneliti dalam bertindak secara ceroboh dan mengambil kesimpulan yang
memihak, tersekat-sekat dan tidak mendasar. Untuk display data harus disadari
sebagai bagian dalam analisis data.
d. Penarikan Kesimpulan.
Penarikan kesimpulan dilakukan selama proses penelitian berlangsung
seperti halnya proses reduksi data, setelah data terkumpul cukup memadai maka
selanjutnya diambil kesimpulan sementara, dan setelah data benar-benar lengkap
maka diambil kesimpulan akhir.
Sejak awal penelitian, peneliti selalu berusaha mencari makna data yang
terkumpul. Untuk itu perlu mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal
yang sering timbul, hipotesis dan sebagainya. Kesimpulan yang diperoleh mula-
mula bersifat tentatif, kabur dan diragukan akan tetapi dengan bertambahnya data
baik dari hasil wawancara maupun dari hasil observasi dan dengan diperolehnya
keseluruhan data hasil penelitian. Kesimpulan–kesimpulan itu harus
diklarifikasikan dan diverifikasikan selama penelitian berlangsung.
Data yang ada kemudian disatukan ke dalam unit-unit informasi yang
menjadi rumusan kategori-kategori dengan berpegang pada prinsip holistik dan
dapat ditafsirkan tanpa informasi tambahan. Data mengenai informasi yang
dirasakan sama disatukan ke dalam satu kategori, sehingga memungkinkan untuk
timbulnya ketegori baru dari kategori yang sudah ada.
Untuk lebih jelasnya berikut ditampilkan ilustrasi pengumpulan data, reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

11
2) Model analisis Spradley
Spradley (1980) membagi analisis data dalam penelitian, berdasarkan tahapan
dalam penelitian kualitatif. Proses penelitian kualitatif setelah memasuki lapangan
dimulai dengan menetapkan seorang informan kunci "key informant" yang
merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu membukakan pintu
kepada peneliti untuk memasuki objek penelitian.
12
Terdapat beberapa tahapan analisis data yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif menurut Spradley, yaitu analisis domain, taksonomi dan komponensial
serta analisis tema kultural.
a. Analisis Domain (Domain Analysis)
Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh
gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah
dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh
domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini
peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena
targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih
berupa pengetahuan tingkat permukaan tentang berbagai ranah konseptual. Dari
hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat
untuk dibuat catatan pinggir.
Terdapat 3 (tiga) elemen dasar domain yaitu Cover term, Included term
dan Semantic relationship. Sedangkan pada proses analisisnya terdapat 6 (enam)
tahap yang harus dilalui untuk melakukan analisis domain yaitu:
a) Tahap pertama: Peneliti memilih salah satu hubungan semantik untuk
memulai dari sembilan hubungan semantik yang tersedia;
b) Tahap kedua: Peneliti menyiapkan lembar analisis domain;
c) Tahap ketiga: Peneliti memilih salah satu sampel catatan lapangan yang
dibuat terakhir, untuk memulainya;
d) Tahap keempat: Peneliti mencari istilah acuan dan istilah bagian yang cocok
dengan hubungan semantik dari catatan lapangan;
e) Tahap kelima: Peneliti mengulangi usaha pencarian domain sampai semua
hubungan semantik habis; dan
f) Tahap keenam: Peneliti membuat daftar domain yang ditemukan
(teridentifikasikan).

b. Analisis Taksonomi (Taxonomy Analysis).


Taksonomi adalah himpunan kategori-katagori yang di organisasi
berdasarkan suatu semantic relationship. Jadi taksonomi merupakan rincian dari

13
domain cultural. Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami
domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-
masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi
sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang
lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, alias habis (exhausted).
Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain
yang penting lewat konsultasi dengan bahan-bahan pustaka untuk memperoleh
pemahaman lebih dalam. Tujuh langkah yang dilakukan dalam analisis taksonomi
yaitu:
a) Memilih salah satu domain untuk dianalisis;
b) Mencari kesamaan atas dasar hubungan semantik yang sama yang digunakan
untuk domain itu;
c) Mencari tambahan istilah bagian;
d) Mencari domain yang lebih besar dan lebih inklusif yang dapat dimasukkan
sebagai sub bagian dari domain yang sedang dianalisis;
e) Membentuk taksonomi sementara;
f) Mengadakan wawancara terfokus untuk mencek analisis yang telah
dilakukan;
g) Membangun taksonomi secara lengkap.

c. Analisis Komponensial (Componential Analysis).


Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah
yang diperoleh. Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat
kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan
untuk mengelompokkan dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami
karakteristik tertentu yang berasosiasi.
Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan
hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh
pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan.
Ada delapan langkah dalam analisi komponen ini yaitu:
a) Memilih domain yang akan dianalisis;

14
b) Mengidentifikasi seluruh kontral yang telah ditemukan;
c) Menyiapkan lembar paradigm;
d) Mengidentifikasi demensi kontras yang memiliki dua nilai;
e) Menggabungkan demensi kontras yang berkaitan erat menjadi satu;
f) Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada;
g) Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data;
h) Menyiapkan paradigma lengkap.

d. Analisis Tema Kultural (Discovering Cultural Themes).


Analisis Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala-gejala
yang khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian
banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol-simbol budaya yang ada dalam
setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan
yang terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu
kesatuan yang holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan
mana yang kurang dominan. Pada analisis tema kultural ada beberapa tahap yang
dilakukan oleh peneliti adalah:
a) Membaca secara cermat keseluruhan catatan penting,
b) Memberikan kode pada topik-topik penting,
c) Menyusun tipologi,
d) Membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian.

Berdasarkan seluruh analisis, peneliti melakukan rekonstruksi dalam


bentuk deskripsi, narasi dan argumentasi. Tujuh cara untuk menemukan tema
yaitu:

a) Melebur diri;
b) Melakukan analisis komponen terhadap istilah acuan;
c) Menemukan perspektif yang lebih luas melelui pencarian domain dalam
pemandangan budaya;
d) Menguji demensi kontras seluruh domain yang telah dianalisis;
e) Mengidentifikasi domain terorganisir;

15
f) Membuat gambar untuk memvisualisasi hubungan antar domain;
g) Mencari tema universal, dipilih satu dari beberapa topik misalnya: konflik
sosial, kontradiksi budaya, teknik kontrol sosial, hubungan sosial pribadi,
memperoleh dan menjaga status dan memecahkan masalah.
Secara singkat berikut ditampilkan model analisis data kualitatif menurut Spradley:

16
Untuk lebih memahami model ini, berikut contoh analisis data pada penelitian
“Potret Perencanaan Karier Siswa Budaya Rejang di SMA Negeri 9 Kota
Bengkulu”
Siswa SMA dengan rata-rata usia 15-18 tahun merupakan salah satu
tahapan dalam perkembangan karier yaitu tahap eksplorasi (Shrarf, 2010).
Temuan di lapangan khususnya di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu berdasarkan
hasil wawancara dan observasi ditemukan 50% siswa-siswi nya kurang serius
memikirkan rencana karier ke depan, siswa cenderung berkelompok berdasarkan
latar belakang budayanya masing-masing. Artinya budaya siswa mempengaruhi
perencanaan karier siswa. Namun sering lebih awal atau lambat, dimana orang
berpikir tentang latar belakang budaya siswa sangat mempengaruhi perencanaan
karier siswa. Untuk meneliti bagaimana potret perencanaan karier siswa budaya
rejang di SMA Negeri 9 Kota Bengkulu, peneliti mengumpulkan data penelitian
melalui teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data penelitian
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pengumpulan data. Adapun berikut
adalah tahapan analisis data menggunakan model Spradley:
1) Analisis Domain
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dapat
diketahui bahwa siswa cenderung berkelompok sesuai dengan budayanya
masing-masing. Siswa kurang perduli dengan rencana karier yang akan
ditempuhnya setelah tamat SMA, banyak siswa menjawab ketika
diwawancara nanti dipikirkan, masih bingung mau kemana setelah tamat
SMA, namun ada juga siswa yang menyatakan setelah tamat mau memasuki
perguruan tinggi bahkan sampai kejurusan yang akan dipilihnya. Ada juga
siswa yang menjawab ekonomi orangtua saya tidak mendukung cita-cita saya
atau pekerjaan yang akan saya pilih.
2) Analisis Taksonomi
Berdasarkan analisis domain, maka dapat diketahui bahwa terdapat
beberapa siswa budaya rejang belum memiliki arah/perencanaan karier yang
jelas setelah tamat SMA. Namun terdapat juga siswa budaya rejang yang
memiliki arah rencana karier yang jelas, hal ini ditunjukkan dari beberapa

17
siswa sudah dapat memahami diri, siswa dapat mengemukakan
pengetahuannya tentang dunia kerja yang akan dipilih, lalu siswa pun dapat
mencocokkan potensi yang dimiliki dengan jenis pekerjaan yang akan dipilih
setelah tamat SMA. Akan tetapi lebih banyak siswa yang tidak dapat
memahami dirinya, mengemukakan berbagai informasi dunia kerja, dan tidak
dapat mencocokkan potensi yang dimiliki dengan jenis pekerjaan yang akan
dipilih.
3) Analisis Komponensial
Berdasarkan analisis taksonomi, maka dalam analisis komponensial
dapat diketahui perencanaan karier siswa budaya rejang bervariasi, hal ini
dapat dilihat dari beberapa siswa budaya rejang dapat mengemukakan
kemapuan intelektual yang ia miliki, bakat yang ada dalam dirinya, minat
yang disukai, kelemahan dan kelebihan dalam diri, siswa juga dapat
mengemukakan hal-hal yang dapat mengembangkan kariernya kedepan.
Selain itu siswa juga dapat mengemukakan syarat-syarat pekerjaan yang akan
dipilih, siswa juga dapat mengemukakan kondisi yang mendukung
keberhasilan pekerjaan yang akan dipilih, siswa juga dapat mengemukakan
keuntungan dan kerugian suatu pekerjaan. Kemudian siswa dapat
mengemukakan tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek serta
rencana tindakan yang akan diambilnya.
4) Analisis Tema Kultural
Berdasarkan analisis domain, taksonomi, dan komponensial, maka
dapat diketahui bahwa siswa budaya rejang memiliki perencanaan karier yang
bervariasi, antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, walaupun satu
budaya namun memiliki perencanaan karier yang berbeda, tetapi secara
keseluruhan siswa budaya rejang sudah memiliki perencanaan karier yang
cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari beberapa siswa belum dapat memahami
potensi yang dimiliki, belum dapat mengemukkan pengetahuan tentang dunia
kerja, dan belum dapat mencocokkan potensi diri dengan pengetahuan
tentang dunia kerja. Hanya sebagian kecil siswa dapat memahami potensi

18
diri, mengemukakan pengetahuan tentang dunia kerja, dan mencocokkan
potensi diri dengan pengetahuan tentang dunia kerja.

Dari dua model analisis data kualitatif yang telah dikemukakan di atas dan
implementasinya pada penelitian kualitatif, maka dapat dipahami bahwa analisis data
kualitatif pada dasarnya dilakukan sejak peneliti terjun ke lapangan untuk mengambil
data. Data yang telah diambil oleh peneliti, selanjutnya peneliti melakukan penafsiran
data untuk mengkonfirmasi, menghubungkan, membandingkan dan menelaah data atau
pendapat yang sudah ada. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan ketepatan seorang
peneliti memilih teori dasar (dimuat dalam bab teoritis) yang dijadikan acuan untuk
nantinya disandingkan dengan temuan penelitian.

19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis data kualitatif adalah upaya untuk mengungkap makna dari data penelitian
dengan cara mengumpulkan data sesuai dengan klasifikasi tertentu. Ada beberapa sifat
mendasar pada data penelitian dengan metode kualitatif diantaranya yaitu sesuai dengan
kenyataan, menghasilkan teori data, bersifat acak, data bersifat terpendam dan data
bersifat fleksibel. Adapun karakteristik data dalam penelitian kualitatif adalah subyektif,
tidak representatif, dan tidak memperhatikan kesalahan baku.
Analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan proses pelacakan serta
pengaturan secara sistematis catatan lapangan yang telah diperoleh dari wawancara,
observasi serta bahan lain agar peneliti dapat melaporkan hasil penelitian. Analisis data
dilakukan selama proses pegumpulan dan setelah data dikumpulan secara keseluruhan.
Proses analisis data dalam sebuah penelitian kualitatif, melalui beberapa tahapan,
yaitu analisis sebelum di lapangan dan analisis selama dan setelah di lapangan. Beberapa
model teknik analisis data pada penelitian kualitatif yaitu model analisis interaktif Miles
& Huberman, dan model analisis Spradley.

B. Saran
Saran yang dapat kami berikan adalah ketika peneliti terjun ke lapangan hendaknya
peneliti benar-benar serius dalam pengumpulan data dan menganalisisnya sehingga data
yang diperoleh mencakupi dan mudah untuk dipahami. Selain itu peneliti juga harus lebih
cermat dalam menganalisis data sehingga kesimpulan yang diharapkan dapat tercapai.

20
DAFTAR PUSTAKA

Agusta, I. (2003). Teknik pengumpulan dan analisis data kualitatif. Pusat Penelitian Sosial
Ekonomi. Litbang Pertanian, Bogor, 27(10).

Emzir. 2010. Metodologi penelitian kualitatif: analisis Data. Jakarta: PT. Raja Gravindo
Persada.
Ghony, M. Djunaidi & Almansyur, Fauzan. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media.
Heryana, A. (2018). Syarat dan Karakteristik Data/Informasi dalam Penelitian Kualitatif. Dalam
https://adeheryana.home.blog/2019/01/05/syarat-karakteristik-data-informasi-dalam-
penelitian-kualitatif/
Miles, M. B. & Huberman, M. (1992). Qualitative Data Analysisis. Terjemahan Tjejep Rohendi
Rohidi. Jakarta: UI-Press.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya Offset.
Nugrahani, F., & Hum, M. (2014). Metode penelitian kualitatif. Solo: Cakra Books, 1(1).

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sulusyawati, H., & Sari, W. (2019). Potret Perencanaan Karier Siswa Budaya Rejang di SMA
Negeri 9 Kota Bengkulu. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and
Application, 8(2), 114-118. https://doi.org/10.15294/ijgc.v8i2.30975.

21

Anda mungkin juga menyukai