Anda di halaman 1dari 14

DATA PENELITIAN KUALITATIF : JENIS DATA, TEKNIK

PENGUMPULAN DATA, DAN PENYAJIAN DATA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen pengampu :
Benny Afwadzi, M. Hum

Disusun oleh :

Munadhil Nabila 200101110121


Naflah Rifqi 200101110138

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

“Alhamdulillahirobbil`alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam


atas segala karunia nikmat-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “Data Penelitian Kualitatif” dalam rangka memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Metodologi Penelitian yang diampu oleh Bapak Benny Afwadzi,
M.Hum. Makalah ini berisi tentang Konsep dasar variabel, skala data dan hipotesis.
Dalam penyusunannya melibatkan berbagai sumber referensi buku, jurnal, dan E-
Library. Oleh sebab itu makalah ini berisi dari pemikiran-pemikiran penulis karya
ilmiah.”

“Meskipun telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karnanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan
kami, makalah ini dapat menjadi sarana pembantu teman-teman dalam memahami
materi.”

“Demikian apa yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini.”

Malang, 15 November 2021

Penulis

Data Penelitian Kualitatif | ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii


BAB I PENDAHULUAN ......................................... Error! Bookmark not defined.
A. LATAR BELAKANG ................................... Error! Bookmark not defined.
B. RUMUSAN MASALAH ............................... Error! Bookmark not defined.
C. TUJUAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II PEMBAHASAN........................................... Error! Bookmark not defined.
A. JENIS SUMBER DATA DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
PENELITIAN KUALITATIF PENELITIAN KUALITATIFError! Bookmark
not defined.
B. SAJIAN DATA PENELITIAN KUALITATIF ............................................... 5
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 10
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 10
B. SARAN .......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 11

Data Penelitian Kualitatif | iii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan penelitian merupakan suatu instrumen ilmu pengetahuan yang ditujukan
untuk memecahkan suatu permasalahan, membuktikan teori atau mengembangkan ilmu
pengetahuan. Sebuah penelitian sendiri memiliki beberapa tahapan sistematis, yakni
pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan yang nantinya akan
menjawab rumusan masalah penelitian. Penelitian yang dimaksud di sini bukan penelitian
yang hanya sekedar asumsi atau hipotesis subjektif semata, namun data – data yang
dihasilkan harus melalui tahap filter yang memenuhi sifat rasional, empirik, valid, reliabel
dan objektif. Untuk mendapatkan data yang demikian penelitian ilmiah memiliki
beberapa metode yang dapat diterapkan, yakni kuantitatif dan kualitatif.1
Kedua pendekatan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dalam sajian datanya,
namun dalam paradigma metodologi, keduanya tetap mengacu pada teori epistemologi
dan aksiologi yang sama.2 Menurut Rijali (2018), penelitian kuantitatif harus berjalan
secara linier yang dimulai dari perumusan masalah, hipotesis, instrumen pengumpulan
data, mengumpulkan dan menganalisis data, kemudian menyimpulkan. Sedangkan
metode kualitatif tidak bersifat linier, proses yang dibentuk membentuk siklus stimultan
dan interaktif. Karena keduanya memiliki benang merah yang berbeda, maka hasil dari
penelitian juga akan berbeda. Data penelitian kuantitatif bersifat kausalitas pada
variabelnya, dapat disajikan dalam bentuk data nominal, data ordinal, interval dan rasio
dengan skala sikap Likert, Guttman, Rating Scale, dan Semantic Deferential.3 Sedangkan
konsepsi daripada data kualitatif akan dipaparkan oleh penulis dalam makalah ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengklasifikasian jenis sumber dan teknik pengumpulan data
penelitian kualitatif?
2. Bagaimana cara menyajikan data penelitian kualitatif?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Bagaimana pengklasifikasian jenis sumber dan teknik pengumpulan data
penelitian kualitatif?
2. Mengetahui cara menyajikan data penelitian kualitatif?

1
Sugiyono Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif , Dan R&D (Bandung: CV. Alfabeta, 2015), 2–4.
2
Dedy N. Hidayat, “Dikotomi Kualitatif – Kuantitatif Dan Varian Paradigmatik Dalam Penelitian
Kualitatif,” Scriptura 2, no. 2 (2008): 84, https://doi.org/10.9744/scriptura.2.2.81-94.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 93; Lukas S Musianto, “Perbedaan
Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif Dalam Metode Penelitian,” Jurnal Manajemen Dan
Wirausaha 4, no. 2 (2002): 127, https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136.

Data Penelitian Kualitatif | 1


BAB II
PEMBAHASAN

A. Sumber Data dan Teknik Pengumpulannya


Data dalam suatu penelitian dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi yang
digunakan oleh peneliti sebagai bukti konkrit dalam melakukan penelitian 4. Lebih lanjut
data kualitatif sering kali dimaknai secara gampang sebagai rangkaian jawaban yang
diberikan oleh informan atas pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam rangka untuk
melengkapi serta memvalidkan hasil penelitiannya. Bogdan dan Biklen5 berpendapat
bahwa data yang didapat oleh peneliti merupakan bahan kasar yang bersumber dari
wawancara dan catatan yang didapatkan dari hasil pantauan di lapangan yang kemudian
akan diolah lagi. Namun data kualitatif tidak hanya bersumber pada wawancara dan
observasi saja, melainkan ada beberapa sumber yang dapat digunakan untuk memperoleh
data kualitatif tergantung pada jenis penelitian dan kebutuhan dari peneliti sendiri.

1) Dokumen
Dokumen dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai segala hal yang dapat
digunakan sebagai bahan penunjang penelitian. Dokumen juga merupakan salah satu data
penelitian kualitatif yang sangat penting terutama dalam jenis penelitian Library Research
atau studi pustaka. Dokumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini tidak terbatas
pada yang bersifat tulisan saja, namun juga dapat ditemukan dalam bentuk lain. Hal ini
yang membuat dokumen terbagi menjadi dua jenis, yaitu dokumen pribadi dan dokumen
resmi6. Dokumen pribadi merupakan data yang berasal dari benda yang bersifat pribadi
seperti catatan harian, surat, gambar, rekaman, potongan foto, video, naskah, dan lain
sebagainya. Untuk dokumen resmi sendiri biasanya bersumber dari suatu unit atau
lembaga, seperti laporan, buletin, majalah, daftar nama siswa, surat keputusan, alamat
rumah sakit, dan berbagai unit atau instansi resmi lainnya.
Untuk dokumen yang bersifat pribadi, peneliti harus mengeluarkan tenaga ekstra
karena tidak banyak orang yang mau membeberkan data pribadi miliknya. Yang harus
dilakukan oleh peneliti adalah mencoba untuk menelusuri data lain dari informan terdekat
narasumber utama, semisal keluarga atau teman terdekatnya. Hal ini ditujukan untuk
memperoleh hasil yang maksimal didalam penelitian. Terkait dengan catatan harian dan
surat, yang terbaik adalah yang ditulis tanpa ada tekanan dari peneliti sehingga hasil yang
didapat lebih natural dan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk hal-hal yang bersifat
dokumen, yang terbaik adalah dokumen tersebut tetap asli sebagaimana mestinya tanpa
diubah oleh peneliti

2) Observasi
Bagi penelitian kualitatif yang bersifat fieldresearch, observasi dan turun langsung ke
lapangan merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai
dengan realita yang ada. Hal ini ditujukan untuk memperoleh pengalaman sebagai bagian
dari objek yang diteliti. Terdapat beberapa jenis kedudukan peneliti sebagai partisipan
dari penelitiannya7.

4
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa (Solo: Cakra
Books, 2014), 107.
5
Rulam Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif (Malang: Universitas Negeri Malang,
2005), 63.
6
Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, 110.
7
Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif, 104.

Data Penelitian Kualitatif | 2


a. Partisipan lengkap
Pada jenis ini peneliti akan menyamar dan berbaur dengan objek yang akan
ditelitinya. Semisal saja peneliti ingin mengetahui hubungan antara fasilitas
sekolah dan kompetensi mengajar guru, maka peneliti harus berpura-pura menjadi
guru dan merasakan secara langsung kegiatan belajar mengajar di suatu sekolah
untuk mengetahui apakah benar ada hubungan antara fasilitas sekolah dengan
kompetensi mengajar guru
b. Partisipan sebagai pengamat
Disini peneliti bertugas untuk mengamati hal-hal yang terjadi di lapangan dengan
turun langsung untuk melakukan observasi. Namun peneliti hanya bertugas
sebagai pengamat, maskudnya adalah tidak membaur dan melakukan hal yang
dilakukan oleh objek yang diteliti. Contoh yang sering terjadi adalah tim
pengawas (untuk akreditasi sekolah) yang bertugas untuk memahami kondisi dari
suatu sekolah tanpa ikut dalam kegiatan belajar mengajar secara keseluruhan
c. Pengamat sebagai partisipan
Pada peranan ini pengamat akan mengikuti kegiatan serta perilaku dan tugasnya
diketahui secara umum oleh orang lain. Hal ini menjadikan pengamat memiliki
kebebasan dalam melihat serta mengumpulkan informasi namun sekaligus
mendapat hambatan yang maksimal dalam pelaporannya
d. Nonpartisipasi
Pada posisi ini peneliti tidak turun secara langsung ke lapangan. Sebagai gantinya,
observasi dapat dilakukan dengan media lain seperti menonton televisi, membaca
koran, menyebar angket, dan lain sebagainya

3) Catatan lapangan (fieldnote)


Catatan lapangan merupakan catatan yang didapatkan peneliti setelah melakukan
observasi. Terdapat beberapa jenis catatan lapangan yang biasa digunakan dalam
penelitian kualitatif, yaitu :
a) Catatan kilat
Sesuai namanya, catatan kilat adalah catatan pendek yang ditulis peneliti di
lapangan dengan hanya mengambil poin-poin penting saja. Semisal peneliti
hendak menulis tentang keadaan lingkungan sekolah, penulis cukup menulis
SEKOLAH BERSIH tanpa perlu berpanjang lebar seperti menulis narasi
b) Catatan pengamatan langsung
Catatan ini biasa ditulis oleh peneliti segera setelah meninggalkan tempat
penelitian. Catatan harus ditulis sesuai dengan kronologis kejadian dengan
menyertakan tanggal, waktu, dan tempat kejadian
c) Catatan kesimpulan peneliti
Catatan ini berisi hasil dari penelitian yang kemudian disimpulkan oleh peneliti
d) Catatan dan memo analitis
Berisi sekumpulan tindakan yang dilakukan oleh peneliti tentang bagaimana ia
menjalankan kegiatannya di lapangan
e) Catatan Pribadi
Merupakan catatan yang berisi perasaan pribadi dari peneliti

4) Wawancara

Data Penelitian Kualitatif | 3


Dalam mengumpulkan data serta informasi secara langsung, perlu adanya wawancara
yang dilakukan oleh peneliti kepada narasumber8. Wawancara seringkali digambarkan
sebagai rangkaian pertanyaan yang ditujukan kepada informan dengan tujuan untuk
memperoleh informasi.
Dalam penelitian kualitatif, terdapat beberapa hal umum yang wajib dipahami bagi
peneliti sebelum melakukan wawancara. Pertama, menilai situasi dan waktu. Kebanyakan
wawancara dilakukan dalam waktu satu hingga dua jam. Hal ini ditujukan agar terdapat
interaksi yang cukup antara peneliti dan narasumber. Kedua, tidak melenceng dari topik
penelitian. Untuk mengefektifkan waktu, sebaiknya peneliti telah mempersiapkan terlebih
dahulu bahan atau informasi apa yang ingin ia dapatkan sehingga saat nanti diadakan
wawancara, waktu tidak akan terbuang percuma dengan pembahasan-pembahasan yang
diluar topik utama. Berikut adalah beberapa jenis wawancara yangdapat dilakukan dalam
penelitian kualitatif.9
a. Wawancara terstruktur
Wawancara jenis ini lebih terfokus pada bahan yang akan dan/atau sudah
dipersiapkan sejak sebelum melakukan wawancara dengan narasumber. Hal ini
dimaksudkan bahwa peneliti secara kaku berpedoman pada pedoman wawancara
yang ada. Kelebihan yang didapat dari wawancara model terstruktur ini adalah
peneliti lebih mudah dalam memetakan informasi yang didapat. Namun
kekurangannya, wawancara tidak dapat dilakukan secara luwes sehingga
informasi yang diinginkan akan kurang maksimal
b. Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur lebih bersifat terbuka karena pertanyaan yang
diberikan peneliti terhadap narasumber lebih bebas dan tidak monoton terhadap
pedoman yang ada. Dalam wawancara tidak terstruktur ini, peneliti dapat
menyembunyikan identitasnya untuk melakukan pendekatan yang lebih kepada
narasumber. Kelebihan dari wawancara ini adalah peneliti dapat memperoleh
informasi yang lebih karena narasumber tidak merasa terbebani dengan
pertanyaan-pertanyaan wawancara yang terkadang lebih terasa seperti
mengintrogasi. Namun kelemahan dari wawancara ini adalah tidak semua orang
memiliki skill komunikasi yang baik. Selain itu, peneliti harus panda dalam
memanajemen waktu dan mengontrol topik pembicaraan agar waktu dapat lebih
efisien digunakan.

Dalam melakukan wawancara, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh
peneliti. Menurut Lincoln dan Guba dikutip dalam buku Memahami Metodologi
Penelitian Kualitatif, tahapan yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut :
a) Menentukan siapa yang akan diwawancara
Dalam menentukan narasumber (pada literatur lain dikatakan sebagai informan,
responden), peneliti harus mencari tahu terlebih dahulu siapa dan dimana kira-kira
informasi yang akan ditelitinya itu dapat ditemukan. Hal ini dapat dilakukan
dengan metode sampling purposif ataupun snowball
b) Mempersiapkan diri sebagai pewawancara
Untuk dapat mewawancarai seseorang, tentu saja kita harus memiliki persiapan
yang matang. Persiapan itu tidak hanya meliputi materi yang akan ditanyakan

8
Imami Nur Rachmawati, “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara,” Jurnal
Keperawatan Indonesia 11, no. 1 (2007): 35–40, https://doi.org/10.7454/jki.v11i1.184.
9
Indrawati Yuhertiana, Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula (Surabaya: Aureka Smart
Publishing, 2009), 37.

Data Penelitian Kualitatif | 4


tetapi juga kondisi mental peneliti. Ia harus dapat memahami bagaimana
penempatan dirinya dan menguasai skill berkomunikasi dengan baik
c) Gerakan awal
Yang dimaksud dengan gerakan awal adalah bagimana peneliti dapat meyakinkan
narasumber terkait dengan memberikan informasi. Pada wawancara terstruktur,
peneliti akan memberikan arahan prosedur yang akan dilakukan selama
wawancara berlangsung nanti
d) Membuat dan mempertahankan kondisi wawancara yang kondusif
Seperti yang sudah dijabarkan diatas tadi bahwasanya pertanyaan yang monoton
serta cara berbicara peneliti yang kaku dan tidak menarik akan menjadikan
narasumber merasa jenuh. Sebaliknya apabila terlalu banyak tekanan maka
narasumber akan kesulitan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
peneliti

B. SAJIAN DATA PENELITIAN KUALITATIF


Penelitian kualitatf identik dengan data yang komprehensif.10 Hal ini dikarenakan
instrumen daripada penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Peneliti bebas memberi
stimulus dan respon pada objek, hingga peneliti merasa data telah jenuh.11 Berbeda
dengan penelitian kuantitatif yang memiliki instrumen yang telah terstandar, seperti test,
angket, dan wawancara terstruktur. Dalam penelitian kualitatif peneliti bebas menginput
sembarang data yang diperlukan saat terjun ke lapangan. Bisa dalam bentuk wawancara,
dokumentasi, catatan lapangan, observasi, ucapan, tindakan, arsip dokumenter dan lain –
lain sesuai dengan kebutuhan peneliti.12 Dalam penelitian kualitatif yang bercorak kajian
kepustakaan, maka data yang dibutuhkan hanya berupa buku – buku, jurnal, kitab dan
dokumen terkait yang dapat mendukung penelitian.
Pada awal penelitian, peneliti hanya berbekal garis besar dari hipotesis awal dan
objek kajian lapangan saja. Setelahnya, perumusan masalah akan disusun sesuai dengan
stimultan yang muncul dari berbagai variabel di lapangan.13 Seluruh panca indera peneliti
harus dipergunakan secara maksimal, sehingga kepekaan antar aksi dan interaksi sosial
dapat direproduksi menjadi suatu teori berpikir dalam pokok persoalan yang akan dibahas.
Selanjutnya peneliti menangkap dan menarik kesimpulan dari makna yang terkandung
pada natural setting atau realita yang telah berlangsung.14
Memasuki tahap inti, setelah observasi orientasi selesai, peneliti memerlukan reduksi
data agar data dapat terfokus pada benang merah penelitian. Alhasil, data penelitian yang

10
Beberapa teori penelitian yang tergolong pada penelitian kualitatif antara lain teori fenomenologi,
interaksionisme simbolik, etnografi, etnometodologi, studi kasus, dan masih ada yang lain. Aspek kajiannya
dapat meliputi aspek filsafat, historisitas peristiwa, implikasi fakta masyarakat, moral individual maupun
kelompok, interaksi sosial, kajian kepustakaan, subjektifitas objek, hingga tafsiran observasi dari peneliti itu
sendiri. Sehingga hasil data yang didapatkan dalam penelitian kualitatif akan menghasilkan data yang
komprehensif. Lihat : Tjipto Subadi, Metode Penelitian Kualitatif, ed. Erlina Farida HIdayati (Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 2006), 17–54; Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa, 48–53.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 222.
12
Sugiyono, 15.
13
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif,” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33 (2018): 82;
Amirotun Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif,” KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan
Komunikasi 10, no. 2 (2016): 350, https://doi.org/10.24090/komunika.v10i2.953.
14
Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa; Subadi, Metode
Penelitian Kualitatif.

Data Penelitian Kualitatif | 5


dihasilkan dapat disajikan dengan tepat guna mengefektifkan tahap analisis data.15
Penyajian data kualitatif sendiri bentuknya beragam, karena data yang diperoleh juga
memiliki sumber yang berbeda. Berikut akan kami berikan beberapa contoh cara
menyajian data kualitatif :
a. Statistik deskriptif
Dalam etimologi, statistik memiliki defini sebagai catatan angka-angka (bilangan);
perangkaan; data yang berupa angka yang dikumpulkan, ditabulasi, digolong-golongkan
sehingga dapat memberi informasi yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala.
Dalam pengertian lebih luas, statistik adalah sebuah metodologi dalam analisa infomasi
yang berbasis numerik. Dengannya diharapkan statistik dapat menghasilkan keputusan
yang tepat dengan prinsipnya yang valid dan reliabel.16
Berdasar fungsinya, statistik dapat digolongkan pada statistik deskriptif dan statistik
inferensial. Kedua statistik tersebut tetap memiliki kemasan data yang sama dalam
distribusi tabel, histogram, grafik dan diagram, namun keduanya memiliki perbedaan
signifikan sebagai berikut :17
Statistik Deskriptif Statistik Inferensial
Prinsipnya hanya meringkas Menarik kesimpulan dari hasi
Prinsip
hasil penelitian. penelitian.
Mempermudah membaca data
Fungsi Menganalisis data lapangan.
lapangan.
Digunakan saat peneliti
Tahap dalam Digunakan saat peneliti
menyajikan reduksi dari hasil
Penelitian menyajikan data hasil anaisis.
catatan lapangan
Uji Validitas dan
Tidak diuji Diuji
Reabilitas

Dapat disimpulkan bahwa statistik deskriptif hanya bersifat mempermudah dalam


membaca data, tidak untuk menghasilkan jawaban dari rumusan masalah secara kontan.
Sedangkan untuk menarik kesimpulan, peneliti harus melalui statistik inferensial terleih
dahulu. Dalam penerepannya pada penelitian kuantitatif perlu melewati tahap deskriptif
dan inferensial untuk mendapatkan kesimpulan. Baru setelahnya diinterpretasikan oleh
peneliti. Namun dalam pendekatan kualitatif hanya dapat dipergunakan statistik deskriptif
saja, dikarenakan metode analisis data kualitatif memiliki prinsip yang harus mempolakan
dan menarik teori pada variabel non-materi yang terjadi selama di lapangan sehingga
panca indera manusia akan sangat mempengaruhi untuk tahap analisisnya. Jika dianalisis
dilakukan dengan pendekatan statistika inferensial, maka data tidak akan mencapai
kesimpulan yang tepat. 18 Berikut akan kami tunjukkan contoh data statistik deskriprif

15
Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif,” 350–51.
16
Sholikhah, 344.
17
Tri Hidayanti, Ita Handayani, and Ines Heidiani Ikasari, Statistika Dasar : Panduan Bagi Dosen Dan
Mahasiswa (Purwokerto: CV. Pena Persada, 2019), 3–5; Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian
Kualitatif,” 345.
18
Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif,” 345.

Data Penelitian Kualitatif | 6


dalam penelitian “Pengaruh Motivasi Dan Minat Terhadap Prestasi
Siswa Pada Studi Al – Qur’an Hadis Di Man 1 Kota Kediri” :
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa
Interval Frekuensi Frekuensi (%)
1-3 1 1,13
4–6 3 9,38
7–9 8 25,00
10 – 12 9 28,13
13 – 16 8 25,00
17 – 19 3 9,38
Total 32 100

Mengacu pada tabel di atas, maka data tersebut juga bisa diterjemahkan dalam
diagram batang pada Gambar 1.

Gambar 1. Distribusi Frekuensi Prestasi

Tak hanya distribusi frekuensi saja, namun kita juga bisa menyajikan distribusi waktu,
peristiwa dan deskripsi objek pada tabel agar meudahkan untuk membaca data.
b. Paragraf Naratif
Narasi ialah suatu bentuk wacana yang disusun untuk menyampaikan tentang sebuah
urutan peristiwa berdasarkan waktu. Unsur dari pada paragraf naratif adalah unsur subjek,
predikat, objek serta latar tempat atau waktu. Paragraf naratif paling sering dihubung –

Data Penelitian Kualitatif | 7


hubungkan dengan suatu cerita, kisah atau karangan.19 Namun dalam penelitian kualitatif
paragraf ini digunakan untuk menjelaskan biografi seseorang, sejarah dari objek
penelitian, rekam perjalanan penelitian dan kajian lain yang berhubungan dengan runtutan
waktu. Contoh paragraf naratif pada biografi Imam Syafi’i :20
“Muhammad bin Idris ketika berumur kurang lebih 10 tahun dibawa
oleh ibunya ke Mekkah, ketika itu beliau telah hafal Al – Qur’an. Di Mekkah
beliau banyak mendapatkan Hadist dari ulama – ulama Hadits. Karena
kefakirannya ia sering memungut kertas – kertas yang telah dibuang
kemudian dipakainya untuk menulis.ketika semangatnya untuk menuntut ilmu
makin kuat an menyadari bahwa Al –Qur’an itu bahasanya sangat indah dan
maknanya sangat dalam, maka beliau pergi ke Kabilah Hudzail untuk
mempearlajari dan mendalami sastra arab serta mengikuti saran hidup
Muhammad SAW pada masa kecilnya. Disana beliau sampai hafal “sepuluh
ribu bait syair arab”.”
c. Paragraf Deskriptif
Dalam penelitian kualitatif, terdapat corak metode deskriptif kualitatif yang memiliki
karakteristik induktif, yakni paparan hasil data yang awalnya bersifat general akan dikaji
terus menerus hingga mencapai taraf kesimpulan yang diinginkan oleh penulis. Tentu saja
dalam coraknya yang sudah termaktub secara deskriptif, maka sebagian besar dari hasil
data akan disajikan dalam bentuk paragraf deskriptif. Penulis akan berusaha untuk
menggambaran objek kajian secara runtut dengan memenuhi aspek 5W 1H yakni apa,
dimana, siapa, mengapa dan bagaimana suatu fakta sosial yang penuli teliti dapat terjadi.21
Berikut contoh dari paragraf deskriptif pada penelitian “Pemeliharaan Hubungan Antara
Orangtua yang Bercerai dan Anak”:22
“Dampak dari terciptanya komunikasi yang menyenangkan antara
orangtua dan anak membuat anak merasa nyaman dan senang untuk
berkomunikasi dengan orangtua mereka. Ketika terjalin komunikasi yang
menyenangkan di dalam keluarga maka anak merasa aman, terlebih lagi
ketika orangtua dapat memposisikan dirinya sebagai teman bagi anak maka
dia akan lebih leluasa dan terbuka dalam menyampaikan semua
permasalahan yang dia hadapi. Anak muda akan merasa lebih puas terhadap
hubungan keluarganya ketika di dalam keluarga tersebut menggunakan
positivity yang tinggi.”
d. Kutipan

19
Wido Indrajid, “Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas III SD Muhammaddiyah 5 Malang”
(Universitas Muhammadiyah Malang, 2016), 10.
20
Siti Anisah, “Pelaksanaan Akad Dalam Sistem Tebasan Hasil Pertanian Di Desa Tasikharjo Jenu
Tuban Perspektif Fiqh Syafi’i” (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012).
21
Oksyta Wulandari, “Pemeliharaan Hubungan Antara Orangtua Yang Bercerai Dan Anak (Studi
Kualitatif Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Antara Orangtua Yang Memiliki Hak Asuh Dengan
Anaknya),” Komuniti 8, no. 1 (2016): 3–17, https://doi.org/10.23917/komuniti.v8i1.2928; Benny Afwadzi,
“Makam Seniman: Perkembangan Identitas Pemakaman Di Era Modern,” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama
Dan Sosial Budaya 3, no. 1 (2018): 102–19, https://doi.org/10.15575/jw.v3i1.2018; Wiwin Yuliani,
“Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan Dan Konseling,” Quanta 2, no. 2
(2018): 83–91, https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497.
22
Wulandari, “Pemeliharaan Hubungan Antara Orangtua Yang Bercerai Dan Anak (Studi Kualitatif
Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Antara Orangtua Yang Memiliki Hak Asuh Dengan Anaknya),” 11.

Data Penelitian Kualitatif | 8


Kutipan ialah suatu narasi yang merupakan buah dari gagasan pemikiran, pendapat
dan hasil penelitian dari pihak tertentu untuk kita ambil cuplikannya guna menunjang
karya tulis kita. Kutipan digunakan saat kita ingin mengintegrasikan sumber data yang
bersifat kepustakaan atau wawancara. Namun hal yang perlu digaris bawahi pada saat
mengutip ialah interpretasi penuis tentang data hasil kutipan tersebut. Kutipan yang
digunakan harus diintegrasikan dengan gagasan ide yang kita susun dalam karya tulis kita
untuk menghindari unsur plagiarisme. Dalam klasifikasi berdasar redaksi kepenulisan,
kutipan dibagi menjadi dua, yakni kutipan langsung dan tidak langsung.23
Kutipan langsung; dapat diartikan hanya menyalin redaksi asli dari sumber data
dengan menggunakan tanda kutip yang mengapit kutipan tersebut. kutipan jenis ini
melarang keras adanya penyuntingan pada redaksi asli. Berikut adalah contoh kutipan
langsung :
“Perempuan dimotivasi oleh Allah agar menjadi pribadi termulia,
bersama laki – laki harus saling membantu karena mengemban amanah yang
sama sebagai khalifah Allah....”24
Kutipan tidak langsung; ialah menguraikan isi pokok gagasan pikiran atau inti sari
pendapat yang dikemukakan oleh sumber data dengan interpretasi dan parafrase penulis.
Cara penulisannya ialah dengan mengintegrasikan dengan teks, memberi jarak yang sama
dengan baris lain, tidak diapit dengan tanda kutip dan mencantumkan sumber. Berikut
adalah contoh kutipan tidak langsung :
Bentuk tulisan faktual yang berupa recount (penceritaan kembali) dalam
media massa sangat beragam. Hal ini disebabkan sejalannya tujuan
penulisan sebuah recount yang mengarah pada bentuk hiburan atau
pemberian informasi (Callaghan & Rothery, 1993: 53). Banyak rubrik surat
kabar nasional yang menyediakan tempat untuk pembaca untuk terlibat
dalam komunikasi nasional yang dijalin dalam bentuk artikel-artikel.
e. Dokumentasi
Tentu jika kita sedang meneliti objek yang monumental atau sebuah karya seni rupa,
peneliti tak luput untuk menyertakan data berupa foto dan video sebagai bukti. Hal ini
sangat membantu penulis dalam mengingat gambaran tentang objek secara utuh. Contoh
dokumentasi gambar dalam penelitian kualitatif “Makam Seniman : Perkembangan
Identitas Pemakaman di Era Modern”25

23
Reza Pahlevi Apipudin, “Pesan Persuasif Dalam Kutipan Langsung Pada Buku ‘Hikayat Pohon
Ganja’ Karya Tim Lgn,” Ilmu Komunikasi 3, no. 4 (2015): 243.
24
Aulia Rahmi, “Feminisme Liberal Dalam Wacana Fenomena Koruptor Perempuan Pada Rubrik
Topik Kita Di Majalah Noor” (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), 64.
25
Afwadzi, “Makam Seniman: Perkembangan Identitas Pemakaman Di Era Modern,” 107.

Data Penelitian Kualitatif | 9


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Untuk melakukan penelitian kualitatif, maka peneliti membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan penelitian tersdebut. Informasi ini yang kemudian disebut sebagai data.
Terdapat berbagai jenis data serta teknik pengumpulannya yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis data tersebut. Ada data yang bersifat dokumen tertulis, hasil observasi,
ataupun hasil wawancara mendalam. Untuk sumber data penelitian kualitatif, ada
dokumen, obserasi, catatan lapangan, dan wawancara.
Dalam menyajikan data penelitian kualitatif kita dapat menggunakan statistika
deskriptif, paragraf naratif, paragraf deskriptif, dokumentasi dalam bentuk foto atau video,
juga bisa menggunakan kutipan dan lain-lain. Peneliti bebas memilih cara penyajian
sesuai dengan data penelitian yang di dapat. Pada dasarnya dalam penelititan kualitatif
sajian data hanya berfungsi untuk mempermudah peneliti membaca data yang hendak
dianalisis, sehingga penyajiannya tersandarkan pada kehendak penulis itu sendiri.
B. SARAN
Makalah ini hanya ditujukan untuk menafsirkan data dalam penelititan kualitatif,
bukan membahas metode penelitian kualitatif dengan komprehensif. Sehingga penulis
berpesan pada pembaca sebaiknya untuk menggunakan referensi lain sebagai penunjang.
Penulis menyadari dalam makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan di sana sini,
untuk itu kami menerima saran dan kritikan dari pembaca guna menyempurknakan
makalah ini lebih lanjut.

Data Penelitian Kualitatif | 10


DAFTAR PUSTAKA

Afwadzi, Benny. “Makam Seniman: Perkembangan Identitas Pemakaman Di Era Modern.”


Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya 3, no. 1 (2018): 102–19.
https://doi.org/10.15575/jw.v3i1.2018.
Ahmadi, Rulam. Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif. Malang: Universitas Negeri
Malang, 2005.
Anisah, Siti. “Pelaksanaan Akad Dalam Sistem Tebasan Hasil Pertanian Di Desa
Tasikharjo Jenu Tuban Perspektif Fiqh Syafi’i.” Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, 2012.
Apipudin, Reza Pahlevi. “Pesan Persuasif Dalam Kutipan Langsung Pada Buku ‘Hikayat
Pohon Ganja’ Karya Tim Lgn.” Ilmu Komunikasi 3, no. 4 (2015): 240–52.
Hidayanti, Tri, Ita Handayani, and Ines Heidiani Ikasari. Statistika Dasar : Panduan Bagi
Dosen Dan Mahasiswa. Purwokerto: CV. Pena Persada, 2019.
Hidayat, Dedy N. “Dikotomi Kualitatif – Kuantitatif Dan Varian Paradigmatik Dalam
Penelitian Kualitatif.” Scriptura 2, no. 2 (2008): 81–94.
https://doi.org/10.9744/scriptura.2.2.81-94.
Indrajid, Wido. “Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas III SD Muhammaddiyah 5
Malang.” Universitas Muhammadiyah Malang, 2016.
Musianto, Lukas S. “Perbedaan Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif
Dalam Metode Penelitian.” Jurnal Manajemen Dan Wirausaha 4, no. 2 (2002): 123–
36. https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136.
Nugrahani, Farida. Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa.
Solo: Cakra Books, 2014.
Rachmawati, Imami Nur. “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara.”
Jurnal Keperawatan Indonesia 11, no. 1 (2007): 35–40.
https://doi.org/10.7454/jki.v11i1.184.
Rahmi, Aulia. “Feminisme Liberal Dalam Wacana Fenomena Koruptor Perempuan Pada
Rubrik Topik Kita Di Majalah Noor.” Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2014.
Rijali, Ahmad. “Analisis Data Kualitatif.” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33
(2018): 81.
Sholikhah, Amirotun. “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif.” KOMUNIKA:
Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 10, no. 2 (2016): 342–62.
https://doi.org/10.24090/komunika.v10i2.953.
Subadi, Tjipto. Metode Penelitian Kualitatif. Edited by Erlina Farida HIdayati. Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 2006.
Sugiyono, Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif , Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 2015.
Wulandari, Oksyta. “Pemeliharaan Hubungan Antara Orangtua Yang Bercerai Dan Anak
(Studi Kualitatif Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Antara Orangtua Yang
Memiliki Hak Asuh Dengan Anaknya).” Komuniti 8, no. 1 (2016): 3–17.
https://doi.org/10.23917/komuniti.v8i1.2928.
Yuhertiana, Indrawati. Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula. Surabaya: Aureka
Smart Publishing, 2009.
Yuliani, Wiwin. “Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan
Dan Konseling.” Quanta 2, no. 2 (2018): 83–91. https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-
10.497.

Data Penelitian Kualitatif | 11

Anda mungkin juga menyukai