Dosen pengampu :
Benny Afwadzi, M. Hum
Disusun oleh :
“Meskipun telah disusun secara maksimal, namun penulis sebagai manusia biasa
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karnanya penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian. Besar harapan
kami, makalah ini dapat menjadi sarana pembantu teman-teman dalam memahami
materi.”
“Demikian apa yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil
manfaat dari karya ini.”
Penulis
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan penelitian merupakan suatu instrumen ilmu pengetahuan yang ditujukan
untuk memecahkan suatu permasalahan, membuktikan teori atau mengembangkan ilmu
pengetahuan. Sebuah penelitian sendiri memiliki beberapa tahapan sistematis, yakni
pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan yang nantinya akan
menjawab rumusan masalah penelitian. Penelitian yang dimaksud di sini bukan penelitian
yang hanya sekedar asumsi atau hipotesis subjektif semata, namun data – data yang
dihasilkan harus melalui tahap filter yang memenuhi sifat rasional, empirik, valid, reliabel
dan objektif. Untuk mendapatkan data yang demikian penelitian ilmiah memiliki
beberapa metode yang dapat diterapkan, yakni kuantitatif dan kualitatif.1
Kedua pendekatan tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dalam sajian datanya,
namun dalam paradigma metodologi, keduanya tetap mengacu pada teori epistemologi
dan aksiologi yang sama.2 Menurut Rijali (2018), penelitian kuantitatif harus berjalan
secara linier yang dimulai dari perumusan masalah, hipotesis, instrumen pengumpulan
data, mengumpulkan dan menganalisis data, kemudian menyimpulkan. Sedangkan
metode kualitatif tidak bersifat linier, proses yang dibentuk membentuk siklus stimultan
dan interaktif. Karena keduanya memiliki benang merah yang berbeda, maka hasil dari
penelitian juga akan berbeda. Data penelitian kuantitatif bersifat kausalitas pada
variabelnya, dapat disajikan dalam bentuk data nominal, data ordinal, interval dan rasio
dengan skala sikap Likert, Guttman, Rating Scale, dan Semantic Deferential.3 Sedangkan
konsepsi daripada data kualitatif akan dipaparkan oleh penulis dalam makalah ini.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengklasifikasian jenis sumber dan teknik pengumpulan data
penelitian kualitatif?
2. Bagaimana cara menyajikan data penelitian kualitatif?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Bagaimana pengklasifikasian jenis sumber dan teknik pengumpulan data
penelitian kualitatif?
2. Mengetahui cara menyajikan data penelitian kualitatif?
1
Sugiyono Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif , Dan R&D (Bandung: CV. Alfabeta, 2015), 2–4.
2
Dedy N. Hidayat, “Dikotomi Kualitatif – Kuantitatif Dan Varian Paradigmatik Dalam Penelitian
Kualitatif,” Scriptura 2, no. 2 (2008): 84, https://doi.org/10.9744/scriptura.2.2.81-94.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 93; Lukas S Musianto, “Perbedaan
Pendekatan Kuantitatif Dengan Pendekatan Kualitatif Dalam Metode Penelitian,” Jurnal Manajemen Dan
Wirausaha 4, no. 2 (2002): 127, https://doi.org/10.9744/jmk.4.2.pp.123-136.
1) Dokumen
Dokumen dalam penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai segala hal yang dapat
digunakan sebagai bahan penunjang penelitian. Dokumen juga merupakan salah satu data
penelitian kualitatif yang sangat penting terutama dalam jenis penelitian Library Research
atau studi pustaka. Dokumen yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini tidak terbatas
pada yang bersifat tulisan saja, namun juga dapat ditemukan dalam bentuk lain. Hal ini
yang membuat dokumen terbagi menjadi dua jenis, yaitu dokumen pribadi dan dokumen
resmi6. Dokumen pribadi merupakan data yang berasal dari benda yang bersifat pribadi
seperti catatan harian, surat, gambar, rekaman, potongan foto, video, naskah, dan lain
sebagainya. Untuk dokumen resmi sendiri biasanya bersumber dari suatu unit atau
lembaga, seperti laporan, buletin, majalah, daftar nama siswa, surat keputusan, alamat
rumah sakit, dan berbagai unit atau instansi resmi lainnya.
Untuk dokumen yang bersifat pribadi, peneliti harus mengeluarkan tenaga ekstra
karena tidak banyak orang yang mau membeberkan data pribadi miliknya. Yang harus
dilakukan oleh peneliti adalah mencoba untuk menelusuri data lain dari informan terdekat
narasumber utama, semisal keluarga atau teman terdekatnya. Hal ini ditujukan untuk
memperoleh hasil yang maksimal didalam penelitian. Terkait dengan catatan harian dan
surat, yang terbaik adalah yang ditulis tanpa ada tekanan dari peneliti sehingga hasil yang
didapat lebih natural dan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk hal-hal yang bersifat
dokumen, yang terbaik adalah dokumen tersebut tetap asli sebagaimana mestinya tanpa
diubah oleh peneliti
2) Observasi
Bagi penelitian kualitatif yang bersifat fieldresearch, observasi dan turun langsung ke
lapangan merupakan suatu kewajiban untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai
dengan realita yang ada. Hal ini ditujukan untuk memperoleh pengalaman sebagai bagian
dari objek yang diteliti. Terdapat beberapa jenis kedudukan peneliti sebagai partisipan
dari penelitiannya7.
4
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa (Solo: Cakra
Books, 2014), 107.
5
Rulam Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif (Malang: Universitas Negeri Malang,
2005), 63.
6
Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa, 110.
7
Ahmadi, Memahami Metodologi Penelitian Kualitatif, 104.
4) Wawancara
Dalam melakukan wawancara, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh
peneliti. Menurut Lincoln dan Guba dikutip dalam buku Memahami Metodologi
Penelitian Kualitatif, tahapan yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai
berikut :
a) Menentukan siapa yang akan diwawancara
Dalam menentukan narasumber (pada literatur lain dikatakan sebagai informan,
responden), peneliti harus mencari tahu terlebih dahulu siapa dan dimana kira-kira
informasi yang akan ditelitinya itu dapat ditemukan. Hal ini dapat dilakukan
dengan metode sampling purposif ataupun snowball
b) Mempersiapkan diri sebagai pewawancara
Untuk dapat mewawancarai seseorang, tentu saja kita harus memiliki persiapan
yang matang. Persiapan itu tidak hanya meliputi materi yang akan ditanyakan
8
Imami Nur Rachmawati, “Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara,” Jurnal
Keperawatan Indonesia 11, no. 1 (2007): 35–40, https://doi.org/10.7454/jki.v11i1.184.
9
Indrawati Yuhertiana, Panduan Penelitian Kualitatif Bagi Pemula (Surabaya: Aureka Smart
Publishing, 2009), 37.
10
Beberapa teori penelitian yang tergolong pada penelitian kualitatif antara lain teori fenomenologi,
interaksionisme simbolik, etnografi, etnometodologi, studi kasus, dan masih ada yang lain. Aspek kajiannya
dapat meliputi aspek filsafat, historisitas peristiwa, implikasi fakta masyarakat, moral individual maupun
kelompok, interaksi sosial, kajian kepustakaan, subjektifitas objek, hingga tafsiran observasi dari peneliti itu
sendiri. Sehingga hasil data yang didapatkan dalam penelitian kualitatif akan menghasilkan data yang
komprehensif. Lihat : Tjipto Subadi, Metode Penelitian Kualitatif, ed. Erlina Farida HIdayati (Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 2006), 17–54; Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian
Pendidikan Bahasa, 48–53.
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, 222.
12
Sugiyono, 15.
13
Ahmad Rijali, “Analisis Data Kualitatif,” Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah 17, no. 33 (2018): 82;
Amirotun Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif,” KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan
Komunikasi 10, no. 2 (2016): 350, https://doi.org/10.24090/komunika.v10i2.953.
14
Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa; Subadi, Metode
Penelitian Kualitatif.
15
Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif,” 350–51.
16
Sholikhah, 344.
17
Tri Hidayanti, Ita Handayani, and Ines Heidiani Ikasari, Statistika Dasar : Panduan Bagi Dosen Dan
Mahasiswa (Purwokerto: CV. Pena Persada, 2019), 3–5; Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian
Kualitatif,” 345.
18
Sholikhah, “Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif,” 345.
Mengacu pada tabel di atas, maka data tersebut juga bisa diterjemahkan dalam
diagram batang pada Gambar 1.
Tak hanya distribusi frekuensi saja, namun kita juga bisa menyajikan distribusi waktu,
peristiwa dan deskripsi objek pada tabel agar meudahkan untuk membaca data.
b. Paragraf Naratif
Narasi ialah suatu bentuk wacana yang disusun untuk menyampaikan tentang sebuah
urutan peristiwa berdasarkan waktu. Unsur dari pada paragraf naratif adalah unsur subjek,
predikat, objek serta latar tempat atau waktu. Paragraf naratif paling sering dihubung –
19
Wido Indrajid, “Keterampilan Menulis Narasi Siswa Kelas III SD Muhammaddiyah 5 Malang”
(Universitas Muhammadiyah Malang, 2016), 10.
20
Siti Anisah, “Pelaksanaan Akad Dalam Sistem Tebasan Hasil Pertanian Di Desa Tasikharjo Jenu
Tuban Perspektif Fiqh Syafi’i” (Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012).
21
Oksyta Wulandari, “Pemeliharaan Hubungan Antara Orangtua Yang Bercerai Dan Anak (Studi
Kualitatif Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Antara Orangtua Yang Memiliki Hak Asuh Dengan
Anaknya),” Komuniti 8, no. 1 (2016): 3–17, https://doi.org/10.23917/komuniti.v8i1.2928; Benny Afwadzi,
“Makam Seniman: Perkembangan Identitas Pemakaman Di Era Modern,” Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama
Dan Sosial Budaya 3, no. 1 (2018): 102–19, https://doi.org/10.15575/jw.v3i1.2018; Wiwin Yuliani,
“Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif Dalam Perspektif Bimbingan Dan Konseling,” Quanta 2, no. 2
(2018): 83–91, https://doi.org/10.22460/q.v1i1p1-10.497.
22
Wulandari, “Pemeliharaan Hubungan Antara Orangtua Yang Bercerai Dan Anak (Studi Kualitatif
Deskriptif Komunikasi Antarpribadi Antara Orangtua Yang Memiliki Hak Asuh Dengan Anaknya),” 11.
23
Reza Pahlevi Apipudin, “Pesan Persuasif Dalam Kutipan Langsung Pada Buku ‘Hikayat Pohon
Ganja’ Karya Tim Lgn,” Ilmu Komunikasi 3, no. 4 (2015): 243.
24
Aulia Rahmi, “Feminisme Liberal Dalam Wacana Fenomena Koruptor Perempuan Pada Rubrik
Topik Kita Di Majalah Noor” (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), 64.
25
Afwadzi, “Makam Seniman: Perkembangan Identitas Pemakaman Di Era Modern,” 107.
A. KESIMPULAN
Untuk melakukan penelitian kualitatif, maka peneliti membutuhkan informasi yang
berkaitan dengan penelitian tersdebut. Informasi ini yang kemudian disebut sebagai data.
Terdapat berbagai jenis data serta teknik pengumpulannya yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis data tersebut. Ada data yang bersifat dokumen tertulis, hasil observasi,
ataupun hasil wawancara mendalam. Untuk sumber data penelitian kualitatif, ada
dokumen, obserasi, catatan lapangan, dan wawancara.
Dalam menyajikan data penelitian kualitatif kita dapat menggunakan statistika
deskriptif, paragraf naratif, paragraf deskriptif, dokumentasi dalam bentuk foto atau video,
juga bisa menggunakan kutipan dan lain-lain. Peneliti bebas memilih cara penyajian
sesuai dengan data penelitian yang di dapat. Pada dasarnya dalam penelititan kualitatif
sajian data hanya berfungsi untuk mempermudah peneliti membaca data yang hendak
dianalisis, sehingga penyajiannya tersandarkan pada kehendak penulis itu sendiri.
B. SARAN
Makalah ini hanya ditujukan untuk menafsirkan data dalam penelititan kualitatif,
bukan membahas metode penelitian kualitatif dengan komprehensif. Sehingga penulis
berpesan pada pembaca sebaiknya untuk menggunakan referensi lain sebagai penunjang.
Penulis menyadari dalam makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan di sana sini,
untuk itu kami menerima saran dan kritikan dari pembaca guna menyempurknakan
makalah ini lebih lanjut.