Disusun oleh:
KELAS B
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu
yang telah ditentukan. Penyusun berharap semoga makalah yang berjudul
“Analisis Data Kuantitatif” dapat bermanfaat bagi para pembaca dan memahami
macam – macam penyebaran data yang digunakan dalam metodologi penelitian.
Penyusun sampaikan terima kasih kepada Ibu Dirasti Novianti, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing dan
mengarahkan penyusun dalam menyusun makalah ini.
Penyusun memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Harapan
penyusun, makalah ini bisa menjadi referensi bagi penyusun dalam mengarungi
masa depan. Penyusun juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang
lain yang membacanya.
Penyusun
i
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................18
B. SARAN...............................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian atau riset merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
takun, tersusun, untuk menemukan fakta dalam suatu permasalahan.
Dalam suatu penelitian membutuhkan proses analisis data baik analisis
kuantitatif ataupun kualitatif. Proses analisis data dapat dilakukan dengan
cara mengumpulkan instrument jawaban, hasil dari lapangan, wawancara,
foto, atau dokumen pendukung lainya.
Analisis data bertugas untuk mengatur, menginterpretasikan, da
mengelompokan. Hal ini bertujuan untuk menemukan fakta atas hipotesis
– hipotesis yang diajukan sehingga menjadi teori subtantif. Oleh karena
itu, makalah ini dibuat agar membantu peneliti dalam melakukan proses
analisis data khususnya kuantitaif yang berbasis angka dan minim teori. Di
dalam proses analisis data kuantitaif terdapat berbagai teknik
pengumpulan data seperti wawancara, observasi, kuisioner, angket, dan
sebagainya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik sebuah rumusan
masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud teknik pengumpulan data kuantitatif ?
2. Apa saja macam – macam analisis data kuantitatif ?
3. Bagaimana teknik ananlisis data kuantitatif?
C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data kuantitatif.
2. Untuk mengetahui analisis data kuantitatif.
3. Untuk mengetahui teknik analisis data kuantitatif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
(FGD), wawancara mendalam (indent interview), dan studi kasus (case
study). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik
pengumpulan data: angket (questionnaire), wawancara, dan dokumentasi
Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif. Penelitian kuantitatif
menjunjung tinggi objektifitas dan keseragaman. Sesuatu yang objektif
harus tampak dalam perilaku. Data kuantitatif berupa respons yang
diberikan responden yang tampak dan dapat diukur. Ada beberapa metode
pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah
sebagai berikut ;
1. Interview/ Wawancara
Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan atau
keterangan-keterangan, yang dilakukan melalui tanya jawab
secara lisan dan bertatap muka dengan responden penelitian
dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Data dari variabel-
variabel penelitian diperoleh dari jawaban-jawaban responden.
Dalam penelitian kuantitatif, ada dua jenis wawancara yang
dapat dilakukan dalam kaitan untuk mengumpulkan data dari
variabel-variabel penelitian, yaitu wawancara terstruktur dan
wawancara tidak terstruktur.1
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur biasa disebut juga dengan
wawancara terpimpin atau wawancara sistematik.
Wawancara terstruktur menggunakan pedoman
wawancara yang telah disusun secara sistematik dan
rinci yang dapat menyerupai daftar cek (check list).
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur biasa disebut juga
dengan wawancara bebas atau wawancara sederhana.
Yaitu wawancara yang bebas dimana penelitian tidak
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Renika
Cipta, 2002), hlm, 202
3
membawa pertanyaan-pertanyaan yang tersusun rapi.
Penelitian tidak terstruktur biasanya digunakan dalam
penelitian pendahuluan yang akan mendapatkan data-
data pendukung untuk memunculkan permasalahan
yang akan diteliti sehingga peneliti dapat menentukan
permasalahan atau variable apa yang akan diteliti
dengan pasti.2
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan
beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
a. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini
adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk
pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran,
maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap
pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah
itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang
diteliti.
b. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan
dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan
kemampuan berbahasa responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam
angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam
wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan
2
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm.140-141
4
bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan
negatif.
d. Pertanyaan tidak mendua
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
menghimpun bahan dan keterangan, yang dilakukan melalui
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap berbagai
fenomena yang menjadi objek pengamatan, atau terhadap
indikator-indikator dari variabel penelitian. Sebagai teknik
pengumpulan data, observasi banyak digunakan untuk
mengamati tingkah laku individu, atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang menjadi indikator variabel yang akan diteliti.
Observasi dapat ditujukan untuk mengamati dan mencatat fakta
apa adanya, atau mengamati dan mencatat proses terjadinya
sesuatu sebagai suatu fakta yang menjadi objek observasi.
Selain itu, observasi dapat pula ditujukan untuk melakukan
penilaian, terhadap objek yang diamati sebagai indikator dari
suatu variabel yang akan diteliti.
Menurut Ary dkk (1985) terdapat lima langkah
pendahuluan yang harus ditempuh pada saat melakukan
observasi, yakni sebagai berikut:
a. Aspek tingkah laku yang akan diamati harus dipilih.
b. Tingkah laku yang masuk ke dalam kategori yang telah
dipilih harus dirumuskan dengan jelas.
c. Orang yang akan melakukan pengamatan harus dilatih.
d. Suatu sistem untuk mengukur pengamatan harus
dikembangkan.
e. Prosedur terperinci untuk mencatat tingkah laku harus
dikembangkan. Observasi dapat berbentuk observasi
partisipatif atau observasi nonpartisipatif. Observasi
5
partisipatif adalah observasi di mana observer
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang
diobservasi, atau observer menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari orang, dan objek, atau kegiatan yang
menjadi sasaran observasi. Adapun observasi
nonpartisipatif adalah observasi dimana observer berada
di luar kegiatan yang diobservasi, atau bukan menjadi
bagian dari orang atau objek yang sedang diobservasi.
Observasi dapat juga berbentuk observasi
eksperimental, yaitu observasi yang dilakukan dalam
situasi yang dibuat atau dirancang oleh peneliti, dan
observasi non-eksperimental yaitu observasi yang
dilakukan dalam situasi yang asli atau apa adanya. Pada
observasi eksperimental, tingkah laku yang diharapkan
muncul karena unit analisis atau responden dikenai
perlakuan. Dengan demikian, observer perlu persiapan
yang benar-benar matang, sedangkan pada observasi
non-eksperimental pelaksanaannya lebih sederhana.
Jika observasi bertujuan untuk melakukan penilaian
terhadap objek atau indikator yang diamati maka
diperlukan perencanaan yang matang dan keahlian
khusus dari observer.
4. Tes atau Ujian
Pengumpulan data suatu penelitian dapat juga dilakukan
dengan menggunakan teknik pengujian atau tes. Tes adalah
prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas
terstruktur yang distandardisasi, kemudian diberikan kepada
individu atau kelompok yang menjadi unit analisis untuk
dikerjakan, dijawab, atau direspons baik dalam bentuk tertulis,
lisan, atau perbuatan. Tes dapat juga diartikan sebagai alat ukur
yang mempunyai standar objektif sehingga dapat dipergunakan
6
untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu. Beberapa jenis tes yang biasa digunakan
dalam penelitian misalnya tes bakat, tes inteligensi, tes prestasi,
tes kepribadian, dan sebagainya. Untuk menentukan jenis tes
mana yang dipakai dalam suatu penelitian, tergantung dari
tujuan penelitian dan variabel yang akan diukur dalam
penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam suatu penelitian, kita dapat menggunakan tes baku
yang sudah tersedia, atau kita sendiri sebagai peneliti yang
mengembangkan tes yang akan digunakan. Jika kita
menggunakan tes yang dikembangkan sendiri maka proses
pengembangannya harus mengikuti langkah dan kaidah
pengembangan tes yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tes
yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan apabila peneliti akan
menggunakan data sekunder dalam penelitiannya. Teknik
dokumentasi diartikan sebagai cara pengumpulan data, dengan
mencatat atau mengambil data yang sudah ada dalam dokumen
atau arsip. Validitas data yang diperoleh dari teknik
dokumentasi tergantung dari kredibilitas sumber data, dalam
hal ini dokumen atau arsip dari mana data dokumen diambil.
Hal penting dalam menggunakan teknik dokumentasi adalah
kejelasan variabel disertai indikator-indikatornya sehingga
peneliti dapat memilih dengan tepat data yang ada dalam
dokumen.
Dokumentasi sering dicontohkan dengan foto-foto baik
dalam acara tertentu maupun dalam penelitian. Namun perlu
dicermati bahwa yang dimasud dokumentasi tidak hanya foto-
foto saja. Contoh dokumentasi yang dimaksud dalam artikel
7
kali ini adalah gambar, tulisan, buku, monografi dan lain
sebagainya.
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dokumen dapat
digunakan sebagai sumber data dari suatu penelitian, apabila
dokumen tersebut memenuhi kriteria atau alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan seperti berikut:
a. Dokumen merupakan sumber yang stabil.
b. Berguna sebagai bukti untuk pengujian.
c. Sesuai untuk penelitian kualitatif karena sifatnya yang
alamiah.
d. Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan
teknik kajian isi.
e. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk
lebih memperluas pengetahuan, terhadap sesuatu yang
diselidiki.
8
mendapatkan jawaban secara tertulis . Sehubungan dengan hal itu,
Suharsimi Arikunto (1996:34) mengemukakan: Angket atau kuestioner
(questioner) ialah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak
menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan
jalan mengedarkan suatu formulir daftar pertanyaan, diajukan secara
tertulis kepada sejumlah obyek untuk mendapatkan jawaban atau
tanggapan (respon) tertulis seperlunya.
2. Pengumpulan data Sekunder
Yaitu data yang diperolch dari lembaga yang berpengaruh dengan
penelitian, buku pustaka, dan sebagainya seperti:
a. Studi Kepustakaan (Library Study) Penulis berusaha
mengumpulkan informasi mengenai teori- teori yang
berkaitan dengan penelitian yaitu dengan membaca literatur
atau buku yang ada di perpustakaan.
b. Pengambilan data dari luar tempat penelitian secara langsung
seperti pengambilan data dari lembaga sekitar tempat
penelitian.
c. Data-data dari Kabupaten, kecamatan dan dinas pendidikan
setempat yang mendukung penelitian.4
4
Asep Saepul Hamdi dan E. Bahrudin, METODE PENELITIAN KUANTITATIF
APLIKASI DALAM PENDIDIKAN, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2014), hlm.49
9
menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.5
1. Statistik Deskriptif
10
c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus)
d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil)
e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range,
deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).
2. Statistik Inferensial
a. Statistik Parametris
11
adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik
(data yang diperoleh dari sampel). Teknik analisis statis
meliputi korelasi pearson (pearson product moment
correlation), korelasi spearman, dan uji t.
b. Statistik Nonparametris
12
untuk menguji hipotesis.Perhitungan dan analisis data kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan teknik statistik.6
1. Pengolahan data
6
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta : Kencana, 2011), hlm. 297
7
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta :
Kencana, 2010), hlm. 165
13
b. Coding dan Transformasi Data
c. Tabulasi Data
14
deskriptif, yaitu mencari jumlah skor, nilai rata rata, standar
penyimpangan, dan variasi penyebarannya.
2. Penyajian Data
10
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi ...,
hlm. 168
11
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan
Praktiknya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hlm. 84
12
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 301
15
Berikut contoh grafik atau diagramdalam penyajian data
penelitian kuantitatif.
13
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 304
14
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan ..., hlm. 86
15
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 147
16
penggunaan statistika, teknik analisis data yang sering digunakan
untukmendeskripsikan data antara lain:
16
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 307
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitaif memeliki beberapa
teknik dan analisis pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
kuantitatif terbagi menjadi wawancara, kuisioner (angket), observasi, tes
atau ujian, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data memiliki dua macam
yaitu analisis data statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Untuk teknik analisis data memiliki tiga tahap yaitu, tahap
pengumpulan data seperti coding, pengeditan, transfer data, dan tabulasi.
Tahap kedua penyajian seperti disajikan dalam bentuk table, grafik, atau
diagram. Tahap terakhir yaitu thap deskripsi dan ukuran data yang terdiri
atas ukuran pemusatan dan penyebaran.
B. Saran
Berdasarkan penyusunan makalah “Analisis Data Kuantitatif”
penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun
berharap pembaca dapat memberikan saran yang bersifat membangun
dalam perbaikan makalah ini. Bagi para pembaca dan teman-teman
lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh
maka penyusun berharap agar pembaca dapat membaca referensi lain bai
dari jurnal, artikel ilmiah, atau buku-buku yang sudah tersedia.
18
Daftar Pustaka
19