Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS DATA KUANTITATIF

Disusun guna memenuhi tugas


Mata kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu : Dirasti Novianti, M.Pd

Disusun oleh:

1. Fiya Janati (2319023)


2. Anieq Hakim (2319028)
3. Ila Khayati Muflikhah (2319030)

KELAS B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu
yang telah ditentukan. Penyusun berharap semoga makalah yang berjudul
“Analisis Data Kuantitatif” dapat bermanfaat bagi para pembaca dan memahami
macam – macam penyebaran data yang digunakan dalam metodologi penelitian.
Penyusun sampaikan terima kasih kepada Ibu Dirasti Novianti, M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian yang telah membimbing dan
mengarahkan penyusun dalam menyusun makalah ini.

Penyusun memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penyusun sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi. Harapan
penyusun, makalah ini bisa menjadi referensi bagi penyusun dalam mengarungi
masa depan. Penyusun juga berharap agar makalah ini dapat berguna bagi orang
lain yang membacanya.

Pekalongan, 09 Mei 2021

Penyusun

i
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
C. TUJUAN...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 2

A. TEKNIK PENGUMPULAN DATA............................................................................................2


1. Interview/ Wawancara.....................................................................................................3
2. Kuesioner (Angket)...........................................................................................................4
3. Observasi..........................................................................................................................5
4. Tes atau Ujian..................................................................................................................6
5. Dokumentasi.....................................................................................................................7
B. MACAM – MACAM ANALISIS DATA KUANTITATIF...............................................................9
1. Statistik Deskriptif..........................................................................................................10
2. Statistik Inferensial.........................................................................................................11
C. TEKNIK ANALISIS DATA KUANTITATIF.............................................................................12
1. Pengolahan data.............................................................................................................13
2. Penyajian Data...............................................................................................................15
3. Deskripsi dan Ukuran Data...........................................................................................16

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 18

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................18
B. SARAN...............................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penelitian atau riset merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
takun, tersusun, untuk menemukan fakta dalam suatu permasalahan.
Dalam suatu penelitian membutuhkan proses analisis data baik analisis
kuantitatif ataupun kualitatif. Proses analisis data dapat dilakukan dengan
cara mengumpulkan instrument jawaban, hasil dari lapangan, wawancara,
foto, atau dokumen pendukung lainya.
Analisis data bertugas untuk mengatur, menginterpretasikan, da
mengelompokan. Hal ini bertujuan untuk menemukan fakta atas hipotesis
– hipotesis yang diajukan sehingga menjadi teori subtantif. Oleh karena
itu, makalah ini dibuat agar membantu peneliti dalam melakukan proses
analisis data khususnya kuantitaif yang berbasis angka dan minim teori. Di
dalam proses analisis data kuantitaif terdapat berbagai teknik
pengumpulan data seperti wawancara, observasi, kuisioner, angket, dan
sebagainya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik sebuah rumusan
masalah, yaitu:
1. Apa yang dimaksud teknik pengumpulan data kuantitatif ?
2. Apa saja macam – macam analisis data kuantitatif ?
3. Bagaimana teknik ananlisis data kuantitatif?

C. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui teknik pengumpulan data kuantitatif.
2. Untuk mengetahui analisis data kuantitatif.
3. Untuk mengetahui teknik analisis data kuantitatif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini
adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-
benar didapat data yang valid dan reliable.
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu
tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang
akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan
data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan
hasil suatu penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan
penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji
validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan
sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap
atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi
penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya,
pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian
kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian
pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan
proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif
dan penelitian kualitatif. Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai
kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan
yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian
kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif).
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi
penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif
dikenal teknik pengumpulan data: observasi, focus group discussion

2
(FGD), wawancara mendalam (indent interview), dan studi kasus (case
study). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal teknik
pengumpulan data: angket (questionnaire), wawancara, dan dokumentasi
Teknik Pengumpulan Data Kuantitatif. Penelitian kuantitatif
menjunjung tinggi objektifitas dan keseragaman. Sesuatu yang objektif
harus tampak dalam perilaku. Data kuantitatif berupa respons yang
diberikan responden yang tampak dan dapat diukur. Ada beberapa metode
pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian adalah
sebagai berikut ;
1. Interview/ Wawancara
Wawancara adalah cara mengumpulkan bahan atau
keterangan-keterangan, yang dilakukan melalui tanya jawab
secara lisan dan bertatap muka dengan responden penelitian
dengan arah tujuan yang telah ditentukan. Data dari variabel-
variabel penelitian diperoleh dari jawaban-jawaban responden.
Dalam penelitian kuantitatif, ada dua jenis wawancara yang
dapat dilakukan dalam kaitan untuk mengumpulkan data dari
variabel-variabel penelitian, yaitu wawancara terstruktur dan
wawancara tidak terstruktur.1
a. Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur biasa disebut juga dengan
wawancara terpimpin atau wawancara sistematik.
Wawancara terstruktur menggunakan pedoman
wawancara yang telah disusun secara sistematik dan
rinci yang dapat menyerupai daftar cek (check list).
b. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur biasa disebut juga
dengan wawancara bebas atau wawancara sederhana.
Yaitu wawancara yang bebas dimana penelitian tidak

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Renika
Cipta, 2002), hlm, 202

3
membawa pertanyaan-pertanyaan yang tersusun rapi.
Penelitian tidak terstruktur biasanya digunakan dalam
penelitian pendahuluan yang akan mendapatkan data-
data pendukung untuk memunculkan permasalahan
yang akan diteliti sehingga peneliti dapat menentukan
permasalahan atau variable apa yang akan diteliti
dengan pasti.2
2. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa
yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan
beberapa prinsip penulisan angket yaitu sebagai berikut:
a. Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini
adalah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk
pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran,
maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap
pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah
itemnya mencukupi untuk mengukur variabel yang
diteliti.
b. Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan
dalam penulisan angket harus disesuaikan dengan
kemampuan berbahasa responden.
c. Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam
angket dapat berupa terbuka atau tertutup, (dalam
wawancara bisa terstruktur dan tidak terstruktur), dan

2
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010),
hlm.140-141

4
bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan
negatif.
d. Pertanyaan tidak mendua
e. Tidak menanyakan yang sudah lupa
3. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara
menghimpun bahan dan keterangan, yang dilakukan melalui
pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap berbagai
fenomena yang menjadi objek pengamatan, atau terhadap
indikator-indikator dari variabel penelitian. Sebagai teknik
pengumpulan data, observasi banyak digunakan untuk
mengamati tingkah laku individu, atau proses terjadinya suatu
kegiatan yang menjadi indikator variabel yang akan diteliti.
Observasi dapat ditujukan untuk mengamati dan mencatat fakta
apa adanya, atau mengamati dan mencatat proses terjadinya
sesuatu sebagai suatu fakta yang menjadi objek observasi.
Selain itu, observasi dapat pula ditujukan untuk melakukan
penilaian, terhadap objek yang diamati sebagai indikator dari
suatu variabel yang akan diteliti.
Menurut Ary dkk (1985) terdapat lima langkah
pendahuluan yang harus ditempuh pada saat melakukan
observasi, yakni sebagai berikut:
a. Aspek tingkah laku yang akan diamati harus dipilih.
b. Tingkah laku yang masuk ke dalam kategori yang telah
dipilih harus dirumuskan dengan jelas.
c. Orang yang akan melakukan pengamatan harus dilatih.
d. Suatu sistem untuk mengukur pengamatan harus
dikembangkan.
e. Prosedur terperinci untuk mencatat tingkah laku harus
dikembangkan. Observasi dapat berbentuk observasi
partisipatif atau observasi nonpartisipatif. Observasi

5
partisipatif adalah observasi di mana observer
melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang
diobservasi, atau observer menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari orang, dan objek, atau kegiatan yang
menjadi sasaran observasi. Adapun observasi
nonpartisipatif adalah observasi dimana observer berada
di luar kegiatan yang diobservasi, atau bukan menjadi
bagian dari orang atau objek yang sedang diobservasi.
Observasi dapat juga berbentuk observasi
eksperimental, yaitu observasi yang dilakukan dalam
situasi yang dibuat atau dirancang oleh peneliti, dan
observasi non-eksperimental yaitu observasi yang
dilakukan dalam situasi yang asli atau apa adanya. Pada
observasi eksperimental, tingkah laku yang diharapkan
muncul karena unit analisis atau responden dikenai
perlakuan. Dengan demikian, observer perlu persiapan
yang benar-benar matang, sedangkan pada observasi
non-eksperimental pelaksanaannya lebih sederhana.
Jika observasi bertujuan untuk melakukan penilaian
terhadap objek atau indikator yang diamati maka
diperlukan perencanaan yang matang dan keahlian
khusus dari observer.
4. Tes atau Ujian
Pengumpulan data suatu penelitian dapat juga dilakukan
dengan menggunakan teknik pengujian atau tes. Tes adalah
prosedur sistematik yang dibuat dalam bentuk tugas-tugas
terstruktur yang distandardisasi, kemudian diberikan kepada
individu atau kelompok yang menjadi unit analisis untuk
dikerjakan, dijawab, atau direspons baik dalam bentuk tertulis,
lisan, atau perbuatan. Tes dapat juga diartikan sebagai alat ukur
yang mempunyai standar objektif sehingga dapat dipergunakan

6
untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis atau
tingkah laku individu. Beberapa jenis tes yang biasa digunakan
dalam penelitian misalnya tes bakat, tes inteligensi, tes prestasi,
tes kepribadian, dan sebagainya. Untuk menentukan jenis tes
mana yang dipakai dalam suatu penelitian, tergantung dari
tujuan penelitian dan variabel yang akan diukur dalam
penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam suatu penelitian, kita dapat menggunakan tes baku
yang sudah tersedia, atau kita sendiri sebagai peneliti yang
mengembangkan tes yang akan digunakan. Jika kita
menggunakan tes yang dikembangkan sendiri maka proses
pengembangannya harus mengikuti langkah dan kaidah
pengembangan tes yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tes
yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan apabila peneliti akan
menggunakan data sekunder dalam penelitiannya. Teknik
dokumentasi diartikan sebagai cara pengumpulan data, dengan
mencatat atau mengambil data yang sudah ada dalam dokumen
atau arsip. Validitas data yang diperoleh dari teknik
dokumentasi tergantung dari kredibilitas sumber data, dalam
hal ini dokumen atau arsip dari mana data dokumen diambil.
Hal penting dalam menggunakan teknik dokumentasi adalah
kejelasan variabel disertai indikator-indikatornya sehingga
peneliti dapat memilih dengan tepat data yang ada dalam
dokumen.
Dokumentasi sering dicontohkan dengan foto-foto baik
dalam acara tertentu maupun dalam penelitian. Namun perlu
dicermati bahwa yang dimasud dokumentasi tidak hanya foto-
foto saja. Contoh dokumentasi yang dimaksud dalam artikel

7
kali ini adalah gambar, tulisan, buku, monografi dan lain
sebagainya.
Menurut Guba dan Lincoln (1981) dokumen dapat
digunakan sebagai sumber data dari suatu penelitian, apabila
dokumen tersebut memenuhi kriteria atau alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan seperti berikut:
a. Dokumen merupakan sumber yang stabil.
b. Berguna sebagai bukti untuk pengujian.
c. Sesuai untuk penelitian kualitatif karena sifatnya yang
alamiah.
d. Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan
teknik kajian isi.
e. Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk
lebih memperluas pengetahuan, terhadap sesuatu yang
diselidiki.

Sementara itu, Moleong (1989) menyatakan bahwa


dokumen dapat dibagi atas dokumen pribadi dan dokumen
resmi. Dokumen pribadi berisi catatan- catatan yang bersifat
pribadi, sedangkan dokumen resmi berisi catatan-catatan yang
bersifat formal.3

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara khusus yang digunakan


peneliti dalam menggali data dan fakta yang diperlukan dalam penelitian. Adapun
teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian, yaitu:

1. Pengumpulan data Primer


Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden seperti:
Angket dan Hasil Test Ujian. Angket adalah serangkaian pertanyaan
tertulis yang diajukan peneliti kepada para responden untuk
3
Djaali, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jawa Timur: PT Bumi Aksara, 2020),
hlm.49-56

8
mendapatkan jawaban secara tertulis . Sehubungan dengan hal itu,
Suharsimi Arikunto (1996:34) mengemukakan: Angket atau kuestioner
(questioner) ialah penyelidikan mengenai suatu masalah yang banyak
menyangkut kepentingan umum (orang banyak) dilakukan dengan
jalan mengedarkan suatu formulir daftar pertanyaan, diajukan secara
tertulis kepada sejumlah obyek untuk mendapatkan jawaban atau
tanggapan (respon) tertulis seperlunya.
2. Pengumpulan data Sekunder
Yaitu data yang diperolch dari lembaga yang berpengaruh dengan
penelitian, buku pustaka, dan sebagainya seperti:
a. Studi Kepustakaan (Library Study) Penulis berusaha
mengumpulkan informasi mengenai teori- teori yang
berkaitan dengan penelitian yaitu dengan membaca literatur
atau buku yang ada di perpustakaan.
b. Pengambilan data dari luar tempat penelitian secara langsung
seperti pengambilan data dari lembaga sekitar tempat
penelitian.
c. Data-data dari Kabupaten, kecamatan dan dinas pendidikan
setempat yang mendukung penelitian.4

B. Macam – Macam Analisis Data Kuantitatif

Analisis data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka


memperoleh temuan-temuan ilmiah, bila dianalisis dengan teknik-teknik
yang tepat. Data yang belum dianalisis masih merupakan data mentah.
Dalam rangka analisis dan interpretasi data perlu dipahami tentang
keberadaan data sendiri. Analisis data adalah proses menyederhanakan
data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan.
Dalam proses ini seringkali digunakan statistik. Statistik disini berfungsi

4
Asep Saepul Hamdi dan E. Bahrudin, METODE PENELITIAN KUANTITATIF
APLIKASI DALAM PENDIDIKAN, (Yogyakarta: CV BUDI UTAMA, 2014), hlm.49

9
menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah dipahami.5

Metode analisis data sendiri merupakan cara untuk menganalisa hasil


dari data yang diperoleh dalam penelitian sehingga lebih mudah untuk dibaca.
Analisis data dalam kuantitatif menggunakan metode pendekatan satistik.
Dalam teknik analisis data menggunakan statistik, terdapat dua macam
statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan inferensial. Statistik
inferensial meliputi statistik parametris dan non paramitis. Berikut macam –
macam nalaisis data kuantitatif:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul. Analisis ini hanya berupa akumulasi data dasar
dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan
saling hubungan, menguji hipotesis, membuat ramalan, atau melakukan
penarikan kesimpulan. Teknik analisis ini biasa digunakan untuk
penelitian-penelitian yang bersifat eksplorasi, yaitu peneliti ingin mencoba
untuk mengungkap dan mendeskripsikan hasil penelitiannya.

Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara


lain:

a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan


tabulasi silang (crosstab). Dengan analisis ini akan diketahui
kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk dalam
kategori rendah, sedang atau tinggi
b. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon,
ogive, diagram batang, diagram lingkaran, diagram pastel (pie
chart), dan diagram lambang
5
Sinarimbun, et al. Metode Penelitian Survai, (Jakarta : LP3ES, 1989),
hlm. 263

10
c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus)
d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil)
e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range,
deviasi kuartil, mean deviasi, dan sebagainya).

Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain distribusi frekuensi,


distribusi persen dan pengukuran tendensi sentral.

2. Statistik Inferensial

Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif  atau


statistik probabolitas) adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi
yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan
secara random. Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena
kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel
itu kebenarannya bersifat peluang (probability). Suatu kesimpulan dari
data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai
peluang kesalahan dan kebenarannya (kepercayaan) dan yang
dinyatakan dalam bentuk prosentase. Bila peluang kesalahan 5% maka
taraf kepercayaan 95%, bila peluang kesalahan 1%, maka taraf
kepercayaan 99%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut
dengan taraf signifikansi. Penggunaan statistik parametris dan
nonoparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan
dianalisis.

a. Statistik Parametris

Pada statistik parametris digunakan untuk menguji


parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. Dalam statistik hipotesis
yang diuji adalah hipotesis nol, karena tidak dikehendaki

11
adanya perbedaan antara parameter populasi dan statistik
(data yang diperoleh dari sampel). Teknik analisis statis
meliputi korelasi pearson (pearson product moment
correlation), korelasi spearman, dan uji t.

b. Statistik Nonparametris

Statistik nonparametris tidak menguji parameter


populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik parametris
kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan
rasio, sedangkan statistik nonparametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Dalam
tabel terlihat bahwa statistik parametris digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, dan nonparametris
digunakan untuk data nominal dan ordinal. Jadi untuk
menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang
menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus
diperhatikan yaitu macam data dan bentuk hipotesis yang
diajukan. Teknik analisis statistik non parametrik yaitu
korelasi spearman dan chi square.

C. Teknik Analisis Data Kuantitatif

Data penelitian kuantitatif yang telah dikumpulkan melalui kegiatan


lapangan pada dasarnya masih berupa data mentah (raw data). Untuk dapat
menggunakandata sebagai landasan empiris dalam menjawab rumusan
masalah atau mengujihipotesis penelitian, maka perlu dilakukan rangkaian
proses pengolahan sertaanalisis data. Kegiatan analisis data dalam
penelitian kuantitatif meliputi pengolahan dan penyajian data, melakukan
berbagai perhitungan untukmendeskripsikan data, dan melakukan analisis

12
untuk menguji hipotesis.Perhitungan dan analisis data kuantitatif
dilakukan dengan menggunakan teknik statistik.6

1. Pengolahan data

Data dalam penelitian kuantitatif merupakan hasil pengukuran


terhadapkeberadaan suatu variabel. Variabel yang diukur merupakan
gejala yangmenjadi sasaran pengamatan penelitian. Data yang
diperoleh melalui pengukuran variabel dapat berupa data nominal,
ordinal, interval, atau rasio.Pengolahan data adalah suatu proses untuk
mendapatkan data dari setiapvariabel penelitian yang siap dianalisis.
Berikut ini beberapa kegiatan dalam pengolahan data.

a. Pengeditan Data (Editing)

Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah


penelitiselesaimenghimpun data di lapangan. Kegiatan ini
menjadi penting karena padakenyataannya data yang
terhimpun kadang belum memenuhi harapan peneliti, yaitu
adanya data yang kurang atau terlewatkan, tumpang tindih,
berlebihan bahkan terlupakan. Proses Editing yang paling baik
adalahdengan teknik silang, yaitu seorang peneliti atau field
worker memeriksa hasil pengumpulan data penelititan lain dan
sebaliknya pada suatukegiatan penelitian tertentu. Kegiatan ini
membutuhkan dua orang ataulebih untuk menyelesaikan proses
ini.7

6
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi
Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta : Kencana, 2011), hlm. 297
7
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta :
Kencana, 2010), hlm. 165

13
b. Coding dan Transformasi Data

Coding (pengkodean) data adalah pemberian kode-kode


tertentu pada tiap tiap data termasuk memberikan kategori
untuk jenis data yang sama. Kodeadalah simbol tertentu dalam
bentuk huruf atau angka untuk memberikanidentitas data.
Kode yang diberikan dapat memiliki makna sebagai
datakuantitatif (berbentuk skor).8

Pengkodean dapat dilakukan dengan duacara, yaitu


pengkodean frekuensi dan pengkodean lambang.
Pengkodeanfrekuensi digunakan apabila jawaban jawaban
pada poin tertentu memiliki bobot atau arti frekuensi tertentu.
Sedangkan pengkodean lambangdigunakan pada poin yang
tidak memiliki bobot tertentu.9

c. Tabulasi Data

Tabulasi adalah memasukkan data pada tabel-tabel tertentu


dan mengaturangka-angka serta menghitungnya. Ada dua jenis
tabel yang bisa dipakaidalam penelitian sosial, yaitu tabel data
dan tabel kerja. Tabel data adalah tabel yang dipakai untuk
mendeskripsikan data sehingga memudahkan peneliti untuk
memahami struktur dari sebuah data. Sedangkan tabel kerja
adalah tabel yang dipakai untuk menganalisis data yang
tertuang dalam tabel data10. Analisis data dapat dilakukan
secara sederhanaaitu dengan menggunakan prinsip analisis
8
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 298
9
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi ...,
hlm. 166

14
deskriptif, yaitu mencari jumlah skor, nilai rata rata, standar
penyimpangan, dan variasi penyebarannya.

2. Penyajian Data

Teknik penyajian dan analisis kuntitatif dilakukan dengan


menggunkan teknikstatistik. Hasil kuesioner yang telah didapatkan
dapat ditampilkan dalam bentuk tabel ataupun diagram, yang
tujuannya supaya peneliti dapat denganmudah menyimpulkan apa arti
semua fenomena yang terjadi di lapangan.11

a. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Suatu tabel minimal memuat judul tabel, kolom, baris, nilai


pada setiap baris, dan sumber dari mana data itu diperoleh.
Berdasarkan pengaturan baris dan kolom, suatu tabel dibedakan
menjadi beberapa bentuk, antara lain:

1) Tabel klasifikasi satu arah, untuk mengelompokkan data


berdasarkansatu kriteria tertentu
2) Tabel silang, untuk mengelompokkan data berdasarkan dua
atau lebih kriteria
3) Tabel distribusi frekuensi, disusun apabila jumlah data yang
akandisajikan cukup banyak sehingga kalau disajikan dalam
tabel biasamenjadi tidak efisien dan kurang komunikatif.12
b. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram/Grafik

Bentuk lain dalam penyajian data adalah grafik atau


diagram. Grafik atau diagram biasanya dibuat berdasarkan tabel.
Grafik merupkan visualisasidata pada tabel yang bersangkutan.

10
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi ...,
hlm. 168
11
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan
Praktiknya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011), hlm. 84
12
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 301

15
Berikut contoh grafik atau diagramdalam penyajian data
penelitian kuantitatif.

1) Diagram lingkaran (pie chart), digunkan untuk melihat


komposisi datadalam berbagai kelompok
2) Diagram batang, digunkan untuk melihat perbandingan
data berdasarkan panjang batang dalam suatu diagram
3) Diagram garis, digunkan untuk melihat perkembangan
suatu kondisi
4) Grafik histogram frekuensi, histogram adalah penyajian
tabel distribusifrekuensi yang diubah dalam bentuk
diagram batang.13

3. Deskripsi dan Ukuran Data

Mendeskripsikan data adalah menggambarkan data yang ada


untukmemperoleh bentuk nyata dari responden, sehinnga lebih mudah
dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil
penelitian yang dilakukan.Jika data tersebut berbentuk kuantitatif atau
ditransfer dalam angka maka caramendeskripsikan data dapat
dilakukan menggunkan statistika deskriptif.14

Statistika deskriptif adalah statistika yang digunkan untuk


menganalisis datadengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpulsebagaimana adanya tanpa bermaksu
membuat kesimpulan yang berlakuuntuk umum atau generalisasi. Jika
peneliti ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi maka
teknik analisis yang digunakan adalah statistik inferensial. 15 Dalam

13
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 304
14
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan ..., hlm. 86
15
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
(Bandung : Alfabeta, 2014), hlm. 147

16
penggunaan statistika, teknik analisis data yang sering digunakan
untukmendeskripsikan data antara lain:

a. Ukuran Pemusatan Data

Proses memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan


skor dalam suatukelompok data. Modus, median, dan rata-
rata merupakan jenis ukuran yang sering digunakan dalam
mendeskripsikan data kuantitatif. Modus dapat digunakan
pada data yang berskala nominal, ordinal, interval,
danrasio. Median dapat digunakan pada data berskala
ordinal, tetapi jikadatanya juga berbentuk interval atau rasio
sebaiknya juga digunakan ukuran rata-rata.

b. Ukuran Penyebaran Data


Sebaran data menunjukkan variasi data secara
keseluruhan dilihat dari nilai tengahnya. Ukuran
penyebaran data biasanya dilakukan dengan melihat
rentang skor (kisaran data), varians, dan simpangan baku
(standart deviation)16

16
Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan ..., hlm. 307

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitaif memeliki beberapa
teknik dan analisis pengumpulan data. Teknik pengumpulan data
kuantitatif terbagi menjadi wawancara, kuisioner (angket), observasi, tes
atau ujian, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data memiliki dua macam
yaitu analisis data statistic deskriptif dan statistic inferensial.
Untuk teknik analisis data memiliki tiga tahap yaitu, tahap
pengumpulan data seperti coding, pengeditan, transfer data, dan tabulasi.
Tahap kedua penyajian seperti disajikan dalam bentuk table, grafik, atau
diagram. Tahap terakhir yaitu thap deskripsi dan ukuran data yang terdiri
atas ukuran pemusatan dan penyebaran.

B. Saran
Berdasarkan penyusunan makalah “Analisis Data Kuantitatif”
penyusun menyadari masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, penyusun
berharap pembaca dapat memberikan saran yang bersifat membangun
dalam perbaikan makalah ini. Bagi para pembaca dan teman-teman
lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh
maka penyusun berharap agar pembaca dapat membaca referensi lain bai
dari jurnal, artikel ilmiah, atau buku-buku yang sudah tersedia.

18
Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi . 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,


(Jakarta: Renika
Burhan Bungin, M. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi,
Ekonomi, dan Kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana

Djaali. 2020. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jawa Timur: PT Bumi


Aksara
Saepul Hamdi, Asep dan E. Bahrudin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Aplikasi Dalam Pendidikan. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA

Sinarimbun, et al. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3ES

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.


Bandung : Alfabeta

Sukardi. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan : Kompetensi dan


Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan


Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana

Trianto. 2011. Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan


Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta : Kencana

19

Anda mungkin juga menyukai