Anda di halaman 1dari 4

PENGEMBANGAN MODEL REGRESI POLINOMIAL BERGANDA

PADA KASUS DATA PEMASARAN

Julyanti S. Malensang1), Hanny Komalig1), Djoni Hatidja1)


1)
Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115
e-mail: July_easter10@yahoo.com, hanny07@yahoo.com, dhatidja@yahoo.com

ABSTRAK
Regresi polinomial merupakan regresi linier berganda yang dibentuk dengan menjumlahkan
pengaruh variabel prediktor (X) yang dipangkatkan secara meningkat sampai orde ke-k. Model
regresi polinomial, struktur analisisnya sama dengan model regresi linier berganda. Artinya,
setiap pangkat atau orde variabel prediktor (X) pada model polinomial, merupakan transformasi
variabel awal dan dipandang sebagai sebuah variabel prediktor (X) baru dalam linier berganda.
Model terbaik dari kelima model yang telah diuji adalah persamaan regresi model ke-5. Hal ini
dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar 99,1% dan nilai R-Sq(adj) = 98,8%, karena
nilai R2 mendekati nilai yang telah diatur dan berdasarkan pengujian yang dilakukan ternyata
seluruh koefisien-koefisien dari setiap variabel bebas signifikan serta ada kelengkungan yang
bersifat kubik (pangkat 3) terhadap data X3 terhadap Y.
Kata kunci: Pemasaran, Regresi polynomial.

DEVELOPMENT OF MULTIPOLYNOMIAL REGRESSION MODEL


ON MARKETING DATA CASE

ABSTRACT
Polynomial regression is linear regression multiple were created by summing the effect of each
predictor variable (X) is raised to increase to the order of the k. Polynomial regression model, has
the same structure with linear regression models. That is, any rank or order predictor variable (X)
in polynomial models, an initial variable transformation and is seen as a predictor variable (X) has
the linear regression. The best model of the six models tested were equation regression model to-
5. It can be seen from the value of the coefficient of determination of 99.1% and a value of R-Sq
(adj) = 98.8%, due to the value of R2 close to the value that has been set up and based on tests
performed turns all the coefficients of each independent variable significantly and there are cubic
curvature (rank 3) to the data X3 to Y.
Keywords : Marketing, Polynomial regression.

PENDAHULUAN Dalam penelitian ini, metode regresi


polinomial berganda diterapkan pada model
Analisis regresi merupakan salah satu regresi linier berganda, dimana regresi
alat dalam pengambilan keputusan yang polinomial bersifat fleksibel dan berguna di
banyak digunakan dalam pembangunan mana model dapat dikembangkan secara
model matematis, karena model regresi dapat empiris dan cocok untuk menentukan adanya
digunakan untuk mengukur kekuatan kelengkungan polinomial dalam data.
hubungan antara variabel respons dan Tujuan penelitian ini adalah
variabel prediktor, mengetahui pengaruh mengaplikasikan model regresi polinomial
suatu atau beberapa variabel prediktor berganda pada kasus data pemasaran dan
terhadap variabel respons, dan berguna untuk menentukan derajat polinomial dari variabel
memprediksi pengaruh suatu variabel atau bebas dalam struktur data tersebut.
beberapa variable respons (Iriawan dan
Astuti, 2006).
150 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012

TINJAUAN PUSTAKA 1. Model regresi bersifat linier


2. X diasumsikan nonstokastik
Pemasaran 3. Nilai rata-rata kesalahan adalah nol atau
Dalam kegiatan pemasaran ada E(  i ) = 0
banyak istilah yang dapat digunakan. Antara 4. Homoskedastisitas, artinya varian
lain adalah penjualan, rekening aktif, merek kesalahan sama untuk setiap periode
dan biaya. Penjualan adalah suatu usaha yang dinyatakan dalam bentuk matematis,
dilakukan untuk memasarkan barang atau
Var (  i │Xi) =  2
jasa dalam suatu badan atau perusahaan atau
distributor kepada konsumen yang memiliki 5. Tidak ada autokorelasi antar kesalahan
kepentingan atas barang atau jasa tersebut. (antara  i dan  j tidak ada
Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang korelasinya),
dikorbankan untuk barang atau jasa yang 6. Antara  dan X saling bebas, sehingga
diharapkan memberi manfaat pada saat ini covarians ( X ) = 0
atau di masa mendatang bagi organisasi 7. Tidak ada multikolinieritas yang
(Henry Simamora, 2002). Rekening aktif sempurna antar variabel bebas.
merupakan rekening bank yang sering kali 8. Jumlah observasi n harus lebih besar
bermutasi berupa penyetoran atau penarikan. daripada jumlah parameter yang
Merek dagang adalah nama atau simbol yang diestimasi (jumlah variabel bebas).
diasosiasikan dengan produk/jasa dan 9. Adanya variabilitas dalam nilai X,
menimbulkan arti psikologis/asosiasi. Secara artinya nilai X harus berbeda.
konvensional, merek dapat berupa nama, 10. Model regresi telah dispesifikasikan
kata, frasa, logo, lambang, desain, gambar, secara benar dengan kata lain tidak ada
atau kombinasi dua atau lebih unsur tersebut. bias (kesalahan) spesifikasi dalam model
yang digunakan dalam analisis empiris.
Analisis regresi
Analisis regresi adalah suatu analisis Regresi Polinomial Berganda
yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan Regresi polinomial merupakan model
matematis antara variabel terikat dengan regresi linier yang dibentuk dengan
variabel bebas. Tujuan utama dalam menjumlahkan pengaruh masing-masing
penggunaan analisis ini adalah untuk variabel prediktor (X) yang dipangkatkan
meramalkan nilai dari suatu variabel dalam meningkat sampai orde ke-k. Secara umum,
hubungannya dengan variabel lainnya yang model regresi polinomial ditulis dalam
dapat diketahui melalui persamaan regresi. bentuk :

Analisis regresis berganda


Y  b0  b1 X  b2 X 2    bk X k   (2)
Dimana :
Apabila dalam persamaan regresi Y = variabel respons
linier mencakup lebih dari dua prediktor atau b0 = intersep
variabel bebas maka regresi tersebut b1,b2,…,bk = koefisien-koefisien regresi
dinamakan regresi linier berganda (multiple X = variabel prediktor
linear regression). Model Regresi linier  = faktor pengganggu yang tidak dapat
berganda memiliki persamaan regresi secara dijelaskan oleh model regresi.
umum berbentuk seperti berikut:
Y   0  1 X 1  2 X 2  3 X 3  ...   k X k   Model diatas menunjukkan bentuk
(1)
dimana Y adalah variabel terikat/bergantung, modifikasi dari model regresi linier berganda,
X1, X2, X3, … , Xk adalah variabel-variabel dimana X1=X, X2=X2,…, Xk=Xk sehingga
bebas, β0 adalah intersep, dan β1, β2, β3,…, dapat ditulis menjadi bentuk :
βk adalah parameter koefisien-koefisien Y  b0  b1 X 1b2 X 2  b3 X 3  ...  bk X k   (3)
regresi
Asumsi-asumsi model regresi klasik
yang harus dipenuhi dalam analisis regresi
linier berganda adalah :
Malensang: Pengembangan Model Regresi ….. 151

METODOLOGI PENELITIAN koefisien-koefisien regresi secara


parsial.
Metode Analisis Data 4. Pembahasan dan pengambilan kesimpulan.
Data dianalisis dengan menggunakan
analisis regresi berganda dengan tujuan untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat secara serentak dan Untuk pemeriksaan model mana
menguji koefisien-koefisien regresi tersebut yang baik digunakan pada analisis regresi,
secara individu. dapat ditunjukkan dengan perbandingan nilai
Data yang digunakan dalam penelitian R2 dan nilai R-Sq(adj) pada keseluruhan
ini adalah data dari suatu kepustakaan atau model persamaan pada Tabel 1.
kajian pustaka. Kemudian dilakukan analisis
regresi berganda dengan tujuan untuk Tabel 1: Perbandingan Model
mengetahui pengaruh variabel-variabel bebas
terhadap variabel terikat secara serentak dan Model Nilai-nilai
p-
menguji koefisien-koefisien regresi tersebut Regresi dari R2 dan Variabel
value
secara individu. Polinomial R2adj
Analisis data dilakukan dengan Model 1 65.6%, X1 0.516
56.2% X2 0.004
menggunakan analisis regresi dengan bantuan X3 0.046
software Minitab. Dengan langkah-langkah Model 2 64.2%, X2 0.003
yang dilakukan dalam analisis regresi adalah 58.2% X3 0.043
sebagai berikut : Model 3 99.2%, X2 0.828
1. Menentukan prediksi model regresi dan 98.5% X 22 0.915
koefisien regresi untuk model-model berikut : X 23 0.875
Model 1 : 0.183
Y  b01  b11 X 1  b21 X 2  b31 X 3 X3
0.014
Model 2 : X 32 0.002
Y  b02  b12 X 2  b22 X 3 X 33
Model 3 : Model 4 76.2%, X3 0.286
69.7% 0.615
Y  b03  b13 X 2  b23 X 22  b33 X 23  b43 X 3  b53 X 32  b63 X 33 X 32
Model 4 : 0.967
X 33
Y  b04  b14 X 3  b24 X  b34 X 2
3
3
3 Model 5 99.1%, X2 0.000
Model 5 : 98.8% X3 0.046
Y  b05  b15 X 2  b25 X 3  b35 X  b45 X 2
3
3
3 X 32 0.001
2
Menentukan koefisien determinasi (R ) dan 3 0.000
X 3
koefisien determinasi yang telah disesuaikan,
Adjusted R Square (R2adj) untuk melihat Suatu model regresi dikatakan sudah
pengaruh baik/buruknya kecocokan model mewakili data apabila p-value model regresi
dengan data. dalam Anova tidak melebihi level toleransi
(α) yang telah ditetapkan. Selain
2. Membuat tabel Anova
menggunakan p-value, nilai statistik uji-F
3. Uji parameter model regresi
dapat pula digunakan untuk menyimpulkan
- Uji-F dilakukan untuk mengetahui
suatu model yang dibuat telah memenuhi
apakah variabel-variabel bebas secara
kecukupan model.
bersamaan berpengaruh terhadap
Untuk menguji apakah koefisien-
variabel terikat dengan menguji
koefisian regresi tersebut signifikan atau
koefisien-koefisien regresi.
tidak, dapat dilihat dari hasil perbandingan
- Uji-t dilakukan untuk melihat pengaruh
nilai antara p-value/nilai sig.T dan nilai α
variabel-variabel bebas terhadap
= 5%. Dengan kriteria jika α = 5% > nilai
variabel terikat dengan menguji
sig.T maka koefisien regresi tidak signifikan,
152 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No. 2, Oktober 2012

dan jika α = 5% < nilai sig.T maka koefisien DAFTAR PUSTAKA


regresi signifikan.
Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa Boediono, W. Koster. 2001. Statistika dan
model Probabiltas. Edisi ke-1. Rosda,
Y  a5  b51 X 2  b52 X 3  b53 X 32  b54 X 33 Bandung.
yang terbaik, karena nilai R2 = 99,1% dan
Iriawan, N.S., P. Astuti. 2006. Mengolah
nilai R-Sq(adj) = 98,8% serta seluruh
Data Statistik dengan Mudah
koefisien regresinya signifikan.
Menggunakan Minitab 14. Andi,
Yogyakarta.
KESIMPULAN
Neter, J., W. Wasserman dan M. H. Kutner.
Berdasarkan pengujian yang telah
Applied Linear Statistical Models, ed.2.
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
Homewood.
1. Model terbaik dari kelima model yang
telah diuji adalah persamaan regresi model
Sembiring, R.K. 1995. Analisis Regresi. ITB,
Y  a5  b51 X 2  b52 X 3  b53 X 32  b54 X 33 Bandung.
dimana keseluruhan koefisiennya
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Setiawan. D., E. Kusrini. 2010.
koefisien determinasi sebesar 99,1% dan Ekonometrika. Andi, Yogyakarta.
nilai R-Sq(adj) sebesar 98,8%.
2. Untuk mencari model terbaik tidak hanya Simamora, H. 2002. Akuntansi
dilihat dari nilai koefisien determinasinya Manajemen. Salemba Empat.
saja, hal ini bisa dilihat dari hasil Jakarta.
persamaan model 3 yaitu
Y  b03  b13 X 2  b23 X 22  b33 X 23  b43 X 3  b53 X 32  b63 X 33 Sudayat, R. I. 2009. Pengertian Penjualan.
dimana R2 sebesar 99,2% nilai ini lebih http://ridwaniskandar.files.wordpress.
tinggi dibanding dengan nilai koefisien com/2009/05/32-penggolongan-
determinasi dari model lainnya, tapi biaya.pdf. [9 Oktober 2012].
setelah dilakukan uji terhadap koefisien-
koefisien secara parsial ternyata tidak Supriyono. 2000. Akuntansi Biaya. Edisi
semua nilai yang signifikan. ke-2. BPFE.Yogyakarta.
3. Derajat tertinggi yang didapat yaitu
derajat kubik (polinomial pangkat tiga).

Anda mungkin juga menyukai