Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

”ANALISIS DATA”

DOSEN PENGAMPU : DEFA ARISANDI, S.Kep., Ns., MSN., Ph.D

KELOMPOK 14 KELAS RPL IB:


1. Bambang Eko Trisbiantoro
2. Norini
3. Norma Julita
4. Rosinta Pane

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM PONTIANAK
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu terucap kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami kesehatan sehingga mampu menyelesaikan makalah kami. Tak lupa pula shalawat dan
salam kepada junjungan alam penerang umat muslim Nabi Muhammad SAW. yang telah
membawa umat dari kehidupan jahiliyah menuju kehidupan yang berilmu.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami selaku penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah mata kuliah Metodologi Penelitian yang berjudul ANALISIS DATA. Tak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah memberi
arahan dalam proses penyusunan makalah.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini sangat banyak sekali kekurangan, oleh
karena itu kami menerima saran dan kritikan yang mendukung dan memotivasi dari pembaca.

Pontianak, 23 Oktober 2023

Penulis

i
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................... ...1

B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 1

C. Tujuan ....................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................2
A. Pengertian Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 2
B. Tujuan Analisis Data dan Tahapannya ................................................................... 2
C. Macam-macam Analisis Data.........................................................................3
D. Uji Hipotesis ................................................................................................................4
E. Menentukan Uji Statistik..............................................................................................8

BAB III PENUTUP........................................................................................................9

A. Kesimpulan...........................................................................................................9

B. Saran.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan penerapan dari pendekatan ilmiah pada suatu pengkajian
masalah dalam memperolah informasi yang berguna dan hasil yang dapat dipertanggung
jawabkan. Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menjawab hasrat
keingintahuan manusia yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi, yang dilakukan
secara metodologis, sistematis, dan konsisten.

Analisis dapat diartikan sebagai proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengelompokkan data ke dalam unit-unit untuk melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari suatu proses penyelidikan secara
sistematis yang ditunjukkan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah.

Dalam melaksanakan analisis merupakan hal yang sangat penting karena sebagai
pembantu memecahkan masalah dengan menggunakan data. Donal Ary (1982)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang diangkat dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa Pengertian Pengolahan dan Analisis Data?
2. Apa Tujuan Analisis Data dan Tahapannya?

3. Sebutkan macam-macam analisis data.

4. Apa Itu Uji Hipotesis?

5. Bagaimana cara menentukan Uji Statistik ?

C. Tujuan

Menambah dan memperluas ilmu pengetahuan sesuai dengan sub pokok bahasan yaitu:

1. Mengetahui Pengertian Pengolahan dan Analisis Data

2. Mengetahui Tujuan Analisis Data dan Tahapannya

3. Mengetahui Macam-macam analisis data.

4. Mengetahui Uji Hipotesis.

5. Mengetahui cara Menentukan Uji Statistik

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegiatan penilitian


setelah pengumpulan data. Setelah dilakukan pengumpulan data, seringkaliorang bingung
“mau diapakan data yang telah terkumpul, bagaimana menghubungkan data di kuesioner
dengan tujuan penelitian. Untuk itu data yang masih mentah (raw data) perlu diolah
sedemikian rupa, sehingga menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan untuk
menjawab tujuan penelitian.

Analisis data ialah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi
sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penilitian. Definisi lain dari
analisis data yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari
penilitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil
kesimpulan.
Adapun menurut para ahli diantaranya:

a) Bogdan dan Taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
b) Patton (1980), analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
c) Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan
data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dariseluruh responden, menyajikan data dari
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
B. Tujuan Analisis Data dan Tahapannya
Adapun tujuan dari analisis data ialah untuk mendeskripsikan data sehingga bisa dipahami,
lalu untuk membuat kesimpulan atau menarik kesimpulan mengenai karakteristik populasi
berdasarkan data yang didapatkan dari sampel, biasanya ini dibuat berdasarkan pendugaan dan
pengujian hipotesis.

1
Agar analisis penelitian menghasilkan informasi yang benar, paling tidak ada
beberapa tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu:
1. Editing, merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isianformulir atau kuesioner,
apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah:
a) Lengkap: semua pertanyaan sudah terisi jawabannya.
b) Jelas: jawaban pertanyaan, apakah tulisannya cukup jelas terbaca.
c) Relevan: jawaban yang tertulis, apakah relevan dengan pertanyaan.
d) Konsisten: apakah antara beberapa pertanyaan yang berkaitan isi jawabannya konsisten,
misalnya antara pertanyaan usia dengan pertanyaan jumlah anak. Bila dipertanyaan usia
terisi 15 tahun dan di pertanyaan jumlah anak 9, ini berarti tidak konsisten.
2. Coding, merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk
angka/bilangan. Kegunaan dari coding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan
juga mempercepat pada saat entry data.
3. Tabulasi, merupakan kegiatan mencatat ataupun entry data ke dalam tabel-tabel induk dalam
penelitian.
4. Pengujian, merupakan kegiatan menguji kualitas data, apakah data tersebut valid dan reabilitas
yang konsisten.
5. Mendeskripsikan data, merupakan kegiatan menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi
ataupun diagram dan dalam berbagai macam ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi,
dengan tujuan untuk memahami karakteristik data sampel dari penilitian tersebut.
6. Pengujian hipotesis, merupakan kegiatan pengujian terhadap proposisi, apakah ditolak atau
bisa diterima dan memiliki makna atau tidak atas dasar hipotesis inilah nantinya keputusan
akan dibuat.(Susanto Priyo Hastono,2016, 1–212)
C. Macam-macam Analisis Data
Dalam analisis seringkali digunakan pembagi data/variabel menjadi dua macam, yaitu:
(Hastono,2016)
a. Katagorik (kuantitatif), merupakan analisis yang menggunakan model matematika, model
statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian
dijelaskan dan diintrespretasikan dalam suatru uraian. Dalam penelitian kuantitatif, analisis
data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Teknik analisis dalam penelitian kuantitatif dahulu dilakukan secara manual, Artinya data
yang telah terkumpul dihitung menggunakan rumus statistik. Seiring perkembangan zaman
teknik analisa data penelitian kuantitatif dapat dilakukan menggunakan software khusus untuk
menganilasa data yang dinamakan statistical product and service solutions (SPSS).
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, terdapat dua macam

2
statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
• Teknik Deskriptif, merupakan teknik analisis yang dipakai untuk menganalisis data dengan
mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan seadanya tanpa
ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian.
Yang termasuk dalam teknik deskriptif diantaranya seperti penyajian data ke dalam bentuk
grafik, tabel, presentase, frekuensi, diagram, grafik, mean, modus dll.
• Teknik Inferensial, merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis data dengan
cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Cara dari analisis data inferensial
yaitu digunakannya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah dilakukan
itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal dari
sumber bagi populasi. Dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi untuk
menggeneralisasikan hasil dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah
maka statistik inferensial sangat berguna untuk penelitian sampel.
b. Numerik (kualitatif), merupakan suatu proses induktif dalam mengorganisir data menjadi
beberapa kategori dan mengidentifikasi pola- pola (hubungan) diantara banyak kategori. Analisis
data kualitatif adalah proses secara sistematis mencari dan mengolah berbagai data yang
bersumber dari wawancara, pengamatan lapangan, dan kajian dokumen (pustaka) untuk
menghasilkan suatu laporan temuan penelitian.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik
pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus-menerus.
Analisis data pada penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oelh diri sendiri maupun orang
lain.
D. Uji Hipotesis
1. Pengertian
Hipotesis adalah pernyataan yang diterima sementara dan masih perlu diuji. Hipotesis
dalam hal ini dapat dibedakan atas hipotesis penelitian dan hipotesis kerja (hipotesis statistis),
Scorang peneliti memerlukan hipotesis yang akan mengarahkan rencana dan langkah penelitian
nya. Hipotesis dinyatakan sebagai suatu kebenaran sementara, dan merupakan dasar kerja serta
panduan dalam analisis data. Misalnya, scoring peneliti dalam bidang administrasi pemerintahan
yang meneliti tentang prospek penyelenggaraan otonomi desa mengajukan sebuah hipotesis
penelitian.(Tiro, 2008)
3
2. Kegunaan Hipotesis
Hipotesis seperti ini amat berguna dalam suatu peneli tan. Tanpa hipotesis atau antisipasi
terhadap fenomena yang dihadapi, tidak akan memberikan kemajuan dalam wawasan atau
pengertian ilmiah untuk mengumpulkan fakta empiris. Tanpa ide yang mengarahkan, peneliti sulit
mencari fakta yang ingin dikumpulkan dan sukar menentukan mana yang relevan dan mana yang
tidak.
Nazir (2003) mengemukakan garis besar dari kegunaan hipotesis yakni:
a. Memberi batasan dan memperkecil jangkauan dan kerja penelitian
b. Menyiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antarfakta yang kadangkala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti
c. Sebagai alat sederhana dalam menfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa kerdinasi kedalam
suatu kesatuan penting dan menyeluruh
d. Sebagai pedoman dalam pengerjaan serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta
3. Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis dalam suatu penelitian yang menggunakan sampel acak, nilai
statistik perlu dihitung kemudian dibandingkan dengan kriteria berdasarkan hipotesis nol. Jika
hasil yang didapat jauh berbeda (pengertian peluang) dari hasil yang diharapkan terjadi
berdasarkan hipotesis nol, hipotesis nol ditolak, dan jika terjadi sebaliknya, hipotesis nol diterima.
Perlu dijelaskan kembali bahwa meski pun berdasarkan hasil penelitian kita telah menerima atau
menolak suatu hipotesis, tidak berarti bahwa kita telah membuktikan benar atau salahnya
hipotesis itu. Kita hanyalah dapat menerima atau menolak suatu hipotesis sesuai data empiris
yang diperoleh.
Dalam situasi pengujian hipotesis, kita tidak pernah meyakini 100% bahwa kesimpulan
yang diambil itu tepat. Kita tetap menyadari bahwa kesimpulan yang diambil berpeluang untuk
keliru. Dalam hal ini ada tiga macam kesalahan yang mungkin terjadi, yaitu;

Kesalahan jenis I dan II sudah diperkenalkan secara luas oleh kalangan statistikawan.
Kesalahan jenis III tidak banyak diperkenalkan, dan ini mengakibatkan pemecahan
masalah yang tidak menyelesaikan masalah. Sementara masalah sesungguhnya tidak
terselesaikan. Misalnya, seorang petani memiliki kebun sayur-mayur yang subur tetapi

4
kekurangan air sehingga hasil panennya berkurang. Ia ingin meningkatkan hasil
kebunnya dengan menguji coba beberapa jenis pupuk dengan dosis yang bervariasi.
Kesimpulan apapun yang diperoleh dari hasil eksperimen ini tidak akan menyelesaikan
masalah, karena kesalahan merumuskan hipotesis. Ketika kita melakukan pengujian
hipotesis dalam suatu penelitian, peluang terjadinya kedua jenis kesalahan harus dibuat
sekecil mungkin. Peluang terjadin kesalahan jenis I biasa dinyatakan dengan a (baca;
alpha dan peluang terjadinya jenis kesalahan II dinyatakan dengan ẞ (baca; beta).
Dengan demikian, kesalahan jenis 1 bisa disebut kesalahan alpha dan kesalahan jenis II
disebut kesalahan beta. Besar kecilnya alpha dan beta yang dapat diterima dalam
pengambilan keputusan bergantung kepada risiko yang terjadi atas terjadinya kesalahan
tersebut nilai alpha dan beta adalah bilangan antara 0 dan 1 yang dinyatakan dengan
angka desimal namun banyak orang yang juga menggunakan angka presentasi
misalnya 0,05 dinyatakan dengan 5% kedua cara ini secara matematis tidak berbeda,
Sehingga penggunaan dua cara yaitu dalam praktik juga tidak menimbulkan masalah.
Kesenangan dan selera setiap penggunaan menentukan. Contoh kasus: Apakah dosis
obat yang biasa digunakan 50 mg masih cocok dengan situasi sekarang? Kesalahan
jenis I yaitu menolak H0 yang benar. Konsekuensi kesalahan ini berarti dokter akan
menaikkan dosis obatnya yang sebetulnya tidak perlu. Akibatnya pasien kelebihan
dosis. Kesalahan jenis II yaitu meneima H0 yang salah. Dalam hal ini, dokter tetap
menggunakan dosis lama, sementara penyakit membutuhkan dosis lebih tinggi.
Akibatnya, pasien tidak sembuh mesti berobat.
4. Langkah-Langkah Pengujian Hipotesis
a. Merumuskan Ho dan H₁ dengan jelas sesuai dengan persoalan yang dihadapi. Perlu
diingat bahwa pasangan hipotesis harus dapat teruji dengan data yang akan
dikumpulkan atau data yang sudah dimiliki.
b. Memilih uji statistik yang sesuai dengan asumsi sebaran populasi dan skala
pengukuran data. Berdasarkan ini, peluang terjadinya uji statistik yang dipilih
sebaiknya yang terkuat (most powerful untuk kesalahan dalam pengambilan
keputusan. Teknik mengurangi pemilihan ini memerlukan kajian matematis, dan hal
ini dapat dilihat dalam Lehmann (1986) dan Chow and Teicher (1988). Bagi peneliti
dan pengguna statistika, berkonsultasi dengan ahli statistika merupakan cara yang
bijaksana

5
c. Menetapkan taraf kesignifikanan a. Nilai yang biasa digunakan, yaitu a = 0.01 atau
α = 0.05. Misalnya α = 0.01, dalam bahasa peluang berarti kirakira 1 di antara setiap

100 kesimpulan bahwa kita akan menolak H yang sebenarnya harus diterima.
Dengan kata lain, kita memiliki tingkat keyakinan 99% bahwa keputusan yang
diambil untuk menolah Ho adalah tepat. Untuk setiap pengujian dengan a yang
ditentukan. besarnya ẞ dapat dperhitungkan. Nilai (1-8) disebut kuasa uji. Kuasa uji
menyatakan tingkat keyakinan untuk menolak hipotesis nol yang salah. Untuk
memperkecil ẞ, selain pemilihan statistik uji yang tepat. dapat juga dilakukan
penambahan data atau dengan memperbesar ukuran sampel. Pemanfaatan informasi
yang memungkinkan kita merumuskan hipotesis satu pihak juga akan memperkecil
B dibandingkan dengan pengujian dua pihak. Istilah pengujian satu pihak dan dua
pihak dapat dijelaskan sekali lagi dengan contoh berikut. Pasangan Ho: σ 1 σ 2
melawan H1 : σ:> σ disebut peng ujian satu pihak (pihak kanan), karena arah
ketidak samaan pada H hanya satu pihak. Tetapi, pasangan hipotesis Ho: σ¹ σ ₂
melawan 11: 002 merupakan pengujian hipotesis dua pihak, karena arah H,
memiliki dua arah ketidaksamaan. Pengujian hipotesis pihak kiri. apabila pasangan
hipotesisnya seperti Io: σ = o2 melawan H: 01 < 62 Pasangan hipotesis ini
memberikan contoh uji hipotesis tentang kesamaan dua simpangan baku atau
variansi dari dua populasi
d. Menghitung statistik uji berdasarkan data. Perhitungan ini dilakukan dengan jalan
mengganti peubah acak dalam statistik dengan nilai-nilai pengamatan yang telah
diperoleh. Perhitungan ini dapat dilakukan secara manual, kalau data tidak terlalu
banyak, tetapi untuk sampel yang cukup besar dianjurkan menggunakan komputer.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua uji hipotesis dapat dihitung secara
langsung oleh paket statistika yang ada. Hasil komputer umumnya masih perlu
diolah kembali secara manual untuk mendapatkan hasil yang diperlukan.
Pengolahan manual ini tentu sudah menjadi ringan, karena perhitungan dengan data
banyak sudah dilakukan oleh komputer. Namun, untuk melakukan itu 10 semua,
pemahaman teori statistika dan hasil komputer yang diperoleh sangat penting
e. Menentukan nilai kritis atau daerah kritis pengujian. Nilai kritis ini bergantung
kepada asumsi sebaran populasi dan hipotesis yang akan diuji. Misalnya, statistik
yang digunakan dalam pengujia satu pihak (pihak kanan)
f. Membuat kesimpulan dengan jalan membandingkan nilai statistik dengan nilai
kritis. Jika nilai statistik jatuh pada daerah kritis, berarti Ho ditolak, dan jika jatuh di
2
luar daerah kritis. Ho diterima. Kalau analisis data dilakukan dengan paket statistika
dengan komputer, rujukan terhadap nilai kritis tidak diperlukan. Hasil komputer

telah memberikan nilai p, yaitu luas daerah di ujung nilai kritis yang dibatasi olch
nilai hitung statistik. Kalau nilai p lebih besar daripada taraf kesignifikanan a yang
telah ditetapkan, Ho diterima, dan kalau nilai p lebih kecil daripada nilai a, Ho
ditolak.
5. Prosedur atau Jenis Analisis Data
Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap antara lain : (Tiro, 2008)
a. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantug dari jenis datanya.
Untuk data numeric digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi responden berdasarkan:
umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sebagainya.
b. Analisis Bevariat Apabila telah dilakukan analisis univariat tersebut diatas, hasilnya akan
diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisis bevariat.
Analisis bevariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi. Misalnya variabel umur dengan variabel penyakit jantung, variabel jenis kelamin
dengan variabel jenis penyakit yang diderita, dan sebagainya. Dalam analisis bervariet ini
dilakukan beberapa tahap, antara lain :
 Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang antara dua
variabel yang bersangkutan
 Analisis dari hasil uji statistik (chai square test, Z test, t test, dan sebagainya). Melihat
dari hasil uji statistik ini dapat rerjadi, misalnya antara dua variabel tersebut secara
prsentase berhubungan tetapi secara statistik hubungan tersebut tidak bermakna.
 Analisis keeratan hubungan antar dua variabel tersebut, dengan melihat nilai Odd Ratio
(OR). Beasar kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara dua
variabel yang diuji.
c. Analisis Multivariat Analisis bervariat hanya akan menghasilkan hubungan antara dua variabel
yang bersangkutan (variabel independen dan variabel dependen). Untuk mengetahui hubungan
lebih dari satu variabel independen dengan satu variabel dependen, harus dilanjutkan lagi
dengan melakukan analisis multivariate. Misalnya pengaruh atau hubungan antara variabel
pendidikan ibu, pengetahuan ibu, sosial ekonomi keluarga, jumlah anak, dan sebagainya
(variabel-variabel independen), dengan atau terhadap status gisi anak balita (dependen
variabel). Uji statistik yang digunakan biasanya regresi berganda (multiple regression), untuk
mengetahui variabel independen yang mana yang lebih erat hubungannya dengan variabel
dependen. Dalam analisis multivariate dilakukan berbagai langkah pembuatan model. Model

2
terakhir terjadi apabila semua variabel independen dengan dependen sudah tidak mempunyai
nilai p> 0,05.

E. Menentukan Uji Statistik


Dalam uji hipotesis atau uji statistik, kita mengenal uji parametrik dan non parametrik. Untuk
membedakannya berikut ini adalah beberapa ciri dari parametric dan non parametric test:
(Notoadmojo, P. D. S. 2010).
a. Parametric test:
 Data harus berdistribusi normal
 Data bersifat numerik (interval dan rasio)
 Contoh beberapa parametric test:
1) Product moment (r-test)
2) Independent t-test
3) Dependent t-test
4) Anova (analysis of variance)
5) Regression
b. Nonparametric test:
 Data tidak harus berdistribusi normal (boleh berdistribusi tidak normal)
 Data bersifat kategorikal (nominal dan ordinal)
 Biasanya dipakai sebagai uji alternatif dari parametric test (bila parametric test tidak
memenuhi syarat, maka diganti menjadi nonparametric test)
 Contoh beberapa nonparametric test:
1) Spearman (rho)
2) Chi square
3) Fisher exact test
4) McNemar’s
5) Mann-whitney
6) Wilcoxon
7) Kruskal wallis
8) Logistic regression

2
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas,
yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dalam proposal karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis yang
menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.
Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, enggan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (tringulasi), dan
dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Tahapan dalam pengolahan data yang harus dilalui, yaitu: Editing, Coding,
Tobulasi, pengujian, mendeskripsikan data, dan pengujian hipotesis serta menetukan uji
statistik data
B. Saran

Setelah penulis melakukan penulisan makalah Analisa Data, penulis menyampaikan saran
kepada:

1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dengan makalah ini mahasiswa mampu memahami dan menerapkan
metode analisa data dengan baik dan benar dalam penyusunan sebuah penelitian serta
mampu membedakan hipotesis yang ada berdasarkan jenis-jenis hipotesis, dan
menentukan jenis uju statistik parametrik dan non parametrik.

2. Bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan perlu menetapkan suatu kebijakan dan standar dalam penulisan
karya tulis dibidang penelitian kesehatan agar menjadi bahan acuan bagi tenaga kesehatan yang
akan membuat karya tulis kesehatan.

3. Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat memberikan pemahaman kepada


mahasiswa dan menjadikan makalah ini salah satu literatur t a mba ha n ba g i
p e s e r t a d id ik la i n n ya t e nt a ng a na l is a d a t a .

2
DAFTAR PUSTAKA

Ary, Donald. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. (Terjemahan Arief Furchan). Surabaya: Usaha
Nasional.

Bogdan dan Taylor. 1975. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remadja Karya

Hastono, Susanto Priyo. “Analisa Data Bidang Kesehatan,” 2016, 1–212.

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kharisma Putra Utama, 2013).

Lexy. J. Moleong, (2000) Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Posdayakarya

Moh. Nazir, Metodologi Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003) .

Notoadmojo, P. D. S. (2010). Metedologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (4th Ed.). Jakarta Selatan: Salemba Medika.

Patton. 1980. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Tiro, M. A. 2008. Statistika Sebaran Bebas. Edisi kedua. Makassar: Andira Publisher.
Walpole. R. E. 1993. Pengantar Statistika. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit PT Gramedi Pustaka Utama.

10

Anda mungkin juga menyukai