Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“Langkah-langkah Pengumpulan Data Kuantitatif dan Kualitatif”

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si
Andi Gusmaulia Eka Putri, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 6 R005

1. Hanif Darmawan (A1D121140)


2. Nara Mayangsari (A1D121146)
3. Nadila Putri Rizkia (A1D121147)
4. Dewi Fitria (A1D121149)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “langkah-langkah
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari yang terhormat
Bapak Prof. Dr. Drs. Kamid, M.Si dan Ibu Andi Gusmaulia Eka Putri, M.Pdsebagai dosen
pengampu mata kuliahmetodologi penelitian.
Kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormatBapak Prof. Dr. Drs. Kamid,
M.Si dan Ibu Andi Gusmaulia Eka Putri, M.Pdsebagai dosen pengampu mata
kuliahmetodologi penelitian yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang yang kami tekuni.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Muara Bulian, 21 Februari 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................3
2.1 Langkah-langkah dalam Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif .............................................................................................. 3
2.2 Cara Memilih Partisipan Alternatif dalam Pengumpulan Data ..................8
2.3 Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. ..11
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 16
3.2 Saran ...................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Langkah pengumpulan data proses riset dimana peneliti menerapkan metode ilmiah
dalam mengumpulkan data secara sistematis untuk dianalisa. Langkah pengumpulan
merupakan sebuah langkah atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk bisa
mengumpulkan data yang terkait dengan permasalahan dari penelitian yang diambil.
Prosedur langkah pengumpulan data menjadi sangat penting sebab dalam sebuah
penelitian dibutuhkan data-data yang valid sehingga dapat menghasilkan sebuah
kesimpulan yang valid pula.Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan
menjadi valid, maka kita harusmengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam
penelitian itu, sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap
kebenaran suatu konsep tertentu. Teknik pengumpulan data yang lazim digunakan dalam
mengumpulkan informasi kuantitatif, yaitu kuesioner, wawancara terencana, tes,
observasi terencana, inventarisasi, skala rating, ukuran biasa. Dalam penelitian kualitatif
dikenal teknik pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumentasi dan trigulasi.
Dan dalam kegiatan penelitian, keberadaan instrumen penelitian merupakan bagian
yang sangat integral dan termasukdalam komponen metodologi penelitian karena
instrumen penelitian merupakan alat yangdigunakan untuk mengumpulkan, memeriksa,
menyelidiki suatu masalah yang sedang diteliti.Instrumen itu alat, sehingga instrumen
penelitian itu merupakan alat yang digunakan dalam penelusuran terhadap gejala-gejala
yang ada dalam suatu penelitian guna membuktikankebenaran atau menyanggah suatu
hipotesa-hipotesa tertentu.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan langkah-langkah pengumpulan data?
2. Apa saja langkah-langkah pengumpulan data kuantitatif?
3. Apa saja langkah-langkah pengumpulan data kualitatif?
1.3 Tujuan Penulisan
1
Derdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah penting sebagai
berikut:
1. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengumpulan data.
2. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengumpulan data kuantitatif.
3. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah pengumpulan data kualitatif.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Langkah-langkah dalam Pengumpulan Data Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif


Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian.
Teknikpengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas
tinggi, dansebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan
dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif (sebagaimana telah
dibahas pada materi sebelumnya). Sebab, kesalahan atau ketidak sempurnaan dalam
metode pengumpulan dataakan berakibat fatal, yakni berupa data yang tidak credible,
sehingga hasil penelitiannya tidakbisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian
sangat berbahaya, lebih-lebih jikadipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil
kebijakan publik.
a) Penelitian Kualitatif
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif berbeda dari penelitian kuantitatif.
Fokusnya bukan pada angka dan statistik, melainkan pada pemahaman pengalaman,
perspektif, dan makna yang mendalam. Pengumpulan data kualitatif melibatkan proses
yang beragam dan fleksibel tergantung pada konteks penelitian dan metode yang
digunakan. Berikut langkah-langkah umumnya:
1. Perencanaan: Tentukan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang ingin Anda
jawab. Identifikasi subjek atau partisipan yang relevan untuk studi Anda. Pilih metode
pengumpulan data yang sesuai, seperti wawancara, pengamatan, atau analisis
dokumen.
2. Pemilihan Partisipan: Tentukan siapa yang akan Anda ajak berpartisipasi dalam
penelitian Anda. Pastikan mereka memiliki wawasan atau pengalaman yang relevan
dengan topik yang Anda teliti.
3. Etika: Pastikan Anda mematuhi prinsip-prinsip etika penelitian, termasuk
mendapatkan persetujuan dari partisipan, menjaga kerahasiaan informasi, dan
memperlakukan partisipan dengan hormat.
4. Metode Pengumpulan Data: Pilih metode pengumpulan data yang sesuai dengan
tujuan penelitian Anda. Ini bisa termasuk:
Wawancara: Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk
mengumpulkan informasi dengancara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau

3
subjek penelitian. Dengan kemajuanteknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa
saja dilakukan tanpa tatap muka, yaknimelalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya
wawancara merupakan kegiatan untukmemperoleh informasi secara mendalam tentang
sebuah isu atau tema yang diangkat dalampenelitian. Atau, merupakan proses pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yangtelah diperoleh lewat teknik yang lain
sebelumnya.Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara
sesuai atau berbedadengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
Pengamatan: Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yangsangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi
hakikatnya merupakan kegiatandengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan,
penciuman, pendengaran, untukmemperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab
masalah penelitian. Hasil observasiberupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi
atau suasana tertentu, dan perasaan emosiseseorang. Observasi dilakukan untuk
memperoleh gambaran riil suatu peristiwa ataukejadian untuk menjawab pertanyaan
penelitian.
Analisis Dokumen:Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa
diperoleh lewat fakta yangtersimpan dalam bentuk surat, catatan harian, arsip foto, hasil
rapat, cenderamata, jurnalkegiatan dan sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa
dipakai untuk menggaliinfromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu memiliki
kepekaan teoretik untukmemaknai semua dokumen tersebut sehingga tidak sekadar
barang yang tidak bermakna.Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang berarti barang
tertulis, metode dokumentasiberarti tata cara pengumpulan data dengan mencatat data-
data yang sudah ada. Metodedokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menelusuri datahistoris. Dokumen tentang orang atau sekelompok
orang, peristiwa, atau kejadian dalamsituasi sosial yang sangat berguna dalam penelitian
kualitatif (yusuf, 2014).
Angket (Quisioner)
Angket memiliki fungsi serupa dengan wawancara, hanya berbeda
dalamimplementasinya. Jika wawancara disampaikan oleh peneliti kepada responden
secara lisan,maka implementasi angket adalah responden mengisi kuesioner yang disusun
oleh peneliti.Hasil data angket ini tidak berupa angkat, namun berupa deskripsi.
Focus Group Discussion
yaitu upaya menemukan makna sebuah isu oleh sekelompok orang lewatdiskusi
untuk menghindari diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti.
4
Misalnya,sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai rata-rata siswa
padamatapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk menghindari pemaknaan secara
subjektif olehseorang peneliti, maka dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa
orang peneliti.Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan diperoleh
hasil pemaknaanyang lebih objektif.
5. Perekaman Data: Saat melakukan wawancara atau pengamatan, pastikan untuk
merekam data dengan teliti. Ini bisa melalui pengambilan catatan, perekaman audio,
atau video (jika diizinkan).
6. Transkripsi dan Analisis: Setelah pengumpulan data selesai, transkripsikan data
yang telah direkam dan mulailah menganalisisnya. Identifikasi pola, tema, atau tren
yang muncul dari data.
7. Verifikasi: Pastikan untuk memverifikasi temuan Anda dengan partisipan atau
melalui teknik verifikasi lainnya untuk memastikan keabsahan dan keandalan data.
8. Interpretasi dan Pelaporan: Setelah menganalisis data, interpretasikan temuan Anda
dan buat laporan penelitian yang merangkum hasil penelitian Anda. Pastikan untuk
menyajikan data secara akurat dan jelas.
9. Refleksi dan Iterasi: Refleksikan proses pengumpulan data dan analisis Anda.
Identifikasi kekuatan dan kelemahan dari metode yang Anda gunakan, dan gunakan
wawasan ini untuk memperbaiki penelitian Anda di masa mendatang.
10. Penjagaan Data: Simpan data Anda dengan aman dan sesuai dengan kebijakan
privasi dan regulasi yang berlaku. Hal ini termasuk menjaga kerahasiaan informasi
dan memastikan bahwa data tersedia untuk penggunaan yang lebih lanjut jika
diperlukan.

b) Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian kuantitatif, data berupa angka dan statistik digunakan untuk
mengukur dan menganalisis fenomena. Berikut langkah-langkah umum dalam
pengumpulan data kuantitatif:
Pengumpulan data kuantitatif melibatkan proses yang beragam dan fleksibel
tergantung pada konteks penelitian dan metode yang digunakan. Berikut langkah-langkah
umumnya :
1. Identifikasi rumusan masalah
Masalah merupakan hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan (kondisi ideal) yang
kemudian diwujudkan dalam bentuk pertanyaan yang memerlukan penyelsaian. Latar

5
belakang masalah dijelaskan dalam bentuk deduksi, dimulai dari pembahasan umum
kemudian diakhiri dengan pembatasan masalah secara khusus. Perumusan masalah
harus dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Langkahlangkah dalam merumuskan
masalah sebagai berikut: a) Menganalisis masalah-masalah utama atau masalah
turunannya; b) Membatasi lingkup studi; c) Memfokuskan masalah yang unik, yaitu
dengan menelusuri dan menganalisis sebab munculnya masalah tersebut melalui studi
awal. Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun, maka langkah selanjutnya
adalah menentuan tujuan dan kegunaan penelitian.
2. Telaah pustaka (Teori, Konsep dan Hasil Riset)
Telaah pustaka dilakukan untuk memperdalam permasalahan yang akan diteliti.
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari berbagai sumber data yang membahas atau
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Sumbersumber tersebut ada bisa
berupa buku, jurnal, surat kabar, majalah, artikel, dokumen dan hasil riset
sebelumnya. teori-teori yang digunakan harus memenuhi dua kriteria, yaitu: pertama,
teori harus konsisten dengan teori-teori sebelumnya dan saling berhubungan sehingga
bagunan keilmuannya terlihat jelas; dan kedua, teori harus sesuai atau cocok dengan
fakta-fakta empiris sehingga kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan secara
empirik.
3. Penyusunan hipotesis
Hipotesis ini hanya merupakan jawaban sementara yang belum teruji kebenarannya.
Oleh karena itu, untuk menguji kebenarannya, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
membuktikannya. Adapun ciri hipotesis yang baik adalah sebagai berikut: a)
Hipotesis didasarkan atas fakta yang ada; b) Hipotesis dirumuskan dalam bentuk
kalimat sederhana; c) Hipotesis didasarkan atas teori dan pengembagan teori; d)
Hipotesis dapat mengungkapkan fakta yang ada. maka seorang peneliti harus
mendasarkan hipotesis yang dibuatnya kepada teori, hasil riset, dan fakta lapangan
yang ada
4. Identifikasi variabel
Melakukan identifikasi dan memberi nama variabel merupakan salah satu tahapan
yang penting. Ada 2 jenis variabel yaitu Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi variabel lainnya atau mendahului variabel terikatnya. Sedangkan
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebasnya.
5. Penyusunan Desain Penelitian dan Alat Pengumpulan Data

6
Desain penelitian ini akan menuntun peneliti dalam melakukan proses penentuan
instrumen, alat pengumpulan, sampel, pengumpulan dan analisis datanya. Desain riset
ekploratori digunakan sebagai riset awal untuk menjelaskan dan mendefinisikan
masalah yang diteliti, seperti hasil survei, studi kasus, dan analisis data sekunder.
Desain riset konklusif digunakan untuk riset deskriptif dan eksperimental. Riset
deskriptif berfungsi untuk menggambarkan karakteristik/gejala/fungsi suatu populasi
melalui servei atau obeservasi. Riset ini bersifat hipotesis, terstruktur dan tidak
fleksibel serta mengutamakan akurasi dan pemahaman masalah sebelumnya.
Sedangkan riset kausal digunakan untuk mengidentifikasi hubungan sebab-akibat
anatara variabel-variabel. Alat pengumpulan data pada penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif, peneliti biasanya menggunakan kuesioner, khususnya dalam
penelitian-pemenilianexpost facto. Peneliti juga dapat mengkombinasikannya dengan
alat pengumpulan data yang lain seperti observasi dan interview. Penyusunan
instrumen pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1)
Mengadakan identifikasi terhadap variabel-variabel dalam penelitian; (2)
Menjabarkan variabel menjadi sub variabel; (3) Menderetkan deskriptor dari setiap
indikator; (4) Merumuskan setiap deskriptor menjadi butir-butir instrumen; (5)
Melengkapi instrumen dengan (pedoman atau instruksi) dan kata pengantar
6. Populasi dan sampel
Menurut pendapat Sarwono, populasi diartikan sebagai sekumpulan objek atau subjek
yang terdapat dalam suatu wilayah dan memenuhi kriteria permasalahan yang akan
diteliti. Meneliti sebuah populasi biasa ditemukan dalam penelitian survei,yaitu
mendata suatu populasi tertentu agar mendapatkan data yang akurat. Terkadang suatu
populasi tidak dapat diteliti karena jumlahnya terlalu besar, tidak cukup waktu,
tenaga, atau biaya. Oleh karena itu, peneliti kemudian menggunakan tekhnik sampling
(sampel). Sampel merupakan sub dari seperangkat elemen yang dipilih atau dipelajari.

7. Pengembangan Instrumen Pengukuran: Buat atau pilih instrumen pengukuran


yang sesuai untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Ini bisa berupa kuesioner,
tes, skala pengukuran, atau observasi struktural.
8. Pengumpulan Data: Lakukan pengumpulan data sesuai dengan desain penelitian
Anda. Ini bisa melibatkan distribusi kuesioner, pengambilan tes, pengamatan
langsung, atau pengumpulan data sekunder dari sumber yang telah ada.

7
9. Analisis Data: Setelah data terkumpul, lakukan analisis statistik menggunakan teknik
yang sesuai, seperti analisis deskriptif, analisis inferensial, atau analisis regresi.
Gunakan perangkat lunak statistik untuk membantu Anda dalam proses ini. Ada dua
jenis pengumpulan data yaitu Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumber asli atau pertama, sedang data sekunder merupakan data yang sudah tersedia
oleh penelitian terdahulu atau primer. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar data yang dikumpulkan sesuai dengan tujuan peneliti, antara lain:
rancangan atau skenario penelitian, memilih dan menetapkan setting (latar) penelitian,
mengurus perijinan, memilih dan menetapkan informan (sumber data), menetapkan
strategi dan teknik pengumpulan data, serta menyiapkan sarana dan prasarana
penelitian.
10. Interpretasi Hasil: Interpretasikan hasil analisis data Anda dalam konteks pertanyaan
penelitian dan hipotesis Anda. Identifikasi pola, tren, dan hubungan antar variabel
yang muncul dari data Anda.
11. Pelaporan Hasil: Buat laporan penelitian yang merinci temuan Anda secara
sistematis. Sertakan deskripsi metodologi, hasil analisis data, interpretasi, dan
kesimpulan Anda. Pastikan untuk menyajikan data secara jelas dan menggunakan
tabel, grafik, atau visualisasi data lainnya untuk mendukung temuan Anda. Pelaporan
hasil penelitian secara tertulis memiliki nilai guna setidaknya dalam empat hal, yaitu:
a) Sebagai kelengkapan proses penelitian yang harus dipenuhi oleh para peneliti
dalam setiap kegiatan penelitian b) Sebagai hasil nyata peneliti dalam merealisasi
kajian ilmiah c) Sebagai dokumen autentik suatu kegiatan ilmiah yang dapat
dikomunikasikan kepada masyarakat ataupun sesama peneliti d) Sebagai hasil karya
nyata yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan bergantung pada kepentingan
peneliti
12. Peninjauan Ulang dan Iterasi: Tinjau kembali metodologi dan hasil penelitian
Anda. Identifikasi area di mana penelitian dapat diperbaiki atau diperdalam di masa
mendatang.

2.2 Cara Memilih Partisipan Alternatif dalam Pengumpulan Data


a. Dalam penelitian kuantitatif, partisipan yang ideal adalah mereka yang mewakili
populasi target dan memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk penelitian. Namun,
terkadang ada partisipan yang tidak dapat menyelesaikan penelitian, sehingga

8
diperlukan partisipan alternatif. Berikut beberapa cara untuk memilih partisipan
alternatif:
1. Cadangan Partisipan:
 Identifikasi partisipan cadangan saat proses rekrutmen awal. Mintalah informasi
kontak mereka dan jelaskan bahwa mereka mungkin dihubungi untuk menggantikan
partisipan yang tidak dapat menyelesaikan penelitian.
 Gunakan daftar tunggu. Jika ada banyak orang yang tertarik untuk berpartisipasi
dalam penelitian, buatlah daftar tunggu untuk partisipan cadangan.
2. Rekrutmen Partisipan Baru:
 Gunakan metode rekrutmen yang sama dengan partisipan awal. Sebarkan informasi
tentang penelitian melalui media sosial, email, papan pengumuman, dll.
 Perluas kriteria partisipasi. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk memperluas
kriteria partisipasi untuk menjangkau lebih banyak orang.
 Gunakan snowball sampling. Mintalah partisipan yang sudah menyelesaikan
penelitian untuk merekomendasikan orang lain yang mungkin tertarik.
3. Memilih Partisipan berdasarkan Kesamaan:
 Pilih partisipan alternatif yang memiliki karakteristik yang sama dengan partisipan
yang digantikan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencocokkan variabel demografi,
seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, dll.
 Gunakan teknik matching. Teknik matching dapat digunakan untuk memilih
partisipan alternatif yang memiliki skor yang sama pada variabel tertentu dengan
partisipan yang digantikan.
4. Pertimbangan Etika:
 Jelaskan kepada partisipan cadangan bahwa mereka mungkin tidak terpilih untuk
penelitian.
 Berikan informasi yang jelas tentang penelitian kepada partisipan alternatif.
 Pastikan partisipan alternatif memahami hak dan kewajiban mereka.
Catatan :
 Siapkan lebih banyak partisipan daripada yang dibutuhkan. Hal ini untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya partisipan yang tidak dapat menyelesaikan
penelitian.
 Gunakan sistem untuk melacak partisipan. Hal ini akan membantu Anda untuk
mengidentifikasi partisipan yang belum menyelesaikan penelitian dan mencari
partisipan alternatif.
9
b. Dalam penelitian kualitatif, partisipan yang ideal adalah mereka yang memiliki
informasi yang relevan dengan penelitian dan dapat memberikan perspektif yang kaya
dan mendalam.Memilih partisipan alternatif dalam penelitian kualitatif memerlukan
pertimbangan yang berbeda dibandingkan dengan penelitian kuantitatif. Berikut
beberapa cara untuk memilih partisipan alternatif dalam penelitian kualitatif:
1. Rekrutmen Partisipan Cadangan:
 Identifikasi partisipan cadangan saat proses rekrutmen awal. Mintalah informasi
kontak mereka dan jelaskan bahwa mereka mungkin dihubungi untuk menggantikan
partisipan yang tidak dapat menyelesaikan penelitian.
 Gunakan daftar tunggu. Jika ada banyak orang yang tertarik untuk berpartisipasi
dalam penelitian, buatlah daftar tunggu untuk partisipan cadangan.
2. Memilih Partisipan berdasarkan Kriteria yang Sama:
 Pilih partisipan alternatif yang memiliki karakteristik yang sama dengan partisipan
yang digantikan. Hal ini dapat dilakukan dengan mencocokkan variabel demografi,
seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, dll.
 Gunakan teknik snowball sampling. Mintalah partisipan yang sudah menyelesaikan
penelitian untuk merekomendasikan orang lain yang memiliki informasi dan
pengalaman yang relevan.
3. Memilih Partisipan berdasarkan Kemampuan Berkomunikasi:
 Pilih partisipan alternatif yang mampu berkomunikasi dengan baik dan dapat
mengekspresikan diri dengan jelas. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Anda
dapat memperoleh data yang kaya dan mendalam.
 Pertimbangkan keragaman dalam komunikasi. Pilih partisipan dengan gaya
komunikasi yang berbeda untuk mendapatkan berbagai perspektif.
4. Pertimbangan Etika:
 Jelaskan kepada partisipan cadangan bahwa mereka mungkin tidak terpilih untuk
penelitian.
 Berikan informasi yang jelas tentang penelitian kepada partisipan alternatif.
 Pastikan partisipan alternatif memahami hak dan kewajiban mereka.
Catatan :
 Siapkan lebih banyak partisipan daripada yang dibutuhkan. Hal ini untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya partisipan yang tidak dapat menyelesaikan
penelitian.

10
 Gunakan sistem untuk melacak partisipan. Hal ini akan membantu Anda untuk
mengidentifikasi partisipan yang belum menyelesaikan penelitian dan mencari
partisipan alternatif.

2.3 Instrumen Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian Kualitatif


Dalam penelitian kualitatif instrumen terpenting adalah peneliti itu sendiri. Peneliti
mungkin menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti taperecorder,
video kaset, atau kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-alat ini sangat
tergantung pada peneliti itu sendiri. Oleh karena dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri, maka peneliti harus “divalidasi”.
Validasi terhadap peneliti, meliputi; pemahaman teknik penelitian kualitatif, penguasaan
wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek
penelitian -baik secara akademik maupun logiknya.
Peneliti kualitatif sebagai human instrumen berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas
data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya
(Sugiono,2009:306).Peneliti sebagai instrumen atau alat penelitian karena mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari
lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.
b. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan
dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.
c. Tiap situasi merupakan keseluruhan artinya tidak ada suatu instrumen berupa test
atau angket yng dapat menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.
d. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia tidak dapat dipahami dengan
pengetahuan semata dan untuk memahaminya, kita perlu sering merasakannya,
menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.
e. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat
menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah
pengamatan, untuk mentest hipotesis yang timbul seketika.

11
f. Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data
yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk
memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan.
Peneliti sebagai instrumen (disebut "Paricipant-Observer") di samping
memiliki kelebihan-kelebihan, juga mengandung beberapa kelemahan. Kelebihannya
antara lain:
a. Peneliti dapat langsung melihat, merasakan, dan mengalami apa yang terjadi pada
subjek yang ditelitinya. Dengan demikian, peneliti akan lambat laut "memahami"
makna-makna apa saja yang tersembunyi di balik realita yang kasat mata
(verstehen). Ini adalah salah satu tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian
kualitatif.
b. Peneliti akan mampu menentukan kapan penyimpulan data telah mencukupi, data
telah jenuh, dan penelitian dihentikan. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
data tidak dibatasi oleh instrumen (misalnya kuesioner) yang sengaja membatasi
penelitian pada variabel-variabel tertentu saja.
c. Peneliti dapat langsung melakukan pengumpulan data, menganalisanya,
melakukan refleksi secara terus menerus, dan secara gradual "membangun"
pemahaman yang tuntas tentang sesuatu hal.
Sementara beberapa kelemahan peneliti sebagai instrumen adalah sebagai berikut ini:
a. Tidak mudah menjaga obyektivitas dan netralitas peneliti sebagai peneliti.
Keterlibatan subjek memang bagus dalam penelitian kualitatif, tetapi jika tidak
hati-hati, peneliti akan secara tidak sadar mencampuradukkan antara data
lapangan hasil observasi dengan pikiran-pikirannya sendiri.
b. Pengumpulan data dengan cara menggunakan peneliti sebagai instrumen utama ini
sangat dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam menulis, menganalisis, dan
melaporkan hasil penelitian. Peneliti juga harus memiliki sensitifitas/kepekaan
dan "insight" (wawasan) untuk menangkap simbol-simbol dan makna-makna yang
tersembunyi.
c. Peneliti harus memiliki cukup kesabaran untuk mengikuti dan mencatat
perubahan-perubahan yang terjadi pada subjek yang ditelitinya. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian dianggap selesai jika kesimpulan telah diambil dan hipotesis
telah diketahui statusnya, diterima atau ditolak. Tetapi peneliti kualitatif harus siap

12
dengan hasil penelitian yang bersifat plural (beragam), sering tidak terduga
sebelumnya, dan sulit ditentukan kapan selesainya. Ancar-ancar waktu tentu bisa
dibuat, tetapi ketepatan jadwal (waktu) dalam penelitian kualitatif tidak mungkin
dicapai seperti dalam penelitian kuantitatif.

Menurut (Ulfatin, 2014:188) penelitian kualitatif dalam pengumpulan datanya,


instrumen yang dapat digunakan antara lain:
a. Instrumen Wawancara
Instrumen wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif karena dapat
mengungkap informasi lintas waktu, yaitu berkaitan dengan dengan masa lampau,
masa sekarang, dan masa yang akan datang. Dan data yang dihasilkan
dariwawancarabersifat terbuka, menyeluruh, dan tidak terbatas, sehingga mampu
membentuk informasi yang utuh dan menyuluruh dalam mengungkap penelian
kualitatif.
b. Instrumen Observasi atau Pengamatan
Instrumen observasi digunakan dalam penelitian kualitatif sebagai pelengkap
dari teknik wawancara yang telah dilakukan. Observasi dalam penelitian kualitatis
digunakan untuk melihat dan mengamati secara langsung objek penelitian, sehingga
peneliti mampu mencatat dan menghimpun data yang diperlukan untuk mengungkap
penelitian yang dilakukan. Observasi dalam penelitian kualitatif peneliti harus
memahami terlebih dahulu variasi pengamatan dan peran-peran yang dilakukan
peneliti.
c. Instrumen Dokumen
Dokumen dalam penelitian kualitatif digunakan sebagai penyempurna dari data
wawancara dan observasi yang telah dilakukan. Dokumen dalam penelitian kualitatif
dapat berupa tulisan, gambar, atau karya monumental dari obyek yang diteliti.

2. Instrumen Penelitian Kuantitatif


Jika dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah penelitinya sendiri, maka
dalam penelitian kuantitatif, instrumen harus dibuat dan menjadi perangkat yang
"independent" dari peneliti. Peneliti harus mampu membuat instrumen sebagus mungkin,
apapun instrumen itu.

13
Pada umumnya instrument penelitian dalam penelitian kuantitatif terbagi dua yakni
tes dan non tes. Tes sebagai instrument penelitian adalah suatu alat yang berisi
serangkaian soal-soal yang harus dijawab oleh responden untuk mengukur suatu aspek
tertentu, sesuai dengan tujuan penelitian. Selain tes, terdapat instrumen berupa non tes,
seperti skala sikap atau daftar pernyataan untuk digunakan bagi peneliti yang
menggunakan teknik pengumpulan data jenis angket, pedoman wawancara untuk peneliti
yang menggunakan teknik interview atau wawancara, pedoman observasi untuk peneliti
yang menggunakan teknik observasi, dan lainnya.
Skala bertingkat (ratings) adalah suatu ukuran subyektif yang dibuat berskala.
Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan
informasi tertentu tentang program atau orang. Intrumen ini dapat dengan mudah
menberikan gambaran penampilan, terutama panampilan di dalam orang menjalankan
tugas, yang menunjukan frekuensi munculnya sifat-sifat. Pedoman wawancara berisi
sebuah daftar pertanyaan yang mungkin akan diajukan kepada responden. Sedangkan
pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan
diamati.
Penelitian kuantitatif dalam mengambil data menggunakan instrumenyang berupa:
a. Instrumen Tes dan Inventori
Tes dan inventori digunakan untuk pengambilan data penelitian
kuantitatif karena instrumen tes untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
bidang tertentu, seperti bakat matematika, bakat musik, kemampuan bahasa dan
sebagainya. Sedangkan inventori untuk mengetahui karakteristik (psikologis) tertentu
dari individu. Dari kedua instrumen ini data yang terkumpul berupa angka-angka yang
nantinya akan diuji dengan statistik untuk menentukan tujuan dari penelitian.
b. Instrumen Angket atau Kuesioner
Angket atau kuesioner digunakan dalam penelitian kuantitatif, untuk
menjaring data yang sifatnya informatif dan faktual. Misalnya data tentang tingkat
pendidikan, umur, penilaian terhadap kepribadian dan sebagainya. Jenis data untuk
angket atau kuesioner berupa angka-angka, kemudian akan diolah dengan bantuan
software statistik untuk mengetahui hasil datanya. Angket atau kuesoner dalam
pengambilan data, sebelumnya harus sudah tentukan dan sudah diuji coba terlebih
dahulu.

14
c. Instrumen Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan dalam pengambilan data penelitian kuantitatif
haruslah disusun terlebih dahulu dan diuji coba, serta digunakan dalam pengambilan
data yang berupa angka-angka.
d. Instrumen Dokumen
Dokumen digunakan dalam pengambilan data penelitian kuantitatif sebagai
pengambilan data atau rekapan data yang terdiri dari data nilai yang berupa angka dan
bisa diseleksi dengan menggunakan statistik.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam penelitian.
Teknikpengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki kredibilitas
tinggi, dansebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan
dengan cermatsesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif.Pengumpulan data dapat
diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis yangditujukan pada penyediaan
informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai suatu kegiatansistematis penelitian harus
dilakukan dengan teknik tertentu yang dikenal dengan istilah pengumpulan data
penelitian,yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.Cara ilmiah ini harus didasari ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
penelitiuntuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkandalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan
salah satu ataugabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
3.2 Saran
Kami dari penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan
isi makalah masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi kata, bahasa dan
kalimat.Untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan penyusunan makalah selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA
Afiyanti, Y. (2008). Focus Group Discussion (Diskusi Kelompok Terfokus) Sebagai
Metode Pengumpulan Dataa Penelitian Kualitatif. Jurnal Keperawatan
Indonesia .
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Chairi, A. (2009). Landasan Filsafat dan Metode Penelitian Kualitatif. Discussion
Paper
Creswell, John W., Vicki L. Plano Clark. 2007. Designing and Conducting Mixed
Methods
Dimyati, J. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada
Pendidikan
Hasanah, H. (2017). Teknik-teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial). At-Taqaddum .
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006. Julia Brannen (Ed), Memadu Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif,
Terjemahan Research.Thousand Oaks: SAGE Publications
Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005.
Nuktah Arfawie Kurde, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.
Riduwan, Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung :Alfabeta,
2010. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2015.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi (ed.). 1989. Metode Penelitian Survai.
Jakarta: LP3S
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

17

Anda mungkin juga menyukai