D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
1. Rahmah Rizka
2. Saskia Salsabila
3. Widya Eka Putri Pohan
Dosen Pengampu:
Dr.Hj.Neliwati,S.Ag, M.Pd
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna
serta kesalahan yang kami yakini di luar batas kemampuan kami. Maka dari itu, kami
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Pengertian Langkah – Langkah Umum Penelitian.................................................3
B. Prosedur Penelitian Kuantitatif...............................................................................6
C. Variabel Dan Definisi Operasional Penelitian.....................................................21
BAB III PENUTUP.......................................................................................................27
A. Kesimpulan...........................................................................................................27
B. Saran.....................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................28
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian ini tidak hanya memiliki nilai teoretis, tetapi juga memberikan
manfaat praktis. Dengan demikian, sehingga temuan penelitian itu dapat
digunakan sebagai hal dasar yang dapat digunakan untuk merumuskan
kebijakan, mengembangkan program, atau memberikan rekomendasi yang dapat
meningkatkan suatu variabel yang diteliti.
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya, hal. 15
1
1. Mengetahui Langkah-Langkah Umum Penelitian
2. Mengetahui prosedur penelitian Kuantitatif
3. Mengetahui Variabel Dan Definisi Operasional Penelitian
BAB II
2
PEMBAHASAN
2
Suratno. “Jalur Proses Penelitian Kuantitatif”. Disampaikan dalam kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan,
Banjarmasin: IAIN Antasari, tanggal 19 September 2016.
3
Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permaslahan atau isu –
isu yang penting, aktual dan menarik. Masalah dapat digali dari berbagai sumber
empiris ataupun teoritis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan (pra-penelitian). Agar
masalah ditemukan dengan baik diperlukan fakta – fakta empiris diiringi penguasaan
teori yang diperoleh melalui pengkajian berbagai literatur relevan. Pada tahap
selanjutnya, penelitian diarahkan untuk mencari data dan didasari oleh rumusan masalah
dan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya. Dalam hal ini diperlukan desain
penelitian yang berisi tahapan penelitian, metode penelitian, tekhnik pengumpulan data,
sumber data (populasi dan sampel), serta alasan mengapa menggunakan metode
tersebut.
4
Langkah ke-1 sampai dengan ke-6 mengisi kegiatan pembuatan rancangan
penelitian. Langkah ke-7 sampai dengan ke-9 merupakan pelaksanaan penelitian, dan
langkah terakhir pembuatan laporan penelitian.Kesepuluh langkah ini dapat dilihat
dalam bagan berikut:
Langkah 1
Memilih Masalah
Langkah 2
Riset Pendahuluan
Langkah 3
Mengidentifikasi &
Merumuskan Masalah
Tahap
Pembuatan
Langkah 4 Menentukan Rancangan
Variabel Penelitian
Merumuskan Hipotesis
Langkah 5
Menentukan Metode &
Instrumen Penelitian
Populasi
Langkah 6
Menentukan Sumber Data Sampling
Langkah 7
Mengumpulkan Data
Langkah 8
Tahap
Memilih Pendekatan Pelaksanaan
Penelitian
Langkah 9
Memilih Pendekatan
Langkah 10
TahapPembuatan
Memilih Pendekatan Laporan
Penelitian
5
B. Prosedur Penelitian Kuantitatif
3
Riduwan, Metode&Teknik Menyusun Proposal Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 5
4
Riduwan,Metode&Teknik...,h.6.
6
yang terobservasi, serta mengembangkan suatu pemecahan masalah kependidikan.
Disamping itu, peneliti juga mengajukan berbagai pertanyaan baik yang bersifat
teoritis maupun yang bersifat praktis di bidang pendidikan.
Ciri-ciri masalah yang yang baik dan layak adalah dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Dapat diteliti
Suatu permasalahan dapat dikatakan teliti, apabila masalah tersebut dapat
diungkap kejelasannya melalui tindakan koleksi data dan kemudian
dianalisis. Agar memperoleh jawaban secara pasti, hendaknya peneliti
mencari informasi dengan beberapa cara, yaitu: 5
a. Bertanya pada responden, yaitu dengan melakukan wawancara,
dengan orang-orang yang terlibat langsung, para pemimpin dikantor
tenaga kerja, atau para pakar yang menguasai bidang
ketenagakerjaan.
b. Melakukan observasi langsung dimana para pencari kerja berada.
c. Melakukan studi kepustakaan dengan buku, selebaran, dan
dokumentasi lainyang berkaitan erat dengan masalah tenaga kerja.
d. Menggunakan angket dan menyebarkannya kepada responden yang
terkait.
2. Mempunyai kontribusi signifikan
Ciri-ciri suatu masalah yang baik adalah mempunyai kontribusi nyata.
Masalah penelitian dikatakan baik jika itu mempunyai manfaat bagi peneliti
yang bersangkutan maupun bagi masayrakat pada umumnya.
3. Dapat didukung dengan data empiris.
Dukungan data empiris memberikan hubungan yang erat antara fakta
dengan konstruk suatu fenomena.
4. Sesuai dengan kemampuan dan keinginan peneliti.
Penelitian yang mempunyai tiga karakter tersebut akan memberikan
keyakinan untuk dapat meneliti dan mengumpulkan data pendukung.
Adapun langkah dan proses penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
5
J.W. Creswell, Educational Researc: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitaive and Qualitative
Research, 4th Edition, (Boston: Pearson Education, Inc., 2002), h. 51.
pengukuran
7
1) Mengidentifikasi problem penelitian, hal ini berorientasi pada
deskripsi dan eksplanasi.
2) Mereview Literatur, merupakan suatu kerangka, konsep atau
orientasi untuk melakukan analisis dan klasifikasi fakta yang
dikumpulkan dalam penelitian yang dilakukan.
3) Menetapkan tujuan. Penelitian kuantitatif berkriteria memiliki
tujuan yang khusus dan sempit dan datanya dapat diobservasi
diukur.
4) Mengumpulkan data, dengan cara instrumen ditentukan sebelumnya,
data berwujud angka atau diangkakan, dan jumlah subjeknya
banyak.
5) Menganalisa dan menginterpretasikan data Analisis statistik. Dngan
cara mendeskripsikan kecenderungan, pembandingan kelompok,
atau hubungan antar variabel dan pembandingan hasil dengan
prediksi juga dengan hasil penelitian sebelumnya.
6) Melaporkan dan mengevaluasi penelitian. Laporan evaluasi yang
terstandar dan pasti, objektif dan tidak biasa.
McMillan & Schumacher mengemukakan bahwa diantara sumber – sumber yang
dapat dijadikan acuan untuk mengidentifikasi masalah penelitian adalah observasi,
deduksi dari teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi
praktis, dan pengalaman pribadi.6
Seorang peneliti harus menghubungkan penelitian yang dilakukannya dengan
teori dan hasil riset yang ada, baik dalam tataran konsep maupun pengembangan
ilmu pengetahuan itu sendiri. Sebuah penelitian yang tidak didukung oleh teori, hasil
riset dan fakta empiris yang ada, menunjukkan bahwa penelitian yang dilaksanakan
tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
2. Melakukan Riset Pendahuluan
Riset pendahuluan adalah riset yang dilakukan sebelum riset yang sesungguhnya
dilakukan. Riset pendahuluan ini perlu dilakukan dalam rangka menemukan masalah
penelitian secara tepat, benar, dan komprehensif. Hal ini perlu dilakukan, karena sebuah
6
Mc. Millan, J.H dan Schumacher, S., Research in Education, A Conceptual Introduction, (Glenview:
IL.Scott, Foresman and Co, 1989), h.22
8
masalah penelitian bukan didasarkan pada tebak-tebakan atau perkiraan-perkiraan,
melainkan fakta-fakta dan data-data.
Ketika peneliti ingin meneliti adanya perubahan yang terjadi pada sebuah
lembaga pendidikan misalnya, maka si peneliti terlebih dahulu harus melakukan
pendekatan terhadap pimpinan dan berbagai pihak yang terdapat di lembaga pendidikan
tersebut, fakta-fakta sumber data yang mungkin didapat, lokasi lembaga dengan tempat
tinggal si peneliti, beberapa literature yang mungkin dapat digunakan.
Riset pendahuluan dapat dilakukan tinjauan pustaka atau kajian terhadap hasil
penelitian sejenis yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya, yaitu kajian terhadap
skripsi, tesis, disertasi, dan publikasi lainnya. Kajian tersebut sesungguhnya bukan
hanya berkaitan dengan masalah atau ruang lingkup yang dikaji dalam hasil penelitian
tersebut, melainkan dapat pula dilakukan terhadap metodologi dan pendekatan yang
dilakukan.
9
seimbang antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang akan
dicapai (Suharsimi Arikunto, 2010).
10
harus diganti karena mahasiswa tersebut terikat pada masa studi
yang terbatas. Jika dilaksanakan penelitiannya harus mundur, maka
dikhawatirkan waktu batas meneliti segera habis. Disamping itu,
dana untuk berkali-kali dating ke lokasi akan cukup banyak.
4. Apakah untuk penelitian yang akan dilakukan tersedia faktor
pendukung? Yang dimaksud dengan faktor pendukung di sini adalah
ketersediaan data, dana, dan izin dari yang berwenang. Misalnya:
seorang calon peneliti ingin meneliti bagaimana sikap remaja di desa
Kayu Bawang terhadap Program Kejar Paket C. Dari riset
pendahuluan diketahui bahwa di desa Kayu Bawang tidak cukup
terdapat remaja karena sebagian besar anak usia Sekolah lanjutan
atau yang tidak tamat sekolah pergi ke kota untuk mencari
pekerjaan disebabkan karena keadaan sosial ekonomi penduduk
rendah. Mereka meninggalkan tempat tinggal dalam jangka waktu
yang cukup lama. Dengan demikian, maka penelitian ini tidak dapat
diteruskan.
5. Apakah hasil penelitian cukup bermanfaat? Misalnya peneliti ingin
mengetahui perbedaan efektivitas pengajaran modul dibandingkan
dengan pengajaran klasifikasi. Dari riset pendahuluan, yakni
membaca buku-buku di perpustakaan, diketahui bahwa sudah ada
beberapa laporan penelitian yang menjelaskan bagaimana efektivitas
pengajaran modul, baik secara terpisah maupun dibandingkan
dengan pengajaran system lain. Dengan demikian, calon peneliti
sudah memperoleh jawaban atas pertanyaan walaupun belum
melaksanakan penelitiannya. Dalam keadaan seperti ini mau tidak
mau calon peneliti tersebut harus mengurungkan niatnya (Suharsimi
Arikunto, 2010).
11
Untuk dapat melakukan analisis masalah, maka pertama-tama peneliti harus
mampu mendudukkan masalah dalam konteks keseluruhan secara sistematik. Dengan
usaha ini, akan terlihat hubungan antara satu masalah dengan masalah yang lain, baik
masalah yang memengaruhi secara langsung maupun tidak langsung. Selanjutnya
seorang peneliti harus menetapkan dan memilih masalah dari sejumlah masalah yang
ada untuk ditetapkan sebagai masalah yang akan diteliti.
12
1. Menganalisis masalah-masalah utama atau masalah turunannya;
2. Membatasi lingkup studi
3. Memfokuskan masalah yang unik, yaitu dengan menelusuri dan menganalisis
sebab munculnya masalah tersebut melalui studi awal.7
7
Nanang Martono,Metode Penelitian...,h. 33-34
13
metode ceramah dan demonstrasi?
4. Merumuskan Hipotesis
Jadi, hipotesis adalah sebuah kesimpulan atau jawaban sementara yang berrsifat
teoritis yang dihasilkan melalui kajian secara mendalam dan saksama terhadap berbagai
teori (referensi) yang relevan. Hipotesis inilah yang selanjutnya perlu dibuktikan
melalui penelitian.
14
Dengan demikian, untuk merumuskan sebuah hipotesis, peneliti dapat membaca
referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berpikir. Selain itu penemuan
penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk
memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (hipotesis).
Dengan demikian, jika jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada
teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara
empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis.
Setelah selesai dalam menyusun landasan teori, maka peneliti biasanya akan
sampai pada kesimpulan tentang permasalahan penelitian. Bertolak dari apa yang telah
dilakukan dalam mencari landasan teori, para peneliti akan mempunyai peluang dalam
memberi jawaban sementara terkait dengan permasalahan penelitian.
8
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
9
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2006),
h.26
15
4) Hipotesis dapat mengungkapkan fakta yang ada.10
5) Menentukan metode dan menyusun indtrumen.
Sesuai dengan sifat dan karakter penelitian kuantitatif, maka metode yang
dapat digunakan dalam penelitian kuantitatif ini dapat berupa metode survey, ex post
facto, eksperimen, evaluasi, action research, dan policy research. Setelah metode
penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian.
Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data yang dapat berbentuk tes,
angket/koesioner, pedoman wawancara, dan panduan observasi. Dalam hal
instrument merupakan alat bantu bagi peneliti dalam menggunakan metode
pengumpul data. Terdapat kaintan antara metode dan instrument pengumpul data.
Pemilihan satu jenis metode pengumpul data kadang-kadang dapat memerlukan
lebih dari satu jenis instrument. Sebaliknya, satu jenis instrument dapat digunakan
untuk berbagai macam metode (Suharsimi Arikunto, 1995).
10
Bahdin Nur Tanjung & Ardial, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Proposal,Skripsi,danTesis) dan
Mempersiapkan Diri Menjadi PenulisArti kel Ilmiah, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007),
h. 152.
16
kelompok dalam istilah variabel independen (Robert B. Burns, 2000).
Hipotesis alternative (alternative hypotheses) dan hipotesis nol (null
hypotheses). Hipotesis terarah (directional) dan tidak terarah
(nondirectional).
1. Variabel:
2. Hipotesis:
17
mencerminkan karakteristik populasi secara umum.
6. Analisis Statistik:
Pilih dan terapkan metode analisis statistik yang sesuai dengan jenis data
dan tujuan penelitian. Analisis ini dapat mencakup uji hipotesis, analisis
regresi, atau analisis varians.
7. Interpretasi Hasil:
8. Generalisasi:
18
1. Perumusan Masalah:
2. Tinjauan Pustaka:
4. Rancangan Penelitian:
5. Pengumpulan Data:
6. Analisis Data:
19
dan tarik kesimpulan akhir.
9. Penyusunan Laporan:
1. Perumusan Masalah
2. Pemilihan Variabel
3. Populasi
4. DesainPenelitian
Jenis penelitian korelasional untuk mengukur hubungan antara
variabel intensitas sentuhan dan tingkat kesejahteraan.
7. Analisis Data
8. Interpretasi Hasil
20
1. Variabel Penelitian
a) BuktiFisik (X1)
b) Kehandalan (X2)
c) DayaTanggap (X3)
d) Jaminan (X4)
e) Empati (X5)
21
disebut variabel respon yang dilambangkan dengan Y.
2. Definisi Operasional
22
penulis menggunakan metode skala likert (likert’s summated ratings).
Teknik pengumpulan data yaitu pengumpulan data yang dilakukan
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka
mencapai suatu tujuan penelitian.
1) Kuisioner/angket
2) Dokumentasi
1. Uji Validitas
23
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan
diukur. Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini
metode korelasi person dengan alat bantu program SPSS 16.0 for
windows. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan angka r
hitung dengan r tabel serta nilai.
2. Uji Reliabilitas
a. Tujuan
24
a. Mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, Teori-teori atau hipotesis yang berkaitan
dengan fenomena alam. Proses pengukuran adalah
bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karenahal ini memberikan hubungan yang fundamental
antara pengamatan empirisdan ekspresi matematis dari
hubungan-hubungan kuantitatif.
b. Manfaat
2. Menggunakan angka:
25
penggunaanangka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut,hingga penampilan
hasilnya. Penggunaan angka ini memungkinkan
penelitiuntuk melakukan analisis yang lebih objektif dan
mendapatkan informasiyang lebih akurat.
11
Nikmatur Ridha, 2017,Proses Penelitian, Masalah, Variabel Dan Paradigma Penelitian,
JurnalHikmah,Volume14,No1, hlm.64-65
26
1