MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Perkuliahan Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Oleh:
NASRAH
80400222019
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris
dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara
yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti
cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang
lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis
artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu dan tersusun dengan baik.
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai
sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas
rancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan
penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan megadakan
observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan
diketahui, sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis
penelitian yang perlu pembuktian lebih lanjut. Rancangan pelaksanaan
penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serta
memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil
penelitian.
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi, karakteristik, prosedur, dan ragam penelitian
kuantitatif?
2. Bagaimana menentukan teori dalam penelitian kuantitatif?
3. Bagaimana cara menyusun kerangka teori dan pengukuran data dalam
penelitian kuantitatif?
4. Bagaimana teknik penarikan sampel dan pengumpulan data dalam
penelitian kuantitatif?
5. Bagaimana pengolahan dan analisis data pada penelitian kuantitatif?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui definisi, karakteristik, prosedur, dan ragam
penelitian kuantitatif.
2. Untuk mengetahui cara menentukan teori dalam penelitian kuantitatif.
3. Untuk mengetahui cara menyusun kerangka teori dan pengukuran data
dalam penelitian kuantitatif.
4. Untuk mengetahui teknik penarikan sampel dan pengumpulan data
dalam penelitian kuantitatif.
5. Untuk mengetahui pengolahan dan analisis data pada penelitian
kuantitatif.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Asep Kurniawan, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2018), h. 35.
2
Sudaryono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Mix Method (Depok: PT
Raja Grafindo Persada, 2019), h. 98.
4
5
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian dan Pengembangan
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 26-28.
6
2) Deduktif.
3) Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.
h. Hubungan Peneliti dengan Responden:
1) Dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak agar penelitian objektif.
2) Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden.
3) Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan.
i. Usulan Desain:
1) Luas dan rinci.
2) Menggunakan literatur yang berhubungan dengan masalah dan variabel
yang diteliti.
3) Memiliki prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya.
4) Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas.
5) Hipotesis dirumuskan dengan jelas.
6) Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
C. Prosedur Penelitian Kuantitatif
Adapun prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut:
7
analisis yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah statistik. Statistik yang
dapat digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik induktif. Data hasil
analisis tersebut selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data
dapat menggunakan tabel, grafik, dan diagram. Kemudian dilakukan pembahasan
yang dimana pembahasan tersebut merupakan pembahasan yang mendalam dari
data-data tersebut.
f. Menyimpulkan
Setelah peneliti melakukan analisis data, maka tahap terakhir adalah
menyimpulkan. Kesimpulan adalah hasil dari pengujian hipotesis apakah diterima
atau hipotesis di tolak. Kesimpulan di tulis dengan singkat, padat dan jelas.
D. Ragam Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif, seperti juga penelitian kualitatif terdiri dari
berbagai jenis. Tiap jenis mempunyai maksud tersendiri. Oleh karena itu,
pemilihan tipe yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian sangat
diharapkan dan menentukan pencapaian hasil yang telah dirumuskan.
Beberapa tipe penelitian kuantitif sebagai berikut:
a. Penelitian Eksploratif
Penelitian eksploratif merupakan studi penjajakan, terutama sekali
dalam pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup
penelitian yang lebih luas dengan jangkauan konseptual yang lebih besar.
Penelitian eksploratif mencoba menyediakan jawaban dari pertanyaan
yang telah dirumuskan dalam masalah yang akan dijadikan prioritas dalam
penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, penelitian eksploratif merupakan
penelitian pendahulu an. Melalui penelitian eksploratif akan di hubungkan
di antara gejala/fenomena sosial dan bagaimana bentuk hubungan itu.
Kerlinger menyatakan, bahwa penelitian eksploratif bertujuan: Pertama,
menemukan variabel yang berarti dalam situa si lapangan. Kedua;
Menemukan hubungan di antara variabelvariabel. Ketiga, meletakkan
dasar kerja untuk penelitian selanjutnya, yang bersifat pengujian
hipotesis yang lebih sistematis dan teliti. Oleh karena
itu, penelitian eksploratif mempunyai fungsi strategis dalam kerangka
9
4
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan (Jakarta:
Kencana, 2017), h. 60-61.
5
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 61.
10
6
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 61-62.
11
7
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 63.
12
8
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 64.
13
12
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 68-69.
13
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 70.
15
14
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 72.
16
15
Muri Yusuf, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Gabungan, h. 73-74.
16
Jamal Wiwoho, Konsep Dasar Penelitian, jamalwiwoho.com (14 Oktober 2020).
18
17
Hidayat Huang, Metodologi Penelitian Kuantitatif, globalstatistik.com (14 Oktober
2020).
19
d. Hipotesis
Teori yang digunakan dalam penelitian kuantitatif akan
mengidentifikasikan hubungan antar variabel. Hubungan antar variabel bersifat
hipotesisi. Hipotesis adalah proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau
merupakan jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis dalam
penelitian kuantitatif dapat berupa hipotesis satu variabel dan hipotesisi dua atau
lebih yang dikenal sebagai hipotesis kausal.
Hipotesis kausal memiliki ciri-ciri, yaitu: sekurang-kurangnya
mengandung dua variabel, menggambarkan hubungan sebab akibat, dapat
memprediksikan hasil yang akan terjadi, berkaitan logis dengan pertanyaan
penelitian, dan dapat dibuktikan keberlakuan atau ketidakberlakuannya.
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistik dikenal ada 2 macam, yaitu
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternative (Ha). Hipotesis nol adalah hipotesis
yang menyatakan adanya atau tidak adanya perbedaan atau tidak ada pengaruh
antara dua variabel yang dipersoalkan. Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis
yang menyatakan ketidaksamaan, perbedaan, atau adanya pengaruh antara dua
variabel yang dipersoalkan.
G. Teknik Penarikan Sampel dan Pengumpulan Data
a. Teknik Penarikan Sampel
Konsep yang berhubungan erat dengan sampel adalah populasi. Populasi
adalah keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Sampel merupakan
bagian dari populasi yang ingin diteliti. Untuk membuat sebuah batasan populasi,
terdapat tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi, cakupan, waktu.18
Dalam penjabaran tentang sampel, kita juga diperkenalkan dengan konsep
unit analisis dan unit observasi. Dalam proses penarikan sampel, terdapat juga
konsep sampling unit dan sampling element. Sampling unit adalah satuan yang
muncul dalam proses penarikan sampel secara berthap, sedangkan sampling
element adalah satuan yang menjadi target akhir dalam proses penarikan sampel.
Dengan kata lain, sampling unit akan sama dengan sampling element
18
Hidayat Huang, Metodologi Penelitian Kuantitatif, globalstatistik.com (14 Oktober
2020).
20
jika proses penarikan sampel dilakukan dalam satu tahap, sedang sampling unit
akan berbeda dengan sampling element jika proses penarikan sampel dilakukan
dalam beberapa tahap. Ada dua jenis teknik penarikan sampel, yaitu teknik
penarikan sampel probabilita dan teknik penarikan sampel non probabilita.19
b. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan proses mengidentifikasi dan mengoleksi
informasi yang dilakukan oleh peneliti yang dimana hal ini sesuai dengan tujuan
penelitian. Menurut Ibnu, setiap kegiatan penelitian selalu mengupayakan
diperolehnya data yang sesuai (valid) dan terpercaya (reliabel).20 Data penelitian
adalah semua informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah penelitian.
Pengumpulan data penelitian biasanya menjadi hal yang sulit dan berat bagi
seorang peneliti karena berbagai faktor. Banyak waktu, tenaga, biaya, dan pikiran
yang dibutuhkan oleh seorang pengumpul data, misalnya jika ia harus mendatangi
banyak orang dari rumah ke rumah, dari sekolah ke sekolah, dari satu tempat ke
tempat lain yang berjauhan dalam satu wilayah tertentu (kecamatan, kabupaten,
propinsi) untuk mengumpulkan data.
Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat
pengukurannya. Kalau alat pengambilan datanya cukup reliabel dan valid, maka
datanya juga akan cukup reliabel dan valid. Namun masih ada satu hal lagi yang
perlu dipertimbangkan, yaitu kualifikasi si pengambil data. Proses pengumpulan
data tidak selamanya berjalan dengan lancar, banyak situasi dan kondisi di luar
dugaan seorang peneliti yang terjadi di lapangan. Bisa jadi peneliti datang sampai
satu atau dua kali namun tidak berhasil bertemu dengan orang yang dicari. Selain
itu saat peneliti susah payah bertemu dengan sumber data, ia memberikan respon
yang kurang simpatik terhadap peneliti. Hal itu dapat menimbulkan keputusasaan
bagi seorang peneliti bahkan kegagalan dalam melakukan penelitian. Oleh karena
itu, seorang peneliti atau pengumpul data harus memiliki kepribadian yang
mendukung seperti tekun, sabar, tahan mental, terampil dan fleksibel.
19
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 69.
20
Ibnu S., Mukhadis A., dan Dasna, I.W, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian (Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang, 2003), h. 89.
21
21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), h. 129.
22
22
Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), h. 72.
23
Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, h. 72.
24
24
Sudaryono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Mix Method, h. 223.
25
25
Nasution, Metode Research: Penelitian Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 125
26
Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan (Surabaya: Penerbit SIC, 2001), h. 86.
26
c) Observasi
Observasi atau yang disebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan
pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat
indera. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang di katakan ini sebenarnya adalah
pengamatan langsung. Di dalam artian penelitian observasi dapat dilakuka dengan
tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara. Observasi dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu:
(1) Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
tidak menggunakan instrumen pengamatan.
(2) Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
Selain itu, pengambilan data dengan menggunakan metode observasi dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
(1) Observasi terbuka, yaitu pada posisi ini kehadiran peneliti dalam
menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden
diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan
peneliti terjadi interaksi secara langsung.
(2) Observasi tertutup, yaitu pada kondisi ini kehadiran peneliti
dalam menjalankan misinya, yaitu mengambil data dari
responden, tidak diketahui responden yang bersangkutan.
(3) Observasi tidak langsung, yaitu pada kondisi inipeneliti dapat
melakukan pengambilan data dari responden walaupun mereka
tidak hadir secara langsung di tengah-tengah responden.
d) Dokumentasi
Peneliti selaku individu yang memperhatikan objek yang akan diteliti
dalam memperoleh informasi, kita memperhatikan tiga macam sumber, yaitu
tulisan (paper), tempat (place) dan orang (people). Dalam mengadakan penelitian
yang bersumber pada tulisan inilah kita telah menggunakan metode dokumentasi.
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di
dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda
27
27
Sugiono, Statistik Untuk penelitian (Bandung: Alfabeta, 1999), h. 57.
29
a) Analisis Korelasional
Analisis korelasional adalah analisis statistik yang berusaha untuk mencari
hubungan atau pengaruh antara dua buah variabel atau lebih. Dalam analisis
korelasional ini, variabel dibagi ke dalam dua bagian, yaitu:
(1) Variabel bebas (Independent Variable), yaitu variabel yang
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain.
(2) Variabel terikat (Dependent Variable), yaitu variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel yang lain.
Misalnya penelitian tentang hubungan antara jumlah sales dengan volume
penjualan. Jumlah sales merupakan variabel bebas (X) dan volume penjualan
sebagai variabel terikat (Y).
b) Analisis Komparasi
Analisis komparasi adalah teknik analisis statistik yang bertujuan untuk
membandingkan antara kondisi dua buah kelompok atau lebih. Teknik analisis
yang digunakan juga cukup banyak, penggunaan teknik analisis tersebut
tergantung pada jenis skala data dan banyak sedikitnya kelompok.
Di samping teknik analisis di atas, terdapat dua kelompok analisis statistik
ditinjau dari bentuk parameternya, yakni statistik parametrik dan nonparametrik.
Statistik parametrik adalah analisis statistik yang pengujiannya menetapkan
syaratsyarat tertentu tentang bentuk distribusi parameter atau populasinya, seperti
data berskala interval dan berdistribusi normal. Sedangkan statistik nonparametrik
adalah analisis statistik yang tidak menetapkan syarat-syarat tersebut. Dengan
demikian, untuk dapat menggunakan teknik statistik parametrik harus ditinjau
terlebih dahulu persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang datanya menggunakan
data kuantitatif sehingga analisis datanya adalah analisis kuantitatif atau
menggunakan formula statistika matematis.
Adapun karakteristik penelitian kuantitatif menurut Sugiono adalah
sebagai berikut: Desainnya spesifik, jelas, rinci ditentukan secara mantap sejak
awal. Tujuannya adalah menunjukan hubungan antar variabel dan menguji teori.
Kemudian dari segi teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner,
Observasi/Pengamatan, dan wawancara terstruktur. Instrumen Penelitiannya
adalah berupa test, angket, wawancara terstruktur dan Instrumen yang telah
terstandar. Jenis datanya adalah kuantitatif. Sampelnya relatif besar,
representative, Sedapat mungkin random dan ditentukan sejak awal. Analisis
dilakukan setelah pengumpulan data rangkum, deduktif, Menggunakan statistik
untuk menguji hipotesis.
Adapun prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut: pertama membuat rumusan masalah, kedua menentukan landasan
teori, ketiga merumuskan hipotesis, keempat mengumpulkan data yang dimana
mencakup penentuan populasi dan sampel, pengembangan instrumen dan
pengujiannya. Kelima adalah melakukan analisis data dan terakhir adalah
penarikan kesimpulan.
Penelitian Kuantitatif memiliki beberapa ragam penelitian dan diantaranya
adalah penelitian eksploratif, deskriptif kuantitatif, korelasional, kausal
komparatif, dan penelitian tindakan. Adapun penyusunan kerangka teori pada
penelitian kuantitatif adalah: pertama melakukan tinjauan pustaka, kedua
membuat konstruksi model teoritis, ketiga membuat atau menentukan model
analisis dan terakhir adalah membuat hipotesis.
Pengumpulan data merupakan proses mengidentifikasi dan mengoleksi
informasi yang dilakukan oleh peneliti yang dimana hal ini sesuai dengan tujuan
31
32
penelitian. Instumen pengumpulan data yang digunakan secara garis besar ada dua
yaitu instrumen tes dan non-tes, yang dimana non-tes ini mencakup
angket/kuesioner, interview/wawancara, observasi, dan dokumentasi. Setelah
pengumpulan data rangkum kemudian dilakukan pengolahan data yang dimana
prosesnya melalui editing, coding, processing, dan cleaning.
Teknik analisis data yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif
adalah analisis statistik. Teknik analisis data ini terbagi ke dalam dua kelompok,
yaitu statistic deskriptif dan statistic Inferensial.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembacanya
terutama para mahasiswa yang memerlukan pembahasan ini untuk keperluan
tugas kuliah ataupun tugas akhirnya. Demi penyempurnaan atau perbaikan
makalah ini, penulis berharap adanya saran ataupun kritik yang konstruktif dari
pembaca terutama dari teman diskusi penulis.
DAFTAR PUSTAKA
33