Anda di halaman 1dari 18

“METODE KUANTITATIF & KUALITATIF”

“Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran PAI pada jenjang strata satu (S1) Program studi Pendidikan Agana
Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Universitas Islam Negeri
Datokarama Palu”

DOSEN PENGAMPU : Dr. RUSTINA, S.Ag., M.Pd.I.

Disusun Oleh Kelompok II:


Nama NIM
Ardian Nugraha 211010069
Resky Arhandy Z 211010084

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN DATOKARAMA PALU

TAHUN AJARAN 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Metode Kuantitatif & Kualitatif” untuk memenuhi tugas mata kuliah ini
dengan baik.
Dalam penulisan makalah ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen mata
kuliah “Metode Penelitian Pendidikan” yang telah memberikan tugas makalah ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kami harap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan, terutama kami yang
menyusun.
Kami juga menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini. Atas perhatiannya kami
ucapkan banyak terimakasih.

Palu, 23 Maret 2024

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif .................................. 3

2.2 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ................................ 5

2.3 Ciri-ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ...................................... 8

2.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif ............................... 9

2.5 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ................................. 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................ 14

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga sering
digunakan sebagai penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi dan sosiologi.
Kesan tersebut muncul karena masing-masing disiplin ilmu tersebut terus menerus
menggunakan metode secara konsisten. Antropologi sering menggunakan metode
kualitatif, sedangkan sosiologi hampir selalu menggunakan metode kuantitatif.
Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa antropologi ingin mendeskripsikan,
menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat yang masih tradisonal. Hal
tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam posisi memiliki satu
pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran. Sementara itu, sosiologi sudah
terlanjur dikenal sering menggunakan metode kuantitatif dan melakukan penelitian
terhadap masyarakat modern yang kompleks. Ada kesan bahwa penelitian sosiologis
selalu menggunakan metode kuantitatif.

Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan


dikontraskan. Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya
masing-masing dalam memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori.
Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan
paradigma tertentu (yang berbeda) yang menjadi acuannya.

Jenis penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah
yang diteliti, bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya.
Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena
ada masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya didasarkan pada
kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, serta prosedur penelitian
yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau objek
penelitiannya.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif?
2. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif?
3. Ciri-Ciri Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif?
4. Perbedaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif?
5. Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif?

1.3 Tujuan Pembelajaran


1. Dapat memahami pengertian Penelitian kuantitatif dan Penelitian Kualitatif
2. Dapat mengetahui penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
3. Dapat mengetahui ciri-ciri Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
4. Dapat memahami perbedaan antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif
5. Dapat memahami persamaan antara Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan
gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. 1

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode


penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti
pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional,
positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan
metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai
metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga
disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru.

Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik. 2 Penelitian kuantitatif merupakan studi yang

1
Mudji santoso dalam jurnal penelitian kuantitatif, hal 12.
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2012, hal 14.

3
diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif
sangat ketat menerapkan prinsipprinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara
lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk
dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam beberapa
komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di tentukan di ukur
dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda sesuai dengan kategori
informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan simbol–
simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di
lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang belaku umum di dalam
suatu parameter.3

Tujuan utama dati metodologi ini adalah menjelaskan suatu masalah tetapi
menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi
dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku pada
suatu populasi tertentu.

Sedangkan metode penelitian kualitatif merupakan metode baru karena


popularitasnya belum lama, metode ini juga dinamakan postpositivistik karena
berlandaskan pada filsafat post positifisme, serta sebagai metode artistic karena
proses penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola), dan disebut metode interpretive
karena data hasil peneletian lebih berkenaan dengan interprestasi terhadap data yang
di temukan di lapangan.

Metode penelitian kuantitatif dapat di artikan sebagai metode penelitian yang di


gunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang teleh di tetapkan. Metode penelitian kualitatif
sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitianya di lakukan pada

3
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam
penelitian psikologi,Pustaka Pelajar, 2003.

4
kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga metode etnographi, karena pada
awalnya metode ini lebih banyak di gunakan untuk penelitian bidang antropologi
budaya.

Beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986), mendefinisikan metode


kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasanya
sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam
peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor mengemukakan metode
kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-
kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih


menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari
pada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih
suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji
masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu
masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.4

2.2 Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak perlu di pertentangkan,
karena saling melengkapi dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.

1. Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif biasanya digunakan dalam penelitian yang bertujuan untuk


menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik,
untuk menunjukan hubungan antara variabel, dan ada pula yang bersifat
mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan

4
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,
Pustaka Pelajar,2010.

5
banyak hal. Metode yang sering digunakan adalah experimental, deskripsi,
survey, dan korelasi. Penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat
lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan hipotesis yang
dirumuskan dengan jelas. Pada penelitian kuantitatif, proposalnya lebih singkat
dan tidak banyak kajian literature, pendekatan dijabarkan secara umum, dan
biasanya tidak menyajikan rumusan hipotesis. 5

Metode kuantitatif digunakan apabila :

a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.


Masalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan
yang terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan
praktek, antara rencana dengan pelaksanaan. Dalam menyusun
proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukkan dengan data, baik
data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan
meneliti untuk menemukan pola pemberantasan kemiskinan, maka
data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukkan.
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu
populasi. Metode penelitian kuantitaif cocok digunakan untuk
mendapatkan informasi yang lebih luas tetapi tidak mendalam. Bila
populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan.
Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap tingkat kesehatan.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis
penelitian dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui

5
Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Rineka Cipta, 2010.

6
IQ anak-anak dari masyarakat tertentu, maka dilakukan pengukuran
dengan test IQ.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
2. Penelitian Kualitatif
Penggunaan penelitian kualitatif digunakan oleh seseorang yang ingin tahu suatu
masalah yang terjadi dengan cara “sangat mendalam”. Oleh sebab itu metode yang
digunakan wawancara mendalam, observasi lapangan, pengamatan, pencatatan.
Bahkan ada peneliti yang merasakan sendiri apa yang terjadi di lapangan dan
mengikuti informannya berada. Metode kualitatif digunakan untuk kepentingan yang
berbeda bila dibandingkan dengan metode kuantitatif. Berikut ini dijelaskan kapan
metode kualitatif digunakan :

a) Bila masalah penelitian belum jelas, Kondisi semacam ini cocok diteliti
dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif akan langsung masuk ke
obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour questions, sehingga
masalah akan ditemukan dengan jelas.
b) Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering
tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang.
Setiap ucapan dan tindakan orang mempunyai makna tertentu. Data untuk
mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan
metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi
berperan serta, dan dokumentasi.
c) Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya
dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif
dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi
sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola
hubungan yang jelas.
d) Memahami perasaan orang. Perasaan orang sulit dimengerti kalau tidak
diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data

7
wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan
apa yang dirasakan orang tersebut.
e) Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan
untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh
melalui lapangan.
f) Untuk memastikan kebenaran data. Data sosial sering sulit dipastikan
kebenarannya. Dengan metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data
secara trianggulasi atau gabungan (karena dengan teknik pengumpulan data
tertentu belum dapat menemukan apa yang dituju, maka ganti teknik lain),
maka kepastian data akan lebih terjamin. Selain itu dengan metode
kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir
setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.
g) Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan
seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melalui metode
kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi wawancara mendalam
kepada pelaku atau orang yang dipandang tahu, maka sejarah
perkembangan kehidupan seseorang.6

2.3 Ciri-ciri Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


1. Ciri penelitian Kuantitatif

Ciri khas penlitian kuantitatif adalah adanya sumber teori yang kuat, hipotesis,
definisi operasional, sampling, proses pengumpulan data dengan angket, adanya
pembuatan instrumen, pengujian, perhitungn, pengujian hipotesis dan penelitian
tersebut penuh dengan angka-angka statistik.

2. Ciri penelitian Kualitatif

6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
R&D),Alfabeta,2010.

8
Metode penelitian kualitatif memliki ciri sebagai berikut :

a. Latar alami (Natural Setting) yaitu kontek alami secara menyeluruh


(holistic) dan tidak dapat disolasi atau dieliminasi sehingga terlepas dari
konteksnya.
b. Instrumen manusia (human instrument) yang berarti merupakan instrumen
kunci (key instrumen) untuk menangka makna, interaksi nilai, nilai local
yang berbeda, yang mana hal ini tidak mungkin ditangkap oleh kuesioner. 7

2.4 Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Kualitatif


Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu
perbedaan tentang aksioma, proses penelitian, dan karakteristik penelitian itu sendiri.

1. Perbedaan Aksioma

Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan

kuantitatif meliputi seperti:

a. Sifat Realitas

Dalam memandang realitas, gejala, atau obyek yang diteliti, terdapat


perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah
dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat
diamati dengan panca indera, dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk,
warna, dan perilaku, tidak berubah, dapat diukur dan diverivikasi.

b. Hubungan peneliti dangan yang diteliti

7
Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media
Group, 2006.

9
Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu di luar dirinya, sehingga
peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat
independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human
instrument dan dengan teknik pengumpulan data participant observation
(observasiberperan serta) dan in depth interview (wawancara mendalam).

c. Hubungan antar variabel

Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang


diteliti lebih bersifat sebab dan akibat (kausal), sehingga dalam
penelitiannya ada variabel independen dan dependen. Contohnya
pengaruh iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan
yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan
sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel
dependen (akibat).

d. Kemungkinan generalisasai

Pada umumnya penelitian kuantitatif lebih menekankan pada keluasan


informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi yang
luas dengan variabel yang terbatas dan menggunakan data sampel yang
diambil dari populasi tersebut dengan teknik probality sampling
(random).

e. Peranan nilai

Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi interaksi


antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif,
karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan
terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data sehingga
data yang diperoleh obyektif.

2. Karakteristik penelitian

10
Karakteristik penelitian menurut kualitatif menurut Bogdan and Biklen
(1982) yaitu:

a. Dilakukan pada kondisi yang alamiah, langsung kesumber data dan peneliti
adalah instrumen kunci.
b. Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk
katakata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.
c. Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif.

Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu:

a. Penelitian kuantitatif ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
b. Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif.

c. Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan


menggunakan instrumen.
d. Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan
wawancara terstruktur.
e. Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukan hubungan antar
variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.

3. Proses penelitian

a. Proses penelitian kuantitatif

Peneliti kuantitatif pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah. Penelitian


kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti untuk
mendapatkan yang betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui studi
pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peneliti juga harus menguasai teori
melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan dibuat
dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya
sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca refrensi teoritis yang relavan dengan
masalah dan berfikir.

11
Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih
metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode penelitian kuantitatif
yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi,
action research, policy research. Setelah metode penelitian dipilih, maka peneliti
dapat menyusun instrumen penelitian atau alat pengumpulan data yang berbentuk
test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi. Pengumpulan data dilakukan
pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi atau sampel. Setelah data
terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan dan menguji
hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik. Kesimpulan adalah langkah terakhir
dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah.
berdasarkan proses diatas maka tampak jelas bahwa penelitian kuantitatif bersifat
linier, penggunaan konsep dan teori yang relavan serta pengkajian terhadap hasil-
hasil penelitian.

b. Proses penelitian kualitatif


Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour
question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi
yang diperolehnya.
Pada tahap ke dua disebut tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi
seagala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada
masalah tertentu.

Pada tahap ke tiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan
fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru
pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai
ranting, daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam
terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema
dengan cara mengkostruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan
pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru.

12
Pada tahap ke lima, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah
dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika kesimpulan
telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan
selesai.

2.5 Persamaan Antara Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Ada beberapa sisi yang sama-sama dimiliki oleh kedua desain penelitian ini
sebagai cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut:

1) Pada tahap awal, kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini
meneliti satu tema yang masih bersifat umum.
2) Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah
membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi
pendahuluan.
3) Masing-masing desain telah memiliki asumsi yag mendasari pelaksaan
penelitian tersebut.
4) Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode
yang sama seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi, meski
kadar pada masing-masing penelitian tersebut berbeda.
5) Kebenaran data yang telah diperoleh diperiksa dengan caranya
masingmasing.
Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang telah
dilakukan. 8

8
Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi, 2007,
PT Bumi Aksara, hal 89-91.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Jenis Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik,
dan tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan teknik pengumpulan data dengan quesioner. Penelitian
kuantitatif sering digunakan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu
alam maupun ilmu sosial seperti biologi, fisika, kimia, matematika, sosiologi,
jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya. Metode penelitian ini berbeda
dengan metode penelitian kualitatif karena menggunakan hitungan-hitungan,
sedangkan metode penelitian kualitatif menggunakan kata-kata atau deskripsi.
 Sifat-sifat yang terdapat dalam Penelitian kuantitatif antara lain berisi
penghitungan besaran atau jumlah, pengukuran tingkat kejadian, pembuktian
sesuatu, prediksi suatu variabel berdasarkan variabel lain, tindakan atau
eksperimen, dan pembuktian suatu hipotesa. Penelitian yang digunakan untuk
Penelitian Kuantitatif ini merupakan penelitian yang sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-hubungannya.
 Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir induktif.
Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomenanya
yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan
atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu
yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.

14
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmdi, Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif serta kombinasinya dalam
penelitian psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003

Bungin, M. Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenada


Media Group, 2006

Margono, Metodologi Peelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, 2009, Jakarta: Penerbit


Erlangga

Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan,


Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


R&D), Bandung: Alfabeta, 2010

Zuriah Nurul, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,


2007,
Malang: PT Bumi Aksara

15

Anda mungkin juga menyukai