Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya. Shalawat beriringan salam penulis do’akan kepada Allah SWT agar senantiasa
tercurahkan buat tambatan hati pautan cinta kasih yakninya Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen
Pembimbing Metodologi Penelitian dan Pengajaran Pendidikan Matematika secara khususnya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses
perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan
megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui,
sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih
lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.
Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang
langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan
obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari
informasi yang didapatkan dalam penelitian.
Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat menggenaralisasi
data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[1]
Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :
Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal
tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah
tersebut, antara lain :
1. Tahap Konseptual
3. Fase Empirik
Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian
dari lapangan.
4. Fase Analitik
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari
lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang
diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.
5. Fase Diseminasi
Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian.
a. Pertimbangan objektif
b. Pertimbangan subjektif
Sumber Masalah
Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal judul
adalah:
1) Hubungan
2) Kontribusi
3) Pengaruh
4) Perbedaan
5) Persepsi
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep
penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa
konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca teori yang
akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah terbentuk peneliti bisa
menentukan metode penelitian yang akan digunakan.
1. Variabel Kuantitatif
a. Variabel Terikat
Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi
sasaran dalam penelitian.
b. Variabel Bebas
c. Variabel Moderator
Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.
a. Hubungan simetris.
b. Hubungan asimetris.
c. Hubungan timbale balik.
2. Paradigma Penelitian Kuantitatif
a. Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
b. Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya
masih sederhan
c. Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan satu
variabel terikat
d. Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu
variabel terikat
e. Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan satu
variabel bebas
f. Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat[4]
Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga, dan
lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang
anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen. Banyak
teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay dan lain-
lain.
Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang
digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah yang
menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian. Instrument
penelitian dibedakan menjadi:
1. Wawancara (interview)
Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden. Ada
beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara
terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.
2. Angket (quisioner)
Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi
dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.
3. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Ada
dua bentuk observasi, yaitu:
a. Observasi Berstruktur
b. Observasi Tidak Berstruktur
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau
file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar,
foto, dan lain sebagainya.
d. Test
Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen
pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes
intelegensi.
Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis
untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari
penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam
proses pengumpulan data.
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabilitas.
a. Validitas
b. Reliabilitas
Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.
e. Persiapan admisintrasi
Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus
diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.
Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.
Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan
apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-
data yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data
yang keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang
disusun sebelumnya.
Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah selanjutnya
adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi yang lebih luas
dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian peneliti hanya
melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya. Bisa juga
luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya dengan kesimpulan peneliti
lain.
Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu perhitungan
atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat maknanya secara verba.
Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis maka interpretasikan yang
diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima
ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.
Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan penelitian
amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian yang
telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap, ringkas dan
jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. [5]
H. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif
Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan dalam table berikut:[6]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan
hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu. Dalam
penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-
hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian
lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa
akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html
http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz29P0h8prM
[5] http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html
[6] http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html
[1] www.google.com: 2012
[2] www.google.com: 2012
[3] Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Rineka Cipta, Jakarta: 2007), hal: 8