Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat
pada waktunya. Shalawat beriringan salam penulis do’akan kepada Allah SWT agar senantiasa
tercurahkan buat tambatan hati pautan cinta kasih yakninya Nabi Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen
Pembimbing Metodologi Penelitian dan Pengajaran Pendidikan Matematika secara khususnya.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan
penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.

Bukittinggi, Oktober 2012

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif
C. Langkah-langkah Pokok Penelitian Kuantitatif
D. Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif
E. Proses Penelitian Kuantitatif
F. Kelebihan dan kekurangan Penelitian Kuantitatif

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rancangan atau desain penelitian dalam arti sempit dimaknai sebagai suatu proses
pengumpulan dan analisis penelitian. Dalam arti luas rancangan penelitian meliputi proses
perencanaan dan pelaksanaan penlitian. Dalam rancangan perencaan dimulai dengan
megadakan observasi dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui,
sampai pada penetapan kerangka konsep dan hipotesis penelitian yang perlu pembuktian lebih
lanjut. Rancangan pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian.

Secara umum desain atau metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk mendapatkan data yang
langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena itu data yang telah
terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat di uji melalui pengujian reliabilitas dan
obyeksitas. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian
yang menggunakan angka-angka. Angka-angka tersebut digunakan sebagai representasi dari
informasi yang didapatkan dalam penelitian.

Data yang didapatkan selama penelitian disajikan dalam bentuk angka, statistik dan
sebagainya yang kemudian dianalisa dan disimpulkan. Jadi penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang bersifat deduktif, yakni dari khusus ke umum atau bersifat menggenaralisasi
data-data yang didapatkan di lapangan kepada sebuah kesimpulan umum.

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang


berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas dapat diuraikan rumusan masalah,
diantaranya:
1. Apa Pengertian Penelitian Kuantitatif?
2. Apa Saja Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif?
3. Bagaimana Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif?
4. Bagaimana Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif?
5. Bagaimana Proses Penelitian Kuantitatif?
6. Apa Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami Pengertian Penelitian Kuantitatif.


2. Mengetahui Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif.
3. Memahami Langkah-langkah Pokok pada Penelitian Kuantitatif.
4. Mengetahui Penggunaan Metode Penelitian Kuantitatif.
5. Mengetahui Proses Penelitian Kuantitatif.
6. Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Penelitian Kuantitatif.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk


mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena
buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan,
hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
(Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang
ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang
terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.[1]
Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang diberikan atau
dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian
eksperimen.[2]
Keunikan yang ada pada metode penelitian deskriptif antara lain seperti berikut :
1. Penelitian deskriptif menggunakan kuesioner dan wawancara, seringkali memperoleh
responden yag sangat sedikit, akibatnya bias dalam membuat kesimpulan.
2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, terkadang dalam pengumpulan data
tidak memperoleh data yang memadai. Untuk itu diperlukan para observer yang terlatih dalam
observasi, dan jika perlu membuat chek list lebih dahulu tentang objek yang perlu dilihat,
sehingga peneliti memperoleh data yang diinginkan secara objektif dan reliable.
3. Penelitian deskriptif juga membutuhkan permasalahan yang harus diindentifikasi dan
dirumuskan dengan jelas, agar peneliti tidak mengalami kesulitan dalam menjaring data ketika di
lapangan.
Tujuan Kekhususan penelitia deskriptif :[3]
4. a. Bertujuan untuk memecahkan masalah – masalah aktual yang dihadapi sekarang.
5. Misalnya, mengumpulkan data – data penghambat pelaksanaan kurikulum 1974
6. b. Bertujuan untuk mengumpulkan data, informasi untuk disusun, dijelaskan, dan
dianalisis. Penelitian ini biasanya tanpa hipotesis. Jika ada hipotesis biasanya tidak diuji
menurut analisis statistik.
Manfaat/ Kegunaan Penelitian Deskriptif
7. 1. Mendeskripsikan peristiwa atau kondisi populasi saat ini.
8. 2. Menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang
diteliti secara tepat.
9. 3. Mendapatkan variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia.

Beberapa Ciri - Ciri Penelitian Deskriptif


1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya : Penelitian
ini dimaksdukan hanya membuat Deskripsi atau Uraian Suatu Fenomena semata – mata, tidak
untuk mencari hubungan antar variabel, menguji hipotesis, atau membuat ramalan.
2. Dilakukan secara Survey ; oleh karena itu Penelitian Deskriptif sering disebut sebagai Penelitian
Survey.
Dalam arti Luas : Penelitian Deskriptif dapat mencakup seluruh metode
penelitian kecuali Penelitian yang bersifat historis dan eksperimental.
3. Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetail.
4. Mengidentifikasi masalah atau untuk mendapatkan justifikasi keadaan dan praktek yang sedang
berlangsung.
5. Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang
bersamaan.

Contoh-Contoh Penelitian Deskriptif[5]


a. Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan hanya
untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.
b. Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah.
c. Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah
G. Langkah-Langkah Pokok Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif sesuai karakteristiknya memiliki langkah-langkah tertentu dalam
pelaksanaannya. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:[6]
1. Perumusan masalah. Metode penelitian manapun harus diawali dengan adanya masalah, yakni
pengajuan pertanyaan-pertanyaan penelitian yang jawabannya harus dicari menggunakan data
dari lapangan. Pertanyaan masalah mengandung variabel-variabel yang menjadi kajian dalam
studi ini. Dalam penelitian deskriptif peneliti dapat menentukan status variabel atau mempelajari
hubungan antara variabel.
2. Menentukan jenis informasi yang diperlukan. Dalam hal ini peneliti perlu menetapkan informasi
apa yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang telah dirumuskan. Apakah
informasi kuantitatif ataukah kualitatif. Informasi kuantitatif berkenaan dengan data atau
informasi dalam bentuk bilangan/angka seperti.
3. Menentukan prosedur pengumpulan data. Ada dua unsur penelitian yang diperlukan, yakni
instrumen atau alat pengumpul data dan sumber data atau sampel yakni dari mana informasi itu
sebaiknya diperoleh. Dalam penelitian ada sejumlah alat pengumpul data antara lain tes,
wawancara, observasi, kuesioner, sosiometri. Alat-alat tersebut lazim digunakan dalam
penelitian deskriptif. Misalnya untuk memperoleh informasi mengenai langkah-langkah guru
mengajar, alat atau instrumen yang tepat digunakan adalah observasi atau pengamatan. Cara lain
yang mungkin dipakai adalah wawancara dengan guru mengenai langkah-langkah mengajar.
Agar diperoleh sampel yang jelas, permasalahan penelitian harus dirumuskan sekhusus mungkin
sehingga memberikan arah yang pasti terhadap instrumen dan sumber data.
4. Menentukan prosedur pengolahan informasi atau data. Data dan informasi yang telah diperoleh
dengan instrumen yang dipilih dan sumber data atau sampel tertentu masih merupakan informasi
atau data kasar. Informasi dan data tersebut perlu diolah agar dapat dijadikan bahan untuk
menjawab pertanyaan penelitian.
5. Menarik kesimpulan penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, peneliti
menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan mensintesiskan semua jawaban tersebut dalam satu kesimpulan yang merangkum
permasalahan penelitian secara keseluruhan.

Sedangkan penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang


spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap
kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan
lainnya. Namun bukan berarti penelitian kuantitatif bersih dari data yang berupa informasi
kualitatif. Penelitian kuantitatif ini menekankan pada hasil survey sedangkan penelitian
kualitatif yang menekankan pada studi kasus.

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.[1]

Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model


matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang
bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak
hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.[2]

B. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

Terdapat beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari desain penelitian kuantitatif, seperti :

1. Cara samplingnya berlandaskan pada asas random.


2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan tinggal pakai.
3. Jenis data yang diperoleh dengan instrumen-instrumen sebagian besar berupa angka atau
yang diangkakan.
4. Teknik pengumpulan datanya memungkinkan diperoleh data dalam jumlah banyak dan
dalam waktu yang relatif singkat.
5. Teknik analisis yang dominan adalah teknik statistik.
6. Sifat dasar analisis penelitian deduktif dan sifat penyimpulan mengarah ke generalisasi.

C. Langkah-Langkah pada Penelitian Kuantitatif

Pada prinsipnya penelitian kuantitatif adalah untuk menjawab masalah. Masalah adalah
penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi sesungguhnya. Dari hal
tersebut maka kita dapat melakukan beberapa langkah penelitian untuk menjawab masalah
tersebut, antara lain :

1. Tahap Konseptual

Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang


relevan, mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis. Tahap ini termasuk
merenungkan, berpikir, membaca, membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi, bertukar
pendapat, konsul dengan pembimbing, dan penelusuran pustaka. Mengeksploitasi,
perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif dimulai
dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti dan
kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan masalah penelitian tersebut
dengan jelas sehingga mudah di mengerti.

2. Fase Perancangan dan Perencanaan


Memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot penelitian
dan membuat revisi.

3. Fase Empirik

Pengumpulan data, penyiapan data untuk analisis atau mengumpulkan data penelitian
dari lapangan.

4. Fase Analitik

Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dari
lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan kesimpulan-kesimpulan, yang
diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis penelitian.

5. Fase Diseminasi

Pada tahap akhir, agar hasil penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh
masyarakat luas, maka hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian.

D. Penggunaan Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif dapat digunakan apabila :

1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.


2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain.\
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur.
6. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori
dan produk tertentu.

E. Proses Penelitian Kuantitaif


Proses penelitian yang dimaksud adalah kerangka kerja peneliti dalam melakukan
penelitian kuantitatif. Minimal ada enam langkah yang harus dilakukan oleh peneliti yang
meliputi:

1. Mengeksplorasi, merumuskan dan penentuan masalah yang akan diteliti seperti:


2. Topik
3. Masalah

Adapun pertimbangan dalam memilih masalah minimal ada dua hal:

a. Pertimbangan objektif

Maksud dari pertimbangan objektif disini adalah pertimbangan berdasarkan


masalah itu sendiri, layak tidak layak masalah itu diangkat. Penentuan kelayakan masalah
itu minimal didasarkan pada pertimbangan kualitas masalah itu dan dapatnya masalah itu
dikonseptualisasikan.

b. Pertimbangan subjektif

Pertimbangan subjektif adalah pertimbangan seputar kredibilitas peneliti


terhadap apa yang akan ditelitinya. Sehingga hal-hal yang dipertimbangkan disini
mencakup minat, dana, kemampuan, waktu dan lain-lain yang dimiliki peneliti terhadap
masalah yang akan ditelitinya.

Sumber Masalah

Stoner mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila:

1) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan


2) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan
3) Ada pengaduan
4) Ada kompetisi[3]
c. Judul

Adapun ciri-ciri judul penelitian kuantitatif biasanya kata yang digunakan diawal judul
adalah:

1) Hubungan
2) Kontribusi
3) Pengaruh
4) Perbedaan
5) Persepsi

F. Mendesain model penelitian dan parameter penelitian

Untuk melangkah menuju desain penelitian kuantitatif seorang peneliti hendaknya


menentukan konsep penelitiannya. Sedangkan konsep penelitian dapat diperoleh dengan
generalisasi dan abstraksi. Generalisasi adalah proses bagaimana memperoleh prinsip dari
berbagai pengalaman yang berasal dari literature dan empiris. Sedangkan abstraksi
mencakup ciri-ciri umum yang khas dari fenomena yang dibicarakan itu.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan oleh peneliti dalam membuat konsep
penelitian adalah desain variabel dan interaksi antar variabel. Dan perlu diingat bahwa
konseptualisasi dalam penelitian kuantitatif akan terbentuk jika peneliti membaca teori yang
akan digunakan dalam penelitiannya. Apabila teori dan konsep telah terbentuk peneliti bisa
menentukan metode penelitian yang akan digunakan.

1. Variabel Kuantitatif

Secara konsep variabel dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

a. Variabel Terikat

Variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama dan menjadi
sasaran dalam penelitian.

b. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan variabel


terikat dan mempunyai hubungan positif dan negatif.

c. Variabel Moderator

Variabel moderator adalah variabel yang memiliki pengaruh ketergantungan


yang kuat dalam hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Kehadiran
variabel moderator ini akan mengubah hubungan awal antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
d. Variabel Antara

Variabel antara adalah variabel yang bisa muncul saat variabel bebas mulai
mempengaruhi variabel terikat.

Hubungan antar variabel dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Hubungan simetris.
b. Hubungan asimetris.
c. Hubungan timbale balik.
2. Paradigma Penelitian Kuantitatif

Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan


antara variabel yang akan diteliti. Bentuk paradigma atau model penelitian kuantitatif:

a. Paradigma sederhana : terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
b. Paradigma sederhana beruntun : terdapat lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya
masih sederhan
c. Paradigma ganda dengan dua variabel bebas : terdapat dua variabel bebas dan satu
variabel terikat
d. Paradigma ganda dengan tiga variabel bebas : terdapat tiga varibel bebas dan satu
variabel terikat
e. Paradigma ganda dengan dua variabel terikat : terdapat dua variabel terikat dan satu
variabel bebas
f. Paradigma ganda dengan dua varibel bebas dan dua varibel terikat[4]

3. Hipotesis Penelitian Kuantitatif

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Jawaban tersebut


masih perlu diuji kebenarannya. Adapun cara merumuskan hipotesis minmal memenuhi
3 kriteria yaitu:

a. Hipotesis harus mendukung judul, masalah, dan tujuan penelitian


b. Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
c. Hipotesis harus bersifat spesifik
Adapun jenis hipotesis dalam dunia statistic dikenal ada 2 macam, yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternative (Ha).

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh elemen penelitian, bisa berupa orang, produk, lembaga, dan
lain-lainnya. Sedangkan sampel adalah suatu himpunan bagian dari populasi yang
anggotanya disebut sebagai subjek, sedangkan anggota populasi disebut elemen. Banyak
teori guna mengukur jumlah sampel yang diperlukan. Missal teori Slovin, gay dan lain-
lain.

G. Mendesain instrument pengumpulan data penelitian

Instrument penelitian dalam kegiatan penelitian ibarat sebuah jala atau jaring yang
digunakan untuk menangkap data sebanyak dan sevalid mungkin. Karena peran inilah yang
menjadikan instrument penelitian memiliki posisi amat penting dalam penelitian. Instrument
penelitian dibedakan menjadi:

1. Wawancara (interview)

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh peneliti dengan responden. Ada
beberapa model wawancara yang bisa dilakukan oleh peneliti. Pertama, wawancara
terstruktur. Kedua wawancara tidak terstruktur.

2. Angket (quisioner)

Angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan
sebelumnya untuk dijawab oleh responden. Jenis quisioner bisa dibedakan menjadi
dua. Pertama, Quisioner yang diberikan secara pribadi.. Kedua, Quisioner surat.

3. Pengamatan (observation)

Pengamatan atau observasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian, dan data penelitian tersebut dapat diamati oleh peneliti. Ada
dua bentuk observasi, yaitu:

a. Observasi Berstruktur
b. Observasi Tidak Berstruktur
c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah data sekunder yang tersimpan dalam bentuk dokumen atau
file. Dokumen ini bisa berupa buku, laporan, notulen, disc, majalah, surat kabar,
foto, dan lain sebagainya.

d. Test

Tes sebagai pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan dan latihan yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Ada beberapa macam tes instrumen
pengumpulan data, diantaranya: tes kepribadian, tes bakat, tes prestasi, tes sikap, tes
intelegensi.

Data-data yang diperoleh dari instrument inilah yang kemudian akan dianalisis
untuk menguji kesimpulan awal (hipotesa) yang telah ditentukan peneliti. Dari
penjabaran ini nampak bahwa instrument penelitian memiliki peran yang penting dalam
proses pengumpulan data.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabilitas.

a. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau


keshahihan suatu instrument. Untuk memperoleh instrument yang valid peneliti harus
bertindak hati-hati sejak awal penyusunannya

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument menunjukkan hasil pengukuran suatu instrument bebas


dari kesalahan pengukuran.

c. Melakukan pengumpulan data penelitian

Proses pengumpulan data penelitian kuantitatif harus terprogram dan terencana.


Hal-hal yang harus disiapkan oleh peneliti dalam tahap pengumpulan data adalah
sebagai berikut:
d. Membuat schedule penelitian

Schedule penelitian berisi hal-hal yang harus dikerjakan, kapan waktunya dan
deadline selesai dan lain-lain.

e. Persiapan admisintrasi

Persiapan administrasi yang dimaksud seperti meliputi persiapan surat-menyurat,


pengurusan ijin penelitian, persiapan pertemuan-pertemuan, persiapan alat-alat
penelitian, dan lain-lain.

c. Organisasi tim peneliti

Organisasi ini untuk penelitian kolektif, untuk penelitian individual tidak


memerlukan pengorganisasian seperti ini.

d. Penyusunan anggaran penelitian

Bagi penelitian individual penyusunan anggaran tidak mutlak diperlukan karena


semua pengeluaran langsung dikoordinasi sendiri dengan biaya sendiri. Tapi bagi
penelitian kolektif yang membutuhkan donor dari pihak lain maka perlu membuat
rencana anggaran dana.

e. Uji coba dan revisi instrument penelitian

Adapun instrument penelitian yang membutuhkan uji coba adalah jenis angket.
Sedangkan jenis wawancara, observasi, interview, dokumentasi dan lainnya tidak harus
diuji cobakan. Karena instrument ini selalu bersama peneliti.

f. Field workers dan tenaga asisten

Tenaga bantu ini diperlukan biasanya dalam penelitian kuantitatif yang dilakukan
pada populasi yang sangat luas. Sehingga peneliti membutuhkan bantuan orang lain.

g. Mengambil data dilapangan


Apabila seluruh persiapan penelitian diatas sudah selesai maka pengumpulan data
bisa dimulai. Beberapa ahli mengatakan bahwa jika suatu penelitian sudah sampai pada
pengumpulan data maka penelitian tersebut 80% sudah selesai.

f. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian


1) Mengolah Data

Pada analisis data kuantitatif, maka pengolahan data merupakan kegiatan


pendahuluan yang meliputi tiga tahap, yaitu:

a) Tahap editing (Pemeriksaan Data)


b) Tahap coding (pembuatan kode)
c) Tahap penyederhanaan data
d) Tahap mengode data
2) Rencana Analisis

Setelah pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya adalah menyusun


rencana analisis. Adapun tahapan menyusun rencana analisis meliputi:

a) Menentukan variabel yang hendak di analisis.

Pada umumnya variabel ini sudah nampak pada hipotesis penelitian.

b) Rekontruksi variabel-variabel yang hendak dianalisis.

Hal ini perlu karena terkadang data yang diperoleh tidak selalu sama dengan
apa yang direncanakan. Langkah yang dilakukan adalah dengan meneliti data-
data yang diperoleh kemudian melakukan penjabaran variabel bila terdapat data
yang keluar dari prediksi. Penjabaran ini bisa dipandu dengan pengkodean yang
disusun sebelumnya.

c) Pengelompokan kategori/variabel kedalam kategori/variabel yang baru.

Hal ini bertujuan untuk menyederhanakan kategori jawaban yang bervariasi.


Dalampengelompokan kategori ini memperhatikan urutan kode, pemberian skor,
dan pembentukan indeks dan skala.

d) Table yang dibutuhkan.


Kebanyakan peneliti menyajikan data yang dikumpulkan kedalam bentuk
table.

e) Statistik Yang Diperlukan

Adapun statistik yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitiannya.


Jika penelitian deskriptif maka statistik yang digunakan statistic deskriptif yang
meliputi distribusi frekuensi (untuk mengethaui penyebaran), mean modus
median (untuk ukuran pemusatan data), standar deviasi (untuk mengetahui
ukuran penyimpangan).

Apabila penelitian bertujuan menguji hipotesis maka digunakan statistic


inferensial. Peneliti harus mengecek apakah hipotesisnya terkategori hipotesis
komparasi (perbedaan, perbandingan) atau hipotesis korelasi (hubungan).
Karena statistic untuk kedua hipotesis tersebut berbeda.

3) Analisis dan Intepretasi

Setelah analisis data selesai dan informasi telah diperoleh maka langkah selanjutnya
adalah interpretasi hasil-hasilnya guna mencari makna dan implikasi yang lebih luas
dari hasil penelitian tersebut. Interpretasi bisa sempit dalam artian peneliti hanya
melakukan interpretasi atas data dan hubungan yang ada dalam penelitiannya. Bisa juga
luas dalam arti peneliti membandingkan hasil analisisnya dengan kesimpulan peneliti
lain.

Interpretasi pada dasarnya adalah, suatu penafsiran atas hasil dari suatu perhitungan
atau analisis data agar data berupa angka-angka itu dapat dilihat maknanya secara verba.
Adapun dalam penelitian kuantitatif menggunakan hipotesis maka interpretasikan yang
diberikan sesuai dengan hasil uji hipotesisnya. Apabila Ho ditolak maka Ha diterima
ataupun sebaliknya. Kemudian hasil itu diterjemahkan kedalam bahasa kualitatif.

4) Mendesain laporan hasil penelitian

Laporan penelitian adalah tahap akhir dari penelitian kuantitatif. Laporan penelitian
amat penting karena ‘benda” ini menjadi peninggalan tertulis dari suatu penelitian yang
telah dilaksanakan. Ciri laporan yang baik diantaranya adalah lengkap, ringkas dan
jelas, susunan pargaraf runtut, bahasa tepat dan lain-lain. [5]
H. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif

Kelebihan Metode Kuantitatif:

1. Dapat digunakan untuk menduga atau meramal


2. Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
3. Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variable
4. Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah
model.

Kekurangan Metode Kuantitatif:

1. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)


2. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
3. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang
populasi atau sampelnya sama.
4. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya
sedikit.

Perbedaan antara penelitian kualitatif dengan kuantitatif dijabarkan dalam table berikut:[6]

No Unsur Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif

1 Kejelasan Tujuan, pendekatan, Subjek sampel, sumber data


Unsur subjek, sumber data tidak mantap dan rinci,
sudah mantap, dan rinci masih flexsibel, timbul dan
sejak awal berkembangnya sambil
jalan

2 Langkah Segala sesuatu di Baru diketahui dengan


penelitian rencanakan sampai mantap dan jelas setelah
matang ketika persiapan penelitian selesai
disusun

3 Sampel dan Dapat menggunakan Tidak dapat menggunakan


populasi sampel dan hasil pendekatan populasi dan
penelitiannya sampel. Dengan kata lain
diberlakukan untuk dalam penelitian kualitatif
populasi tidak dikenal istilah
populasi dan sampel, istilah
yang digunakan adalah
setting. Hasil penelitia
hanya berlaku bagi setting
yang bersangkutan.

4 Hipotesis a. Mengajukan hipotesis Tidak mengemukakan


yang akan diuji dalam hipotesis sebelumnya, tetapi
penelitian dapat lahir selama

Hipotesis menentukan penelitian berlangsung.


b.
Hasil penelitian terbuka.
hasil yang diramalkan

5 Desain Dalam desain jelas Desain penelitiannya adalah


langkah-langkah flexible dengan langkah dan
penelitian dan hasil yang hasil yang tidak dapat
diharapkan dipastikan sebelumnya.

6 Pengumpulan Kegiatan pengumpulan Kegiatan pengumpulan data


data data memungkinkan harus selalu dilakukan oleh
untuk diwakilkan peneliti sendiri.

7 Analisis data Dilakukan sesudah Dilakukan bersamaan


semua data terkumpul dengan pengumpulan data.

8 Pemberi Disebut responden Disebut informan


Informasi

9 Data Berupa data kuantitatif Berupa narasi dan angka


atau dalam bentuk angka

10 Instrumen Berupa kuisioner yang Instrument penelitian


tidak boleh adalah peneliti sendiri,
penelitian diinterpretasikan oleh sehingga peneliti harus
pengedar kuisioner dan konseptual dan teoritikal.
tidak juga boleh
ditambah atau dikurangi

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif menyajikan
proposal yang bersifat lengkap, rinci, prosedur yang spesifik, literatur yang lengkap dan
hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.

Sebuah penelitian tentunya harus dirancang dan direncanakan terlebih dahulu. Dalam
penelitian kuantitatif, pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun
pengamatan serta memilih pengukuran variabel, prosedur dan teknik sampling, instrument,
pengumpulan data, analisis data yang terkumpul, dan pelaporan hasil penelitian. Selain hal-
hal tersebut, peneliti juga harus memikirkan teknik, instrumen, dan kelengkapan penelitian
lainnya yang diperlukan dalam penelitian kuantitatif.

Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model


matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan dengan fenomena alam. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau
mendeskripsikan statistik, untuk menunjukkan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang
bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak
hal, baik itu dalam ilmu-ilmu alam maupun ilmu-ilmu social.
B. Saran

Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap
berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca. Namun, saran dan kritik
yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan di masa
akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html

http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz29P0h8prM

[1] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 14


[2] http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2023657-pengertian-penelitian-
kuantitatif/#ixzz29P0h8prM

[3] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 52

[4] Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 66

[5] http://suryanieti.blogspot.com/2012/06/desain-penelitian-kuantitatif.html

[6] http://forummah.blogspot.com/2011/11/makalah-penelitian-kuantitatif.html
[1] www.google.com: 2012
[2] www.google.com: 2012
[3] Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Rineka Cipta, Jakarta: 2007), hal: 8

[4] www.google.com: 2012


[5] Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2004), hal: 75 - 76
[6]http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-

Anda mungkin juga menyukai