Anda di halaman 1dari 18

Quantitative Research Design : Penelitian Nonexperimental

(Deskriptif Dan Kausal Komparatif)

Dosen Pengampu: Dr. H. Syaukani, M.Ed.Adm

Disusun Oleh:

KELOMPOK II (PMM-4)

Jehan Nisak Nasution (0305163175)


Lina Sari Siregar (0305162094)
Mita Damayanti Hrp (0305161011)
Nadia Pertiwi (0305161027)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Metode Penelitian Kuantitatif.
Teruntuk bapak Dr. H. Syaukani, M.Ed. Adm selaku dosen mata kuliah
Metode Penelitian Kuantitatif, terima kasih untuk arahan serta bimbingan yang
sudah diberikan kepada kami. Untuk teman-teman khususnya PMM 4 terima
kasih atas dukungan serta doa yang telah tercurah untuk kami dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai penggunaan media.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran serta usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat pada
makalah berikutnya.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
baik itu dalam penulisan materi yang kurang berkenan dengan pengetahuan
pembaca dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi perbaikan makalah kami di waktu mendatang.

Medan, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi ............................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan .............................................................................................. 3

A. Pengertian Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental....................3


B. Penelitian Deskriptif Kuantitatif Non Eksperimental ................................4
C. Penelitian Kausal Komparatif Kuantitatif Non Eksperimental..................8

Bab III PENUTUP ............................................................................................. 14

A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................ 14

Daftar Pustaka ................................................................................................... 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sering kali seorang peneliti melakukan penelitian dengan membuktikan
hipotesis atau menguji kebenarannya. Penelitian juga mencari berbagai referensi
yang terbaru untuk mencari apakah yang telah diteliti dari topik yang sedang ia
teliti, sehingga penelitiannya dapat disebut penelitian ulangan. Penelitinan
kemudia memperkaya penegetahuannya dengan mendalami teori yang telah ia
pelajari. Proses penelitian semacam ini disebut penelitian kuantitatif.
Dalam proses penelitian terdapat beberapa langkah sebelum akhirnya
dilakukan analisis data. Prosesnya meliputi menentukan suatu masalah atau
problem, lalu mebuat suatu hipotesis. Setelah itu melakukan defenisi dan kajian
teori. Pada langkah ini peneliti mempelajari literatur sebanyak-banyaknya. Setelah
itu baru mencari sampel kemudian menyususn instrument juga mengumpulkan
data. Setelah itu barulah peneliti menginterpretasikan temuannya dan menarik
kesimpulan.
Penelitian kuantitatif terdapat dua jenis, akan tetapi yang akan dibahas
dalam makalah ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimental. Akan
dijelaskan apa saja metote penelitian kuantitatif non eksperimental dan bagaimana
aplikasinya dalam suatu penelitian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah pengertian dari desain penelitian kuantitatif non
eksperimental?
2. Bagaimana metode deskriptif dan penerapannya yang terdapat pada
desain penelitian kuantitatif non eksperimental?
3. Bagaimana metode komparasi kausal dan penerapannya yang terdapat
pada desain penelitian kuantitatif non eksperimental?
C. TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dari desain kuantitatif non eksperimental.
2. Mengetahui metode deskriptif dan penerapannya pada desain
penelitian non eksperimental.
3. Mengetahui metode komparasi kausal dan penerapannya pada desain
penelitian non eksperimental
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Desain Penelitian Kuantitatif Non Eksperimental


Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan
penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi dua yaitu, penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Penelitian kuantitaif dilaksanakan dengan menerapkan
control yang ketat atas dasar teoritis, kerangka berfikir, instrument-instrument,
teknik analisis, penarikan kesimpulan, penyusunan rekomendasi, dan lain-lain.
Investigator atau penelitian menggunakan control unruk mengidentifikasi dan
membatasi masalah yang akan diteliti dan berusaha membatasi efek-efek ekstra
atau diluar variable yang tidak dikaji. Penerapan berbagai manipulasi atau
perlakuan, misalnya melalui sebuah eksperimen, merupakan salah satu contoh
unruk menentukan ada tau tidaknya efek-efek ekstra tersebut.
Pada penelitian kuantitatif terdapat dua macam penelitian yaitu non
eksperimental dan eksperimental. Desain non eksperimen cenderung rendah
dalam validitas internal, tetapi lebih tinggi pada validitas eksternal. Sedangkan
desain eksperimen cenderung tinggi dalam validitas internal tetapi lebih rendal di
validitas eksternal.
Desain penelitian kuantitatif non eksperimental didasari oleh filsafat
positifisme ynag menekankan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara
kuantitatif. Desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka,
pengolhan statistic, struktur dan percobaan terkontrol. Ada beberapa metode
penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, yaitu (Nana Saodih, 2005) :
1) Deskriptif
2) Survei
3) Perbandingan kausal
4) Komparatif
5) Lorelasional
6) Tindakan
B. Penelitian Deskriptif Kuantitatif Non Eksperimental
Suatu desain penelitian deskriptif menjelaskan beberapa fenomena pada
jangka waktu tertentu. Penelitian deskriptif membutuhkan suatu fenomena yang
terukur jelas kepentingan (misalnya, pengetahuan guru tentang perkembangan
kemampuan literasi) yang secara sistematis dan tepat dapat diukur. Setelah
menjelaskan apa penelitian deskriptif, maka desain penelitian juga harus
mencakup fenomena yang tertentu yang diinginkan dari penelitian tersebut.
(Syaukani, 2018)
Jenis desain deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan deskripsi tentang
suatu kenyataan atau menguji hubungan antar kenyataan yang telah ada atau telah
terjadi pada subjek. Dalam desain ini, peneliti tidak melakukan manipulasi
perlakuan atau penempatan subjek. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa
adanya. Penelitian ini juga disebut penelitian non eksperimen, karena peneliti
tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. (Neliwati, 2018)
Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau masa lampau.
Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variable-
variabel bebas, tetapi menggambarkan kondisi apa adanya (Nana Saodih, 2005).
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel bebas, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain.
(Ahmad Nizar Rangkuti, 2016)
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang
diteliti secara tepat. Dalam perkembangannya, akhir-akhir ini penelitian deskriptif
banyak dilakukan peneliti dengan dua alasan. Pertama, dari pengamatan empiris
didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian dilakukan dalam bentuk
deskriptif. Kedua, desain deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi
permasalahan yang berkaitan dalam bidang pendidikan maupun tingkah laku
manusia. (Neliwati, 2018)
Tujuan penelitian ini ialah menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Berikut ini adalah ciri-
ciri penelitian desain deskriptif :
1) Umumnya bersifat krossektional
2) Menggambarkan atau mendeskripsi suatu fenomena, kejadian, kondisi,
fakta, dll.
3) Tidak membandingkan suatu kelompok dengan kelompok lainnya.
4) Pertanyaan tepat untuk penelitian deskriptif adalah what, where, when,
how.
5) Tidak memerlukan hipotesis, sehingga tidak perlu melakukan uji statistic.
6) Analisis data umumnya menggunakan deskriptif statistic studi tentang
prevalence rate, proportion, rasio dan lain-lain.

Penelitian deskriptif tidak hanya bisa mendeskripsikan suatu keadaan


namun juga dapat mendeskripsikan keadaan dalam tahap-tahapan
perkembangannya. Penelitian yang demikian disebut dengan penelitian
perkembangan (developmental studies). Dalam penelitian perkembangan ada yang
bersifat longitudinal (sepanjang waktu da nada juga yang bersifat cross sectional (
dalam potongan waktu) (Nana Saodih, 2005).

Terdapat beberapa langkah dalam penelitian deskriptif yaitu :


1) Mengidentifikasi adanaya permasalahan yang signifikan untuk dipeahkan
memlalui desain deskriptif
2) Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas
3) Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
4) Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan
5) Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau
hipotesis penelitian
6) Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal
ini menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen
pengumpul data, dan menganalisis data
7) Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistik yang relevan
8) Membuat laporan penelitian. (Sukardi, 2010)

a. Penelitian longitudinal
Penelitian longitudinal adalah penelitian yang meneliti
perkembangan suatu aspek atau suatu hal dalam seluruh priode waktu,
atau tahapan perkembangan yang cukup panjang (sepanjang waktu)
b. Karakteristik penelitian longitudinal:
Karakteristik dan cakupan utama dari penelitian longitudinal
adalah sebagai berikut:
1) Data dikumpulkan untuk setiap variable pada dua variable atau
lebih periode waktu tertentu.
2) Subjek atau kasus yang dianalisis sama atau setidaknya dapat
diperbandingkan antara satu periode dengan periode berikutnya.
3) Analisis melibatkan perbandingan data yang sama dalam suatu
periode dengan atar metode yang berbeda.

c. Jenis-jenis penelitian longitudinal

Adapun jenis penelitian longitudinal terbagi menjadi 3 (Syukur


Kholil, 2006):

1) Penelitian tren (time series) merupakan salah satu bentuk penilaian


longitudinal yang pada umumnya dilakukan untuk mengukur
perubahan pendapat dan sikap masyarakat tentang hal-hal yang
sedang hangat, misalnya siapakah calon presiden, calon gubernul
atau calon walikota yang akan dipilih oleh para pemilih.
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan minimal 2 kali.
Misalnya, pengumpulan data pertama dilakukan sebelum masa
pemilihan kampanya, dan pemilihan data kedua dilakukan setelah
masa kampanya selesai atau kira-kira satu minggu atau tiga hari
lagi masa pemilihan.
2) Penelitian panel juga bertujuan untuk melihat perubahan pendapat,
sikap dan perilaku pada populasi tertentu. Masa pengumpulan data
juga dilakukan 2 kali.perbedaan penelitian panel dengann tren
adalah penelitian tren adalah penelitian yang setiap pengumpulan
data pertama, kedua dan seterusnya adalah berbeda tetapi dalam
populasi yang sama. Sedangkan dalam penelitian panel sampel
penelitian pengumpulan data penelitian yang pertama dan kedua
harus sama. Penelitian panel dilakukan untuk melihat atau
mengukur perubahan pendapat, sikap dan perilaku sekelompok
masyarakat sebelum dan sesudah perkenalkan suatau program.
3) Penelitian kohort adalah salah satu jenis penelitian longitudinal
yang mengumoulkan data 2 kali atau lebih. Penelitian ini juga
sama dengan penelitian tren yang mengambil data dri responden
yang berbeda tetapi didalam populasi yang sama. Penelitian kohort
juga bertujuan untuk mengukur perubahan pendapat, sikap dan
perilaku responden dari waktu kewaktu. Misalnya seorang
penelititi ingin meneliti bagaimana perubahan kebiasaan menonton
televise seorang anak berusia 5 tahun, setelah ia berusia 10 tahun
kemudian 15 tahun. Apakah terjadi peningkatan frekuensi waktu
menonton setelah anak berusia 10 dan 15 tahun atau justru
mengurang.
d. Penelitian Cross sectional
1) Penelitian ini adalah penelitian dalam suatu tahapan atau periode
waktu, hanya meneliti [erkembangan dalam tahapan-tahapan
tertentu saja (dalam potongan waktu). Contoh penelitian cross
sectional adalah ingin mengetahui hubungan anemia besi pada ibu
hamil dengan berat badan bayi lahir (BBL), dengan menggunakan
rancangan atau pendekatan cross sectional.
 Tahap pertama
Mengidentifikasi variabel yang akan diteliti dan kedudukannya
masing-masing:
1. Variable dependen ( efek): berat badan bayi lahir.
2. Variable independen ( resiko): anemia besi pada ibu hamil
 Menetapkan studi penelitian atau populasi dan sampelnya. Subjek
penelitian disini adalah ibu-ibu yang baru melahirkan, namun perlu
dibatasi dari daerah mana mereka ini dapat diambil, apakah
lingkup dirumah saki umum, rumah sakit bersalin atau rumah
bersalin.
 Tahap ketiga
Melakukan pengumpulan data, observasi atau pengukuran terhadap
variable dipenden dan independen dalam waktu yang sama).
Caranya mengukur berat badan bayi yang baru dilahirkan dan
memeriksa hb draah ibu.
 Tahap keempat
Menelolah dan menganalisis data dengan cara membandingkan
antara berat badan bayi lahir dengan hb darah ibu. Dari analisis ini
akan di peroleh bukti adanya atau tidak adanya hubungan antara
anemia besi dengan berat badan bayi lahir.

C. Penelitian Kausal Komparatif Kuantitatif Non Eksperimental

Penelitian kausal komparatif disebut juga penelitian sebab akibat. Di


dalam mengelompokkan jenis penelitian ini, ada para ahli yang memasukkannya
sebagai penelitian deskriptif, dengan alasan adalah bahwa penelitian tersebut
berusaha menggambarkan keadaan yang telah terjadi. Sementara itu, ada pula
peneliti yang memasukkannya sebagai penelitian ex-postfacto dengan alasan
penelitian ini, variabel juga telas terjadi dan penelitian yang berusaha
memanipulasi atau mengontrolnya. (Neliwati, 2018)

Pendekatan dasar kausal komparatif melibatkan kegiatan penelitian yang


diawali dari mengidentifikasi pengaruh variabel satu terhadap variabel lainnya,
kemidian dia berusaha mencari kemungkinan variabel penyebabnya.

Penelitian korelaional dengan penelitian kausal komparatif kadang-kadang


membingungkan bagi sebagian penelitian muda. Karena dalam beebrapa hal
penelitian kolerasional dan kausal komparatif memiliki kesamaan, seperti
diantaranya termasuk:

1. Sama-sama tidak memanipulasi variabel, karena variabel telah terjadi


2. Sama-sama tidak melakukan control
3. Bila penelitian melakukan paket program statistic dalam komputer,
penelitian regresi otomatis juga menganalisis hasil kolerasi

Walaupun demikian terdapat perbedaan antara penelitian korelasional


dengan kausal komparatif yaitu:

1. Dalam penelitian korelasi, penelitian tidak mengidentifikasi atau


membedakan antara variabel bebas dengan variable terikat
2. Dalam penelitian kausal komparatif, penelitian berusaha
mengidentifikasi hubungan variabel yang kompleks mereka
membedakan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Adapun langkah-langkah penelitian ex-postfacto adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan melalui desain ex-postfacto
2) Membatasi dan merumuskan permasalahan dengan jelas
3) Menentukan tujuan dan manfaat penelitian
4) Melakukan studi pustaka yang berkaitan denga permasalahan
penelitian
5) Menentukan kerangka berfikir, pertanyaan penelitian dan hipotesis
penelitian
6) Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk
dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling,
menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data
7) Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan
menggunakan teknik statistika yang relevan
8) Membuat laporan penelitian. (Neliwati, 2018)

Desain komparasi kausal disebut juga ex post facto. Desain komparasi


kausal menelaah pengaruh variabel independen yang tidak dapat di manipulasi
oleh peneliti (yaitu, jenis kelamin, status sosial ekonomi, usia, dll) pada variabel
dependen. Setelah menjelaskan desain kausal-komparatif, variabel independen
harus diidentifikasi secara jelas, begitu juga dengan setiap variabel dependen.
Bagaimana responden diklasifikasikan ke dalam kelompok juga harus di jelaskan.
(Syaukani, 2017)

1) Penelitian Perbandingan Kausal (Ex-Post Facto)

Bertujuan untuk meneliti hub ungan sebab akibat atau kemungkinan


hubungan sebab akibat dengan cara mengamati akibat yang ada dan mencari
kembali faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab dari akibat itu melalui
pengumpulan data tertentu. Berbeda dengan penelitian eksperimen, penelitian ini
tidak mengumpulkan data dalam keadaan terkontrol. Penelitian perbandingan
kausal ini bersifat ex-postfacto yaitu data yang dikumpulkan setelah semua
peristiwa yang dipermasalahkan berlalu.

Misalnya:

a) Penelitian tentang pemberian ASI Eksklusif pada bayi selama 6 bulan


yang menyebabkan bayi tersebut sehat
b) Penelitian tentang pola perilaku dan prestakaitan dengan kerja seorang
dokter kepala puskesmas yang berkaitan dengan perbedaan usia
menduduki jabatan, dengan cara menggunakan data deskriptif
mengenai tingkah laku dan prestasi kerja yang dicatat atau dapat
dicapai sebelum yang bersangkutan menduduki jabatan

1. Keunggulan Penelitian Kausal Komparatif


a. Metode kausal komparatif adalah suatu penelitian yang baik untuk
berbagi keadaan kalau metode yang lebih kuat, yaitu metode
eksperimental, tak dapat digunakan ketika:
 Apabila tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol dan
memanipulasikan faktor-faktor yang perlu untuk menyelidiki
hubungan sebab-akibat secara langsung.
 Apabila pengontrolan terhadap semua variabel kecuali variabel
bebas sangat tidak realistis dan dibuat-buat, yang mencegah
interaksi normal degan lain-lain variabel yang berpengaruh.
 Apabila kontrol di laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian
adalah tidak praktis, terlalu mahal, atau di pandang dari segi etika
di ragukan/di pertanyakan.
b. Studi kausal-komparatif menghasilkan informasi yang sangat
berguna mengenai sifa-sifat gejala yang di persoalkan: apa sejalan
dengan apa, dalam kondisi apa. Pada perurutan dan pola yang
bagaimana dan yang sejenis dengan itu.
c. Perbaikan-perbaikan dalam hal teknik, metode statistik, dan
rancangan dengan kontrol parsial, pada akhir-akhir ini telah
membuat studi kausal-komparatif itu lebih dapat di
pertanggungjawabkan.

2. Kelemahan Penelitian Kausal Komparatif


a. Kelemahan utama setiap rancangan ex post facto adalah tidak
adanya kontrol terhadap variabel bebas. Dalam batas-batas
pemilihan yang dapat dilakukan, peneliti harus mengambil fakta-
fakta yang dijumpainya itu. Untuk dapat mencapai kesimpulan
yang sehat, peneliti harus mempertimbangkan segala alasan yang
mungkin diajukan yang dimungkinkan mempengaruhi hasil –hasil
yang dicapai. Sejauh peneliti dapat dengan sukses membuat
justifikasi keimpulannya terhadap alternatif-alternatif lain itu, dia
ada dalam posisi yang secara relatif kuat.
b. Sulit untuk memperoleh kepastian bahwa faktor-faktor penyebab
yang relevan telah benar-benar tercakup dalam kelompok faktor-
faktor yang sedang di selidiki.
c. Kenyataan bahwa faktor penyebab bukanlah faktor tunggal,
melainkan kombinasi dan interaksi antara berbagai faktor dalam
kondisi tertentu untuk menghasilkan efek yang di saksikan,
menyebabkan masalah menjadi sangat kompleks.
d. Suatu gejala mungkin tidak hanya merupakan akibat dari sebab-
akibat ganda, tetapi dapat pula di sebabkan oleh sesuatu sebab pada
kejadian tertentu dan oleh lain sebab pada kejadian lain.
e. Apabila saling hubungan antara dua variabel telah di ketemukan,
mungkin sulit untuk menentukan mana yang sebab dan mana yang
akibat.
f. Kenyataan bahwa dua atau lebih faktor saling berhubungan
tidaklah selalu memberi implikasi adanya hubungan sebab-akibat.
Kenyataan itu mungkin hanyalah karena faktor-faktor tersebut
berkaitan dengan faktor yang ridak di ketahui atau tidak
terobservasi.
g. Menggolong-golongkan subjek ke dalam kategori dikotomi
(misalnya: golongan pandai dan golongan bodoh) untuk tujuan
pembandingan, menimbulkan persoalan-persoalan, karena kategor-
kategori seperti itu bersifat kabur, bervariasi dan tidak mantap.
Seringkali penelitian yang demikian itu tidak menghasilkan
penemuan yang berguna.
h. Studi komparatif dalam situasi alami tidak memungkinkan
pemilihan subjek secara terkontrol. Menempatkan kelompok yang
telah ada yang mempunyai kesamaan dalam berbagai hal kecuali
dalm hal di hadapkannya pada kepada variabel bebas adalah sangat
sulit.

3. Prosedur Penelitian Kausal Komparatif


a. Merumuskan masalah
b. Menentukan kelompok yang memiliki karakteristik yang ingin di
teliti
c. Pemilihan kelompok pembanding
d. Pengumpulan data
e. Analisis data,
Sementara itu terdapat pula langkah-langkah pokok dalam studi
kasus kausal komparatif sebagai berikut :
1) Mendefinisikan masalah
2) Melakukan penelaahan kepustakaan
3) Merumuskan hipotesis
4) Merumuskan asumsi yang mendasari hipotesis itu serta prosedur
yang akan di gunakan
5) Merancang cara pendekatannya
6) Pilihlah subjek yang akan di gunakan serta sumber-sumber yang
relevan
7) Pilihlah atau susunlah teknik yang akan digunakan untuk
mengumpulkan data
8) Tentukan kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai
dengan tujuan studi, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling
hubungan
9) Memvalidasikan teknik untuk mengumpulkan data itu dan
menginterpretasi kan hasilnya dalam acara yang jelas dan cermat
10) Mengumpulkan dan menganalisis data
11) Menyusun laporannya
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melakukan
penelitian. Desain penelitian terbagi menjadi dua yaitu, penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Penelitian kuantitaif dilaksanakan dengan menerapkan
control yang ketat atas dasar teoritis, kerangka berfikir, instrument-instrument,
teknik analisis, penarikan kesimpulan, penyusunan rekomendasi, dan lain-lain.
Pada penelitian kuantitatif terdapat dua macam penelitian yaitu non
eksperimental dan eksperimental. Desain non eksperimen cenderung rendah
dalam validitas internal, tetapi lebih tinggi pada validitas eksternal. Sedangkan
desain eksperimen cenderung tinggi dalam validitas internal tetapi lebih rendal di
validitas eksternal.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel bebas, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain.
Penelitian kausal komparatif disebut juga penelitian sebab akibat. Di
dalam mengelompokkan jenis penelitian ini, ada para ahli yang memasukkannya
sebagai penelitian deskriptif, dengan alasan adalah bahwa penelitian tersebut
berusaha menggambarkan keadaan yang telah terjadi. Sementara itu, ada pula
peneliti yang memasukkannya sebagai penelitian ex-postfacto dengan alasan
penelitian ini, variabel juga telas terjadi dan penelitian yang berusaha
memanipulasi atau mengontrolnya.

B. Saran

Demikianlah makalah tentang Quantitative Research Design:Penelitian


Nonexperimental (Deskriptif dan Kausal Komparatif) ini dibuat. Semoga
bermanfaat bagi kita semua, apabila ada kesalahan dalam makalah ini kami
mohon maaf. Selanjutnya kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Kholil, Syukur. 2006. Metodologi Penelitian. Bandung : Citapustaka Media


Nizar, Ahmad Rangkuti. 2016. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, PTK, dan Penelitian Pengembangan). Bandung:
Citapustaka Media
Neliwati. 2018. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Kajian Teori dan Praktek).
Medan : CV. Widya Puspita
Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Prakteknya.
Jakarta : Bumi Aksara
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Syaukani. 2017. Metode Penelitian (Pedoman Praktis Penelitian dalam Bidang
Pendidikan). Medan : Perdana Publishing
Syaukani. 2018. Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan : Perdana Publishing

Anda mungkin juga menyukai