Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

METODE PENELITIAN DESKRIPTIF


Makalah
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Matakuliah Metode Penelitian yang di ampu
oleh Bpk. Nur Khoiri, M.Ag.

Disusun oleh:
1.      Ahmad Basir

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ (INISNU) JEPARA
TAHUN 2011

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis penjatkan


kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Metode
Penelitian Deskriptif”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliyah Metode
Penelitian, yang diampu oleh Bapak Nur Khoiri, M.Ag. selaku
dosen Metode Penelitian diFakultas Tarbiyah INISNU Jepara.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan
imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan
bantuan, dan berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi kalangan banyak umumya.
Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Jepara, 28 Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ...................................................................................
..... ii
DAFTAR
ISI ...................................................................................................
.... iii
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................
..... 1
BAB II LANDASAN
TEOR .............................................................................. 6
BAB III
PEMBAHASAN .................................................................................
. 12
BAB IV
PENUTUP ........................................................................................
.... 18
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................
. 20
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah


Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai
dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini juga sering
disebut noneksperimen, karena pada penelitian ini penelitian
tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian.
Dengan metode deskriptif, penelitian memungkinkan untuk
melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,
mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang
memiliki validitas universal (west, 1982). Di samping itu,
penelitian deskriptif juga merupakan penelitian, dimana
pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau
hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang.
Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti
sesuai dengan apaadanya.

Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Penelitian Deskriptif ?
2.      Apa Langkah-langkah Penelitian Deskriptif ?
3.      Apa Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Deskriptif ?
4.      Bagaimana mengaplikasikan Penelitian Deskriptif ?
5.      Seperti apa contoh Penelitian Deskriptif ?

B.     Tujuan Pembahasan


Tujuan pembahasan makalah ini adalah Menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objekatqau subjek yang diteliti
secara tepat, misalnya dalam penelitian penggambaran sertqa
faktual tentang perkembangan sekolah.
C.    Manfaat Makalah

Makalah kami yang berjudul Metode Penelitian deskriptif ini


diharapkan bisa bermanfaat untuk lebih memahami bagaimana
cara melakukan penelitian dengan menggunakan metode
deskriptif, yang mana akan sangat berguna nanti ketika penulis
sudah semester tinggi dan akan melakukan KKN, ujian Skripsi
maupun penelitian-penelitian yang lain.
D.    Sistematika Penulisan Makalah
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Pembahasan
D.    Manfaat Makalah
E.     Sistematika Penulisan Makalah
Bab II Landasan Teori
A.    Pengertian Penelitian Kualitatif
B.     Langkah-langkah Penelitian Kualitatif
C.     Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif
D.    Aplikasi Penelitian Kualitatif
E.     Contoh Penelitian Kualitatif
Bab III Pembahasan
Bab IV Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran
Daftar Pustaka

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Pengertian Penelitian Deskripsi
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,
2006: 72).1[1] Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,
misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek
yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah
berlangsung.
Furchan (2004: 447) menjelaskan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dirancang untuk memperoleh
informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan.
Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada
perlakuan yang diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji
hipotesis sebagaimana yang terdapat pada penelitian
eksperiman. [2]
2

Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang


disebut dangan metode penelitian deskriptif ini akan menjadi
lebih jelas bilamana kita melihat berbagai pandangan para pakar
mengenai metode tersebut, diantaranya:
1.      Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interprefasi yang tepat.
2.      Menurut Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif
mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata
cara yang berlaku di masyarakat serta situasi-situasi tertentu
termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, skiap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang
berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
3.      Menurut Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian
yang bersifat deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat
suatu sifat-sifat individu, keadan, gejala atau kelompok-
kelompok tertentudalam suatau masyrakat.

B.     Langkah-langkah dalam peneltian deskriptif.

Prosess penelitian deskriftif dapat diikhtisarkan dalam langkah-


langkah sebagai berikut :
1.      Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen,
peneliti harus memulai penyelidikannya dengan pernyataan
masalah yang jelas.
2.      Identifikasiinformasi. yang di perlukan untuk memecahkan
masalah.

1[1]Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya hal.72

2[2]Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar.


Yogyakarta hal.447
3.      Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.
4.      Identifokasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur
penarikan sempel yang di pelukan.
5.      Rancangan prosedur pengumpulan data.
6.      Pengumpulan data.
7.      Analisis data
8.      Pembuatan laporan3[3]

C.    Macam-macam penelitian deskriptif.


Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian
deskriptif.Setiap ahli penelitian sering dalam memberikan
infomasi tentang pengelompokan jenis penelitian deskriptif,
cenderung sedikit bervariasi. Perbedaan itu biasanya dipengaruhi
oleh pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang
para ahli tersebut. Perbedaan pandangan tersebut, salah satu
diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses
pengumpulan data dalam penilitian deskiptif dilakukan oleh
peneliti.

Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan,


macam-macam penelitian deskrptif minimal dapat dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu laporan dari atau self-report, studi
perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi
sosiometrik.

1. Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)

Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian


deskriptif mempunyai beberapa macam jenis termasuk di
antaranya laporan diri dengan menggunakan observasi. Dalam
penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang 
tersebut yang juga berfungsi sebagai peneliti

Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan


menggunakan teknik observasi secara langsung, yaitu individu
yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatanya dalam situasi yang
alami. Tujuan obsevasi langsung adalah untuk mendapatkan
informasi yang sesuai dengan permasalahan dan tujuan
penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti juga dianjurkan
menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk
misalnya dengan menggunakan perlengkapan lain seperti
catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat tersebut digunakan

3[3]H. Arif Furchan,MA., Ph.D. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. 2007. celaban
timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal. 471
terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring
data dari lapangan.

Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model


self-report adalah bahwa dalam menggunakan metode observasi
dalam melakukan wawancara, para peneliti harus dapat
menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang
maksimal. Salah satu contoh penelitian menggunakan self-report
dapat dilihat dalam laporan tentang studi Kelembagaan dan
Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.

2. Studi Perkembangan (Developmental Study)

Studi perkembangan atau devlopmental study banyak dilakukan


oleh peneliti di bidang pendidikan atau bidang psikologi yang
berkaitan dengan tingkah laku, sasaran penelitian
perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah
laku secara individual maupun dalam kelompok. Dalam
penelitian perkembangan tersebut peneliti tertarik dengan
variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur,
pertumbuhan atau kedewasaan subjek yang diteliti.

Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode


longitudinal dengan waktu tertentu, bertujuan guna menemukan
perkembangan demensi yang terjadi pada seorang respoden.
Demensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya:
intelektual, fisik, emosi, reaksi terhadapan tertentu, dan
perkembangan sosoial anak. Studi perkembangan ini biasa
dilakukan baik secara cross-sectional atau logiotudinal.

Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti


pada waktu yang sama dan disimultan menggunakan berbagi
tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang diperoleh dari
masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di
komparasi atau dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian
perkembangan model longitudinal, peneliti menggunakan
responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu
sekolah, kemudian dicermati secara intensif perkembangannya
secara continue dalam jangka waktu tertentu seperti tiga bulan,
enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul
didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam
menganalisis guna mencapai hasil penelitian.

3. Studi Kelanjutan (Follow-up study)


Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan
status responden setelah beberapa periode waktu tertentu
memproleh perlakuan, misalnya rogram pendidikan. Studi
kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal
maupun evaluasi eksteral, setelah subjek atau responden
menerima program di suatu lembaga pendidikan.Sebagai contoh
Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi
tingkat serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah
mereka selesai program pendidikannya. Dalam penelitian studi
kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah antara output dan
outcome. Out (keluran) berkaitan dengan informasi hasil akhir
setelah suatu program yang diberikan kepada subjek sasaran di
selesaikan.Sedangkan yang dimaksud dengan data yang di ambil
dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu
perlakuan, misalnya program pendidikan kepada subjek yang di
teliti setelah mereka kembali ke tempat asal yaitu masyarakat.

4. Studi Sosiometrik (Sociometric study)


Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis
hubungan antarpribadi dalam suatu kelompok individu. Melalui
analisis pilihan individu atas dasar idola atau penolakan sesorang
terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.

Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan


pada masing-masing anggota kelompok yang diteliti untuk
menentukan denga siapa dia paling suka, untuk bekerja sama
dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu
atau tiga dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan
memperoleh jabatan yang bervariasi. Dengan menggunakan
gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat diterangkan
kedudukannya dalam kelompok organisasi. 4[4]

Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa


batasan istilah yang dapat menunjukan posisi individu dalam
kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti misalnya:

 “Bintang”  diberikan kepada mereka yang paling banyak


dipilih oleh para anggotanya,
 “Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak
dipilih oleh para anggota dalam kelompok,
 “Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang
saling memilih masing orang dalam kelompoknya.

4[4]Prof. Sukardi, Ph. D ., metodologi penelitian, (jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159
Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk
menentukan hubungan variabel status seseorang misalnya
pemimpin formal, pemimpin dalam lembaga pendidikan atau
posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam
kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarlkan objek atau subjek
yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan
menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek
yang di teliti secara tepat.

D.  Contoh Penelitian Deskriptif.

UPAYA GURU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI


STRATEGI PARODI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD TAMAN
BALITA CERIA

1.      Tujuan yang akan di capai (tahap 1)


Dengan mengacu pada permasalahan yang ada di atas dan agar
sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini lebih terarah,
maka penulis perlu menjabarkan tujuan dan kegunaan penelitian
yang akan dicapai.
a.       Mendeskripsikan pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita
Ceria.
b.      Mendeskripsikan kreativitas anak usia dini pada strategi di
PAUD Taman Belita Ceria.
2.      Rancangan cara pendekatannya. (tahap 2)
Kami melakukan observasi ke PAUD Taman Belita Ceria untuk
melakukan penelitian terhadap kelas Yunior Pre-School usia 4-5
tahun mengenai upaya guru dalam meningkatkan parodi. Hingga
kami menemukan permasalahan yang perlu dibahas dalam
penelitian ini:
a.       Bagaimanakah pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita
Ceria?
b.      Bagaimana Mendeskripsikan kreativitas anak usia 4-5 tahun
dalam pembelajaran dengan strategi di PAUD Taman Belita
Ceria?

3.      Kumpulan data (tahap 3)

Untuk menjawab permasalahan tersebut kami melakukan


observasi ke kelas Yunior Pre-school (yaitu kelas untuk anak 4-5
tahun).Ada tahap-tahap dimana seorang guru memancing
kretivitas siswa dalam strategi parodi.
a.       Guru member preteach kepada siswa, bagaimana langkah-
langkah membuat parody yang tidak menjenuhkan untuk siswa.
b.      Guru member contoh pada siswa, yaitu dengan mengganti lirik
lagu yang sudah familiar di telinga siswa.
c.       Siswa di ajak beryanyi, tepuk sebentar atau mengembalikanotak
siswa pada zona alpha (ice breaking)
d.      Siswa mulai mengarang lagu dengan diberi alat tulus berupa
pensil dan kertas hvs.
e.       Setelah siswa selesai mengarang lagu, kemudian siswa
mendemokan lagunya di hadapan temen-temennya.

4.      Susun Laporan. (tahap 4)

Kebanyakan dari siswa yang berusia 4-5 tahun itu, mereka


mendemonstrasikan lagunya tanpa teks, itu karena ada yang
belum bias menulis dan ada pulang yang memang lebihb suka
langsung bernyayi dari pada mengarang. Lagu-lagu yang diganti
liriknya oleh anak usia dini itu[un berbeda-beda, mulai lagu anak-
anak, dangdut hingga pop. Itulah otak anak-anak mereka selalu
mempunyai ide-ide segar, walaupun usia mereka masih 4 dan 5
tahun namundaya kreatifitas mereka lebih dari orang dewasa.

BAB III
PEMBAHASAN
A.    Penelitian Deskriptif.
Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan
tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Dalam
perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga
banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan.
Pertama, dari pengamatan empiris didapat bahwa sebagian
besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk deskriptif.
Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan
variasi permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan
maupun tingkah laku manusia.
B.     Karakteristik Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik
seperti yang dikemukakan Furchan (2004) bahwa:
(1) penelitian deskriptif cendrung menggambarkan suatu fenomena
apa adanya dengan cara menelaah secara teratur-ketat,
mengutamakan obyektivitas, dan dilakukan secara cermat.
(2) tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan,
(3) tidak adanya uji hipotesis.

C. Jenis-jenis Penelitian Deskriptif


Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis
penelitian deskriptif, yaitu;
(1) Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang
individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam
dengan menemukan semua variabel penting tentang
perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti.Dalam
penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga
kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis.
(2) Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan
data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar
jumlahnya.Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi
tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang
lingkupnya (sensus atau survai sampel) dan subyeknya (hal
nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi
beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata,
sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang
hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak
nyata.
(3) Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian
yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia,
bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia
itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini
biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode
cross-sectional.
(4) Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki
perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi
tertentu atau mengalami kondisi tertentu.
(5) Analisis dokumenter. Studi ini sering juga disebut
analisi isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel
sosiologis dan psikologis.
(6) Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang
dugunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan
datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan
yang terjadi.
(7) Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang
bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang
diteliti.

D. Penyajian Frekwensi dan Persentase.


Penyajian persentase dan proposi memberikan gambaran
mengenai distribusi subjek menurut kategori-kategori nilai
Variabel. Oleh karena itu, analisis ini di dasarkan pada distribusi
frekuensi. Secara visual, penggunaan tabel frekuensi dan grafik
sangat membantu memahami keadaan data yang di sajikan.5[5]

E.  Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya,


seperti berikut.
  Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya
mendapatkan responden yang sedikit yang dapat menakibatkan
biasanya kesimpulan;
  Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala
dalam pengumpulan data tidak memperoleh data yang
memadai;
  Memerlukan permasalahan yang di rumuskan ssecara jelas, agar
pada waktu menjaring data di lapangan, peneliti tidak
mengalami kesulitan.

BAB IV

5[5] Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH III/548
Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal: 126.
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Pengertian penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang
ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada,
baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,
perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara
fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata,
2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang
berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,
misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang
berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek
yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah
berlangsung.

2.      Langkah-langkah penelitian deskriptif.


Prosess penelitian deskriftif dapat diikhtisarkan dalam langkah-
langkah sebagai berikut :
1.      Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen,
peneliti harus memulai penyelidikannya dengan pernyataan
masalah yang jelas.
2.      Identifikasi informasi yang di perlukan untuk memecahkan
masalah.
3.      Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.
4.      Identifokasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur
penarikan sempel yang di pelukan.
5.      Rancangan prosedur pengumpulan data.
6.      Pengumpulan data.
7.      Analisis data

3.      Macam-macam penelitian deskriptif.


         Penelitian Laporan Dari (Self-Report research)
         Studi Perkembangan (Developmental Study)
         Studi Kelanjutan (Follow-up study)
         Studi Sosiometrik (Sociometric study)

a.      Contoh Penelitian Deskriptif.


         Tujuan yang akan di capai (tahap 1)
         Rancangan cara pendekatannya. (tahap 2)
         Kumpulan data (tahap 3)
         Susun Laporan. (tahap 4)
      
Daftar Pustaka
Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan, 2005 : PT.Rineka
Cipta Dan PT.Bina Adiaksara
Soejono,S.H,M.H dan H.Abdurrahman,S.H,M.H
Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban
timur UH III/548 Yogyakarta.Pustaka pelajar

http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-
deskriptif/
Metodologi Penelitian Pendidikan, Prof.Sukardi,Ph.D Jakarta
(PT.Bumi Aksara) hal 158-162
http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-
nalar/penelitian/163-penelitian-deskriptif.html

Anda mungkin juga menyukai