Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENELITIAN DESKRIPTIF

Makalah ini disusun guna


memenuhi tugas mata kuliah
Sosiologi dan Budaya Dasar
yang di ampu oleh
Bapak Suparno, S.H., M.Hum.

Sosiologi dan Budaya Dasar (C)


Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................4

1.3 Tujuan Pembahasan...................................................................................................4

1.4 Manfaat Makalah.......................................................................................................4

1.5 Sistematika Penulisan Makalah.................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................................7

2.1 Pengertian Penelitian Deskripsi.................................................................................7

2.2 Langkah-langkah dalam peneletian deskriptif...........................................................8

2.3 Macam-macam penelitian deskriptif.........................................................................9

2.3.1 Penelitian Laporan Diri (Self-report research)...................................................9

2.3.2 Studi Perkembangan (Developmental Study)...................................................10

2.3.3 Studi Kelanjutan (Follow-up study).................................................................11

2.3.4 Studi Sosiometrik (Sociometric study).............................................................12

2.4 Contoh Penelitian Deskriptif...................................................................................14

BAB III PEMBAHASAN...................................................................................................16


3.1 Penelitian Deskriptif................................................................................................16

3.2 Karakteristik Penelitian Deskriptif..........................................................................16

3.3 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif..............................................................................17

3.4 Penyajian Frekuensi dan Persentase.......................................................................18

3.5 Penelitian deskriptif.................................................................................................18

BAB IV PENUTUP............................................................................................................19

4.1 Kesimpulan..............................................................................................................19

4.1.1 Pengertian penelitian deskriptif........................................................................19

4.1.2 Langkah-langkah penelitian deskriptif.............................................................19

4.1.3 Macam-macam penelitian deskriptif................................................................20

Daftar Pustaka.....................................................................................................................21
1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan

dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya ( Best,1982:119). Penelitian ini

juga sering disebut non-eksperimen, karena pada penelitian ini penelitian tidak

melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Dengan metode deskriptif,

penelitian memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,

mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas

universal (west, 1982). Di samping itu, penelitian deskriptif juga merupakan penelitian,

dimana pengumpulan data untuk menguji pertanyaan, penelitian atau hipotesis yang

berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Untuk melaporkan keadaan objek atau

subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Penelitian Deskriptif ?

2. Apa Langkah-langkah Penelitian Deskriptif ?

3. Apa Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Deskriptif ?

4. Bagaimana mengaplikasikan Penelitian Deskriptif ?


5. Seperti apa contoh Penelitian Deskriptif ?

1.3 Tujuan Pembahasan

Tujuan pembahasan makalah ini adalah menggambarkan secara sistematis fakta dan

karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat, misalnya dalam penelitian

penggambaran serta faktual tentang perkembangan sekolah.

1.4 Manfaat Makalah

Makalah yang berjudul Metode Penelitian deskriptif ini diharapkan bisa bermanfaat

untuk lebih memahami bagaimana cara melakukan penelitian dengan menggunakan

metode deskriptif, yang mana akan sangat berguna nanti ketika penulis melakukan KKN,

Skripsi maupun penelitian-penelitian yang lain.


1.5 Sistematika Penulisan Makalah

Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Pembahasan

D. Manfaat Makalah

E. Sistematika Penulisan Makalah

Bab II Landasan Teori

A. Pengertian Penelitian Kualitatif

B. Langkah-langkah Penelitian Kualitatif

C. Kelemahan dan Kelebihan Penelitian Kualitatif

D. Aplikasi Penelitian Kualitatif

E. Contoh Penelitian Kualitatif

Bab III Pembahasan

Bab IV Penutup

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka
2 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Penelitian Deskripsi

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan

fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72).1 Penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau

hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

Furchan (2004:447) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang

dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian

dilakukan. Lebih lanjut dijelaskan, dalam penelitian deskriptif tidak ada perlakuan yang

diberikan atau dikendalikan serta tidak ada uji hipotesis sebagaimana yang terdapat pada

penelitian eksperimen.2

1
Prof. Dr. Nana Syaodih Sukmadinata. 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya hal.72
2
Furchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta hal.447
Penelitian lebih jauh mengenai apa dan bagaimana yang disebut dengan metode

penelitian deskriptif ini akan menjadi lebih jelas bilamana kita melihat berbagai

pandangan para pakar mengenai metode tersebut, diantaranya :

1. Menurut Whitney metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

yang tepat.

2. Menurut Moh.Nazir menerangkan bahwa penelitian deskriptif mempelajari

masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku di masyarakat

serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-

sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan

pengaruh dari suatu fenomena.

3. Menurut Mely. G. Tan yang mengemukakan bahwa penelitian yang bersifat

deskriptif, bertujuan menggambarkan secara tepat suatu sifat-sifat individu,

keadaan, gejala atau kelompok-kelompok tertentu dalam suatu masyarakat.

2.2 Langkah-langkah dalam peneletian deskriptif.

Proses penelitian deskriptif dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus memulai

penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang jelas.

2. Identifikasi informasi. yang di perlukan untuk memecahkan masalah.

3. Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.


4. Identifikasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan sampel yang di

pelukan.

5. Rancangan prosedur pengumpulan data.

6. Pengumpulan data.

7. Analisis data.

8. Pembuatan laporan3

2.3 Macam-macam penelitian deskriptif.

Banyak jenis penelitian yang termasuk sebagai penelitian deskriptif setiap ahli

penelitian sering dalam memberikan informasi tentang pengelompokan jenis penelitian

deskriptif, cenderung sedikit bervariasi perbedaan itu biasanya dipengaruhi oleh

pandangan dan pengetahuan yang menjadi latar belakang para ahli tersebut. Perbedaan

pandangan tersebut, salah satu diantaranya bila dilihat dari apek bagaimana proses

pengumpulan data dalam penelitian deskriptif dilakukan oleh peneliti.

Dari aspek bagaimana proses pengumpulan data dilakukan, macam-macam penelitian

deskriptif minimal dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu laporan diri atau self-

report, studi perkembangan, studi lanjutan, (follow-up study), dan studi sosiometrik.

2.3.1 Penelitian Laporan Diri (Self-report research)

3
H. Arif Furchan,MA., Ph.D. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. 2007. celaban timur UH III/548
Yogyakarta.Pustaka pelajar. Hal. 471
Dari kaitannya dengan data yang dikumpulkan maka penelitian deskriptif mempunyai

beberapa macam jenis termasuk di antaranya laporan diri dengan menggunakan

observasi. Dalam penelitian self-report, informasi dikumpulkan oleh orang tersebut yang

juga berfungsi sebagai peneliti

Dalam penelitian self-report ini penelitian dianjurkan menggunakan teknik observasi

secara langsung, yaitu individu yang diteliti dikunjungi dan dilihat kegiatannya dalam

situasi yang alami. Tujuan observasi langsung adalah untuk mendapatkan informasi yang

sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian. Dalam penelitian self-report, peneliti

juga dianjurkan menggunakan alat bantu lain untuk memperoleh data, termasuk misalnya

dengan menggunakan perlengkapan lain seperti catatan, kamera, dan rekaman. Alat-alat

tersebut digunakan terutama untuk memaksimalkan ketika mereka harus menjaring data

dari lapangan.

Yang perlu diperhatikan oleh para peneliti yang dengan model self-report adalah

bahwa dalam menggunakan metode observasi dalam melakukan wawancara, para peneliti

harus dapat menggunakan secara simultan untuk memperoleh data yang maksimal. Salah

satu contoh penelitian menggunakan self-report dapat dilihat dalam laporan tentang studi

Kelembagaan dan Sistem Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah.

2.3.2 Studi Perkembangan (Developmental Study)


Studi perkembangan atau developmental study banyak dilakukan oleh peneliti di

bidang pendidikan atau bidang psikologi yang berkaitan dengan tingkah laku, sasaran

penelitian perkembangan pada umumnya menyangkut variabel tingkah laku secara

individual maupun dalam kelompok. Dalam penelitian perkembangan tersebut peneliti

tertarik dengan variabel yang utamakan membedakan antara tingkat umur, pertumbuhan

atau kedewasaan subjek yang diteliti.

Studi perkembangan biasanya di lakukan dalam periode longitudinal dengan waktu

tertentu, bertujuan guna menemukan perkembangan dimensi yang terjadi pada seorang

responden. Dimensi yang sering menjadi perhatian peneliti ini, misalnya: intelektual,

fisik, emosi, reaksi terhadap hal tertentu, dan perkembangan sosial anak. Studi

perkembangan ini biasa dilakukan baik secara cross-sectional atau longitudinal.

Jika penelitian dilakukan dengan model cross-sectional, peneliti pada waktu yang

sama dan disimultan menggunakan berbagi tingkatan variabel untuk diselidiki. Data yang

diperoleh dari masing-masing tingkat dapat dideskripsi dan kemudian di komparasi atau

dicari tingkat asosiasinya. Dalam penelitian perkembangan model longitudinal, peneliti

menggunakan responden sebagai sampel tertentu, misalnya: satu kelas satu sekolah,

kemudian dicermati secara intensif perkembangannya secara continue dalam jangka

waktu tertentu seperti tiga bulan, enam bulan, satu tahun. Semua fenomena yang muncul

didokumentasi untuk digunakan sebagai informasi dalam menganalisis guna mencapai

hasil penelitian.
2.3.3 Studi Kelanjutan (Follow-up study)

Study kelanjutan dilakukan oleh peneliti untuk menentukan status responden setelah

beberapa periode waktu tertentu memperoleh perlakuan, misalnya program pendidikan.

Studi kelanjutan ini di lakukan untuk melakukan evaluasi internal maupun evaluasi

eksternal, setelah subjek atau responden menerima program di suatu lembaga pendidikan.

Sebagai contoh Badan Akreditasi Nasional menganjurkan adanya informasi tingkat

serapan alumni dalam memasuki dunia kerja, setelah mereka selesai program

pendidikannya. Dalam penelitian studi kelanjutan biasanya peneliti mengenal istilah

antara output & outcome. berkaitan dengan informasi hasil akhir setelah suatu program

yang diberikan kepada subjek sasaran di selesaikan. Sedangkan yang dimaksud dengan

data yang di ambil dari outcome (hasil) biasanya menyangkut pengaruh suatu perlakuan,

misalnya program pendidikan kepada subjek yang di teliti setelah mereka kembali ke

tempat asal yaitu masyarakat.

2.3.4 Studi Sosiometrik (Sociometric study)

Yang dimaksud dengan sosiometrik adalah analisis hubungan antarpribadi dalam

suatu kelompok individu. Melalui analisis pilihan individu atas dasar idola atau

penolakan sesorang terhadap orang lain dalam suatu kelompok dapat di tentukan.

Prinsif teori studi sosiometrik pada dasarnya adalah penanyakan pada masing-masing

anggota kelompok yang diteliti untuk menentukan denga siapa dia paling suka, untuk
bekerja sama dalam kegiatan kelompok. Pada kasus ini, dia dapat memilih satu atau tiga

dalam kelompoknya. Dari setiap anggota, peneliti akan memperoleh jabatan yang

bervariasi. Dengan menggunakan gambar sosiogram, posisi seseorang akan dapat

diterangkan kedudukannya dalam kelompok organisasi.4

Dalam sosiogram tersebut pada umumnya digunakan beberapa batasan istilah yang

dapat menunjukan posisi individu dalam kelompoknya. Beberapa istilah tersebut seperti

misalnya:

“Bintang” diberikan kepada mereka yang paling banyak dipilih oleh para

anggotanya,

“Terisolasi” di berikan kepada mereka yang tidak banyak dipilih oleh para anggota

dalam kelompok,

“Klik” diberikan kepada kelompok kecil anggota yang saling memilih masing orang

dalam kelompoknya.

Dibidang pendidikan, sosiometrik telah banyak digunakan untuk menentukan

hubungan variabel status seseorang misalnya pemimpin formal, pemimpin dalam

lembaga pendidikan atau posisi seseorang dalam kelompoknya dengan variabel dalam

kegiatan pendidikan. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha

menggambarlkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakeristik objek yang di teliti secara tepat.

4
Prof. Sukardi, Ph. D ., metodologi penelitian, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2009. Hal 159
2.4 Contoh Penelitian Deskriptif.

UPAYA GURU MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI

STRATEGI PARODI PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD TAMAN

BALITA CERIA

1. Tujuan yang akan di capai (tahap 1)

Dengan mengacu pada permasalahan yang ada di atas dan agar sasaran yang akan dicapai

dalam penelitian ini lebih terarah, maka penulis perlu menjabarkan tujuan dan kegunaan

penelitian yang akan dicapai.

a. Mendeskripsikan pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita Ceria.

b. Mendeskripsikan kreativitas anak usia dini pada strategi di PAUD Taman Belita

Ceria.

2. Rancangan cara pendekatannya. (tahap 2)

Kami melakukan observasi ke PAUD Taman Belita Ceria untuk melakukan penelitian

terhadap kelas Yunior Pre-School usia 4-5 tahun mengenai upaya guru dalam

meningkatkan parodi. Hingga kami menemukan permasalahan yang perlu dibahas dalam

penelitian ini:

a. Bagaimanakah pelaksanaan strategi di PAUD Taman Belita Ceria?

b. Bagaimana Mendeskripsikan kreativitas anak usia 4-5 tahun dalam

pembelajaran dengan strategi di PAUD Taman Belita Ceria?


3. Kumpulan data (tahap 3)

Untuk menjawab permasalahan tersebut kami melakukan observasi ke kelas Yunior

Pre-school (yaitu kelas untuk anak 4-5 tahun).Ada tahap-tahap dimana seorang guru

memancing kretivitas siswa dalam strategi parodi.

a. Guru memberi pre-teach kepada siswa, bagaimana langkah-langkah membuat

parody yang tidak menjenuhkan untuk siswa.

b. Guru memberi contoh pada siswa, yaitu dengan mengganti lirik lagu yang sudah

familiar di telinga siswa.

c. Siswa di ajak bernyanyi, tepuk sebentar atau mengembalikan otak siswa pada

zona alpha (ice breaking)

d. Siswa mulai mengarang lagu dengan diberi alat tulus berupa pensil dan kertas

HVS.

e. Setelah siswa selesai mengarang lagu, kemudian siswa mendemokan lagunya di

hadapan teman-temannya.

4. Susun Laporan. (tahap 4)

Kebanyakan dari siswa yang berusia 4-5 tahun itu, mereka mendemonstrasikan

lagunya tanpa teks, itu karena ada yang belum bisa menulis dan ada pulang yang memang

lebih suka langsung bernyanyi dari pada mengarang. Lagu-lagu yang diganti liriknya oleh

anak usia dini itupun berbeda-beda, mulai lagu anak-anak, dangdut hingga pop. Itulah

otak anak-anak mereka selalu mempunyai ide-ide segar, walaupun usia mereka masih 4

dan 5 tahun namun daya kreatifitas mereka lebih dari orang dewasa.
3 BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penelitian Deskriptif.

Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti

secara tepat. Dalam perkembangan akhir-akhir ini, metode penelitian deskriptif juga

banyak di lakukan oleh para penelitian karena dua alasan. Pertama, dari pengamatan

empiris didapat bahwa sebagian besar laporan penelitian di lakukan dalam bentuk

deskriptif. Kedua, metode deskriptif sangat berguna untuk mendapatkan variasi

permasalahan yang berkaitan dengan bidang pendidikan maupun tingkah laku manusia.

3.2 Karakteristik Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai karakteristik-karakteristik seperti yang dikemukakan

Furchan (2004) bahwa:

1. Penelitian deskriptif cenderung menggambarkan suatu fenomena apa adanya

dengan cara menelaah secara teratur-ketat, mengutamakan obyektivitas, dan

dilakukan secara cermat.

2. Tidak adanya perlakuan yang diberikan atau dikendalikan,

3. Tidak adanya uji hipotesis.


3.3 Jenis-jenis Penelitian Deskriptif

Furchan (2004:448-465) menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu;

1. Studi kasus, yaitu, suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit

sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel

penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam

penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian

dapat digunakan untuk membuat hipotesis.

2. Survei. Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas

dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk

mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu.

Berdasarkan ruang lingkupnya (sensus atau survei sampel) dan subyeknya

(hal nyata atau tidak nyata), sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang

tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel

tentang hal-hal yang tidak nyata.

3. Studi perkembangan. Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada

berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia

itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya

dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional.


4. Studi tindak lanjut, yakni, studi yang menyelidiki perkembangan subyek

setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi

tertentu.

5. Analisis dokumenter. Studi ini sering juga disebut analisis isi yang juga dapat

digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis.

6. Analisis kecenderungan. Yakni, analisis yang digunakan untuk meramalkan

keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-

kecenderungan yang terjadi.

7. Studi korelasi. Yaitu, jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan

besarnya hubungan antar variabel yang diteliti.

3.4 Penyajian Frekuensi dan Persentase.

Penyajian persentase dan proporsi memberikan gambaran mengenai distribusi subjek

menurut kategori-kategori nilai Variabel. Oleh karena itu, analisis ini di dasarkan pada

distribusi frekuensi. Secara visual, penggunaan tabel frekuensi dan grafik sangat

membantu memahami keadaan data yang di sajikan.[5]

3.5 Penelitian deskriptif

Penelitian deskriptif mempunyai keunikan diantaranya, seperti berikut.


1. Menggunakan kuesioner atau wawancara sering kali hanya mendapatkan

responden yang sedikit yang dapat mengakibatkan biasanya kesimpulan;

2. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadang kala dalam

pengumpulan data tidak memperoleh data yang memadai;

3. Memerlukan permasalahan yang di rumuskan secara jelas, agar pada waktu

menjaring data di lapangan, peneliti tidak mengalami kesulitan.

4 BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Pengertian penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk

mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik,

perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan

fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnyakondisi atau

hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat

atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
4.1.2 Langkah-langkah penelitian deskriptif.

Proses penelitian deskriptif dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pernyataan masalah. Seperti halnya penelitian eksperimen, peneliti harus

memulai penyelidikannya dengan pernyataan masalah yang jelas.

2. Identifikasi informasi. yang di perlukan untuk memecahkan masalah.

3. Pemilihan atau pengembangan pengumpulan data.

4. Identifikasi populasi – sasaran dan penentuan prosedur penarikan sampel yang

di perlukan.

5. Rancangan prosedur pengumpulan data.

6. Pengumpulan data.

7. Analisis data

4.1.3 Macam-macam penelitian deskriptif.

 Penelitian Laporan Dari (Self-report research)

 Studi Perkembangan (Developmental Study)

 Studi Kelanjutan (Follow-up study)

 Studi Sosiometrik (Sociometric study)

Contoh Penelitian Deskriptif.


 Tujuan yang akan di capai (tahap 1)

 Rancangan cara pendekatannya. (tahap 2)

 Kumpulan data (tahap 3)

 Susun Laporan. (tahap 4)

5 Daftar Pustaka

Penelitian Suatu Pemikiran Dan Penerapan, 2005 : PT.Rineka Cipta Dan PT.Bina

Adiaksara

Soejono,S.H,M.H dan H.Abdurrahman,S.H,M.H

Dr. Saifudin Azwar, MA. Metodologi penelitian.2010. celaban timur UH III/548

Yogyakarta.Pustaka pelajar

http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/

Metodologi Penelitian Pendidikan, Prof.Sukardi,Ph.D Jakarta (PT.Bumi Aksara) hal

158-162

http://www.penalaran-unm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/163-penelitian-

deskriptif.html

Anda mungkin juga menyukai