Anda di halaman 1dari 26

i

PENELITIAN DENGAN PENDEKATAN KUANTITATIF DAN


METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah: Metode Penelitian

Kode Mata Kuliah : 4207622654

Dosen : Ririn Hunafa Lestari M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1

Deasy Natalia : 20070092

Ima Sitti Rakhman H : 20070017

PROGRAM STUDI PG-PAUD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN IKIP SILIWANGI

2021
ii

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, nikmat serta hidayah-Nya


sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok pembuatan makalah Metode
Penelitian yang berjudul ” Penelitian dengan pendekatan Kuantitatif dan Metode Penelitian
Eksperimen”

Shalawat serta salam kami haturkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad S.A.W. beserta
para sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah.

 Dalam pembuatan makalah ini penulis  mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1.      Dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian , Ibu Ririn Hunafa Lestari , M.


Pd yang atas bimbingannya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini

2.      Pihak yang memberi dukungannya selama dalam pengerjaan makalah ini.

Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu penulis menerima segala saran dan kritik bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Jika ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata
yang tidak berkenaan bagi pembaca, penulis minta maaf. Akhir kata penulis sampaikan
terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.                       

Cimahi,20 April
2021

Penulis
iii
iv

DAFTAR ISI

Halaman judul………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar……………………………………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………… Iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah………………………………………………………….. 3
C. Tujuan Penulisan Makalah…………………………………………………… 3
BAB II. PEMBAHASAN 4
A. Pengertian  ………………………………………. 4
B. Ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian eksperimen 11
C. Langkah-langkah metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian
eksperimen 12
D. Analisis data metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian eksperimen 16
E. Kelebihan dan kelemahan metode penelitian kuantitatif dan metode 17
penelitian eksperimen
BAB III. KESIMPULAN……………………………………………………………... 15
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 16
v
1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup
benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu
alam, kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian pada gejala yang nyata
dan konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya (Soekanto, 1997: 444). Untuk
itu, penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris
dan kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan
hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena
itu.  Secara historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat
seperti Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.

Manusia mempunyai tahap perkembangan mulai dari tahap teologis, metafisik


sampai positif. Kebenaran ilmu dicapai pada tahap positif, sehingga ilmu harus
memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan konkret. Paham positivisme ini
mengatakan bahwa perilaku masyarakat manusia memiliki kesesuaian dengan kondisi
alam (isomorphism). Sebagaimana dengan gejala alam, manusia bersifat terstruktur
dan dapat diramalkan. Alam, termasuk manusia, diciptakan sebagai sebuah
keserasian. Keserasian itu dapat dilihat dari berbagai gejala alam seperti berjuta-juta
planet termasuk bumi yang mengitari matahari pada wilayah orbitnya dengan tidak
pernah saling berbenturan, lingkaran dalam batang pohori memberi petunjuk
mengenai usia pohon yang bersangkutan, ujung jarum apabila diperbesar dengan
suatu alat akan terlihat seperti bintik-bintik yang teratur dan indah, bawang
terbungkus dengan kulitnya membangun sebuah bentuk yang sangat simetri, dan
sebagainya. Hukum-hukum alam ini mempengaruhi usaha untuk memahami
masyarakat manusia. Perilaku manusia diasumsikan sebagai sebuah keteraturan yang
dapat diuji, diramalkan dan digeneralisasikan. Pengaruh itu terlihat dalam konsep dan
metode.

Pengaruh ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat
dalam konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan
biologi, teori psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar kuantum
berasal dari fisika kuantum, konsep individu, stimulus dan respons, juga merupakan
konsep-konsep dalam ilmu alam yaitu teori atom. Pengaruh ilmu alam dalam metode
2

penelitian psikologi dan pendidikan terlihat dalam penggunaan metode observasi yang
diambil dari cara yang digunakan dalam ilmu astronomi, asumsi normalitas dalam
pengukuran psikologis, prosedur sampling, analisa kuantitatif, metode eksperimen,
perlunya definisi operasional, dan sebagainya.

Usaha pengukuran untuk mengubah kualitas menjadi kuantitas dilakukan


terhadap tanda-tanda perilaku dalam variabel. Benda alam tidaklah diukur hakikatnya,
tetapi "perilaku" yang dapat diindera. Benda konsep tidak diukur dalam hakikat
konseptual variabel, tapi dalam indikator yang menjadi tanda-tanda perilaku dalam
variabel. Perilaku itu diperoleh melalui proses belajar, sehingga pengukuran
merupakan kegiatan mengukur hasil belajar dalam variabel yang diteliti. Pengalaman
dari proses belajar merupakan hasil belajar yang bersifat objektif dan dapat diukur.
Misalnya kepandaian diukur berdasarkan tanda-tanda perilaku yang dimiliki oleh
orang yang pandai, yaitu kemampuan menjawab dengan benar tes yang diberikan
kepadanya. Tingkat demokratisme guru adalah perilaku yang dilakukan dalam,
mengambil keputusan, memberi perintah, dan menilai hasil kerja siswa.

Pemanfaatan instrumen sebagai alat ukur dalam penelitian kuantitatif menjadi


sangat menentukan. Perkembangan alat ukur berjalan searah dengan perkembangan
ilmu. Berkembangnya alat-alat pengukuran mendorong penemuan-penemuan ilmiah,
dan penemuan-penemuan ilmiah mendorong usaha untuk mengembangkan alat-alat
ukur baru. Usaha untuk memahami bintang-bintang menimbulkan usaha untuk
menciptakan teropong bintang dan penemuan teropong bintang mendorong
penemuan-penemuan besar dalam lapangan astronomi. Begitulah hal itu terjadi secara
komplementer.

Salah satu bentuk penelitian yang dikenal dalam meneliti fenomena-fenomena


non sosial adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini biasanya dilakukan di
laboratorium. Sifatnya yang membutuhkan indikasi yang jelas, konkrit dan bisa
dihitung menyebabkannya hanya bisa diterapkan pada masalah-masalah yang bisa
dihitung secara matematis.

Dalam ilmu pendidikan social terutama pendidikan sejarah diperlukan metode


penelitian secara eksperimen yaitu untuk meneliti fosil-fosil manusia purba, tujuannya
untuk mengetahui tahun berapa mereka hidup dan mengetahui jenis-jenis yang
lainnya
3

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
2. Apa tujuan penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif dan metode
eksperimen?
4. Bagaimana ciri-ciri penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
5. Bagaimana proses pengukuran penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
6. Bagaimana analisis penelitian kualintatif dan metode eksperimen?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
2. Mengetahui Tujuan penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
3. Mengetahui Kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif dan metode
eksperimen
4. Mengetahui Ciri-ciri penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
5. Mengetahui Proses pengukuran penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
6. Mengetahui analisis penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
4

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk meneguhkan teori (confirmatory
analysis). Alur logika penelitian kuantitatif dimulai dari mengkaji teori yang sudah
ada, mendefinisikan, melakukan fisikalisasi dan mengukur untuk mengumpulkan
data di lapangan, kemudian menganalisis secara statistik untuk menolak atau
menerima kebenaran teori. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data
kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel
orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka
lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu
hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79%
dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah
dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian
kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metodeini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis berupa statistik.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiyah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
5

secara Purposive dan Snowbaal, teknik pengumpulan dengan tri anggulasi


( gabungan, analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Eksperimen menurut Kerlinger (1986: 315) adalah sebagai suatu penelitian
ilmiah dimana peneliti memanipulasi dan mengontrol satu atau lebih variabel bebas
dan melakukan pengamatan terhadap variabel-variabel terikat untuk menemukan
variasi yang muncul bersamaan dengan manipulasi terhadap variabel bebas tersebut.
Arboleda (1981: 27) mendefinisikan eksperimen sebagai suatu penelitian yang
dengan sengaja peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel
dengan suatu cara tertentu sehungga berpengaruh pada satu atau lebih variabel lain
yang di ukur. Lebih lanjut dijelaskan, variabel yang dimanipulasi disebut variabel
bebas dan variabel yang yang akan dilihat pengaruhnya disebut variabel terikat.
Sementra itu Isaac dan Michael (1977: 24) menerangkan bahwa penelitian
Eksperimen bertujuan untuk meneliti kemungkinan sebab akibat dengan mengenakan
satu atau lebih kondisi perlakuan pada satu atau lebih kelompok eksperimen dan
membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak diberi
perlakuan. Pengertian yang hampir sama dengan itu diberikan oleh Rakhmat (1985:
44) bahwa metode eksperimen bertujuan untuk meneliti hubungan sebab akibat
dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu atau lebih kelompok
eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelompok control yang tidak
mengalami manipulasi. Sedangkan Robert Plutchik (1988: 213) mengemukakan
definisi eksperimen secara lebih singkat, adalah merupakan cara mengatur kondisi
suatu esperimen untuk mengidentifikasi variabel-variabel menentukan sebab akibat
suatu kejadian.
Menurut A. S Hornby dalam bukunya yang berjudul Oxford Advanced
Dictionary bahwa Eksperimen berasal dari bahasa Inggris yakni experiment  yang
berarti test or trial carried out carefully in order to study what happens and gain new
knowledge[1][1] yang dalam bahasa Indonesia berarti test atau percobaan yang
dilakukan dengan hati-hati untuk mempelajari apa yang terjadi dan untuk
mendapatkan pengetahuan yang baru. Experimental merupakan kata sifat turunan
dari experiment yang berarti sesuatu yang digunakan berdasarkan percobaan.
Sedangkan dalam pengertian ilmiah, penelitian eksperimental berarti
penelitian yang dilakukan dengan membandingkan dua kelompok sasaran penelitian
6

dengan memberikan kondisi yang ketat untuk mendapatkan selisih antara dua
kelompok tersebut.
Menurut SanaPiah Faisal dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan
bahwa Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis
untuk menjawab pertanyaan: “jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang
dikontrol dengan teliliti, maka apakah yang akan terjadi?”. Dalam hal ini, peneliti
merekayasa stimuli, perlakuan dan kemudian mengobeservasi pengaruh yang timbul.
Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan
digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian
eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan
terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen
bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship),
dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih
kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol
yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2).
Dari berbagai definisi yang dikemukakan tersebut diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa Metode Eksperimen mengandung beberapa hal
sebagai berikut:
1. Suatu penelitian yang berusaha melihat hubungan sebab akibat dari satu atau
lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel kontrol.
2. Peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel independen.
Manipulasi berarti merubah secara sistematis sifat (nilainilai) variabel bebas
sesuai dengan tujuan penelitian.
3. Mengelompokkan subyek penelitian (lazim disebut responden) ke dalam
kelompok eksperimen dan kelompok konrol. Dalam desain klasik, kelompok
eksperimen adalah kelompok subyek yang akan dikenai perlakuan (treatment).
Sedangkan yang dimaksud dengan perlakuan (treatment) adalah mengenakan
(exposed) variabel bebas yang sudah dimanipulasi kepada kelompok eksperimen.
Sedangkan kelompok control adalah kelompok subyek yang tidak dikenai
perlakuan.
4. Membandingkan kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dengan
kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
7

5. Pengaruh hubungan sebab akibat antara variabel independen dengan variabel


dependen diperoleh dari selisih skor observasi masing-masing kelompok
tersebut.
B. Ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan penelitian eksperimen
Ciri-ciri penelitian kuantitatif
a. Sifat realitasnya dapat diklasifikasikan, konkret, teramati, terukur.
b. Hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya terbangun
objektivitas.
c. Hubungan variabelnya sebab-akibat (kausal)
d. Cenderung membuat generalisasi
e. Cenderung bebas nilai

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu,

a. Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat


(rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi
langsung, maupun random (rambang).
b. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan
dengan kelompok eksperimental.
c. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,
meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil
eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Di samping itu, penelitian ini
meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan pengukuran. Untuk itu,
sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta penempatan subjek dalarn
kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
d. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian
eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang
dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan.
e. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
penggeneralisasian pada kondisi yang sama.
f. Semua variabel penting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang
secara sengaja dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.
8

C. Langkah-langkah metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian


eksperimen
Pada umumnya statistik dibagi dua, yaitu (1) statistik deskriptif, (2) statistik
inferensial. Analisis statistik deskriptif biasanya dipergunakan kalau tujuan
penelitianya untuk penjajagan atau pendahuluan,tidak menarik kesimpulan,hanya
memberikan gambaran/deskripsi tentang data yang ada.analisis statistik infarasial
dipergunakan jika peneliti akan memberikan interprestasi menjenai data, atau ingin
menarik kesimpulan dari data yang dihasilkan.Untuk kepentingan analisis data,
bagaimanapun bentuknya data, perlu ada prosedurnya. Prosedur yang sering
dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a. Penyusunan Data. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan data:
 hanya memasukkan data yang penting dan benar-benar dibutuhkkan
 hanya memasukkan data yang bersifat obyektif
 hanya memasukkan data yang autentik
 perlu dibedakan antara data informasi dengan kesan pribadi responden.
b. Pengolahan Data. Kegiatan pengolahan data terdiri dari:
 Pengklasifikasian data, yaitu menggolongkan aneka ragam jawaban itu ke
dalam kategori-kategori yang jumlahnya lebih terbatas. pengklarifikasian
perangkat kategori itu penyusunannya harus memenuhi bahwa setiap
perangkat kategori dibuat dengan mendasarkan kriterium yang tunggal,
bahwa setiap perangat kategori harus dibuat lengkap, sehingga tidak ada
satupun jawaban responden yang tidak mendapat tempat, dan kategori yang
satu dengan yang lain harus terpisah secara jelas tidak saling tumpang tindih
 Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden dengan
jalan menandai masing-masing kode tertentu.Bila analisis kuantitatif maka
kode yg diberikan adalah angka.bila angka itu berlaku sebagai skala
pengukuran maka disebut skor
 Tabulasi, yaitu usaha penyajian data,terutama pengolahan data yg akan
memjurus analisis kuantitatif,biasanya menggunakan tabel,baik tabel
distribusi frekuensi maupun tabel silang.

Berdasarkan data yg diperoleh, peneliti akan menarik kesimpulan menjawab


problemantik atau hipotesis atau tujuan penelitian yang diajukan.jika analisis data
9

dilakukan dengan secara statistik,dari uji statistik yang telah


dilakukan kemungkinan kesimpulannya berikut ini:

1. Hubungan antara variabel-variabel penelitian atau perbedaan antara sampel-


sampel yang diteliti sangat signifikan atau signifikan.
2. Hubungan antara varibel-varibel yang diteliti atau perbedaan antara sampel-
sampel yang diteliti tidak signifikan (Sutrisno Hadi,1981 23-24).

Dalam kemungkinan hasil yang pertama, kemungkinan besar hipotesis alternatifnya


diterima (hipotesis nihil ditolak). Menerima hipotesis alternatif berarti adanya dugaan
hubungan atau adanya perbedaan dinyatakan terbukti. Sebaliknya dalam
kemungkinan hasil yg kedua, hipotesis alternatifnya dinyatakan tidak terbukti.

Kesimpulan, yaitu hasil uji statistik, belumlah merupakan produk terakhir dari suatu
penelitian ilmiah. Pembahasan itu menjadi sangat penting jika ternyata hipotesis
penelitiannya tidak dapat dibuktikan. Dalam keadaan demikian penelitian
berkewajiban mengkaji kemungkinan sebab-sebab tidak terbuktinya hipotesis.
Beberapa sumber tidak terbuktinya hipotesis dapat dicari dari:

 Landasan teori yang digunakan untuk menyusun hipotesis sudah kedaluarsa;


sudah kurang sahih, atau kurang adekuat.
 Sampel penelitian terlalu kecil.
 Sampel penelitian tidak diambil secara rambang.
 Kurang cermatnya mengeleminasi atau menetralisasi variabel-variabel luar atau
ekstraneus.
 Instrumen atau metode pengumpulan data tidak sahih dan tidak terandalkan.
 Rancangan penelitian yang digunakan tidak tepat.
 Perhitungan-perhitungan dalam analisisnya kurang cermat.
 Hipotesisnya sendiri yang ”palsu”, dan kenyataannya bertentangan dengan
hipotesis itu (SutrisnoHadi, 1981).

Dalam hubungan dengan kemungkinan tidak terbuktinya hipotesis perlu


dikemukakan bahwa dalam penelitian suatu hipotesis tidak terbukti, itu tidak berarti
bahwa penelitiannya gagal. Sering kali suatu penelitian terdiri dari beberapa hipotesis
dan tidak terbuktinya satu atau dua hipotesis memang jarang terjadi. Walaupun
penelitiannya hanya terdiri dari satu hipotesis, tidak terbuktinya hipotesis itupun tidak
10

berarti menggagalkan seluruh penelitian. Yang penting peneliti, dalam hal ini, dapat
mengemukakan keterangan atau alasan yang kuat mengenai kemungkinan-
kemungkinan sebab tidak terbuktinya hipotesis tersebut dalam pembahasan atau
diskusi hasil analisisnya. Memang cukup berat bagi peneliti untuk ”mengakui”,
misalnya bahwa instrumen kurang sahih, sampling kurang representatif, pengontrolan
variabel ekstraneus kurang cermat, atau landasan teori-teorinya kurang adekuat.
Kemungkinan tidak terbuktinya hipotesis ini hendaknya mengingatkan kepada
peneliti agar semua kemungkinan sebab-sebab itu ditutup bocornya sebelum
penelitian dilakukan. Jika saja setelah usaha optimal dan hasilnya memang demikian,
peneliti tinggal  menggali beberapa kemungkinan sebabnya yang secara metodologik
lebih dapat dipertanggungjawabkan, misalnya kurang besarnya sampel atau
kemungkinan tidak sahihnya teori-teori yang ada, sebab seperti telah diketahui bahwa
lahirnya teori baru adalah dari kemungkinan yang terakhir ini. Untuk analisis bukan
statistik, barang kali komponen hasil dikusi dan konklusi itu bergabung menjadi satu.
Artinya hasil analisis adalah sekaligus konklusi penelitian,        ebagian dari konsep-
konsep yang dibicarakan dalam hasil analisis statistik diatas tentunya berlaku juga
untuk hasil analisis yang bukan statistik.

Langkah langkah penelitian eksperimen:

Pada umumnya, penelitian eksperirnent dilakukan dengan menempuh langkah-


langkah seperti berikut, yaitu,

1. Melakukan kajian secara induktif yang berkait erat dengan permasalahan


yang hendak dipecahkan.
2. Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
3. Melakukan studi literatur dan beberapa sumber yang relevan,
memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan variabel, dan
merumuskan definisi operasional dan definisi istilah.
4. Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan:
a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan
terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b. Menentukan cara mengontrol;
c. Memilih rancangan penelitian yang tepat;
11

d. Menentukan populasi, memilih sampel (contoh) yang mewakili serta memilih


sejumlah subjek penelitian;
e. Membagi subjek dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen;
f. Membuat instrumen, memvalidasi instrumen dan melakukan studi
pendahuluan agar diperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan untuk
mengambil data yang diperlukan;
g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data. dan menentukan hipotesis.
5. Melaksanakan eksperimen.
6. Mengumpulkan data kasar dan proses eksperimen.
7. Mengorganisasikan dan mendeskripsikan data sesuai dengan vaniabel yang
telah ditentukan.
8. Menganalisis data dan melakukan tes signifikansi dengan teknik statistika
yang relevan untuk menentukan tahap signifikasi hasilnya.
9. Menginterpretasikan hasil, perumusan kesimpulan, pembahasan, dan
pembuatan laporan (Sukardi, 2003).
D. Analisis Data Kuantitatif dan data eksperimen
Salah satu metode kuantitatif yang banyak digunakan untuk analisis data
adalah dengan menggunakan statistika. Statistika dalam penelitian kuantitatif
dikategorikan ke dalam dua bagian, yaitu: Statistika Deskriptif dan Statistika
Inferensial.
1. Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif juga disebut analisis sederhana, karena memang masih tahap


awal analisis statistik yang hanya menggambarkan secara lebih jelas data yang
disajikan. Penyajian data ini biasa dilakukan dengan tabel dan grafik, ukuran
tendensi pusat, dan ukuran variabilitas data.

a. Tabel dan Grafik


Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling banyak
digunakan untuk mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi mengindikasikan
jumlah dan persentase responden, obyek yang masuk ke dalam kategori yang
ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk memberikan informasi awal dalam
penelitian tentang obyek atau responden.
b. Ukuran Tendensi Pusat data
12

Ukuran pemusatan data memperlihatkan suatu ukuran kecenderungan skor


dalam suatu kelompok data. Terdapat tiga jenis ukuran kecenderungan
pemusatan data (central tendency) yang sering digunakan dalam
mendeskripsikan data kuantitatif yaitu rata-rata, media, dan modus. Ukuran
tersebut sering digunakan untuk menggambarkan karakteristik kelompok data
tanpa harus menunjukkan semua data yang ada dalam kelompok tersebut.
Misalnya, dengan menyebutkan rata-ratanya sudah terjelaskan gambaran
umum suatu kelompok data.
 Modus
Modus (mode) adalah data yang paling sering muncul pada suatu distribusi
dalam satu kelompok data. Dalam contoh yang ditujukkanpada tabel 3.6,
modusnya adalah 6 yang muncul 3 kali (terbany akdibandingkan nilai lain
yang hanya muncul satu kali dan dua kali). Modus dapat digunakan pada
data yang berskala nominal, ordinal,interval dan rasio. Jika datanya
berbentuk ordinal dapat digunakanukuran median.
 Median
Median atau nilai tengah diperoleh dengan cara mengurutkan data mulai
dari skor terkecil sampai tertinggi dalam satu kelompokkemudian dicari
nilai tengahnya. Jika jumlah anggota kelompoknya ganjil misalnya 9,
maka median adalah skor pada urutan ke 5. Jikajumlah anggota
kelompoknya genap misalnya 10, maka median adalah skor hasil
penjumlahan skor urutan ke 5 dan ke 6 dibagi dua.
 Mean (Rata-rata)
Rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh data dalam satu
kelompok kemudian dibagi dengan jumlah anggota kelompok tersebut.
Mean berfungsi untuk mengetahui kemampuan/potensi/prestasi kelompok.
Mean juga berguna untuk analisis lebih lanjut terutama t-test dan uji
normalitas.
2. Statistik Inferensial
Sugiyono (2012), Arti statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas
dan teknik pengambilan jenis sampel dan populasi yang dilakukan secara random.
13

Kolawole (2001), Pengertian statistik inferensial ialah penghitungan penelitian


kuantitatif yang digambarkan sebagai matematika dan logika tentang bagaimana
generalisasi dari sampel ke populasi dapat dibuat.
Salah satu bagian penting dari statistik inferensial adalah pengujian hipotesis. Ada dua
macam hipoteses, yaitu: Hipotesis Nol (simbul Ho) yaitu suatu pernyataan yang
menunjukkan kesamaan atau tidak berbeda. Sebagai lawannya adalah hipotesis
alternatif atau hipotesis kerja (simbol Ha) yang menunjukkan perbedaan atau tidak
sama.
 Korelasi
Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu variabel
interval dengan variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita dapat lihat relasi
hipotetikal antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi. Korelasi diukur
dengan suatu koefisien (r) yang mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua
variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah +1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00
menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00 menyatakan hubungan
negatif yang erat.

Berikut ini adalah panduan untuk nilai korelasi tersebut :

                + atau - 0.80 hingga 1.00    korelasi sangat tinggi

      0.60 hingga 0.79       korelasi tinggi

         0.40 hingga 0.59       korelasi moderat

          0.20 hingga 0.39       korelasi rendah

0.1 ingga 0.19       korelasi sangat rendah

Satu hal yang perlu diingat adalah "korelasi tidak menyatakan hubungan
sebab-akibat". Dari contoh di atas, korelasi hanya menyatakan bahwa ada
relasi antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi, namun bukan
"lamanya waktu belajar menyebabkan nilai ujian tinggi".

 Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-variabel
tertentu dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling
sederhana yang hanya melibatkan dua buah variabel, yaitu variabel bebas
14

(independent) dan variabel terikat (dependent), misalnya lama waktu belajar


dengan nilai ujian. Regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai ujian dengan
lamanya waktu belajar.  Analisis regresi mengindikasikan kepentingan relatif satu
atau lebih variabel dalam memprediksi variabel lainnya.

Analisis data metode penelitian eksperimen

Kempthorne (1962) memberikan langkah-langkah dalam merencanakan eksperimen


sebagai berikut:

1. Rumusan permasalahan.
2. Formulasikan hipotesa.
3. Pengaturan teknik serta desain eksperimen.
o Pre- experimental Design: design ini belum merupakan ekperimen sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen, hal ini bisa terjadi, karena tidak adanya
variabel control dan sampel tidak dipilih secara random
o One shot case study

X0
X= treatmen yang diberikan ( independent)
0= Observasi ( dependen)

Paradigma dibaca sbb : terdapat suatu kelompok diberi


treatment/ perlakuan dan selanjutnya diobservasi
Contoh: pengaruh alat kerja baru diklat(x) terhadap
produktivitas kerja karyawan (0)

o One group pretest-posttest design

O1 X O2

O1 = Nilai pretest (sebelum diberi alat diklat)


O2 = Nilai Posttest(sesudah diberi alat diklat)
o Intact group comparison

X O1
O2
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok diberi perlakuan
15

O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan


Pengaruh perlakuan = O1 – O2
Contoh : terdapat sekelompok karyawan dibidang produksi, setengah
melaksanakan pekerjaannya menggunakan lampu yang sangat terang
(O1)setengahnya lagi dengan lampu yang kurang terang (O2). Lalu
diukur produktivitas kerjanya. Kelompok mana yang lebih produktif.
Jadi pengaruh cahaya lampu terhadap produktivitas kerja adalah = O1 –
O2
o True experimental Design: ekperimen betul-betul, karena dalam design ini
peneliti mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang
digunakan untuk experiment maupun sebagai kelompok control diambil secara
random dari populasi tertentu.
o Posttest-only control design

R X O2
R O4

Terdapat dua kelompok yang masing masing dipilih secara random (R).
kelompok pertama diberikan perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang diberikan perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol

Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2)

o Pretest-posttest control group design

R O1 X O 2
R O3 O4

Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Kemudian diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik apabila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan

Pengaruh perlakuan (O2-O1)-(O4-O3)


16

o Factorial Design: modifikasi dari design true experimental, yaitu denga


memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi
perlakuan ( variabel independent) terhadap hasil ( variabel dependen)

R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8

Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing masing
diberi Pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik,bila setiap kelompok
nilai pretestnya sama. Jadi O1=O3=O5=O7. Dalam hal ini variabel moderatornya
adalah Y1 dan Y2

Contoh : dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh prosedur kerja baru


terhadap kepuasan pelayanan pada masyarakat. Untuk itu dipilih 4 kelompok
secara random. Variabel moderatornya adalah jenis kelamin yaitu laki laki(Y1)
dan perempuan (y2)

o Quasi Experimental Design: pengembangan dari true experimental design,


yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan ekperimen
o time series design

O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8

Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian hanya satu kelompok
dan tidak dapat dipilih secara random juga tidak membutuhkan kelompok kontrol.
Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sebanyak 4 kali, dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum
diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama 4 kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu dan tidak konsisten.
Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru
diberi treatment
o Nonequivalent control group design
17

O1 X O 2
……………………………………..
O3 O4

Desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada
design ini kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih secara
random

Penyelidikan atas kemungkinan-kemungkinan hasil yang diperoleh dari


percobaan dan menghubungkan kembali kepada alasan-alasan mengapa percobaan
harus dilakukan. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan bahwa eksperimen-eksperimen
yang akan dilakukan benar-benar akan memberikan keterangan-keterangan yang
dikehendaki.

Memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap teknik dan prosedur


statistik yang akan digunakan untuk meyakinkan bahwa kondisi yang diperlukan
untuk menggunakan teknik di atas cukup valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

1. Laksanakan percobaan.
2. Aplikasikan teknik statistik tehadap eksperimen tersebut.

Tarik kesimpulan dari estimasi-estimasi yang diperoleh serta dari tiap


kuantitas yang diperoleh serta dari tiap kuantitas yang dievaluasikan dengan ukuran-
ukuran reliabilitas yang lazim digunakan. Pertimbangan secara hati-hati validitas dari
kesimpulan serta pada populasi mana kesimpulan tersebut ingin diinferensikan.

Berikan evaluasi terhadap seluruh penelitian dan bandingkan dengan


eksperimen-eksperimen lain yang telah dilakukan dengan masalah yang serupa atau
hampir serupa.

E. Kelemahan dan keunggulan metode kuantitatif dan metode eksperimen

Kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif

Tidak ada model penelitian yang cocok untuk semua masalah pendidikan yang


akan dipecahkan. Penelitian kuantitatif mempunyai kekuatan digunakan untuk menjawab
pertanyaan penelitian yang bersifat hasil dari proses yang dihentikan, namun tidak efektif
18

digunakan dalam penelitian yang mempersoalkan tentang proses yang berjalan, dinamika,
dan interaksi. Oleh karena itu, di samping mempunyai keunggulan, penelitian kuantitatif
juga mempunyai beberapa kelemahan.

1. Kelebihan metode penelitian kuantitatif

Suryabrata menjelaskan beberapa kekuatan metode penelitian kuantitatif yaitu : 

a. Memungkinkan dilakukan pencatatan data hasil penelitian secara eksak.


b. mengikuti tata pikir dan tata kerja yang pasti dan konsisten.
c. Data dapat diringkas dengan cara dan bentuk yang lebih bermakna dan lebih
mudah dianalisis.
d. Memungkinkan penggunaan teknik analisis statistic dan matematis yang dapat
diandalkan dalam penelitian ilmiah.
e. hasil penelitian yang diperoleh memiliki komunikabilitas yang tinggi.
f. Penelitian kuantitatif mempunyai keunggulan dalam menegakkan
objektivitas. Kebenaran diterima secara sepakat oleh para pengamat, sehingga
kesimpulan yang dicapainya kuat.
2. Kekurangan metode penelitian kuantitatif
a. Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)
b. Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
c. Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis
data yang populasi atau sampelnya sama.
d. Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit.

Kelebihan metode eksperimen :

a. Eksperimen di desain untuk dapat mengendalikan secara ketat pada variabel-variabel


ektra yang tidak berhubungan dengan variabel yang sedang diamati.
b. Penelitian eksperimen memiliki efesiensi yang tinggi. Penelitian eksperimen dapat
dilakukan pada populasi yang terbatas, sehingga tidak banyak membutuhkan subjek
untuk terlibat dalam proses eksperimen.

Dalam setiap penelitian eksperimen yang berkaitan dengan validitas internal


mengandung beberapa kelemahan. Menurut Cambell dan Stanley dalam Ross dan
19

Morrison (2003 : 1024) ada beberapa kelemahan dalam validitas internal, antara
lain: history, maturation, testing, instrumentation, selection, statistical regretion,
experiment mortality, diffusion of treatments. Kelemahan-kelemahan tersebut
dapat  dijelaskan sebagai berikut :

a. History
Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas
penelitian eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu.
b. Maturation
Beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent variable yang berfungsi
dalam kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi
tertentu. Terutama berkaitan dnegan jangka waktu pengamatan yang memakan
waktu lama.
c. Testing
Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi
hasilhasil eksperimen.
d. Instrumentation
Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen kadang kala sudah
tidak sesuai lagi dengan standar yang berlaku.
e. Selection
Peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas dalam memilih orang
yang akan dijadikan objek eksperimen yang baik.
f. Statistical regretion
Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan apabila hasil yang diperoleh
dalam penelitian menghasilkan skor yang ekstrim.
g. Experiment mortality
Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi perubahan komposisi
kelompok yang diobservasi. Ada anggota kelompok yang harus didrop karena
tidak sesuai dengan situasi pengetesan saat tertentu.
20

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa pengertian metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian


kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (treatment/perlakuan)
terhadap variabel dependen (hasil) dalam kondisi yang terkendalikan. Kondisi dikendalikan agar tidak
ada variabel lain (selain varibel treatment) yanng mempengaruhi variabel dependen. Agar kondisi
dapa dikendalikan maka dalam penelitian eksperimen menggunakan kelompok kontrol dan sering
penelitian eksperimen dilakukan di dalam laboratorium.

B. Saran

Demikianlah makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Dan
pemakalah sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk kami mohon
kritik dan saran yan membangun demi perbaikan dalam penulisan kedepanya amin.
21

DAFTAR PUSTAKA

Faisal, Sanapiah, Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional, 1982.

Fuchan, A. 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelaja

Hornby, A. S., Oxford Advanced Dictionary . Oxford: Oxford University Press, 1974

Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi: Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta:


PT. Raja Grafindo, 1996)

http://skripsidanpenelitian.blogspot.com/2013/06/kelebihan-dan-kekurangan-penelitian-
kuantitatif.html

http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-kelompok-mp3m-penelitian.html

Sukanto. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta:


Bumi Aksara. Hal. : 444

Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sutrisno, Hadi. 1981. Metodologi Penelitian kualintatif. bandung: Grafindo Persada

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai