Disusun oleh :
Kelompok 1
2021
ii
KATA PENGANTAR
Shalawat serta salam kami haturkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad S.A.W. beserta
para sahabatnya yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jaman islamiyah.
Dalam pembuatan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Maka,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna untuk itu penulis menerima segala saran dan kritik bersifat membangun demi
perbaikan kearah kesempurnaan. Jika ada kesalahan dalam penulisan maupun kata-kata
yang tidak berkenaan bagi pembaca, penulis minta maaf. Akhir kata penulis sampaikan
terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Cimahi,20 April
2021
Penulis
iii
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar……………………………………………………………………… ii
Daftar Isi……………………………………………………………………………… Iii
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah………………………………………………………….. 3
C. Tujuan Penulisan Makalah…………………………………………………… 3
BAB II. PEMBAHASAN 4
A. Pengertian ………………………………………. 4
B. Ciri-ciri metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian eksperimen 11
C. Langkah-langkah metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian
eksperimen 12
D. Analisis data metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian eksperimen 16
E. Kelebihan dan kelemahan metode penelitian kuantitatif dan metode 17
penelitian eksperimen
BAB III. KESIMPULAN……………………………………………………………... 15
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 16
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup
benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu
alam, kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian pada gejala yang nyata
dan konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya (Soekanto, 1997: 444). Untuk
itu, penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris
dan kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan
hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena
itu. Secara historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat
seperti Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.
Pengaruh ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat
dalam konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan
biologi, teori psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar kuantum
berasal dari fisika kuantum, konsep individu, stimulus dan respons, juga merupakan
konsep-konsep dalam ilmu alam yaitu teori atom. Pengaruh ilmu alam dalam metode
2
penelitian psikologi dan pendidikan terlihat dalam penggunaan metode observasi yang
diambil dari cara yang digunakan dalam ilmu astronomi, asumsi normalitas dalam
pengukuran psikologis, prosedur sampling, analisa kuantitatif, metode eksperimen,
perlunya definisi operasional, dan sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
2. Apa tujuan penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif dan metode
eksperimen?
4. Bagaimana ciri-ciri penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
5. Bagaimana proses pengukuran penelitian kuantitatif dan metode eksperimen?
6. Bagaimana analisis penelitian kualintatif dan metode eksperimen?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Pengertian penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
2. Mengetahui Tujuan penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
3. Mengetahui Kelebihan dan kekurangan penelitian kuantitatif dan metode
eksperimen
4. Mengetahui Ciri-ciri penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
5. Mengetahui Proses pengukuran penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
6. Mengetahui analisis penelitian kuantitatif dan metode eksperimen
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk meneguhkan teori (confirmatory
analysis). Alur logika penelitian kuantitatif dimulai dari mengkaji teori yang sudah
ada, mendefinisikan, melakukan fisikalisasi dan mengukur untuk mengumpulkan
data di lapangan, kemudian menganalisis secara statistik untuk menolak atau
menerima kebenaran teori. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data
kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel
orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka
lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu
hingga hari ini. Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79%
dari penemuan dapat diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah
dipilih. pengambilan data ini adalah disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian
kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian.
Metode ini disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat
positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan
sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metodeini dapat
ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode
kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis berupa statistik.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiyah, ( sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai
instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan
5
dengan memberikan kondisi yang ketat untuk mendapatkan selisih antara dua
kelompok tersebut.
Menurut SanaPiah Faisal dalam bukunya Metodologi Penelitian Pendidikan
bahwa Penelitian eksperimental merupakan suatu metode yang sistematis dan logis
untuk menjawab pertanyaan: “jika sesuatu dilakukan pada kondisi-kondisi yang
dikontrol dengan teliliti, maka apakah yang akan terjadi?”. Dalam hal ini, peneliti
merekayasa stimuli, perlakuan dan kemudian mengobeservasi pengaruh yang timbul.
Eksperimen merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan
digunakan dalam penelitian pembelajaran pada latar kelas (PTK). Penelitian
eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan
terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen
bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship),
dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih
kondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol
yang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2).
Dari berbagai definisi yang dikemukakan tersebut diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa Metode Eksperimen mengandung beberapa hal
sebagai berikut:
1. Suatu penelitian yang berusaha melihat hubungan sebab akibat dari satu atau
lebih variabel independen dengan satu atau lebih variabel kontrol.
2. Peneliti melakukan manipulasi terhadap satu atau lebih variabel independen.
Manipulasi berarti merubah secara sistematis sifat (nilainilai) variabel bebas
sesuai dengan tujuan penelitian.
3. Mengelompokkan subyek penelitian (lazim disebut responden) ke dalam
kelompok eksperimen dan kelompok konrol. Dalam desain klasik, kelompok
eksperimen adalah kelompok subyek yang akan dikenai perlakuan (treatment).
Sedangkan yang dimaksud dengan perlakuan (treatment) adalah mengenakan
(exposed) variabel bebas yang sudah dimanipulasi kepada kelompok eksperimen.
Sedangkan kelompok control adalah kelompok subyek yang tidak dikenai
perlakuan.
4. Membandingkan kelompok eksperimen yang dikenai perlakuan dengan
kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan.
7
Kesimpulan, yaitu hasil uji statistik, belumlah merupakan produk terakhir dari suatu
penelitian ilmiah. Pembahasan itu menjadi sangat penting jika ternyata hipotesis
penelitiannya tidak dapat dibuktikan. Dalam keadaan demikian penelitian
berkewajiban mengkaji kemungkinan sebab-sebab tidak terbuktinya hipotesis.
Beberapa sumber tidak terbuktinya hipotesis dapat dicari dari:
berarti menggagalkan seluruh penelitian. Yang penting peneliti, dalam hal ini, dapat
mengemukakan keterangan atau alasan yang kuat mengenai kemungkinan-
kemungkinan sebab tidak terbuktinya hipotesis tersebut dalam pembahasan atau
diskusi hasil analisisnya. Memang cukup berat bagi peneliti untuk ”mengakui”,
misalnya bahwa instrumen kurang sahih, sampling kurang representatif, pengontrolan
variabel ekstraneus kurang cermat, atau landasan teori-teorinya kurang adekuat.
Kemungkinan tidak terbuktinya hipotesis ini hendaknya mengingatkan kepada
peneliti agar semua kemungkinan sebab-sebab itu ditutup bocornya sebelum
penelitian dilakukan. Jika saja setelah usaha optimal dan hasilnya memang demikian,
peneliti tinggal menggali beberapa kemungkinan sebabnya yang secara metodologik
lebih dapat dipertanggungjawabkan, misalnya kurang besarnya sampel atau
kemungkinan tidak sahihnya teori-teori yang ada, sebab seperti telah diketahui bahwa
lahirnya teori baru adalah dari kemungkinan yang terakhir ini. Untuk analisis bukan
statistik, barang kali komponen hasil dikusi dan konklusi itu bergabung menjadi satu.
Artinya hasil analisis adalah sekaligus konklusi penelitian, ebagian dari konsep-
konsep yang dibicarakan dalam hasil analisis statistik diatas tentunya berlaku juga
untuk hasil analisis yang bukan statistik.
Satu hal yang perlu diingat adalah "korelasi tidak menyatakan hubungan
sebab-akibat". Dari contoh di atas, korelasi hanya menyatakan bahwa ada
relasi antara lamanya waktu belajar dengan nilai ujian tinggi, namun bukan
"lamanya waktu belajar menyebabkan nilai ujian tinggi".
Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-variabel
tertentu dengan menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling
sederhana yang hanya melibatkan dua buah variabel, yaitu variabel bebas
14
1. Rumusan permasalahan.
2. Formulasikan hipotesa.
3. Pengaturan teknik serta desain eksperimen.
o Pre- experimental Design: design ini belum merupakan ekperimen sungguh-
sungguh, karena masih terdapat variable luar yang ikut berpengaruh terhadap
terbentuknya variabel dependen, hal ini bisa terjadi, karena tidak adanya
variabel control dan sampel tidak dipilih secara random
o One shot case study
X0
X= treatmen yang diberikan ( independent)
0= Observasi ( dependen)
O1 X O2
X O1
O2
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok diberi perlakuan
15
R X O2
R O4
Terdapat dua kelompok yang masing masing dipilih secara random (R).
kelompok pertama diberikan perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak.
Kelompok yang diberikan perlakuan disebut kelompok eksperimen dan
kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol
R O1 X O 2
R O3 O4
Terdapat dua kelompok yang dipilih secara random. Kemudian diberi pretest
untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok
ekperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik apabila nilai
kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan
R O1 X Y1 O2
R O3 Y1 O4
R O5 X Y2 O6
R O7 Y2 O8
Pada desain ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing masing
diberi Pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan baik,bila setiap kelompok
nilai pretestnya sama. Jadi O1=O3=O5=O7. Dalam hal ini variabel moderatornya
adalah Y1 dan Y2
O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian hanya satu kelompok
dan tidak dapat dipilih secara random juga tidak membutuhkan kelompok kontrol.
Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sebanyak 4 kali, dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum
diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama 4 kali ternyata nilainya berbeda-beda,
berarti kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu dan tidak konsisten.
Setelah kestabilan keadaan kelompok dapat diketahui dengan jelas, maka baru
diberi treatment
o Nonequivalent control group design
17
O1 X O 2
……………………………………..
O3 O4
Desain ini hampir sama dengan pretest-postest control group design, hanya pada
design ini kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih secara
random
1. Laksanakan percobaan.
2. Aplikasikan teknik statistik tehadap eksperimen tersebut.
digunakan dalam penelitian yang mempersoalkan tentang proses yang berjalan, dinamika,
dan interaksi. Oleh karena itu, di samping mempunyai keunggulan, penelitian kuantitatif
juga mempunyai beberapa kelemahan.
Morrison (2003 : 1024) ada beberapa kelemahan dalam validitas internal, antara
lain: history, maturation, testing, instrumentation, selection, statistical regretion,
experiment mortality, diffusion of treatments. Kelemahan-kelemahan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. History
Banyak kejadian di masa lampau yang dapat mempengaruhi validitas
penelitian eksperimental yang disebabkan oleh adanya interaksi antar individu.
b. Maturation
Beberapa perubahan dapat terjadi pada dependent variable yang berfungsi
dalam kurun waktu dan bukannya kejadian yang spesifik ataupun kondisi
tertentu. Terutama berkaitan dnegan jangka waktu pengamatan yang memakan
waktu lama.
c. Testing
Proses pengujian juga dapat menimbulkan distorsi yang akan mempengaruhi
hasilhasil eksperimen.
d. Instrumentation
Instrumen yang digunakan dalam penelitian eksperimen kadang kala sudah
tidak sesuai lagi dengan standar yang berlaku.
e. Selection
Peneliti kadang masih menggunakan unsur subjektifitas dalam memilih orang
yang akan dijadikan objek eksperimen yang baik.
f. Statistical regretion
Peneliti kadangkala dihadapkan pada kesulitan apabila hasil yang diperoleh
dalam penelitian menghasilkan skor yang ekstrim.
g. Experiment mortality
Dalam penelitian eksperimen seringkali terjadi perubahan komposisi
kelompok yang diobservasi. Ada anggota kelompok yang harus didrop karena
tidak sesuai dengan situasi pengetesan saat tertentu.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya. Dan
pemakalah sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk kami mohon
kritik dan saran yan membangun demi perbaikan dalam penulisan kedepanya amin.
21
DAFTAR PUSTAKA
Hornby, A. S., Oxford Advanced Dictionary . Oxford: Oxford University Press, 1974
http://skripsidanpenelitian.blogspot.com/2013/06/kelebihan-dan-kekurangan-penelitian-
kuantitatif.html
http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-kelompok-mp3m-penelitian.html