Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Dosen Pengampu:
Dr. H. Danny Meirawan, M. Pd.
Dr. Sururi, M.Pd.
Penyusun:
Ferta Nurfadyaningsih NIM. 1602848
Jeannie S. F. NIM. 1604745
Yulan Tiarni Legistia NIM. 1602799
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT Tuhan Maha Segalanya, atas segala limpahan
rahmat dan karuniaNya kepada kami tim penyusun. Karena hanya dengan rahmatNya
jualah kami mampu menyelesaikan bedah buku John. W. Creswell yang berjudul
Research Design pada Bab I. Bedah buku ini disusun guna memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Metodologi Penelitian. Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, seorang revolusioner dunia yang telah mengubah
sejarah dari masa kegelapan menuju masa yang terang dan sentosa dengan syariat yang
dibawanya, yakni Agama Islam.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam bedah buku ini. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaannya. Cukup sekian dan terima kasih.
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KESIMPULAN ..........................................................................................................21
II
BAB I
PEMBAHASAN BUKU
I. Jenis Rancangan
a. Penelitian Kualitatif
Dalam penelitian jenis ini, bentuk laporan akhir yang disuguhkan memiliki
struktur atau kerangka yang fleksibel. Semua yang terlibat dalam penelitian ini
harus menerapkan cara pandang yang induktif, berfokus pada makna individual,
dan menerjemahkan kompleksitas suatu persoalan.
b. Penelitian Kuantitatif
Dalam penelitian jenis ini, bentuk laporan akhir yang disuguhkan pada
umumnya memiliki struktur yang ketat dan konsisten. Dimulai dari pendahuluan,
tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian, hasil penelitian, dan
pembahasan. Sama halnya dengan penelitian kualitatif, pada penelitian ini juga
1
perlu memiliki asumsi-asumsi untuk menguji teori secara deduktif, mencegah
munculnya bias-bias, mengontrol penjelasan-penjelasan alternatif, dan mampu
mengeneralisasi serta menerapkan kembali penemuan-penemuannya.
c. Metode Campuran
Gambar 1
Kerangka Kerja Rancangan Penelitian-Relasi antara Pendangan Dunia,
Rancangan-Rancangan Penelitian, dan Metode-Metode Penelitian
Pandangan-pandangan filosofis yang dijelaskan oleh peneliti hendaknya
menyertakan dalam proposalnya, satu bagian khusus yang membahas sejumlah sebagai
berikut:
2
Pandangan dunia filosofis yang diusulkan dalam penelitian.
Definisi gagasan-gagasan dasar tentang pandangan dunia tersebut.
Bagaimana pandangan dunia itu membentuk pendekatan penelitian.
Tabel 1
Empat Pandangan Dunia
Determinisme Pemahaman
Reduksionisme Makna yang beragam dari partisipan
Pengamatan dan pengukuran mepiris Konstruksi sosial dan historis
Verifikasi teori Penciptaan teori
Transformatif Pragmatisme
3
b) Penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring
sebagian klaim tersebut menjadi klaim-klaim lain yang kebenarannya jauh
lebih kuat. Sebagian besar, penelitian kuantitatif selalu diawali dengan
pengujian atas suatu teori.
c) Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan
yang logis. Dalam praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi dengan
menggunakan instrumen-instrumen pengukuran tertentu yang diisi oleh
para partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi
penelitian.
d) Penelitian harus mampu mengembangkan stetemen-stetemen yang dapat
menjelaskan situasi yang sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi
kausalitas dari suatu persoalan. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti
membuat relasi antarvariabel dan mengemukakannya dalam bentuk
pertanyaan dan hipotesis.
e) Aspek penting dalam penelitian adalah sikap objektif. Para peneliti harus
menguji kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulan yang
sekiranya mengandung bias. Untuk itulah, dalam penelitian kuantitatif,
standar validitas dan realibilitas menjadi dua aspek penting yang wajib
dipertimbangkan oleh peneliti.
4
atau latar belakang partisipan mereka dengan cara mengunjungi konteks
tersebut dan mengumpulkan sendiri informasi yang dibutuhkan. Mereka
juga harus menafsirkan apa yang mereka cari, yakni sebuah penafsiran yang
dibentuk oleh pengalaman dan latar belakang mereka sendiri.
c) Pada dasarnya lingkungan sosial inilah yang menciptakan makna, yang
muncul di dalam dan di luar interaksi dengan komunitas manusia. Proses
penelitian kualitatif bersifat induktif di mana di dalamnya peneliti
menciptakan makna dari data lapangan yang dikumpulkan.
5
4. Pandangan Dunia Pragmatis
Cherryholmes (1992), Morgan (2007), dan Creswell (2016) mengemukakan
dasar-dasarr filosofis tentang pragmatisme, antara lain:
a) Pragmatisme tidak hanya diterapkan untuk satu sistem filsafat atau realitas
saja. Pragmatisme juga dapat digunakan untuk penelitian metode campuran
yang di dalamnya para peneliti bisa dengan bebas melibatkan asumsi-
asumsi kuantitatif dan kualitatif ketika mereka terlibat dalam penelitiannya.
b) Setiap peneliti memiliki kebebasan untuk memilih. Artinya mereka bebas
untuk memilih metode, teknik, dan prosedur penelitian yang dianggap
terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan mereka.
c) Kaum pragmatis tidak memandang dunia sebagai kesatuan yang mutlak.
Artinya, para peneliti metode campuran dapat menerapkan berbagai
pendekatan dalam mengumpulkan dan menganalisis data ketimbang hanya
menggunakan satu pendekatan saja.
d) Kebenaran adalah apa yang terjadi pada saat itu. Kebenaran tidak didasarkan
pada dualitas antara kenyataan yang berada di luar pikiran dan kenyataan
yang ada dalam pikiran. Oleh karena itu, dalam penelitian metode
campuran, para peneliti menggunakan data kuantitatif dan kualitatif, karena
mereka meneliti untuk memberikan pemahaman yang baik terhadap
masalah penelitian.
e) Para peneliti pragmatis selalu melihat apa dan bagaimana meneliti
berdasarkan akibat-akibat yang akan mereka terima di mana mereka akan
menjalankan penelitian tersebut. Para peneliti metode campuran pada
umumnya selalu memiliki tujuan atas pencampuran ini.
f) Kaum pragmatis setuju bahwa penelitian selalu muncul dalam konteks
sosial, historis, politis, dan lain sebagainya. Artinya, penelitian metode
campuran bisa saja beralih pada paradigma post modern, suatu pandangan
teoritis yang reflektif terhadap keadilan sosial dan tujuan-tujuan politis.
g) Kaum pragmatis percaya akan dunia eksternal yang berada di luar pikiran
sebagaimana yang berada di dalam pikiran manusia. Mereka juga percaya
6
bahwa kita harus berhenti bertanya tentang realitas dan hukum-hukum alam.
Bahkan, mereka sepertinya ingin mengubah subjek (Rorty, 1983: 14).
h) Untuk itulah, bagi para peneliti metode campuran, pragmatisme dapat
membuka pintu untuk menerapkan metode yang beragam, pandangan dunia
yang berbeda-beda, dan asumsi yang bervariasi, serta bentuk yang berbeda
dalam pengumpulan dan analisis data.
7
pada kelompok yang lain (sering disebut kelompok kontrol), lalu
menentukan bagaimana dua kelompok tersebut menentukan hasil akhir.
Penelitian ini mencakup eksperimen-aktual dengan penugasan acak
(random assignment) atas subjek-subjek yang di-treatment dalam kondisi
tertentu, dan kuasi-eksperimen dengan prosedur non-acak (Keppel, 1991).
Termasuk dalam kuasi-eksperimen adalah rancangan single-subject.
8
4) Etnografi adalah rancangan penelitian yang berasal dari antropologi dan
sosiologi yang di dalamnya peneliti menyelidiki pola perilaku, bahasa, dan
tindakan dari suatu kelompok kebudayaan di lingkungan yang alamiah
dalam periode waktu yang cukup lama. Pengumpulan data sering
melibatkan observasi dan wawancara.
5) Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang ditemukan di banyak
bidang, khususnya evaluasi, di mana peneliti mengembangkan analisis
mendalam atas suatu kasus, sering kali program, peristiwa, aktivitas, proses
atau satu individu atau lebih. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas,
dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan
berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah
ditentukan (Stake, 1995; Yin, 2009, 2012).
Pemikiran awal tentang nilai metode campuran terletak dalam gagasan bahwa
semua metode memiliki bias serta kelemahan dan pengumpulan data kualitatif
dan kuantitatif menetralkan kelemahan dari masing-masing bentuk data.
Triangulasi sumber-sumber data suatu cara dalam mencari konvergensi pada
metode kualitatif dan metode kuantitatif pun muncul (Jick, 1979). Pada awal
1990-an metode penelitian campuran beralih ke konvergensi sistematik database
kuantitatif dan kualitatif, serta gagasan penyatuan jenis rancangan penelitian yang
berbeda ini muncul. Jenis-jenis rancangan ini dibahas secara ekstensif dalam
berbagai handbook utama yang membicarakan bidang ini pada 2003 (Tashakkori
& Teddlie, 2010). Prosedur-prosedur untuk memperluas metode campuran
berkembang sebagai berikut:
9
Cara-cara untuk mengintegrasikan data kualitatif dan data kuantitatif,
seperti satu database, dapat digunakan untuk mengecek keakuratan
(validitas) database yang lain.
Satu database dapat membantu menerangkan database lainnya, dan satu
database dapat mengeksplorasi jenis pertanyaan-pertanyaan berbeda
daripada database lainnya.
Satu database dapat mengarahkan ke instrument yang lebih baik ketika
instrument-instrumen tidak cocok untuk suatu sampel atau populasi
Satu database dapat didasarkan pada database-database lainnya dan satu
database dapat saling bergantian dengan database lain selama penelitian
longitudinal.
10
Penelitian kualitatif dianggap eksplanatori karena hasil data kuantitatif awal
diterangkan lebih lanjut dengan data kualitatif. Ia dianggap sekuensial
karena fase kuantitatif awal diikuti oleh fase kualitatif. Jenis rancangan ini
popular dalam bidang-bidang dengan orientasi kuantitatif ynag kuat (oleh
karena itu proyek dimulai dengna penelitian kuantitatif), tetapi ia
menampilkan tantangan untuk mengidentifikasi hasil-hasil kuantitatif agar
dapat lebih lanjut dieksplorasi dan untuk mengidentifikasi ukuran-ukuran
sampel yang tidak sama bagi masing-masing fase penelitian.
Metode campuran sekuensial eksploratori (exploratory sequential mixed
methods) adalah kebalikan dari rancangan sekuensial eksplanatori. Dalam
pendekatan sekuensial eksploratori peneliti terlebih dahulu memulai dengan
fase penelitian kualitatif dan mengeksplorasi pandangan para partisipan.
Data yang didapat kemudian dianalisis, dan informasi yang digunakan untuk
membangun instrumen yang paling cocok dengan sampel penelitian
digunakan untuk mengidentifikasi instrumen-instrumen yang tepat dalam
fase kuantitatif follow-up, atau untuk menentukan variable-variabel yang
perlu dilanjutkan ke penelitian kuantitatif follow-up. Tantangan-tantangan
tertentu untuk rancangan ini terletak pada fokusnya dalam temuan-temuan
kualitatif yang tepat untuk digunakan dan pemilihan sampel untuk kedua
fase penelitian.
Model-model dasar ini kemudian dapat digunakan pada strategi-strategi
metode campuran yang lebih maju. Metode campuran transformative
(transformative mixed methods) adalah rancangan yang menggunakan
pandangan teoritis yang diambil dari keadilan atau kekuasaan social sebagai
perspektif menyeluruh dalam rancangan yang berisi data kuantitatif dan
kualitatif. Data dalam bentuk penelitian ini dapat digabungkan atau dapat
diurutkan. Rancangan metode campuran embedded (embedded mixed
methods) menggunakan data konvergen dan data sekuensial, tetapi gagasan
pokoknya adalah data kualitatif dan kuantitatif dimasukan dalam rancangan
yang lebih besar (misalnya suatu eksperimen) dan sumber data berperan
mendukung rancangan secara keseluruhan. Rancangan metode campuran
11
multiphase (multiphase mixed methods) umum digunakan dalam bidang
evaluasi dan intervensi program. Dalam rancangan yang sudah maju ini,
strategi-strategi konkruen atau sekuensial digunakan bersamaan agar dapat
dengan baik memahami yujuan program dalam jangka panjang.
Tabel 3
12
Interpretasi seluruh Interpretasi tema dan
Interpretasi statistik
database pola
Dalam sejumlah penelitian, data kuantitatif dan kualitatif bisa saja dikumpulkan,
dianalisis, dan ditafsirkan secara bersama-sama. Data instrumen dapat dilengkapi dengan
observasi-terbuka, atau data sensus dapat diikuti dengan wawancara mendalam. Akan
tetapi, dalam kasus metode campuran, peneliti membuat inferensi atau kesimpulan antara
data kuantitatif dan data kualitatif.
13
B. PENDEKATAN PENELITIAN SEBAGAI PANDANGAN-DUNIA,
STRATEGI, DAN METODE
Berikut ini, akan digambarkan bagaimana ketiga elemen ini (pandangan-dunia, strategi,
dan metode) berkombinasi dalam satu skenario penelitian:
14
pendekatan naratif. Individu-individu ini kemudian diwawancarai untuk mengetahui
bagaimana mereka secara pribadi mengalami penindasan.
Penelitian metode campuran pandangan-dunia pragmatis, strategi/ metode
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif secara sekuensial
Peneliti dengan metode campuran ini melakukan suatu penelitian dengan asumsi
bahwa mengumpulkan berbagai jenis data yang dianggap terbaik dapat memberikan
pemahaman yang menyeluruh tentang masalah yang diteliti. Penelitian ini dapat
dimulai dengan survei secara luas agar dapat dilakukan generalisasi terhadap hasil
penelitian dari populasi yang telah ditentukan. Kemudian, pada tahap selanjutnya,
dilakukan wawancara kualitatif secara terbuka agar dapat mengumpulkan pandangan-
pandangan dari partisipan.
Tabel 4
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Metode Campuran
15
dinamis sebelumnya, data pendekatan yang
(fleksibel/ numeric. berkembang
emerging), data dinamis/ sedang
tekstual dan muncul
gambar (emerging) dan
sudah ditentukan
sebelumnya
(predetermined),
serta data dan
analisis data
kuantitatif dan
kualitatif
Menerapkan Posisinya sendiri Menguji atau Mengumpulkan
praktik-praktik memverifikasi data kuantitatif
penelitian ini teori atau dan data
Mengumpulkan penjelasan kualitatif
makna dari para Mengidentifikasi Mengembangkan
partisipan variabel-variabel landasan
Fokus pada yang akan diteliti pemikiran untuk
konsep atau Menghubungkan pencampuran.
fenomena tunggal variabel-variabel Menggabungkan
Membawa nilai- dalam rumusan data pada tahap-
nilai pribadi ke masalah dan tahap penelitian
dalam penelitian hipotesis yang berbeda
Meneliti konteks penelitian Menyajikan
atau setting Menggunakan gambaran visual
partisipan standar-standar tentang prosedur-
Menvalidasi validitas dan prosedur dalam
akurasi temuan- reliabilitas penelitian
temuan
16
Menginterpretasi Mengobservasi Menerapkan
data dan mengukur praktik-praktik
Membuat agenda informasi secara penelitian
untuk perubahan numerik (angka- kuantitatif dan
atau reformasi angka) kualitatif
Berkolaborasi Menerapkan
dengan partisipan pendekatan-
pendekatan yang
bebas-bias
Menerapkan
prosedur-
prosedur statistik
1. Masalah penelitian
Masalah penelitian, yang akan dijelaskan lebih rinci haruslah masalah yang benar-
benar perlu dibahas (seperti, masalah diskriminasi ras). Masalah itu berasal dari
kekosongan literature, dan konflik pada hasil penelitian dalam literatur, topik-topik yang
telah diabaikan dalam literature, kebutuhan untuk mengangkat suara partisipan yang
termarjinalisasi dan masalah kehidupan nyata yang dijumpai di tempat kerja, rumah,
masyarakat dan sebagainya.
17
faktor-faktor yang memengaruhi hasil, (b) fungsi keterlibatan, atau (c) pemahaman
prediksi hasil, pendekatan kuantitatif menjadi pilihan terbaik. Pendekatanini juga layak
diterapkan untuk menguji suatu teori atau pernyataan. Di sisi lain, jika ada suatu konsep
atau fenomena yang perlu dipahami misalnya, karena sedikitnya penelitian yang
membahas fenomena atau konsep tersebut berarti pendekatan kualitatif dapat dipilih
sebagai jalan terbaik. Pendekatan kualitatif bersifat eksploratif,dan berguna bagi peneliti-
peneliti yang tidak mengetahui bagaimana menguji variabel-variabel. Jenis pendekatan
ini juga bisa berguna, misalnya, karena ada topik yang baru, dan topik baru ini tidak
pernah dibahas dengan sampel atau sekelompok individu tertentu; atau karena teori-teori
yang ada selama ini belum diterapkan sebagai landasan untuk meneliti sampel atau
sekelompok individu yang diteliti (Morse, 1991).
2. Pengalaman pribadi
18
wawancara pribadi dan observasi, mungkin akan lebih tergerak untuk menggunakan
pendekatan kualitatif. Namun, seseorang yang terbiasa dengan penelitian kuantitatif dan
kualitatif sangat mungkin akan memilih metode campuran. Biasanya, dia memiliki waktu
dan sumber yang memadai untuk mengumpulkan data kuantitatif dan kualitatif, serta
memiliki outlet untuk menerapkan metode campuran yang jangkauannya cenderung luas.
Bagi para peneliti dengan metode campuran, proyek ini bisa saja menyita banyak
waktu karena mereka dituntut untuk mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif
dan kualitatif sekaligus.Artinya, penelitian dengan metode campuran ini hanya sesuai
bagi seorang peneliti yang merasa nyaman dengan struktur penelitian kuantitatif yang
cenderung rigid dan fleksibilitas penelitian kualitatif yang cenderung adaptif.
3. Pembaca
Pada akhirnya, peneliti menulis laporan penelitian yang benar-benar bisa diterima
oleh para pembaca. Pembaca-pernbaca ini bisajadi editor jurnal, pembaca jumal, dewan
perguruan tinggi, peserta seminar, atau rekan-rekan satu bidang ilmu pengetahuan.
Mahasiswa seharusnya mempertimbangkan pendekatan-pendekatan yang sudah biasa
direstui dan digunakan oleh para pembimbing mereka. Pembaca yang telah
19
berpengalaman dengan penelitian kuantitatif, kualitatif, atau metode campuran ini dapat
membantu mahasiswa untuk menentukan pilihan mereka.
20
BAB II
KESIMPULAN
21
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J.W. (2016). Research Design (Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan
campuran). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
22