Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN
Data Primer penelitian ini didapatkan berdasarkan penelitian yang dilakukan
di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Cijantung Jakarta Timur, pada bulan Juni sampai
dengan bulan September 2008.
Sedangkan data sekunder penelitian ini didapatkan berdasarkan penelitian
studi kepustakaan.
3.2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian melalui
pendekatan kuantitatif dengan signifikansi penelitian 0,05. Penelitian kuantitatif
dengan metode survey yang bersifat eksplanatif asosiatif. Jenis survei ini
digunakan bila peneliti ingin mengetahui mengapa suatu atau kondisi tertentu
terjadi atau apa yang mempengaruhi terjadinya suatu kondisi. Peneliti dituntut
membuat hipotesis sebagai asumsi awal untuk menjelaskan antar variabel yang
diteliti. Analisis data menggunakan uji statistik inferensial. Survei eksplanatif
dapat dibagi menjadi dua sifat, yaitu:
1. Komparatif
Survei bersifat komparatif adalah untuk membuat komparasi
(membandingkan) antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang
sejenis.
2. Asosiatif
Survei bersifat asosiatif adalah untuk menjelaskan hubungan (korelasi)
antar variabel. (Sugiyono 2006, 61)
Metode kuantitatif menurut Sugiyono merupakan penelitian yang
dilakukan dengan mengumpulkan jawaban dari responden atau pertanyaan yang
merupakan pengukuran dari variabel yang diteliti, serta menguji hipotesis
(2006, 8). Sedangkan metode penelitian menurut Masri Singarimbun dan Sofian
Effendi penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
(1989:3).
3.3. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono 2006, 89).
Populasi dalam penelitian ini adalah murid-murid kelas empat, lima dan
enam Madrasah Ibtidaiyah Negeri 3 Cijantung. Pemilihan populasi kepada murid-
murid kelas empat, lima dan enam karena target sasaran tayangan sinetron Si
Entong adalah anak-anak yang berusia 10-12 tahun.
Target populasi adalah murid-murid baik yang berjenis kelamin laki-laki
maupun wanita yang pernah menonton tayangan sinetron Si Entong.
Pertimbangan peneliti dalam menetapkan populasi adalah karena peneliti ingin
mengetahui hubungan menonton tayangan sinetron Si Entong di TPI dengan
perilaku imitasi anak-anak, sehingga hanya mereka yang pernah menonton
sinetron Si Entong yang akan menjadi populasi dan sampel atau responden
penelitian.
Untuk mengetahui anak-anak yang pernah menonton sinetron Si
Entong, terlebih dahulu peneliti melakukan penelitian dengan cara mengajukan
pertanyaan Apakah kamu pernah menonton sinetron Si Entong? .
Berdasarkan penelitian pendahuluan tersebut, maka terjaringlah jumlah populasi
sasaran yang berjumlah yang berjumlah 125 orang yang menonton tayangan
sinetron Si Entong.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti (Arikunto 2002, 109).
Pada umunya kita tidak bisa mengadakan penelitian kepada seluruh anggota dari
suatu populasi karena terlalu banyak. Sedangkan menurut Sugiyono Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tesebut
(2006, 90).
Untuk menentukan sampel dari populasi anak-anak sekolah dasar tersebut
penulis menggunakan rumus perhitungan Slovin (Kriyantono 2006, 160), maka
jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak
Rumus
n = N
1 + Ne
2
Keterangan :
n : besaran sampel
N : besaran populasi
e : kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
dapat ditolerir. Nilai presisi pada penelitian ini adalah 5%
n = N
1 + Ne
2
n = 125
1 + 125.(0.05)
2
n = 125
1,3125
n = 95,23 = 95 sampel (Data dilampirkan)
Sampel diambil dari total populasi sebagai wakil dari total populasi yang
merupakan anak-anak sekolah dasar yang menonton tayangan sinetron Si
Entong di TPI. Teknik sampling merupakan cara yang digunakan dalam
pengambilan sampel penelitian. Peneliti menggunakan teknik sampling
probabilitas/probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. Teknik sampling meliputi, simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate stratified random
sampling dan cluster sampling (Sugiyono 2006, 91).
Untuk penarikan sampel, penulis menggunakan sampling random
sederhana (simple random sampling), dikatakan simpel karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi itu (Sugiyono 2006, 74). Anggota populasi memiliki
peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel dengan metode simple
random sampling dilakukan dengan menggunakan cara undian, yang dilakukan
dengan cara terlebih dahulu semua unit penelitian (unit elementer) disusun dalam
kerangka sampling (sampling frame), kemudian dari kerangka sampling ditarik
sebagai sampel beberapa unsur atau satuan yang akan diteliti. Dalam hal ini
pengambilannya harus dengan cara undian sehingga setiap unit mempunyai
peluang yang sama untuk dapat dipilih. Misalnya, setiap nomor unit penelitian
dalam daftar kerangka sampling di tulis disecarik kertas yang kemudian kertas-
kertas tersebut digulung lalu dimasukkan kedalam sebuah kotak. Setelah dikocok,
sejumlah gulungan kertas diambil sesuai dengan jumlah sampel yang
direncanakan. Nomor-nomor yang terambil, menjadi unit elementer yang terpilih
sebagai sampel (Singarimbun & Effendi, 1989, 156).
3.4. METODE PENGUMPULAN DATA
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam data
primer dan sekunder.
1. Data Primer adalah data yang didapat dari sumber pertama, seperti dari
individu atau perseorangan yang merupakan responden penelitian,
dengan menggunakan data kuesioner terstruktur mengenai jenis kelamin,
umur dan kelas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan
dalam kuisioner bersifat tertutup yang variasi jawabannya sudah
ditentukan dan disusun terlebih dahulu sehingga responden tidak
mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban kecuali yang sudah
diberikan. Setiap pertanyaan dalam kuesioner ini meminta responden
untuk memberikan jawaban yang dianggap paling sesuai dengan yang di
sukainya, hal ini untuk mengukur perilaku, pendapat dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial yang akan
diteliti. Data primer diperoleh melalui :
a. Kuesioner
- Sejumlah data pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang ia ketahui.
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber yang
telah ada. Data sekunder diperoleh melalui :
a. Kepustakaan yaitu mengumpulkan data dari buku, media online atau
sumber tertulis lainnya sebagai acuan guna mendapatkan pengertian dari
topik permasalahan dalam melakukan penelitian dan untuk mencari
teori-teori mana yang relevan dengan kenyataan di lapangan.
3.5. TEKNIK KEABSAHAN DATA
1. Validitas Instrumen Penelitian
Menurut Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Validitas menunjukkan
sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur
(1989,122). Sebuah alat ukur bias dikatakan valid jika mengukur tujuannya
dengan nyata atau benar. Alat ukur yang tidak valid adalah yang memberikan
hasil ukuran menyimpang dari tujuannya. Untuk perhitungannya digunakan
teknik korelasi dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product
Moment Cerrelation. Rumusnya sebagai berikut :


2 2 2 2
y y n x x n
xy xy n
r

Keterangan :
r = Koefisien korelasi product moment
n = Jumlah responden atau sampel
x = Skor yang diperoleh subyek dalam setiap item
y = Skor yang diperoleh objek dalam setiap item
Untuk taraf signifikasi 5% maka r tabel = 0.349, sehingga hasil
penghitungan yang disebut valid jika r
total
> r
tabel
.
2. Reliabilitas Instrumen Penelitian
Menurut masri Singarimbun dan Effendi, reliabilitas adalah Indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan (1989, 140). Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menghitung indeks
reliabilitas.Namun dalam penelitian ini, penghitungan reliabilitas
menggunakan teknik pengukuran belah dua (split half procedur) yaitu alat
ukur yang terdiri dari sekian butir tes dibagi dua sehingga setiap belahan berisi
item dalam jumlah yang sama banyaknya, taraf kesukaran yang seimbang dan
isi yang sebanding.
Menurut Masri Singarimbun dan Effendy, langkah kerja yang perlu
dilakukan dalam teknik belah dua (split half procedur) adalah sebagai berikut
:
1. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian
dihitung validitas itemnya. Item-item yang valid dikumpulkan jadi
satu, yang tidak valid dibuang.
2. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan. Untuk
membelah alat pengukur menjadi dua dilakukan dengan cara : 1.
Membagi item dengan cara acak (random), separuh masuk belahan
pertama, yang separuh lagi masuk belahan kedua., 2. Membagi item
berdasarkan nomor genap ganjil. Item yang bernomor ganjil
dimasukkan dalam belahan pertama, sedangkan yang bernomor genap
dikelompokkan dalam belahan kedua.
2. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan.
Langkah ini akan menghasilkan dua skor total untuk masing-masing
responden yakni skor total untuk belahan pertama dan skor total
belahan kedua.
3. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan
kedua dengan menggunakan teknik korelasi produk moment yang
rumus dan cara penghitungannya sudah dijelaskan sebelumnya.
4. Karena angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dari alat
pengukur yang dibelah, maka angka korelasi yang dihasilkan lebih
rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat pengukur
tersebut tidak dibelah, seperti pada teknik pengukuran ulang. Karena
itu harus dicari angka reliabilitas untuk keseluruhan item tanpa dibelah
(Singarimbun dan Effendy 1989, 143-144).
Kemudian untuk mencari koefisien reliabilitas dari hasil tersebut adalah
dengan memasukkan hasil tersebut kedalam rumus berikut :

tt
tot
tot
r 1
r 2
r

Keterangan :
r
tot
= Angka relibilitas keseluruhan item
r
tt
= Angka korelasi belahan pertama dan kedua
Hasil yang memiliki tingkat reliabilitas yang memadai adalah, jika r
total
> r
tabel
.
3.6. OPERASIONALISASI VARIABEL
1. Variabel bebas/pengaruh (Independent Variabel) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent (terikat) (Sugiyono 2006, 33). Pada penelitian ini
variabel bebasnya adalah menonton tayangan sinetron Si Entong.
Menonton tayangan Si Entong adalah sebuah proses melihat, mendengar,
memperhatikan, memahami serangkaian adegan yang melibatkan
kecerdasan, emosi, dan intensitas konsentrasi berfikir seseorang. Rancangan
program yang berisikan tentang adegan-adegan imajinasi dalam bentuk
audio (berupa suara) visual (berupa gambar) dan telah siap untuk
dipertontonkan kepada khalayak, khususnya anak-anak.
2. Variabel tak bebas/terikat (Dependent Variabel) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono 2006, 33). Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah perilaku
imitasi dikalangan anak-anak. Menurut Gabriel Tarde dalam buku Psikologi
Sosial, perilaku imitasi adalah seluruh kehidupan sosial itu sebenarnya
berdasarkan pada faktor imitasi saja, walaupun pendapat ini berat sebelah,
namun peranan imitasi dalam interaksi sosial itu tidak kecil.Terbukti
misalnya pada anak-anak yang sedang belajar bahasa, seakan-akan mereka
mengimitasi dirinya sendiri mengulang-ulangi bunyi, kata, melatih fungsi-
fungsi lidah dan lutut untuk berbicara. Kemudian ia mengimitasi pada orang
lain dan memang sukar orang belajar bahasa tanpa mengimitasi orang lain.
(Ahmadi 2007, 52-53) (Tabel 1 dilampirkan).
3.7. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
mudah dibaca dan di interpretasikan (Singarimbun Masri, Soffian Effendi,
1989:193). Teknik penggunaan statistik yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari dua teknik yaitu analisa statistik deskriptif dan inferensial.
1. Analisis data deskriptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa,
perilaku atau objek tertentu. Pada penelitian ini, meliputi identitas
responden, variabel serta subvariabel dari hubungan menonton tayangan
sinetron Si Entong terhadap perilaku imitasi di kalangan anak-anak
sekolah dasar, yang disajikan dalam tabel (distribusi) frekuensi dan
dalam tabulasi silang. Tabulasi silang adalah sistem pengolahan
dinamakan tabulasi langsung, karena data langsung di tabulasi dari
kuesioner. Tabulasi dilakukan dengan memasukkan data dari kuesioner
kedalam kerangka tabel yang telah di siapkan, tanpa proses perantara
lain.
2. Analisis inferensial merupakan cara yang digunakan untuk menarik
kesimpulan dari data-data yang diperoleh melalui jawaban-jawaban dari
hasil penelitian terhadap responden. Sebelum memilih jenis rumus yang
di kehendaki peneliti harus mempertimbangkan beberpa hal berikut:
a. Tujuan dan bentuk hipotesis penelitian
Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah
untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu
variabel dengan variabel lainnya (asosiatif).
b. Variabel/Data
Teknik analisis inferensial juga tergantung pada jenis data atau skala
nominal, ordinal, interval atau rasio. Misalnya jika jenis dua data yang
ingin dicari hubungannya sama-sama ordinal, maka teknik statistiknya
yang digunakan adalah Goodmans dan Kruskal Gamma.
Analisis data inferensial digunakan untuk menguji hubungan menonton
tayangan sinetron Si Entong terhadap perilaku imitasi di kalangan
anak-anak sekolah dasar, dengan menggunakan rumus Goodmans dan
Kruskal Gamma (Singarimbun Masri, Soffian Effendi,1982:192),
dengan rumus :
fa fi
=
fa + fi
Keterangan:
fa = frekuensi kesepakatan (agreements)
fi = frekuensi inverse (inverions)
Untuk signifikansi dapat dinilai dengan menghitung nilai Z (Rakhmat,
Jallaludin,2005:143), dengan rumus :


1 n
fi fa
Z
Keterangan:
= gamma
fa = frekuensi kesepakatan (agreements)
fi = frekuensi inverse (inverions)
n = jumlah sampel

Anda mungkin juga menyukai