Anda di halaman 1dari 10

METODE PENELITIAN GABUNGAN

MUHAMMAD BADRUSSYABAN (150321607479)


NUMAN NADHOR (150321603650)
Pengertian
Penelitian Campuran dikenal sejak Campbell dan Fiske (1950-an) menggunakan
metode multimethods dalam pengumpulan data dan penelitian sehingga didapat
kombinasi lebih baik pada masalah dan pertanyaan penelitian. Penelitian
campuran adalah penelitian yang menggunakan dua metode yaitu metode
kuantitatif dan metode kualitatid dalam studi tunggal (satu penelitian)
Alasan secara umum penggunaan metode
campuran dalam penelitian yaitu:
Lebih memahami masalah penelitian Memperoleh hasil-hasil statistik
dengan menggabungkan data kuantitatif dari suatu sampel,
kuantitatif yang berupa angka-angka kemudian menindaklanjuti dengan
dan data kualitatif yang berupa mewawancari atau mengobservasi
perincian-perincian deskriptif. sejumlah individu untuk membantu
menjelaskan lebih jauh hasil statistik
Mengeksplorasi pendapat dan yang sudah diperoleh (OChathain,
pandangan partisipan (kualitatif) Murphy dan Nicholl, 2007)
untuk kemudian dianalisis
berdasarkan sampel berupa data Mengungkap kecenderungan-
angka (kuantitatif). kecenderungan dan hak-hak dari
kelompok atau individu yang
diperlakukan tidak sebagaimana
mestinya.
Desain Penelitian Metode Gabungan (Mix
Methode)
1. Model Sequential (Kombinasi Berurutan) 2. Model Concurrent (Kombinasi Campuran)

1. Sequential Explanatory Design 1. Concurrent Triangulation


(Model Urutan Pembuktian) Strategy (Campuran Kualitatif
dan Kuantitatif secara
2. Sequential Exploratory Strategy Berimbang)
(Model Urutan Penemuan)
2. Concurrent Embedded Strategy
3. Sequential Transformative (Campuran Penguatan/Metode
Kedua Memperkuat Metode
Strategy
Pertama)
3. Concurrent Transformative
Strategy
Pengumpulan Data dan Analisis Data
1. Sequential Explanatory Design (Model Urutan Pembuktian)

Tahap awal adalah dengan pengumpulan data dan analisis data kuantitatif. Pengumpulan data
dilakukan pada populasi atau sampel tertentu menggunakan instrument yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya. Selanjutnya dilakukan analisis data kuantitatif. Melalui analisis data
ini akan dapat diperoleh informasi apakah kedua data saling melengkapi, memperluas,
memperdalam atau malah bertentangan. (Sugiyono, 2013: 449).

2. Sequential Exploratory Strategy (Model Urutan Penemuan)

peneliti melakukan pengumpulan data, analisis data, sekaligus melakukan pengujian kredinilitas
data dengan teknik trianggulasi. Pengumpulan data kuantitatif ditujukan untuk membuktikan
hipotesis, maka diperlukan instrument penelitian. Instrumen tersebut harus terlebih dahulu
diuji validitas dan reliabilitasnya. Setelah pengumpulan data dan analisis data pada metode
kualitatif dan kuantitatif selesai, tahap selanjutnya adalah membandingkan data kualitatif dan
kuantitatif. Melalui analisis data ini akan dapat diperoleh informasi apakah kedua data saling
melengkapi, memperluas, memperdalam atau malah bertentangan.
3. Sequential Transformative Strategy

Model ini dilakukan dengan dipandu oleh teori lensa (gender, ras, ilmu social) pada
setiap prosedur penelitiannya. Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan
proposal penelitian untuk memandu dirumuskannya pertanyaan penelitian untuk
menggali masalah. Tahap pertama adalah pengumpulan data dan analisis data metode
kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada tahap berikutnya dengan pengumpulan
data dan analisis data dengan metode kualitatif atau kuantitatif. (Sugiyono, 2013: 411)

4. Concurrent Triangulation Strategy (Campuran Kualitatif dan Kuantitatif


secara Berimbang)

Metode kombinasi model concurrent triangulation merupakan metode penelitian yang


menggabungkan antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif secara seimbang.
Fokus penggabungan lebih pada teknik pengumpulan data dan analisis data. Setelah
data terkumpul dan telah dianalisis menggunakan dua metode tersebut, selanjutnya
dapat dibuat kesimpulan apakah kedua data (kuantitatif dan kualitatif) saling
memperkuat, memperlemah, atau bertentangan (Sugiyono, 2013: 499).
5. Concurrent Embedded Strategy (Campuran Penguatan/Metode Kedua
Memperkuat Metode Pertama)

Dalam model Concurrent Embedded ini terdapat dua model penggabungan metode.
Pertama, kualitatif dan kuantitatif, dimana kualitatif menjadi metode primer dan
kuantitatif menjadi metode sekunder. Kedua, kualitatif dan kuantitatif, dimana yang
menjadi metode primer adalah kuantitatif dan metode sekundernya adalah kualitatif.
Pada medel ini, peneliti dapat mengumpulkan data dua macam yaitu kuantitatif dan
kualitatif , atau sebaliknya. Pengumpulan data dilakukan dalam waktu yang
bersamaan, dan bergantian dalam selang waktu yang tidak terlalu lama. Sementara itu
untuk data yang dikombinasikan dengan analisis statistic dan analisis kualitatif.

6. Concurrent Transformative Strategy

Pada model concurrent transformative, peneliti juga dipandu dengan menggunakan


teori perspektif. Pengumpulan data dan analisis data dilakukan pada satu tahap
penelitian dan pada waktu yang sama untuk dua metode sekaligus. Penggabungan data
dapat dilakukan dengan mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan
mencampur dengan bobot tidak sama.
Instrumen Penelitian Gabungan
a) Penelitian Kuantitatif

b) Penelitian Kualitatif
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.2013.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiono.2015.Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

http://retnoafni.blogspot.co.id/2015/11/metode-campuran-mixed-
methods.html

http://aryadilintuman.blogspot.co.id/2015/11/metode-campuran-mixed-
method.html
Questions?

Anda mungkin juga menyukai