METODOLOGI PENELITIAN
Oleh :
BAB I PENDAHULUAN
1. Pengertian …………………………………………………………………… 35
2. Teknik Menentukan Anggapan Dasar ……………………………………… 36
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sanghyang
Widhi Waca), karena berkat rahmatNya revisi Buku Ajar Metodologi Penelitian dapat
kami selesaikan sesuai dengan rencana.
Dalam penyusunan buku ini kami banyak mendapatkan bantuan materiil dan
non materiil dari berbagai pihak. Dan untuk itu perkenankanlah kami untuk
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
buku ini.
Kami menyadari buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu masukan, saran
sangat kami harapkan untuk kesempurnaan buku ini. Akhirnya revisi Buku Ajar
Metodologi Penelitian kami persembahkan ke jurusan semoga bermanfaat.
Desember 2011
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengantar
Penelitian ilmiah adalah merupakan suatu metode untuk memperoleh
kebenaran dengan cara-cara dan prosedur ilmiah yang mempunyai ciri-ciri: rasional,
empiris, dan sistimatis. Untuk itu perlu dipahami terlebih dahulu, kenapa penelitian
dengan menggunakan metode ilmiah berkembang pesat, khususnya untuk
komunitas masyarakat ilmiah. Selanjutnya jenis-jenis penelitian, proses dan unsur-
unsur penelitian, serta pemahaman terhadap perbedaan penelitian kualitatif dan
penelitian kuantitatif akan mengantarkan kepada pelaksanaan kegiatan penelitian
sesuai dengan standar ilmiah yang ada.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir semester),
mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian secara rasional,
empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah metode ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik pendahuluan ini, mahasiswa diharapkan dapat
menyebutkan jenis-jenis penelitian, unsur-unsur penelitian, menjelaskan alasan
kenapa penelitian ilmiah berkembang, serta memahami perbedaan secara prinsip
antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif
D. Materi Pembahasan
1. Pengertian Penelitian Ilmiah
Secara harfiah, istilah penelitian berasal dari bahasa inggris: “reseasch” yang
berarti “mencari kembali”. Upaya untuk mencari suatu kebenaran dilandasi oleh 2
(dua) hal, yaitu:
a. Hasrat ingin tahu dengan menggunakan pola berpikir ilmiah. Manusia sesuai
dengan kodratnya, didalam hatinya selalu ada hasrat atau rasa ingin tahu
tentang sesuatu hal. Rasa keingintahuan ini dilakukan secara skeptis ( selalu
menanyakan bukti atas fenomena yang terjadi ), kritis ( berpikir menggunakan
logika dan rasional ), dan analitis ( selalu menggunakan perhitungan yang
cermat dan sistimatis ).
1
2
b. Adanya masalah, dalam kenyataan, hidup manusia selalu menghadapi
masalah. Masalah dapat muncul kapan saja, dimana saja dan dapat menimpa
siapa saja. Orang yang mempunyai banyak pengalaman umumnya dapat
memecahkan masalahnya lebih mudah dari pada orang yang sedikit
pengalamannya.
Apa yang disebut ilmu pengetahuan sebenarnya tidak lain adalah kumpulan dari
pengalaman-pengalaman dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonis dalam
suatu bangunan yang teratur. Orang dapat mengambil manfaat sebesar-besarnya dan
ilmu pengetahuan justru oleh karena ilmu pengetahuan disusun dari pengalman-
pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan yang sudah di uji kebenarannya.
Upaya untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul dapat dilakukan dengan
sistem coba-coba ( tidak ada suatu metode yang jelas ), dan dengan sistem atau
metode yang disebut metode ilmiah. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang
dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan yang dilandasi dengan metode keilmuan yang mempunyai ciri-ciri:
a. Rasional adalah penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
b. Empiris adalah cara-cara yang dilakukan dalam penelitian dapat diamati
indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-
cara yang digunakan.
c. Sistematis ialah proses yang digunakan dalam suatu penelitian menggunakan
langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Dari ke-tiga hal tersebut, maka implikasi hasil penelitian akan dapat digunakan
untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Untuk mendapatkan
kesimpulan dari suatu kegiatan penelitian, maka langkah-langkah utama yang perlu
dilakukan adalah identifikasi masalah, merumuskan masalah penelitian, tujuan dan
manfaat penelitian, merumuskan hipotesis penelitian, mengumpulkan data,
menganalisis, dan membuat generalisasi atau kesimpulan.
2. Jenis-jenis Penelitian
Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat
eksplanasi, dan jenis data.
Penelitian sosial pada dasarnya adalah suatu upaya yang sistimatis untuk
menerangkan suatu fenomena sosial dengan cara memandang fenomena tersebut
sebagai hubungan antar variabel. Secara umum proses penelitian sosial terdiri dari dua
7
tahap, yakni proses teoritisasi dan proses empirisasi. Agar peneliti dapat melakukan
proses penelitian dengan baik, maka peneliti harus memiliki pengetahuan yang baik
tentang berbagai unsur peneitian. Pemahaman ini diperlukan pada proses teoritisasi,
karena dengan adanya pengetahuan tentang berbagai konsep, proposisi dan teori,
peneliti akan dapat merumuskan hubungan-hubungan teoritis secara baik. Pada tahap
empirisasi, pengetahuan tentang variabel, hipotesis, dan definisi operasional juga
diperlukan agar peneliti mempunyai gambaran yang jelas tentang data yang hendak
dikumpulkan dalam suatu penelitian. Unsur unsur penelitian tersebut dalah :
b. Proposisi adalah hubungan yang logis antara dua konsep atau lebih. Proposisi
tidak mempunyai format yang baku. Biasanya disajikan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang menunjukkan hubungan antara dua konsep. Misalnya
proposisi tentang kepuasan pelanggan yang di pengaruhi oleh kualitas
pelayanan. Dalam penelitian sosial dikenal dua tipe proposisi, yaitu aksioma
atau postulat dan teorem. Aksioma atau postulat adalah proposisi yang
kebenarnya tidak di pertanyakan lagi sehingga tidak perlu diuji kembali.
Seperti proposisi bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bumi berputar
pada sumbunya dan lain-lain. Teorem adalah proposisi yang reduksi dari
aksioma yang mana kebenarannya masih diragukan sehingga perlu diuji
kembali dalam suatu penelitian. Proposisi yang kebenarannya tidak di
pertanyakan lagi sebenarnya hampir tidak pernah ada dalam fenomena sosial.
8
Perubahan waktu, tempat dan subyek penelitian akan dapat menghasilkan
penelitian yang berbeda dari permasalahan yang sama.
Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif bukan saja terletak pada jenis
datanya, namun juga mempunyai perbedaan-perbedaan lain yang sangat mendasar.
Perbedaan-perbedaan tersebut adalah:
h. Dari segi bentuk sajian data penelitian kuantitatif berupa angka sedang
penelitian kualitatif adalah bentuk informasi detail sesuai dengan pandangan
responden.
E. Latihan Soal-Soal
4) Jelaskan dengan menggunakan contoh, apa yang dimaksud data valid, reliabel,
dan obyektif !
5) Jelaskan apa perbedaan dari penelitian murni (pure research) dan penelitian
terapan (apllide) . Berikan contoh !
9) Salah satu sifat penelitian ilmiah adalah bahwa penelitian tersebut bersifat
empiris, jelaskan dengan contoh !
10) Sebutkan dan jelaskan 3 (tiga) perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif !
F. Kesimpulan
A Pengantar
Salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan penelitian ilmiah
adalah tersedianya data yang valid dan reliabel. Data yang valid dan reliabel akan
diperoleh bila sudah dipahami struktur organisasi dari data, jenis-jenis data,
sumber data, dan teknik pengumpulan data. Data penelitian yang diperoleh baik
berupa angka maupun non angka (berupa keterangan) adalah merupakan fakta
empiris atas gejala atau penomena yang akan dipelajari. Data penel;itian yang
valid dan reliabel akan menghasilkan kesimpulan penelitian yang representatif.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah metode
ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan
jenis-jenis data, sumber data, teknik pengumpulan data, serta dapat menjelaskan
struktur organisasi data.
D. Materi Pembahasan
1. Pengertian
Pada dasarnya konsep dan teori adalah abstraksi tentang obyek dan
kejadian yang digunakan peneliti untuk menggambarkan fenomena yang diteliti.
Fungsi konsep sebagai alat untuk mengidentifikasi fenomena yang di observasi,
sedang teori adalah jalur logika atau penalaran yang digunakan peneliti untuk
menerangkan hubungan antar fenomena yang diteliti. Dalam penelitian sosial
konsep harus di hubungkan dengan realita. Untuk itu harus dilakukan pengukuran
atas gejala-gejala yang diamati sehingga memperoleh apa yang di sebut data.
12
13
2. Jenis-jenis Data
Pemahaman tentang berbagai jenis data ini sangat penting dalam suatu
penelitian sosial. Penelitian terhadap gejala-gejala nominal / dikotomi mempunyai
kegunaan yang sangat terbatas. Ia menjadi ciri pokok daripada penelitian
eksploratif yang maksudnya semata-mata untuk mengetahui ada tidaknya
perbedaan, ada tidaknya hubungan tanpa dapat menjelaskan lebih jauh dari pola
hubungan atau pola perbedaan yang terjadi. Sedang penelitian terhadap gejala-
gejala kontinum dimana datanya memiliki variasi atau peringkat mempunyai
kegunaan yang lebih luas yaitu disamping penelitian ini dapat menjelaskan ada
14
tidaknya hubungan tapi juga mampu menjelaskan pola hubungan yang terjadi dari
fefnomen-fenomena yang diselidiki. Perbedaan sifat data ini juga akan
berimplikasi kepada perbedaan di dalam memilih alat analisis yang akan
dipergunakan pada saat pengolahan data.
3. Sumber Data
a. Data Primer; adalah data yang diperoleh dan diolah secara langsung dari
lokasi penelitian.
b. Data Sekunder; adalah data yang didapatkan secara tidak langsung dari
berbagai sumber yang ada hubungannya dengan permasalahan penelitian.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi (Observation) ; adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti
datang secara langsung mengamati situasi kondisi gejala/fenomena ke lokasi
penelitian.
b. Wawancara (Intervew); adalah teknik pengumpulan data dengan jalan
mengadakan wawancara langsung dengan responden.
c. Daftar Pertanyaan (Questionaire) ; adalah merupakan teknik pengumpulan
data dengan jalan menyebarkan angket/daftar pertanyaan kepada responden.
d. Dokumentasi (Documentation); adalah teknik pengumpulan data melalui
penelusuran informasi dari sumber-sumber yang diakui keabsahannya.
5. Skala Pengukuran
Keberadaan data yang valid dan reliabel adalah penting untuk menghasilkan
penelitian yang berkualitas. Permasalahan utama dalam penelitian sosial yang
menggunakan pendekataan kuantitatif adalah bagaimana mengukur variabel
penelitian yang sebetulnya merupakan fenomena sosial agar data yang dihasilkan
adalah data kuantitatif berupa angka.
Untuk tujuan ini, skor jawaban dari pertanyaan- pertanyaan yang akan
diajukan kepada responden harus dibuat dengan menetapkan hal-hal sebagai
berikut:
b. Bobot Skor pada setiap pertanyaan; pada tahap ini peneliti harus
menetapkan bobot skor dari masing-masing pertanyaan. Bobot skor pada
setiap pertanyaan, bisa sama dan bisa tidak sama
a. Skala Likert
Agar data yang telah dikumpulkan dapat dianalisis lebih lanjut, maka terlebih
dahulu jawaban atas pertanyaan dalam instrumen harus diberikan skor . Jawaban
sangat tidak setuju di beri skor 1, jawaban tidak setuju diberi skor 2, jawaban
cukup setuju diberi skor 3, jawaban setuju diberi skor 4, dan jawaban sangat
setuju diberi skor 5. Data tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :
Jumlah skor 25 orang menjawab sangat setuju (ss): 25x5 = 125
Jumlah skor 40 orang menjawab setuju (s) : 40x4 = 160
Jumlah skor 5 orang menjawab cukup setuju (cs) : 5 x 3 = 15
Jumlah skor 20 orang menjawab tidak setuju (ts) : 20x2 = 40
Jumlah skor 10 orang menjawab sts :10x1 = 10
Jumlah = 350
16
Jumlah skor ideal ( kriterium ) untuk seluruh item pertanyaan adalah sebagai
berikut : 5 x 100 = 500 ( sangat setuju ).
Jumlah skor terendah adalah : 1 x 100 = 100 ( sangat tidak setuju ).
Dengan demikian maka tingkat persetujuan terhadap pemberlakuan sistem
penggajian yang baru adalah sebesar : 350/500 x 100% = 70%.
b. Skala Guttman
Skala ini biasanya dipergunakan untuk mengukur jawaban yang tegas dari
responden seperti ya - tidak, pernah - tidak pernah. Data yang diperoleh dengan
menggunakan metode ini adalah data interval atau rati.
c. Semantic Defferensial
Metode ini dikembangkan oleh Osggod. Metode ini biasanya
dipergunakan untuk mengukur sikap yang bentuknya disusun dalam satu garis
kontinum, dimana jawaban sangat positif berada di bagian kanan garis, dan
jawaban sangat negatif terletak dibagian kiri. Responden dapat memberi jawaban
pada rentang jawaban sangat positif sampai dengan sangat negatif sesuai dengan
persepsi responden. Contoh: Berikan nilai tetang gaya kepemimpinan manager
anda
1 Bersahabat 5 4 2 1 Bermusuhan
2 Tepat janji 5 4 2 1 Lupa janji
3 Sabar 5 4 2 1 Suka marah
Penuh
4 5 4 2 1 Egois
perhatian
Memberikan
kepercayaan
5 5 4 2 1 Mendominasi
kepada
bawahan
d. Rating Scala
Data yang diperoleh dengan metode rating scala berupa angka dan
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Contoh: seberapa tinggi
17
pengetahuan anda tentang mata kuliah - mata kuliah berikut ini, sebelum dan
sesudah diklat.
Kriteria Penilaian:
1) 0 = Bila sama sekali belum tahu
2) 1 = Bila mengetahui sampai dengan 25 %
3) 2 = Bila mengetahui sampai dengan 50 %
4) 3 = Bila mengetahui sampai dengan 75 %
5) 4 = Bila mengetahui sampai dengan 100 %
Mohon dijawab dengan cara melingkari nomor sebelum dan sesudah latihan :
Metode ini sangat efektif digunakan untuk melihat sejauh mana perubahan
peningkatan pemahaman tentang mata kuliah yang terjadi antara sebelum
diadakannya diklat dan sesudahn diklat.
E. Latihan Soal-Soal
Jawab dengan jelas dan singfkat dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Apa yang saudara ketahui tentang data ?
2. Jelaskan dengan menggunakan diagram struktur organisasi data !
3. Jelaskan dengan menggunakan contoh apa yang dimaksud dengan data
ordinal ?
4. Jelaskan perbedaan data interval dengan ratio !
5. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam menentukan skala
pengukuran ?
18
F. Kesimpulan
Data adalah bagian terpenting yang harus dipahami dalam suatu kegiatan
penelitian. Hal ini disebabkan karena data adalah merupakan bahan baku yang
akan diolah/diproses untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang ada.
Jika data yang terkumpul tidak valid dan tidak reliabel, maka akan mendapatkan
hasil penelitian yang tidak valid juga.
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Pengantar
Peneltian ilmiah adalah merupakan upaya manusia untuk mendapat
kebenaran melalui cara-cara ilmiah yang sudah mempunyai proses dan prosedur
sistimatis yang baku dan standar. Prosedur yang sistimatis adalah merupakan urut-
urutan langkah yang dibuat sedemikian rupa, dimana langkah 2 baru dapat
dikerjakan bila langkah 1 sudah selesai, demikian seterusnya.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan dan
menjelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian.
D. Materi Pembahasan
1. Proses Penelitian
Penelitian kuantitatif didasarkan pada paradigma positivisme dengan
berlandaskan pada asumsi mengenai obyek empiris. Asumsi pertama bahwa
obyek / fenomena dapat diklasifikasikan menurut sifat, jenis, struktur, bentuk dan
sebagainya.
Asumsi ketiga adalah bahwa suatu gejala tidak akan mengalami perubahan
dalam waktu tertentu. Kalau gejala yang diteliti itu berubah terus maka akan sulit
untuk diteliti.
dari obyek yang diteliti melalui pengamatan fakta-fakta empiris. Supaya peneliti
dapat merumuskan masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori.
2. Presedur Penelitian
Secara garis besar prosedur penelitian dapat di bagi menjadi 3 (tiga) yaitu
a. Perancangan penelitian
b. Pelaksanaan penelitian
c. Pembuatan laporan penelitian
Langkah 1
Identifikasi Masalah
Langkah 2
Studi Pendahuluan
Langkah 3
Merumuskan Masalah
Langkah 4
Merumuskan Anggapan Dasar
Langkah 4. a
Hipotesis
Langkah 5
Memilih Pendekatan
Langkah 6 a. Langkah 6 b.
Menentukan Variabel Menentukan sumber data
Langkah 7
Menyusun Instrumen Penelitian
Langkah 8
Mengumpulkan Data
Langkah 9
Analisis Data
Langkah 10
Menarik Kesimpulan
Langkah 11
Menyusun laporan
22
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyan pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan prosedur penelitian ?
2. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian yang termasuk
dalam kelompok perencanaan !
3. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian yang termasuk
dalam kelompok pelaksanaan !
4. Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap kegiatan penelitian yang termasuk
dalam kelompok pelaporan dan publikasi !
5. Apakah tahap-tahap kegiatan penelitian tersebut dapat dirubah sesuai
dengan kemampuan ? Jelaskan jawaban saudara !
F. Kesimpulan
Salah satu syarat yang harus diikuti dalam penelitian ilmiah adalah bahwa
tahap-tahap peneltian harus dikerjakan sesuai dengan urutan yang ada. Prosedur
peneltian tersebut sudah standar dan baku, dimulai dari identifikasi masalah,
perumusan masalah sampai pada pelaporan dan pempublikasian laporan
penelitian.
BAB IV
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Pengantar
Tujuan utama peneltian adalah menemukan, menguji, dan
mengembangkan teori tertentu sehingga dapat memecahkan berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh manusia beserta lingkungannya. Oleh karena itu
dalam suatu kegiatan peneltian yang pertama ada adalah masalah. Upaya untuk
menemukan akar masalah dari suatu penomena/gejala bukanlah hal yang mudah.
Pengidentifikasian masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain :
mengkaji secara cermat melalui teori-teori faktor-faktor yang mungkin menjadi
penyebab dari suatu gejala, mengadakan observasi ke lokasi kejadian, bertemu
dengan orang atau tokoh masyarakat yang dapat memberikan informasi dari
penomena yang miuncul, dan lain sebagainya.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan, dan mengimplementasikan teknik mengadakan pengidentifikasian
masalah sehingga dapat detemukan masalah utama dari suatu gejala/penomena
yang terjadi.
D. Materi Pembahasan
1. Sumber Masalah
23
24
Masalah dan judul penelitian adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Dari rumusan judul penelitian, kita sudah dapat membayangkan terhadap
perumusan permasalahannya. Pemilihan dan penentuan masalah / judul penelitian
harus memprtimbangkan empat hal sebagai berikut:
b. Obyek yang diteliti : dalam judul sudah dirumuskan secara jelas pola
hubungan dari varabel yang diteliti.
c. Subyek penelitian : adalah bahwa judul penelitian sudah diberi petunjuk
tentang subek / responden dan yang dijadikan sumber informasi.
d. Lokasi / daerah penelitian : adalah judul penelitian yang baik biasanya
sudah mencantumkan tentang lokasi penelitian akan diadakan.
e. Tahun / waktu penelitian dengan mencantumkan tahun penelitian pada
judul berarti peneliti sudah berupaya untuk melakukan pembatasan
masalah penelitian.
27
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!:
1. Apa tujuannya mengadakan identifikasi masalah peneltian?
2. Sebutkan dan jelaskan teknik pengidentifikasian masalah penelitian!
3. Sebutkan dan jelaskan apa yang dapat dianggap sumber masalah!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis masalah peneltian!
5. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat judul penelitian yang baik!
6. Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan dalam memilih msalah/judul
peneltian?
7. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar peneltian
dapat terlaksana dengan baik!
F. Kesimpulan
Seringkali fenomena yang muncul kepermukaan sebenarnya bukanlah
merupakan akar dari permasalahan. Untuk itu perlu dilakukan pengidentifikasian
masalah secara cermat dan tepat agar dapat ditemukan akar permasalah yang
sebenarnya agar peneltian dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
BAB V
STUDI PENDAHULUAN
A. Pengantar
Dalam upaya memastikan apakah penelitian akan dapat dilaksanakan
sesuai rencana, maka dipandang perlu untuk melakukan stuidi pendahuluan.
Melalui studi pendahuluan akan dapat dipastikan bahwa data, sumber data
peneltian akan dapat diperoleh bila penelitian benar-benar dapat dilaksanakan.
Studi pendahuluan dapat dilakukan melalui penelaahan teori-teori, publikasi
ilmiah, sumber-sumber data, dan lokasi dimana penelitian akan dilaksanakan.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan, dan
menjelaskan teknik-teknik untuk melakukan studi pendahuluan.
D. Materi Pembahasan
28
29
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan dan jelaskan, apa manfaat kegiatan studi pendahuluan ?
2. Sebutkan cara-cara untuk melakukan studi pendahuluan!
3. Mengapa kegiatan studi pendahuluan dapat dilakukan dengan penelusuran
teori dan berbagai publikasi ilmiah?
4. Apa guna studi pendahuluan lokasi atau daerah penelitian?
5. Apa hubungan studi pendahuluan dengan keberhasilan pelaksanaan
penelitian?
F. Kesimpulan
Studi Pendahuluan sangat penting dilaksanakan untuk menghindari adanya
kegagalan dalam proses penelitian. Hal ini disebabkan karena studi pendahuluan
akan dapat meemberikan kepastian akan ketersediaan data, sumber-sumber data,
serta dimana data tersebut dapat dilaksanakan.
BAB VI
A. Pengantar
Peneltian ilmiah adalah suatu upaya untuk mendapatkan kebenaran melalui
cara-cara dan proses tertentu yang mempunyai ciri-ciri ilmiah. Dengan demikian,
masalah penelitian harus dirumuskan secara jelas, tegas dan memungkankan
untuk dicari jawabannya. Perumusan masalah harus terukur, sehingga dapat
diketahui apakah kesimpulan penelitian sudah merupakan jawaban atas maslah
yang ada.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir semester),
mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian secara rasional,
empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan, serta mempraktekkan teknik-teknik untuk merumuskan masalah
penelitian dengan baik sesuai dengan kaedah-kaedah yang ada.
D. Materi Pembahasan
1. Manfaat Perumusan Masalah
30
31
5. Manfaat Penelitian
Manfaat atau kegunaan penelitian dapat dilihat dari berbagai aspek antara
lain:
a. Manfaat penelitian ditinjau dari kontribusi hasil penelitian terhadap
permasalahan pembangunan nasional.
b. Manfaat penelitian ditinjau dari aspek lokasi dimana penelitian
dilasanakan. Dalam hal ini hasil penelitian hendaknya dapat memberikan
rekomendasi positif atas permasalahan yang dijadikan pusat kajian
penelitian.
c. Manfaat bagi peneliti adalah merupakan media bagi peneliti untuk belajar
dan peka terhadap berbagai fenomena sesial yag terjadi dan berupaya
untuk mencari solusi atas permasalahan yang ada.
d. Kegunaan yang sangat penting dari suatu penelitian adalah bahwa hasil
penelitian harus dapat memberi sumbangan tehadap perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
1. Kenapa rumusan masalah penelitian harus dibuat dalam bentuk pertanyaan?
2. Apa hubungan masalah peneltian dengan judul penelitian?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis masalah penelitian!
4. Bagaimana merumuskan tujuan peneltian?
5. Jelaskan manfaat peneltian dari aspek teoritis!
F. Kesimpulan
Masalah peneltian harus dibuat tegas dan memungkinkan untuk dicari
jawabannya. Sebagai penelti pemula, perumusan masalah sebaiknya dibuat dalam
bentuk pertanyaan.
BAB VII
A. Pengantar
Peneltian sosial umumnya sangat dipengaruhi oleh keadaan dan situasi yang
berkembang saat itu. Dengan demikian, agar peneltian dapat terlaksana dengan
baik, maka terlebih dahulu harus disampaikan asumsi atau anggapan yang harus
terpenuhi dan menjadi syarat peneltian. Misalnya, hubungan antara dua fenomena
atau lebih baru akan terjadi bila suasana perekonomian kondusif.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir semester),
mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian secara rasional,
empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan, serta mempraktekkan teknik-teknik untuk membuat asumsi dasar
penelitian.
D. Materi Pembahasan
1. Pengertian
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah selanjutnya dalam
proses penelitian kuantitatif adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi-generalisasi, hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan sebagai
dasar perumusan asumsi atau anggapan dasar tentang hubungan dari fenomena-
fenomena yang akan diteliti. Landasan teori dan anggapan dasar yang kokoh ini
perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kuat, dan bukan sekedar
perbuatan coba-coba (trial and error).
35
36
yang kuat tentang kedudukan dan pola hubungan dari fenomena-fenomena yang
diteliti.
Judul Penelitian : studi tentang peranan orang tua terhadap pilihan profesi
anak SMU di kotamadya Denpasar. Anggapan dasar yang dapat dirumuskan
antara lain :
a) Hubungan antara anak dengan orang tua cukup erat
b) Anak tahu tentang keadaan orang tuanya (pendidikan pekerjaan cita-cita
terhadap dirinya)
c) Anak SMU sudah memahami jenis-jenisjenis profesi yang ada.
Judul Penelitian : Analisis pengaruh motivasi dan kemampuan kerja terhadap
prestasi kerja karyawan di perusahaan ABC.. Anggapan dasar yang dapat dibuat
antara lain:
a) Prestasi kerja karyawan perusahaan ABCD bervariasi
b) Kemampuan kerja karyawan berbeda-beda
c) Dorongan atau motivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan tidak sama.
37
E. Latihan Soal-Soal
Jawabla pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang anda ketahui tentang asumsi dasar peneltian?
2. Apa manfaat asumsi dasar peneltian?
3. Bagaimana caranya merumuskan asumsi dasar penelitian?
4. Apa akibatnya bila asumsi dasar penelitian tidak dibuat?
5. Faktor-faktor apa yang dapat dijadikan sebagai landasan perumusan
asumsi dasar penelitian?
F. Kesimpulan
Hasil penelitian akan valid jika asumsi dasar yang dibangun adalah
akurat, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
asumsi dasar menjadi syarat agar penelitian dapat memberikan hasil yang
representatif.
BAB VIII
HIPOTESIS
A. Pengantar
Fungsi teori yang kedua (prediksi dan pemandu untuk menemukan fakta)
adalah untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian. Karena
pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif.
Ditinjau dari arti kata, istilah hipotesis berasal dari kata hypo artinya di
bawah dan tesa yang artinya kebenaran. Jadi secara hartiah istilah hipotesis
berarti suatu kebenaran yang berada dibawah atau suatu kebenaran yang masih
harus dibuktikan. Apabila peneliti telah mendalami permasalahan penelitiannya
dengan seksama serta sudah menetapkan anggapan dasar maka peneliti membuat
suatu teori sementara yang kebenarannya masih perlu diuji. Selanjutnya peneliti
akan bekerja berdasarkan teori sementara ( hipotesis ) ini.
1. Merumuskan Hipotesis
38
39
b. Hipotesis nol (null hypotesys) disingkat Ho; hipotesis nol (Ho) sering juga
disebut hipotesis statistik karena biasanya dipakai dalam penelitian yang
bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik..Rumusan hiptesis
nol (Ho) menyatakan tidak ada hubungan, pengaruh, perbedaan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat.. Berdasarkan contoh hipotesis
alternatif (Ha) diatas maka rumusan hipotesis nol (Ho) adalah : Lama
tayangan iklan di TV tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
penjualan barang.
Dalam prakteknya hipotesis yang diajukan hanya satu dan hipotesis mana
yang dipillih tergantung pada teori dan pengamatan pendahuluan yang dilakukan
pada obyek. Hipotesis alternatif ( Ha ) dari masing-masing hipotesis nol ( Ho )
diatas adalah sebagai berikut :
1) Kualitas pelayanan karyawan bagian sales di perusahaan, A ≠ 75%.
2) Kualitas pelayanan karyawan bagian sales di perusahaan, A < 75%.
3) Kualitas pelayanan karyawan bagian sales di perusahaan, A > 75%.
Secara matematis, rumusan hipotesis statistiknya dapat ditulis :
Ho : ρ = 75%
Ha: ρ ≠ 75%
Ho : ρ ≥ 75%
Ha : ρ < 75%
Ho : ρ ≤ 75%
Ha : ρ > 75%
Teknik pengujian yang digunakan untuk mengujji ketiga hipotesis tersebut tidak
sama (hal ini akan dijelaskan pada bab Analisis Data).
Hipotesis Komparatif
b. Hipotesis Komparatif
Adalah merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
komparatif. Pada rumusan ini umumnya variabelnya sama tetapi populasi atau
sampelnya berbeda atau keadaan tersebut terjadi pada waktu yang berbeda.
Contoh rumusan masalah komparatif “Bagaimanakah produktivitas kerja
karyawan PT.X bila dibandingkan dengan PT.”Y ?
Alternatif rumusan hipotesis komparatif :
1). Ho : Tidak terdapat perbedaan produktivitas kerja antara karyawan PT. X dan
PT.Y.
Ha : Produktivitas kerja antara karyawan PT. X berbeda dengan PT.Y.
Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
2). Ho : Produktivitas kerja karyawan PT. X lebih besar atau sama dengan PT.Y.
Ha : Produktivitas kerja karyawan PT. X lebih kecil dari pada PT.Y.
Ho : μ1 ≥ μ2
42
Ha : μ1 < μ2
3). Ho : Produktivitas kerja karyawan PT. X lebih kecil atau sama dengan PT.Y.
Ha : Produktivitas kerja karyawan PT. X lebih besar dari pada PT.Y.
Ho : μ1 ≤ μ2
Ha : μ1 > μ2
Keterangan :
μ1 = rata-rata produktivitas karyawan PT.X.
μ2 = rata-rata produktivitas karyawan PT.Y.
c. Hipotesis Asosiatif
Dalam suatu penelitian kuantitatif yang didasari oelh suatu asumsi bahwa
suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab
akibat) maka peneliti dapat memfokuskan penelitiannya kepada beberapa variabel
saja. Pola hubungan variabel-variabel yang akan diteliti disebut dengan paradigma
penelitian. Jadi paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan
hubungan antar variabel yang akan diteliti dan sekaligus mencerminkan jenis dan
jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik
43
analisis yang akan digunakan. Berdasarkan hal ini maka bentuk-bentuk paradigma
atau model penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :
a. Paradigma Sederhana
Paradigma sederhana ini terdiri dari satu variabel independen ( X ) dan satu
variabel dependen ( Y ).
Model paradigma sederhana digambarkan :
X Y
Keterangan :
X = Kualitas Iklan Y = Jumlah barang yang terjual
Beradasarkan gambar di atas, maka kita dapat menentukan :
Jumlah rumusan masalah deskriptif ada dua, dan asosiatif ada satu, yaitu
1) Rumusan masalah deskriptif
- Bagaimana kualitas iklan (X) ?
- Seberapa banyak jumlah barang yang terjual (Y) ?
2) Rumusan masalah asosiatif
Apakah ada hubungan atau pengaruh antara kualitas iklan dengan
jumlah barang yang dapat dijual ?
Teori yang digunakan ada dua yaitu:
1) Tteori tentang periklan dan
2) Tteori penjualan.
Hipotesis yang dirumuskan ada dua yaitu hipotesis deskriptif ( biasanya tidak
dirumuskan ) dan hipotesis asosiatif.
1) Rumusan hipotesis deskriptif :
- Kualitas iklan yang dilakukan telah mencapai 70% dari yang
diharapkan.
- Jumlah barang yang terjual telah mencapai 90% dari yang
diharapkan.
2) Rumusan hipotesis asosiatif :
Ada hubungan atau pengaruh yang signifikan antara kualitas iklan
dengan jumlah barang yang terjual.
Teknik Analisis Data
44
r1
X1
Y
R
X2
r2
r1
Y1
X
r2
Y2
45
Keterangan : X = pelatihan
Y1 = Prestasi kerja (kuantitas)
Y2 = Prestasi kerja (kualitas)
d. Paradigma Jalur
Contoh :
X1
Y
X2
X2
Keterangan :
X1 = kemampuan kerja
X2 = pelatihan
X3 = prestasi kerja
Y = Pengembangan karier
E. Latihan Soal-Soal :
F. Kesimpulan
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang kebenarannya masih harus
dibuktikan. Perumusan hipotesis dibuat melalui pengkajian teori-teori dan hasil-
hasil penelitian terdahulu yang relevan. Hipotesis dapat menuntun dan mengarahkan
proses penelitian terlaksana sesuai rencana. Jenis hipotesis ada 2 (dua), yaitu :
hipotesis nol (Ho) dan hipotesis kerja/alternatif (H1). Sedangkan menurut
bentuknya, hipotesis dapat dibagi 3 (tiga), yaitu : hipotesis deskriptif, hipotesis
komparatif, dan hipotesis asosiatif. Bentuk hubungan antara dua variabel atau lebih
yang selanjutnya disebut paradigma jalur.
BAB IX
MENENTUKAN PENDEKATAN PENELITIAN
A. Pengantar
Pada dasarnya pendekatan penelitian adalah merupakan upaya peneliti
untuk memilih salah satu metode pendekatan yang dipandang paling cocok,
yaitu yang paling sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan penelitian,
dan masalah yang akan dicarikan solusinya. Pertimbangan lainnya adalah
masalah efisiensi, yaitu dengan memperhatikan keterbatasan dana, tenaga,
waktu, dan kemampuan peneliti. Dengan demikian pendekatan penelitian yang
paling baik adalah yang efektif dan efisien, yaitu pendekatan penelitian yang
dapat menghasilkan informasi yang lengkap dan valid, dilakukan dengan cepat
sehingga dapat menghemat biaya, tenaga, dan waktu.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan, serta menetapkan pendekatan penelitian yang sesuai dengan jenis
dan sifat penelitian.
D. Materi Pembahasan
1. Jenis-Jenis Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
tergantung dari sudut pandangnya.
Jenis-jenis pendekatan penelitian adalah :
a. Menurut luas sempitnya pengamatan :
1) Pendekatan populasi
2) Pendekatan sampling
3) Pendekatan kasus
b. Menurut timbulnya variabel :
1) Pendekatan non eksperimen
2) Pendekatan eksperimen
47
48
peneliti dapat diambil sebagai sampel ( bila dinilai orang tersebut cocok
sebagai sumber informasi ).
4) Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian orang-orang yang dijadikan sampel ini
diminta menunjukkan responden lain untuk dijadikan sampel lagi,
demikian seterusnya sehingga jumlah sampel terus menjadi banyak.
3. Menentukan Ukuran Sampel
a. Rumus Slovin :
Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang dibutuhkan jika
ukuran populasinya diketahui, maka dapat menggunakan rumus slovin
(Umar husein, 2004) sebagai berikut :
N
n
1 N e
2
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = tingkat prestasi atau tingkat kelonggaran ketidak-telitian
karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir
misalnya, 10 %, 5 % dan sebagainya.
Pemakaian rumus slovin mengandung asumsi bahwa populasi
berdistribusi normal.
b. Tabel Isaac dan Michael
Adalah teknik penentuan ukuran smapel dari populasi tertentu
dengan menggunakan tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael,
untuk tingkat kesalahan 1 %, 5 % dan 10 %. Rumus untuk menghitung
ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai
berikut ( Sugiyono, 2005 ) :
2 .N .P.Q
S= 2
d N 1 2 .P.Q
Dimana:
2 dengan derajat kebebasan = 1, taraf kesalahan : 1 %, 5 %
P = Q = 0,5
d = 0,05
S = jumlah sampel
N = jumlah populasi
c. Interval Taksiran
52
menjadi n =
Z .
2
2
F. Kesimpulan
Adanya keterbatasan yang ada pada peneliti, maka perlu diupayakan
suatu metode pendekatan penelitian yang sesuai dengan sifat dan jenis
penelitian. Kendala menyangkut waktu, biaya, dan tenaga peneliti harus dapat
diupayakan suatu metode pendekatan yang dapat menghasilkan data penelitian
yang valid. Teknik sampling, baik probabiliyt sampling maupun non
probability sampling adalah merupakan solusi untuk mengatasi masalah
keterbatasan peneliti.
BAB X
VARIABEL PENELITIAN
A. Pengantar
Secara teoritis; variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain ( Hacth dan Forkady dalam Sugiyono 2005 ).
Pendapat lain dari Kerlinger ( 1973 ) mengemukakkan bahwa variabel
adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya tingkat
aspirasi, penghasilan pendidikan, jenis-jenis kelamin, produktivitas kerja dan
sebagainya.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa
variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan, menetapkan variabel penelitian, serta menentukan pola hubungan
diantara variabel penelitian tersebut.
D. Materi Pembahasan
1. Jenis-Jenis Variabel.
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya
maka jenis-jenis variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel independen ; variabel ini sering disebut variabel stimulus,
predikator, antecedent, dan dalam bahasa Indonesia sering disebut
variabel bebas. Variabel independen atau bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan variabel
tersebut.
54
55
3.Kebutuha 1 Pengendalian
Kekuasaan Lingkungan Kerja.
(Power) 2 Pendekatan kerja yang
inovatif.
3 Kemampuan
penyampaian opini
secara rasional
A. Pengantar
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap
penomena sosial maupun alam. Alat ukur dalam penelitian dinamakan
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur penomena alam maupun sosial yang menjadi pusat
pengamatan. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam
ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan rehabilitasnya.
Misalnya variabel panas, maka instrumennya adalah calorimeter, variabel
suhu maka instrumennya adalah thermometer, variabel panjang maka
instrumennya adalah meteran, variebel berat maka instrumennya adalah
timbangan berat.
Instrumen-instrumen dalam penelitian sosial memang ada yang sudah
tersedia dan telah teruji validitasnya dan reliabilitasnya seperti instrumen
untuk mengukur motif berprrestasi menggunakan instrumen yang disebut “n-
ach” untuk mengukur sikap; mengukur IQ, menggunakan test IQ; mengukur
bakat menggunakan test bakat dan sebagainya. Walaupun beberapa instrumen
penelitian dalam ilmu sosial sudah ada, namun tetap saja bahwa instrumen-
instrumen tersebut harus diuji ulang tentang validitas dan reliabilitasnya.
Alasannya bahwa fenomena sosial sangat dipengaruhi oleh waktu, tempat dan
situasi terhadap kejadian atau fenomena yang ada. Masalahnya bisa sama, tapi
kalau waktu, tempat dan situasi pengamatan berbeda, maka sangat
memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang berbeda.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan teknik menyusun instrumen penelitian, serta mampu membuat
kuesioner penelitian yang valid dan reliabel.
58
59
D. Materi Pembahasan
2. Kepemimpinan 4. Mengembangkan
supportive sifat bersahabat.
5. Memberikan
motivasi
6. Memberikan
saran
3. Kepeimpinan 7. Melibatkan
partisipatif anggota
60
merumuskan
target
8. Ikut secara aktif
mengatasi
masalah
9. Pemimpin
melibatkan
anggota
merumuskan
tugas.
10. Mengurangi
beban bawahan
II. Situasi 1. Hubungan 1. Dukungan
Kepemimpinan pimpinan bawahan
dengan anggota terhadap
2. Fungsi pimpinan.
memenage 2. Kemampuan
3. Tugas-tugas memimpin
4. Power Position 3. Kemauan
kerjasama
4. Penjelasan
prosedur kerja.
5. Penetapan target
6. Kekuasaan
pimpinan
7. Pekerjaan
didefinisikan
dengan jelas.
8. Bebas
menyampaikan
pendapat.
9. Penekanan
61
kepada staf
untuk bekerja
dengan kualitas
tinggi.
Dimana :
R = Nilai Korelasi Produkt Moment
N = Jumlah Sampel
62
X = Skor Butir
Y = Skor Total
Kreteria Hasil Pengujian :
Instrumen Valid, Jika Nilai R > Nilai Tabel Produk Moment
Instrumen Tidak Valid, Jika Nilai R < / = Nilai Tabel Poduk Moment
3).Validitas Eksternal
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan antara
kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di
lapangan.
Pengujian validitas instrumen harus dilakukan sebelum penelitian
dengan jalan melakukan uji-coba (try-out) instrumen dengan mengambil
sampel paling sedikit 30 orang responden.
Langkah-langkah untuk mengukur validitas adalah sebagai berikut
(Umar Husein, 2004) :
a) Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur.
b) Melakukan uji coba pengukuran pada sejumlah responden. Jumlah
responden untuk uji coba disarankan minimal 30 orang (agar
skor/nilai lebih mendekati kurve normal).
c) Mempersiapkan total tabulasi jawaban responden, sebagai contoh
ada 10 pertanyaan yang diisi oleh 9 orang responden. Jawaban
yang diberikan responden seperti tertera pada tabel dibawah ini.
63
7 4 12 16 144 48
8 4 10 16 100 40
9 4 10 16 100 40
10 4 14 16 196 56
39 131 153 1811 509
-19 -19
=------------ = --------- = - 0,2056
/ (9) (949) 92,42
Nilai Tabel Produkt moment untuk n = 10, pada taraf kesalahan 5%,adalah 0,632.
Kesimpulan :
Jadi nilai R hitung = - 0,2056 < nilai R tabel = 0,632, sehingga dapat disimpulkan
bahwa instrumen variable kompensasi untuk butir pertanyaan nomor 1 yang
menyatakan bahwa “Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab yang ada” , tidak valid, sehingga butir pertanyaan ini harus
dikeluarkan dari kuesioner atau perlu diadakan perbaikan redaksi atas butir
pertanyaan tersebut.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas atau uji variable bertujuan untuk memastikan apakah
instrument yang digunakan masih dalam keadaan baik/sahih. Pengujian ini dapat
menggunakan Teknik Belah Dua dari Spearman-Brown, atau menggunakan
Teknik Alpha Cronbach.
67
1) Teknik Spearman-Brown:
Rumus :
Dimana :
R11 = Reliabilitas Instrumen
R1/2.1/2 = Inddeks Korelasi antara Dua Belahan Instrumen
Dengan menggunakan contoh di atas, misalnya akan dilakukan uji
reliabilitas dari instrument Variable Kompensasi.
Teknik Perhitungan Spearman-Brown, adalah :
Instrumen penelitian dibagi 2(dua), kelompok butir pertanyaan
ganjil dan genap
Dihitung nilai korelasi korelasi dari masing-masing kelompok
pertanyaan
Hitung nilai reliabilitasnya dengan memasukkan nilai korelasi
tersebut ke dalam Rumus Teknik Belah Dua Spearman-Brown
Keterangan :
69
4080 – 4108
R = --------------------------------
/ (6250 – 6241)(3100 – 2704)
-28
R = ------------ = -0,4690
59,70
Nilai R ini dimasukkan ke rumus Spearman-Brown:
2 X -0,4690 -0,938
R11 = ------------------ = --------- = -0,6385
1 + (0,4690) 1,4690
Kesimpulan:
Kreteria hasil pengujian : Suatu instrument dikatakan Reliabel, jika Nilai
Kofisioen Reliabilitasnya > 0,6 (Arikunto, 2004)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, Nilai R11 = -0,6385 > 0,6 maka
instrument untuk Variable Kompensasi adalah Reliabel
Dimana :
R11 = Reliabilitas Instrumen
K = Banyaknya Butir/Item
= Varians Total
= Jumlah Varians Butir/Item
Nilai Varians dapat dihitung dengan rumus :
70
Dimana :
N = Jumlah Responden X = Nilai skor yang dipilih
= Varians
Keterangan :
A = Jumlah Data Tiap Butir
B = Jumlah Data Tiap Butir Dikuadratkan
Menghitung Varians Masing-Masing Butir:
78 – (26)2/10 78 – 67,6
Varians Butir2 = ----------------- = --------------- = 1,04
10 10
78 – (26)2/10 78 – 67,6
Varians Butir4 = ----------------- = ------------- = 1,04
10 10
A. Pengantar
Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa mangamati dan
mengumpulkan data bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Menurut
Kerlinger (1990), menyatakan bahwa mengobservasi adalah suatu istilah
umum yang mempunyai arti semua bentuk penerimaan data yang dilakukan
dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, mengukurnya dan
mencatatnya.
Mengumpulkan data merupakan pekerjaan yang melelahkan dan
kadang-kadang sulit. Berjalan dari rumah mengadakan interview atau
membagi angket, belum lagi kalau orang yang dicari tidak ditemui sungguh
merupakan pekerjaan yang membosankan dan memerlukan ketahanan mental.
Sehubungan dengan hal tersebut, seorang pencacah (pengumpul data)
harus memiliki kesabaran dan ketahanan mental yang baik. Pemilihan metode
dan waktu pengumpulan data harus dipertimbangkan secara matang. Semua ini
bertujuan agar data yang terkumpul adalah data yang obyektif, valid, dan
reliabel.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menyebutkan,
menjelaskan teknik-teknik pengumpulan data.
D. Materi Pembahasan
73
74
kemampuan dasar antara lain : tes untuk mengukur intelegensi (IQ), tes
minat, tes bakat dan sebagainya.
b. Penggunaan Angket
Sebagian besar kegiatan penelitian menggunakan kuesioner sebagai
metode yang dipilih untuk mengumpulkan data. Beberapa kelemahan yang
sering terjadi dalam mengumpulkan data dengan menggunakan metode
kuesioner atau angket antara lain : banyak item pertanyaan yang kosong
(tidak ada jawabannya), sering kali kuisioner tidak dikembalikan oleh
responden dan sebagainya.
Untuk memperoleh data yang obyektif dengan menggunakan metode
ini, maka perancangan kuisioner harus memperhatikan hal-hal berikut :
penyusunan pertanyaan disesuaikan dengan tingkat pendidikan responden,
setiap pertanyaan yang ada dalam kuisioner harus mengukur tentang satu
obyek / karakteristik, pertanyaan atau pernyataan harus tegas sehingga
tidak menimbulkan penapsiran ganda, kuisioner harus dilengkapi dengan
petunjuk untuk menjawab.
b. Penggunaan Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah Format
yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang
digambarkan oleh obyek yang diteliti.
Pada dasarnya mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat,
tetapi juga mengadakan penilaian kedalam suatu skala bertingkat.
c. Penggunaan Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data melalui penelusuran
buku transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, laporan yang ada
hubungannya dengan masalah yang diteliti. Metode ini relatif lebih
gampang jika dibandingkan dengan metode pengumpulan data yang
lainnya.
E. Latihan Soal-Soal
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
1. Sebutkan dan jelaskan alat-alat pengumpul data!
2. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik pengumpul data!
3. Bila penelitian mencakup pengamatan yang luas, maka teknik
pengumpulan data yang sesuai adalah? Jelaskan dengan contoh!
4. Apa keunggulan teknik pengumpul data wawancara?
5. Bolehkah dalam suatu penelitian menggunakan teknik pengumpul data
lebih dari 1 (satu), jelaskan jawaban anda!
F. Kesimpulan
Keberadaan instrumen dan teknik pengumpul data dalam penelitian
ilmiah adalah sangat penting. Artinya ketepatan dan kesesuaian penggunaan
alat pengumpul data dan teknik pengumpulannya sangat mempengaruhi
keberhasilan penelitian. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan alat dan teknik pengumpulan data, antara lain: jenis penelitian,
luas-sempitnya wilayah pengamatan, dan tingkat keragaman responden.
BAB XIII
ANALISIS DATA PENELITIAN
A. Pengantar
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan
mengelompokkan data berdasarkan variabel, mengadakan tabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah
diajukan ( untuk penelitian yang menggunakan hipotesis ).
Teknik analisis data untuk yang manggunakan statistik, terdapat dua
macam statistik yang digunakan untuk analisis data penelitian, yaitu statistik
deskriptif dan statistik inferensial.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat, menjelaskan
dan mengaplikasikan teknik-teknik analisis data penelitian.
D. Materi Pembahasan
76
77
a. Taraf Kesalahan
Pada dasarnya menguji hipotesis adalah menaksir parameter
populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua cara menaksir, yaitu
point estimate dan interval estimate. Point estimate (titik taksiran) adalah
suatu taksiran parameter populasi berdasarkan suatu nilai dari rata-rata
data sampel. Sedangkan interval estimate (taksiran interval) adalah suatu
taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data
sampel.
Menaksir parameter populasi yang menggunakan nilai tunggal
(point estimate) akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih besar
dibandingkan dengan menggunakan interval estimate.
Bila nilai statistik (data) sampel yang diperoleh dari hasil
pengumpulan data sama dengan nilai parameter populasi atau masih
berada pada nilai interval parameter populasi, maka hipotesis yang
dirumuskan 100% diterima. Jadi tidak terdapat kesalahan. Tetapi bila
nilai statistik di luar nilai parameter populasi akan terdapat kesalahan.
Tingkat kesalahan ini selanjutnya dinamakan level of significant
atau tingkat signifikansi. Dalam praktiknya tingkat signifikansi telah
ditetapkan peneliti terlebih dahulu sebelum hipotesis diuji. Biasanya
tingkat signifikansi (kesalahan) ditetapkan 1%, 5%. Suatu hipotesis
terbukti dengan mempunyai kesalahan 1% berarti bila penelitian
dilakukan pada 100 sampel yang diambil dari populasi yang sama, maka
akan terdapat satu kesimpulan salah yang diberlakukan untuk populasi.
b. Jenis Jenis Pengujian Hipotesis
1).Uji Dua Pihak (Two Tail Test)
Uji dua pihak digunakan bila hipotesis nol (Ho) mengandung
pengertian “sama dengan” dan hipotesis alternatif (Ha) berbunyi
“tidak sama dengan ()”.
82
½ ½
2). Uji Pihak Kiri
Uji pihak kiri digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi “lebih
besar atau sama dengan ()”, dan hipotesis alternatif berbunyi “lebih
kecil (<)”.
Gambar : Uji Pihak Kiri
Daerah Penolakan
Ho
3). Uji Pihak Kanan
Uji pihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi
“lebih kecil atau sama dengan (≤)” dan hipotesis alternatifnya (Ha)
berbunyi “lebih besar (>)”.
Gambar : Uji Pihak Kanan
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan
Ho
Pada prinsipnya, pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan jalan
mengkonsultasikan nilai pengujian hasil perhitungan dengan nilai tabel
tertentu. Jika nilai pengujian hasil perhitungan lebih besar (>) dari nilai tabel
pada taraf kesalahan tertentu, maka kesimpulannya adalah hipotesis nol (Ho)
ditolak, atau hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dan bila nilai pengujian hasil
perhitungan lebih kecil (<) dari nilai tabel pada tingkat kesalahan tertentu,
maka kesimpulannya hipotesis nol (Ho) diterima atau hipotesis alternatif (Ha)
ditolak.
4.Analisis Regresi dan Korelasi
Analisis regresi dan korelasi mempunyai hubungan yang sangat erat.
Setiap regresi pasti ada korelsinya, tetapi hububgan korelasi belum tentu
dilanjutkan dengan regresi. Analisis korelasi yang tidak dilanjutkan dengan
83
analisis regresi adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai
hubungan kausal (sebab-akibat), atau hubungan fungsional. Analisis regresi
dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kausal atau
fungsional. Untuk menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal
atau tidak maka harus berdasarkan pada teori atau konsep tentang kedua
variabel tersebut.
Hubungan antara panas dengan tingkat muai panjang, dapat dikatakan
sebagai hubungan kausal; hubungan antara kepemimpinan dengan kepuasan
kerja pegawai dapat dikatakan hubungan fungsional; hubungan antara kupu-
kupu yang datang dengan banyaknya tamu di rumah bukan merupakan
hubungan kausal maupun fungsional.
a. Analisis Regresi dan Korelsi Sederhana
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal antara satu variabel independen dengan satu variabel
dependen.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :
Y1 = a + bX Rumus : 1
Dimana :
Y1 = Variabel dependen (terikat)
a = Harga Y bila X = 0 (konstan)
b = Koefisien arah (kofisien regresi), menunjukkan angka peningkatan
ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan variabel
independen.
Bila b (+), maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan
X = Variabel independen (bebas)
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus :
Sy
br Rumus : 2
Sx
a Y bx Rumus : 3
Dimana r = Koefisien product moment antara variabel X dengan
variabel Y.
Sy = simpangan baku variabel Y
Sx = simpangan baku variabel X
Harga Sy dan Sx dapat dihitung dengan rumus :
84
2
_
Y Y
Sy Rumus : 4
N
X X
Sx Rumus : 5
N
Dimana :
Sy dan Sx = Simpangan baku
Y = Nilai rata-rata variabel Y ( Y/N)
X = Nilai rata-rata variabel X ( X/N)
N = Jumlah sampel (responden)
n X X
a 2
Rumus : 6
2
n XY Y
b
X X 2 Rumus : 7
2
r
XY Rumus : 8
X Y
2 2
Dimana:
X n
X = X- X X = Skor rata-rata dari x
N XY X Y
r
N X 2
X N Y Y
2 2 2
85
Dimana :
X= Variabel Dependen
Y = Variabel Independen
N =Jumlah Sampel
Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara -0 sampai 1. menurut
Arikunto (2002); interpresi tarhadap koefisien korelasi (r) yang
diperoleh adalah sebagai Berikut Tabel Interpretasi Nilai r
Uji Hipotesis
Selanjutnya nilai korelasi (r), yang menyatakan tentang tingkat
hubungan antara variabel independen terhadap dependen, harus
dilanjutkan dengan uji signifikasi (uji hipotesis), yaitu apakah hubungan
yang ditemukan itu berlaku untuk seluruh populasi. Tehnik pengujian
signifikasi ada dua yaitu :
1). Dengan menggunakan rumus statistik : t-test, sebagai berikut :
r n2
t=
1 r
2
Y1 = a + bx
8 6 1 6 36 1
9 5 1 5 25 1
10 5 1 5 25 1
X=70 Y=20 XY=150 X2=510 46
Nilai : a dan b, dapat dihitung sebagai berikut :
a
2
2
=
20510 70150
10 70 70
2
b=
2 2
2
2
2 2
10150 7020
10510 70 1046 20
2 2
1500 1400
5100 4900460 400
100
20060
100
12.000
100
= 0,9132
109,5
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan
yang positif sebesar 0,9132 atau 91,32% antara pendapatan dan
pengeluaran. Untuk dapat memberi interpretasi terhadap kuat-
lemahnya hubungan itu maka dapat menggunakan pedoman seperti
yang tertera pada tabel di bawah ini (Sugiyono, 2004)
Tabel: Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Nomor Interval koefien Tingkat hubungan
1 0,00-0,199 Sangat rendah
2 0,20-0,399 Rendah
3 0,40-0,599 Sedang
4 0,60-0799 Kuat
5 0,80-1,000 Sangat kuat
r n2
t
1 2
0,9132 10 2
1 0,9132
2
0,9322,8284
1 08339
2,5829
0,1661
2,5829
0,4076
6,3368
Harga t hitung tersebut selanjutnya di bandingkan atau
dikonsultasikan dengan harga t tabel pada taraf kesalahan tertentu
(misalna : 1%, 5%, 10%). Nilai tabel t untuk taraf kesalahan () 5%
dan derajat kebebasan (ak) = n – 2 = 8, pada uji dua sisi (dua fihak)
adalah sebesar t tabel = 2,306 (lihat nilai tebel distribusi t) uji
signifikansi atau hipotesis dapat di gambarkan seperti berikut:
Y = a + b1 x2 + b2x2
1 a b1 1 b2 2
91
x1 = 60 x1 x2 = 267
x2 = 40 12 = 406
x1Y = 1.122 22 = 182
rp n 3
t
1 rp
rp = korelasi parsial
n = jumlah sampel
t = t hitung yang harus dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf
kesalahan () tertentu
95
angka : 3 = karena ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat.
A. Pengantar.
Menyusun laporan penelitian merupakan aktivitas terakhir dari proses
penelitian. Dalam hal ini akan dibahas penyusunan laporan dari segi pengetikan,
ukuran kertas, tehnik kutipan dan lain-lain, karena ketentuan ini akan mengacu
kepada metode penyusunan laporan tugas akhir yang ditetapkan oleh jurusan.
Pada prinsipnya, laporan penelitian adalah merupakan laporan ilmiah
untuk itu maka harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian,
sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh
dalam penelitian. Karena sifatnya ilmiah maka laporan penelitian harus
reflicable yaitu harus bisa dielansi oleh orang lain yang akan membuktikan hasil
penemuan dalam penelitian tersebut.
Titik tolak penyusunan laporan penelitian adalah rancangan penelitian
yang telah di buat berdasarkan hal tersebut maka kedudukan penelitian ini
sangat penting.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat, menjelaskan dan
membuat laporan ilmiah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.
D. Materi Pembahasan
1. Format Laporan Ilmiah.
Pada umumnya format penyusunan laporan penelitian adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
97
98
F. Kegunaan Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
B. Kerangka Konsep
C. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Defenisi Operasional Variabel
D. Skala Pengukuran Variabel
E. Data Penelitian
1. Jenis Data
2. Sumber Data
3. Tehnik Pengumpulan Data
F. Tehnik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Instrument Penelitian
Hasil Pengujian Validitas Dan Relabilitas
Data Mentah
Hasil Analisis Data
Lain-lain
2. Hubungan Antar Bab
Bab-bab dalam kerangka laporan tersebut memiliki hubunan yang erat
antara yang satu dengan yang lama. Hal-hal yang berkaitan erat dalam kerangka
laporan penelitian dapat digambarkan seperti berikut :
99
A. Pengantar
Rancangan penelitian atau proposal penelitan meripakan pedoman yang
berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melaksankan
penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu diantisifasi hal-hal
yang akan dapat menghambat terlaksananya penelitian. Rancangan penelitian
harus dibuat secara logis dan sistematis sehingga dapat dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan penelitian.
B. Tujuan Umum
Pada akhir pembelajaran Mata Kuliah Metodologi Penelitian (akhir
semester), mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan kegiatan penelitian
secara rasional, empiris, dan sistimatis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah.
C. Tujuan Khusus
Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan
dan membuat rancangan atau usul proyek penelitian (UPP) sesuai dengan kaidah-
kaidah yang ada.
D. Materi Pembahasan
Secara mendasar isi rancangan penelitian akan memuat hal-hal seperti
berikut :
A Pendahuluan
101
102
1. Landasan Teori
Landasan teori adalah teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel serta hubungannya dengan
variabel lain yang menjadi obyek penelitian. Hubungan dari variabel-
variabel yang diteliti ini juga dapat mengacu kepada hasil-hasil penelitian
yang telah ada sebelumnya.
Fungsi utama dari teori dan hasil penelitian yang terdahulu antara
lain :
a Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang
variabel-variabel yang diteliti.
b Sebagai landasan untuk merumuskan hipotesis penelitian yang akan
dilakukan.
c Dapat digunakan sebagai landasan dalam pembahasan hasil
penelitian.
2. Hipotesis penelitian
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan, maka selanjutnya
dapat digunakan untuk menyusun kerangka berpikir sebagai dasar untuk
menyusun hipotesis, hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian yang kebenarannya masih harus dibuktikan
secara empirik.
104
C Metode Penelitian
E Jadwal Penelitian.
F Biaya Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan secara rinci tentang jenis kegiatan dan
besarnya biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Kelengkapan rancangan penlitian dengan biaya ini diperlukan bila dalam
penelitian akan menggunakan pihak sponsor yang akan membiayai penelitian.
E. Latihan Soal-Soal
Buatlah sebuah proposal penelitian yang akan disampaikan kepada Ketua
Jurusan untuk mendapat persetujuan. Proposal penelitian tersebut harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:: disiplin ilmu, kemampuan
menyelesaikan, masalahnya menarik, jelah dan tidak ambigu, dan sebagainya!
F. Kesimpulan
Proposal penelitian atau usul proyek penelitian (UPP) adalah merupakan
bagian penting dari kegiatan peneltian. Dalam proposal peneltian akan ditulis
secara detail dan sistimatis tentang hal-hal apa yang akan dikerjakan dalam
105
DAFTAR PUSTAKA