DOSEN PENGAMPU :
Aisyah Pratiwi, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Widia Permatasari (2113020)
Munalisa (2113012)
SEMESTER 2
PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.wb.
Syukur Alhamdulillah senantiasa kai panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karinia-Nya, sehingga kai dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Metodologi penelitian, dengan judul:
“Karakterisrik Dan Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif”.
Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai
dengan baik, dan oleh karenanya kami dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan usul
guna penyempurnaan makalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................II
DAFTAR ISI................................................................................................................................III
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................7
C. Tujuan..................................................................................................................................7
BAB II.............................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.............................................................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................19
PENUTUP....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup
benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu alam,
kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan
konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya (Soekanto, 1997: 444). Untuk itu,
penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-
hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu. Secara
historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti Rene
Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.
5
Pengaruh ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat dalam
konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan biologi, teori
psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar kuantum berasal dari
fisika kuantum, konsep individu, stimulus dan respons, juga merupakan konsep-konsep
dalam ilmu alam yaitu teori atom. Pengaruh ilmu alam dalam metode penelitian psikologi
dan pendidikan terlihat dalam penggunaan metode observasi yang diambil dari cara yang
digunakan dalam ilmu astronomi, asumsi normalitas dalam pengukuran psikologis,
prosedur sampling, analisa kuantitatif, metode eksperimen, perlunya definisi operasional,
dan sebagainya.
6
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
Ini sesuai dengan pendapat Sugiyono, yakni metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivism, digunakan peneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.5
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode
ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery, karena dengan metodeini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis berupa statistik.6
9
5. Cenderung bebas nilai.9
Karakteristik penelitian kuantitatif adalah beberapa ciri atau tanda khusus yang ada
pada penelitian kuantitatif dan tidak dimiliki oleh penelitian lainnya. Penggunaan
penelitian kuantitatif dengan instrumen yang valid dan reliabel serta analisis statistik
yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian yang dicapai tidak menyimpang dari
kondisi yang sesungguhnya. Hal itu ditopang oleh pemilihan masalah, identifikasi
masalah pembatasan dan perumusan masalah yang akurat, serta dibarengi dengan
penetapan populasi dan sampel yang benar.
9
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D, (Bandung: AFFABETA,
2012) hlm.18
10
4) Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pernyataan yang perlu dijawab,
untuk membimbingarah dan pencapaian tujuan penelitian.
5) Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik, baik statistic diferensial
maupun inferensial.
6) Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses.
7) Sampel yang digunakan: luas, random, akurat, dan representative.
8) Penelitian kuantitatif menganalisis data secara dedukatif.
9) Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hemdaklah dapat dipercaya
(valid), andal (reliable), mempunyai norma dan praktis.10
1. Kejelasan Unsur : tujuan, pendekatan, subjek, sample, sumber data sudah mantap,
dan rinci sejak awal.
2. Langkah Penelitian : segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan
disusun.
3. Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian dan hipotesis menentukan hasil yang diramalkan (apriori).
4. Pengumpulan Data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk
diwakilkan, dan
5. Analisis data : dilakukan setelah semua data terkumpul11
Penelitian kuantitatif terdiri dari berbagai jeni, tiap jenisnya mempunyai maksud
tersendiri. Oleh krena itu, pemilihan tipe yang tepat sesuai dengantujuan penelitian sangat
diharapkan dan menentukan pencapaian hasil yang telah dirumuskan. Beberapa tipe
penelitian kuantitatif sebagai berikut;
1) Penelitian Eksploratif
10
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm. 58,59,60.
11
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998),hal. 11.
11
Merupakan studi penjajakan, terutataa sekali dalam pemantapan konsep yang
akan digunakan dala ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan jangkauan
konseptual yang lebih besar.
a. Ciri – Ciri Penelitian Eksploratif
1. Secara harfish,ekplore berarti menyelidiki atau memeriksa sesuatu.
2. Penelitian ini terbatas sampelnya.
3. Sifat penelitian ini merupakan penjajakan, bukan akan menerangkan
fenomena itu, atau dapat juga dinyatakan sebagai studi pendahuluan untuk
penelitian yang lebih luas.
4. Instumen yang di[akai harus mampu mengungkapkan sebanyak mungkin
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.
5. Bentuk pertanyaan yang dipakai lebih banyak yang bersifat terbuka dari
pada yang bersifat terstruktur, sehingga mampu menampung atau
mendeteksi sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan.
6. Sumber informasi yaitu primer dan skunder.12
12
2) Penelitian Deskripsif Kuantitatif
Penelitian Deskriptif Kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi tertent, atau mencoba menggambarkan fenomena secara
detail(lehman 1979). Isaac dan Michael (1980) menyatakan bahwa tujuan
penelitian deskriptif adalah : “to describe systemctically the jacts and
characteristics of a given population or area interest”
14
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 62.
13
Pembakuan instrument
Latihan pengumpulan data
5. Turun ke lapangan dala rangka pengumpulan data.
6. Analisis data.
7. Penulisan laporan.15
3) Penelitian Korelasional
Merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu
beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan yang lain. Tujuan utamanya
melakukan penelitian korelasional yaitu menolong menjelaskan pentingnya
tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil.
14
6. Analisis data dan interprestasi.
7. Susun laporan penelitian.
17
17
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 66.
18
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 66.
19
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 68.
15
dalam memecahkan masalah dalam situasi social, melalui suatu tindakan dan
ditujukan untukmeningkatkan pemahaman, dan penalaran mereka yang ikut serta
dalam situasi tersebut dan orang-orang yang silibatkan dalam pemecahan masalah
tersebut.20
6. Penelitian Eksperimen
Merupakan satu-satunya tipe penelitian yang lenih akurat/teliti
disbanding dengan tipe penelitian yang lain, dalam menentukan relasi hubungan
sebab akibat. Penelitian eksperimen juga merupakan suatu penyelidikan yang
dirancang sedemikian rupa, sehingga fenomena atau kejadian itu dapat diisolasi
20
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 71.
21
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 72,73.
16
dari pengaruh lain. Campbell dan stanlcy (1966) menyatakan : penelitian
eksperiental merupakan suatu bentuk penelitian dimanavariable dimanipulasi
sehingga dapat dipastikan pengaruhdan efek variable tersebut terhadap variable
lain yang diselidiki atau di observasi.22
a. Jenis eksperimen
1. Pre-experiment, yaitu penelitian eksperiment yang mana pada prinsipnya
hanya menggunakan satu kelompok. Karna itu pre-experiment tidak
memenuhi syarat eksperimen yang sesungguhnya.
2. Quasi Experiment, merupakan salah satu tipe penelitian eksperimen
dimana peneliti tidak melakukan randomisasi (randomnes) dalam
penentuan subjek kelompok penelitian, naun hasil yang dicapai cukup
berarti, baik ditinjau dari validitas internal maupun eksternal.
3. True experiment, yaitu suatu jenis penelitian eksperimen yang
sesungguhnya, dimana peneliti mengontrol variable-variabel yang diteliti
dengan baik serta mengendalikan situasi penelitian dari ancaman yang
mungkin merusak hasil penelitian dari keadaan yang sesungguhnya.23
7. Penelitian Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan (research and development )
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
dan menguji keefektifannya.Menurut Borg and Gall, yang dimaksud dengan
model penelitian dan pengembangan adalah “a process used develop and validate
educational product.24 Bahwa penelitian pengembangan sebagai usaha untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yangdigunakan dalam proses
pembelajaran. Pengertian yang hampir sama. dikemukakan olehAsim bahwa
penelitian pengembangan dalam pembelajaran adalah proses yang
22
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 76,77.
23
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 78,79.
24
Borg W.R. and Gall M.D., Educational Research: An Introduction, 4th edition(London: Longman Inc., 1983)hal,65.
17
digunakanuntuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam proses pembelajaran.25
25
Asim,Sistematika Penelitian Pengembangan,(Malang: Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Malang, 2001) hal,
1.
26
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 83.
18
BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
21