Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

"KARAKTERISRIK DAN JENIS-JENIS PENELITIAN KUANTITATIF"

DOSEN PENGAMPU :
Aisyah Pratiwi, M.Pd.
DISUSUN OLEH :
Widia Permatasari (2113020)
Munalisa (2113012)

SEMESTER 2
PRODI TADRIS BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH
PERGURUAN TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
IAIN ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.wb.

Syukur Alhamdulillah senantiasa kai panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat dan karinia-Nya, sehingga kai dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Metodologi penelitian, dengan judul:
“Karakterisrik Dan Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif”.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekuranganbaik


pada segi teknis maupun segi materi, mengingat kemampuan yang kami miliki, untuk itu kritik
dan saran dari senua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan makalah yang kami buat.

Dengan ini kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga makalah ini dapat selesai
dengan baik, dan oleh karenanya kami dengan rendah hati menerima masukan, saran, dan usul
guna penyempurnaan makalah ini.

Petaling, 19 Maret 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................II

DAFTAR ISI................................................................................................................................III

BAB I...............................................................................................................................................4

PENDAHULUAN..........................................................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................................................7

C. Tujuan..................................................................................................................................7

BAB II.............................................................................................................................................8

PEMBAHASAN.............................................................................................................................8

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif....................................................................................8

B. Tujuan Penelitian Kuantitatif..........................................................................................9

C. Ciri-ciri penelitian kuantitatif..........................................................................................9

D. Karakteristik-Karakteristik Penelitian Kuantitatif.....................................................10

E. Jenis-Jenis Penelitian kuantitatif...................................................................................11

BAB III.........................................................................................................................................19

PENUTUP....................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................20

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup
benda alam dan "benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu alam,
kebenaran ilmu haruslah positif, memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan
konkret tanpa halangan dari pertimbangan lainnya (Soekanto, 1997: 444). Untuk itu,
penelitian didefinisikan sebagai penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan
kritis, tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-
hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomena-fenomena itu. Secara
historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh filsafat seperti Rene
Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.

Manusia mempunyai tahap perkembangan mulai dari tahap teologis, metafisik


sampai positif. Kebenaran ilmu dicapai pada tahap positif, sehingga ilmu harus
memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan konkret. Paham positivisme ini
mengatakan bahwa perilaku masyarakat manusia memiliki kesesuaian dengan kondisi
alam (isomorphism). Sebagaimana dengan gejala alam, manusia bersifat terstruktur dan
dapat diramalkan. Alam, termasuk manusia, diciptakan sebagai sebuah keserasian.
Keserasian itu dapat dilihat dari berbagai gejala alam seperti berjuta-juta planet termasuk
bumi yang mengitari matahari pada wilayah orbitnya dengan tidak pernah saling
berbenturan, lingkaran dalam batang pohori memberi petunjuk mengenai usia pohon
yang bersangkutan, ujung jarum apabila diperbesar dengan suatu alat akan terlihat seperti
bintik-bintik yang teratur dan indah, bawang terbungkus dengan kulitnya membangun
sebuah bentuk yang sangat simetri, dan sebagainya. Hukum-hukum alam ini
mempengaruhi usaha untuk memahami masyarakat manusia. Perilaku manusia
diasumsikan sebagai sebuah keteraturan yang dapat diuji, diramalkan dan
digeneralisasikan. Pengaruh itu terlihat dalam konsep dan metode.

5
Pengaruh ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat dalam
konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan biologi, teori
psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar kuantum berasal dari
fisika kuantum, konsep individu, stimulus dan respons, juga merupakan konsep-konsep
dalam ilmu alam yaitu teori atom. Pengaruh ilmu alam dalam metode penelitian psikologi
dan pendidikan terlihat dalam penggunaan metode observasi yang diambil dari cara yang
digunakan dalam ilmu astronomi, asumsi normalitas dalam pengukuran psikologis,
prosedur sampling, analisa kuantitatif, metode eksperimen, perlunya definisi operasional,
dan sebagainya.

Usaha pengukuran untuk mengubah kualitas menjadi kuantitas dilakukan terhadap


tanda-tanda perilaku dalam variabel. Benda alam tidaklah diukur hakikatnya, tetapi
"perilaku" yang dapat diindera. Benda konsep tidak diukur dalam hakikat konseptual
variabel, tapi dalam indikator yang menjadi tanda-tanda perilaku dalam variabel. Perilaku
itu diperoleh melalui proses belajar, sehingga pengukuran merupakan kegiatan mengukur
hasil belajar dalam variabel yang diteliti. Pengalaman dari proses belajar merupakan hasil
belajar yang bersifat objektif dan dapat diukur. Misalnya kepandaian diukur berdasarkan
tanda-tanda perilaku yang dimiliki oleh orang yang pandai, yaitu kemampuan menjawab
dengan benar tes yang diberikan kepadanya. Tingkat demokratisme guru adalah perilaku
yang dilakukan dalam, mengambil keputusan, memberi perintah, dan menilai hasil kerja
siswa.

Pemanfaatan instrumen sebagai alat ukur dalam penelitian kuantitatif menjadi


sangat menentukan. Perkembangan alat ukur berjalan searah dengan perkembangan ilmu.
Berkembangnya alat-alat pengukuran mendorong penemuan-penemuan ilmiah, dan
penemuan-penemuan ilmiah mendorong usaha untuk mengembangkan alat-alat ukur
baru. Usaha untuk memahami bintang-bintang menimbulkan usaha untuk menciptakan
teropong bintang dan penemuan teropong bintang mendorong penemuan-penemuan besar
dalam lapangan astronomi. Begitulah hal itu terjadi secara komplementer.

6
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penelitian kuantitatif ?


2. Apa tujuan penelitian kuantitatif ?
3. Karakteristik Karakteristik Penelitian Kuantitatif ?
4. Bagaimana ciri-ciri penelitian kuantitatif ?
5. Bagaimana proses pengukuran penelitian kuantitatif ?
6. Bagaimana analisis penelitian kualintatif ?

C. Tujuan

1. Mengetahui Pengertian penelitian kuantitatif


2. Mengetahui Tujuan penelitian kuantitatif
3. Mengetahui Karakteristik Karakteristik Penelitian Kuantitatif
4. Mengetahui Ciri-ciri penelitian kuantitatif
5. Mengetahui Proses pengukuran penelitian kuantitatif
6. Mengetahui analisis penelitian kualintatif

7
BAB II

PEMBAHASAN

D. Pengertian Penelitian Kuantitatif

Metodologi penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang


spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitian. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula
pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table,
grafik, atau tampilan lainnya. 1

Selanjutnya menurut Bambang Prasetyo, et.al definisi penelitian kuantitatif adalah


sebuah usaha pemeriksaan secara teliti dan menyeluruh dari sebuah fenomena atau
masalah dengan menggunakan ukuran yang objektif dengan tujuan mendapatkan sebuah
fakta atau kebenaran serta menguji teori-teori yang muncul atas munculnya suatu
fenomena atau masalah.2 Penelitian model kuantitatif diistilahkan dengan model formal.
Dimana makna formalnya menunjukkan suatu metode pengukuran peristiwa kehidupan,
dalam bentuk angka, dan bukan sekedar huruf.3

Menurut Sue Greener, “A quantitative approach to researchs likely to be


associated with a deductive approach to testing theory, often using number or fact and
therefore a positivist or natural science model, and an objectivist view of the objects
studied. 4Maksudnya, pendekatan kuantitatif untuk penelitian dekat dengan atau mirip
dengan pendekatan deduktif untuk menguji kebenaran teori, sering menggunakan angka
atau fakta dan karena itu positivis atau ilmu alam, dan pandangan objektivis dari obyek
yang diteliti.
1
Mudji santoso dalam jurnal penelitian kuantitatif, hal 12.
2
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Rajagrafindo Persada,
2008), hal. 24.
3
Rizky Dermawan, Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan, (Bandung: Alfabeta, 2005),hal. 26.
4
Sue Greener, Bussiness Research Methods, (Tp: Bookboon, 2008),hal.
17.

8
Ini sesuai dengan pendapat Sugiyono, yakni metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivism, digunakan peneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.5

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini
disebut juga metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode
ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu
konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut
metode discovery, karena dengan metodeini dapat ditemukan dan dikembangkan
berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis berupa statistik.6

E. Tujuan Penelitian Kuantitatif

1. Untuk menjelaskan, meramalkan, atau mengira-ngira dan mengontrol kejadian


melalui pengumpulan data yang terfokus dari data numerik.7
2. Untuk menguji teori melalui proses berpikir deduktif (umum-khusus).8

F. Ciri-ciri penelitian kuantitatif

1. Sifat realitasnya dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur,


2. Hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya terbangun
objektivitas,
3. Hubungan variabelnya sebab-akibat (kausal),
4. Cenderung membuat generalisasi,
5
Sugiyono, Metode Penelitian……., hal.11.
6
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D, (Bandung: AFFABETA,
2012) hlm.13
7
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/apa-maksud-dan-tujuan-metode-penelitian-kuantitatif-itu-ya-
319380.html
8
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi: Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996)
hlm, 32.

9
5. Cenderung bebas nilai.9

G. Karakteristik-Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Karakteristik penelitian kuantitatif adalah beberapa ciri atau tanda khusus yang ada
pada penelitian kuantitatif dan tidak dimiliki oleh penelitian lainnya. Penggunaan
penelitian kuantitatif dengan instrumen yang valid dan reliabel serta analisis statistik
yang sesuai dan tepat menyebabkan hasil penelitian yang dicapai tidak menyimpang dari
kondisi yang sesungguhnya. Hal itu ditopang oleh pemilihan masalah, identifikasi
masalah pembatasan dan perumusan masalah yang akurat, serta dibarengi dengan
penetapan populasi dan sampel yang benar.

Berbeda dengan pendekatan yang lain, pendekatan kuantitatif mempunyai ciri-ciri


utama sebagai berikut:
1) Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan rancangan yang terstruktur,
formal, dan spesifik, serta mempunyai rancangan operasional yang mendetail.
Setiap penelitian kuantitatif haruslah melangkah dengan persiapan operasional yang
matang. Ini berarti dalam rancangan itu telah terdapat antara lain masalah,
pembatasan masalah, perumusan masalah, kegunaan penelitian, studi kepustakaan,
jenis instrumen, populasi dan sampel, serta teknik analisis yang digunakan. Semuanya
itu diungkapkan dengan jelas dan benar menurut ketentuan yang berlaku dan telah
disepakati.
2) Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif atau dapat dikuantitatifkan dengan
menghitung atau mengukur.
Ini berarti sebelum turun ke lapangan jenis data yang dikumpulkan telah jelas
demikian juga dengan respondennya. Data yang dikumpulkan merupakan data
kuantitatif; lebih banyak angka bukan kata-kata atau gambar.
3) Penelitian kuantitatif bersifat momentum atau menggunakan selang wangktu tertentu,
atau waktu yang digunakan pendek; kecuali untuk maksud tertentu

9
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D, (Bandung: AFFABETA,
2012) hlm.18

10
4) Penelitian kuantitatif membutuhkan hipotesis atau pernyataan yang perlu dijawab,
untuk membimbingarah dan pencapaian tujuan penelitian.
5) Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik, baik statistic diferensial
maupun inferensial.
6) Penelitian kuantitatif lebih berorientasi kepada produk dari proses.
7) Sampel yang digunakan: luas, random, akurat, dan representative.
8) Penelitian kuantitatif menganalisis data secara dedukatif.
9) Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data hemdaklah dapat dipercaya
(valid), andal (reliable), mempunyai norma dan praktis.10

Karakteristik penelitian kuantitatif menurut Arikunto sebagai berikut

1. Kejelasan Unsur : tujuan, pendekatan, subjek, sample, sumber data sudah mantap,
dan rinci sejak awal.
2. Langkah Penelitian : segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan
disusun.
3. Hipotesis (jika memang perlu) : Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam
penelitian dan hipotesis menentukan hasil yang diramalkan (apriori).
4. Pengumpulan Data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk
diwakilkan, dan
5. Analisis data : dilakukan setelah semua data terkumpul11

H. Jenis-Jenis Penelitian kuantitatif

Penelitian kuantitatif terdiri dari berbagai jeni, tiap jenisnya mempunyai maksud
tersendiri. Oleh krena itu, pemilihan tipe yang tepat sesuai dengantujuan penelitian sangat
diharapkan dan menentukan pencapaian hasil yang telah dirumuskan. Beberapa tipe
penelitian kuantitatif sebagai berikut;
1) Penelitian Eksploratif

10
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm. 58,59,60.
11
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998),hal. 11.

11
Merupakan studi penjajakan, terutataa sekali dalam pemantapan konsep yang
akan digunakan dala ruang lingkup penelitian yang lebih luas dengan jangkauan
konseptual yang lebih besar.
a. Ciri – Ciri Penelitian Eksploratif
1. Secara harfish,ekplore berarti menyelidiki atau memeriksa sesuatu.
2. Penelitian ini terbatas sampelnya.
3. Sifat penelitian ini merupakan penjajakan, bukan akan menerangkan
fenomena itu, atau dapat juga dinyatakan sebagai studi pendahuluan untuk
penelitian yang lebih luas.
4. Instumen yang di[akai harus mampu mengungkapkan sebanyak mungkin
informasi yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan penelitian.
5. Bentuk pertanyaan yang dipakai lebih banyak yang bersifat terbuka dari
pada yang bersifat terstruktur, sehingga mampu menampung atau
mendeteksi sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan.
6. Sumber informasi yaitu primer dan skunder.12

b. Langkah-Langlah Pokok Penelitian Eksploratif


1. Tetapkan terlebih dahulu bidang yang akan diselidiki dan dirumuskan
masalahnya secara jelas.
2. Rumuskan tujuan yang akan dicapai.
3. Lakukan penelaahan kepustakaan untuk mendukung pengumpulan
informasi lebih mendalam sewaktu di lapangan.
4. Susun rancangan pendekatannya, antara lain ;
 Cara pengumpulan data
 Alat pengumpulan data
 Sumber informasi
 Latihan para pengumpul data
5. Kumpulkan data sesuai dengan rancangan yang telah disusun.
6. Susun laporan menurut sistematika tertentu13
12
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 60,61
13
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 61,62

12
2) Penelitian Deskripsif Kuantitatif
Penelitian Deskriptif Kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang
bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta dan sifat populasi tertent, atau mencoba menggambarkan fenomena secara
detail(lehman 1979). Isaac dan Michael (1980) menyatakan bahwa tujuan
penelitian deskriptif adalah : “to describe systemctically the jacts and
characteristics of a given population or area interest”

Oleh karena itu, penelitian deskriptif dapat berupa penelitian dengan


menggunakan pendekatan kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian deskriptif
kuantitatif merupakan usaha sadar sadar dan sistematis untuk memberikan
jawaban terhadap suatu masalah atau mendapatkan informasi lebih mendalam dan
luas terhadap suatu fenomena dengan menggunakan tahap-tahap penelitian
dengan pendekatan kuantitatif.14

a. Ciri-ciri Penelitian Deskriptif


1. Memusatkan pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang, atau
masalah/kejadian yang aktual dan berarti.
2. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskribsikan situasi atau kejadian
secara tepat dan akurat, bukan unttuk mencari hubungan atau sebab akibat.

b. Langkah-Langkah Pokok Penelitian Deskriptif Kuantitatif


1. Tentukan masalah atau bidang yang diamati dan rumuskan submasalah
secara jelas dan terperinci.
2. Rumuskan secara jelas tujuan yang akan dicapai.
3. Lakukan penelaahan secara tepat dan benar.
4. Rumuskan metodologi penelitian antara lain;
 Prosedur pengumpulan data
 Pilih/susun alat/instrument yang tepat
 Populasi dan sample

14
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 62.

13
 Pembakuan instrument
 Latihan pengumpulan data
5. Turun ke lapangan dala rangka pengumpulan data.
6. Analisis data.
7. Penulisan laporan.15

3) Penelitian Korelasional
Merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu
beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan yang lain. Tujuan utamanya
melakukan penelitian korelasional yaitu menolong menjelaskan pentingnya
tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil.

a. Ciri-ciri penelitian korelasi


1. Tepat digunkan apabila ubahan-ubahan yang diteliti kompleks atau tidak
dapat diteliti dengan metode eksperimen dan tidak dapat pula
dimanipulasi.
2. Memungkinkan pengukuran beberapa ubahan sekaligus, saling
hubungannya, dan dalam latar realistik (realistic setting).
3. Apa yang diperoleh adalah kadar hubungan, bukan ada atau tidak adanya
pengaruh diantara ubahan yang diteliti, kecuali apa bila menggunakan
teknik analisis yang lebih kompleks sehingga dapat dicari pengaruhnya.16
b. Langkah-langkah
1. Pilih dan rumuskan yang diteliti.
2. Lakukan studi litelatur untuk memperkuat landasan teori dan untuk
mengungkapkan temuan penelitian yang sudah ada.
3. Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, identitas ubahan yang
relevan untuk diteliti.
4. Tentukan sampel,susun dan pilih insrtumen yang cocok serta tentukan
pula teknik analisis data.
5. Kumpulkan data
15
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 63.
16
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 64,65.

14
6. Analisis data dan interprestasi.
7. Susun laporan penelitian.
17

4. Penelitian kausal komparatif


Tipe penelitian jenis ini seperti juga tipe penelitian yang lain bersifat expost-
facto. Ini berarti bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena/kejadian yang
diteliti berlangsung, atau tentang hal-hal yang telah terjadi sehingga tidak ada
yang dikontrol.18

a. Langlah-langkah penelian kausal komparatif.


a. Rumuskan maslah dengan jelas ; apakah dalam bentuk sebab, efek,
ataukah konsekuensi.
b. Lakukan penelaahan dengan baik, sehingga sehingga dapat diperkirakan
dengan teliti dan konseptual factor-faktor determinan terhadap kejadian
yang akan diteliti.
c. Rumuskan teori yang mendasari hipotensis.
d. Rumuskan hipotensis
e. Pilih subjek yang relevan
f. Susun instrumen.
g. Pilih tektnik pengumpulan data yang tepat
h. Validasi indtrumen
i. Kumpulkan data
j. Analisis data
k. Susun laporan.19
5. Penelitian Tindakan (Action Research)
Dari berbagai pendapat tentang Action Research dapat disimpulkan
bahwa dala konsep penelitian tindakan ada dua kata, yaitu penelitian dan
tindakan. Penelitian merupakan suatu studi sistematis untuk memcahkan suatu
masalah. Penelitian tindakan juga dapat diartikan sebagai suatu studi sistematis

17
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 66.
18
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 66.
19
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 68.

15
dalam memecahkan masalah dalam situasi social, melalui suatu tindakan dan
ditujukan untukmeningkatkan pemahaman, dan penalaran mereka yang ikut serta
dalam situasi tersebut dan orang-orang yang silibatkan dalam pemecahan masalah
tersebut.20

a. Ciri-ciri penelitian tindakan (action research) secara spesifik


1. Bersifat praktis dan relevan dengan situasi aktual dala masyarakat.
2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah
atau pengembangan. Bersifat empiris dan tidak jatuh lagi pada subjektif
kelompok tertuntu atau pendapat orang lain berdasarkan pengalaan mereka
dimasa lampau.
3. Fleksibel dan adaptif, yaitu mudah diubah dan dapat disesuaikan dengan
tuntutan tindakan selaa penelitian.
4. Partisipatori.
5. Self evaluation.

b. Langkah-langkah penelitian tindakan


Secara umum dapat dirumuskan bahwa kangkah-langkah penelitian tindakan
sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi area yang akan dijadikan masalah penelitian.
2. Memformulasikan rencana tindakan.
3. Tindakan dan pengamatan
4. Evaluasi tindakan
5. Refleksi.21

6. Penelitian Eksperimen
Merupakan satu-satunya tipe penelitian yang lenih akurat/teliti
disbanding dengan tipe penelitian yang lain, dalam menentukan relasi hubungan
sebab akibat. Penelitian eksperimen juga merupakan suatu penyelidikan yang
dirancang sedemikian rupa, sehingga fenomena atau kejadian itu dapat diisolasi
20
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 71.
21
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 72,73.

16
dari pengaruh lain. Campbell dan stanlcy (1966) menyatakan : penelitian
eksperiental merupakan suatu bentuk penelitian dimanavariable dimanipulasi
sehingga dapat dipastikan pengaruhdan efek variable tersebut terhadap variable
lain yang diselidiki atau di observasi.22

a. Jenis eksperimen
1. Pre-experiment, yaitu penelitian eksperiment yang mana pada prinsipnya
hanya menggunakan satu kelompok. Karna itu pre-experiment tidak
memenuhi syarat eksperimen yang sesungguhnya.
2. Quasi Experiment, merupakan salah satu tipe penelitian eksperimen
dimana peneliti tidak melakukan randomisasi (randomnes) dalam
penentuan subjek kelompok penelitian, naun hasil yang dicapai cukup
berarti, baik ditinjau dari validitas internal maupun eksternal.
3. True experiment, yaitu suatu jenis penelitian eksperimen yang
sesungguhnya, dimana peneliti mengontrol variable-variabel yang diteliti
dengan baik serta mengendalikan situasi penelitian dari ancaman yang
mungkin merusak hasil penelitian dari keadaan yang sesungguhnya.23

7. Penelitian Pengembangan
Metode penelitian dan pengembangan (research and development )
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu
dan menguji keefektifannya.Menurut Borg and Gall, yang dimaksud dengan
model penelitian dan pengembangan adalah “a process used develop and validate
educational product.24 Bahwa penelitian pengembangan sebagai usaha untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yangdigunakan dalam proses
pembelajaran. Pengertian yang hampir sama. dikemukakan olehAsim bahwa
penelitian pengembangan dalam pembelajaran adalah proses yang

22
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 76,77.
23
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 78,79.
24
Borg W.R. and Gall M.D., Educational Research: An Introduction, 4th edition(London: Longman Inc., 1983)hal,65.

17
digunakanuntuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang
digunakan dalam proses pembelajaran.25

a. Langkah-langkah Penelitian pengembangan


1. Rumuskan masalah atau tujuan penelitian dengan jelas.
2. Lakukan studi pendahuluan yang sistematis dan intensif tentang masalah
yang ada.
3. Susun rancangan penelitian pengembangan.
4. Laksanakan penelitian pengembangan sesuai dengan rancangan yang telah
ditetapkan.
5. Evaluasi proses dan produk, analisis data dan refleksi.
6. Susun laporan hasil penelitian.26

25
Asim,Sistematika Penelitian Pengembangan,(Malang: Lembaga Penelitian-Universitas Negeri Malang, 2001) hal,
1.
26
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007) hlm, 83.

18
BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Jenis penelitian pendekatan kuantitatif lebih menekankan atau menitik beratkan


pada gejala-gejala yang memiliki karak teristik tertentu di dalam kehidupan manusia
yang disebut dengan variabel. Sehingga pendekatan kuantitatif adalah hubungan atau
relasi antar variabel yang akan dianalisis secara obyektif. Jadi hasil dari penelitian
kuantitatif hanya dipakai untuk menentukan generalisasi informasi pada obyek secara
umum dan tidak memperhatikan hal-hal yang bersifat kasuistik pada obyek tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

Mudji santoso dalam jurnal penelitian kuantitatif, hal 12.


Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. (Jakarta:
Rajagrafindo Persada, 2008), hal. 24.
Rizky Dermawan, Model Kuantitatif Pengambilan Keputusan, (Bandung: Alfabeta,
2005),hal. 26.
Sue Greener, Bussiness Research Methods, (Tp: Bookboon, 2008),hal. 17.
Sugiyono, Metode Penelitian……., hal.11.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D,
(Bandung: AFFABETA, 2012) hlm.13
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/apa-maksud-dan-tujuan-metode-penelitian-
kuantitatif-itu-ya-319380.html
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi: Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo, 1996) hlm, 32.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D,
(Bandung: AFFABETA, 2012) hlm.18
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm. 58,59,60.
Suharsimi Arikunto,Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 1998),hal. 11.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 60,61
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 61,62
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 62.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 63.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 62.
20
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 63.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 68.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 71.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 72,73.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA,
2007) hlm, 76,77.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA,
2007) hlm, 78,79.
Borg W.R. and Gall M.D., Educational Research: An Introduction, 4th edition(London:
Longman Inc., 1983)hal,65.
Asim,Sistematika Penelitian Pengembangan,(Malang: Lembaga Penelitian-Universitas
Negeri Malang, 2001) hal, 1.
Prof. Dr. A. muri yusuf, M.Pd.: Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT.KENCANA, 2007)
hlm, 83.

21

Anda mungkin juga menyukai