Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan

Dosen Pengampu: Dra. Hj. Nurul Yakin, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1

1. Aryani (210110112)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MATARAM 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat hidayah serta inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu, Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat dan pengikutnya, Aamiin.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan pegalaman yang penulis miliki. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak agar makalah ini bisa dapat berguna bagi para pembacanya.

Mataram, 25 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I........................................................................................................................i

PENDAHULUAN..................................................................................................ii

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif................................................................3

B. Karakteristik Penelitian Kuantitatif............................................................4

C. Langkah-langkah Penelitian Kuantitatif ....................................................8

D. Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif ................................................................9

E. Perbedaan Penelitian Kualitatif dengan Kuantitif...................................11

BAB III.................................................................................................................15

PENUTUP............................................................................................................15

A. Kesimpulan...............................................................................................15

B. Saran .........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis


untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah.
Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan,
dan/atau mengontrol fenomena. Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa
semua perilaku dan kejadian adalah beraturan dan bahwa semua akibat
mempunyai penyebab yang dapat diketahui. Kemajuan ke arah tujuan ini
berhubungan dengan pemerolehan pengetahuan dan pengembangan serta
pengujian teori-teori. Eksistensi dari suatu teori yang dapat hidup sangat
mempermudah kemajuan ilmu pengetahuan yang secara simultan menjelaskan
banyak fenomena. Dibandingkan dengan sumber pengetahuan yang lain, seperti
pengalaman, otoritas, penalaran induktif, dan penalaran deduktif, penerapan
metode ilmiah tidak diragukan, paling efisien dan paling terpercaya.

Banyak masalah diasosiasikan dengan pengalaman dan otoritas sebagai


sumber pengetahuan yang secara grafis diilustrasikan oleh sebuah cerita tentang
Aristoteles. Menurut cerita, suatu hari Aristoles menangkap seekor lalat dan
secara hati-hati menghitung dan menghitung kembali kakinya. Kemudian ia
mengumumkan bahwa lalat mempunyai lima kaki. Tidak seorangpun meragukan
kata-kata Aristoteles. Untuk beberapa tahun penemuannya diterima secara tidak
kritis. Karena lalat yang ditangkap Aristoteles telah mengalami kejadian kakinya
hilang satu. Apakah Anda percaya atau tidak cerita tersebut, itu telah
memberikan ilustrasi keterbatasan bertumpu pada pengalaman seseorang dan
otoritas sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Pada kajian ini akan dideskripsikan tentang teknik pelaksanaan penelitian


kuantitatif sebagai suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan
paradigma-paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu pengetahuan
(seperti, pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel-variabel,
hipotesis-hipotesis, dan pertanyaan-pertanyaan spesifik. menggunakan
1
pengukuran dan observasi, dan pengujian teori), menggunakan strategi-strategi
penelitian seperti eksperimen dan survei yang memerlukan data statistik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian penelitian kuantitatif

2. Apa karakteristik penelitian kuantitatif

3. Bagaimana langkah-langkah penelitian kuantitatif

4. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif

5. Apa perbedaan penelitian kualitatif dengan kuantitatif

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian penelitian kuantitatif

2. Untuk mengetahui karakteristik penelitian kuantitatif

3. Untuk mengetahui langkah-langkah penelitian kuantitatif

4. Untuk mengetahui jenis-jenis penelitian kuantitatif

5. Untuk mengetahui perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya


adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau tampilan lainnya.

Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model


matematika, teori atau hipotesis yang berkaitan dengan kejadian alam. Penelitian
kuantitatif banyak digunakan baik dalam ilmu-ilmu alam dan ilmu sosial, dari
fisika dan biologi untuk jurnalisme dan sosiologi,

Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah


cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk
penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan
pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah'scientific, objektif,
terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery,
karena dengan metode ini dapat disemakan dan dikembangkan berbagai iptek
baru.

3
B. Karakteristik Penelitian Kuantitatif

Masing-masing metodologi penelitian mempunyai karakteristiknya


sendiri-sendiri. Begitu pula dengan penelitian kuantitatif juga punya
karakteristiknya sendiri. Karakteristik dalam penelitian ini merupakan ciri khas
dari penelitian itu yang membedakannya dari penelitian yang lain, karakteristik
penelitian kuantitatif itu dapat dilihat pada: paradigma, ruang lingkup, format,
ragam, dan proses penelitian (Abdullah, 2015 ; 73).

1. ParadigmaPenelitian Kuantitatif,

Dalam paradigma kuantitatif gagasan positivisme dianggap sebagai akar


paradigma tersebut. Paradigma tersebut adalah tradisi pemikiran yang
berkembang di Prancis dan Inggris, yang diilhami oleh pemikiran David Hume,
John Locke, dan Berkeley yang menekankan pengalaman sebagai sumber
pengetahuan dan memandang pengetahuan memiliki kesamaan hubungan
dengan pandangan aliran filsafat yang kita kenal dengan positivisme, serta
seringkali pula disebut dengan label lain seperti: empirisme, behaviorisme,
naturalisme, sainsisme.

Dalam perkembangan berikutnya positivisme ini mendominasi wacana


ilmu pengetahuan mulai pada awal abad ke 20 sampai saat ini, dengan
menetapkan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh ilmuilmu tentang manusia
maupun alam untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan yang benar, berdasarkan
kriteria-kriteria eksplanatoris dan prediktif, untuk terpenuhinya kriteria tersebut
maka semua ilmu harus memiliki pandangan positivistik sebagai berikut:

a. Objektif, maksudnya teori-teori bebas nilai.

b. Fenomenalisme, maksudnya ilmu pengetahuan hanya bicara tentang semesta


alam yang teramati. Metafisis yang diandaikan ada dibelakang gejala-gejala
penampakan disingkirkan.

c. Reduksionisme, alam semesta direduksi menjadi fakta-fakta yang dapat


diamati.

4
d. Naturalisme, maksudnya alam semesta itu bergerak secara mekanis seperti
bekerjanya jarum jam.

Tradisi positivisme ini kemudian melahirkan pendekatan paradigma


kuantitatif dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, dimana obyek penelitian dilihat
memiliki keteraturan yang naturalistik, empiris, behavioristik, dimana semua
obyek penelitian harus dapat direduksi menjadi fakta yang dapat diamati.

2. Ruang lingkup Penelitian Kuantitatif

Besaran ruang lingkup penelitian kuantitatif sama dengan besaran ruang


lingkup ilmu sosial yang meliputi; sosiologi, politik, ekonomi, hukum,
administrasi, komunikasi, antropologi, dan lain-lain, obyek yang diamati oleh
ilmu-ilmu sosial memiliki variasi gejala majemuk dan ini pula yang menjadikan
fenomena unik bagi ilmu-ilmu sosial serta diakui sebagai karakteristik yang
mempunyai keunggulan lebih dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam yang lebih
banyak menyajikan peristiwa-peristiwa monoton dan bersifat rutin.

3. Formatpenelitian kuantitatif

Format penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu sosial tergantung pada


permasalahan dan tujuan penelitiannya. Berdasarkan paradigma yang sering
mendominasi penggunaan metodologi penelitian kuantitatif ada dua format yang
merupakan arus utama dalam praktik penelitian kuantitatif, yaitu format
deskkriptif, dan format eksplanatif.

a. Format deskriptif

Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk


menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang
timbul dimasyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa
yang terjadi. Format deskriptif ini dapat diterapkan pada penelitian studi
kasus dan survey.

b. Format eksplanatif

5
Format eksplanasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu generalisasi
sampel terhadap populasinya, atau menjelaskan hubungannya, perbedaan
atau pengaruh suatu variabel terhadap yang lain. Karena itu penelitian
dengan format eksplanasi menggunakan sampel dan hipotesis dalam
penelitiannya. Penelitian dengan format eksplanasi ini dapat dilakukan
dengan melalui survey dan eksperimen.

4. Penggolongan dan jenis penelitian kuantitatif

Penggolongan dan jenis penelitian kuantitatif oleh para ahli dilakukan


sedemikian rupa dengan maksud menghindari terjadinya tumpang tindih dari
satu jenis penelitian kuantitatif dengan penelitian kuantitatif yang lain, sehingga
tidak membingungkan para peneliti, khususnya para peneliti muda dan
mahasiswa yang sedang mempelajari metodologi penelitian.

5. Sistematika penulisan laporan penelitian kuantitatif

Dalam penulisan laporan penelitian kuantitatif umumnya menggunakan


dua model dasar asumsi filosofis, yaitu: positivist paradigm dan non positivist.
Non positivist ini misalnya: interpretivist paradigm, critical paradigm, dan post
modernist paradigm. Adanya perbedaan asumsi ini akan berimplikasi terhadap
penulisan bagian utama laporan penelitian kuantitatif, dan yang terbanyak
berkembang hingga saat ini adalah positivist paradigm.

a. BAB I Pendahuluan Bab I ini memuat antara lain latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

b. Perumusan masalah, memuat antara lain: (i) Memuat proses penyederhanaan


masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan menjadi masalah yang dapat
diteliti (reseachable problems) (ii) Merumuskan kaitan antara kesenjangan
pengetahuan ilmiah yang lebih luas (iii) Ada relevansi yang jelas antara
rumusan masalah dengan judul penelitian (iv) Perumusan masalah disusun
dalam bentuk kalimat Tanya.

6
c. Tujuan penelitian, memuat antara lain: (i) Penyebutan secara spesifik tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian (ii) Apa yang menjadi tujuan penelitian
itu juga tersirat dalam judul penelitian.

d. Manfaat penelitian, memuat antara lain: (i) Keterkaitan antara hasil


penelitian yang dicapai (sebagaimana yang dirumuskan dalam tujuan
penelitian) dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata
yang rumit dan kompleks (ii) Penjelasan manfaat teoritis (ilmiah) (iii)
Penjelasan manfaat praktis dalam kehidupan sehari-hari.

e. Bab II Tinjauan pustaka ini memuat antara lain: a) Telaah atau kajian teori
atau unsur-unsur teori (konsep, Proposisi, dan sebagainya), dan hasil
penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan dan tujuan
penelitian secara sistematis dan analitik. b) Memuat sumber pustaka yang
berasal dari jurnal, kutipan teks book yang relevan.

f. Bab III Kerangka konseptual penelitian Bab III ini minimal berisi antara lain:
Konsep yang merupakan pengertian atau pemahaman tentang suatu
fenomena yang merupakan elemen dasar dari proses berpikir yang meliputi:
kerangka pemikiran penelitian, hipotesis penelitian, bagan alur penelitian,
dan definisi operasional variabel penelitian.

g. Bab IV Metode penelitian Bab IV Menjelaskan bagaimana penelitian itu


dilakukan oleh peneliti, yang terdiri dari: metode penelitian, tempat dan
waktu penelitian, metode pengambilan sampel, metode pengumpulan data,
analisis data.

h. Bab V berisi hasil penelitian dan pembahasan Penyajian hasil penelitian


dapat berupa teks, tabel, gambar, grafik, dan foto. Hasil penelitian juga
memuat data utama, data penunjang, dan data pelengkap yang diperlukan
untuk memperkuat hasil penelitian.Narasi didalam hasil penelitian memuat
ulasan makna apa yang terdapat didalam tabel, gambar, grafik, dan foto.
Tabel, gambar, grafik, dan foto bukan untuk dibahas, tetapi hanya
dibunyikan maknanya saja, pembahasan juga berarti pemberian makna dan
alasan mengapa data yang diperoleh sedemikian rupa dan hasil analisisnya
7
seperti yang terlihat ini, bisa jadi hasil analisisnya: a) Memperkuat hasil
penelitian terdahulu. b) Berlawanan dengan hasil penelitian terdahulu. c)
Bahkan tidak menutup kemungkinan ada temuan baru yang bisa
meningkatkan gengsi hasil penelitian.

i. Bab VI Penutup Bab VI ini merupakan bagian akhir laporan penelitian yang
terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.

C. Langkah-langkah atau proses penelitian kuantitatif dan kapan penelitian


kuantitatif digunakan

Ada langkah langkah yang perlu dilakukan dalam penelitian kuantitatif. Berikut
ini pembahasan enam langkah yang perlu dipersiapkan.

1. Membuat Rumusan Masalah

Langkah pertama yang harus dilakukan, adalah membuat rumusan masalah,


yakni berupa kalimat yang berbentuk pertanyaan dan bukan pernyataan.

Pastikan membuat rumusan masalah yang spesifik dan relevan dengan topik
yang diangkat. Tidak hanya itu, rumusan masalah tersebut bersifat baru dan
asli serta tentunya bisa menarik perhatian.

2. Menentukan Landasan Teori

Langkah selanjutnya adalah menentukan landasan teori untuk menemukan


jawabn dari rumusan masalah yang dibuat sebelumnya. Yang dimaksud
dengan landasan teori, adalah peneliti melakukan kajian literatur dan
penelitian yang terkait dengan tik yang diangkat. Biasanya kajian ini
dikumpulan dari berbagai sumber untuk menemukan jawaban yang
diharapkan.

3. Merumuskan Hipotesis

Hipotetis merupakan jawban smenetara dalam epenelitian yang dieprlleh dari


kajian teori yang sudah dilakukan sebelumnya. Hipotesis yang dibuat ini,

8
nantinya akan diuji untuk mengetahui apakah sudah benar atau sesuai
dengan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Pengumpulan Data

Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data untuk mendapatkan solusi


dan jawaban. Namu dalam pengumpulan data, peneliti membutuhkan dua hal,
yaitu instrumen penelitian dan menguji instrumen.

Instrumen ini merupakan sarana yang dapat memudahkan peneliti untuk


mengambil data di lapangan. Ada banyak bentuk instrumen penelitian,
beberapa diantaranya adalah angket, kuesioner, lembar observasi, tes dan
wawancara. Sedangkan yang dimaksud dengan uji instrumen, adalah upaya
peneliti untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen yang diajukan.

D. Jenis-jenis Penelitian kuantitatif

Berikut beberapa jenis penelitian kuantitatif:

1. Penelitian Eksploratif

Penelitian eksploratif merupakan studi penjajakan, terutama sekali dalam


pemantapan konsep yang akan digunakan dalam ruang lingkup penelitian yang
lebilh luas dengan jangkauan konseptual yang lebih besar. Penelitian eksploratif
mencaba menyediakan jawaban dari pertanyaan yang telah dirumuskan dalam
masalah yang akan dijadikan prioritas dalam penelitian selanjutnya. Oleh karena
itu, peneliti eksploratif merupakan penelitian pendahuluan. Melalui penelitian
eksploratif akan di hubungkan di antara gejala fenomena sosial dan bagaimana
bentuk hubungan itu Keelinger menyatakan, bahwa penelitian eksploratif
bertujuan Pertama, menemukan variabel yang berarti dalan situasi lapangan.
Kedua. Menemukan hubungan di antara variabel-variabel. Ketiga, meletakkan
dasar kerja untuk penelitian selanjutnya, yang bersifat pengujian hipotesis yang
lebih sismatis dan teliti (Muri yusuf, 2012 ; 60-61).

9
2. Penelitian Dekskriptif Kuantitatif

Berbeda dengan penelitian eksploratif, penelitian deskriptif kuantitatif mencoba


memberikan gambaran keadaan masa sekarang secara mendalam. sedangkan
penelitian historis hanya tertuju untuk masa lampau. Adapun penelitian
eksploratif merupakan studi pendahuluan yang dapat digunakan sebagai
informasi untuk penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah
salah satu jenis penelitian yang bertujan mendeskripsikan secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, atau mencoba
menggambarkan fenomena secara detail. Oleh karena ini penelitian deskriptif
dapat berupa penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif maupun
kualitatif Penelitian deskriptif kuantitatif menanamkan usaha sadar dan
sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan atau
mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena
dengan menggunakan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif
(Muri yusuf, 2012 ; 61-62).

3. Penelitian korelasional

Berbeda dengan penelitian eksploratif atau deskriptif penelitian korelasional


merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu atau
beberapa perubahan dengan satu atau beberapa perubahan yang lain . dalam
associational research relasi hubungan di antara dua atau lebih perubahan
yang dipelajari tanpa mencoba memengaruhi perubahan-perubahan tersebut.

Tujuan utama melakukan penelitian korelasional yaitu menolong


menjelaskan. pentingnya tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu
hasil. Dengan demikian penelitian Korelasional kadang-kadang berbentuk
penelitian deskriptif karena menggambarkan hubungan antara perubahan
yang diteliti. Oleh karena itu penelitian korelasional merupakan upaya untuk
menerangkan dan meramalkan sesuatu (explanatory studies dan prediction
studier) (Muri yusuf, 2012 ; 63-64).

10
4. Penelitian kausal komperatif

Tipe penelitian ini seperti juga tipe penelitian yang lain bersifat expost-facto.
Ini berarti bahwa data dikumpulkan setelah semua fenomena kejadian yang
diteliti berlangsung, atau tentang hal-hal yang telah terjadi sehingga tidak
ada yang dikontrol Walaupun melalui penelitian kausal komparatif telah
banyak dihasilkan informasi, penelitian kausal komparatif capat pula
dimanfaatkan untuk melihat hubungan sebah akibat yang sederhana, namun
ada beberapa kelemahan yang parlu mendapat perhatian sehingga tidak
terjadi salah penafsiran terhadap hasil yang didapat melalui penelitian ini.

5. Penelitian tindakan

Penelitian tindakan diawali dengan suatu rencana tindakan, tindakan


observasi, dan refleksi Untuk menyusun rencana, perlu dilakukan neted
assessment atau observasi, ataupun teknik-teknik lain untuk pengumpulan
data awal sehingga data dasar lengkap, sebagai dasar perlunya aksi atau
tindakan dilakukan. Selama tindakan dilakukan, dan sesudahnya diperlukan
pula observasi untuk mengetahui bagaimana tindakan itu dilakukannya.
Selanjutnya memasuki langkah refleksi, individu yang ikut serta dalam
kegiatan memberikan informas masukan tentang pelaksanaan kegiatan. Hal
itu akan digunakan untuk perbaikan rencana tindakan pada kegiatan kedua
siklus 1. Begitulah seterusnya sampai siklus 1 selesai dan dilanjutkan dengan
siklus 2 dan 3, dan seterusnya sampai tidak ada lagi kesalahan dalam
melakukan tindakan dan tujuan tercapai. Oleh karena itu, penelitian tindakan
dilaksanakan dengan menggunakan data berbagai teknik (multhi methods)
dalam pengumpulan data maupun dalam refleksi (Muri yusuf, 2012 ; 68-69).

E. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan kualitatif

1. Masalah yang diteliti

Berangkat dari masalah yang diteliti, penelitian kuantitatif menekankan pada


beberapa variabel penelitian. Penelitian kuantitatif mencari hubungan,
korelasi, pengaruh variabel satu dengan beberapa variabel lain. Berbeda

11
dengan penelitian kulitatif yang meneliti satu vanabel dari berbagai aspek
yang mendukung variabel tersebut.

2. Tujuan

Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teon dan menegakkan fakta-


fakta. Dalam proposal penelitian kuantitatif selalu uda hipotesis, maka
pelaksanaan penelitian ini bertujuan unutk menguji hipotesis awal dan
hasilnya adadua kemungkinan pertama, hipotesis diterima dan menjadi fakta
ilmiyah. Kedua, hipotesis ditolak. Sedangkan penelitian kualitatif lebih
cenderung menemukan fakta fakta lapangan. Dari temuan tersebut baru
dirumuskan sebuah teori dari hasil temuan di lapangan.

3. Pola piker

Pola berfikir dalam melaksanakan penelitian kuantitatif adalah dengan


mengambil teor yang digunkaan untuk memecahkan masalah dan membuat
hipotesis, setelah hipotesis dibuat peneliti terjun ke lapangan untuk mencari
data guna menguji hipotesis awal. Dari data tersebut kemudian ditarik
kesimpulan apakah hipotesis diterima atau hipotesis ditolak. Penelitian
kulitatif tidak melalui prosedur tersebut. Penelitian kualitatif terjun
kelapangan saat menemukan masalah Sehingga dalam penelitian kualitatif
tidak memiliki hipotesis yang ada adalah pertanyaan penelitian. Dari datu
yang diperoleh dicocokan dengan teori yang ada.

4. Responden

Penelitian kuantitatif diambil secara random (acak) dari data lapangan yang
diambil. Sedangkan penelitian kualitatif data diambil dari sebagian
responden yang dianggap dapat mewakili jawaban secara umum sesuai data
yang dibutuhkan (purposive).

5. Objek yang diteliti

12
Yang diteliti dalamn penelitian kuantitatif adalah perilaku manusia serta
gejala alam. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diteliti adalah
perilaku manusia dan proses kerja kerja (deskriptif)

6. Desain Penelitian kuantitatif

Desain penelitian kuantitatif lebih pada survey, studi kasus, dan eksperimen
sedangkan pada penelitian kualitatif hanya terfokus pada studi kasus.

7. Sampel

Sampel penelitian kuantitatif bersifat besar dan dipilih secara random dengan
kelompok kontrol. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang sampel hanya
bersifat kecil dan dipilih berdasarakan tujuan terpenuhi data-data penelitian.

8. Metode pengumpulan data.

Metode yang digunakan dalam penelitian kuantitatif diantaranya adalah


sebagai berikut: Angket, wawancara, observasi. check list. Sedangkan
penelitian kualitatif lebih menekankan pada wawancara nara sumbr dan
observasi lapangan.

9. Bentuk data Data penelitian kuantitatif bersifat numeri (angka-angka), atau


dapat juga data penelitian kualitatif yang diangkakan. Berbeda dengan
penelitian kualitatif yang data diperoleh berupa narasi, gambar, perilaku dari
penelitian yang dilakukan.

10. Sifatnya

Hasil penelitian kuantitatif berupa deskriptif dari data data yang dihimpun di
lapangan, komparatif dan asosiatif. Sedangkan penelitian kualitatif data yang
dihimpun sifatnya hanya deskriptif.

11. Analisisnya

Analisis penelitian kuantitatif adalah untuk menguji hipotesis guna


menyelesaikan masalah penelitian yang dihadapi. Penelitian kualitatif hanya
menjawab masalah penelitian tanpa menguji hipotesis.
13
12. Hasil penelitian

Penelitian kuantitatif hasilnya memungkinkan untuk digeneralisir. Hal itu


didasuri pada instrumen angket yang memungkinkan jawaban yang sama
dengan kondisi sosial yang sama. Namun hal tersebut tidak berlaku pada
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan kedalaman analisis
lingkungan dan narasumber. Sehingga apabila digeneralkan maka
membutuhan penggalian data ulang dan sangat memungkinkan munculnya
data yang berbeda dari tempat yang berbeda,

13. Kebenaran

Kebenaran penelitian kuantitatif lebih menekankan pada teori yang


digunakan (etik), sehingga kebenaran penelitian mengacu pada ketepatan
teori yang dipakai peneliti, pada penelitian kualitatif kebenaran lebih
didominasi pada informan (emik), sehingga dalam pengumpulan data
peneliti sangat dianjurkan untuk terlihat langsung dalam lingkungan
penelitian. Hal tersebut dimaksudkan agar peneliti membangun empati
dengan responden sehingga responden memberikan data yang tepat.

14. Kedekatan dengan penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif


secara tidak terlibat langsung mengambil jarak dengan responden. Karena
pengambilan data dilakukan secara pasif, responden mengisi angket dan
peneliti mengelah data yang diisikan. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti
terlibat langsung sehingga sangat dekat dengan informan. Model penelitian
kuantitatif memiliki objektivitas yang tinggi dibandingkan penelitan
kualitatif yang dikhawatirkan muncul subjektivitas dari data yang dihimpun
oleh peneliti.

15. Asumsi

Asumsi yang dibangun dalam penelitian kuantitatif adalah raelitas yang


bersifat statis (data), sedangkan dalam penelitian kualitatif realitas bersifat
dinamis (sangat bergantung pada peneliti dan informan).

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang memiliki jumlah dalam


penelitiannya, baik banyak, sedikit, besar, atau kecil yang dijabarkan dalam
bentuk angka-angka merupakan bagian yang utama dan sebuah penelitian
kuantitatif. Macam-macam penelitian kuantitatif antara lain menggunakan
metode deskriptif. metode komparatif, metode korelasi, metode survei, metode
ex post facto, metode true experiment, metode quasi experiment, metode subjek
tunggal. Ada pun prosedurnya yaitu: konseptualisasi masalah penelitian, berfikir
rasional dalam mengkaji teori, postulat. Pengumpulan data, analisis data,
menguji hipotesis, dan kesimpulan penelitian.

Penelitian kuantitatif menggunakan pengumpulan data dengan cara


interview. survei, observasi, eksperimen. Langkah selanjutnya adalah tahap
laporan penelitian yang berisikan pemyataan-pemyataan yang menjelaskan
permasalahan yang dirangkum dalam kajian penelitian, kemudian hasil
penelitian dirangkai dengan pikiran yang dijadikan sebagai akhir kesimpulan.

B. SARAN

Demikian makalah ini saya buat, pemakalah menyadari masih banyak


kekurangan untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang membangun
terciptanya makalah yang lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi pembaca maupun pemakalah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. R. (2015). Metode penelitian kuantitatif.

Ahadi TW, "Makna Metodologi dalam Penelitian", Jurnal Kalamsias, Vol 4. No. 2,
September 2011.

AT. Atmaja, "Pergulatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu
Akuntansi, Jurnal Akuntansi Profesi, Vol. 3. No. 2. Agustus 2016.

Aumaja AT, "Pergelatan Metodologi dan Penelitian Kualitatif dalam Ranah Ilmu
Akuntansi, Jurnal Akuntansi Profes, Vol. 3, No. 2, Agustus 2016

Edi Suryadi, "Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dalam Perdehatan,


Jurnal Vol 2, Jurnal Penelitian UPI April 2014.

16

Anda mungkin juga menyukai