Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KONSEP DASAR PENELITIAN KUANTITATIF


Tugas ini dibuat sebagai syarat memenuhi nilai mata kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan

Dosen pengampu : Ade Trisno, S.Pd.I., M.M.Pd.

Disusun Oleh:
Siti Maesaroh
Semester VI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAISA)


SHALAHUDIN AL-AYUBI
JAKARTA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif”.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Subang, Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ii   
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Pengertian........................................................................................................................2
B. Tujuan.............................................................................................................................2
C. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif........................................................................................3
D. Proses Pengukuran..........................................................................................................3
E. Proses Penelitian Kuantitatif...........................................................................................3

BAB III PENUTUP...................................................................................................................4


A. Kesimpulan.....................................................................................................................4
B. Saran................................................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................4

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Alam pada dasarnya bersifat teratur, terstruktur dan simetri. Alam mencakup benda alam dan
"benda" konsep dalam gagasan manusia. Dalam penelitian ilmu alam, kebenaran ilmu haruslah
positif, memusatkan perhatian pada gejala yang nyata dan konkret tanpa halangan dari
pertimbangan lainnya (Soekanto, 1997: 444). Untuk itu, penelitian didefinisikan sebagai
penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis, tentang fenomena-fenomena alami,
dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dikira terdapat antara
fenomena-fenomena itu.  Secara historis, pendekatan ini diilhami oleh pemikiran tokoh-tokoh
filsafat seperti Rene Descartes, Auguste Comte dan John Dewey.
Manusia mempunyai tahap perkembangan mulai dari tahap teologis, metafisik sampai positif.
Kebenaran ilmu dicapai pada tahap positif, sehingga ilmu harus memusatkan perhatian pada gejala
yang nyata dan konkret. Paham positivisme ini mengatakan bahwa perilaku masyarakat manusia
memiliki kesesuaian dengan kondisi alam (isomorphism). Sebagaimana dengan gejala alam,
manusia bersifat terstruktur dan dapat diramalkan. Alam, termasuk manusia, diciptakan sebagai
sebuah keserasian. Pengaruh ilmu alam dalam konsep ilmu psikologi dan pendidikan terdapat
dalam konsep heriditas yang diadopsi dari eksperimen Morgan dalam lapangan biologi, teori
psikologi medan diambil dari teori medan magnet, teori belajar kuantum berasal dari fisika
kuantum, konsep individu, stimulus dan respons, juga merupakan konsep-konsep dalam ilmu alam
yaitu teori atom. Pengaruh ilmu alam dalam metode penelitian psikologi dan pendidikan terlihat
dalam penggunaan metode observasi yang diambil dari cara yang digunakan dalam ilmu astronomi,
asumsi normalitas dalam pengukuran psikologis, prosedur sampling, analisa kuantitatif, metode
eksperimen, perlunya definisi operasional, dan sebagainya. Pemanfaatan instrumen sebagai alat
ukur dalam penelitian kuantitatif menjadi sangat menentukan. Perkembangan alat ukur berjalan
searah dengan perkembangan ilmu. Berkembangnya alat-alat pengukuran mendorong penemuan-
penemuan ilmiah, dan penemuan-penemuan ilmiah mendorong usaha untuk mengembangkan alat-
alat ukur baru. Usaha untuk memahami bintang-bintang menimbulkan usaha untuk menciptakan
teropong bintang dan penemuan teropong bintang mendorong penemuan-penemuan besar dalam
lapangan astronomi. Begitulah hal itu terjadi secara komplementer.

B.   Rumusan Masalah


1. Apa pengertian konsep dasar penelitian kuantitatif?
2. Apa tujuan konsep dasar penelitian kuantitatif?
3. Bagaimana ciri-ciri konsep dasar penelitian kuantitatif?
4. Bagaimana proses pengukuran konsep dasar penelitian kuantitatif?

C.   Tujuan
1. Mengetahui Pengertian konsep dasar penelitian kuantitatif.
2. Mengetahui Tujuan konsep dasar penelitian kuantitatif.
3. Mengetahui Ciri-ciri konsep dasar penelitian kuantitatif.
4. Mengetahui Proses konsep dasar pengukuran penelitian kuantitatif.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Pengertian

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian


dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk
meneguhkan teori (confirmatory analysis). Alur logika penelitian kuantitatif dimulai dari
mengkaji teori yang sudah ada, mendefinisikan, melakukan fisikalisasi dan mengukur untuk
mengumpulkan data di lapangan, kemudian menganalisis secara statistik untuk menolak atau
menerima kebenaran teori. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif
dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau
penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan
frekuensi dan persentase tanggapan mereka.
Sebagai contoh: 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa mereka lebih
percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun yang lalu hingga hari ini.
Menurut ketentuan ukuran sampel statistik yang berlaku, maka 79% dari penemuan dapat
diproyeksikan ke seluruh populasi dari sampel yang telah dipilih. pengambilan data ini adalah
disebut sebagai survei kuantitatif atau penelitian kuantitatif.
Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama
digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut juga
metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode
ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif,
terukur, rasional, dan sistematis.
Metode ini juga disebut metode discovery, karena dengan metodeini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data
penelitian berupa angka-angka dan analisis berupa statistik.
Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positifisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiyah, ( sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel
sumber data dilakukan secara Purposive dan Snowbaal, teknik pengumpulan dengan tri
anggulasi ( gabungan, analisis data bersifat induktif / kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

B.   Tujuan

Tujuan konsep dasar penelitian kuantitatif yaitu untuk menjelaskan, meramalkan, atau
mengira-ngira dan mengontrol kejadian melalui pengumpulan data yang terfokus dari data
numerik untuk menguji teori melalui proses berpikir deduktif (umum-khusus).

2
C.  Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif

a. Sifat realitasnya dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, terukur.


b. Hubungan peneliti dengan yang diteliti independen, supaya terbangun objektivitas.
c. Hubungan variabelnya sebab-akibat (kausal)
d. Cenderung membuat generalisasi
e. Cenderung bebas nilai .

D.   Proses Pengukuran

Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena hal ini
memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan ekspresi matematis
dari hubungan-hubungan kuantitatif.

E.   Proses Penelitian Kuantitatif

Pada umumnya statistik dibagi dua, yaitu (1) statistik deskriptif, (2) statistik inferensial.
Analisis statistik deskriptif biasanya dipergunakan kalau tujuan penelitianya untuk penjajagan
atau pendahuluan,tidak menarik kesimpulan,hanya memberikan gambaran/deskripsi tentang
data yang ada.analisis statistik infarasial dipergunakan jika peneliti akan memberikan
interprestasi menjenai data, atau ingin menarik kesimpulan dari data yang dihasilkan.Untuk
kepentingan analisis data, bagaimanapun bentuknya data, perlu ada prosedurnya. Prosedur
yang sering dilakukan dalam analisis data adalah sebagai berikut:
a.  Penyusunan Data
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan data:
(a)  hanya memasukkan data yang penting dan benar-benar dibutuhkkan
(b) hanya memasukkan data yang bersifat obyektif
(c) hanya memasukkan data yang autentik
(d)  perlu dibedakan antara data informasi dengan kesan pribadi responden.
b. Pengolahan Data
Kegiatan pengolahan data terdiri dari (1) Pengklasifikasian data, yaitu menggolongkan
aneka ragam jawaban itu ke dalam kategori-kategori yang jumlahnya lebih terbatas.
pengklarifikasian perangkat kategori itu penyusunannya harus memenuhi bahwa setiap
perangkat kategori dibuat dengan mendasarkan kriterium yang tunggal, bahwa setiap
perangat kategori harus dibuat lengkap, sehingga tidak ada satupun jawaban responden yang
tidak mendapat tempat, dan kategori yang satu dengan yang lain harus terpisah secara jelas
tidak saling tumpang tindih. (2) Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban
responden dengan jalan menandai masing-masing kode tertentu.Bila analisis kuantitatif
maka kode yg diberikan adalah angka.bila angka itu berlaku sebagai skala pengukuran maka
disebut skor. (3) Tabulasi, yaitu usaha penyajian data,terutama pengolahan data yg akan
memjurus analisis kuantitatif,biasanya menggunakan tabel,baik tabel distribusi frekuensi
maupun tabel silang.

3
BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan

Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian


dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif lebih diarahkan untuk
meneguhkan teori (confirmatory analysis). Yang mana tujuan penelitian kuantitatif yaitu untuk
menjelaskan, meramalkan, atau mengira-ngira dan mengontrol kejadian melalui pengumpulan
data yang terfokus dari data numerik. Metode penelitian ini mempunyai kelemahannya sendiri.
Sedangkan Proses penelitian Kuantitatif Pada umumnya statistik dibagi dua, yaitu (1) statistik
deskriptif, (2) statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif biasanya dipergunakan kalau
tujuan penelitianya untuk penjajagan atau pendahuluan,tidak menarik kesimpulan,hanya
memberikan gambaran/deskripsi tentang data yang ada.analisis statistik infarasial dipergunakan
jika peneliti akan memberikan interprestasi menjenai data, atau ingin menarik kesimpulan dari
data yang dihasilkan.Untuk kepentingan analisis data, bagaimanapun bentuknya data, perlu ada
prosedurnya. Serta menggunakan analisis data kuantitatif ,yaitu (1). Statistika Deskriptif
dan (2). Statistika Inferensial.

B.   Saran

Diharapkan konsep dasar penelitian kuantitatif ini bisa diaplikasikan dalam praktek
langsung dalam dunia belajar mengajar sehingga bisa menciptakan sistem pengajaran yang
baik dan efisien untuk ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

http:// Penelitian kuantitatif - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm


Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R& D, (Bandung:
AFFABETA, 2012)
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/16/apa-maksud-dan-tujuan-metode-penelitian-kuantitatif-
itu-ya-319380.html
Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar metodologi: Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo, 1996)
http://skripsidanpenelitian.blogspot.com/2013/06/kelebihan-dan-kekurangan-penelitian-
kuantitatif.html
http://fitrirahmiku.blogspot.com/2013/01/tugas-makalah-kelompok-mp3m-penelitian.html
Sukanto. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya.  Jakarta: Bumi
Aksara. Hal. : 444
Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sutrisno, Hadi. 1981. Metodologi Penelitian kualintatif. bandung: Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai